Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Kesehatan Kerja

Sebelum menelusuri aspek hukum kesehatan kerja,harus dipahami terlebih dahulu


tentang pengertian kesehatan kerja.Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan
atau kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja,masyarakat pekerja memperoleh
derajat kesehatan yang setinggi tingginya baik fisik atau mental maupun sosial dengan usaha
usaha preventip maupun kuratif terhadap penyakit penyakit/gangguan gangguan kesehatan yang
di akibatkan faktor faktor pekerja dan lingkungan kerja,serta penyakit penyakit umum.

Pengertian hukum kesehatan kerja

Sejalan dengan pengertian hukum kesehatan,hukum kesehatan kerja adalah semua


ketentuan hukum yang berhubungan dengan pemeliharaan atau pelayanan kesehatan kerja dan
penerapannya serta hak dan kewajiban baik dari perorangan maupun segenap lapisan
masyarakat.Sebagai penerima layanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan
kesehatan dalam segala aspek organisasi sarana,pedoman pedoman medik,ilmu pengetahuan
kesehatan dan hukum serta sumber sumber hukum lainnya.

Adapun sasaran dari hukum kesehatan kerja adalah:

1. Mencegah terjadinya kecelakaan


2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
3. Mencegah atau mengurangi kematian
4. Mencegah atau mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan material ,konstruksi,pemakaian,pemeliharaan bangunan bangunan,alat
alat kerja,mesin mesin dll
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras pekerja
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja,modal,alat alat dan sumber sumber produksi lainnya
8. Menjamin tenaga kerja yang bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan
kegembiraan dan semangat kerja
9. Memperlancar,meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan.

Beberapa ketentuan hukum tentang Kesehatan kerja

Undang undang kesehatan kerja telah menjadi perhatian pemerintah sejak berdirinya
negara Republik Indonesia.Pemerintah merasa perlu merumuskan suatu kebijakan umum yang
mengatur kesejahtraan pekerja dengan mengeluarkan perundang undangan yang mengatur dan
melindungi kesejahtraan pekerja.

Diantara beberapa undang undang yang pernah diundangkan antara lain:

A. Undang undang kerja (1948-1951),walaupun tidak untuk seluruh pasal pasalnya,dengan


peraturan pemerintah No 1 tahun 1951 mengatur tentang jam kerja,cuti tahunan,cuti
hamil,cuti haid bagi pekerja pekerja wanita,peraturan kerja bagi anak anak dan lain lain.
B. Undang undang kecelakaan diumumkan tahun 1947dinyatakan berlaku pada tahun
1951.Undang undang ini disebut juga dengan undang undang kompensasi pekerja
mengatur tentang penggantian kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan atau
penyakit akibat kerja.
Beberapa pasal yang patut diketahui antara lain adalah:
1. Di perusahaan yang di wajibkan member tunjangan, majikan di wajibkan membayar ganti
rugi kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubungan dengan hubungan kerja pada
perusahaan itu.
2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja di pandang sebagai kecelakaan.
3. Jikalau buruh meninggal dunia akibat kecelakaan yang demikian itu, maka kewajiban
membayar kerugian itu berlaku terhadap keluarga yang ditinggalkan
4. Dan seterusnya.
C. Undang undang keselamatan kerja tahun 1970,undang undang ini berisi ketentuan
ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan
masyarakat,industrialisasi,teknik dan teknologi dalam rangka pembinaan norma norma
keselamatan kerja.
Dalam undang undang keselamatan kerja ini diatur tentang keselamatan kerja dalam
segala tempat kerja,baik di darat,didalam tanah,dipermukaan air didalam air maupun
diudara dalam wilayah hukum indonesia.
Dalam undang undang keselamatan kerja inijuga dicantumkan hak dan kewajiban tenaga
kerja,yaitu:
1.Memberikan keterangan yang benar apabila diminta oleh pegawai,pengawas atau ahli
keselamatan kerja.
2.Memakai alat alat pelindung diri yang diwajibkan
3.Memenuhi dan menaati semua syarat syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang
diwajibkan
4.Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat syarat keselamatan dn
kesehatan kerja yang diwajibkan
5.Menyatakan keberatan kerja kepada pekerja dimana syarat syarat keselamata dan
kesehatan kerja serta alat alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali
dalam hal khusus ditentukan oleh pegawai pengawas dalam batas yang masih dapat
dipertangungjawabkan.
D. Ketentuan ketentuan hukum mengenai kesehatan kerja juga terdapat dalam UU kesehatan
Pasal 23 undang undang kesehatan ini menyatakan:
1. Kesehatan kerja diseleggarakan untuk mewujudkan produktivitas yang optimal
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerj,pencegahanpenyakit akibat
kerja dan syarat kesehatan kerja
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja
4. Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan
(3) ditetapkan dengan peraturan pemerintahan
Pada pasal ini diatur agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya untuk memperoleh
produktivitas yang optimal.Diingatkan dalam pasal ini bahwa keselamatan kerja
meliputi pelayanan kesehatan kerja,pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat
syarat kesehatan.

