Anda di halaman 1dari 69

Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.

Th _____________________________________ 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Posisi Kitab Wahyu


Kitab Wahyu penting karena merupakan kitab yang terakhir yang
diwahyukan dan ditempatkan pada bagian akhir dalam Alkitab kita. Ketika
kita membuka kitab Injil, kita membaca tentang kisah kedatangan Yesus
Kristus yang pertama, sedangkan penutup Perjanjian Baru, yaitu kitab
Wahyu, kita mendapat gambaran tentang kedatangan-Nya yang kedua.
Kitab Wahyu juga merupakan klimaks dari Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru yang menyimpulkan sejumlah nubuat yang belum tergenapi.
Kedatangan Kristus yang kedua dan masa-masa yang
mendahuluinya dinyatakan oleh kitab Wahyu lebih gamblang dibanding
kitab-kitab lainnya. Kitab Daniel menguraikan secara rinci tentang periode
dari masa Daniel hingga masa kedatangan Kristus pertama kali dan
membicarakan tribulasi dan pemerintahan Kristus di bumi secara singkat.
Namun kitab Wahyu menjelaskan peristiwa-peristiwa terakhir dengan
berbagai tambahan yang rinci, dan diakhiri dengan menunjukkan sorga
dan bumi yang baru.
Perbandingan dengan kitab Kejadian membuktikan bahwa
rancangan pewahyuan Allah rapi dari awal hingga akhir. Kitab kejadian
berbicara tentang awal dari segala sesuatu, kecuali Allah, dan kitab Wahyu
berbicara tentang akhir dari segala sesuatu, kecuali Allah.

N Kejadian Wahyu Nats


o
1 Awal dosa dan kutuk Akhir dosa dan kutuk Kej. 1:1; Why. 21:1
2 Setan dan kegiatannya Setan dan kegiatannya Kej. 3:1-19; Why.
hariir hancur 21:27; 22:3
3 Pohon kehidupan Pohon kehidupan Kej. 2:9, 3:24; Why.
disingkirkan dihariirkan 22:2
4 Kematian masuk ke Kematian keluar dari Kej. 2:17; 5:5; Why.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 2

dalam dunia dunia 21:4


5 Kesusahan mulai Kesusahan lenyap Kej. 3:16; Why. 21:4
B. Gaya
Sebagai kitab Apokaliptik, yaitu kitab yang peristiwa tentang hal-hal akhir
zaman, kitab Wahyu menyajikan serangkaian penglihatan meliputi
peristiwa-peristiwa aneh dengan tempat-tempat dan benda-benda serta
makhluk-makhluk (binatang maupun manusia). Penyajiannya mirip
dengan kitab Daniel dan Yehezkiel, yaitu menggunakan lambang-lambang.
Lambang-lambang tersebut harus ditafsirkan, dan seringkali
mengakibatkan perbedaan tafsiran.

1. Bahasa

Gaya Bahasa Yunani yang digunakan dalam kitab Wahyu merupakan


bentuk yang khas, atau tidak biasa. Hal itu disebabkan oleh pemakaian
ungkapan-ungkapan yang tidak baku serta penyinipangan-penyinipangan
lainnya.

2. Kosa Kata
Kosa kata dalam kitab Wahyu terdiri dari 870 kata Yunani yang umum dan
44 nama diri. Ada 107 kata umum dan 18 nama diri, dari jumlah tersebut
hanya terdapat dalam kitab Wahyu dan tidak terdapat dalam kita
Perjanjian Baru lainnya. Kata-kata berkenaan dengan benda dan makhlukh
hidup yang terdapat dalam kitab Wahyu tidak memiliki padanan kata
dalam bahasa lainnya, misalnya
a. Tumbuh-tumbuhan: Pohon Ara (Why. 6.13), daun-daun Palem
(Why. 7:9). Pohon Zaitun (Why. 11:4), menuai Gandum (Why.
14:15), anggur (Why. 14:18), gandum dan jelai (Why. 6:61), minyak
zaitun dan anggur (Why. 6:61).
b. Binatang singa (Why. 5:5). anak domba (Why. 5:6), burung nazar
(Why. 8.13), macan tutul (Why. 13:2), beruang (Why. 13:2), katak
(Why. 16:13 ), lembu sapi dan domba (Why. 18:13), kuda (Why.
6:2). Dan ada juga binatang atau makhluk khayalan seperti naga
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 3

