Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KELOMPOK TIGA

“METODE PENGAJARAN IPS”

DISUSUN OLEH :

YULIANA (1945040019)

ANDI CHOFIFA (1945040016)

MIFTAHUL DZIHNII (1945040019)

NAFRAH RAHADATUL AISY (1945041002)

RAHMAWATI TRI UTAMI (1945042026)

PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya-Nya
dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen mata kuliah Pengajaran IPS ABK yang telah memberikan tugas
kepada kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami,
maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga
makalah ini dapat berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.

Makassa, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................2

BAB I ...................................................................................................................4

PENDAHULUAN ...............................................................................................4

I.I LATAR BELAKANG .................................................................................4

I.II RUMUSAN MASALAH ...........................................................................4

I.III TUJUAN ...................................................................................................4

BAB II ..................................................................................................................5

PEMBAHASAN ..................................................................................................5

II.I Metode Pengajaran .....................................................................................5

II.II Jenis-jenis Metode Pengajaran IPS ...........................................................6

BAB III ..............................................................................................................10

PENUTUP ..........................................................................................................10

III.I KESIMPULAN .......................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................11


BAB I

PENDAHULUAN

I.I LATAR BELAKANG


Proses pembelajaran merupakan salah satu yang perlu diperbaharui dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Upaya pembaharuan proses tersebut, terletak
pada tanggung jawab guru, bagaimana pembelajaran yang disampaikan dapat
dipahami oleh peserta didik. Dengan demikian proses pembelajaran ditentukan
oleh bagaimana guru menggunakan metode dan model pembelajaran serta
media secara optimal.

Guru seharusnya berperan fasilitator belajar daripada sebagai pengajar


dan tidak merupakan satu-satunya sumber informasi. Dalam rangka
meningkatkan kualitas pembelajar, guru harus menciptakan kondisi belajar
yang aktif dan kreatif.

Lantas, mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa


belajar siswa yang efektif pula. Belajar disini adalah suatu aktivitas mencari,
menemukan dan melihat pokok masalah.

I.II RUMUSAN MASALAH


Pada makalah ini kami akan membahas tentang metode pembelajaran
serta metode-metode pembelajaran untuk pengajaran IPS

I.III TUJUAN
Tujuan disusunnya makalah ini agar kami penulis dapat mendiskusikan
hasil diskusi kami dengan beberapa kelompok yang ada dikelas. Kami juga
berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

II.I Metode Pengajaran


Kata metode berasal dari bahasa Latin yaitu “methodo” yang berarti
“jalan”. Dengan demikian metode bersangkut paut dengan pemilihan jalan, arah
atau pola dalam berbuat sesuatu yang mencapai sesuatu tujuan. Sedangkan
mengajar dapat dairtikan sebagai suatu proses membawa anak didik dari suatu
tingkat kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.

Sehubungan dengan hal ini Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan


bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat unutk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan mengajar daiartikan sebagai penciptaan suatu
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni,
1980:1)

Winarno Surachmad (1961) menegaskan bahwa metode mengajr adalah


cara-cara peplaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya
sesuatu bukan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.

Dengan demikian metode mengajar merupakan sebuah proses dalam


menjalankan pola pengajaran yang memiliki fungsi dalam tercapainya tujuan
pembelajaran yang diharapkan.

Sehubungan dengan hal tersebut seorang guru dituntut untuk menguasai


macam-macam metode mengajar sehingga dapat menentukan metode apa yang
paling tepat digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga kecakapan dan
pengetahuan yang diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik siswa.

