Anda di halaman 1dari 10

CATATAN KAKI

(FOOTNOTE) dan
DAFTAR PUSTAKA

Oleh
Juni Ahyar, S.Pd., M.Pd
Catatan kaki (footnote) adalah catatan kaki halaman
untuk menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat,
peryataan, atau ikhtisar.

Cara ini agak rumit, tetapi memiliki


kelebihan, yakni pembaca akan dapat
menelusuri semua sumber yang
dipakai oleh penulisnya. Mengapa?
Kerena semua buku atau sumber lain
yang terdapat dalam daftar pustaka
tertera jelas di catatan kaki.
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam penulisan catatan kaki adalah
sebagai berikut.
1. Nomor catatan kaki agak diangkat sedikit diatas baris biasa,
tetapi tidak sampai setinggi satu spasi. Nomor itu jauhnya
tujuh huruf dari margin atau tepi teks, atau sama dengan
permulaan alinea baru. Jika catatan kaki terdiri lebih dari
dua baris, baris kedua dan selanjutnya dimulai di garis
margin atau tepi teks biasa.

2. Nama pengarang ditulis Menurut urutan nama aslinya. Pangkat


atau gelar seperti Prof., Dr., Ir., dsb tidak perlu dicantumkan.
3. Judul buku digaris bawah jika diketik dengan mesin ketik atau
dicetak miring jika diketik dengan komputer.
4. Jika buku, Majalah, atau surat kabar ditulis oleh dua atau tiga
orang, nama pengarang dicantumkan semua.
5. Pengarang yang lebih dari tiga orang, ditulis hanya nama
pengarang pertama, lalu dibelakangnya ditulis et al., atau dkk
Perhatikan contoh penulisan catatan kaki yang berasal dari
buku di bawah ini!

1. Catatan kaki dengan satu pengarang


1Ade Iwan Setiawan, Penghijauan dengan
Tanaman potensial, Penebar Swadaya, Depok,
2002, hlm.14.
2. Catatan kaki dengan dua pengarang
2Bagas Pratama dan T. Manurung, Surat
Menyurat Bisnis Modern, Pustaka Setia,
Bandung, 1998, hlm. 50.
3. Catatan kaki dari majalah
4Mochtar Naim,”Mengapa Orang Minang
Merantau?” Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
4. Catatan kaki dari surat kabar
12Suara Merdeka, 29 Agustus 2005, hlm. 4.
Dalam menulis catatan kaki, adakalanya digunakan
singkatan-singkatan tertentu, yaitu,

1. ibid, kependekan dari ibidem yang berarti ‘di


tempat yang sama dan belum diselingi dengan
kutipan lain’.
2. Op.cit., singkatan dari opere citato, artinya ‘dalam
karangan yang telah disebut dan diselingi dengan
sumber lain’.
3. Loc. Cit, kependekan dari loco citato, artinya ‘di
tempat yang telah disebut’. Loc. Cit digunakan
jika kita menunjuk ke halaman yang sama dari
suatu sumber yang telah disebut.
Perhatikan pemakaian ibid., op. Cit., dan loc.
Cit., di bawah ini!

