Anda di halaman 1dari 14

B I D A N G C I P T A K A R YA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan


BIDANG CIPTA KARYA DINAS PUPR KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN

I. Pendahuluan

1. Data Proyek
Nama PPK : SUTARMAN PAKAYAMO, ST
Program : Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum
Kegiatan : Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
Pekerjaan : Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan
Pedesaan
Lokasi : Desa Mansamat B Kec. Tinangkung Selatan
Nilai hps : Rp. 80.000.000,- ( Delapan Puluh Juta Rupiah )
Sumber dana : DAK
Tahun anggaran : 2022
Waktu pelaksanaan : 30 ( Tiga Puluh ) hari kalender

2. Latar Belakang
Tantangan terbesar bagi Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kabupaten Banggai Kepulauan
khususnya dalam Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah antara lain
adalah :
1. Mewujudkan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi Masyarakat di
Kabupaten Banggai Kepulauan;
2. Mewujudkan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah yang
ramah lingkungan, di kawasan perkotaan dan perdesaan.
3. Mengembangkan wilayah strategis dan tumbuh cepat
4. Mewujudkan good governance dalam pelaksanaan pembangunan bidang ke-Ciptakarya-
an.

Tantangan yang dihadapi tersebut di atas menuntut kerja sama yang melibatkan berbagai
pelaku (stake holders), termasuk pelaku jasa konstruksi (konsultan perencana). Dalam rangka
mewujudkan Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah Kabupaten
Banggai Kepulauan sehingga terwujudnya Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah, maka setiap bangunan Sarana dan Prasarana/Daerah yang
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

terdapat dalam Pengembangan kawasan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan


antara lain :
1. Harus diwujudkan melalui pembangunan yang berkelanjutan melalui peningkatan mutu
atau kualitas bangunan, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya,
dan dapat menjadi teladan bagi lingkungannya, serta memberi kontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur.
2. Harus dibangun dengan sebaik- baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan, layak dari segi biaya dan kriteria administrasi bagi Masyarakat Perdesaan.
3. Agar pembangunan Penyediaan Prasarana dan Sarana Air Minum terlaksana dengan baik
dalam memenuhi unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan
ekonomis, maka harus memenuhi standard persyaratan bangunan dan lingkungan.
4. Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, dan kontraktor (Pelaksana) Pembangunan
Saluran Air Limbah Saniter Kawasan/Daerah berikut prasarana dan sarana lingkungannya
perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya
pembangunan (sarana) dan prasarana yang memadai dan layak diterima menurut kaidah,
norma serta tata laku profesional.

Ditahun anggaran 2022 Pemda Kabupaten Banggai Kepulauan melalui Dinas PUPR cq
BIDANG CIPTA KARYA selaku Pengguna Jasa, akan melaksanakan kegiatan “Pengelolaan
dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah
Kabupaten/Kota”. Dalam melaksanakan kegiatan “Pengelolaan dan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota”, telah disusun sebuah
Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong
perwujudan karya pembangunan yang sesuai dengan kepentingan Program Pengelolaan Dan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, untuk Kegiatan Pengelolaan dan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota, pada
Pekerjaan “Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan”.

Penyedia Jasa (Konsultan Perencana) “Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di


Kawasan Pedesaan”, perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh agar Penyedia Jasa mampu
menghasilkan suatu Perencanaan Pembangunan Air Bersih Yang Mampu Menunjang
Insprastuktur Perdesaan Yang Layak Bagi Masyarakat Desa yang memadai dan diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. Kerangka acuan Kerja (KAK) ini
merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran
dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan
tugas Konsultan Perencana.

3. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


1. Maksud dari pekerjaan ini adalah agar Konsultan Perencana membuat suatu dokumen
perencanaan teknis yang lengkap sehingga ada satu dokumen Kegiatan Perencanaan
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pekerjaan ” Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan ”,


yang representatif berdasarkan aturan teknis yang berlaku.
2. Tujuan pekerjaan pembuatan dokumen tersebut adalah untuk mendapatkan hasil
perencanaan berupa Gambar Rencana Teknis dan Gambar Detail, Rencana Anggaran
Biaya, RKS, Spesifikasi Teknis, Metode Pelaksanaan terhadap Pekerjaan ” Perencanaan
Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan” dan sebagai acuan dalam
melaksanakan kegiatan fisik di lapangan sehingga diperoleh efisiensi dan efektifitas dan
bangunan yang handal.