(Why. 13:2) dan binatang aneh yang muncul dari laut (Why. 13:1)
c. Kejadian kejadian dalam kilat dan bunyi guruh (Why. 4:5), gempa
bumi (Why. 6.12 ), hujan es, api bercampur darah (Why. 8.7 )
d. Timbangan, ukuran dan uang: secupak gandum (Why. 6:6). sedinar
(Why. 6:6), mil (Why. 14:20), pon (Why. 16:21), tingginya sampai
ke kekang kuda (Why. 14:20).
e Benda-benda: Kaki dian (Why. 1:12), lampu (Why. 18:23), mahkota
(Why. 4:2), takhta-takta (Why. 4:5), gulungan kitab (Why. 5:1),
tongkat besi (Why. 2:27), mahkota yang dipakai oleh raja atau
seorang penakLuk. (Why. 4:4,19, 6:2, 9:7. 12:1, 14 :14), mahkota pada
makhluk aneh (Why. 12:3, 13:1, 19.12), mahkota kehidupan (Why.
2:10, 3:11), panah (Why. 6:2), pedang (Why. 1:16), kereta (Why. 9:9),
baju zirah (Why. 9:19). timbangan (Why. 6:5), meterai (Why. 7:2),
pedupaan emas (Why. 8.3), kunci (Why. 9:1), buluh seperti tongkat
pengukur (Why. 11:1), lobang jurang maut (Why. 9:1), rantai (Why.
20:1), batu kilangan (Why. 18:2), kilangan besar tempat pemerasan
anggur (Why. 14:19), tabut perjanjian (Why. 11:19), sabit (Why.
14:14), sehelai jubah putih (Why. 6:11), berkabung atau memakai
kain kabung (Why. 11:33). Dan barang-barang yang tertulis dalam
daftar yang panjang dalam Wahyu 18:12-13.
f. Alat-alat musik: harpa atau kecapi (Why. 5:8), seruling dan
sangkakala ( Why. 18:22)
g. Batu-batuan: permata yaspis, sardis dan zamrud (Why. 4:3), kristal
(Why. 4:6), mutiara (Why. 17:4), dan permata lain dalam daftar
pada 21:19-20
h. Unsur-unsur lain: belerang (Why. 9:17), kemenyan (Why. 5:8),
apsintus atau zat yang mengandung rasa pahit (Why. 8:11).

3. Tata Bahasa

Gaya dan tata bahasa yang dipakai dalam kitab Wahyu meliputi:
a. Pengulangan
Di banyak tempat dalam kitab Wahyu akan terlihat kata atau ungkapan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 4

yang ditulis berulang kali. Hal itu disebabkan oleh gaya bahasa
pengulangan yang dipakainya. Misalnya, dalam teks Yunaninya
pengulangan itu dimaksudkan untuk menekankan betapa pentingnya suatu
perkataan. Namun dalam bahasa tertentu, mungkin gaya pengulangan kata
ini justru berarti sebaliknya. Contohnya antara lain:

…. yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala
isinya, dan laut dan segala isinya (Why. 10:6)

…jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka … jikalau ada orang
yang hendak menyakiti mereka (Why. 11:5)

… naga besar itu … dilemparkan ke bawah, ia dilemparkan ke bumi (Why.


12:9)

makan daging semua raja, dan daging semua panglima dan daging
semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua
penunggangnya dan daging semua orang (Why. 19:18)

b. Penggunaan kalimat pasif


Kalimat pasif banyak digunakan dalam kitab Wahyu ini, sehingga tidak
dicantumkan siapa subyek atau pelaku kalimat itu. Bagi bahasa-bahasa
yang tidak mengenal bentuk pasif, tentu harus dipakai bentuk aktif dengan
mencantumkan pelakunya. Jika pelaku pada kalimat itu dapat dipastikan
adalah Allah maka sekalipun bahasa penerima mengenal bentuk pasif,
sebaiknya bentuk aktif dipakai dengan mencantumkan pelakunya. Sering
pelaku dari bentuk pasif itu adalah Allah atau malaikat. Perhatikan
beberapa contoh:

… kepada mereka dikatakan (Why. 6:11)


… Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah (Why. 12:5)
…. Dan naga besar itu … dilemparkan ke bawah (Why. 12:9)
… di dahi mereka tertulis nama-Nya (Why. 14:1)
… buah-buah anggur itu dikilang di luar kota (Why. 14:20)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 5

