Hepatitis
Hepatitis
Hepatitis virus
Hepatitis B virus
Hepatitis C virus
Penyakit Hepatitis A
Pada anak-anak, bentuk yang paling umum dari hepatitis adalah hepatitis A (juga disebut
hepatitis menular). Hal ini ini disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) hidup dalam tinja
(kotoran) dari individu yang terinfeksi. Tinja yang terinfeksi dapat hadir dalam jumlah kecil
di makanan dan pada objek (dari pegangan pintu).
Penyebaran disebabkan oleh :
Karena hepatitis A dapat menjadi infeksi ringan, terutama pada anak-anak, mungkin bagi
sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit. Bahkan, meskipun tes
medis menunjukkan bahwa sekitar 40% memiliki hepatitis A, hanya sekitar 5% yang
terinfeksi penyakit hepatitis. Meskipun hepatitis virus A dapat menyebabkan sakit yang
berkepanjangan sampai 6 bulan, biasanya hanya menyebabkan penyakit hepatitis berumur
pendek dan tidak menyebabkan penyakit hati kronis.
Penyakit Hepatitis B
Hepatitis B (juga disebut hepatitis serum) disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). HBV
dapat menyebabkan gejala spektrum yang luas mulai dari malaise (mual) umum untuk
penyakit hati kronis yang dapat menyebabkan kanker hati.
HBV menyebar melalui cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, air liur, air mani, cairan
vagina, air mata, dan urine. Selain itu penyakit hepatitis tipe B ini juga dapat ditularkan
melalui kontaminasi transfusi darah ataupun suntik (rawan bagi penderita narkoba) juga bisa
penularan dari ibu ke anak.
Penyakit Hepatitis C
Hepatitis C virus (HCV) yang menyebar melalui kontak langsung dengan darah orang yang
terinfeksi. Gejala-gejala dari virus hepatitis C bisa sangat mirip dengan hepatitis A dan virus
B. Namun, infeksi HCV dapat mengakibatkan penyakit hati kronis dan penyakit hepatitis tipe
C ini merupakan alasan utama untuk transplantasi hati di Amerika Serikat.
Fungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain
itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati. Jika seseorang menderita hepatitis, yang
merupakan peradangan pada hati atau liver ini, dapat menghancurkan kesehatan orang
tersebut secara keseluruhan karena racun tetap mengendap pada darah dan merusak atau
mengganggu kerja organ lain. Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir
sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah
Rusaknya fungsi hati atau liver ini dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi alkohol
secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan
mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis
disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis.
Ada5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah
virushepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis
D(VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan
diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis..
Gejala Hepatitis
Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian
kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala
seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Tetapi,
gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang
menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh
seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya,
virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya
baik.
Hepatitis A
Virus hepatitis A biasa terdapat pada kotoran penderitanya. Virus dapat hidup pada air atau es
batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga
karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup
pada makanan atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci
tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus
hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada
pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah.
Hepatitis B
Penularan virus hepatitis B (VHB) biasanya melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur,
cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis
B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur,
perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato
dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah
yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada
suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa dari sejak kandungan dari
seorang ibu yang terinfeksi dan karena hubungan seks.
Hepatitis C
Pengindap hepatitis C biasanya ditularkan dengan cara yang hampir sama dengan penularan
hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik
Penanganan Hepatitis C
Perawatan dini harus segara dilakukan agar penderita dapat disembuhkan, karena semakin
lambat ditangani, virus akan semakin merusak hati dan bahkan menjadi kanker. Tetapi,
kadangkala karena tidak menampakkan gejala yang jelas, kebanyakan orang tidak menyadari
kalau dalam tubuhnya sudah berdiam virus hepatitis dan terlanjur hati sudah menjadi rusak
parah.
Vaksinasi dapat diberikan agar seseorang mendapatkan antibodi dari virus hepatitis A (VHA)
dan virus hepatitis B (VHB). Namun, untuk hepatitis C tidak ada vaksinasi untuk
mencegahnya. Walau seseorang belum terindikasi virus ini tetapi pemberian vaksin dapat
mencegah virus merusak hati karena gejala hepatitis bisa saja baru muncul puluhan tahun
kemudian. Pemberian vaksin khususnya perlu diberikan pada anak-anak karena kekebalan
tubuh mereka lebih lemah untuk membersihkan virus hepatitis dibandingkan orang dewasa.
