Ojl24-Galuh Elisa Roliana Fatimah-Smp Negeri Elelim
Ojl24-Galuh Elisa Roliana Fatimah-Smp Negeri Elelim
2019
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah S.W.T. yang telah memberikan nikmat iman,
kesehatan dan kesempatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan Laporan On Job
Learning (OJL) ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi dan Rasul umat Islam
yakni Muhammad S.A.W. semoga dengan cintanya kepada umat, beliau berkenan
memberikan syafaatnya kepada kita selaku umat yang dicintainya.
Setiap pelatihan dan pelaporan memiliki tujuan yang mulia. Tujuan penulisan Laporan On
Job Learning (OJL) ini adalah memenuhi salah satu syarat kelulusan Pendidikan dan
Pelatihan Sertifikasi Kepala Laboratorium/Bengkel pada Sekolah/Madrasah yang
diselenggarakan oleh Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Kementerian Agama Nomor 6782 Tahun 2018 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri Penyelenggara Sertifikasi Kepala Perpustakaan dan Kepala
Laboratorium pada Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren.
Ucapan maaf dan terima kasih yang tiada tara penyusun sampaikan kepada :
1. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selaku Tim pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
Sertifikasi Kepala Laboratorium/Bengkel pada Sekolah/Madrasah
2. Bapak Paul Yare, S. Pd. Selaku Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten
Yalimo yang berkenan menugaskan untuk mengikuti Sertifikasi Kepala Laboratorium
IPA
3. Ibu Hj. Erni Zuhara, M. Pd. Selaku Kepala SMAN 1 Gerung yang berkenan memberi
izin menggunakan Laboratorium IPA guna menerapkan praktek On Job Learning
kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Kepala Laboratorium IPA.
Tiada gading yang tak retak, demikian halnya dengan penyusun yang masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan
dari berbagai pihak untuk perbaikan penulisan laporan selanjutnya.
Penyusun,
Dalam kegiatan OJL Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Kepala Laboratorium yang
dilaksanakan di Laboratorium IPA SMAN 1 Gerung dengan metode observasi dan
wawancara, penyusun menemukan kondisi laboratorium yang cukup memadai dengan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berstandar, fasilitas yang memadai dan ruang lab yang
cukup luas mampu menampung 40 orang. Namun, memiliki beberapa kelemahan (Weakness)
diantaranya yaitu belum adanya Standard Operasional Procedure (SOP) Laboratorium,
belum adanya Laboran dan Teknisi di setiap laboratorium baik Kimia, Fisika, maupun
Biologi, serta belum adanya instalasi pengolahan limbah. Hal ini dapat diatasi dengan
kekuatan (Strenghness) yang dimiliki yaitu memanfaatkan SDM yang berstandar, fasilitas
yang memadai, dan hasil studi banding dari sekolah lain untuk mengatasi kelemahan tersebut.
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu sangat diperlukan dalam meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang
Standar Nasional Pendidikan yang mengatur tentang Sistem Pendidikan Nasional di
Negara Indonesia. Terdapat 8 (delapan) kriteria minimal tentang Sistem Pendidikan di
wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu : (1) Standar isi, (2) Standar
proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan ,
(5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan
(8) Standar Penilaian. Tenaga Laboratorium sebagai salah satu tenaga pendidikan yang
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis turut bertanggung jawab dalam menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan. Tenaga Laboratorium yang dimaksud diantaranya yaitu Kepala
Laboratorium Sekolah/Madrasah, Laboran Sekolah/Madrasah, dan Teknisi
Sekolah/Madrasah.
Kualifikasi Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah yang berstandar diatur dalam
Permendiknas No. 26 Tahun 2008 baik melalui jalur guru maupun jalur laboran/teknisi.
Adapun kualifikasi Kepala Laboratorium Sekolah Jalur guru yaitu : (1) Pendidikan
minimal sarjana S1, (2) Berpengalaman minimal 3 tahun sebagai pengelola praktikum, (3)
Memiliki sertifikat Kepala Laboratorium Sekolah/Madrasah dari atau lembaga lain yang
ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan peraturan tersebut, tenaga Laboratorium
Sekolah/Madrasah dituntut untuk memiliki 4 (empat) komptensi, yaitu kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi manajerial, dan kompetensi professional.
