Anda di halaman 1dari 2

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Saat Pandemi Covid-19,

Siapa Bilang Tidak Penting? Ayo Terapkan Sikap Peduli

Akhir tahun 2019, dunia di kabarkan adanya wabah pneumonia baru yang
bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat lebih dari
190 negara di dunia. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19)
yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-
2). Tanggal 12 Maret 2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi karena
penyebaran yang semakin meluas dengan peningkatan jumlah kasus terkonfirmasi dan
kematian. Penyebaran SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia menjadi sumber transmisi
utama sehingga penyebaran menjadi lebih agresif. Transmisi SARS-CoV-2 dari pasien
simptomatik terjadi melalui droplet yang keluar saat batuk atau bersin, selain itu telah
diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat viabel pada aerosol (dihasilkan melalui nebulizer)
selama setidaknya 3 jam.1

Saliva dapat menjadi pembawa virus korona, baik dengan inhalasi, penelanan,
kontak langsung dengan droplet, dan kontak dengan sisa droplet di tangan pada
permukaan yang terkontaminasi pada 2-9 hari sebelumnya. Tindakan pencegahan dapat
diterapkan dari diri sendiri, bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi
COVID-19 di lingkungan rumah maupun dengan orang lain.2

Masa pandemi COVID-19 saat ini harus selalu menjaga kesehatan serta
kebersihan gigi dan mulut untuk mengurangi terjadinya karies gigi dengan menerapkan
sikap peduli. Kata “Peduli” merupakan singkatan dari beberapa hal yang harus di
perhatikan untuk menjaga kesehatan serta kebersihan gigi dan mulut yaitu; Pentingnya
cuci tangan secara menyeluruh termasuk bagian kuku selama 60 detik dengan air
mengalir kemudian di keringkan dengan benar. Efektif bersihkan sikat gigi dengan air
panas untuk membuang sisa pasta gigi yang merupakan tempat menempelnya
mikroorganisme. Disarankan mengganti sikat gigi, pasta gigi dan benang gigi (dental
floss) dengan yang baru jika sebelumnya ada yang terinfeksi berdarah karena dapat
menyebabkan resiko tertular.2 Umumnya menyikat gigi dilakukan dalam dua kali sehari
dengan pasta gigi mengandung fluor.3
Lidah tidak lupa untuk tetap dibersihkan dengan pembersih lidah (tongue
scrapper) karena lidah merupakan salah satu tempat berkumpulnya mikroorganisme,
benang gigi (dental floss) untuk menghilangkan sisa makanan dan plak pada sisi
interproksimal dan obat kumur chlorexidine gluconate bertujuan untuk mengurangi
akumulasi jumlah patogen mikroba di rongga mulut dan meningkatkan nafas menjadi
segar.4,5 Pastikan untuk ingat selalu menjaga jarak sikat gigi di rumah dengan tempat
wadah yang berbeda.2 Tindakan tersebut dapat mencegah pertumbuhan dan akumulasi
patogen penyebab infeksi di rongga mulut. Langkah-langkah ini dapat membantu
mengurangi transmisi infeksi silang melalui kontak oral. Hal tersebut menjadi perhatian
utama, khususnya saat situasi COVID-19 yang menyebabkan peningkatan angka
kematian secara global.5

Referensi:

1. Susilo A, Rumende MC, Pitoyo CW. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan


Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia. 2020;1(7):45-67.
2. Peddito M, Scapellato S, Marciano A, Costa P, Oteri G. Dentistry during the
COVID-19 Epidemic: An Italian Workflow for the Management of Dental
Practice. International Journal Environmental Research and Public Health.
2020:1-15.
3. Budijanto D, Kurniawan R, Widiantini W, Satriani SE. Infodatin Pusat Data
dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. 2019.
4. Rhyn S, Zürcher A, Ortiz V, Filippi A. The Efficiency and Acceptance of a
Suction Tongue-Cleaning Device in Adults. Swiss Dental Journal.
2020;130:300-7.
5. Alyafei NA. Recommendation on the Importance of Oral Health to Combat
Coronavirus. EC Dental Science. 2020;5(19):39-47.

Anda mungkin juga menyukai