Kata kerja yang berarti “mengaruniakan” dalam bentuk pasif menjadi


“dikaruniakan” atau “diberikan”, banyak sekali digunakan dalam kitab
Wahyu dengan konteks yang berbeda-beda, antara lain:
(1). Benda yang diberikan untuk seseorang (Why. 6:2, 4b, 11; 8:2-3; 9:1;
11:1; 12:14; 13:5a).
(2). Hak atau kekuasaan yang diberikan untuk seseorang (Why. 6:8; 9:3;
13:5b, 7b), kuasa untuk melakukan keajaiban (Why. 13:14), kuasa atau
hak untuk menghakimi (Why. 20:4).
(3). Dengan arti “dibagi-bagikan” (Why. 11:2)
(4). Dengan arti “diperbolehkan” atau “diizinkan” (Why. 6:4a; 7:2; 9:5;
13:7a; 15; 16:8; 19:8
Seringkali yang menjadi obyek atau penerima kata “mengaruniakan”
ini adalah musuh Allah. Adapun pemakaian bentuk pasif di sini bermaksud
menekankan bahwa Allah menguasai semua kejadian sesuai dengan
rencana-Nya. Kuasa jahat hanya bisa bekerja bila diijinkan oleh Allah;
dengan kata lain Allahlah yang menyebabkan semua itu terjadi.

c. Kata ganti orang ketiga jamak, “mereka”


Kalimat aktif juga banyak dipakai dalam kitab Wahyu, tetapi pelaku
kalimat aktif seringkali berupa orang ketiga jamak, “mereka’, yang juga
tidak jelas siapa yang dimaksudkannya. Dalam teks Yunani sendiri kadang-
kadang tidak jelas apakah memang ada pelaku yang tersembunyi, dan
kadang-kadang juga sangat sulit untuk mengatahui siapa pelakunya. Di
bawah ini beberapa contoh dari ungkapan yang pelakunya tidak dapat
dikenali: mereka datang dan tersungkur (3:9), dan mereka akan berkata
(18:14). Lalu pada bagian lain yang dalam TB diterjemahkan agak berbeda,
antara lain 13:16, 16:15, 21:26 (lihat pembahasan masing-masing ayat ini
dalam tafsirannya).

d Kata penghubung "dan" yang berfungsi memperjelas.


Kadang-kadang pengunaan kata sambung "dan" tidak dipakai untuk
menyebutkan hal berikut dalam suatu daftar, melainkan untuk
menjelaskan perkara yang disebut sebelumnya. Misalnya pada 1:19 yang
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 6

terjemahan harfiahnya berbunyi, "Karena itu tuliskanlah apa yang engkau


lihat dan yang ada sekarang ini, dan yang akan terjadi sesudah ini. "Dan"
yang pertama berarti "yaitu", seperti dalam Karena itu tuliskanlah apa
yang telah kau lihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang
akan terjadi sesudah ini. Pada 6:11, "Sampai terpenuhi dan kawan-
kawan sesama pelayan dan saudara-saudara mereka", sebenarnya berarti
"hingga genap jumlah kawan-kawan sesama pelayan, yaitu saudara sesama
umat Kristen".
Sedangkan pada 2:26 maksud sebenarnya ialah "barangsiapa
menang, yaitu yang melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya". Pada
ayat-ayat di bawah ini kata "dan" serupa artinya dengan contoh-contoh di
atas : 1:19, 11:18, 13:2, 16:11, 17:4, 17:6, 18:24, 19:16, 20:4, 20:9. Dalam
kitab Wahyu sering dijumpai ungkapan "firman Allah dan kesaksian yang
diberikan oleh Yesus Kristus". Besar kemungkinan kata penghubung "dan"
dalam ungkapan ini berfungsi untuk memperjelas maksud kalimat. Lihat
pembahasan ayat-ayat 1:2, 1:9, 6:9, 12:17, dan 20:4 dan lihat juga
ungkapan yang serupa itu dalam 14:12.

e. Perubahan Masa
Kadang-kadang dalam kitab Wahyu ada perubahan mendasar dalam
bentuk kata kerjanya dari bentuk masa lampau atau masa mendatang
menjadi masa kini. Perubahan ini bisa terlihat dalam bahasa Yunani dan
bahasa-bahasa lain yang mempunyai perbedaan bentuk kata kerja
berdasarkan waktu terjadinya peristiwa (lampau, kini atau akan datang).
Dalam Bahasa Indonesia (TB dan BIS) perubahan ini hampir tidak terlihat
sama sekali. Seringkali sulit memahami arti perubahan ini. Ayat-ayat yang
memakai perubahan bentuk kala (waktu) itu antara lain : 13:11-14, 13:15-
16, 14:2-3, 21:24.