Dalam merealisasikan Permendiknas tersebut guru maupun laboran dan teknisi diharuskan
mengikuti pendidikan dan pelatihan sertifikasi Kepala Laboratorium yang
diselenggarakan oleh lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu lembaga yang terakreditasi telah
menyelenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Kepala
Laboratorium/Bengkel pada Sekolah/Madrasah yang diselenggarakan oleh Laboratorium
Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama Nomor 6782 Tahun 2018 Tentang Penetapan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam
5
Negeri Penyelenggara Sertifikasi Kepala Perpustakaan dan Kepala Laboratorium pada
Sekolah, Madrasah, dan Pondok Pesantren.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Sertifikasi Kepala Laboratorium IPA /Bengkel
pada Sekolah/Madrasah menerapkan sistem tatap muka selama 5 hari (8 s.d. 12 Juli
2019), dan tugas mandiri atau dikenal dengan On Job Learning (OJL) yaitu praktek
lapangan di sekolah masing-masing selama 7 hari (13 s.d. 19 juli 2019). Agar peserta
merasakan manfaat kegiatan diklat tersebut, setiap materi yang disajikan sangat relevan
dengan kebutuhan tenaga Laboratorium di Sekolah/Madrasah. Sebagai penguat dan
penunjang kegiatan diklat diperlukan laporan OJL sesuai dengan kondisi sekolah masing-
masing.
Mengingat besarnya harapan akan manfaat OJL tersebut, maka perlu dipastikan
peserta diklat paham tentang peran, fungsi, dan tugas nya sebagai Kepala Laboratorium di
Sekolah/Madarasah masing-masing untuk kemudian dapat meningkatkan kompetensinya
baik kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi sosial, dan kompetensi
professional.
6
1.4 Tempat melaksanakan On Job Learning (OJL)
Tempat melaksanakan On Job Learning (OJL) kegiatan sertifikasi Kepala Laboratorium
IPA adalah Laboratorium SMA Negeri 1 Gerung selama 7 hari (13 s.d. 19 Juli 2019). Hal
ini dilakukan karena di sekolah penyusun bertugas yakni SMP Negeri Elelim masih belum
efektif melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), diperkirakan sekolah mulai aktif
pada tanggal 1 Agustus 2019.
7
BAB II
PROFIL LABORATORIUM
2.1 Profil Sekolah
Profil Sekolah tempat melaksanakan On Job Learning (OJL) berdasarkan data dapodik
tahun 2017 sebagai berikut :
Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMAN 1 GERUNG
2 NPSN : 50200376
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : JL. GATOT SUBROTO
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 83363
Kelurahan : Gerung Utara
Kecamatan : Kec. Gerung
Kabupaten/Kota : Kab. Lombok Barat
Provinsi : Prop. Nusa Tenggara Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -8.6813517 Lintang
116.1246033 Bujur
2. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 0473/O/1983
8 Tanggal SK Pendirian : 1983-11-09
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Pusat
10 SK Izin Operasional : 0473/O/1983
11 Tgl SK Izin Operasional : 1983-11-09
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0279282838
14 Nama Bank : BNI
15 Cabang KCP/Unit : Mataram
16 Rekening Atas Nama : SMAN 1 GERUNG
8
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 26300
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : BEND. RUTIN SMA NEGERI GERUNG
21 NPWP : 000373720915000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 681181
21 Nomor Fax : 681181
22 Email : smagerung@yahoo.co.id
23 Website : http://sman1gerung.sch.id
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 23000
29 Akses Internet : Tidak Ada
30 Akses Internet Alternatif : Telkom Speedy
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya
Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Tidak
Air Minum
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0
Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Ledeng/PAM
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air
Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 0
Tangan
9
40 Apakah Sabun dan Air : Tidak
Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 11 11 3
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki Perempuan Bersama
Digunakan 2 2 0
10
2.2 Struktur Pengelola Laboratorium
Pengelolaan Laboratorium yang professional dan berstandar diatur dalam
Permendiknas No. 26 Tahun 2018, pada pasal 1 menyatakan (1) standar tenaga
Laboratorium sekolah/madrasah mencakup kepala laboratorium sekolah/madrasah, teknisi
laboratorium sekolah/madrasah, dan laboran sekolah/madrasah. Pengelolaan
Laboratorium yang baik didukung oleh sinergitas antara Kepala Laboratorium, teknisi dan
laboran. Sebagai koordinator, Kepala Laboratorium diharapkan mampu mengakomodir
kebutuhan, saran dan masukan terkait dengan pengelolaan, manejemen dan program
Laboratorium baik dari teknisi, laboran, maupun guru mata pelajaran. Hal ini diperlukan
guna menunjang prestasi siswa dalam mengintegrasikan kemampuan kognitif,
psikomotorik, dan afektif yang dimilikinya.