Menurut Iida Badariyah Almatsir ada beberapa faktor yang ikut berperan
dalam menentukan efektif tidaknya suatu motode mengajar, yaitu:

• Bahan pengajaran
• Siswa yang belajar
• Kemampuan guru
• Besarnya jumlah siswa
• Alokasi waktu yang tersedia
• Fasilitas yang tersedia
• Media dan sumber
• Situasi
• Sistem evaluasi

II.II Jenis-jenis Metode Pengajaran IPS


a. Contectual Teaching and Learning (CTL)
Pendekatan CTL, merupakan konsep belajar yang mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Adapun
karakteristik pendekatan pembelajaran CTL adalah kerja sama,
menyenangkan, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai
sumber. Siswa (aktif, kreatif), guru (harus kreatif), dinding kelas dan
lorong penuh dengan hasil karya siswa. Untuk memperjelas tentang
konsep CTL, adapun uraian unsur-unsur yang terkandung didalamnya,
yaitu:
i. Konstruktivisme (constructivism), merupakan landasan berfikir
CTL bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi
sedikit, yang hasilnya diperluas melalui kontej yang terbatas dan
secara tiba-tiba. Oleh karena itu siswa harus dibiasakan
memecahkan maslah, menemukan sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya sendiri, dan mencetuskan ide-idenya. Penerapannya di
kelas, misalnya mengerjakan tugas, praktik, menulis karangan,
dan mendomonstrasikan sesuatu
ii. Menemukan (inquiry), merupakan initi dari CTL. Pengetahuan
dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
dari mengingat seperangkat fakta, konsep, dan kaidah, melainkan
hasil dari menemukan sendiri. Adapun langkah-langkah kegiatan
inkuiri, yaitu: merumuskan masalah, melakukan observasi atau
pengamatan (menganalisis dan menyajikan hasil dalam bentuk
tulisan, gambaran, laporan, bagan, tabel, dan lain-lain) dan
mengkomunikasikan hasil karya kepada pembaca, teman sekelas,
atau guru.
iii. Bertanya (questioning), bertanya merupakan strategi utama dalam
pembelajaran dengan pendektan CTL. Bagi siswa, bertanya
merupakan hal penting dalam pembelajaran berbasis inkuiri, yaitu
untuk menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah
diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahui.
iv. Masyarakat belajar (learning community), seseorang yang terlibat
dalam kegiatan masyarakat belajar memberi informasi yang
diperlukan oleh temannya dan sekaligus juga meminta informasi
yang diperlukan dari teman belajarnya. Masyarakat belajar dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti pembentukan
kelompok kecil, pembentukan kelompok besar, mendatangkan
ahli/narasumber di dalam kelas, bekerja dengan kelas sederajat,
bekerja kelompok dengan kelas diatasnya, dan bekerja dengan
masyarakat.
v. Pemodelan (modelling), dalam pembelajaran, guru bukan satu-
satunya model, dapat juga mdel didatangkan dari luar, misalnya
tokoh masyarakat, petugas kesehatan, pemadam kebakaran, polisi
lalu lintas. Model dapat berupa cara mengoperasikan sesuatu, cara
sederhana memadamkan kebakaran, dsb.
vi. Refleksi (reflection), adalah cara berfikir tentang apa yang baru
dipelajari, atau berpikir tentang apa yang telah dilakukan di masa
lalu. Dalam hal ini, guru membantu siswa untuk membuat
hubungan-hubungan antara pengetahuan yang baru. Refleksi
biasanya dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir, guru
menyisakan waktu sejenak untuk memberi kesempatan kepada
siswa melakukan refleksi.
vii. Penilaian yang sbeenarnya (authentic assesment), adalah prroses
pengumpulan berbagai data yang dapat memberi gambaran
perkembangan belajar siswa.
b. Cooperative learning
Cooperative learning atau sering disebut dengan kooperasi, adalah
suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang
diorganisasikan, pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran
informasi terstruktur antar siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan
pembelajar bertanggung jawab atas tugasnnya masing-masing. Ada lima
prinsip unutk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran dengan modl
cooperative learning yang harus dikembangkan, yaitu saling
ketergantungan, tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi
antar anggota dan evaluasi proses kelompok.
Adapun teknik-teknik pembelajaran dalam cooperative learning yaitu
teknik mencari pasangan, bertukar pasangan, berpikir pasangan
berempat, keliling kelompok, dan jigsaw
c. Metode karyawiata
Suryobroto (1986:51) memberi batasan karyawisata sebagai
kegiatan belajar mengajar dengan mengunjungi obyek yang sebenarnya
yang ada hubungannya dengan pelajaran tertentu. Sehubungan dengan
hal tersebut metode karyawisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan
perjalanan dan kunjungan yang hanya bebrapa jam saja ke tempat atau
daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah asalkan maksudnya memenuhi
tujuan instruksional IPS.
Seorang guru dapat menerapkan metode karyawisata dengan terarah dan
sesuai dengan tujuan instriuksionalnya, apabila guru memperhatikan hal-
hal-hal seperti: mengetahui hakikat metode karyawisata, mengetahui
kelebihan dan kelemahan metode karyawisata, mengetahui langkah-
langkah yang harus dilakukan sebelum pelaksanaannya, dan mempunyai
keterampilan memilih pokok-pokok bahasan yang cocok dikembangkan
dengan metode karyawisata
d. Metode Role Playing (Bermain Peran)
Role Playing adalah salahsatu bentuk permainan pendidikan yang
dipakai untuk menjelaskan peranan, sikap, tingkah laku, nilai, dengan,
tujuan menghayati perasaan, sidit pandang dan cara berpikir oranglain
(Husein Achmad 1981:80)
Dengan metode bermain peran, diharapkan siswa dapat menghayati dan
berperan dalam befbagai figur khayalan atau figur sesungguhnya dalam
berbagai situasi. Metode ini dapat diterapkan pada pengajaran IPS dengna
pokok bahasan tentang hubungan kehidupan sosial, misalnya peranan
tokoh-tokoh, susunan dan masyarakat feudal.
Melalui metode bermain peran dapat melibatkan aspek-aspek kognitif,
afektif maupun psikomotor. Aspek kognitif meliputi pemecahan masalah,
aspek afektif meliputi (sikap, nilai-nilai pribadi/orang laing,
membandingkan, mempertentang nilai-nilai, mengembangkan empati
atas dasar tokoh yang mereka perankan), aspek psikomotor terlihat ketika
siswa memainkan peran di depan kelas.
e. Metode simulasi
Sebagai metode mengajar, simulasi dapat daiartikan sebagai suatu
usaha untuk memperoleh pemahaman akan hakikat sari suatu konsep,
prinsip atau sesuatu keterampilan tertentu melalui proses kegiatan atau
latihan dalam situasi tiruan (B.Suryobroto, 1986:63).
Dalam simulasi siswa belajar dari pengalaman yang disimulasikan, bukan
belajar dari ceramah atau pidato dari guru, maka dalam hal ini guru
berperan sebagai : informan, mengawasi atau mewasiti simulasi, dan
melatih siswa
BAB III

PENUTUP

III.I KESIMPULAN
Kemampuan guru dalam menggunakan, merencanakan,
mengadakan metode pendekatan mengajar yang sesuai dengan
karakteristik materi yang diampunya akan memberikan dampak yang
besar bagi keberhasilan belajar siswa. Metode tidak hanya dapat
dilakukan secara spontanitas, melainkan dengan bervariasi dengan
memperhatikan berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan
pembelajaran. Guru diharapkan mampu mengenal kelebihan setiap
metode yang digunakan dangan mengantisipasi kelemahan yang timbul
apabila metode tersebut digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, Achsin. (1984). Pengorganisasian Bahan Metode Ceramah.


Jakarta: Departemen P & K
Kosasih Djahiri, Fatimah Ma’mun (1979). Pengajaran Studi Sosial/ IPS
(Dasar-Dasar Pengertian, Metodologi, model Belajar Mengajar Ilmu
Pengetahuan Sosial). Bandung: LPP-IPS, FKIS, IKIP

Anda mungkin juga menyukai