f. Kekurangan kata penghubung


Kadangkala dua kata atau ungkapan muncul bersamaan tanpa memakai
kata penghubung diantaranya. Dalam kasus seperti ini biasanya kata atau
ungkapan pada urutan kedua berfungsi untuk menjelaskan kata atau
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 7

ungkapan yang pertama. Contohnya, membuat kita menjadi suatu


kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah (Why. 1:6) , mungkin
maksudnya ialah membuat kita menjadi suatu kerajaan imam-
imam yang melayani Allah (lihat juga ungkapan yang serupa itu pada
5:10 dan 20:6). Contoh lain untuk susunan semacam ini dapat dilihat
dalam Wahyu 10:7. Terjemahan harfiah berbunyi "Ia memberitakan
kepada hamba-hamaba-Nya para nabi". Terjemahan ini dapat dialihkan
dengan memakai kata penghubung yang tersirat sehingga berbunyi, Ia
berkata kepada hamba-hamba-Nya, yaitu para nabi. Contoh yang
lain, baik berupa dua kata ataupun dua ungkapan, dapat dilihat pada ayat-
ayat berikut ini: 1:6 2:13, 2:14, 10:7, 11:18, 13:6, 14:3, 17:17, 20:8.

g. Perintah atau peringatan yang tiba-tiba


Pada bagian-bagian tertentu dalam Wahyu akan terlihat peringatan, janji
atau perintah yang memotong jalan cerita. Kita harus memperhatikan
bagian-bagian ini, kalau mungkin menyebutkan siapa yang mengucapkan
perintah atau peringatan tersebut. Kadang kala nampaknya seperti penulis
Wahyu sendiri yang mengungkapkannya, tetapi sering juga menunjuk pada
Kristus atau malaikat. Lihatlah ayat-ayat di bawah ini : Why. 1:7, 13:9-10,
13:18, 14:12, 16:15, 18:20 18:24:, 22:7, 22:12-13. Ayat-ayat berikut ini
merupakan ucapan bahagia yang memotong jalannya cerita: Why. 1:3,
14:13, 16:15, 19:9, 20:6, 22:7, 22:14.

h. Pembalikan susunan peristiwa


Pada beberapa bagian Wahyu akan terlihat dua peristiwa yang disusun
dengan urutan terbalik. Contoh bentuk ini dapat dilihat pada: 10:9
malaikat itu memerintahkan Yohanes untuk memakan gulungan kitab itu,
dan berkata ... ia akan membuat perutmu terasa pahit, tetapi di
dalam mulutmu ia akan terasa manis seperti madu. Contoh yang
lain mungkin dapat dilihat pada Why. 5:2, 5:5, 10:4, dan mungkin juga
pada Why. 22:14 dan 22:19.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 8

BAB II
PENULIS, TEMPAT DAN TAHUN PENULISAN

A. Penulis
Pada bagian pembukaan kitab Wahyu secara jelas dinyatakan bahwa kitab
ini ditulis oleh Yohanes. Dari abad pertama hingga kini, semua orang
kristen ortodoks sepakat bahwa Yohanes yang dimaksud adalah rasul
Yohanes, salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus.
Dionysius adalah orang pertama yang menentang pendapat bahwa
Yohanes, sang rasul, sebagai penulis kitab Wahyu. Karena alasan mendasar
yaitu ketidak sesuaian antara teologi dengan banyaknya gramatika yang
tidak akurat. Namun pandangan ini tidak mendapat tanggapan atau
diabaikan oleh bapa-bapa gereja awal seperti Justinus Martyr, Irenaeus,
Tertulian, Hippolitus, Clement dari Alexandria dan Origen (John F.
Walvoord, The Revelation of Jesus Christ. hal 11-14). Para sarjana masa
kini yang menerima kitab Wahyu diilhami Roh Kudus, menerima rasul
Yohanes sebagai penulisnya. Akan tetapi Erasmus, Luther dan Zwingli juga
meragukan bahwa rasul Yohanes sebagai penulisnya karena kitab ini
mengajarkan pemerintahan Kristus selama 1000 tahun secara literal

