PENDAHULUAN
istilah ekspor-impor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan
tidak lebih dari membeli dan menjual baramg antara pengusaha-pengusaha yang
jasa yang menyeberangi laut dan darat itu tidak jarang timbul berbagai masalah
pengaruh positif dan pengaruh negatif, menjunjung tinggi hak setiap angota
1
sebagai hukum fiskal yang harus dapat menjamin perlindungan kepentingan
masyarakat, kelancaran arus barang, orang dan dokumen yang optimal, dan
nasional.
ekspor tadi, umumnya yang diimpor adalah bahan baku industri, mesin-mesin,
2
negatif dari suatu perdagangan internasional adalah menghambat pertumbuhan
Bea dan Cukai merupakan institusi yang berfungsi sebagai pintu gerbang lalu
lintas arus barang dalam perdagangan internasional, oleh karena itu Direktorat
Indonesia.
Dalam rangka mengatasi hal tersebut ada tiga hal yang mendasari tugas
3
instansi ini. Ketiga, mengantisipasi perubahan sesuai dengan tuntutan dunia
perdagangan internasional.
atas
1. Keadilan.
2. Transparansi.
3. Akuntabilitas.
4
menghimpun dana, maka Peraturan Perundang-undangan Kepabeanan ini
masyarakat, kelancaran arus barang, orang dan dokumen yang optimal, dan
nasional.
5
c. Netralisasi dalam pemungutan, sehingga distorsi yang mengganggu
mungkin;
fleksibilitas dari suatu ksi dalam upaya agar ketentuan diatur dalam
digantikannya, antara lain ketentuan tentang bea masuk anti dumping dan bea
masuk imbalan, pengendalian impor atau ekspor barang hasil pelanggaran hak
lembaga banding.
6
Selain itu untuk menempatkan pelayanan kelancaran arus barang, orang
dan dukomen agar menjadi semakin baik, efektif, dan efisien, maka diatur pula
antara lain :
antara komputer)
perusahaan.
d. Peran serta anggota masyarakat untuk bertanggung jawab atas bea masuk
dengan menghitung dan membayar sendiri bea masuk yang terutang (self
atau pembatasan yang berkaitan dengan impor atau ekspor barang seperti
perkonomian setiap negara. Dewasa ini tidak ada satu negara pun di dunia
Perekonomian setiap negara praktis sudah terbuka bagi dan terjalin dengan
ada dalam teori. Begitu juga dengan Indonesia. Perdagangan luar negeri
7
negara- negara lain sebagai pasar hasil-hasil produksi dalam negeri, tapi juga
kesinambungan pasok bahan baku atau barang modal dari luar negeri.
syaratnya
8
BAB II
LANDASAN TEORITIS
1. Ekspor
a. Pengertian Ekspor
barang-barang dari dalam negeri keluar negeri dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara
barang-barang dari dalam negeri ke luar negeri dengan memenuhi ketentuan yang
berlaku. Ekspor merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh sebuah negara
suatu tahun tertentu. Ekspor adalah salah satu sektor perekonomian yang
9
b. Peranan Sektor Ekspor
dalam melalui perluasan pasar sektor industri akan mendorong sektor industry
berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah yang mengakibatkan kurs rupiah melemah
maupun menguat.
ditekankan oleh para ahli ekonomi klasik, suatu industri dapat tumbuh dengan
cepat jika industry itu dapat menjual hasilnya diseberang lautan daripada hanya
produktivitas.
tertentu
10
misalnya karena sempitnya pasar dalam negeri akibat tingkat pendapatan rill yang
c. Prosedur Ekspor
harus dipenuhi untuk melaksanakan kegiatan ekspor barang. Dalam hal ini
luar
yang
11
dengan pemenuhan persyaratan tertentu sesuai prinsip syariah. L/C ekspor-impor
(d) Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal,
Bila menggunakan akad wakalah bil ujrah dan qardh, ketentuan yang harus diikuti
adalah:
(c) Bank memberi dana talangan (qardh) kepada nasabah eksportir sebesar harga
barang ekspor.
(d) Besar ujrah harus disepakati di awal dan dinyatakan dalam bentuk nominal,
(e) Pembayaran ujrah dapat diambil dari dana talangan sesuai kesepakatan dalam
12
akad.
(f) Antara akad wakalah bil ujrah dan akad qardh tidak dibolehkan ada
8) Pemeriksaan Bea Cukai, pihak Bea Cukai akan memeriksa barang-barang yang
9) Pemuatan barang ke kapal. Setelah PEB ditandatangani oleh pihak Bea Cukai,
barang bisa dimuat ke kapal. Kemudian pihak pelayaran akan memberikan B/L
kepada Eksportir.