Jika kondisi hati sudah rusak parah, pilihannya adalah melakukan pencangkokkan hati.
Tetapi, ini akan sulit karena donor hati yang ada lebih sedikit dibandingkan daftar tunggu dari
penderita yang membutuhkan hati.
Penderita hepatitis seharusnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan istirahat yang cukup
agar tubuh mampu bertahan menghadapi virus ini dan mencegah jumlah virus semakin
banyak yang akan menggeroti kesehatan penderitanya.
Gizi dan istirahat yang baik juga harus dipenuhi untuk semua, karena bisa saja tanpa
sepengetahuan kita, virus menulari dan menyerang hati atau liver. Tetapi, dengan kekebalan
tubuh yang kuat, tubuh akan mampu menangani virus hepatitis yang membahayakan ini.
Hepatitis A
merupakan infeksi virus pada hati. Virus Hepatitis A ditularkan melalui jalur anus dan mulut.
Media penularanya adalah makanan atau air tercemar, atau melalui kontak langsung dengan
orang yang terinfeksi.
Diagnosis Hepatitis A
Berdasarkan tanda/ gejala pasien dan diperkuat dengan pemeriksaan penunjang, seperti tes
darah yang menunjukkan antibodi IgM terhadap hepatitis A.
Penderita Hepatitis A akan mengalami tanda/gejala kurang enak badan, demam, mual, nafsu
makan menurun, perut terasa kurang enak, diikuti dengan air seni berwarna pekat, tinja pucat,
mata dan kulit menjadi kuning (Penyakit Kuning), penyakit biasanya berlanjut selama satu
sampai tiga minggu. Walaupun gejala tertentu dapat berlanjut lebih lama dan hampir selalu
diikuti dengan penyembuhan sepenuhnya. Anak-anak kecil yang terinfeksi biasanya tidak
menderita gejala seperti orang dewasa.
Hepatitis A tidak mengakibatkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan kematian akibat
hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu antara kontak dengan virus dan timbulnya gejala
biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua sampai tujuh minggu, orang
yang terinfeksi virus Hepatitis A dapat menularkan virus ini kepada orang lain dari dua
minggu sebelum timbulnya gejala sampai seminggu setelah timbulnya penyakit kuning (kira-
kira tiga minggu secara keseluruhan).
Jumlah virus yang besar ditemui dalam tinja (cirik) orang yang terinfeksi selama waktu
penularan. Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari orang yang terinfeksi tertelan
oleh orang lain melalui, makanan dan minum air tercemar, seprai dan handuk yang dikotori
tinja dari orang yang terinfeksi virus hepatitis A, Hubungan Seksual dengan orang yang
terinfeksi juga dapat kena Penyakit Hepatitis A. Orang yang belum menderita Hepatitis A dan
belum divaksinasi sangat beresiko terjangkit penyakit tersebut.
Penyakit Hepatitis A dapat dicegah dengan Vaksinasi. Vaksin ini mungkin memakan waktu
sampai dua minggu untuk memberikan perlindungan.Vaksinasi direkomendasikan untuk
kelompok-kelompok berikut yang menghadapi risiko tinggi:
1. Orang yang berkunjung ke negara di mana hepatitis A umum terjadi (kebanyakan negara
sedang berkembang).
2. Orang yang sering berkunjung ke masyarakat pribumi di luarkotadan daerah terpencil
Semua orang harus selalu mencuci tangan dengan baik dengan sabun dan air mengalir selama
sekurang-kurangnya 10 detik dan dikeringkan dengan handuk bersih. Cuci tangan dapat
dilakukan sebagai berikut:
Pencegahan yang dapat dilakukan oleh penderita hepatitis A, di samping mencuci tangan
dengan bersih adalah harus menjauhi dari kegiatan berikut sekurang-kurangnya seminggu
setelah timbulnya penyakit, tanda dan gejala:
3. Jangan menggunakan seprai dan handuk yang sama dengan orang lain
5. Cuci alat makan dalam air bersabun, dan cuci seprai dan handuk dengan mesin cuci.
Orang berikut yang menderita hepatitis A harus tidak menghadiri tempat kerja atau sekolah
ketika dapat menularkan penyakit:
1. Orang yang mengendalikan makanan atau minuman dirumah tangga atau restoran.
2. Orang yang pekerjaannya melibatkan hubungan pribadi secara dekat, misalnya petugas
penitipan anak dan petugas kesehatan.