1Gorys Keraf, Diksi dan Gaya Bahasa, gramedia Pustaka


Utama, Jakarta, 1999, hlm. 8.
2Ibid., hlm. 15 (berarti dikutip dari buku di atas)
3Ismail Marahimin, Menulis Secara Populer, Pustaka Jaya,
Jakarta, 2001. hlm. 46.
4Soedjito dan Mansur Hasan, Ketrampilan Menulis Paragraf,
Remaja Rosda Karya, Bandung, hlm. 23.
5Gorys Keraf, op. cit. Hlm 8 (buku yang telah disebutkan
diatas)
6Ismail Marahimin, loc. cit. (buku yang telah disebutkan di atas
di halaman yang sama, yakni hlm. 46
7Soedjito dan Mansur Hasan, loc. cit. (menunjuk ke halaman
yang sama dengan yang disebut terakhir, yakni hlm. 23).
MENULIS
MENULISDAFTAR
DAFTARPUSTAKA
PUSTAKA
Semua
Semuakutipan
kutipandalam
dalamkarya
karyailmiah
ilmiahyang
yangdigunakan
digunakansebagai
sebagaiacuan
acuan
(referensi),
(referensi),baik
baikdari
daribuku,
buku,makalah,
makalah,maupun
maupunartikel
artikeldidimajalah
majalah
atau
atausurat
suratkabar,
kabar,harus
harusdicantumkan
dicantumkandalam
dalamdaftar
daftarrujukan.
rujukan.Daftar
Daftar
rujukan
rujukanini
inidikenal
dikenaldengan
denganistilah
istilahdaftar
daftarpustaka
pustaka. .Daftar
Daftarpustaka
pustaka
terletak
terletakdidibagian
bagianakhir
akhirkarya
karyailmiah
ilmiahsetelah
setelahbagian
bagianpenutup.
penutup.
Penulisan
Penulisandaftar
daftarpustaka
pustakaini
inisekaligus
sekaligussebagai
sebagaibentuk
bentuk
pertanggung
pertanggungjawaban
jawabanilmiah
ilmiahpenulis
penulisterhadap
terhadaporang
oranglain
lainyang
yang
peryataan
peryataanatau
ataupendapatnya
pendapatnyadikutip
dikutipatau
ataudigunakan
digunakansebagai
sebagai
acuan.
acuan.
Penulisan
Penulisandaftar
daftarpustaka
pustakatidak
tidakdilakukan
dilakukansesemmbarangan,
barangan,tetapi
tetapiada
ada
aturannya.
aturannya.
Aturan
Aturanyang
yangdimaksud
dimaksudsebagai
sebagaiberikut.
berikut.
a. Urutan penulisan daftar pustaka adalah nama
penulis buku, tahun terbit, judul buku, tempat
terbit, dan nama penerbit. Dalam penulisannya,
setiap unsur diakhiri dengan tanda titik, kecuali
antara tempat terbit dan nama penerbitnya
digunakan tanda titik dua (:).
b. Jika penulis buku hanya satu orang dan
namanya terdiri atas dua unsur kata atau lebih,
penulis nama harus dibalik. Unsur nama yang
belakang diletakkan dibagaian awal .
c. Jika penulis buku terdiri atas dua orang dan
setiap orang namanya terdiri atas dua unsur
atau lebih, unsur nama yang dibalik adalah
nama penulis yang pertama. Nama penulis yang
kedua tetap ditulis seperti aslinya.
d. Judul buku dicetak miring atau digaris bawah
jika diketik dengan mesin ketik.
e. Penulisan seluruh isi daftar pustaka disusun
secara urut berdasarkan abjad.
PERHATIKAN CONTOH:

Bangun, A.P. 2004. Menangkal Penyakit dengan Jus Buah dan


Sayuran. Depok: Agromedia Pustaka.
Damono, Sapardi Joko. 1983. Perahu Kertas. Jakrta: Balai
Pustaka.
Eneste, Pamusuk. 1982. Proses Kreatif: Mengapa dan
Bagaimana Saya Mengarang. Jakarta: Gramedia.
Pratama, Bagas dan Manurung, T. 2004. Surat Menyurat Bisnis
Modern. Bandung: Pustaka Setia.
Santoso, Budi. 2002. Pelestarian Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup. Malang: UM Press.
Tugiono, Herry. 2002. Bertanam Tomat. Bandung: Pustaka
Setia.
Tulislah daftar rujukan berikut ini sesuai dengan pedoman penulisan
daftar pustaka! Kemudian urutkanlah sesuai abjad dalam penulisan
daftar pustaka.
 Judul buku: Pembuatan dan Pemamfaatan Minyak Kelapa
Murni. Ir. Barlina Rindengan, M.S. Dan Dr. Ir. Hengky
Novarianto, M.S. Tahun 2005, Penerbit Penebar Swadaya,
Depok.
 Judul buku: Anggur dalam Pot. Pengarang Eko M.
Nurcahyo. Penerbit Penebar Swadaya, Depok. Tahun: 2004
 Judul buku: Pengololaan Sampah Rumah Tangga. Penerbit:
UM. Press, Malang. Pengarang: Mimien H.I. Al Muhdhar.
Tahun 2002.
 Judul buku: Panduan Membuat Karya Tulis. Tahun 2001.
penerbit: Yrama Widya, Bandung. Pengarang Drs. Otong
Setiawan Djuharie, M.Pd. dan Drs. Suherli, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai