Proposal Skrips 2. Salhani
Proposal Skrips 2. Salhani
Disusun oleh:
siti salhani (11160130000074)
semester: 7 b
ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 4
C. Rumusan Masalah 4
D. Batasan Masalah 4
E. Tujuan Masalah 5
F. Manfaat Masalah 5
4
5
F. Intrumen Penelitian 22
G. Teknik Analisis Data 23
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan 24
B. Saran 25
DAFTAR PUSTAKA 26
6
BAB l
PENDAHULUAN
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
mgengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Peluang pembelajaran BIPA untuk pembelajar masih kesulitan dalam
mempelajari kemampuan membaca nyaring
2. Strategi yang harus dikuasi dan diterapkan agar pembelajaran BIPA efektif
masih belum diketahui.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan identifikasi masalah penelitian ini, peneliti membatasi masalah yang
akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan membaca nyaring dalam materi “Kuliner
Indonesia?
D. BATASAN MASALAH
Dari hasil dari identifikasi yang telah dikemukakan di atas, maka untuk lebih
memperjelas masalah yang akan dibahas, peneliti membatasi pada masalah
sebagai berikut:
9
E. TUJUANPENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui strategi pembelajaran bahasa
Indonesia bagi penutur asing untuk meningkatkan kemampuan membaca
nyaring pada pemelajar di kelas BIPA Sehingga bisa menjadi acuan dalam
mengajarkan bahasa Indonesia bagi penutur asing.
F. MANFAAT PENELITIAN
Kegiatan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi yang bergelut dalam dunia
pendidikan. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
1. Manfaat bagi peneliti
Dengan adanya penelitian ini, manfaat bagi peneliti diantaranya dapat
meningkatkan kualitas ilmu pendidikan dan mampu mengaplikasikannya.
Selain itu, peneliti dapat memahami berbagai problematika yang terjadi
dalam pembelajaran membaca khususnya membaca nyaring pada
pemelajar asing program BIPA serta dapat menemukan solusi yang
berkaitan dengan strategi pembelajaran. Selain itu, dapat memberikan
rekomendasi atas hasil temuan yang kiranya dapat dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran pada program BIPA.
2. Manfaat bagi pengajar program BIPA
Bagi pengajar atau guru bahasa Indonesia program BIPA diharapkan dapat
memperbanyak wawasan dan menambah alternatif pembelajaran
kemampuan membaca nyaring yang tepat dan cermat.
10
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Membaca
Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengarahkan sejumlah
tindakan yang terpisah-pisah. Meliputi: orang harus menggunakan
pengertian dan hayalan, mengamati dan mengingat-ingat. Kompleks
maksudnya adalah membaca tidak hanya suatu proses pengenalan
lambing-lambang fonetis dan proses penafsiran tentang makna dari
lambing-lambang fonetis tersebut tapi membaca juga melibatkan daya hayal
atau imaji.1 Membaca dapat pula dianggap sebagai suatu proses untuk
memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang
terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.2 Maksudnya adalah pembaca
dapat memahami makna arti yabg tertera dibalik tulisan.
Dalam membaca seseorang perlu memiliki kemampuan dan pengetahuan
yang luas agar dapat memahami dan mengerti isi suatu bacaan. Pendapat
tersebut dipergegas oleh Burhan yang mengatakan bahwa kegiatan
membaca bukan hanya sekedar melihat atau mengamati kata-kata, tetapi
membaca memerlukan suatu kemampuan untuk menggabungkan beberapa
keterampilan. Seperti keterampialn mengamati kata-kata yang tertulis,
keterampilan memahami makna kata, dan keterampilan memahami makna
kata dengan pengetahuan yang dimiliki.3
Yuliana menuturkan bahwa Membaca merupakan salah satu komponen
keterampilan berbahasa yang sangat penting. Karena melalui aktivitas
membaca pemelajar akan memperoleh banyak informasi dan pengetahuan
1
Harras K.A. Membaca Minat Baca Masyarakat Kita dalam jurnal Mimbar Bahasa dan Seni,
(Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 1995), h.104.
2
Ibid., h. 8
3
Burhan Nurgiyantoro, Penilaan dan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, (Yogyakarta:
BPFE, 1988), h.90.
11
12
B. Proses Membaca
Apa yang terttulis terkadang menyeritkan makna yang lebih jauh jika dikaji.
Membaca sebagai suatu aktivitas, berlangsung dalam empat proses yaitu:6
a. Pengamatan dan pemahamann terhadap lambing-lambang bahasa
4
S. Yuliana, Jurnal Ilmiah PBSID, Edisi Januari No.26, Murah dan Rapi, (Yogyakarta, 2003), h.33.
5
Tampubolon, D.P, Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif dan Efisien, (Bandung:
Angkasa, 1989), h.58.