4. Sasaran dan Lingkup Pekerjaan


Sasaran pekerjaan adalah terwujudnya suatu perencanaan yang komprehensif baik ditinjau dari
aspek arsitektural dan struktural, maupun dari aspek ekonomis serta tahapan-tahapan
pelaksanaan kegiatan pembangunan ”Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di
Kawasan Pedesaan”, dengan lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan;
2. Pekerjaan Pelaksanaan;
3. Pekerjaan Pelaporan;
4. Pekerjaan Persiapan Pengadaan Pekerjaan Fisik Konstruksi;

II. Data Penunjang


DATA DASAR
Untuk penyusunan kegiatan perencanaan ”Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di
Kawasan Pedesaan”, adalah di lokasi tersebut dan harus mengikuti/berpedoman pada batas-batas
tanahnya yang syah serta mengikuti persyaratan-persyaratan yang berlaku pada bangunan sipil
maupun arsitektur antara lain :
1. Persyaratan peruntukan dan intensitas :
2. Persyaratan arsitektur dan lingkungan
3. Persayaratan struktur bangunan
4. Persyaratan ketahanan terhadap bencana
5. Persyaratan kebisingan dan getaran.
6. Persyaratan keamdalan bangunan.
7. Persyaratan kemudahan/aksebilitas.
8. Persyaratan kenyamanan/keamanan.

DATA TEKNIS
Dalam penyusunan kegiatan perencanaan ”Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di
Kawasan Pedesaan” mengacu pada Landasan Hukum pengelolaan air bersih dan standar teknis yang
ada untuk mencapai output kegiatan yang memenuhi kaidah ilmiah dan dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan regulasi pemerintah yang berlaku saat ini. Berikut adalah beberapa peraturan
perundangan yang melandasi pengelolaan air limbah di Indonesia, diantaranya :
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

 Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup;
 Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
 Permen PU nomor: 27/PRT/M/2016, tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM);
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002 tentang
syarat-syarat dan pengawasan kualitas air;
 Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;
 Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan bangunan
yang direncanakan ;

REFERENSI HUKUM
Dalam melaksanakan pekerjaan, penyedia jasa berdasar pada referensi hukum :
Pedoman, kriteria, referensi hukum dan standar yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan ini
adalah yang berlaku di Indonesia secara umum dan khusus.

III. Keluaran
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah
lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang minimal meliputi:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis.
c. Laporan data dan informasi lapangan.
d. Hasil sondir (untuk gedung bertingkat dan/atau apabila diperlukan)
2. Tahap Pra-rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra-rencana.
b. Perkiraan biaya pembangunan.
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur, elektrikal dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft rencana anggaran biaya.
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap.
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill Of Quantity (BQ).
d. Rencana anggaran biaya (RAB).
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

e. Daftar Harga Satuan Upah Bahan.


f. Analisa Harga Satuan
5. Tahap Pelelangan.
a. Dokumen Pengadaan B/J, yang disertai :
1. Instruksi kepada peserta lelang ;
2. Syarat-syatrat umum dan syarat-syarat khusus kontrak ;
3. Spesifikasi teknis ;
4. Gambar rencana teknis;
5. Perhitungan rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ) ; Ukuran kertas F4 dan untuk
gambar A3 hasil karya perencanaan dimasukkan ke dalam Cakram Padat (CD);
b. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.

IV. Peralatan Material, Personil Dan Fasilitas Dari Pengguna Anggaran


Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna anggaran yang dapat digunakan dan harus
dipelihara oleh penyedia jasa :
1. Laporan dan data ;
2. Staf pendamping perencanaan ;
3. Konsultasi unsur teknis .