3. Staf, anak-anak dan kaum remaja harus tidak menghadiri fasilitas penitipan anak atau
sekolah ketika dapat menularkan penyakit
4. Semua pasien harus berkonsultasi kepada petugas kesehatan yang menanganinya sebelum
kembali bekerja, sekolah atau melakukan aktivitas harian.
Tidak ada perawatan khusus untuk penderita hepatitis A. Kontak di rumah dengan pasangan
seksual dapat menularkan penyakit, biasanya memerlukan suntikan Imunoglobulin. Obat
tersebut dapat mencegah atau mengurangi penyakit jika diberikan dalam waktu dua minggu
setelah kontak dengan orang yang dapat menularkan penyakit.
Penyakit Hepatitis A adalah penyakit menular yang dapat dicegah dan diobati. virus Hepatitis
A dapat menginfeksi manusia melalui rute anus-mulut. Jika seseorang terdiagnosis Hepatitis
A, pencegahan yang baik adalah istirahat total, menghindari kontak dengan orang lain dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh, serta
menghindari makanan yang berlemak dan berminyak agar tidak mual dan muntah.
Kemudian, menjalani terapi sesuai program.
Hepatitis B
Adalah suatu penyakit hati yang di sebabkan oleh ‘Virus Hepatitis B (VHB) suatu anggota
famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada
sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi ironis hati atau kanker hati, mula-mula di kenal
sebagai serum hepatitis dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika hepatitis B
telah menjadi endemik di tiongkok dan berbagao Negara asia
Diagnosis Hepatitis B
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan
sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata.
Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh
infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6
bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses
nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten
hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis
yang ditandai dengan peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN).
Diagnosis infeksi Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi,
biokimiawi dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan
evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5).
Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat penting
karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus Pemeriksaan biokimiawi yang penting
untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar ALT
menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini
dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang
menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang normal.
Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik pada terapi
antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak
diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif.
Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati,
menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera
makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang
disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul
gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak
kuning dan air seni berwarna seperti teh. Ada3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang
diberikan oleh tubuh terhadap virus Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama,
jika tanggapan kekebalan tubuh adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien
sembuh. Kedua, jika tanggapan kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan
menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di
atas) maka penyakit terus berkembang menjadi hepatitis B kronis.
Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis
hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan
umur. Adabeberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B
kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga,
tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama
(Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi berdarah,dll) atau luka yang
mengeluarkan darah) serta hubungan seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes
terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipili dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan
darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau
bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya
untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat
tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu
berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan
dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.Saat ini ada beberapa perawatan yang
dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan bagi seorang
penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral seperti lamivudine
dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti InteAlfa( Uniferon)
officinale).selain itu juga ada pengobatan alternatif lain Hepatitis B Dari Wikipedia
seperti hijamah/bekam yang bisa menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan
dengan benar dan juga dengan standar medis.
Penyakit Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV=
Hepatitis C virus). Virus Hepatitis C masuk ke sel hati, menggunakan mesin genetik dalam
sel untuk menduplikasi virus Hepatitis C, kemudian menginfeksi banyak sel lainnya.
15% dari kasus infeksi Hepatitis C adalah akut, artinya secara otomatis tubuh
membersihkannya dan tidak ada konsekwensinya. Sayangnya 85% dari kasus, infeksi
Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun. Dalam waktu
tersebut, hati bisa rusak menjadi sirosis (pengerasan hati), stadium akhir penyakit hati dan
kanker hati.