B. Tempat Penulisan
Patmos (kecil) sebuah pulau kecil berbatuan di kepulauan di wilayah laut
Agea yang disebut juga Ykarini. Dalam keadaannya yang berbatu dan
gersang, maka pemerintah Roma memanfaatkan pulau ini sebagai tempat
pembuangan para penjahat. Para tawanan dipaksa bekerja
dipertambangan. Di tempat inilah Yohanes dipenjarakan dan dipaksa
bekerja. Sekalipun terbelenggu Rasul Yohanes masih bebas berhubungan
dengan Tuhan. Jiwanya tidak terbelenggu. Tuhan Yesus mengatakan
rencana-Nya bagi dunia kepadanya (Why. 1:9) (Merril & Unger, Unger's
Bible Dictionary, 1963, 830)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 9

C. Tahun Penulisan
Sejumlah besar sarjana kaum Injili menyatakan bahwa kitab Wahyu ditulis
pada tahun 95 atau 96 M. Penyataan ini didasarkan pada pertimbangan
bapa-bapa gereja awal bahwa rasul Yohanes dibuang di pulau Patmos
selama pemerintahan Domitian yang wafat pada tahun 96 M. Kemudian
Yohanes diizinkan kembali ke Efesus.
Sekalipun demikian ada yang meragukan karena penyataan Papius,
seorang bapa gereja yang mengatakan bahwa rasul Yohanes mati syahid
sebelum tahun 70 M. Akan tetapi, ketepatan atas keraguan ini disangkal
secara tegas oleh penyataan Clement dari Alexandria dan Eusebius yang
mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Yohanes pada tahun 95 atau 96 M.

C. Pengilhaman dan Kanon


Bagi mereka yang menyakini bahwa kitab Wahyu ditulis oleh rasul Yohanes
harus juga mengakui pengilhaman Allah dan penempatan yang tepat kitab
ini dalam Alkitab. Karena kitab Wahyu mempunyai gaya yang khas,
berbeda dengan kitab-kitab Perjanjian Baru lainnya, maka pengakuan
kitab Wahyu oleh jemaat Kristen awal mengakibatkan pencegahan
timbulnya perlawanan terhadap Premilenialisme. Ajaran yang mengatakan
pemerintahan Kristus selama 1000 tahun secara literal ini ditolak oleh
sejumlah pemimpin gereja pada abad ke tiga dan ke empat. Akan tetapi
bukti menunjukkan bahwa teolog ortodoks telah menerima kitab Wahyu
sebagai kitab yang diilhamkan. Bapa-bapa gereja yang mengakui kitab
Wahyu sebagai kitab suci adalah Ireneaus, Justyn Martyr, Eusebius,
Apollomia, dan Theophilus seorang penatua dari Antiokhia. Dari
permulaan hingga abad ke tiga, kitab Wahyu dikutip secara luas sebagai
kitab suci. Kenyataan ini mengukuhkan bahwa kitab Wahyu merupakan
kitab seperti kitab-kitab lain yang diilhamkan.

D. Penafsiran, Tujuan, dan Penerapan


1. Penafsiran
Oleh karena karakter kitab Wahyu yang khusus, maka ada beberapa
pendekatan dalam prinsip penafsirannya, di antaranya ada yang
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 10

meragukan nilainya sebagai wahyu ilahi.

a. Pendekatan Alegoris atau tidak literal


Pada abad ke tiga dan ke empat golongan Alexandria mempopulerkan
pendekatan alegoris dalam penafsiran Alkitab. Kemudian pada zaman
Augustinus (354-430) penafsiran Alkitab secara alegoris dibatasi pada
nubuat tentang milenium. Ia menafsirkan kitab Wahyu sebagai tawarikh
peperangan rohani antara Allah dan Setan yang digenapi oleh kehadiran
zaman gereja. Sedangkan kaum liberal memandang kitab Wahyu sebagai
lambang hadirnya konsep kemenangan Allah pada akhirnya.

b. Pendekatan Preteris
Latin : Praeteritus, yang telah lampau. Pandangan ini menyatakan bahwa
kitab Wahyu sebagai lambang dari konflik gereja awal yang sudah
digenapi. Pandangan ini menolak nilai nubuat kitab Wahyu. Dalam
berbagai hal pandangan ini menggabungkan penafsiran alegoris dan
lambang dengan konsep bahwa kitab Wahyu tidak berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa khusus di masa yang akan datang. Hal lain dari
pandangan ini adalah bahwa kitab Wahyu merupakan prinsip mengenai
hubungan Allah dan manusia, dan bukan mengenai suatu peristiwa
tertentu.