V. Peralatan dan Material Dari Penyedia Jasa


Peralatan yang disediakan penyedia jasa antara lain :
1. Kendaraan survey milik sendiri/sewa ;
2. Peralatan survey dan perencanaan milik sendiri/sewa ;
3. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang ;
4. Materi dan penggadaan laporan ;
5. Biaya-biaya rapat ;
6. Biaya perjalanan ;
7. Jasa dan overhead perencanaan ;
8. Pajak-pajak ;

VI. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa


Penyedia jasa mempunyai hak dan kewenangan yang meliputi :
1. Membuat design perencanaan pekerjaan ”Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di
Kawasan Pedesaan” yang sesuai dengan standar nasional Indonesia dan aturan teknis yang ada
sebagai bentuk pengembangan sumber daya manusia;
2. Melaksanakan penugasan berdasarkan surat tugas dari Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai
Kepulauan melalui SKPD Dinas PUPR Kabupaten Banggai Kepulauan;
3. Mendapat informasi dan konsultasi teknis dari pengguna jasa;
4. Mendapatkan kontrak yang jelas sesuai dengan aturan konsultansi Indonesia dan Memperoleh
pembayaran sesuai dengan kontrak.
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

VII. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan


1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, Konsultan
Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus
dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan
pekerjaan adalah mengikat.
4. Secara keseluruhan waktu yang disediakan untuk melakukan penyelesaian kegiatan Perencanaan
Pekerjaan ”Perencanaan Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan ” BIDANG
CIPTA KARYA DINAS PUPR Kabupaten Banggai Kepulauan maksimal 30 (Tiga Puluh )
hari Kalender atau 1 (satu) bulan sejak dikeluarkannya Kontrak/Surat Perintah Mulai Kerja.

VIII. INFORMASI DAN TENAGA AHLI


1. Informasi.
a. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran dan Pejabat Pembuat Komitmen, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/
kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Perencana.

2. Ruang Lingkup.
a. Lingkup subtansi adalah Perencanaan Pekerjaan ” Perencanaan Perbaikan SPAM
Jaringan Perpipaan di Kawasan Pedesaan” BIDANG CIPTA KARYA DINAS PUPR
Kabupaten Banggai Kepulauan.
b. Keluaran akhir tahap perencanaan, meliputi dokumen perencanaan, berupa: Gambar
Rencana Teknis, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Rencana Anggaran Biaya
(Engineering Estimate), dan Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) yang disusun
sesuai ketentuan;
c. Peralatan/Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen Tidak ada.
d. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

3. Tenaga Ahli.
a. Untuk melaksanakan tujuannya, konsultan Perencana harus menyediakan Tenaga Ahli
yang memenuhi ketentuan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat
kompleksitas pekerjaan.
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

b. Tenaga Ahli yang dilibatkan adalah tenaga ahli yang cukup berpengalaman dibidangnya
masing-masing, yaitu terdiri dari :

TENAGA AHLI

Jumlah
NO. Posisi Kualifikasi Tenaga Ahli
Orang Bulan
1. Sarjana (S1) jurusan TEKNIK SIPIL
lulusan universitas/perguruan tinggi negeri
Penanggungjawab atau perguruan tinggi swasta.
Proyek/ 2. Pengalaman dalam di bidang Perencanaan
1 Ketua Tim/ 3 tahun; 1 (OB)
Team Leader/Site 3. Sertifikat : Ahli Muda Teknik Sumber
Eng. Daya Air/Teknik Air Minum/Teknik

Lingkungan

TENAGA PENDUKUNG

1. Diploma III (D-III) jurusan TEKNIK


ARSITEK lulusan universitas/perguruan
tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta.
1 Drafter 2. Pengalaman dalam di bidang Gambar 1 (OB)
Rencana 3 tahun;
3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG
ARSITEK
1. Diploma III (D-III) jurusan TEKNIK
SIPIL lulusan universitas/perguruan tinggi
negeri atau perguruan tinggi swasta.
2 Surveyor / Estimator 0,5 (OB)
2. Pengalaman dalam di bidang
Surveyor/Estimator 2 s/d 5 tahun;
3. Sertifikat Keterampilan : BIDANG SIPIL
Tenaga Administrasi dan/atau operator
3 Setingkat SMA/SMK 0,5 (OB)
komputer