Dengan demikian upaya kesehatan kerja pada hakikatnya merupakan penyerasian


kapasitas kerja,beban kerja dan lingkungan kerja.

Pelayanan kesehatan kerja adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pekerja
sesuai dengan jaminan sosial,tenaga kerja dan mencakup upaya peningkatan
kesehatan,pencegahan penyakit,penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Syarat kesehatan kerja meliputi persyaratan kesehatan pekerja baik fisik maupun
psikis sesuai dengan jenis pekerjaannya,persyaratan bahan baku,peralatan dan proses
kerja serta persyaratan tempat dan lingkungan kerja.

Dalam pasal ini ditegaskan yang wajib menyelenggarakan kesehatan kerja adalah
tempat tempat yang mempunyai resiko bahaya kesehatan atau mudah terjangkit
penyakit atau yang mempunyai karyawan lebih dari 10 orang.

Sanksi hukum bagi yang melanggar ketentuan tentang kesehatan kerja di atur dalam
pasal yang sama dengan sanksi hukum dengan pelanggaran kesehatan lingkungan

UU Kesehatan pasal 94 berbunyi:

“ Barang siapa yang menyelenggarakan tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan
dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling
banyak lima belas juta”

Asuransi tenaga kerja

Membicarakan aspek hukum tentang kesehatan kerja pada masa kini harus diketahui
pula tentang program asuransi tenaga kerja (astek).Program ini sangat penting bagi tenaga kerja
yang bukan pegawai negri sipil dan anggota ABRI.

Program ini dilaksanakan berdasarkan pengalaman banyaknya korban yang terjadi akibat
kecelakaan kerja yang mendatangkan kerugian baik jasmani maupun rohani.Karena itu
pemerintah membuat suatu jaminan sosial bagi pekerja yang mengalami kecelakaan pada saat
melakukan pekerjaan di perusahaan perusahaan.

Jaminan sosial ini bertujuan memberikan perlindungan terhadap resiko sosial ekonomi
yang menimpa pekerja.Ketentuan pokok mengenai jaminan sosial di atur dalam undang undang
No.14 tahun 1969.Salah satu dari jaminan ini adalah program astek.Menurut peraturan
pemerintah RI No.33 tahun 1977 tentang astek programmnya berupa asuransi kecelakan
kerja,asuransi tabungan hari tua dan asuransi kematian.

Dalampasal 3 ayat 1 peraturan pemerintah ini dijelaskan bahwa setiap perusahaan wajib
menyelenggarakan program astek.Dengan demikian program ini akan memberikan jaminan
terhadap kecelakaan,penyakit atau kematian yang timbul dengan hubungan kerja.

KESIMPULAN

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu upaya untuk mendapatkan suasana
bekerja yang aman,nyaman dan tujuan akhirnya adalah mencapai produktivitas setinggi
tingginya.Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahtraan hidupnya. upaya kesehatan kerja pada hakikatnya
merupakan penyerasian kapasitas kerja,beban kerja dan lingkungan kerja. Oleh karena itu
kesehatan kerja mutlak dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa terkecuali.

Anda mungkin juga menyukai