Anda di halaman 1dari 16

KEPERAWATAN JIWA TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI (MENGGAMBAR): HALUSINASI


DI BANGSAL SRIKANDI RSJD DR. ARIF ZAINUDDIN
SURAKARTA

Disusun oleh :

1. Alfarizky Jatmika Siwi (19007) 10.Arlina Dwi N (19037)


2. Bima Candra Jati (19041) 11.Putri Sri Wulandari (19059)
3. Angga Kusuma Wibowo (19040) 12.Aninditya Dewi Prabandari (19036)
4. Novia Windari (19058) 13.Fitria Maharani Dwi A (19020)
5. Dhea Candra M (19010) 14.Yesi Gita (19033)
6. Nolanda Nur A. (19042) 15.Aprilia Tri Utami (19039)
7. Hani Nur Azani (19021) 16. Isnur Wulandari (19055)
8. Nuning Dwi Jayanti (19027)
9. Elisia Purbian Saputri (19042)

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

GIRI SATRIA HUSADA WONOGIRI

TAHUN 2022
PROPOSAL KEPERAWATAN JIWA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI (MENGGAMBAR): HALUSINASI

A. PENGERTIAN
Terapi aktivitas kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang merupakan
upaya untuk memfasilitasi perawat atau psikoterapis terhadap sejumlah pasien pada
waktu yang sama. Tujuan dari terapi aktivitas adalah untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota (Purwanto, 2015). Terapi
aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk klien gangguan
jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh
dari seorang perawat. Oleh karena itu, seorang perawat khususnya perawaat jiwa
harus lah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok secara tepat dan benar. Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan
hubungan sosial pada pasien gangguan jiwa adalah gangguan persepsi sensori.
Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensorik yaitu ktivitas di gunakan sebagai
stimulus pada sensorik klien. Kemudian di observasi reaksi sensorik klien terhadap
stimulus yang di sediakan, berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah,
gerakan tubuh). Aktivitas dapat berupa : musik, seni, menyanyi, menari. Jika hobi
klien di ketahui sebelumnya, dapat di pakai sebagai stimulus.
Atas dasar tersebut, maka kami menganggap dengan Therapy Aktivitas Kelompok
(TAK) klien dengan gangguan persepsi sensori dapat tertolongdalam hal sosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya, tentu saja klien yangmengikuti therapy ini adalah klien
yang sudah mampu mengontrol dirinya darihalusinasi sehingga pada saat TAK klien
dapat bekerja sama dan tidak mengganggu anggota kelompok yang lain.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan persepsi atau mengekspresikan
perasaan
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu menggambar sesuai yang dipikirkan
b. Klien mampu mengungkapkan perasaan lewat gambar yang dia buat
c. Klien mampu memberi respon terhadap gambar yang dibuat
d. Klien mampu menyalurkan emosi secara konstruktif
e. Klien mampu mengekspresikan perasaan setelah menggambar

C. KARAKTERISTIK KLIEN
1. Kriteria klien
1) Klien dengan Halusinasi, dan tidak mampu berkomunikasi dengan baik
2) Klien berjenis kelamin perempuan dengan rentang usia 20-40 tahun
2. Proses seleksi
1) Mengobservasi klien yang masuk kriteria
2) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria
3) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria
4) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi
menjelaskan tujuan TAK pada klien serta rencana kegiatan kelompok

D. MASALAH KEPERAWATAN
1. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi
2. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi
3. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi
4. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi
5. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi
6. Nama :
Usia :
MK : Halusinasi

E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan harus tenang dan ditempat yang tertutup, sunyi,
tenang dan damai agar pasien dapat berkonsetrasi.
b. Tim berjumlah 16 orang, terdiri atas 1 leader, 3 observer dan 12 fasilitator
c. Alat yang digunakan dalam kondisi baik dan dapat digunakan.
2. Evaluasi Proses
a. Klien dapat menyebutkan hal positif apa saja yang dimilikinya
b. Klien dapat mengekpresikan hal positif setelah dilakukan terapi
c. Klien dapat mengetahui kemampuan positif yang telah dilatih
d. Klien dapat mengikuti permainan dari awal sampai akhir
e. Leader mampu mengkoordinasi seluruh kegiatan
f. Fasilitator mampu memotivasi dan membantu peserta dalam kegiatan
terapi
g. Observer sebagai pengamatan dan mampu mendeskripsikan hasil dari
pengamatan
3. Evaluasi Hasil
a. Minimal 75% Klien mampu menggambar sesuai yang dipikirkan
b. Minimal 75% mampu mengungkapkan perasaannya lewat gambar yang
dia buat
c. Minimal 75% mampu memberi respon terhadap gambar yang dibuat
d. Minimal 75% mampu menyalurkan emosi secara konstruktif