c. Pendekatan Historis
Pendekatan yang populer pada abad pertengahan adalah pendekatan
historis pada penafsiran kitab Wahyu. Kitab ini merupakan lambang
sejarah gereja secara utuh di masa lalu yaitu antara kedatangan Kristus
yang pertama dan ke dua. Pandangan ini dikembangakan lebih lanjut oleh
Luther, Isaac Newton, Elliot dan para ahli tafsir aliran postmilenium. Dan
pandangan ini masih berpengaruh sampai sekarang. Permasalahan pokok
adalah bahwa hampir tidak ada dua penafsir yang menafsirkan sebuah nats
sebagai acuan pada peristiwa yang sama. Masing-masing penafsir
cenderung mencocokkan pengenapan nats pada masa hidupnya. Mereka
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 11

telah menggabungkan penafsiran historis dengan aspek-aspek bentuk


penafsiran yang agak meremehkan perenungan atau ajaran rohani dari
kitab ini. Metode ini cenderung menolak pengertian milenium secara literal
dan juga peristiwaperistiwa masa depan dalam kitab Wahyu.

d. Pendekatan Futuris
Para sarjana konservatif, yang biasanya premilenarian, mendasari
penafsiran Wahyu dengan pendekaan Futuristik dengan mengatakan
bahwa Wahyu pasal 4-22 berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang akan
datang, bukan sekarang. Isi dari pasal 4-18 menguraikan tujuh tahun pada
zaman akhir sebelum kedatangan Kristus yang kedua dan secara khusus
menekankan peristiwa kesusahan besar (great tribulation), yang akan
terjadi pada masa tiga setengah tahun terakhir sebelum kedatangan-Nya.
Sanggahan terhadap pandangan ini biasanya berakar pada prinsip
teologia yang menolak Premillenialisme. Alasannya kitab Wahyu tidak
akan mungkin cocok bagi pembaca Alkitab masa itu atau tidak dipahami
oleh mereka jika kitab ini bersifat masa depan. Penganut pandangan
Futuristik menjelaskan bahwa peristiwa-peristiwa yang akan datang
menguraikan hal-hal yang menghibur dan menjamin orang kristen yang
dalam imannya berharap kemenangan akhir di masa yang akan datang.
Sekalipun demikian, bukan berarti bahwa penganut ini sama sekali
mengabaikan lambang dalam kitab ini. Lambang akan ditafsirkan secara
wajar dalam konteksnya, di mana peristiwa-peristiwa nubuat yang nyata
yang dilambangkan dalam kitab ini.

2. Tujuan
Tujuan dari kitab Wahyu adalah menyatakan peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi segera sebelum, selama dan sesudah kedatangan Kristus yang
kedua kali. Pokok-pokok yang mendukung tujuan tersebut adalah pasal 4-
18. Pasal 19, berbicara tentang kedatangan Kristus kedua, dan Wahyu 20
pemerintahan milenium Kristus. Kekekalan dinyatakan dalam Wahyu 21-
22.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 12

3. Penerapan
Penerapan praktis khususnya dari pasal 2-3 yang peristiwa pesan pada
tujuh gereja lebih menggambaikan keadaan gereja secara keseluruhan.
Ketetapan Kristus agar mengajar gereja merupakan puncak dari surat-
surat dalam Perjanjian Baru yang berhubungan dengan kehidupan praktis
yang harus dikerjakan orang Kristen. Di satu pihak orang Kristen
dinasihatkan agar hidup kudus, di lain pihak yang bukan Kristen
diingatkan akan adanya hukuman di masa yang akan datang. Kitab ini
memberi bukti yang kuat bahwa kebenaran Allah berkaitan dengan dosa
manusia dan puncak keselamatan bagi mereka yang percaya kepada
Kristus. Peringatan juga diberikan kepada mereka yang tidak siap sedia
menghadapi masa depan. Hari akan tiba, ketika setiap lutut bertelut (Flp
2:10), hari perhitungan itu tidak dapat dielakkan sebab ini merupakan
program ilahi. Bagi mereka yang hidup benar, kitab Wahyu mengandung
berkat (1:3).

