Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN KONSUMSI

1.    PENGERTIAN KONSUMSI

Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam . manusia menginginkan agar


semua kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri
dari barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. “konsumsi adalah setiap kegiatan
memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan.”
Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi
langsung dan konsumsi tak langsung. Konsumsi langsung merupakan
pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang
langsung dipakaioleh pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung merupakan
pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian
bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan
barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi,
tetapi bukan merupakan konsumsi langsung.

2.    JENIS SERTA JUMLAH BARANG KONSUMSI SISWA DAN


KELUARGA

Antara orang yang satu dengan orang lainnya pasti mempunyai keinginan dan
kepentingan yang berbeda-beda jenis dan jumlah barang yang dikonsumsi.
Demikian jugajenis dan jumlah barang yang dikonsumsi rumah tangga keluarga,
tentu juga tidak sama.
Secara umum contoh barang atau jasa yang biasanya dikonsumsi siswa dan
keluarga antara lain buku tulis, buku peljaran, pensil, pulpen, penghapus, spidol,
alat kecantikan, jasa dokter, telepon, dan listrik.
Keluarga yang memiliki pola konsumsi yang khas sesuai dengan kemampuan
ekonomi dan kebutuhan yang. Jenis kebutuhan keluarga, antara lain jumlah
anggota keluarga, umur rata-rata angota keluarga, latar belakang sosial, budaya
maupun agama dalam sebuah keluarga, tingkat pendidikan, dan juga tingkat
kemampuan perekonomian keluarga tersebut.
Umur anggota keluarga berperan dalam penentuan jenis kebutuhan yang
diperlukan.
Latar belakang sosial budaya maupun agama berpengaruh pada macam kebutuhan
yang diminati oleh suatu keluarga. Misalnya, suatu keluarga dengan kultural
daerah tertentu biasanya akan memiliki makanan favorit sesuai dengan masakan
daerahnya dan kebutuhan peribadatan sesuai dengan agama masing-masing.
Tingkat pendidikan dan perekonomian keluarga juga akan membedakan jenis
kebutuhan yang diperlukan keluarga. Demikian pula tingkat pendidikan keluarga
yang memiliki anak-anak yang bersekolah pada tingkat sekolah dasar akan berbeda
kebutuhannya dengan keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan tingkat
pendidikan SMA maupun Perguruan Tinggi.
Karena banyaknya barang-barang yang akan dikonsumsi, maka setiap rumah
tangga perlu membuat pola konsumsi, yaitu menyusun daftar urutan barng
konsumsi sesuai dengan skala prioritas. Artinya, mendahulukan barang konsumsi
yang paling penting sampai barang konsumsi yang dapat ditunda pemenuhannya.
   

3.    KONSUMSI PERUSAHAAN DAN PEMERINTAH DAERAH

Bahwa tiap individu memiliki kebutuhan masing-masing sehingga perlu


mengonsumsi barang dan jasa guna memenuhi kebutuhanya terseebut. Dengan
berbagai lembaga yang ada di masyarakat memilik kebutuhan tersendiri yang harus
dipenuhi sesuai dengan kepentingan yang dipeelukan.
Dari segi biaya yang harus di keluarkan pun tentunya lebih besaar karena
mencakup  kebutuhan banyak orang da kelompok-kelompok. Perhitungan
keuangan yang baik akan menunjang kelang sungan hidup perusahan maupun
pemerintah daerah
a)    Konsumsi perusahaan
Selain menghasilkan barang/jasa, perusahan juga mengonsumsi barang/jasa.
Tentunya konsumsi antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainya
berbeda-beda sesuai dengan jenis perusahaanya.
b)    Konsumsi pemerintah daerah.
Dalam menjalankan aktifitasnya, pemerintah daerah (pemda) mengonsumsi atau
membutuhkan barang dan jasa.  Pemda harus menyusun rancangan anggaran
belanja daerah guna membiayai barang yang dikonsumsi.
4.    ASPEK POSITIF DAN NEGATIF PERILAKU KONSUMTIF

Masyarakat di sekitar kita,sekarang ini cenderung berperilaku konsumtif. Artinya,


prilaku/ sikap atau gaya hidup, yang hanya senang mengkonsumsi barang atau jasa
tanpa memperhatikan kegunaan barang tersebut. Jadi, sifat konsumtif ini hanya
senang hanya membeli suatu barang tanpa memerhatikan hal-hal yang lain.
Kemungkinan mereka terpengaruh oleh lingkungan, seperti teman membeli barang
sehingga seseorang menjadi terpengaruh untuk ikut membeli atau untuk alasan
harga diri.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif sangat
bertentangan dengan prinsip ekonomi yang mengajarkan untuk hidup berhemat.
Jadi, perilaku konsumtif merupakan aspek negatif dari perilaku konsumen. Namun,
ada juga perilaku positif dari perilaku konsumtif.

5.    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI


KONSUMSI/PENGELUARAN

Telah dibahas sebelumnya, dalam melakukan kegiatan konsumsi terdapat faktor-


faktor yang memengaruhinya. Akan lebih diperinci kembali faktor-faktor yang
memengaruhi tingkat konsumsi.
a)    Jumlah anggota keluarga
Semakin banyak jumlah anggota keluarga, semaki besar juga
pengeluaran/konsumsi.
b)    Tingkat pendapatan
 semakin tinggi pendapatan sesorang semaki tinggi pula konsumsi yang ia lakukan.
c)    Harga barang
Tingkat konsumsi dalam keluarga juga tergantung dari persediaan barang yang ada
dipasaran. Jika harga barang naik, sedangkan pendapatan tetap, maka tingkat
konsumsi akan turun. Sebaliknya jika harga barang turun dan pendapatan tetap
maka tingkat konsumsi akan naik.

d)    Persediaan barang


Tingkat konsumsi dalam keluarga juga tergantung dari persediaan yang ada di
pasaran. Jika persediaan di pasaran cukup banyak, tingkat konsumsi akan tetap
bahkan lebih besar, dan sebaliknya.
e)    Lingkungan tempat tinggal
Orang yang tinggal di desa tentu mempunyai prilaku konsumsi yang berbeda
dengan orang yang tinggal di kota
f)    Agama dan sosial budaya (adat istiadat)
Masing-masing penganut agama menyesuaikan kebutuhan sesuai dengan ajaran
agamanya. Contohnya, masing-masing penganut agama memiliki peralatan
peribadatan tersendiri.
g)    Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
Kemajuan IPTEK akan memunculkan produk-produk baru, seperti mesin-mesin
baru. Barang-barang tersebut akan mendorong seseorang untuk memiliki dan
membeli sehingga tingkat konsumsi bertambah.
h)    Keinginan berkompetisi dengan orang lain
Misalnya temanmu memiliki sepatu baru, tentunya kamu pun ingin memiliki
sepatu baru. Jadinya, tingkat konsumsi yang kamu lakukan tersebut bukan
berdasarkan skala prioritas
i)    Keadaan/situasi tak terduga
Pada saat orang mendadak sakit atau yang lainnya pastinya orang tersebut harus
mengeluarkan biaya lebih. Maka konsumsi yang dilakukan akan bertambah.
Konsumen adalah seseorang yang membutuhkan barang, dan produsen merupakan
orang yang membuat barang, dikarenakan jarak kemungkinan kegiatan ekonomi
akan terganggu. Oleh karena itu, dibutuhkan penyalur barang yang disebut
distribusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi.
Besar kecilnya konsumsi yang dilakukan seseorang dipengaruhi oleh berbagai
faktor berikut:
1. Pendapatan.
2. Perkiraan harga di masa mendatang.
3. Harga barang yang bersangkutan.
4. Barang substitusi dan Komplementer.
5. Iklan.
6. Ketersediaan Barang dan Jasa.
7. Selera.
8. Mode.
9. Jumlah keluaraga.
10. Lingkungan Sosial Budaya.

PENGERTIAN DISTRIBUSI
1.         DEFINISI DISTRIBUSI
Para pedagang menjual barang ke konsumen, para pedagang inilah yang disebut
distributor.Kegiatan inilah yang disebut distribusi. Distribusi yaitu rangkaian
kegiatan yang berhubungan dengan usaha penyampaian/penyaluran barang atau
jasa produsen kepada konsumen. Sedangkan orang yang melakukan distribusi
disebut ditributor.