F. PENGORGANISASIAN TAK
1. Terapi
Peran dan fungsi :
a. Leader : Bima Candra Jati
Tugas leader adalah :
1) Menyusun rencana aktivitas kelompok
2) Mengarahkan tim dalam mencapai tujuan
3) Memfasilitasi setiap anggota untuk mengekspresikan perasaan,
pendapat dan umpan balik.
4) Sebagai “ role model “
5) Memotivasi peserta untuk menemukan pendapat dan umpan balik.
b. Fasilitator
Fasilitator 1 : Alfarizky Jatmika Siwi
Fasilitator 2 : Angga Kusuma Wibowo
Fasilitator 3 : Yesi Gita
Fasilitator 4 : Hani Nur Aini
Fasilitator 5 : Dea Candra Meylana
Fasilitator 6 : Nolanda Nur Azani
Fasilitator 7 : Elisia Purbian Saputri
Fasilitator 8 : Aninditya Dewi P
Fasilitator 9 : Arlina Dwi N
Fasilitator 10 : Isnur Wulandari
Fasilitator 11 : Fitria Maharani Dwi A
c. Observer :
Observer 1 : Novia Windari A
Observer 2 : Nuning Dwi Jayanti
Observer 3 : Putri Sri Wulandari
Observer 4 : Aprilia Tri Utami
1) Mengobserver semua respon klien
2) Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku
klien
3) Mengevaluasi apakah klien memberikan umpan balik pada
kelompok
2. Seleksi klien
Klien yang mengikuti kegiatan TAK adalah klien dengan masalah keperawatan
gangguan halusinasi dan harga diri rendah.
3. Nama klien yang mengikuti kelompok
1) Ny. Wiwin
2) Ny. Suwarni
3) Ny. Bekti
4) Ny. Indri
5) Ny. Lisa
6) Ny. Murgiasih
7) Ny. Muslikah
4. Waktu
Waktu dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Maret 2022, waktu 08.00-09.00 WIB
Pembagian waktu :
15 menit untuk perkenalan dan pengarahan
30 menit untuk kegiatan terapi kelompok
15 menit untuk penutup
5. Tempat
Bangsal Srikandi RSJD Dr. Arif Zainuddin
6. Alat-alat yang di butukan
a. Pensil sejumlah klien yang mengikuiti TAK ( 10 buah )
b. Kertas gambar A4 sebanyak jumlah klien ( 10 lembar )
7. Metode
a. Menggambar
b. Diskusi

G. PROSES TAK
1. Persiapan
a. Menentukan sasaran kegiatan
b. Memilih klien sesuai dengan indikasi yangtelah ditentukan
c. Membuat kontrak kerja dengan klien
d. Mempersiapkan alat dan tempat pelaksanaan
2. Orientasi
a. Salam terpaeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan masalah yang tengah dirasaka klien
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan dengan anggota kelompok, ya
itu menggambar tetang apa yang dipikirkan dan dirasakan
lalu bercerita mengenai apa yang sudah digambar.
2) Menjelaskan aturan main berikut :
a) Jika klien akan meninggalkan kelompok harus meminta
ijin kepada terapis.
b) Lama kegiatan 30 menit.
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Membagikan lembar kerja pada peserta yang mengikuti TAK Stimulasi
sensori.
b. Memberi kesempatan bagi klien untuk menggambar selama 15 menit
c. Ambil alat gambar yang telah diberikan
d. Iringi dengan musik saat semua klien sedang menggambar
e. Terakhir saat music dihentikan adalah yang bercerita mengenai
isi gambarnya.
f. Jika waktu habis, matikan musik dan mintalah gambar yang sudah dibuat
g. Tanyakan pendapat klien yang lainnya terhadap cerita klien sebelumnya.
h. Berikan pujian maupun penghargaan atas kemampuan klien dalam
bercerita.
i. Ulangi no 4, 5, dan 6 sampai semua klien mendapatkan kesempatan dalam
j. Mengeluarkan pendapat.
k. Beri kesimpulan tentang kegiatan menggambar yang dilakukan tadi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2) Terapis menanyakan kesimpulan kegiatan hari ini.
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan bercerita terhadap orang
lain.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi sensori
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien.