13
10) Surat Keterangan Asal Barang (SKA), surat ini bisa diperoleh dari Kanwil
11) Pencairan L/C, apabila barang sudah dikapalkan, eksportir bisa mencairkan
d. Dokumen Ekspor
antara lain:
1) Invoice
Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim barang. Di dalam invoice ini wajib
penerima barang/ consignee/ applicant, Nama barang, harga per unit (dijual
berdasarkan, pcs/ kgm/ cbm/ dozen/ lainnya), harga total seluruh barang, cara
penyerahan barang (FOB, CNF, CIF / lainnya). Hal-hal diatas perlu ditulis
didalam invoice, adapun informasi lain dapat disertakan seperti: nama kapal/
pesawat, no container, tempat muat dan bongkar dan sebagainya. Invoice ini juga
14
digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak / pungutan negara.
2) Packing List
menunjukkan jumlah, jenis serta berat dari barang ekspor/impor. Juga merupakan
Diterbitkan oleh penjual/ eksportir/ pengirim barang. Di dalam Packing List ini
wajib mencantumkan: nomer dan tanggal dokumen packing list, nama pembeli /
importir / penerima barang / consignee / applicant, nama barang, jumlah dan jenis
pengemas, berat bersih dan kotor dari barang barang tercantum. Hal-hal diatas
perlu ditulis, adapun informasi lain dapat disertakan seperti: nama kapal/ pesawat,
no. container, tempat muat dan bongkar dan sebagainya. Packing list ini juga
3) COO/ SKA
kesepakatan dalam suatu perjanjian antar negara baik perjanjian bilateral, regional
15
maupun multilateral. Dokumen tersebut fungsinya sebagai “surat keterangan”
yang menyatakan bahwa barang yang diekspor (atau diimpor) berasal dari suatu
tersebut. Biasanya aggreement tersebut berkaitan dengan skema Free Trade Area
Origin (COO) atau Surat Keterangan Asal (SKA) merupakan dokumen yang
dibuat oleh eksportir (seller) dan disertakan pada saat mengirim /mengekspor
barang ke suatu negara tertentu dimana negara penerima barang tersebut telah
dari negara asal (origin) untuk memasuki negara tujuan tersebut, sebagai contoh
kemudahan berupa keringanan bea masuk atau dengan kata lain fasilitas19
preferensi berupa pembebasan sebagian atau keseluruhan bea masuk impor yang
diberikan oleh negara tertentu. Selain itu SKA juga berfungsi sebagai dokumen
4) L/C
16
Letter of credit (L/C) adalah surat dari bank ditujukan kepada eksportir yang
mengaksep draft yang diterbitkan oleh eksportir, dengan ketentuan semua syarat
yang ditentukan dalam L/C telah dipenuhi. L/C pada umumnya cenderung
pengapalan barang terjadi. L/C dapat dikeluarkan oleh pedagang importir sendiri
Dari sudut pandangan importir, L/C yang ia minta untuk diterbitkan oleh
sebuah bank tertentu adalah import credit (outward credit) dan biasanya L/C
tersebut dinamakan demikian oleh importir dan bank penerbit L/C (opening/
issuing bank). Sebaliknya dari sudut pandangan advising bank yang meneruskan
5) B/L
17
dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan atau lainnya
atau20
kesepakatan yang tertulis di dalam B/L tersebut. B/L ini jika oleh pelayaran lazim
Airwaybill, atau bahkan ada sebutan lain Ocean B/L, Marine B/L, Sea waybill.
Apapun sebutan itu pada dasarnya sama adalah dokumen pengangkut, dan semua
itu adalah dalam kategori B/L. Pendeknya B/L adalah bukti penyerahan /
sampai ke tempat tujuan yang ditunjuk oleh si pengirim. Jadi B/L dapat berfungsi
Dokumen kepemilikan barang yang tertera dalam dokumen B/L. Dalam B/L
wajib disebutkan: nomer dan tanggal B/L dan ditandatangani yang mengeluarkan,
pengangkut, nama kapal atau pesawat dan nomor perjalanannya, nama, jumlah
dan jenis barangnya, berat bersih atau kotor barang, model penyerahan barang,
18
6) Sales Contract
pembeli yang merupakan follow-up dari purchase order yang diminta importer.
Isinya mengenai syarat-syarat pembayaran barang yang akan dijual, seperti harga,
ini merupakan dasar bagi pembeli untuk mengisi aplikasi pembukaan L/C kepada
Bank.
peluang lestarinya status komoditi ekspor sebagai market leader. Empat alternatif
strategi yang lain dikenal dengan fou Generic International Strategis secara
menjadi market leader melalui inovasi teknologi yang tepat dan dilakukan secara
perhatian dan prioritas yang tinggi terhadap masalah R dan D (Research and
19
Development) dan melakukan strategic partnership.
strategi yang memberikan peluang pada perusahaan untuk menjadi market leader
2. Impor
a. Pengertian Impor
Transaksi impor adalah perdagangan dengan cara memasukkan barang dari luar
20
perudang-undangan yang berlaku5. Menurut Susilo impor bisa diartikan sebagai
kegiatan memasukkan barang dari suatu negara (luar negeri) ke dalam wilayah
pabean negara lain.6 Pengertian ini memiliki arti bahwa kegiatan impor berarti
melibatkan dua negara. Dalam hal ini bisa diwakili oleh kepentingan dua
perusahaan antar dua negara tersebut, yang berbeda dan pastinya juga peraturan
serta bertindak sebagai supplier dan satunya bertindak sebagai negara penerima.
Impor adalah membeli barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan
Dengan kata lain seseorang atau badan usaha yang ditetapkan sebagai importir
wajib membayar bea masuk dan pajak sebagaimana yang telah ditetapkan
b. Prosedur Impor
21
Menurut PT Mitra Kargo Indonesia prosedur impor barang adalah sebagai
berikut:
2) Jika sudah terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat
8) Bank Luar Negeri mengirim dokumen kepada Bank Devisa dalam negeri.
importir.
22
10) Importir menyerahkan dokumen-dokumen surat kuasa ke EMKL
11) EMKL menukar konosemen asli dengan DO kepada agen perkapalan dan
importir dll.
atau lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean dan pemungutan bea
Bidang Impor, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Kep.
23
Zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen yang di dalamnya berlaku
bandar udara atau tempat lain yang ditetapkan untuk lalu lintas barang yang
(a) Memasukkan barang ke dalam daerah pabean dengan tujuan untuk dipakai
(b) Memasukan barang ke dalam daerah pabean untuk dimiliki atau dikuasai oleh
(a) Diserahkan pemberitahuan pabean dan dilunasi bea masuk dan PDRI.
secara selektif, dalam rangka pemeriksaan pabean secara selektif inilah ditetapkan
24
(a) Jalur merah
(1) Importir baru adalah orang atau perusahaan yang memasukkan barang-barang
(2) Importir yang termasuk dalam kategori risiko tinggi adalah importir yang
(3) Barang impor sementara adalah barang yang di impor untuk sementara waktu
(4) Barang re-impor adalah barang ekspor yang karena sebab tertentu diimpor
- Barang impor yang termasuk dalam komoditi berisiko tinggi dan/atau berasal
25
(5) Pemberitahuan pabean
untuk dipakai.
PPh pasal22impor.
26
Surat Kuasa adalah sebuah surat yang menyatakan pemberian wewenang
atau menengah.
27
artinya importir tersebut belum terlalu dikenal kejujurannya oleh aparat Bea
dan Cukai. Lazimnya, mereka adalah importir pemula atau importir yang
menengah.
impor yang tidak dilakukan pemeriksaan fisik dan penelitian dokumen, setelah
ada penetapan dari Pemerintah terhadap importir jalur prioritas tersebut. Berikut
Nilai tukar atau kurs didefinisikan sebagai nilai suatu mata uang terhadap
mata uang lain. Sementara itu menurut Krugman menjelaskan nilai tukar sebagai
harga sebuah mata uang yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lain.
Perubahan nilai tukar ini menurut Paul Krugman dan Obstfeld dapat dibedakan
28
menjadi dua yaitu depresiasi dan apresiasi.
asing, sedangka apresiasi adalah kenaikan nilai mata uang domestic terhadap
mata uang asing. Bila kondisi lain tetap (ceteris paribus), maka depresiasi mata
uang suatu negara membuat harga barang-barang negara tersebut lebih murah
bagi pihak luar negeri sedangkan harga barang luar negeri menjadi lebih mahal
negara tersebut menjadi mahal bagi pihak luar negeri sedangkan harga barang
luar negeri menjadi lebih murah bagi pihak dalam negeri. Pengertian nilai tukar
dibedakan menjadi dua yaitu nilai tukar nominal dan nilai tukar riil.
3) Nilai tukar nominal adalah harga relatif mata uang antara dua negara. Jika nilai
tukar Rupiah terhadap USD adalah Rp 8.500,- per USD maka kita dapat
4) Sedangkan nilai tukar riil adalah harga relatif dari suatu barang di antara dua
negara. Dengan demikian nilai tukar riil menunjukkan suatu nilai tukar barang
di suatu negara dengan negara lain. Nilai tukar riil ini sering disebut dengan
istilah term of trade. Umumnya, pergerakan nilai tukar secara relatif dapat
29
disebabkan oleh beberapa hal baik yang bersifat fundamental maupun non
makro ekonomi seperti laju inflasi, pertumbuhan ekonomi dan perubahan trade
balance.
a) Faktor pembayaran impor. Semakin tinggi impor barang dan jasa yang
dilakukan, maka semakin besar permintaan akan mata uang asing yang
b) Faktor capital outflow. Semakin besar aliran modal yang keluar maka akan
semakin besar permintaan akan valuta asing dan akhirnya akan melemahkan
nilai rupiah
pasar valuta asing maka akan semakin besar permintaan terhadap valuta asing
a) Penerimaan hasil ekspor. Semakin besar volume permintaan ekspor barang dan
jasa, maka semakin besar jumlah valuta asing yang dimiliki oleh suatu negara
30
dan pada gilirannya nilai tukar terhadap mata uang asing cenderung menguat
b) Aliran modal masuk (capital inflow). Semakin besar aliran modal masuk ke
Indonesia maka rupiah makin banyak dibutuhkan sehingga nilai tukar rupiah
cenderung menguat.
Secara garis besar sistem nilai tukar menurut Achjar Iljas dibedakan menjadi
3 yaitu:
Dalam fixed exchange rate system (nilai tukar tetap), nilai tukar mata uang
asing yang berlaku di suatu negara ditentukan oleh pemerintah atau Bank Sentral.
Di Indonesia sistem ini pernah diterapkan pada periode 1970 – 1978. Pada
periode40
ini nilai tukar Rupiah pernah ditetapkan sebesar Rp 250,- per USD sedangkan
nilai tukar terhadap mata uang negara lain dihitung berdasarkan nilai tukar Rupiah
31
ditentukan oleh kekuatan pasar namun jika pergerakan dalam pasar valuta asing
menyebabkan nilai tukar menembus batas maka Bank sentral akan melakukan
menggiring nilai tukar kembali pada kisaran yang telah ditetapkan oleh Bank
Sentral sebelumnya.
Dalam floating exchange rate (sistem nilai tukar mengambang bebas), nilai
tukar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran di pasar valuta asing.
Dengan demikian nilai tukar dibiarkan bergerak bebas sesuai dengan kekuatan
pasar yang ada. Di Indonesia sendiri, sistem nilai tukar mengambang bebas mulai
dianut sejak bulan Agustus 1997 karena sistem managed floating yang dianut
sebelumnya tidak mampu membendung fluktuasi nilai tukar yang terjadi di pasar
Jalur transmisi perubahan harga yang berasal dari perubahan nilai tukar
32
jika pemerintah menurunkan BI Rate yang berdampak pada penurunan tingkat
suku bunga dalam negeri sehingga terjadi interest rate differential dengan tingkat
suku bunga luar negeri. Tingginya tingkat suku bunga luar negeri memicu
sehingga permintaan mata uang luar negeri akan meningkat dan membuat tekanan
(imported inflation). Dampak perubahan nilai tukar terhadap inflasi melalui impor
barang konsumsi tergolong dalam first direct pass-through, karena harga impor
dalam negeri. Kelompok barang ini memiliki elastisitas yang tinggi terhadap
Dampak melalui impor bahan baku dan barang modal tergolong dalam
produksi terlebih dahulu. Kelompok ini memiliki elastisitas yang lebih rendah
barang suatu negara terhadap bahan baku dan barang modal impor. Semakin
33
tinggi kandungan impornya maka semakin besar pengaruhnya.
berdampak pada pada penurunan tingkat suku bunga dalam negeri sehingga
terjadi interest rate differential dengan tingkat suku bunga luar negeri. Tingginya
tingkat suku bunga luar negeri memicu investor untuk mengalihkan portofolio
domestik mereka ke portofolio asing sehingga permintaan mata uang luar negeri
akan meningkat dan membuat tekanan terhadap rupiah meningkat, dengan kata
negeri dinilai dengan mata uang asing menjadi lebih murah sehingga permintaan
ekspor akan meningkat. Sementara itu dengan makin mahalnya harga barang luar
BAB III
34
PEMBAHASAN
1. Ekspor
Kegiatan ekspor merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan roda
negara yang sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat
Pengertian ekspor secara umum adalah Kegiatan menjual barang atau jasa
proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain secara
legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses ekspor pada umumnya adalah
tindakan untuk mengeluarkan barang atau komoditas dari dalam negeri untuk
adalah impor.
mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri
dari barang dari dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah
35
a. Persyaratan Ekspor
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi eksportir ketika akan mengekspor, antara lain:
1. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah
Surat Ijin Usaha (SIU) oleh Departemen Tehnis atau Lembaga Pemerintah
dagangan yang diatur tata niaganya dan mata dagangan yang diawasi ekspor dan
impornya
fasilitas pembiayaan dari Bank Indonesia dan kemudahan kepabeanan dari Dirjen
b. Dokumen Ekspor
adalah:
1. Dokumen Utama :
adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diekspor berdasarkan
adalah jenis dokumen yang digunakan untuk mengakui penerimaan kiriman barang.
36
• Invoice
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar
oleh customer.
• Packing List
Merupakan dokumen packing atau kemasan yang menunjukkan jumlah, jenis serta berat
dari barang ekspor atau impor. Juga merupakan penjelasan dari uraian barang yang
2. Dokumen Pelengkap :
Merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa
barang atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah atau negara pengekspor.