IX. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

NO. URAIAN M-I M-2 M-3 M-4

 A. TAHAP PERSIAPAN


1 Mobilisasi Tenaga
Pemeriksaan bersama dan konsultasi serta koordinasi
2
dengan Tim Teknis PPK/PPTK dan Kabid CK
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

3 Survey dan Pengumpulan Data dan Informasi Lapangan


Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK
4 dan menyusunan hasil survey (data pengukuran, gambar,
foto dan kendala/masalah di lapangan)
Presentasi I (interpretasi terhadap KAK dan hasil survey
5
serta laporan pendahuluan) dengan PPK/PPTK
B.  TAHAP PELAKSANAAN
1 Penyusunan Pra Rencana
2 Pengembangan Rencana
Rapat Koordinasi dan asistensi gambar serta laporan
3
dengan PPK/PPTK dan Tim Teknis
4 Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
5 Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ,
6
dll)
Presentasi II (gambar, spesifikas teknis dan metode
7
pelaksanaan)
Perbaikan Gambar Rencana, Gambar Detai, RKS, RAB,
8
BQ, laporan dll
 C. TAHAP PELAPORAN
1 Laporan Pendahuluan
2 Laporan Antara
3 Laporan Akhir
 D. TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN FISIK KONSTRUKSI
Persiapan Pelelangan Fisik Konstruksi (Penyiapan
1
Dokumen Lelang)
2 Pelaksanaan Pelelangan

X. Jadwal Tenaga Ahli


JUMLAH
NO. URAIAN M-I M-2 M-3 M-4
(ORANG)
1 KETUA TIM 1
2 WAKIL KETUA TIM -
AHLI STRUKTUR/TEKNIK
3 1
PENGAIRAN
4 DRAFTER 1
5 SURVEYOR/ESTIMATOR 1
6 SURVEYOR/ESTIMATOR -
7 ADMINISTRATOR 1
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

XI. Tahapan Pelaksanaan


A. PERSIAPAN
1. Mobilisasi Tenaga
2. Pemeriksaan bersama dan konsultasi serta koordinasi dengan Tim Teknis PPK/PPTK dan
Kabid CK
3. Survey dan Pengumpulan Data dan Informasi Lapangan
4. Membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK dan menyusunan hasil survey (data
pengukuran, gambar, foto dan kendala/masalah di lapangan)
5. Presentasi I (interpretasi terhadap KAK dan hasil survey serta laporan pendahuluan) dengan
PPK/PPTK
B. TAHAP PELAKSANAAN
1. Penyusunan Pra Rencana
2. Pengembangan Rencana
3. Rapat Koordinasi dan asistensi gambar serta laporan dengan PPK/PPTK dan Tim Teknis
4. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya
5. Penyusunan Rencana Pelaksanaan
6. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll)
7. Presentasi II (gambar, spesifikas teknis dan metode pelaksanaan)
8. Perbaikan Gambar Rencana, Gambar Detai, RKS, RAB, BQ, laporan dll
C. TAHAP PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir
D. TAHAP PERSIAPAN PENGADAAN PEKERJAAN FISIK KONSTRUKSI
1. Persiapan Pelelangan Fisik Konstruksi (Penyiapan Dokumen Lelang)
2. Pelaksanaan Pelelangan

XII. Kegiatan Perencanaan


1. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana berpedoman pada ketentuan yang berlaku
antara lain :
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2005 tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
- Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 16/PRT/M/2008 tentang Kebijakan
Strategis Air Limbah;
- Peraturan Pemerintah Nomor : 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
- Peraturan yang lain yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan pekerjaan
bangunan yang direncanakan
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

2. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah meliputi tugas-tugas
perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan yang terdiri
dari:

a. Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat


interpretasi secara garis besar terhadap KAK.
b. Menyusun Pra Rencana seperti program dan konsep ruang, perkiraan biaya.
c. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
2. Rencana Tanah, dan uraian konsep yang mudah dimengerti.
3. Perkiraan biaya.
d. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar detail Arsitektur, Tanah, yang sesuai dengan gambar rencana yang
telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan.
e. Membantu Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA) dan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan.