H. ANTISIPASI MASALAH
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktifitas
a. Leader memanggil klien jika klien tidak merespon
b. Leader memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat
atau klien lain
2. Bila klien meninggalkan tempat tanpa ijin
a. Fasilitator Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut kegiatan
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
diplih
b. Katakan kepada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin diikuti oleh
klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
DAFTAR PUSTAKA
Afdalita, E dan Purwanto., (2015), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Investigation (GI) terhadap Hasil Belajar Fisika pada Materi Pokok Listrik Dinamis
di SMA Amir Hamzah Medan, Jurnal INPAFI 3(1):196- 201.
Febriana, (2017), Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa Manajemen. Jakarta :EGC
Kusuma, Farida dan Hartono, Yudi, (2018). Buku Ajar Keperawtan Jiwa. Salemba Medika,
Jakarta
Nurdiwiyanti, (2015) Pedoman Penanganan pada Gangguan Jiwa Manajemen, Proses
Keperawatan dan Hubungan Terapeutik Perawat-Klien, Yogyakarta : Mocomedia
SKENARIO ROLEPLAY TAK

1. Perkenalan pemeran role play


Leader : Bima Candra Jati
Fasilitator 1 : Alfarizky Jatmika Siwi
Fasilitator 2 : Angga Kusuma Wibowo
Fasilitator 3 : Yesi Gita
Fasilitator 4 : Hani Nur Aini
Fasilitator 5 : Dea Candra Meylana
Fasilitator 6 : Nolanda Nur Azani
Fasilitator 7 : Elisia Purbian Saputri
Fasilitator 8 : Aninditya Dewi P
Fasilitator 9 : Arlina Dwi N
Fasilitator 10 : Isnur Wulandari
Fasilitator 11 : Fitria Maharani Dwi A
Pasien 1 : Ny. Wiwin
Pasien 2 : Ny. Suwarni
Pasien 3 : Ny. Bekti
Pasien 4 : Ny. Indri
Pasien 5 : Ny. Lisa
Pasien 6 : Ny. Murgiasih
Pasien 7 : Ny. Muslikah

2. Meeting anggota kelompok membahas proses TAK dan antisipasi kejadian tidak
diinginkan
3. Fasilitator menjemput masing-masing pasien dan membawa klien ke dalam ruangan
pada hari pelaksanaan TAK
4. Setting ruangan sebagai berikut
5. Setting tempat duduk adalah sebagai berikut