6
Nurhadi, Meningkatkan Kemampuan Membaca, (Bnadung: CV Sinar Baru, 1989), h.118.
13
Ketika proses membaca berlangsung yang pertama dan harus diilakukan adalah
mengamati lambing-lambang bahasa dalam bentuk kata, kalimat,
wacana, dan akhirnya dalam bentuk sebuah buku. Pembaca akan
mengamati dan memahami lambing-lambang bahasa tersebut kemudian
baru mengucapkan melafalkannya. Pemahaman ini bertujuan untuk
memantapkan pengertian pembaca yang nantinya akan diteruskan dalam
penetapan makna atau pengertian dari lambing-lambang bahasa
tersebut.
b. Pemahaman atau penangkapan makna
Pemahaman dan penangkapan makna yang ada di balik lambing bahasa baik
makna pokok maupun makna tambahan harus dilakukan oleh pembaca.
Ini dilakukan agar pembaca dapat memahami dan menangkap makna
pokok atau makna sebenarnya.
c. Bereaksi secara interpretatif
Setelah memahami lambing bahasa tersebut pembaca harus bereaksi sercara
interpretatif. Reaksi dapat secara positif juga dapat secara negative dalam
bentuk menerima atau menolak atau setuju dan tidak setuju sama sekali.
d. Mengidentifikasi gagasan dengan pengalaman dan pengetahuan yang
ada.
e. Dalam proses ini pembaca akan menghubungkan apa yang didapati
setelah membaca dengan pengalam-pengalaman dan kemudian akan
mengidentifikasi dengan pengetahuannya.7 Hal ini akan berpengaruh
terhadap individu pembaca dalam wujud pengayaan pengalaman,
perubahan terhadap sikap kea rah yang lebih baik, perubahan cara
berfikir kea rah yang positif serta yang terpentingg adalah untuk
pembinaan daya nalar. Kegiatan membaca meliputi 3 keterampilan dasar
yaitu recording, decording, dan meaning. Recording merunjuk pada
kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan
7
Ibid., h.62.
14
C. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari informasi tentang isi
bacaan atau untuk menemukan sesuatu yang ingin diketahui. Ada
beberapa tujuan membaca yang mencakup9:
a) Kesenangan
b) Menyempurnakan membaca nyaring
c) Menggunakan startegi tertentu
d) Meengetahui perbaharui pengetahuannya tentang suatu topic
e) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya
f) Memperoleh informasi untuk laporan lisan dan tertulis
8
Ibid., h.115.
9
Sudarso, Sistem Memba Cepat dan Efektif, (Jakarta: Gramedia, 1988), h.15.
15
10
Ibid., h.30.
16
11
Harjasujana, A. dan Vismaia Damaianti, Memabaca Dalam Teori Dan Praktik, (Bandung:
Penerbit Mutiara, 2003), h.126.
12
Titik Harsiati, Tingkat Keterbacaan Buku Teks Membaca Siswa Sekolah Dasar se Kodya
Malang, (Malang: Lembaga Penelitian IKIP Malang, 1993), h.94.
17
c. Membaca dangkal
d. membaca bahan seacra dangkal dengan tujuan memperoleh
pemahaman secara dangkal. Biasanya dilakukan ketika kita
ingin membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan
guna mendatangkan kebahagiaan di waktu senggang.
2. Membaca Intensif
Membaca intensif adalah studi seksama, telaah, teliti, dan penanganan
terperinci. Membaca intensif dibedakan ata:
a. Membaca teliti
b. Membaca pemahaman
c. Membaca kritis
d. Membaca ide
e. Membaca kreatif
E. Kuliner Indonesia
Secara umum kuliner adalah kegiatan yang berhubungan dengan masakan atau
aktiviatas memasak. Kuliner juga dapat dimaknai sebagai hasil olahan
yang berupa masakan berupa lauk-pauk, panganan, maupun minuman.
Kuliner tidak terlepas dari kegiatan masak-memasak yang erat kaitannya
13
Harjasujana, A. dan Vismaianti, Memabaca Dalam Teori Dan Praktik, (Bandung: Penerbit
Mutiara, 2003), h.123.
18
1. Rawon Daging
14
https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-kuliner,diakses pada tanggal 13 Desember 2019.