Menurut Dr. Thaqibul Fikri Niyartama, M. Si. Dalam tulisannya Manajemen Kepala
Laboratorium mengatakan Kepala/Koordinator Laboratorium mempunyai tugas
pengelolaan menyangkut beberapa aspek yaitu :
Perencanaan,
Penataan,
Pengadministrasian,
Pengamanan,
Perawatan, dan
Pengawasan,
Tugas penanggung jawab Laboratorium selain mengkoordinir berbagai aspek
Laboratorium, juga mengatur penjadualan penggunaan laboratorium. Penjadualan ini
dikoordinasikan dengan bagian kurikulum dan mempertimbangkan usulan-usulan guru.
Pada laboratorium dengan peralatan lab yang rumit atau kompleks, biasanya perlu
diangkat seorang operator alat. Operator alat bertanggung jawab terhadap alat yang
dioperasikannya, oleh karena ituoperator harus selalu siap jika sewaktu-waktu alat
tersebut digunakan. Tugas operator alat ini dapat juga dilakukan oleh teknisi atau laboran.
(Agus, Mulyanto: 2017).
11
Adapun Struktur Pengelola Laboratorium di SMAN 1 Gerung sebagai tempat
melaksanakan OJL seperti berikut :
KEPALA SEKOLAH
KELAPA LABORATORIUM
L. M. SIRAJUDIN
GURU PEMBINA
RUDI LAILI FAJRI HAMZAH, S.Pd RIZAL HAKIKI, S.Pd P U R N I, S.Pd M. Hum
12
2. Struktur Pengelola Laboratorium Biologi
KEPALA SEKOLAH
KELAPA LABORATORIUM
L. M. SIRAJUDIN
GURU PEMBINA
13
3. Struktur Pengelola Laboratorium Kimia
KEPALA SEKOLAH
KELAPA LABORATORIUM
L. M. SIRAJUDIN
GURU PEMBINA
LAILY ISTIYARINI, S.Pd. HJ. MARLIA ULFAH, M.Pd. NUR HIKMAH S,Pd
14
4. Struktur Pengelola Laboratorium Komputer
KEPALA SEKOLAH
KELAPA LABORATORIUM
L. M. SIRAJUDIN
GURU PEMBINA
15
5. Struktur Pengelola Laboratorium Fisika
KEPALA SEKOLAH
KELAPA LABORATORIUM
L. M. SIRAJUDIN
GURU PEMBINA
16
Deskripsi tugas masing-masing tenaga laboratorium
Tugas Laboran
1. Membantu tugas penanggungjawab laboratorium
2. Bertanggung jawab terhadap kebersihan laboratorium
3. Mengidentifikasi peralatan/ administrasi laboratorium
4. Membantu penatar/ pembimbing praktikum dalam menyiapkan peralatan yang
akan digunakan dalam pembelajaran IPA
5. Melaporkan kepada penanggung jawab laboratorium tentang hal-hal yang
menyangkut kerusakan dan kehilangan peralatan.
