DI SUSUN OLEH
DARUL BAIDA
Penyebab Hipertermia
Pada umumnya, hipertermia disebabkan oleh paparan suhu panas yang berlebihan dari
luar tubuh serta kegagalan sistem regulasi suhu tubuh untuk mendinginkan tubuh.
Beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hipertemia adalah:
Efidemiologi Hipertermia
2.Kejang
Penyebab Kejang
a. Miningitis
b. Ensepalopati atau hipogekimia berat
Penatalaksanaan Kejang
Epidemiologi
Kejang demam terjadi pada 2 – 5% anak usia 6 bulan – 5 tahun pada negara maju. 70
– 75%
3.Infeksi
Sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Infeksi
ini bisa menyebabkan kerusakan di berbagai organ tubuh bayi. WHO memperkirakan
terdapat sekitar 3 juta bayi di seluruh dunia meninggal karena sepsis neonatorum
setiap tahunnya.
Penyebab infeksi
Riwayat kehamilan
a. Infeksi pada ibu selama kehamilan antara lain TORCH
b. Ibu menderita eklamsi
c. Ibu dengan diabetes mwelitus
d. Ibu mempunyai penyakit bawaaan
Riwayat kelahiran
a. Persalinan lama
b. Persalinan dengan Tindakan
c. Ketuban pecah dini
d. Air ketuban hijau kental
Riwayat bayi baru lahir
a. Trauma lahir
b. Lahir kurang bulan
c. Bayi kurang mendapat cairan dan kalori
d. Hipotermia pada bayi
Tanda gejala infeksi
a. Malas minum
b. Geluisah atau mungkin tampak letargis
c. Perekuensi pernapasan meningkat
d. Berat badan tiba-tiba menurun
e. Muntah dan diare
f. Suhu tubuh dapat meninggi,normal atau dapat pula kurang dari normal
Epidemiologi
a. Di negara berkembang sebesar (1,8 – 18/1000 kelahiran bayi)
b. negara maju sebesar (1–5/1000 kelahiran bayi) (Gerdes, 2004).
c. Berdasarkan kejadian kematian neonatal di Asia Tenggara sebesar 39 per 1000
kelahiran bayi (Depkes, 2007)
4.Asfeksia
Asfiksia neonatorum adalah suatu kondisi dimana bayi tidak bisa bernapas
secara spontan dan teratur setelah lahir.
Penyebab Aspeksia
Tekanan darah ibu terlalu tinggi atau rendah selama persalinan.
Persediaan oksigen dalam darah ibu tidak tercukupi sebelum maupun selama
persalinan.
Ada masalah pada saluran pernapasan bayi.
Bayi mengalami anemia sehingga sel-sel darah tubuhnya tidak mendapatkan
cukup oksigen.
Ada penyakit infeksi yang menyerang ibu atau bayi.
Proses persalinan yang sulit atau memakan waktu lama.
Ada masalah pada plasenta yang membungkus tubuh bayi.
Plasenta lepas terlalu cepat saat melahirkan sehingga membuat bayi susah
bernapas.
Prolaps tali pusat atau tali pusat yang keluar lebih dulu daripada bayi.
Terjadi sindrom aspirasi mekonium, yaitu mekonium bayi terhirup sebelum,
selama, ataupun setelah persalinan.
Saat kelahiran bayi sebelum 37 minggu (bayi prematur), paru-paru bayi prematur
mengalami komplikasi karena belum berkembang sehingga sulit bernapas.
Penyebab BBLR
a. Terlahir dari ibu yang memiliki masalah kesehatan selama hamil, misalnya
preeklamsia, tekanan darah tinggi, atau kekurangan gizi.
b. Infeksi selama kehamilan.
c. Adanya kelainan genetik atau cacat bawaan lahir pada bayi.
d. Terlahir dari ibu dengan berat badan kurang selama kehamilan.
e. Usia ibu saat hamil kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
f. Kehamilan kembar.
g. Kelahiran premature
Penatalaksanaan BBLR
a. Menjaga bayi tetap hangat dengan cara Perawatan metode kangguru (PMK)
b. Memberikan Asi
Epidemoilogi
prevalensi berat badan lahir rendah diperkirakan sebesar 15-20% dari seluruh kelahiran
di dunia. Indonesia menduduki peringkat ke-6 dari 7 negara di Asia Tenggara dengan
prevalensi BBLR tertinggi yakni sebesar 7%.