Penyebab Hepatitis C
Hepatitis berarti pembengkakan pada hati.Banyak macam dari virus Hepatitis C. Dalam
banyak kasus, virus yang masuk ke dalam tubuh, mulai hidup di dalam sel hati, mengganggu
aktivitas normal dari sel tersebut, lalu menggunakan mesin genetik dalam sel untuk
menduplikasi virus Hepatitis C kemudian menginfeksi sel lain yang sehat.
Jika anda penderita Hepatitis C, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan sehat dan
menghindari alkohol. Alkohol akan memperparah kerusakan hati anda, baik anda dalam
pengobatan ataupun tidak.
Salah satu gejala umum dari Hepatitis C adalah kelelahan kronis. Kelelahan juga bisa sebagai
efek samping pengobatan Hepatitis C. Rasa lelah akibat Hepatitis C dapat diatasi dengan
istirahat cukup dan menjalankan olah raga yang rutin.
Virus Hepatitis C sangat pandai merubah dirinya dengan cepat. Sekarang ini ada sekurang-
kurangnya enam tipe utama dari virus Hepatitis C (yang sering disebut genotipe) dan lebih
dari 50 subtipenya.
Hal ini merupakan alasan mengapa tubuh tidak dapat melawan virus dengan efektif dan
penelitian belum dapat membuat vaksin melawan virus Hepatitis C. Genotipe tidak
menentukan seberapa parah dan seberapa cepat perkembangan penyakit Hepatitis C, akan
tetapi genotipe tertentu mungkin tidak merespon sebaik yang lain dalam pengobatan.
Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi
telah terjadi bertahun-tahun lamanya.
Lelah
Hilang selera makan
Sakit perut
Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati,
yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis
C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.
Meskipun demikian, sangat perlu untuk melakukan tes jika anda pikir anda memiliki resiko
terjangkit Hepatitis C atau jika anda pernah berhubungan dengan orang atau benda yang
terkontaminasi. Satu-satunya jalan untuk mengidentifikasi penyakit ini adalah dengan tes
darah.
Penularan Hepatitis C
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan
jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko
terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi.
Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C
(seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure). Resiko terinfeksi Hepatitis C melalui
hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan.
Penularan Hepatitis C jarang terjadi dari ibu yang terinfeksi Hepatitis C ke bayi yang baru
lahir atau anggota keluarga lainnya. Walaupun demikian, jika sang ibu juga penderita HIV
positif, resiko menularkan Hepatitis C sangat lebih memungkinkan. Menyusui tidak
menularkan Hepatitis C.
Jika anda penderita Hepatitis C, anda tidak dapat menularkan Hepatitis C ke orang lain
melalui pelukan, jabat tangan, bersin, batuk, berbagi alat makan dan minum, kontak biasa,
atau kontak lainnya yang tidak terpapar oleh darah. Seorang yang terinfeksi Hepatitis C dapat
menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa,
Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah
menghilangkan virus dari tubuh, mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk
dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu
yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu
penanganan pada stadium awalnya.
Hepatitis D
Hepatitis D , juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan virus
hepatitis B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang yang terinfeksi
hepatitis B. Virus hepatitis D (HDV) adalah yang paling jarang tapi paling berbahaya dari
semua virus hepatitis.
Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Diperkirakan sekitar 15 juta orang di
dunia yang terkena hepatitis B (HBsAg +) juga terinfeksi hepatitis D. Infeksi hepatitis D
dapat terjadi bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis
(superinfeksi).
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit akut
serius dan berisiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang terkena
superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang berpeluang
besar (70% d- 80%) menjadi sirosis.
Tidak ada vaksin hepatitis D, namun dengan mendapatkan vaksinasi hepatitis B maka
otomatis Anda akan terlindungi dari virus ini karena HDV tidak mungkin hidup tanpa HBV.
Hepatitis E
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran
manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Tingkat tertinggi infeksi hepatitis E terjadi di daerah bersanitasi buruk yang mendukung
penularan virus.
Leave a Reply
Name (required)
Website
Hubungi Kami :
Eva : 0821-22885480
Pin BB : 27DD1DB9
Email : eva_putri444@yahoo.co.id
Categories
o hepatitis
o liver
o Uncategorized
Meta
o Log in
o Entries RSS
o Comments RSS
o WordPress.org
Copyright © 2013 Terapi Penyakit Hepatitis. Thanks to army reserve. Credits to army