Tugas Penanggungjawab Laboratorium
1. Merencanakan program pengelolaan
2. Pemanfaatan laboratorium dan pengelolaan pemakaian laboratorium
3. Menyusun jadwal penggunaan laboratorium
4. Memberi masukan atau merekomendasikan program penggunaan laboratorium,
dan pengembangan laboratorium
5. Juga secara khusus bertugas: (1) bertanggungjawab dalam hal inventarisasi alat
dan bahan, (2) pengadaan alat dan bahan, (3) perbaikan kerusakan peralatan, (4)
menentukan tata letak penempatan alat dan bahan, (5) mengawasi keluar masuk
peralatan
Tugas Guru Mata Pelajaran
1. mengajukan jadwal penggunaan laboratorium kepada Penanggungjawab
Laboratorium
2. menyusun dan menggandakan penuntunpraktikum
3. melaporkan kebutuhan alat dan bahan praktikum kepada Penanggungjawab
laboratorium
4. mengujicoba eksperimen yang akan digunakan dalam pembelajaran
5. mengontrol alat dan bahan untuk pelaksanaan praktikum yang telah disiapkan
laboran
6. membimbing pelaksanaan eksperimen/praktikum
7. memeriksa laporan praktikum
8. menilai kinerja praktikan ketika melakukan praktikum.
17
2.3 Kondisi Laboratorium
Adapun kondisi Laboratorium IPA baik Kimia, Biologi, dan Fisika di SMAN 1 Gerung
yaitu :
1. Masing-masing Laboratorium memiliki ruang Laboratorium untuk praktikum yang
cukup besar dan mampu menampung 40 siswa, satu ruang alat dan bahan, serta satu
ruang penyimpanan.
2. Ventilasi udara yang baik, tata ruang Laboratorium yang rapi, jumlah meja dan kursi
yang memadai, dan dilengkapi dengan tenaga kebersihan di setiap laboratoriumnya.
3. Di Laboratorium Kimia terdapat lemari asam buatan namun tidak sempurna karena
kondisi lemari yang tidak kedap udara (terdapat celah).
4. Banyak bahan kimia yang sudah kadaluarsa.
“Ayat 2: Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha,
ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi,
ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat
bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.”
18
Berkaitan dengan prasarana laboratorium, sarana alat, bahan, dan perabot yang ada di
laboratorium (termasuk laboratorium IPA/Biologi), maka setiap unit pelaksana
pendidikan dan tenaga kependidikan perlu menjadikan PP No. 19 tahun 2005 ini sebagai
acuan.
1. Prasarana
Prasarana berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran biologi
secara praktik yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di
kelas dengan kapasitas dapat menampung minimal satu rombongan belajar, satu
rombongan belajar maksimal 40 orang. Satu ruang laboratorium sekolah luasnya
diperhitungkan berdasarkan luas 2,5 m2 /peserta didik. Luas laboratorium minimal 96
m2 termasuk ruang penyimpanan dan persiapan (18 m2). Jadi luas laboratorium
secara keseluruhan 114 m2.
Laboratorium memiliki kriteria
a. Memiliki jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca
buku dan mengamati obyek percobaan
b. Memenuhi ketentuan yang terdapat dalam kriteria teknis bangunan gedung
c. Tersedia air bersih.
d. Ada aliran listrik.
Laboratorium yang dimiliki oleh SMAN 1 Gerung telah memenuhi kriteria
tersebut baik laboratorium IPA (Kimia, Biologi Dan Fisika) maupun Laboratorium
Bahasa dan komputer.
2. Sarana
Sarana meliputi alat dan bahan laboratorium. Secara lengkap sarana yang yang
terdapat pada laboratorium IPA dapat dilihat pada lampiran …..
3. Bangunan Laboratorium
Perancangan gedung Laboratorium sekolah Sekolah Menengah Atas (SMA)
hendaknya memperhatikan pengembangan dan kemajuan metodologi pengajaran
yang sedang berkembang. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu:
aktivitas, mobilitas, keamanan, dan keselamatan para pengguna Laboratorium. Di
samping itu dibahas pula mengenai hal-hal fisik lainnya yang berpengaruh pada
pengguna Laboratorium seperti; kelembaban, kebisingan, pencahayaan, sarana
mebeler, sirkulasi udara, lemari asam, dan jaringan pembuangan limbah.
19
Fasilitas ruang yang diperlukan adalah sebagai berikut.
