Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SITI DINI DESFIANI FATIMAH

KELAS : BK1A

NIM :C2086201082

MATA KULIAH : FILSAFAT ILMU BIMBINGAN DAN KONSELING

DOSEN PENGAMPU : BAPAK AAM IMADDUDIN,M.Pd

RESUME FIBK P.15._ FILSAFAT STRUKTURALISME

Strukturalisme merupakan aliran baru bagi studi antropologi. Strukturalisme bertolak dari
studi linguistic (ilmu bahasa), berbeda dengan pendekatan yang ada dalam fungsionalisme,
marxisme, dll. Ahisma-Putra (2006:66-71) menyebutkan bahwa strukturalisme memiliki
beberapa asumsi dasar yang berbeda dengan konsep pendekatan lain.

Tiga pemikiran utama strukturalisme Titchener: Identifikasi elemen sensation yang


mendasar. Semua proses mental yang kompleks dapat direduksi ke dalam elemen mendasar ini.
Sebagai contoh, Titchener menemukan 30.500 elemen visual, empat elemen pengecap, dan
sebagainya. Titchener menggunakan metode experimental introspection untuk menggali elemen
sensasi dasar ini, metode yang dipelajarinya dari Wundt. Namun di tangan Titchener, metode ini
lebih elaboratif, karena sifatnya tidak hanya deskriptif tetapi juga analisis yang retrospektif.
Identifikasi bagaimana elemen dasar sensasi ini saling berhubungan untuk membentuk persepsi,
ide dan image yang kompleks. Hubungan ini bersifat dinamis dan selalu berubah sesuai dengan
berubahnya elemen dasar, jadi bukan proses asosiasi.

Tokoh Aliran Strukturalisme

 Wilhem Wundt (1832-1920)

Lahir di Neckarau Mannheim Jerman pada tanggal 16 Agustus tahun 1832 dan meninggal di
usiana yang ke-88 tahun di Leipzig Jerman pada tanggal 31 Agustus 1920.

Pria yang berkebangsaan Jerman ini dianggap sebagai titik tolak berdirinya ilmu psikologi
sebagai ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmu-ilmu induknya, hal itu disebabkan karena
Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig pada tahun 1879.

Buah Pemikiran Psikologi strukturalisme Menurut Wundt memiliki 3 tujuan yaitu:


1. Menggambarkan komponen-komponen kesadaran sebagai elemen-elemen dasar.

2. Menggambarkan kombinasi kesadaran sebagai elemen-elemen dasar tersebut.

3. Menjelaskan hubungan elemen-elemen kesadaran dengan system saraf.

Tiga Hukum Mental (mental chemistry) dari Wundt, yaitu:

1. Hukum resultan psikis (the law of phychis resultans) yang sering disebut juga sebagai
sintesa kreatif (the principle of creative synthesis). Yang berbunyi bahwa setiap gejala
psikis yang kompleks selalu mempunyai sifat-sifat baru yang berbeda dari elemenelemen
lainnya.
2. Hukum hubungan psikis (the law of psychis relations), yaitu bahwa sebuah elemen
kesadaran atau konten psikis akan mempunyai arti hanya dalam hubungan dengan elemen-
elemen atau konten-konten psikis (psychis contents) lainnya.
3. Hukum kontras psikis (the law of psychis contrast), yaitu bahwa elemen-elemen saling
memperkuat satu sama lain.
 Edward Bradford Titcherner (1867-1927).

Titcherener merupakan orang Inggris yang pertama yang mewakili pandanganpandangan


psikologi Jerman (Wundt) sebagai murid Wundt, ia menerjemahkan beberapa buku Wundt dalam
bahasa Inggris. Setelah belajar di Leipzig, Titchener ingin kembali ke Oxford, namun ditolak,
karena psikologi di Inggris tidak sejalan dengan Wundt. Oleh karena itu, ia pergi ke Cornell
University di Amerika Serikat, dan sebagai guru besar, ia mengembangkan strukturalisme di
Amerika Serikat dari universitas tersebut.

Metode yang dipakai dalam strukturalisme adalah metode instropektif. Metode introspeksi
adalah orang yang menjalani percobaan diminta untuk menceritakan kembali pengalamannya
atau perasaannya setelah is melakukan suatu eksperimen. Sensasi seperti manic, pahit, dingin
dapat diidentifikasi memakai introspeksi.

Anda mungkin juga menyukai