Kelas: 1B
Pertemuan ke-10
A. Iman
Iman, selain definisi yang telah diungkapkan sebelumnya yaitu membenarkan dengan hati,
mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan dengan seluruh seluruh anggota badan.
Dalam pengertian lain iman juga didefinisikan sebagai keyakinan yang kuat dan kepercayaan penuh
terhadap suatu subyek, gagasan dan doktrin ilmu.
B. IlmuPengetahuandanTeknologi(IPTEK)
Ilmu pengetahuan adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui proses
pengkajian dan dapat dinalar atau diterima oleh akal sehat.
Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan dan
kenyamanan manusia.
علم االنسان مالم يعلم. الذي علم بالقلم. اقرْ ا وربك االكرم
“ Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan
kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya “.
(Al-’Alaq : 3-5)
ويسئلونك عن الروح قل الروح من امر ربي وما اوتيتم من العلم اال قليال
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah : “ roh itu termasuk urusan Tuhan-ku,
dan tidaklah kamu diberi pengetahuan, kecuali sedikit “.
قل لوكان البحر مدادالكلمات ربي لنفد البحر قبل ان تنفد كلمات ربي ولوجئنا بمثله مددا
“ Katakanlah : sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhan-ku, sungguh
habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhan- ku, meskipun kami datangkan
tambahan sebanyak itu pula “.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melaikan supaya mereka mengabdi kepada-Ku “.
C. Amal
Amal adalah perbuatan. Dalam ajaran Islam, amal terbagi kepada dua, yaitu :
1. Amal baik.
Bagi yang melakukan perbuatan baik, Allah SWT bwejanji untuk melipatgandakan pahalanya, hal ini
sesuai dengan firman-Nya :
“ Barang siapa yang melakukan amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya. “
(QS : Al-An’am 160)
2. Amal buruk.
Bagi pelaku perbuatan buruk, Allah SWT hanya membalas dengan pembalasan yang seimbang (tidak
dilipat gandakan siksanya). Hal ini sesuia dengan firman-Nya :
“ Dan barang siapa yang berbuat kejahatan, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang
dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya “.
Suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku ke arah yang
lebih baik.
: ( التوبة.... فلوال نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا في الدين ولينذروا قومهم اذا رجعوااليهمCوما كان المؤمنون لينفروا كافة
)122
Artinya : “ tidak septutnya bagi kaum mukminin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa
tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya (QS. At-Taubah : 122
Artinya : “ Menuntut ilmu itu adalah kewajiban bagi orang muslim, baik laki-laki maupun perempuan
“. (HR. Ibnu Majjah)
Dalam Islam, ada dua jenis hukum dalam menuntut ilmu, yaitu :
1. Fardhu ‘ain, yaitu kewajiban menuntut ilmu yang berlaku untuk semua umat islam, kalau
tidak, maka ia berdosa.
Adapun menuntut ilmu ini seperti ilmu tentang sholat, ilmu tentang puasa, ilmu tentang haji dan
lain-lain.
2. Fardhu kifayah, yaitu kewajiban menuntut ilmu yang cukup diwakili oleh sebagian orang,
namun apabila tidak ada yang menuntut ilmu ini, maka semua umat islam menjadi dosa,
seperti menuntut ilmu kedokteran, ilmu keperawatan, ilmu ekonomi dll.
Artinya : “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang
berilmu pengetahuan beberapa derajat “. (QS : Al-Mujadalah : 11)
Cمامنرجليسلكطريقافيهعلما:قالرسوالللهصلىاللهعليهوسلم
Artinya : “ Rasulullah SAW bersabda : tidaklah seorang laki-laki yang yang meniti jalan untuk mencari
ilmu, melainkan Allah akan mempermudah baginya jalan menuju surga “. (HR. Abu Dawud dan Ibnu
Majjah)
منخرجفىطلبالعلمفهوفى:قالرسوالللهصلىاللهعليهوسلم
)سبيل هللا حتى يرجع (رواه الترميذى
Artinya : “ Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa keluar dari rumah untuk menuntut ilmu, maka ia
berjuang di jalan Allah hingga ia kembali “. (HR. Tirmidzi)
MENGAMALKAN ILMU
Setiap muslim yang menuntut ilmu, ia wajib mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya, baik
memanfaatkannya untuk dirinya sendiri maupun untuk disampaikan kepada orang lain.