XIII. Tanggung Jawab Perencanaan


1. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
2. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
3. Secara umum tanggung jawab Konsultan Perencana adalah sebagai berikut :
a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya
perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran (PA/KPA),
termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya
dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

XIV. Sumber Pendanaan dan Pembiayaan


1. Sumber dana berasal dari APBD SKPD Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, DPA
SKPD APBD Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat TA.2015
Nomor. 25 HK SB-10/I/2015 Tanggal 2 Januari 2015, Nomor : Kegiatan
1.03.1.03.01.27.001.5.2.3.68.003 dengan jumlah anggaran biaya ( Pagu ) sebesar Rp.
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

31.000.000,- (Tiga Puluh Satu Juta Rupiah). Besarnya biaya Perencanaanj merupakan biaya
tetap dan pasti.
2. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang
dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dengan Konsultan Perencana. Biaya Pekerjaan
Perencanaan dan tata cara pembayaran akan diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan
proses PENGADAAN LANGSUNG sesuai peraturan yang berlaku, antara lain terdiri dari:
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;
b. Pembelian dan atau sewa peralatan;
c. Materi dan penggandaan laporan;
d. Biaya rapat-rapat;
e. Jasa dan over head Perencanaan;
f. Pajak dan iuran daerah lainnya;

XV. Kriteria
1. KRITERIA UMUM.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana seperti yang dimaksud pada
KAK harus memperhatikan kriteria umum yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan yaitu:
a. Persyaratan Penyediaan Air Bersih.
 Persyaratan Kualitas
Persyaratan fisik Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa.
Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih
25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25°C ±
3°C.
 Persyaratan kimiawi
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang
melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah: pH, total solid, zat
organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga
(Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.

 Persyaratan bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu
kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E.coli
atau fecal coli dalam air.
 Persyaratan radioaktifitas
Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat
yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta
dan gamma. Standart kualitas air minum di Indonesia harus sesuai dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air.
b. Persyaratan Kuantitas (Debit)
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air
baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani.
c. Persyaratan Kontinuitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang
relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga
dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari atau setiap saat
diperlukan kebutuhan air tersedia.

2. KRITERIA KHUSUS
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan
dengan bangunan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan
segi teknis lainnya, misalnya:
a. Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada di sekitar, seperti dalam
rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan.
b. Solusi dan batasan-batasan kontekstual, seperti faktor sosial budaya setempat, geografi
klimatologi, dan lain-lain.
c. Bahan bangunan yang digunakan adalah bahan bangunan yang tersedia di lokasi
Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat dan/atau yang didatangkan dari provinsi lain.

XVI. Azas-azas
Selain dari kriteria di atas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya
memperhatikan azas-azas dan penilaian kinerja secara efektif sebagai berikut :
1. Relevancy menunjukkan tingkat kesesuaian antara kriteria dan tujuan kinerja.
2. Reliability menunjukkan tingkat makna kriteria yang menghasilkan hasil yang konsisten.
3. Diskriminasi digunakan untuk mengukur tingkat dimana suatu kriteria kinerja dapat
memperlihatkan perbedaan-perbedaan dalam kinerja.