19
2. Rendang
3. Nasi Tumpeng
4. Gado-Gado
20
5. Gudeg
F. Perkembangan BIPA
Lebih dari 240 juta penduduk Indonesia (Data bulan juli 2009: CIA
The World Fact Book) mengguanakan Bahasa Indonesia yang memiliki
kedudukan sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa negara. Bahasa
Indonesia juga memiliki penutur asli yang tersebar di luar negeri sebanyak
4.463.950 orang (terbesar kelima di dunia menurut data Kemenlu tahun
2011).15 Penyebaran bahasa Indonesia bertambah Meluas, mulai dari
ASEAN hingga kawasan lain. Pemerintah daerah Ho Chi Minh City,
15
http://kompas.com, diaskes pada tanggal 15 Desember 2019.
21
16
Muliastut, Liliana, Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing, Acuan Teori dan Pendekatan
Pengajaran, (Jakarta: Obor, 2017), h. 23-29.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
17
Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 2009), h. 35-.36.
24
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah objek data dapat diperoleh.
Adapun sumber data dalam penelitian ini merupakan Darmasiswa Politeknik
Sahid Jakarta, Pondok Cabe.
C. Metodelogi Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif “Penelitian Kualitatif memiliki
tujuan utama mengumpulkan data-data deskriptif yang mendeskripsikan
objek penelitian secara rinci dan mendalam dengan maksud mengembangkan
konsep atau pemahaman dari suatu gejala.”18
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sugiyono
menjelaskan metode deskriptif adalah metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku secara umum.19
“penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gejala-gejala yang
terjadi pada masa itu. Pemaparan hasil temuannya dilakukan secara
sistematik dengan menekankan pada data faktual.20
18
B.Sandjaja dan Albertus H, Panduan Penelitian. (Jakarta Pustakakarya, 2006), h.49.
19
Sugiyanto, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung: ALFABETA, 2009),h.29.
20
Ibid,h.110.
25
D. Objek Penelitian
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa tulisan soal-soal Materi dari peserta didik Darmasiswa
yang dapat diamati. Dengan demikian dalam penelitian ini yang menjadi objek
penelitian adalah peserta Darmasiswa Politeknik Sahid Jakarta, Pondok Cabe
yang berjumlah 8 orang.
21
Burhan Bungis, Metodologi Penelitian Kuantitatif (jakart: Kencana, 2005), h.143.
22
Ibid,.h. 144
23
John W. Creswell, Research Design Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed,(Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2009), h. 267.
26
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.24
Wawancara atau interview digunakan untuk mengumpulkan bahan
penelitian berupa informasi dari narasumber. Narasumber adalah
orrang-orang yang dianggap mempunyai kewenangan untuk memberikan
informasi atau pendapat tentang sesuatu.25
3. Dokumen
Dokumen adalah data yang yang tersedia yang berbentuk surat-suarat, catatan
harian, laporan, dan sebagainya. Dokumen ini berisi informasi yang
disimpan atau didokumentasikan sebagai bahan dokumenter. Dalam
penelitian ini, peneliti akan melampirkan berupa lembaran tulisan berupa
soal materi peserta didik darmasiswa Politeknik Sahid, baik berupa
lembar tulisan sebelum tes dan setelah tes.
F. Intrumen Penelitian
Muhammad menyebutkan bahwa intrumen dalam penelitian kualitatif
adalah peneliti itu sendiri.26 Untuk mempermudah dalam menganlisis hasil
penelitian, peneliti menggunakan intrumen lain. Intrumen yang akan
digunakan adalah intrumen tes tulis. Tes tulis, yaitu Menyimak suatu materi
melalui audio visual lalu menjawab soal yang telah disediakan pengajar BIPA
pembelajaran ini berjutuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
menyimak dan menjawab lembar soal materi yang baik dan benar.
24
Sugiyanto, Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA, 2009),h.188.
25
Akhap, dkk. Retorika, (Jakarta: Universitas Terbuka,2007), h.12.
26
Muhammad, Metode Penilaian Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi,
(Yogyakarta :BPFE, 2012), h.440.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pembelajaran membaca nyaring perlu dipertahankan dan ditingkatkan pada level
intermediate atau pada level lainnya.hal ini bertujuan agar dapat
diketahui sejauh mana pemebelajar dapat menangkap dan meahami
suatu bacaan dilihat dari aspek-aspek membaca. Oleh karena itu
persediaan bahan bacaan yang bervariatif dan pemberian materi dan
latihan yang lebih tentang hal-hal yang pemelajar belum mengerti.
B. Saran
1. pengajar
Pengajar hendaknya lebih memperhatikan Strategi apa yang akan diberikan
kepada pemelajar Asing agar peserta mereka memahami apa yang
telah disampaikan.
2. Pemelajar
Diharapkan dengan adanya strategi yang digunaakan bisa meningkatkan
keefektivan pembelajara membaca untuk penutur asing dan membantu
pembelajar dalam mengeksplorasi kemampuan yang mereka miliki.
29
DAFTAR PUSTAKA