Bagi seseorang yang secara teroritis telah menguasai ilmu pengetahuan, lalu tidak mengamalkannya,
Rasulullah SAW mengancam dengan sabdanya :
Artinya : “ barang siapa yang menyembunyikan ilmu, maka ia dilaknat oleh Allah SWT”.
Iman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab suci-Nya kepada para utusannya.
Kitab-kitab itu berisi wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada orang pilihannya yaitu para
Nabi dan Rasul untuk disampaikan kepada manusia.
Jumlah kitab yang diturunkan Allah SWT kepada semua utusan-Nya adalah 104 kitab, yang terdiri
dari 100 shuhuf (lembaran-lembaran) dan 4 berbentuk kitab suci. Kitab suci tersebut adalah :
Rasul adalah seseorang yang diberi wahyu oleh Allah SWT dan diperintahkan untuk menyampaikan
kepada umatnya.
Iman kepada Rasul adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah
memilih dan mengutus beberapa orang pilihan sebagai Rasul-Nya.
1. Shiddiq artinya rasul wajib jujur dalam perkataan dan perbuatannya. Dalam arti lain, apa
yang disampaikan kepada manusia pasti benar adanya, karena bersumber dari Allah SWT.
2. Amanah yang berarti bisa dipercaya baik lahir maupun bathin.
3. Tabligh yang berarti menyampaikan kepada manusia apa yang diterima dari Allah berupa
wahyu yang menyangkut didalamnya hukum-hukum agama
4. Fathonah yang berarti cerdas, mustahil bagi para rasul bersifat baladah (bodoh).
sifat yang mungkin terjadi dan mungkin juga tidak terjadi pada diri seorang Rasul.
Dalam Istilah Ilmu Tauhidf atau Ilmu Kalam, sifat bagi para rasul adalah al-a’rodh al-basyariyyah yaitu
bahwa rasul tersifati oleh sifat kemanusiaan seperti makan, minum, menikah, bekerja dan lain- lain
yang tidak mengurangi derajat kemuliaannya sebagai rasul
Iman kepada hari akhir adalah mempercayai dan meyakini akan adanya kehidupan yang kekal dan
abadi setelah kehidupan ini.
Allah berfirman :
“ Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya, dan bahwasannya
Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur “ (QS Al-Hajj : 7)
Waktu Terjadinya hari kiamat, tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT. Hal ini disampaikan dalam
Firman Nya yang berbunyi :
1. Hari Akhir berarti hari yang paling akhir dalam hidup dan kehidupan makhluk di dunia ini,
yang dikenal dengan hari kiamat.
2. Hari akhir berarti hari kebangkitan atau hari akhirat dengan rangkaian peristiwa yang ada di
dalamnya, seperti makhsyar, hisab, mizan, syafaat shirot serta surga dan neraka.
Alam Yang Berhubungan Dengan Hari Akhir
Alam Barzah, yaitu alam dimana semua makhluk hidup yang telah mati menunggu
datangnya hari kebangkitan.
Alam Makhsyar, yaitu alam tempat dikumpulkannya semua makhluk hidup sebelum mereka
diperhitungkan semua amalnya.
Hisab, yaitu hari perhitungan dimana semua manusia akan mempertanggung jawabkan
segala perbuatan yang telah dilakukannya di dunia di hadapan Allah SWT.
Mizan, yaitu masa dimana semua manusia akan ditimbang semua amalnya dengan keadilan
Allah SWT.
Surga, yaitu tempat yang penuh kebahagian yang diperuntukkan untuk semua hamba Allah
yang taat kepada-Nya. (ma la ‘ainun ra’at, wala udzunun sami’at wala khatharo fi qolbil
basyar)
Neraka, yaitu suatu tempat di akhirat yang penderitaan dan tidak menyenangkan, yang Allah
peruntukan untuk hamba-hamba-Nya yang berbuat maksiat.
Qodho adalah ketetapan Allah SWT atas makhluk- Nya sejak zaman azali (zaman sebelum
penciptaan alam semesta).
Qadar adalah rencana perwujudan (implementasi) atas salah satu ketetapan Allah bagi
makhluk-Nya.
Qodho dan Qadar dalam bahasa sehari-hari kita kenal dengan istilah takdir.
Macam-macam Taqdir
Takdir Mubarrom, yaitu keputusa Allah yang hanya Allah yang berkuasa atas putusan-Nya
tanpa ada campur tangan manusia.
Takdir Mu’allaq, yaitu keputusan Allah yang manusia juga ikut serta dalam menentukan
keputusan tersebut.