• SM (Sertifikat Mutu)
Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen
Ekspor Indonesia pada Januari 2011 mengalami penurunan sebesar 14,11 persen
dibanding Desember 2010, yaitu dari US$16.829,9 juta menjadi US$14.454,5 juta. Bila
dibandingkan dengan Januari 2010, ekspor mengalami peningkatan sebesar 24,65 persen.
sebesar 12,04 persen, yaitu dari US$13.570,6 juta menjadi US$11.936,3 juta, selain itu juga
37
disebabkan turunnya ekspor migas sebesar 22,74 persen dari US$3.259,3 juta menjadi
US$2.518,2 juta. Lebih lanjut penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor
minyak mentah sebesar 34,46 persen menjadi US$816,4 juta. Demikian juga ekspor hasil
minyak turun sebesar 18,13 persen menjadi US$398,1 juta dan ekspor gas turun sebesar
14,65 persen menjadi US$1.303,7 juta. Sedangkan volume ekspor migas Januari 2011
terhadap Desember 2010 (berdasarkan data Pertamina dan BP Migas) untuk minyak mentah
dan hasil minyak masing-masing turun sebesar 39,42 persen dan 25,20 persen, demikian juga
gas juga turun sebesar 38,49 persen. Sementara itu, harga minyak mentah Indonesia di pasar
dunia naik dari US$91,37 per barel di Desember 2010 menjadi US$97,11 per barel di Januari
2011.
Akan tetapi jika dibandingkan dengan Januari 2010, nilai ekspor Januari 2011
mengalami peningkatan 24,65 persen. Peningkatan ini disebabkan naiknya ekspor nonmigas
% %
NILAI FOB (Juta US$)
%Peruba Peruba Peran
Total Ekspor 11 595,9 16 829,9 14 454,5 157 779,1 -14,11 24,65 100
38
Hasil Minyak 315,9 486,3 398,1 3 967,3 -18,13 26,04 2,75
Penurunan terbesar ekspor nonmigas Januari 2011 terhadap Desember 2010 terjadi
pada bijih, kerak dan abu logam sebesar US$600,0 juta sedangkan peningkatan terbesar pada
Perubah
NILAI FOB (Juta US$)
an Jan % Peran
2011 thdp
GOL
thdp Des Total
BARANG
Jan-Des 2010 Nonmigas
Jan-10 Des-10 Jan-11
10 (Juta Januari
US$) 2011
39
Lemak & minyak
Mesin/peralatan
Mesin-mesin/
Bahan kimia
Berbagai produk
Total 10 Golongan
Total Ekspor
40
Komoditi lainnya yang juga mengalami penurunan ekspor adalah lemak dan minyak
mesin/peralatan listrik sebesar US$31,9 juta; serta bahan bakar mineral sebesar US$14,5 juta.
Sedangkan komoditi yang mengalami peningkatan selain karet dan barang dari karet adalah
bahan kimia organik sebesar US$31,0 juta; alas kaki sebesar US$13,9 juta; berbagai produk
kimia sebesar US$5,7 juta; serta serat stapel buatan sebesar US$1,0 juta.
Selama Januari 2011, ekspor dari 10 golongan barang (HS 2 dijit) di atas memberikan
kontribusi 62,67 persen terhadap total ekspor nonmigas. Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10
golongan barang tersebut naik 43,07 persen terhadap bulan yang sama tahun 2010. Sementara
itu, peranan ekspor nonmigas di luar 10 golongan barang pada Januari 2011 sebesar 37,33
persen.
Ekspor nonmigas Indonesia pada Januari 2011 ke Amerika Serikat, Jepang dan Cina
masingmasing mencapai US$1.255,3 juta, US$1.209,6 juta dan US$1.152,7 juta, dengan
Penurunan ekspor nonmigas Januari 2011 jika dibandingkan dengan Desember 2010
terjadi ke beberapa negara tujuan utama, yaitu Cina sebesar US$551,1 juta; Jepang sebesar
US$508,3 juta; Jerman sebesar US$69,3 juta; Amerika Serikat sebesar US$44,8 juta;
sebesar US$28,2 juta; dan Inggris sebesar US$11,1 juta. Sebaliknya, ekspor ke Malaysia
mengalami peningkatan sebesar US$67,5 juta, diikuti Thailand sebesar US$65,5 juta; Korea
Selatan sebesar US$59,4 juta; Singapura sebesar US$35,5 juta; serta Perancis sebesar US$8,4
juta.
41
Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) pada Januari 2011 mencapai US$1.756,5
juta. Secara keseluruhan, total ekspor kedua belas negara tujuan utama di atas turun 11,86
persen.
Pada Januari 2011, Amerika Serikat masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar
dengan kontribusi sebesar 10,52 persen, diikuti Jepang 10,13 persen, dan Cina 9,66 persen.
Perubahan
NILAI FOB (Juta US$)
Januari 2011
42
Perancis 162,2 98,1 106,5 1 122,8 8,4 0,89
UNI EROPA
NEG. UTAMA
Total 12 Negara
2. Impor
43
Impor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara
lain secara legal, umumnya dalam proses perdagangan. Proses impor umumnya adalah
tindakan memasukan barang atau komoditas dari negara lain ke dalam negeri. Impor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim
maupun penerima.
Indonesia mengimpor 3 jenis barang yaitu barang konsumsi, barang modal, dan
barang baku/penolong.
