ILMU NEGARA
Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara
Dari Bayu Dwi Widdy Jatmiko, SH.,M.Hum
Disusun oleh:
Putri Farah Azzahra (202110110311359)
Kelas (G)
Kerangka pemikiran atau kerangka teoritis merupakan salah satu hal yang
penting dalam sebuah penelitian, karena dengan adanya kerangka pemikiran dalam
sebuah penelitian maka tujuan dari penelitian dan proses analisis permasalahan yang
diteliti dapat didukung oleh teori-teori dan ditopang oleh pendapat para ahli. Dengan
adanya kerangka pemikiran maka akan memudahkan penulis dan memberikan
pedoman kepada penulis dalam melakukan penelitian. Penggunaan kerangka
pemikiran yang ilmiah akan mempermudah analisa suatu masalah dan menghasilkan
jawaban yang konsisten (Suriasumantri, 1985).
Politik Luar Negeri pada hakikatnya juga merupakan alat suatu negara untuk
mencapai kepentingan nasionalnya. Kebijakan luar negeri merupakan aspek cita-cita
suatu negara dan oleh karenanya politik luar negeri merupakan aspek pula dari
strategi nasional dan harus sesuai dengan tujuan nasional beserta sasarannya.
a) Pandangan bahwa dua atau lebih kepentingan, nilai, atau tujuan saling
bertemu dan dapat menghasilkan sesuatu, dipromosikan atau dipenuhi oleh
semua pihak sekaligus.
b) Pandangan atau harapan dari suatu negara bahwa kebijakan yang diputuskan
oleh negara lainnya akan membantu negara itu untuk mencapai kepentingan
dan nilai-nilainya.
c) Persetujuan atau masalah-masalah tertentu antara dua
d) negara atau lebih dalam rangka memanfaatkan persamaan kepentingan atau
berbenturan kepentingan.
e) Aturan resmi atau tidak resmi mengenai transaksi dimasa depan yang
dilakukan untuk melaksanakan persetujuan.
f) Transaksi antar negara untuk memenuhi persetujuan mereka.
Terbentuknya kerjasama IJEPA ini tidak terlepas dari sejarah diplomasi antara
Indonesia dan Jepang dimana awal mulanya dimana Indonesia merupakan salah satu
negara jajahan Jepang pada tahun 1958 Jepang dan Indonesia memulai hubungan
diplomatik bilateral secara resmi untuk memperbaiki hubungan diplomatik antar
kedua negara. S.L Roy dalam buku Diplomacy mempunyai definisi tentang diplomasi
yang diterjemahkan oleh Harwanto dan Mirsawati, sebagai berikut:
Isu utama dalam kerjasama internasional yaitu berdasarkan pada sejauh mana
keuntungan bersama yang diperoleh melalui kerjasama dapat mendukung konsepsi
dari kepentingan tindakan yang unilateral. Kerjasama internasional terbagi atas dua
bentuk, antara lain:
1) Kerjasama Pertahanan-Keamanan (Collective Security);
2) Kerjasama Fungsional (Functional Co-operation), kerjasama ini biasanya
kerjasama di bidang ekonomi, politik, dan sosial-budaya.
Menurut Apridar dalam bukunya Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep dan
Permasalahan dalam Aplikasinya menjelaskan definisi Perdagangan Internasional
sebagai berikut: “Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar
kesepakatan bersama.” (Apridar, 2009)
Adapun tujuan dari ekonomi internasional seperti yang dijelaskan oleh R.E.A
Ma’oer dalam bukunya yang berjudul Ekonomi internasional, bahwa tujuan ekonomi
internasional adalah sebagai berikut:
Data pendapatan per kapita dari berbagai negara pada suatu tahun tertentu,
dan perubahannya dalam jangka waktu tertentu, sangat berguna dalam analisa
pembangunan. Menurut Boediono dalam bukunya : Teori Pertumbuhan Ekonomi,
mengatakan bahwa:
Berdasarkan data dan teori diatas, dapat ditarik beberapa asumsi yang sesuai
dengan pokok bahasan yang akan dikaji penulis adalah sebagai berikut:
1. Munculnya WTO yang memiliki tujuan liberalisasi pasar di dunia membuat banyak
bermunculan kerjasama-kerjasama perdagangan bebas antar negara sebagai bentuk
kontribusi terhadap pencapaian tujuan WTO.
