Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RSUD JOMBANG

OLEH :

RINA ANGGRAENI
NIM : 2019.1440.1004

AKADEMIK KEPERAWATAN BAHRUL ‘ULUM


TAMBAKBERAS JOMBANG
2022
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN TB PARU DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK
EFEKTIF DI RSUD JOMBANG

Diajurkan sebagai salah satu syarat mendapat gelar ahli madya Keperawatan
(A.Md.Kep) pada Akademik Keperawatan Bahrul’Ulum Tambakberas Jombang

OLEH :

RINA ANGGRAENI
NIM : 2019.1440.1004

AKADEMIK KEPERAWATAN BAHRUL ‘ULUM


TAMBAKBERAS JOMBANG
2022
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : RINA ANGGRAENI

NIM : 2019.1440.1004

Tempat, tanggal lahir : PASURUAN, 28 Agustus 1999

Institusi : Akper Bahrul ‘Ulum Tambak beras Jombang

Menyatakan bahwa Proposal Tugas Akhir yang berjudul “ ASUHAN

KEPERAWATAN PADA PASIEN PENYAKIT TB PARU DENGAN

MASALAH BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAKEFEKTIF DI RSUD

JOMBANG” adalah bukan Proposal tugas akhir orang lain baik sebagaian

maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan

sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Jombang, 29 Desember 2021

Yang menyatakan,

RINA ANGGRAENI
NIM : 2019.1440.1004
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga
peneliti mampu menyelesaikan Proposal Tugas Akhir yang berjudul ”Asuhan
Keperawatan Pada Pasien Penyakit TB Paru Dengan Masalah Keperwatan Pola
nafas tidak efektif di RSUD Jombang”.
Penyusunan ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
Proposal Tugas Akhir di AKPER Bahrul Ulum Jombang. Peneliti menyadari
adanya kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan Proposal Tugas Akhir ini.
Namun berkat bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak
akhirnya dapat menyelesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada yang terhomat :
1. KH. Amanulloh AR (Alm) selaku Pendiri AKPER Bahrul 'Ulum
Tambakberas Jombang.
2. Dr. H. Joko Prasetyo,S.Kp.M.Kep selaku pembimbing 1 yang telah
banyak membantu serta memberikan arahan dan motivasi dalam
menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini.
3. Tiara Fatma Pratiwi, S.Kep.Ns.M.,Tr.Kep selaku pembimbing II dan
sekaligus Direktur AKPER Bahrul Ulum yang telah banyak membantu
serta memberikan arahan dan motivasi dalam menyelesaikan Proposal
Tugas Akhir ini.
4. Semua dosen dan pengajar AKPER Bahrul Ulum yang senantiasa selalu
memberikan ilmu dan motivasi.
5. Bapak, Ibu, keluarga dan teman-teman atas doa dan motivasi yang telah
memberi semangat dalam menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini.
6. Semua partisipan yang terlibat dalam penelitian ini yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan dalam
penyusunan Proposal Tugas Akhir ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan imbalan yang berlipat
ganda dari Allah SWT, dan semoga Proposal Tugas Akhir ini dapat bermanfaat
bagi pembacanya.

Jombang, 29 Desember 2021


Peneliti

RINA ANGGRAENI
NIM : 2019.1440.1004
BAB I

PENDHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberculosis merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan

oleh kuman TB Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB

menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (Sofro,

dkk, 2018). Tuberculosis dapat menyebar dari satu orang ke orang lain

melalui transmisi udara (droplet dahak pasien tuberkulosis). Pasien yang

terinfeksi Tuberkulosis akan memproduksi droplet yang mengandung

sejumlah basil kuman TB ketika mereka batuk, bersin, atau berbicara. Orang

yang menghirup basil kuman TB tersebut dapat menjadi terinfeksi

tuberkulosis (Erlina, 2020). Masalah yang timbul pada penderita tuberculosis

bagi kehidupan sehari-hari salah satunya sering mengalami kehilangan nafsu

makan sehingga berat badan menurun yang diserta dengan demam, keringat

malam hari, maupun kelelahan, dan infeksi tuberculosis pada paru telah

menyebabkan kerusakan maka timbul gejala sesak nafas (Fadli, 2021). Pola

nafas tidak efektif/ sesak nafas diakibatkan karena disfungsi ventilasi/

gagalnya proses pertukaran oksigen (Santoso, 2020).

Data yang diperoleh pada World Health Organization (WHO)

berjumlah penduduk sebanyak 10 juta orang yang mengalami Tuberculosis

pada tahun 2020 (Kemenkes RI, 2021). Tahun 2020 prevelensi penderita

Tuberculosis di Indonesia terdapat 845.000 juta jiwa dengan angka kematian

sebanyk 98.000 juta jiwa (Kemenkes RI, 2020). Jawa Timur pada tahun 2018
terdapat jumlah penderita Tuberculosis yang berjumlah 54.863 juta jiwa

(Dinkes, 2018). Berdasarkan data yang diperoleh pada kota Jombang dalam

kurun waktu 2018 sebanyak 1.522 juta jiwa yang mengalami Tuberculosis.

Tuberculosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium

tuberculosis dapat menyerang/ masuk dan terkumpul di dalam paru-paru

dapat berkembang biak terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang

rendah dan menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.

Oleh sebab itu infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh

seperti paru-paru, saluran pencernaan, tulang, otak, ginjal, kelenjar getah

bening, dan lain-lain, namun organ tubuh yang paling sering terkena yaitu

paru-paru (Sinta, 2015). Gangguan pola pernafasan pada Tuberculosis

diakibatkan adanya reaksi inflamasi yang merusak membrane alveolar-kapiler

yang menyebabkan terganggunya ekspansi paru akibat akumulasi cairan

sehingga dapat menimbulkan pola nafas tidak efektif (Santoso, 2020).

Tuberculosis ini dibutuhkan peran dan fungsi perawat dalam asuhan

keperawatan pada pasien yang mengalami pola nafas tidak efektif. Klien yang

mengalami Tuberculosis membutuhkan perawatan yang khusus supaya tidak

terjadi komplikasi lebih lanjut. Perawat mempunyai peranan penting terhadap

pemberian pelayanan kesehatan, berikut peran penting seorang perawat

merupakan sebagai educator, yang mana pembelajaran adalah dasar dari

health education yang berhubungan pada semua tahap kesehatan dan tingkat

pencegahan. Perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan yang telah

disusun pada perencanaan keperawatan diantaranya memanagemen jalan

nafas dengan monitor pola nafas, monitor bunyi nafas tambahan, monitor
sputum, dan mempertahankan kepatenan jalan nafas (Tim Pokja SIKI DPP

PPNI, 2018). Adapun tindakan keperawatan mandiri yang dapat dilakukan

antara lain memberikan posisi semi fowler/ fowler kemudian ajarkan pasien

untuk merubah posisi, mendemonstrasikan batuk efektif, dan memberikan

fisioterapi dada (Santoso, 2020).

Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk mengangkat masalah

tersebut dalam suatu Laporan Tugas Akhir dengan judul “Asuhan

Keperawatan Pasien TB Paru Dengan Masalah Keperawatan Pola Nafas

Tidak Efektif Di RSUD Jombang”

1.2 Batasan Masalah

Masalah studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada pasien

penyakit TB paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif di

RSUD Jombang.

1.3 Rumus Masalah

Latar belakang yang diuraikan diatas rumusan masalah yang diangkat

adalah “Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien yang mengalami

Penyakit TB paru dengan prioritas masalah pola nafas tidak efektif, di RSUD

Jombang.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami

Penyakit TB paru dengan prioritas masalah Pola nafas tidak efektif , di

RSUD Jombang.
1.4.2 Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami

TB paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif di RSUD

Jombang.

2. Menetapkan diagnosis Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami

TB paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif RSUD

Jombang.

3. Menyusun rencana Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami TB

paru dengan masalah keperawatan gangguan pola nafas tidak efektif

RSUD Jombang.

4. Melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami

TB Paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif di RSUD

Jombang.

5. Melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami TB

Paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif di RSUD

Jombang.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Bagi pengembangan ilmu pengetahuan hasil penelitian secara teoritis

dapat menjadi bahan kepustakaan memberikan sumbangan bagi

pengembang ilmu pengetahuan dan ilmu kesehatan serta teori-teori

kesehatan khususnya dalam upaya penerapan asuhan keperawatan pada

klien yang mengalami penyakit TB paru dengan masalah pola nafas tidak

efektif.
1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi instusi pendidikan

Hasil studi akhir ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi

pendidikan untuk menambah bahan masukan bagi perpustakaan, sebagai

referensi bagi mata kuliah keperawatan dan pedoman sebagai asuhan

penelitian berikutnya tentang Asuhan Keperawatan pada klien dengan TB

Paru dengan masalah keperawatan pola nafas tidak efektif dalam

pemberian terapi relakasi nafas dalam.

2. Bagi keluarga klien

Meningkatkan pengetahuan bagi keluarga tentang perawatan pada

klien TB Paru terutama penatalaksanaan penanganan pola nafas tidak

efektif, menggunakan terapi relaksasi nafas dalam. Sehingga bisa

mengambil keputusan yang sesuai dalam masalah, serta ikut dalam

melakasanakan tindakan yang dilakukan oleh perawat.

3. Bagi penulis

Sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sejauh

mana efektifitas latihan relaksasi nafas dalam dalam mengatasi masalah

keperawatan pola nafas tidak efektif pada klien yang mengalami TB Paru.

4. Bagi rumah sakit

Bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah yang meningkatkan

penatalaksanaan keperawatan pada pasien penyakit TB Paru dengan

masalah keperawatan pola nafas tidak efektif.

Anda mungkin juga menyukai