1) Ruang persiapan
Jika ruang laboratorium yang ada berukuran 100m2, maka untuk ruang
persiapan diambil 20% sehingga ukurannya menjadi 20m2 . Ruang ini khusus
digunakan oleh pengelola lab untuk mempersiapkan peralatan, bahan kimia, ataupun
menguji coba eksperimen yang akan dilaksanakan oleh peserta didik yang
praktikum. Ruang persiapan harus leluasa untuk menyimpan meja dorong dan untuk
mengambil alat dan bahan ke ruang praktikum. Setiap ruang persiapan harus
mempunyai dua pintu yang diperlengkapi kunci, memiliki bak cuci, bak pencuci
mata (eyewasher), dan tong sampah alat pecah-belah dan bahan kimia padat non
biodegradable. Pada sebagian dari ruang ini juga bisa disediakan meja, kursi, dan
kabinet untuk pengelola dan guru pembimbing lainnya, jika pada lab tersebut tidak
disediakan ruang khusus secara terpisah. Karena ruang persiapan memerlukan
ketersediaan alat maupun bahan, maka lokasinya harus berhubungan dengan ruang
penyimpanan alat maupun bahan.
2) Ruang Staff
Ruang staf berukuran sekitar 15-20 m2, merupakan ruang kerja pembimbing
praktikum dan laboran. Ruang ini dilengkapi meja kerja, kabinet, lemari buku, meja
komputer, komputer, pesawat telpon atau interkom, dan papan tulis. Dokumen
laboratorium dan buku-buku literatur ditempatkan di ruangan ini.
20
4) Ruang Bengkel
Ruang bengkel paling sedikit melingkupi tiga jenis yaitu bengkel mekanik,
bengkel elektronik dan bengkel gelas. Bengkel ini berfungsi memperbaiki peralatan-
peralatan yang rusak atau memodifikasi bentuk khususnya untuk alat gelas.
Biasanya bengkel digunakan bersama untuk laboratorium IPA (Fisika, kimia, dan
biologi). Laboran mempunyai peran utama dalam menangani perbengkelan ini.
5) Ruang Penyimpanan Lemari
Ruang penyimpanan dan persiapan ini berfungsi sebagai gudang yang
menampung peralatan dan bahan kimia sebagai cadangan ataupun yang tidak
dipakai. Lokasi gudang alat dan bahan ini harus bersebrangan tetapi ada diantara
ruang persiapan. Dalam ruang alat dan bahan ini harus diperlengkapi lemari, dan rak
yang kokoh dan tahap korosif. Khusus ruang gudang bahan kimia harus
diperlengkapi dengan ventilasi untuk pengeluaran uap bahan yang dihubungkan ke
lemari asap atau langsung ke atap gedung atau ke udara terbuka.
6) Ruang Peralatan Instrument
Ruang yang ditempati alat ukur yang relatif mahal harganya, misalnya untuk
laboratorium Biologi di SMA berupa mikroskop dan neraca digital.
21
Adapun Sarana perabotan Laboratorium biologi umumnya disesuaikan dengan luas
ruangan, tipe bangunan, jumlah peralatan, dan kapasitas pemakai. Peralatan mebeler
yang diperlukan antara lain adalah; meja siswa, meja staf, kursi siswa, kursi staf, meja
persiapan, lemari peralatan, lemari buku kegiatan, lemari asam, dan kotak PPPK.
22
BAB III
STRATEGI PENGEMBANGAN
23
berprestasi di Laboratorium kegiatan di Labolatorium
bidang 2. Memanfaatkan dalam mendukung peluang
penelitian Laboratorium IPA dan prestasi siswa dalam
cukup besar SDM yang memadai penelitian tingkat lab.
4. Kualitas untuk mendapatkan 3. Mengganti peralatan
pengelolaan peluang agar siswa Laboratorium yang rusak
Laboratorium berprestasi dalam dan bahan kimia yang
akan semakin penelitian kadaluarsa untuk
meningkat 3. Memanfaatkan SDM mendapatkan peluang agar
yang berstandar dan siswa mampu berprestasi
Pengelolaaan, dalam hal penelitian
pemeliharaan, 4. Memanfaatkan SDM yang
pendayagunaan lab. IPA memadai, dan kualitas
yang baik diharapkan pengelolaan Laboratorium
mampu mendapatkan yang baik untuk
peluang agar kualitas mendapatkan peluang
pengelolaan laboratorium meningkatkan koordinasi
semakin meningkat internal yang baik, bijak,
dan fleksibel.