Dengan merujuk pada beberapa pengertian di atas, baik berkaitan dengan pengertian kinerja serta
kriteria penilaian, maupun berbagai pengertian efektifitas dan efisiensi, penilaian kinerja dalam
penyediaan air bersih ditentukan oleh :
- Kinerja penyediaan air bersih sangat terkait dengan kualitas dan kuantitas air yang dapat
dinikmati oleh konsumen sebagai pengguna jasa pelayanan, termasuk tingkat kepuasan yang
dapat dicapai.
- Kinerja penyediaan air bersih ditentukan oleh tingkat efektifitas dan efisiensi dalam
pengadaannya.
- Berbagai kriteria teknis dan standar desain yang berlaku dalam perencanaan sisitem
penyediaan air bersih, seperti kualitas air baku, sistem transmisi, system distribusi, dan proses
pengolahan air serta mengacu pada standar kualitas air bersih yang telah ditetapkan
pemerintah.
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

XVII. Pendekatan Metodologi


1. Metode penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi atas sarana air bersih perdesaan, wawancara dengan
pengelola dan pelanggan air bersih, menyangkut permasalahan yang berkaitan dengan
penyediaan air bersih kepada penduduk di 8 desa di daerah penelitian
dengan tingkat pelayanan <50%.
2. Pengumpulan data berupa data sekunder; berupa data kependudukan, fasilitas kota, sumber air
baku yang ada, dan data dari dinas yang berkaitan.
3. Data primer berupa; wawancara, kuisioner dan observasi baik pada responden masyarakat
maupun pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pengelolaan air bersih di wilayah
studi.

XVIII. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


1. Pemerintah Daerah : Provinsi Sulawesi Barat
2. Nama Pengguna Anggaran/KPA/PPK : Ir. NASARUDDIN, MM
3. Nama Pengelola Teknis Kegiatan : YUSMIDARWATY BAHARUDDIN, ST
4. Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat

XIX. Laporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran dan
Pejabat Pembuat Komitmen oleh Penyedia Jasa Konsultansi adalah meliputi :
1. Laporan Pendahuluan, berisi Rencana Kerja yang akan dilaksanakan dan hasil orientasi
lapangan serta kerangka kegiatan yang harus dijelaskan seperti kegiatan persiapan, pengurusan
perijinan, mobilisasi tenaga dan peralatan, jadwal pelaksanaan dan jadwal penugasan personil
atau tenaga ahli serta program kerja berikutnya diserahkan 10 (sepuluh) hari setelah SPMK.
Laporan Pendahuluan diserahkan kepada pemilik pekerjaan sebanyak 4 (empat) buku dan 2
(dua) soft Copy.
2. Laporan Antara, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, hasil sonder,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-gambar pra-rencana. Laporan Antara harus
diserahkan selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah
Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 4 (empat) buku dan 2 (dua) soft Copy..
3. Draf Laporan Akhir, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan, Kendala dan
Solusi Penyelesaiannya, Draf Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan. Draf Laporan Hasil
Perencanaan tersebut diserahkan selambat- lambatnya 27 (dua puluh tujuh) hari kalender sejak
tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan sebanyak 2 (dua) buku dan 1
(satu) soft Copy..
4. Laporan Akhir Perencanaan, yang berisi Kemajuan Pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan,
Kendala dan Solusi Penyelesaiannya, Gambar-Gambar Detail Hasil Perencanaan, Presentasi
Laporan Akhir. Laporan Akhir Perencanaan tersebut diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari kalender sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja dan hasilnya digandakan
B I D A N G C I P T A K A R YA
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

sebanyak 4 (empat) buku dan 3 (tiga) soft Copy.

XX. Lain-lain
1. Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi atau
memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya;
2. Penyedia Jasa harus menyerahkan foto Dokumentasi (dalam album) yang berkaitan dengan
palaksanaan pekerjaan survey lapangan;
3. Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan hasil pekerjaan ini dengan Pemilik
pekerjaan.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh
Penyedia Jasa;
5. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan dijelaskan dalam berita acara
penjelasan pekerjaan.

Mamuju, 23 Februari 2015


A/n Pemda Provinsi Sulbar
Cq. SKPD Dinas PU dan PR Provinsi Sulbar
Kuasa Pengguna Anggaran
Dinas PU dan PR Provinsi Sulawesi Barat,

Ir. H. NASARUDDIN, MM
Pangkat : Pembina Utama Madya/IV.d
NIP. 19601222198611 1 001

Anda mungkin juga menyukai