Bahan Baku/ Bahan Penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk
kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung, seperti kertas,
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti mesin, suku
a. Persyaratan Impor
Sebelum seseorang atau suatu badan usaha melakukan impor,syarat-syarat yang harus
dipenuhi adalah:
o SIUP
o Domisili Perusahaan
o NPWP
o Neraca Awal
44
o Bukti adanya hubungan atau kontak dengan luar negeri, atau penunjukan agen (yang
terdaftar di Deperindag)
2. Setelah data diperiksa dengan benar dan lengkap, Kanwil Deperindag menerbitkan API
b. Dokumen-Dokumen Impor
adalah pemberitahuan oleh pemberitahu atas barang yang akan diimpor berdasarkan
3. Manifest
Merupakan dokumen yang berisi daftar cargo. Dokumen ini berisi tentang jenis barang,
4. Invoice
Merupakan dokumen yang digunakan sebagai pernyataan tagihan yang harus dibayar oleh
customer.
Merupakan sertifikasi asal barang, dimana dinyatakan dalam sertifikat tersebut bahwa
barang atau komoditas yang diekspor adalah berasal dari daerah / negara pengekspor.
Merupakan dokumen yang berfungsi sebagai surat perintah penyerahan barang kepada
pembawa surat tersebut, yang ditujukan kepada bagian yang menyimpan barang ( Bagian
gudang ) milik perusahaan atau bagian gudang perusahaan lain yang memiliki konsensus
45
c. Perkembangan Impor di Indonesia
Nilai impor Indonesia Januari 2011 sebesar US$12.548,7 juta atau turun sebesar
US$598,0 juta (4,55 persen) jika dibanding impor Desember 2010. Hal ini disebabkan oleh
penurunan impor non migas sebesar US$926,8 juta atau 8,82 persen. Sebaliknya, impor
migas mengalami peningkatan US$328,8 juta (12,44 persen). Lebih lanjut peningkatan impor
migas disebabkan oleh meningkatnya impor hasil minyak sebesar US$519,3 juta (33,25
persen). Sementara itu, impor minyak mentah dan gas menurun masingmasing sebesar
US$135,1 juta (15,05 persen) dan US$55,4 juta (30,19 persen). Sementara itu jika
dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, nilai impor Indonesia pada Januari
2011 meningkat US$3.058,2 juta atau 32,22 persen. Peningkatan terjadi pada impor migas
dan nonmigas masing-masing sebesar US$1.034,9 juta (53,43 persen) dan US$2.023,3 juta
(26,79 persen). Secara lebih rinci peningkatan impor migas lebih disebabkan oleh
peningkatan impor hasil minyak sebesar US$1.074,6 juta (106,79 persen) dan impor gas
sebesar US$45,8 juta (55,65 persen). Sebaliknya impor minyak mentah menurun US$85,5
46
Des Jan (%)
2010 2010
Selama tiga belas bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Januari
2011 dengan nilai mencapai US$2.971,8 juta dan terendah terjadi di Januari 2010, yaitu
sebesar US$1.936,9 juta. Sementara itu, nilai impor nonmigas tertinggi tercatat di Juli 2010,
yaitu sebesar US$10.518,0 juta dan terendah di Februari 2010 dengan nilai sebesar
US$7.452,7 juta.
Selama Januari 2011, nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$9.576,9 juta. Jika
dibanding impor nonmigas Desember 2010, tiga golongan barang mengalami peningkatan
nilai impor, yaitu golongan barang kapas sebesar US$21,6 juta (8,79 persen), plastik dan
barang dari plastik sebesar US$4,0 juta (0,84 persen), dan kendaraan bermotor dan bagiannya
sebesar US$2,7 juta (0,56 persen). Sementara itu, tujuh golongan barang lainnya mengalami
47
Dari tujuh golongan barang impor yang mengalami penurunan, satu golongan barang
menurun diatas US$100,0 juta yaitu mesin dan peralatan mekanik yaitu sebesar US$143,1
juta atau 7,68 persen. Empat golongan barang berikutnya menurun antara US$50,0 juta
sampai dengan US$100,0 juta, yaitu besi dan baja sebesar US$81,6 juta (12,76 persen), mesin
dan peralatan listrik sebesar US$63,7 juta (4,34 persen), bahan kimia organik sebesar
US$63,4 juta (12,33 persen), dan serealia sebesar US$56,1 juta (13,86 persen). Dua golongan
barang lainnya menurun dibawah US$50,0 juta, yaitu barang dari besi dan baja sebesar
US$33,9 juta (11,63 persen) dan gula dan kembang gula sebesar US$1,1 juta (0,54 persen).
Sementara itu apabila dibanding impor bulan yang sama tahun sebelumnya, maka
pada impor Januari 2011 hanya golongan barang dari besi dan baja yang mengalami
penurunan sebesar US$37,9 juta (12,83 persen). Sementara itu sembilan golongan barang
yang lain mengalami peningkatan nilai impor dengan peningkatan impor tertinggi dicapai
oleh mesin dan peralatan listrik sebesar US$313,0 juta atau 28,64 persen. Sedangkan
peningkatan impor terendah dialami oleh bahan kimia organik sebesar US$37,7 juta (9,13
persen).
Tabel 5 Impor Nonmigas Indonesia Sepuluh Golongan Barang Utama Januari 2010 dan
2011
thd
Jan Jan
impor
2011 2011
GOL BARANG
Jan-Des
nonmigas
Jan-10 Des-10 Jan-11 thdp thdp
2010
Jan 2011
Des Jan
(%)
2010 2010
48
Mesin dan peralatan
Besi dan baja 6 371,5 492,5 639,4 557,8 -12,76 13,26 5,82
Kendaraan bermotor
Bahan kimia organik 5 326,4 412,9 514 450,6 -12,33 9,13 4,71
Total 10 Golongan
Total Impor
49
Dilihat dari peranan terhadap total impor nonmigas Indonesia selama Januari 2011,
impor mesin dan peralatan mekanik memberikan peranan terbesar, yaitu 17,97 persen, diikuti
mesin dan peralatan listrik sebesar 14,68 persen; besi dan baja sebesar 5,82 persen; kendaraan
bermotor dan bagiannya sebesar 5,07 persen; plastik dan barang dari plastik sebesar 5,01
persen; bahan kimia organik sebesar 4,71 persen; dan serealia sebesar 3,64 persen. Sementara
itu, impor tiga golongan barang sisanya mempunyai peranan di bawah 3,00 persen, yaitu
kapas sebesar 2,79 persen, barang dari besi dan baja sebesar 2,69 persen, dan gula dan
kembang gula sebesar 2,12 persen. Peranan impor sepuluh golongan barang utama mencapai
64,50 persen dari total impor nonmigas atau 49,22 persen dari total impor keseluruhan.
Total nilai impor nonmigas Indonesia Januari 2011 sebesar US$9.576,9 juta atau
turun US$926,8 juta (8,82 persen) dibanding impor nonmigas Desember 2010. Dari nilai
impor nonmigas tersebut, sebesar US$2.147,1 juta (22,42 persen) berasal dari ASEAN dan
US$833,5 juta (8,70 persen) dari Uni Eropa. Berdasarkan negara asal barang utama, impor
nonmigas dari Cina merupakan yang terbesar, yaitu sebesar US$1.815,2 juta atau 18,95
persen dari keseluruhan impor nonmigas Indonesia, diikuti Jepang sebesar US$1.379,4 juta
(14,40 persen), Singapura sebesar US$818,9 juta (8,55 persen), Thailand sebesar US$693,7
juta (6,85 persen), Amerika Serikat US$678,7 juta (7,09 persen), Korea Selatan US$564,3
juta (5,89 persen), Malaysia sebesar US$399,9 juta (4,18 persen), Australia sebesar US$337,7
juta (3,53 persen), Jerman sebesar US$271,1 juta (2,83 persen), dan Taiwan US$283,6 juta
(2,96 persen). Selanjutnya impor nonmigas dari Perancis sebesar US$110,2 juta (1,15 persen)
dan Inggris sebesar US$61,4 juta (0,86 persen). Secara keseluruhan, kedua belas negara
utama diatas memberikan peran sebesar 77,42 persen dari total impor nonmigas Indonesia.
50
Dilihat dari perkembangannya terhadap Januari 2010, impor dari dua belas negara
utama meningkat 25,43 persen. Peningkatan ini terutama disumbang oleh dua negara utama,
yaitu Cina yang meningkat US$409,2 juta (29,10 persen) dan Jepang meningkat sebesar
Tabel 6 Impor Nonmigas Indonesia Menurut Negara Asal Barang Utama Januari 2010
dan 2011
51
Perancis 1 317,8 67,9 105,8 110,2 4,16 62,3 1,15
UNI EROPA
NEGARA
UTAMA
Total 12 Negara
Total Impor 108 250,6 7 553,6 10 503,7 9 576,9 -8,82 26,79 100
52
Nonmigas
Dari total impor Indonesia selama Januari 2011 sebesar US$12.548,7 juta, impor
bahan baku/penolong memberikan peranan terbesar, yaitu 75,08 persen dengan nilai
US$9.421,5 juta, diikuti oleh impor barang modal sebesar 16,71 persen (US$2.096,7 juta),
dan impor barang konsumsi sebesar 8,21 persen (US$1.030,5 juta). Impor Indonesia yang
dirinci menurut golongan penggunaan barang, selama Januari 2011 dibanding impor bulan
yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu untuk
impor barang konsumsi dari US$625,4 juta menjadi US$1.030,5 juta atau meningkat 64,77
persen dan impor bahan baku/penolong dari US$7.047,6 juta menjadi US$9.421,5 juta (naik
33,68 persen). Demikian juga dengan impor barang modal meningkat dari US$1.817,5 juta
53
thd
Total Impor 135 663,3 9 490,5 13 146,7 12 548,7 -4,55 32,22 100
Bahan
Prosedur yang harus dipenuhi ketika melakukan kegiatan ekspor impor, antara lain:
1. Importir dalam negeri dan Supplier di Luar Negeri mengadakan korespondensi dan tawar
2. Jika terjadi kesepakatan antara kedua belah pihak, maka dibuat perjanjian jual – beli
( sales contract ).
pembukaan LC nya.