5. Mengangkatkan tenaga
Laboratorium untuk
mendapatkan peluang
pengelolaan dan
pengadministrasian alat-
alat pratikum lebih efektif
dan efisien serta dapat
meningkatkan Kualitas
pengelolaan
Laboratorium.
Threat (ancaman) Rencana aksi ST Rencana aksi WT
1. Kegiatan (Menggunakan kekuatan (meminimalkan kelemahan dan
praktikum untuk menghindari ancaman) menghindari ancaman)
terganggu karena 1. Memanfaatkan SDM 1. Mengganti alat dan bahan
banyak alat dan yang berstandar dan yang rusak dan kadaluarsa
24
bahan yang rusak Pengorganisasian untuk memperkecil
dan kadaluarsa laboratorium sudah baik ancaman kegiatan
2. Ancaman di sekitar untuk menghadapi praktikum yang terganggu
laboratorium ancaman kegiatan 2. Membangun instalasi
karena belum praktikum yang pengolahan limbah untuk
memiliki instalasi terganggu karena banyak memperkecil ancaman
pengolahan limbah alat dan bahan yang rusak berupa pencemaran di
3. Control terhadap dan kadaluarsa sekitar Laboratorium
pengelolaan dan 2. Memanfaatkan SDM 3. Membuat SOP pengelolaan
pengembangan yang memadai dan pengembangan
Laboratorium sulit (memenuhi standar), Laboratorium, mengangkat
dilakukan karena pengelolaan, tenaga laboran, dan
pengadiministrasia pemeliharaan, dan memaksimalkan hubungan
n yang belum pendayagunaan fasilitas internal untuk
baik/maksimal Laboratorium untuk meminimalisir ancaman
memperkecil ancaman kontrol terhadap
pencemaran di sekitar pengelolaan dan
Laboratorium pengembangan
3. Memanfaatkan SDM Laboratorium sulit
yang memadai, dilakukan.
monitoring dan atau
kontroling sesuai standar
dalam untuk memperkecil
ancaman pengelolaan dan
pengembangan
Laboratorium sulit
dilakukan.
25
3.2 Visi, Misi,Tujuan dan Sasaran Pengembangan Laboratorium
Sasaran
Sasaran pengembangan Laboratorium ini adalah tenga Laboratorium baik kepala
Laboratorium, Laboran, teknisi, peserta didik dan guru serta pengguna lainnya.
26
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan OJL di Laboratorium SMAN 1 Gerung dapat disimpulkan
bahwa :
1. Menjadi Kepala Labooratorium harus memiliki kualifikasi yang memenuhi standar
sesuai Permendiknas No. 26 tahun 2018 yakni memiliki 4 kompetensi standar Kepala
Laboratorium diantaranya kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi
manajerial, dan kompetensi professional
2. Kepala Laboratorium sebagai fungsi manajerial harus mampu merencanakan,
mengorganisasi, memberi bimbingan dan berkoordinasi baik, hingga menganggarkan
pembiayaan pengelolaan Laboratorium.
3. Dalam merencanakan pengelolaan laboratorium yang baik diperlukan analisis SWOT
yang baik pula sehingga antara masalah yang dihadapi memiliki relevansi yang sesuai
dengan solusi yang diberikan.
4. Diperlukan sinergitas antara Tenaga Laboratorium (Kepala Laboratorium, Laboran
dan teknisi), dan guru mata pelajaran dengan pemangku kebijakan tertinggi di sekolah
dalam hal ini Kepala Sekolah.
27
DAFTAR PUSTAKA
Mulyanto, Agus. 2017. Modul pelatihan kepala laboratorium IPA. Yogyakarta : UIN
Sunan Kalijaga.
Sirajudin. 2018. Program Kerja Laboratorium SMAN 1 Gerung. NTB : SMAN 1
Gerung.