2. Indonesia dan Jepang yang juga anggota WTO ikut berkontribusi dengan
menyepakati Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA).
3. Dengan disepakatinya perjanjian bilateral tersebut diharapkan hubungan
perdagangan Indonesia dan Jepang semakin erat serta adanya peningkatan ekspor
produk unggulan Indonesia ke Jepang, salah satunya produk TPT Indonesia.
4. Selain peningkatan ekspor, diharapkan terdapat bantuan lain dari Jepang untuk
meningkatkan perkembangan industri TPT Indonesia.
Sementara itu para ilmuan sejak lama mempelajari fenomena sosial seperti
hukum yang mengatur hubungan antar bangsa, hakekat kekuasaan, negara dan
kedaulatan, masalah pengelolaan hubungan kekuasaan, dan pengembangan lembaga-
lembaga Internasional. Dari berbagai studi ini muncullah pada abad 20 suatu bidang
studi yang terorganisasi dan dimasukkan dalam kurikulum
beberapa universitas di Amerika Serikat, yaitu bidang studi Hubungan Internasional.
Hubungan internasional pada mulanya bercita – cita ingin menciptakan keadaan yang
lebih teratur. Pada tahun 1919, hubungan internasional mulai dilembagakan sebagai
jurusan politik internasional di Universitas Wales di kota Aberystwythes. Dari sinilah
perkembangan hubungan internasional mengawali perjalanannya sebagai ilmu.
Waldo yang dikutip oleh Silalahi dalam bukunya “Studi tentang Ilmu
Administrasi Konsep, Teori, dan Dimensi” (2003:124) menyatakan definisi
organisasi adalah : “Organisasi adalah struktur hubungan-hubungan di antara orang-
orang berdasarkan wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem administrasi”.
Sedangkan pengertian organisasi menurut Thoha yang dikutip oleh Silalahi dalam
bukunya “Studi tentang Ilmu Administrasi Konsep, Teori, dan Dimensi” (2003:124)
mengemukakan bahwa:
Adapun pengertian Organisasi menurut Weber yang dikutip oleh Thoha dalam
bukunya “Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya” (2014:113) bahwa :
“Organisasi merupakan suatu batasan-batasan tertentu (boundaries), dengan demikian
seseorang yang melakukan hubungan interaksi dengan lainnya tidak atas kemauan
sendiri. Mereka dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.”
(2) Starke.
Dalam bukunya ” An introduction to international law”, starke membandingkan
fungsi, hak, dan kewajiban serta wewenang berbagai organ lembaga internasional
dengan negara yang modern. Starke menegaskan ” pada awalnya seperti fungsi suatu
negara modern mempunyai hak, kewajiban, dan kekuasaan yang dimiliki beserta alat
perlengkapannya, semua itu diatur oleh hukum nasional yang dinamakan Hukum Tata
Negara sehingga dengan demikian organisasi internasional sama halnya dengan alat
perlengkapan negara modern yang diatur oleh hukum konstitusi internasional”.
Fungsi organisasi:
4. DAFTAR PUSTAKA.
https://www.academia.edu/12370388/
Hubungan_Internasional_dan_Organisasi_Internasional
http://repository.unpas.ac.id/45343/1/BAB%20II.pdf
http://repository.unpas.ac.id/11971/4/BAB%201.pdf
http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t22542.pdf
https://www.academia.edu/24755700/
BAB_II_TINJAUAN_MENGENAI_ORGANISASI_INTERNASIONAL