Kajian Preformulasi Suspensi Eritromisin Kel - 1
Kajian Preformulasi Suspensi Eritromisin Kel - 1
KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
I. ERITROMISIN
NO PARAMETER URAIAN
1. Rumus Molekul C37H67NO13.
2. Struktur Kimia
5. Kelarutan Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam kloroform dan
dalam eter.
7. Uji – Uji Yang Lain Uji penetapan kadar, Uji potensi, Uji antibakteri, Uji stabilitas.
II. BAHAN TAMBAHAN
NO PARAMETER URAIN
1. Organoleptis Butiran, bentuk bulat seperti ginjal atau bulat telur,
penampang 1 sampai 3 cm, warna putih kekuningan, kuning
atau coklat muda, kadang-kadang berwarna merah muda,
rapuh, buram sering kali dengan permukaan yang retak,
mudah pecah menjadi fragmen bersudut tidak beraturan
dengan patahan melengkung, berwarna agak putih atau agak
kekuningan; seperti kaca dan tembus cahaya. Di dalam pusat
butiran yang tidak pecah sering terdapat rongga kecil.
2. Sifat Fisika dan Kelarutan : Sukar larut dalam air; larut dalam etanol, dalam
Kimia kloroform dan dalam eter.
pH : Antara 8,0 dan 10,5.
3. Inkomfatibilitas 1. Eritromisin dengan obat asma (turunan teofilin) Efek
dengan Zat Aktif obat asma dapat meningkat. Obat asma digunakan
untuk membuka jalan udara paru-paru dan untuk
mempermudah pernapasan penderita asma.
Akibatnya : terjadi efek samping merugikan karena
terlalu banyak obat asma. Gejala yang dilaporkan :
mual, sakit kepala, pusing, mudah terangsang, tremor,
insomnia, aritmia jantung, takhikardia, dan
kemungkinan kejang.
2. Eritromisin dengan Karbamazepin Efek karbamazepin
dapat meningkat. Karbamazepin adalah antikonvulsan
yang digunakan untuk mengendalikan kejang pada
gangguan seperti ayan. Akibatnya : terjadi efek
samping merugikan yang disebabkan karena terlalu
banyak karbamazepin. Gejala yang dilaporkan :
pusing, mual, nyeri perut, dan nanar.
3. Eritromisin dengan Digoksin Efek digoksin
meningkat. Digoksin digunakan untuk layu jantung
dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang
tak teratur. Akibatnya : terjadi efek samping
merugikan karena terlalu banyak digoksin. Gejala
yang dilaporkan : mual, kehilangan nafsu makan,
aritmia jantung, takhikardia atau bradikardia.
4. Eritromisin dengan Klindamisin atau Linkomisin Efek
antibiotik klindamisin dan linkomisin dapat
berkurang. Akibatnya : infeksi yang diobati mungkin
tidak sembuh seperti yang diharapkan.
5. Eritromisin dengan Antibiotik penisilin Efek masing-
masing antibiotik dapat meningkat atau berkurang.
Karena akibatnya sulit diramalkan, sebaiknya
kombinasi ini dihindari.
4. Keterangan Lain Pulvis Gummi Arabic (PGA) atau gom arab, Gom akasia,
gummi acacia adalah eksudat gom kering yang diperoleh dari
batang dan dahan Acacia Senegal wllid dan beberapa spesies
Acacia lain. Kelarutannya mudah larut dalam air yang akan
menghasilkan larutan yang kental dan tembus cahaya. PGA
praktis tidak larut dalam etanol (95%) P (Anonim, 1979).
PGA mempunyai fungsi sebagai stabilizing agent, suspending
agent, emulsifying agent, viscosity-increasing agent (Rowe
dan Sheskey, 2000).
Karakteristik viskositasnya yang rendah sering digunakan
karena memberikan partikel yang berukuran kecil (Lachman
et al., 198).
Dalam formulasi suspensi eritromisin yang digunakan adalah
PGA karena memiliki sifat alami, tidak merubah struktur
kimia, dapat menghindari pengendapan, dan memberikan
struktur yang homogen.
III. BENTUK SEDIAAN
2. Keunggulan
Suspensi masih memiliki daya antibakteri sampai penyimpanan hari ke-60.
3. Teknik Pembuatan
Suspensi eritromisin dibuat dengan bahan – bahan ( Eritromisin, PGA, Asam
Sitrat, Sodium Benzoat, Natrium Hidroksida, Sirup Simplek, Aqua). PGA dilarutkan
dengan air sebanyak 7 kali, kemudian eritromisin dilarutkan dengan asam sitrat.
Larutan PGA dicampurkan sedikit demi sedikit ke dalam larutan eritromisin.
Sodium benzoat yang telah dilarutkan dengan air ditambahkan pada campuran
PGA dan eritromisin. Sirup simplek dan natrium hidroksida yang telah dilarutkan
dengan air dicampurkan pada campuran PGA dan eritromisin. Diaduk sampai
homogen, suspensi ditempatkan dalam tabung berskala yang kemudian dilakukan
pengamatan selama 2 bulan, pengamatannya mencakup volume sedimentasi,
viskositas, mudah tidaknya dituang, redispersibilitas, ukuran partikel, dan daya
antibakteri.