Anda di halaman 1dari 2

- Desain strategi adalah optimasi proses --> apa yg harus dioptimasi yg tergantung dengan jumlah

kapasitas yg akan didesain.


- Hasil optimasi akan di evaluasi ---> kalo mixer itu menghasilkan campuran yg homogen
- Harus bisa memperhatikan kualitas produk pada tahapan scale up dimulai dari skala yg kecil sapa
skala yg besar
- Perubahan formulasi terjadi pada saat proses pengembangan produk bukan di scale up
- Hal utama yg harus diperhatikan adalah ---> sifat fisiko kimia produk, proses kerja alat (variasi ala
apa saja yg mungkin mempengaruhi kualitas produk)
A. Scale up pada proses pencampuran menggunakan :
1. Meenentukan formulanya udah apa belum, dan kemudian apakah siap untuk dikembangkan ata
diproduksi skala komersil
2. Apa saja yg harus kita optimasi selama proses pencampuran--> dilaukan monitoring saat
berlangsungnya pencampuran apalagi saat scale up semua harus homogen (tetapi blm ada
monitoring online, sehingga bisa dilaukan pengehntian alat pada interval waktu ke keberapa saja dan
kemudian di sapling tetapi kelemahannya saat pemberhentian alat maka dpt mengganggu proses
pencampuran)
3. Kapan dilaukan sapling pada waktu ke berapa? Apabila melewati yg optimal maka akan
mengganggu homogenitas
4. Waktu interval indikator pencampuran itu sudah ada pedomannya berdasarkan pengalaman juga
bisa ---> bisa juga dengan pendekatan watu
5. Homogenitasnya bisa dilakukan dengan sapling kemudian dihitung kada nya pada bagian atas,
tengah, dan bawah pada titik tertentu menggunakan alat tertentu…dan bisa menggunakan
pendekatan waktu untuk membuat interval waktu sampling.
6. Mixing proses ambil sapel representatif kemudian dibandingkan dengan standart --> diperhatikan
adanya kontaminasi pada saat pengambilan sapel juga harus diperhatikan
7. Tujuan pencampuran adalah homogenitasnya ---> titik abil sampel nya harus sesua agar tida
berpengaruh ke homogenitasnya yg berpengaruh ke kadar nya jika tida homogenitas maka kadar bisa
tida memasuki rentang (jika tida memasuki rnetang maka tida bisa dilanjutkan ke proses selanjutnya
yaitu seperti pencetakan tablet)--> sehingga proses mixing saat scale up sangat penting.
8. Hal2 yg membedakan skala laboratorium dna scale up --> adanya proses pentrasfer an saat
demixing yg menyebabkan tida homogen. Demixing biasanya terjadi di proses scale up karena saat di
laboratorium hanya sedikit bahan2 nya sehingga mungkin tidak terdeteksi
9. Demixing bsa diatasi dengan meningkatkan konsentrasi 2 bahan yang berbeda agar bisa bersatu
degan bahan yg lannya (sifat fisikokimia bahan)
10. Saat scale up proses demixing bisa dikurangi juga dengan proses transfer dari alat pencampuran 1
ke yg lainnya
- Mekanisme pencampuran konsekuensi nya : pemilihan alat yang sesuai, ex : ingin membuat granul
dg granulasi basah alat yg sesua apa? Bahannya bersifat sangat adhesif sehingga tida mungkin
menggunakan tumble blender karena alat ini pencampuran dg cara konfersi difusi karena tidak ada
siring, sehingga dipilih alat pencampuran yg ada siring nyaa (hazer mixer)agar pencampurannya
konstan. Tumbler blender cocok buat granulasi kering (karena tida ada proses penghancuran partikel
krn tida ada pengaduk jd hanya menyebar saat proses tumbling).
- Selain kecepatan pada tumbler mixing juga harus memperhatikan pada kapasitas berapa yg mapu
menghasilkan campuran yg homogen (50% atau 60% ata brp) jd gabisa diisi penuh. Ex : kapasitas
tumbler blendingnya hanya mapu 50 kg dan kita mau produksi 100 kg maka bisa dimixing 3 kali yaitu
40 kg,40kg,20 kg, dan pada saat mixing yg 20 kg dioptimasi apakah homogen ata tidak dna jika tida
maka dapat dibuat desain mixing yg baru agar homogen.
- Demixing --> sudah homogen tapi arena kelebihan waktu maka jd menggumpal lagi tida homogen
- segregasi : perlu mendapat watu yg optimal arena sih mengumpul belom homogen
- Untuk menghindari gangguan2 yg terjadi saaat pencampuran maka dpt dilaukan yaitu : pendekatan
ukuran granul yg sesua untuk mencegah terjadinya segregasi
- pemilihan tumbler mixer sesuai dengan yg dipunya pabrik --> dan variasi tiap tumbler itu mempunya
kecepatan yg berbeda
B. Granulasi dan Pengeringan
- Di skala laboratirum tidak ada pencampuran pakai alat --> jd jika saat akan diproduksi di scale up dan
skala komersil maka tetap dilakukan optimasi homogenitas dg skala pilot yatu hanya 1/10 bagian saja
tida semua
- saat masuk ke fitblet dryer itu bentuknya sudah granul basah --> diukur berapa ukuran granul yg
akan masuk ke pengeringan kemudian masuk chaber fuildbed dryer untuk penegerngan dna
kemudian jika sudah maka akan masuk ke chaber yg lannya (tahapa pengeringan tujuan menghasilkan
granul kering degan evaluasi kadar kelembapannya --> yg ditentukan adaah suhu dan lama
pengeringan)S

Anda mungkin juga menyukai