2.         TUJUAN DISTRIBUSI


Apabila kegiatan distribusi berhenti penyaluran barang tidak akan berjalan lancar
dan harga barang-barang di daerah konsumen menjadi meningkat. Jadi kebutuhan
tidak dapat terpenuhi dan masyarakat menjadi resah. Demikian produsen barang-
barang akan menumpuk dan tidak laku produsen pun akan bangkrut. Distribusi
bertujuan untuk:
a.         Pemerataan pemenuhan masyarakat di berbagai daerah,
b.         Menstabillkan harga barang/jasa,
c.         Menjaga kelangsungan hidup perusahasaan,
d.         Menjaga kesinambungan kegiatan produksi, serta
e.         Mempercepat sampainya produksi ke tangan konsumen

3.         SISTEM DISTRIBUSI DAN CARA DISTRIBUSI


Dalam melakukan distribusi, diperlukan sistem yang tepat. Berikut diuraikan
macam-macam sistem distribusi serta cara pendistribusian di masyarakat.
A.        Sistem distribusi
Sistem distribusi adalah usaha yang ditempuh produsen maupun distributor melalui
unsur-unsur yang terkait dalam penyaluran barang atau jasa agar sampai ke
konsumen. Sistem distribusi dapat di bedakan menjadi 3 macam
1.         Distribusi langsung
Sistem distibusi langsung yaitu menjual atau menyalurkan barang maupun jasa
secara langsung misalnya patani sayur menjual sayrunya tanpa menggunakan
pedagang, dokter menjual jasanya langsung kepada pasiennya di tempat praktek
jadi produsen langsung berhubungan langsung dengan konsumen.

Produsen
konsumen
Sistem distribusi langsung

                     

2.       Sistem distribusi semi langsung


Pada sistem distribusi ini produsen menjual hasil produksinya melalui toko
miliknya sendiri

Sistem distribusi semi langsung

produsen
Toko milik produsen
konsumen
 

3.       Sistem distribusi tak langsung


Sistem distribusi tak langsung, yaitu produsen menjual barang atau jasa hasi
produksinya ke konsumen melalui lembaga atau pedagang perantara misalnya
melalui agen, pedagang besar atau grosir, dan pedangang eceran.

Sistem distribusi tak langsung

produsen
konsumen
pengecer
agen
 

B.        Cara-cara Distribusi


Untuk menyalurkan barang/jasa digunakan badan perantara. Yaitu :
1.         Penyaluran Barang/Jasa Melalui Pedagang.
Barang yang dibuat produsen disalurkan melalui pedagang besar, lalu pedagang
besar menjualnya ke pedagang kecil atau eceran dan pedagang kecil menjualnya ke
konsumen.
2.       Penyalur Barang/Jasa Melalui Koperasi
Koperasi berusaha memenuhi kebutuhan anggotanya/masyarakat disekelilingnya.
3.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Toko Milik Produsen Sendiri.
Produsen yang memiliki toko, dapat memenjual hasil produksinya kepada
konsumen melalui toko tersebut.
4.       Penyaluran Barang/Jasa melalui penjualan Dari Rumah Kerumah.
Barang hasil produsen dijual oleh produsen dengan cara berkeliling dari rumah
kerumah.
5.       Penyaluran Barang/Jasa Melalui Penjualan di Tempat Tertentu yang Ditetapkan
Pemerintah.
Pemerintah juga membuat tepat untuk menyalurkan barang atau jasa hasil produksi
tertentu, misalnya pasar, dan tempat pelelangan ikan.
6.       Tempat Lain yang Dipakai untuk Menyalurkan Barang/Jasa
Ada faktor yang mempengaruhi produsen memilih dan menentukan saluran
distribusi, yakni:
a)         Sifat barang dan Jasa yang diperjualkan.
b)         Daerah penjualan
c)         Modal yang disediakan, yang berkait dengan hak dan kewajiban dalam
perjualan barang.
d)         Alat komunikasi
e)         Biaya angkutan
f)          Keuntungan

Anda mungkin juga menyukai