Anda di halaman 1dari 18

TINJAUAN TEORI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PADA TN. P DENGAN COVID- 19

I. PENGKAJIAN
A. PASIEN
Nama (initial) : Tn. P
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawninan : Menikah
Jumlah Anak :-
Agama/Suku :-
Warga Negara : Indonesia
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Alamat Rumah :-
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny.
Umur :
Alamat :
Hubungan dengan Pasien : Istri

II. DATA MEDIK


A. Diagnose Medik
Saat Masuk : Pneumothorax, Unspesified
Saat Pengkajian :

III. KEADAAN UMUM


A. KEADAAN SAKIT
Pasien tampak sakit sedang
Alasan : Pasien tampak terpasang infus Asering 500CC

IV. TANDA-TANDA VITAL


1) Tekanan Darah : 100/70 mmHg
2) Nadi : 85 x/menit
3) Suhu : 36,3 C
4) Pernapasan : 20X / menit
5) Saturasi : 99 %

V. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA PERSEPSI KESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN
1. Keadaan Sebelum Sakit :
2. Keadaan Sejak Sakit :
a. Keluhan Utama : sesak nafas
b. Riwayat Keluhan Utama :
Sesak nafas sejak 6 bulan smrs disertai dengan batuk sesekali. Bulan
februari sempat periksa rongten dan tampak cairan di paru kiri, sedang dalam
pengobatan tb bulan ke-6. Demam-, mual-, muntah-, riwayat dm menggunakan
insulin lantus rutin.
Saat dikaji pasieng mengeluh masih terasa sesak TD: 100/70 mmhg, N :
85x/menit, S: 36.3 C, RR :20x/menit, Sat: 99 %.
Riwayat penyakit yang pernah dialami :
Pasien mengatakan memiliki riwayat diabetes mellitus.
Riwayat kesehatan keluarga :
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki diabetes mellitus.
Pemeriksaan fisik :
a. Kebersihan rambut : Tampak bersih
b. Kulit kepala : Tampak bersih
c. Kebersihan kulit : Tampak bersih
d. Higene rongga mulut : Tampak bersih
e. Kebersihan genetalitia : Tampak bersih
f. Kebersihan anus : Tampak bersih

B. POLA NUTRISI DAN METABOLIK


1. Keadaan sebelum sakit :
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien makan 3 x sehari dengan porsi
makanan dihabiskan. Jenis makanan yang dimakan bervariasi seperti nasi, daging,
sayur, ikan dan telur.
2. Keadaan sejak sakit :
Keluarga pasien mengatakan nafsu makan pasien berkurang, pasien hanya
menghabiskan 3/4 dari porsi yang disediakan. Pasien minum air putih 600 ml per hari.
Observasi : Tampak pasien hanya menghabiskan 3/4 porsi yang disediakan.
3. Pemeriksaan fisik :
a. Keadaan rambut : Tampak rambut kering, tampak rambut sebagian beruban, tampak
rambut cukup tebal.
b. Hidrasi kulit : Finger print kembali dalam 2 detik
c. Palpebra / conjungtiva : Edema / Conjungtiva tidak ada, tidak tampak anemis
d. Sclera : Tidak tampak icteric
e. Hidung : Tampak simetris, tidak ada secret, tidak ada polip, tidak

ada peradangan dan tampak septum berada di tengah


f. Rongga mulut : Tampak bersih
g. Gusi : Tidak ada peradangan
h. Gigi : Tampak bersih
i. Gigi palsu : Tidak ada
j. Kemampuan mengunyah keras : Mampu mengunyah keras
k. Lidah : Tampak kotor berwarna keputihan
l. Pharing : Tidak teraba pembesaran
m. Kelenjar getah bening : Tidak teraba pembesaran
n. Kelenjar parotis : Tidak tampak peradangan
o. Abdomen :
 Inspeksi : Tidak tampak asites
 Auskultasi : Peristaltic usus 10 X/menit
 Palpasi : Tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran hepar
 Perkusi : Thympani
p. Kulit :
 Edema : Tidak ada
 Ikterik : Tidak ada
 Tanda-tanda radang : Tidak ada

C. POLA ELIMINASI
1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit, BAB 1 kali dalam sehari konsistensi lunak
berwarna kuning kecoklatan. BAK 3-5 kali sehari berwarna kuning pekat. Tidak ada
kesulitan dalam BAB dan BAK.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak berwarna kuning
kecoklatan. Pasien mengatakan BAK ± satu gelas Aqua (±240 CC).
3. Observasi :
Pasien tidak terpasang kateter. Selama 24 Jam pasien berkemih 3-4 kali, jumlah
urin total dalam 24 jam adalah ± 400 cc.
4. Pemeriksaan fisik :
Peristaltik usus : 10 x/menit

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Keadaan sebelum sakit :
a) Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam beraktivitas. Setiap harinya pasien
melakukan pekerjaan rumah tangga. Tidak ada kesulitan dalam beraktivitas dan
semua kegiatan
b) Palpasi kandung kemih : Kosong
c) Nyeri ketuk ginjal : Tidak ada
d) Mulut uretra : Tidak di kaji.
e) Anus :
 Peradangan : Tidak ada peradangan
 Hemoroid : Tidak ada hemoroid

Kebutuhan perawatan diri dibantu oleh keluarga dan perawat.

2. Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan hanya beraktifitas diatas tempat tidur. Semua aktifitas mandiri
dibantu keluarga.
3. Observasi :
a. Aktivas harian :

 Makan :0
 Mandi :2
 Pakaian :2
 Kerapihan : 2
 BAB :0
 BAK :1
 Mobilisasi di tempat tidur : 0
b. Postur tubuh : Tampak tegak
c. Gaya jalan : Tidak normal
d. Anggota gerak cacat : Tidak ada
e. Fiksasi : Tidak ada
f. Tracheostomi : Tidak ada
4. Pemeriksaan fisik
a. Tekanan darah :
Berbaring : 125/80 mmHg
Duduk : - mmHg
Berdiri : - mmHg
b. HR : 96 x/Menit
c. Kulit :
Keringat dingin : Teraba hangat
Basah : Tidak ada.
d. Perfusi pembuluh kapiler kuku: kembali dalam < 2 detik
e. Thorax dan pernapasan
 Inspeksi :
Bentuk thorax : Tampak simetris kiri dan kanan
Retraksi intercostal : Tidak ada retraksi interkostal
Sianosis : Tidak ada
Stridor : Tidak ada
 Palpasi :
Vocal premitus : Tidak teraba, sama kuat
Krepitasi : Tidak ada
 Perkusi : □ Sonor Redup □Pekak
 Auskultasi :
Suara napas : Broncho vesicular
Suara ucapan : Sama kiri dan kanan
Suara tambahan : Tidak ada
f. Jantung :
 Inspeksi :
Ictus cordis: Tampak pada ICS V.
Palpasi : Ictus cordis: Teraba pada ICS V
 Perkusi :
Batas atas jantung : ICS 2 linea sternalis kanan
Batas bawah jantung : ICS 5 Linea axilla anterior kiri
Batas kanan jantung : Linea Sternalis kanan
Batas kiri jantung : Linea axilla anterior kiri
 Auskultasi :
Bunyi jantung IIA : Tunggal pada ICS 4 linea sternalis dextra
Bunyi jantung IIP : Tunggal pada ICS 4 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I T : Tunggal pada ICS 5 linea sternalis sinistra
Bunyi jantung I M : Tunggal pada ICS 5 linea mid clavicularis
sinistra
Bunyi jantung III irama gallop : Tidak terdengar
Murmur : Tidak terdengar
Bruit : Aorta: Tidak terdengar
g. Lengan dan tungkai
Atrofi otot : Tidak ada
Rentang gerak :
 Kaku sendi : Tidak ada
 Nyeri sendi : Tidak ada
 Fraktur : Tidak ada
 Parese : Tidak ada
 Paralisis : Tidak ada

Uji kekuatan otot :

Kanan Kiri

Tangan 5 5
Kaki 5 5

E. POLA TIDUR DAN ISTIRAHAT


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan pola tidurnya teratur. Tidak ada kesulitan memulai tidur. Tidur
merasa nyenyak. Jumlah jam tidur 5 - 6 jam. Jarang tidur pada siang hari. Pasien
merasa puas dan segar setelah bangun tidur
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sulit tidur. Kesulitan tidur semakin memberat jika terasa demam.
Pasien tidak merasa puas dan tidak segar setelah bangun tidur.

F. POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dalam hal penglihatan, penciuman,
pendengaran, perabaan dan pengecapan. Pasien tidak menggunakan alat bantu dalam
panca indranya seperti kaca mata, alat bantu dengar dan lain-lain. Pasien mengatakan
tidak ada masalah dalam mengingat dan berkosentrasi.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan tidak mempunyai masalah dalam persepsi sensori panca
inderanya. Masih dapat mengingat sesuatu dengan baik. Seperti perawat yang bertugas
dan dokter yang menanganinya.
Pemeriksaan fisik :
a. Penglihatan
 Kornea : Tidak tampak iritasi dan peradangan
 Pupil : Isokor
 Lensa mata : Jernih
 TIO : Sama kuat antara kiri dan kanan. Tidak ada peningkatan tekanan
intraokuler.
b. Pendengaran
 Pina : Tampak utuh, bersih kiri dan kanan
 Kanalis : Tampak bersih kiri dan kanan, tidak ada serumen dan tanda-
tanda peradangan
 Membran timpani : Utuh, tidak robek, memantulkan cahaya Politzer.
c. Pengenalan rasa pada gerakan lengan dan tungkai :
Pasien dapat merasakan sensasi goresan pada tangan dan tungkainya.

G. POLA PERSEPSI DAN KONSEP DIRI


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan merasa puas dan bersyukur pada dirinya sendiri. Apa yang sudah
diberikan selama ini semua adalah berkat dari Tuhan yang patut disyukuri. Pasien
merasa puas terhadap dirinya, peran, harapan dan harga dirinya saat ini. Pasien tidak
merasa putus asa terhadap dirinya sendiri dan keadaan yang selama ia alami. Pasien
merasa bersyukur walaupun punya banya anak tetapi mereka semua telah mandiri dan
bisa membantu kebutuhan pasien sehari-hari. Pasien merasa beryukur mempunyai anak-
anak yang perhatian dan berbakti.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan pernah merasa cemas saat pertama kali di diagnosa penyakit kista
hepar 10 tahun yang lalu.. Tetapi, setelah ia jalani selama ± 1 tahun, perasaan pasien
sudah seperti biasa. Saat ini, perasaan pasien sudah merasa biasa saja jika masuk rumah
sakit, yang hanya dikeluhkan adalah demam dan bagaimana cara agar tidak merasa
demam lagi.
3. Pemeriksaan fisik :
a. Kelainan bawaan yang nyata : Tidak ada
b. Bentuk / postur tubuh : Agak membungkuk kedepan
c. Kulit : Tampak kulit pasien teraba lembap

H. POLA PERAN DAN HUBUNGAN DENGAN SESAMA


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan tinggal bersama dengan istri dan anak laki-laki dan menantunya
serta keduacucunya. Pasien mengatakan semua anak-anaknya dan menantunya sangat
menyayangi pasien. Tidak ada masalah dalam hubungan dengan sesama keluarganya.
Begitu juga dengan tetangganya, hubungan yang terjalin sangat baik dan akrab.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit pasien sangat diperhatikan oleh semua keluarganya.
Tidak ada masalah dalam hubungan dengan keluarga, anak, cucu, menantu dan
tentangganya. Anaknya selalu menemani dan merawat pasien selama di rumah sakit.

I. POLA MEKANISME KOPING DAN TOLERANSI TERHADAP STRES


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan selama hidup, pastinya memiliki masalah. Pasien dapat
menjalankan ibadah dengan baik. Pasien mengatakan jika ada masalah dalam
hidupnya, berusaha menyelesaikan dengan sendiri. Tetapi, jika tidak mampu dengan
sendiri, pasien meminta bantuan kepada keluarga dan anak-anaknya. Pasien merasa
beryukur memiliki anak yang selalu mendampingi dan mengisi waktu hari tuanya
dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan sejak sakit masalah yang dihadapi dan dirasakan selalu meminta
bantuan kepada istri dan anak-anaknya.

J. POLA SISTEM NILAI KEPERCAYAAN


1. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan beragama Islam dan rajin sholat. Pasien mengatakan semua
masalah yang dialami itu merupakan ujian dari Tuhan.
2. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan selama sakit pasien tidak dapat sholat dan tidak ada larangan
dalam tindakan medis yang berhubungan dengan agama yang dianutnya.

VI. Diagnosa Keperawatan


1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas
normal (D.0130)
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebb biologis (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional dengan merasa khawatir (D.0080)

VII. Intervensi Keperawatan


Tanggal Diagnosa (SDKI) Luaran dan Kriteria Intervensi
hasil (SLKI) (SIKI)

7/3/2022 Hipertermi berhubungan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia


dengan proses penyakit keperawatan 2x24 jam,  Monitor suhu tubuh
ditandai dengan suhu termoregulasi meningkat  Longgarkan atau
tubuh diatas normal dengan kriteria hasil : lepaskan pakaian
(D.0130)  Suhu tubuh cukup  Monitor kadar
membaik (4) elektrolit
 Mengggigil cukup  Berikan cairan oral
Data Subjektif :
menurun (4)  Anjurkan tirah baring
 Pasien mengatakan
 Kolaborasi pemberian
demam
cairan dan elektrolit
 Pasien mengatakan
intravena
badan terasa panas

Data Objektif :

 Suhu : 38,1 C
 Badan terasa panas

Tanggal Diagnosa (SDKI) Luaran dan Kriteria Intervensi


hasil (SLKI) (SIKI)

7/3/2022 Nyeri akut berhubungan  Setelah dilakukan Manajemen Nyeri


dengan agen penyebb tindakan keperawatan Observasi
biologis (D.0077) 3x24 jam, pasien
Identifikasi lokasi,
menunjukan tingkat
DS: karakteristik, frekuensi,
nyeri menurun dengan
- Pasien mengatakan kualitas nyeri
kriteria hasil :
kepalanya berat
- Pasien mengatan  Identifikasi skala nyeri
pusing  keluhan nyeri cukup Terapeutik
menurun (4)
Berikan teknik
DO: relaksasi
nonfarmakologi (teknik
- Tampak pasien lemas
relaksasi nafas dalam)
Skala nyeri
Kontrol lingkungan
P : Nyeri hilang timbul
yang nyaman
Q : seperti tertimpa
Anjurkan tirah baring
beban
Edukasi
R : Kepala bagian
Jelaskan penyebab dan
samping
pemicu nyeri
S : Skala nyeri 3
ajarkan teknik
T : setelah aktivitas
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

Tanggal Diagnosa (SDKI) Luaran dan Kriteria Intervensi


hasil (SLKI) (SIKI)

7/3/2022 Ansietas berhubungan Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas


dengan krisis situasional keperawatan 3x24 jam, Observasi
dengan merasa khawatir pasien menunjukan tingkat
Identifikasi saat tingkat
(D.0080) ansietas menurun dengan
ansietas berubah
kriteria hasil :
DS: Identifikasi
- Pasien mengatakan perilaku gelisah cukup kemampuan
takut saat terdiagnosis menurun (4) mengambil keputusan
covid verbilisasi khawatir akibat Monitor tanda-tanda
- Pasien mengatakan kondisi yang dihadapi ansietas
merasa cemas dengan cukup menurun (4)
Terapeutik
keadaannya
Ciptakan suasana
DO: terapeutik utk
- Tampak pasien lemas menumbuhkan
Skala nyeri kepercayaan
P : Nyeri hilang timbul Pahami situasi yang
Q : seperti tertimpa membuat ansietas
beban
Dengarkan dengan
R : Kepala bagian
penuh perhatian
samping
S : Skala nyeri 3 Motivasi

T : setelah aktivitas mengidentifikasikan


situasi yang memicu
kecemasan

Edukasi

Jelaskan prosedur,
termasuk sensasi yang
dialami

Informasikan secara
faktual mengenai
diagnosis, pengobatan,
prognosis

Anjurkan keluarga
untuk bersama pasien
Anjurkan tirah baring

Edukasi

Jelaskan penyebab dan


pemicu nyeri

ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

VIII. Implementasi dan Evaluasi

Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi


7/3/2022  Mengobservasi tanda-tanda vital S : demam naik turun
08.00 Hasil: O: - suhu : 37.8
TD : 120/90 MmHg
-tubuh terasa hangat
N : 101 x/menit
S : 38,0 0C -tampak menggunakan
P : 20 x/menit
Mengkaji keluhan pasien
Hasil: Pasien mengeluh demam naik turun, selimut
pusing A: masalah blm teratasi
09.00 P: lanjutkan intervensi
 Melonggarkan pakaian pasien, memberikan
kompres air hangat
Hasil : Tampak pasien lebih nyaman
10.00
 Melakukan pemberian antipiretik sesuai
advice dokter
11.00 Hasil : terpasang Paracetamol iv 1 g

 Kolaborasi pemberian cairan intravena


Hasil : tampak terpasang kaen 3B /24 Jam
11.30
 Membagikan makan ke pasien
Hasil : Tampak pasien makan dan dibantu
12.00 oleh anaknya

 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi


dokter
14.00 Hasil : Azyvol IV 500mg, Farbion, curcuma
tab

 Mengobservasi tanda-tanda vital


Hasil:
TD: 130/80 MmHg
N : 100 x/menit
S : 37,1 0C
P : 20 x/menit
Mengkaji keluhan pasien
15.00 Hasil: Pasien mengeluh sesak, terasa berat di
dada saat bernapas, dan merasa letih.
17.00

 Memonitor tanda dan gejala hipertermi


18.00
Hasil : kulit reasa hangat
 Membagikan makan ke pasien
Hasil : Tampak pasien makan dan dibantu
oleh anaknya
22.00
 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi
dokter
23.00
Hasil : sanmol, curcuma tab
 Memonitor intake dan output cairan
03.00
Hasil : pasien minum 250 cc, urine : 200 cc
 Memonitor suhu tubuh
Hasil : suhu 37,9
06.00  Mempersiapkan pasien untuk istirhat
Hasil : Pasien berbaring
 Mengontrol pasien di ruangan
Hasil : Tampak pasien terbaring ditempat
tidur, infus terpasang tetesan lancar
 Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil:
TD: 130/80 MmHg
N : 100 x/menit
S : 37,5 0C
P : 20 x/menit
 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi
dokter
Hasil : imboost, sanmol, curcuma

 Memonitor intake dan output pasien


Hasil : minum 200 cc, urine : 350 cc

 Mengganti cairan pasien


Hasil : tampak terpasang IVFD kaen 3B / 24
jam

Tanggal/ jam Implementasi Evaluasi


8/3/2022  Mengobservasi tanda-tanda vital S : demam naik turun
08.00 Hasil: O: - suhu : 37.5
TD : 125/90 MmHg
-tubuh terasa hangat
N : 89 x/menit
S : 37,5 0C -tampak menggunakan
P : 20 x/menit
Mengkaji keluhan pasien
Hasil: Pasien mengeluh demam naik turun, selimut
agak lemas A: masalah blm teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Melonggarkan pakaian pasien, memberikan
09.00 kompres air hangat
Hasil : Tampak pasien lebih nyaman
 Melakukan pemberian antipiretik sesuai
advice dokter
10.00
Hasil : terpasang Paracetamol iv 1 g

 Kolaborasi pemberian cairan intravena


Hasil : tampak terpasang kaen 3B /24 Jam
11.00

 Membagikan makan ke pasien


11.30 Hasil : Tampak pasien makan dan dibantu
oleh anaknya

 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi


dokter
12.00 Hasil : Azyvol IV 500mg, Farbion, curcuma
tab
 Mengobservasi tanda-tanda vital
14.00 Hasil:
TD: 130/90 MmHg
N : 100 x/menit
S : 37,3 0C
P : 20 x/menit
Mengkaji keluhan pasien
Hasil: masih demam
 Memonitor tanda dan gejala hipertermi
15.00 Hasil : kulit terasa hangat
 Membagikan makan ke pasien
17.00 Hasil : Tampak pasien makan dan dibantu
oleh anaknya
 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi
18.00 dokter
Hasil : sanmol, curcuma tab
 Memonitor intake dan output cairan
Hasil : pasien minum 200 cc, urine : 250 cc
 Memonitor suhu tubuh
22.00 Hasil : suhu 37,8
 Mempersiapkan pasien untuk istirhat
23.00 Hasil : Pasien berbaring
 Mengontrol pasien di ruangan
03.00 Hasil : Tampak pasien terbaring ditempat
tidur, infus terpasang tetesan lancar
 Mengobservasi tanda-tanda vital
06.00 Hasil:
TD: 120/80 MmHg
N : 95 x/menit
S : 37,5 0C
P : 20 x/menit
 Memberikan terapi obat hasil kolaborasi
dokter
Hasil : imboost, sanmol, curcuma

 Memonitor intake dan output pasien


Hasil : minum 200 cc, urine : 350 cc

 Mengganti cairan pasien


Hasil : tampak terpasang IVFD kaen 3B / 24
jam

Anda mungkin juga menyukai

  • Meco
    Meco
    Dokumen2 halaman
    Meco
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Mecobal
    Mecobal
    Dokumen3 halaman
    Mecobal
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pernyataan
    Lembar Pernyataan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pernyataan
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Ini Print
    Ini Print
    Dokumen18 halaman
    Ini Print
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat
  • Kerangka Teori
    Kerangka Teori
    Dokumen1 halaman
    Kerangka Teori
    achmad alfiansyah
    Belum ada peringkat