6. Exportir LN pesan tempat (ruangan) ke agen – agen pelayaran, dgn maksud agar dapat
54
7. Supplier menyerahkan Invoice, Packing List lembar asli kepada Bank L N dan menarik
Importir.
11. EMKL menukar konosemen asli dgn D/O kpd agen perkapalan & membuat PPUD
55
Kegiatan ekspor membawa banyak manfaat bagi masyarakat. Berikut ini beberapa
Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk Indonesia ke
luar negeri. Misalnya, pakaian batik merupakan salah satu produk Indonesia yang mulai
dikenal oleh masyarakat dunia. Apabila permintaan terhadap pakaian batik buatan Indonesia
semakin meningkat, pendapatan para produsen batik semakin besar. Dengan demikian,
kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat menambah penerimaan devisa negara.
Dengan demikian, kekayaan negara bertambah karena devisa merupakan salah satu sumber
penerimaan negara.
Dengan semakin luasnya pasar bagi produk Indonesia, kegiatan produksi di dalam negeri
akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan sehingga lapangan kerja
semakin luas.
56
Setiap negara memiliki sumber daya alam dan kemampuan sumber daya manusia
yang berbeda-beda. Misalnya, keadaan alam Indonesia tidak bisa menghasilkan gandum dan
Amerika tidak bisa menghasilkan kelapa sawit. Perdagangan antarnegara mampu mengatasi
berat. Oleh karena itu, Indonesia melakukan perdagangan dengan Amerika, Jepang, Cina dan
penggunaan mesin las pada pabrik perakitan sepeda motor. Mesin ini mempermudah proses
penyambungan kerangka motor. Contoh lainnya adalah mesin fotokopi laser. Mesin ini bisa
masih lambat karena rendahnya kualitas sumber daya manusia. Untuk mendukung kegiatan
informasi ini, Indonesia dapat belajar teknik produksi baru dan pemanfaatan teknologi
modern.
Setiap kegiatan usaha pasti membutuhkan bahan baku. Untuk memproduksi mobil
dibutuhkan besi dan baja. Untuk memproduksi ember, mangkuk, dan kursi plastik dibutuhkan
57
plastik. Tidak semua bahan baku produksi tersebut dihasilkan di dalam negeri. Mungkin ada
yang diproduksi di dalam negeri, tetapi harganya lebih mahal. Pengusaha tentu lebih
menyukai bahan baku yang harganya lebih murah. Demi kelangsungan produksi, pengusaha
harus menjaga pasokan bahan bakunya. Salah satu caranya dengan mengimpor bahan baku
Ekstern
Salah satu faktor ekstern yang penting untuk menjamin terlaksanya transaksi antara
eksportir dan importir adalah kepercayaan. Dua pihak yang tempatnya berjauhan dan belum
saling mengenal merupakan suatu risiko bila dilibatkan dengan pertukaran barang dengan
uang. Oleh karena itu, sebelum kontrak jual-beli diadakan masing-masing pihak, harus sudah
mengetahui kredibilitas dari rekan dagangnya. Saling mempercayai antara kedua belah pihak
b. Pemasaran
Ke Negara mana barang akan dipasarkan untuk mendapatkan harga yang sebaik-
kegiatan-kegiatan dalam bidang ekspor maka teristimewa bagi eksportir perlu ditekankan
58
Betapapun keinginan kedua belah pihak untuk meningkatkan transaksi-transaksi yang
cukup menguntungkan, namun bilamana ada pembatasan seperti ketentuan kuota barang dan
komoditi ekspor tersebut di pasaran internasional. Namun terlepas dari manfaat yang
diperoleh oleh keanggotaan dalam organisasi tersebut, keanggotaan di dalamnya tak jarang
Intern
a. Persiapan-persiapan teknis
teknis yang seharusnya telah dilakukan diabaikan karena diburu oleh tujuan yang lebih utama
yakni mengejar hasil yang cepat dan nyata dari perdagangan itu sendiri, sehingga
sejauh mana pengetahuan atau pemahaman eksportir/importir, yang perlu dikuasai adalah
yang diperlukan, peraturan-peraturan pemerintah dalam maupun luar negeri di mana rekan
dagangnya berada.
59
c. Pembiayaan
Pembiayaan transaksi merupakan masalah yang penting yang tidak jarang dihadapi
oleh para pengusaha eksportir/importir. Dalam hal ini diperlukan pengusaha-pengusaha yang
dilakukan.
penyiapan-penyiapan barang dapat menimbulkan akibat yang tidak baik bagi kelangsungan
60