Nugroho, Agung dkk. 2019. Modul Praktikum IPA. Yogyakarta : UIN sunan Kalijaga.
28
LAMPIRAN-LAMPIRAN PENDUKUNG
Lampiran 1 : Foto kegiatan Praktikum di Lab Terpadu FST UIN dan foto ruang
Laboratorium Sekolah/Madrasah
29
Kondisi laboratorium Kimia
Gambar 11. Pintu masuk lab Biologi Gambar 12. Ruang praktek biologi 1
30
Gambar 13. Ruang praktek Gambar 14. Ruang alat dan bahan 1
biologi 2
Gambar 15. Ruang alat dan bahan 2 Gambar 16. Ruang penyimpanan
Gambar 17. Tata tertib Gambar 18. Penyimpanan Gambar 19. Ruang
siswa mikroskop penyimpanan
31
Kondisi Laboratorium Fisika
32
Lampiran 2 : Tugas-tugas dari Narasumber
33
34
Lampiran 3 : Laporan Praktikum/Lembar Kerja Praktikum yang dilaksanakan di
Laboratorium Terpadu Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
35
36
37
38
39
Lampiran 4 : SOP Laboratorium Sekolah/Madrasah
A. TUJUAN
1. Menjamin proses pemeliharaan alat laboraorium berjalan baik sesuai dengan
ketentuan.
2. Mengukur pencapaian kinerja.
B. DEFINISI
1. Pemeliharaan adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk menjaga semua alat
berfungsi secara optimal melalui aktivitas perawatan, perbaikan, penggantian.
2. Alat adalah semua alat yang ada dalam daftar inventarisir Laboratorium IPA
(Kimia, Fisika, dan Biologi) di SMAN 1 Gerung.
C. RUANG LINGKUP
Berlaku untuk proses pemeliharaan alat Laboratorium di SMAN 1 Gerung.
D. REFERENSI
1. Buku proses pembelajaran SMAN 1 Gerung tahun 2019-2020
2. Program kerja Laboratorium IPA SMAN 1 Gerung.
E. PROSEDUR
1. Umum
a. Prosedur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Setiap perubahan atas langkah
dalam prosedur dan formulir yang digunakan harus menggunakan mekanisme
yang diatur dalam prosedur pengendalian dokumen dan data
40
b. Penyusun prosedur dan pemeriksa prosedur bertanggung jawab untuk
memastikan :
1. Semua personel yang terlibat dalam prosedur ini mengerti dan memahami
setiap langkah dan ketentuan dalam prosedur ini.
2. Semua personel yang terlibat dalam prosedur ini harus memiliki
kompetensi yang dipersyaratkan dalam dokumen wewenang dan tanggung
jawab
c. Pemeriksaan dan monitoring kegiatan dalam prosedur ini tercantum dalam
rencana mutu sekolah.
2. Pemeliharaan alat Laboratorium
a. Laboran memeriksa dan merekap kondisi alat Laboratorium di awal semester
b. Laboran menyusun jadual dan rencana anggaran pemeliharaan alat
Laboratorium di awal semester
c. Laboran melaporkan jadual dan rencana anggaran pemeliharaan alat
Laboratorium di awal semester kepada Koordinator Laboratorium bidang
(Kimia, Fisika, dan Biologi)
d. Koordinator Laboratorium bidang memeriksa jadwal dan rencana anggaran
pemeliharaan alat Laboratorium, sebelum diserahkan kepada Kepala
Laboaratorium
e. Kepala Laboratorium memverivikasi jadual dan rencana anggaran
pemeliharaan alat Laboratorium dan menyerahkannya kepada Kabag TU
f. Kabag TU mengesahkan jadwal dan rencana anggaran pemeliharaan alat
Laboratorium
g. Laboran melaksanakan pemeliharaan alat sesuai dengan jadual yang telah
disyahkan.
41
F. LAMPIRAN
Formulir pemeliharaan alat Laboratorium.
42
Lampiran 5 : Contoh Modul Praktikum yang pernah dipakai untuk Praktikum semester
Genap 2018/2019
43
44
45
46
Lampiran 6 : Contoh inventarisir alat dan bahan Laboratorium
47
48
49
50
51
52