Observer 4
LEADER Observer 1

Pasien 1 Pasien 2 Pasien 3 Pasien 4

Fasilitator 1 Fasilitator 3 Fasilitator 5 Fasilitator 7


Fasilitator 2 Fasilitator 4 Fasilitator 6 Fasilitator 8

Pasien 5 Pasien 6 Pasien 7

Fasilitator 9 Fasilitator 10 Fasilitator 11

Observer 3
Observer 2

6. Pembukaan Leader
Fase Orientasi
(Klien dipasang papan nama masing-masing)
Leader :
“Selamat pagi bapak dan ibu. Terimakasih sudah mau datang dan berkumpul untuk
mengikuti kegiatan kelompok pada hari ini. Masih ingat dengan kami? Nah,
barangkali ada yang sudah lupa dengan kami maka kita ulangi lagi ya perkenalannya
supaya ingat lagi. Kita mulai dari perawatnya lalu kemudian bapak ibu sekalian ya.
Perkenalkan, saya sebagai pemimpin jalannya kegiatan kelompok kita hari ini, nama
saya Bima, saya senang diipanggil Sr. Bima, hobby saya bermain gitar. Nah perawat
yang disamping saya ini silahkan memperkenalkan namanya (perawat berikutnya
memperkenalkan diri sampai perawat terakhir). Nah sudah kenalkan dengan para
perawatnya, sekarang giliran bapak ibu yang memperkenalkan diri ya. Silahkan sebut
nama lengkapnya, nama panggilan dan hobby masing- masing. Silahkan mulai dari
ibu (perkenalan klien sampai selesai)”
Leader :
“Nah bagaimana, sudah saling kenal semuakan ? Bagaimana perasaannya hari ini?
Nah dari daftar kemampuan positif yang telah kita buat kemarin, apakah ada
tambahan? Baiklah kalau tidak ada, saya akan menjelaskan lagi beberapa peraturan
yang harus kita taati selama kegiatan berlangsung. Selama kegiatan bapak dan ibu
tidak boleh meninggalkan kelompok ya, jika ingin ke toilet silahkan memberitahu
perawat yang ada di sampingnya masing-masing Lamanya kegiatan adalah maksimal
40 menit. Setiap kegiatan wajib mengikuti kegiatan dari awal sampal selesai dan tidak
boleh pergi duluan.
Nah, dari semua peraturan yang saya bacakan apakah ada peraturan yang bapak ibu
tidak suka? Baiklah kalau tidka ada, kita sepakat ya bahwa kita semua harus
mengikuti peraturan yang telah kita buat.”
Fase Kerja
Leader :
“Sekarang, apakah bapak ibu masih menyimpan dan membawa kertas yang beisikan
daftar kemampuan posiitf yang kita buat kemarin? Nah silahkan bapak dan ibu
dengan ditemani perawatnya masing-masing untuk memilih satu saja kemampuan
positif bapak dna ibu untuk kita latih. Jika sudah, silahkan disebutkan dan bruder Lato
akan menuliskannya dipapan tulis ya. Nah dari semua kegiatan yang kita tulis disini,
yang mana yang bapak ibu mau kita latih? Bapak dan ibu bisa pilih. Wahh ternyata
yang paling banyak dipilih adalah menggambar Nah sekarang karena yang paling
banyak dipilih adalah menggambar, maka kita akan berlatih menggambar.Bapak dan
ibu sekalian akan didampingi perawat untuk mengambar. Bapak dan ibu akan
dibagikan kertas dan bolpoin, nah silahkan menggambar di kertas tersebut. Nah jika
sudah silahkan menceritakan gambarnya masing- mising yang telah dibuat. Saya akan
mepraktekan duluan ya bersama beruder Lato. (sr.Zulfika menceritakan gambar) Nah
selanjutnya bapak dan ibu silahkan menceritakan masing-masing dimulai dari ibu …
(klien bercerita sampai selesai kemudian perawat memberi pujian).”
Fase Terminasi
Leader :
“Nah, bagus sekali karena semuanya telah menceritakan gambarnya. Sekarang,
bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah mnceritakan gambarnya? Bapak dan ibu,
karena bapak dan ibu sudah bisa bercerita, bagaimana kalau kegiatan tadi kita
masukkan kedalam jadwal pribadi bapak dan ibu, agar dapat bapak dan ibu lakukan
walaupun tanpa dampingan perawat.”
Leader :
“Bapak dan ibu sekalian, terimaksih karena telah bersedia mengikuti kegiatan ini dari
awal sampai akhir. Bapak dan ibu senangkan? Bagaimana jika kita mengadakan
pertemuan lagi untuk berlatih kemampuan lain? Bagaimana kalau hari jumat jam !
0.20-11.00 di tempat ini? Nah sekarang kegiata kita sudah selesai. Silahkan bapak dan
ibu saling bersalaman didampingi oleh perawatnya lalu perawat yang akan
mengantarkan bapak dan ibu keruangan masing-masing. Terimaksih. (selama
kegiatan observer mengobservasi, mengevaluasi dan mendokumentasikan semua
kegiatan dalam TAK).”
Lampiran 1
Lembar Evaluasi
Mampu Mampu Mampu memberi Mampu Mampu
menggambar mengungkapkan respon terhadap menyalurkan mengekspresikan Presentase
NO Nama Jumlah
sesuai yang perasaan lewat gambar yang emosi secara perasaan setelah Individu
Klien
dipikirkan gambar yang dibuat dibuat konstruksi menggambar
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah Poin
Presentase
kelompok

Petunjuk: Keterangan : Interpretasi:


a. Nilai 20 : Kegiatan dilakukan a. Untuk individu : jumlah poin x 100 : hasil a. Hasil pencapaian kelompok
b. Nilai 0 : Tidak melakukan
presentasi individu ( dalam bentuk persen ) < 80 % : TAK gagal
kegiatan
Hasil evaluasi kelompok dan klien b. Untuk kelompok : [jumlah poin + 20]x100 : > 80 % : TAK berhasil
dituliskan dalam bentuk presentase hasil presentasi kelompok (dalam bentuk persen b. Hasil pencapaian individu
)
< 80 % : Klien gagal melakukan terapi
> 80 % : Klien melakukan terapi dengan baik
dan terapi

Petunjuk:

- Nilai 20 : Kegiatan dilakukan

- Nilai 0 : Tidak melakukan kegiatan

Hasil evaluasi kelompok dan klien dituliskan dalam bentuk presentase

Keterangan :

- Untuk individu : jumlah poin x 100 : hasil presentasi individu ( dalam bentuk persen )

- Untuk kelompok : [jumlah poin + 20]x100 : hasil presentasi kelompok ( dalam bentuk persen )

Interpretasi:

Hasil pencapaian kelompok

- < 80 % : TAK gagal

- > 80 % : TAK berhasil

Hasil pencapaian individu


- < 80 % : Klien gagal melakukan terapi

- > 80 % : Klien melakukan terapi dengan baik dan terapi

Anda mungkin juga menyukai