Anda di halaman 1dari 4

AUDITING II

RESUME AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN - PENGUJIAN


PENGENDALIAN

Dosen Pengampu:
I Gd Nandra Hary Wiguna, S.E.,M.Si

DI SUSUN OLEH :

Nama : Gustia Manik Damayanti

NIM : 2017051177

Kelas : 4F

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
AUDIT TERHADAP SIKLUS PENGELUARAN - PENGUJIAN
PENGENDALIAN
A. Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Siklus Pengeluaran
1. Siklus Pembelian
a. Permintaan Pembelian
Formulir permintaan pembelian digunakan untuk meminta barang dan jasa
oleh pejabat perusahaan yang diberi kewenangan untuk mengajukan permintaan
pembelian
b. Order Pembelian
Order pembelian adalah dokumen yang digunakan untuk memesan barang
dan jasa dari pemasok..
c. Penerimaan Barang dan Jasa
Penerimaan barang dan jasa oleh perusahaan dari pemasok adalah saat
yang paling kritis dalam siklus ini, karena saat ini oleh kebanyakan perusahaan
dipakai pertama kali untuk mengakui pembelian dan utang yang bersangkutan..
d. Pengakuan Kewajiban (Utang)
Pengakuan kewajiban yang tepat atas barang dan jasa yang telah diterima
menuntut adanya pencatatan yang tepat dan akurat.
2. Siklus Pembayaran
Pengolahan dan Pencatatan Pengeluaran Kas Pembayaran untuk pembelian
barang dan jasa merupakan aktivitas yang signifikan.

B. Fungsi yang terkait dengan siklus pengeluaran

Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi pembelian berada di tangan unit
organisasi berikut ini :

Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi


1. Fungsi gudang Bagian gudang
2. Fungsi pembelian Bagian pembelian
3. Fungsi penerimaan kas Bagian penerimaan barang
4. Fungsi pencatatan utang Bagian utang
5. Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
6. Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
7. Fungsi penerimaan kas Bagian kasa

C. Dokumen yang terkait dengan siklus pengeluaran


a) Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian

Dokumen yang digunakan dalam transaksi pembelian dibagi menjadi 2


golongan: dokumen sumber (source documents), yaitu dokumen yang dipakai
sebagai dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung
(corroborating documents atau dokumen penguat), yaitu dokumen yang
membuktikan validitas terjadinya transaksi pembelian dapat dilihat berikut ini.
b) Dokumen yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas

Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung


Pengeluaran Kas Bukti Kas Keluar Surat Permintaan Cek
Kwitansi
Cek

D. Catatan Akuntansi dalam siklus pengeluaran


1 Catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian
adalah
1. Register bukti kas keluar (voucher register)
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan voucher
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah register bukti kas keluar.
2. Jurnal pembelian
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan account
payable procedure, jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi
pembelian adalah jurnal pembelian.
3. Buku pembantu utang
Jika dalam pencatatan utang, perusahaan menggunakan accoun
payablet procedure, buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
utang kepada pemasok adalah buku pembantu utang. Jika dalam
pencatatan utang, perusahaan menggunakan voucher payable
procedure, yang berfungsi sebagai catatan utang adalah arsip bukti kas
keluar yang belum dibayar (unpaid voucher file).
4. Buku pembantu sediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, buku pembantu sediaan ini
digunakan untuk mencatat kos sediaan yang dibeli.
2 Catatan akuntasi yang digunakan dalam transaksi pengeluaran kas
1. Register cek (check register)
2. Buku besar (general ledger)
E. Prosedur Audit Utang Usaha
a. Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Memengaruhi Utang Usaha
(Tahap 1)

Akhir-akhir ini banyak perusahaan fokus pada upaya memperbaiki


manajemen aktivitas rantai-pemasokan yang telah mengubah berbagai hal dalam
rancangan system yang digunakan untuk menginisiasi dan mencatat aktivitas
pembelian dan pembayaran.
b. Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren (Tahap 1)
Seperti halnya piutang usaha, sejumlah besar transaksi bisamemengaruhi
utang usaha. Saldonya seringkali berjumlah besar dan meliputi sejumlah besar
pemasok dan biasanya akan mahal bila harus mengaudit semua akun tersebut.
c. Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang Serta Melaksanakan
Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Golongan Transaksi
(Tahap 1 dan 2)
Setelah auditor menetapkan materialitas kinerja dan risiko inheren untuk
utang usaha, mereka menilai risiko pengendalian berdasarkan pemahaman atas
pengendalian internal.
d. Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap 3)
Penggunaan prosedur analitis merupakan hal penting dalam siklus
pembelian dan pembayaran seperti halnya dalam siklus yang lain, terutama dalam
menemukan kesalahan penyajian dalam utang usaha.
e. Merancang dan Melaksanakan Pengujian Rinci Saldo Akun Utang Usaha
(Tahap 3)
Tujuan keseluruhan audit utang usaha adalah untuk menentukan apakah
saldo utang usaha telah disajikan secara wajar dan diungkapkan dengan tepat.

Anda mungkin juga menyukai