E. Struktur
Struktur kitab Wahyu dinyatakan dalam 1:19, demikian "Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kau lihat, baik yang terjadi sekarang, maupun
yang akan terjadi sesudah ini"

WAHYU YESUS KRISTUS


Pendahuluan Surat Tujuh Jemaat Peristiwa Masa Depan
Aapa Yang Telah Kau Apa Yang Sedang Apa Yang Akan Terjadi
Lihat (1:1) Terjadi (2:1) (4:1)

F. Garis Besar

I. Pendahuluan "Apa yang telah Kau lihat" (Why. 1)


A. Prolog (1:1-3)
B. Salam (1:4-8)
C. Penglihatan Kemuliaan Kristus di Patmos (1:9-18)
D. Perintah Untuk Menulis (1:19-20)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 13

II. Surat Kepada Tujuh Jemaat : "Apa yang Sedang Terjadi". (Why. 2-3)
A. Surat Kepada Jemaat di Efesus (2:1-7)
B. Surat Kepada Jemaat di Smyrna (2:8-11)
C. Surat Kepada Jemaat di Pergamus (2:12-17
D. Surat Kepada Jemaat di Tiatira (2:18-29)
E. Surat Kepada Jemaat di Sardis (3:1-6)
F. Surat Kepada Jemaat di Filadelfia (3:7-13)
G. Surat Kepada Jemaat di Laodikia. (3:14-22)

III. Wahyu Tentang Masa Depan : "Apa yang Akan Terjadi Sesudah Ini".
(Why. 4-22)
A. Penglihatan Tahta Sorga (Ps. 4)
B. Tujuh Gulungan yang Bermeterai (Ps. 5)
C. Pembukaan 6 Meterai: Masa murka ilahi (Ps 6)
D. Mereka yang akan diselamatkan pada masa Tribulasi (Ps. 7)
E. Pembukaan tujuh Meterai dan perkenalanm tujuh sangkakala (Ps.
8-9)
F. Malaikat yang berkuasa dan golongan kecil (Ps. 10)
G. Dua saksi (Ps 11:1-14)
H. Bunyi sangkakala (11:15-19)
I. Tujuh Orang kuat di masa akhir (12-15)
J. Cawan murka Allah (Ps. 16)
K. Jatuhnya Babilon (Ps. 17-18)
L. Nyanyian Haleluya di Sorga (19:1-21)
M. Pemerintahan Kristus (20 : 1-10)
N. Penghakiman dihadapan tahta putih (20:11-15)
O. Sorga dan bumi yang baru (21:1 — 22:5)
P. Firman Terakhir dari Allah (12:6-21)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 14

BAB III
EKSPOSISI KITAB WAHYU

A. Pendahuluan- “Apa yang telah terjadi”

1. Prolog (Why. 1:1-3)


a. Pokok Utama Wahyu Yesus Kristus (Why. 1:1a).
Wahyu (Penyataan) merupakan pokok utama kitab ini. Kata wahyu
diterjemahkan dari bahasa Yunani Apokalupsis, yang berarti
"penyingkapan" atau "pembukaan (selubung)" (Luk. 2:32; Rm 8:19; I Kor
1:7; 2 Tes. 1:7; 1 Ptr 1:7-13)

b. Hal yang harus segera terjadi (Why. 1:1c).


Kata segera, entachei, berarti tindakan yang tiba-tiba, dan tidak harus
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 15

dalam waktu dekat (Luk. 18:8; Kis. 12:7; 22:18; 25:4; Rm 16:20). Ia telah
menyatakan (esemanen) — menjadikan jelas melalui tanda atau lambang,
serta melalui kata. Perantaraannya adalah malaikat. Sekalipun tidak
disebut, para penafsir percaya bahwa malaikat itu bernama Gabriel, yang
juga telah menyampaikan berita kepada Daniel, Maria, dan Zak.aria (bdk
Dan 8:16; 9:21-22; Luk. 1:26-31).

c. Penulis
Yohanes yang setia memberitakan hal dari dan tentang Yesus sendiri (2)
Siapakah hamba-hamba-Nya? Kata doulos, artinya budak, milik mutlak
dari tuannya. Jadi, Wahyu ini diberikan kepada Yohanes untuk
disampaikan kepada yang lain.

d. Kesimpulan : Berkat (Why. 1:3).


Pertama, berkat bagi yang membacakan. Yaitu para pemimpin dalam
sidang yang membacakan surat ini. Bandingkan dengan tradisi seperti yang
tercatat dalam Lukas 4:16-20 dan Penyataan Paulus dalam I Tim. 4:13.
Kedua, berkat bagi yang mendengar. Yaitu mereka yang mendengar.
Karena begitu pentingnya nubuat ini maka baik dalam pembukaan (Why.
1:3) dan penutup (Why. 22:18), ditegaskan tentang amanat-Nya. Ketiga,
berkat bagi yang menuruti. Perbuatan yang berasal dari kebenaran dalam
kitab Wahyu harus tampak.
Kata-kata Nubuat ditulis 7 kali dalam kitab Wahyu (1:3; 11:6, 19:10;
22:7, 10, 18, 19) yang mengandung dua pengertian: Pertama, Pemberitaan
yang bersifat masa datang dan pemberitaan pikiran Allah untuk masa kini.
Namun pada umumnya nubuat dalam pengertian pertama lebih cocok
dalam ayat ini (Why. 22:7, 10, 18). Kedua, diperingatkan pula bahwa
nubuat dalam kitab Wahyu tidak boleh ditambah atau dikurangi (Why. 21:
18-19)

2. Salam (Why. 1:4-8)

a. Alamat (ayt.t. 4).


Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 16

Pengirim adalah Yohanes (Rasul Yesus Kristus) dan penerima adalah


ketujuh Jemaat di Asia kecil

b. Berkat.
Anugerah dan damai sejahtera. Anugerah berbicara tentang sikap Allah
terhadap orang percaya, damai berbicara tentang antara kebersamaan
orang percaya dengan pengalaman damai ilahi. Jadi, kasih karunia dan
damai sejahtera berisi sikap orang Kristen dihadapan Allah

c. Deskripsi Allah Tritunggal sumber Anugerah dan damai


Bapa digambarkan sebagai Yang sudah ada, dan Yang akan datang. Ia
kekal! Sedangkan tujuh Roh adalah Roh Kudus (Yes. 11:2-3; Why. 3:1, 4:5;
5:6). Yesus Kristus sebagai Saksi, Yang setia yaitu sumber wahyu ini; yang
pertama bangkit dari antara orang mati (Kol. 1:18), mengacu pada sejarah
kebangkitan; dan berkuasa atas raja-raja di bumi, merupakan peranan-Nya
setelah kedatangan-Nya yang kedua (ayt.t. 9)

d. Pujian atas karya Kristus


Dasar pujian adalah karena Ia mengasihi kita dengan melepaskan kita dan
dosa oleh darah-Nya dan telah menjadikan kerajaan dan imam Allah
dengan tujuan melayani Allah dan saat ini sampai selama-lamanya. Pujian
dan penyembahan bagi Dia diakhiri dengan "amin". (ayt.t. 5b-6)

e. Peringatan
Dalam ayat 7-8, pembaca di dorong untuk melihat kedatangan-Nya yang
kedua. Pemandangannya seperti yang digambarkan Lukas dalam Kis. 1:9-
11, yaitu "dengan awan-awan." Mereka yang pernah menolak dan menikam
(membunuh) Diapun akan melihat Dia. Apakah maksud frasa ini?
Sekalipun mereka sudah mati dan tidak akan dibangkitkan sampai
berakhirnya masa Milenium, sisa Israel yang saleh "akan melihat (Dia)".
Sisa yang saleh ini menjadi wakil bangsa Israel. Kedatangan Kristus
yang kedua kali akan terlihat ke seluruh dunia, yang tidak percaya kepada-
Nyapun akan melihat-Nya. Dia yang akan datang itu selanjutnya dijelaskan
sebagai Alfa dan Omega (huruf awal dan akhir Yunani digunakan pula
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 17

dalam Why. 21:6; 22:13), yang selanjutnya disebut yang ada, dan yang
sudah ada dan yang akan datang. Ini menekankan bahwa Kristus adalah
kekal, Yang Mahakuasa (Yun: Pantokrator = Yang menguasai semua) kata
ini ditulis 10 kali dalam Perjanjian Baru, 9 kali dalam kitab Wahyu (Why.
1:8; 4:8; 11:17; 15:3; 16;7, 14; 19:6, 15; 21:22) dan 1 kali dalam 2 Korintus
6:18. Kesimpulan : Pernyataan seluruh kitab sebagian besar
tercermin dalam salam ini.

3 Penglihatan Kemuliaan Kristus di Patmos

a. Saksi Yesus Kristus (Why. 1:9-11)


Dalam bagian ini, Yohanes menjelaskan dirinya sebagai saudara yang
menderita dalam kesusahan dan ketekunan menantikan Yesus. Ia
menderita karena iman dan kesetiaannya memberitakan firman Allah dan
kesaksiannya tentang Yesus dan untuk Yesus. (bukan kesaksian yang
diberikan Yesus, Terjemahan TB). Sebagaimana para penulis kitab suci
lainnya yang kita kenal seperti Musa, Daud, Yes.aya, Yeremia dan Petrus,
Yohanes menulis dari konteks penderitaan karena komitmennya kepada
kebenaran Allah.
Wahyu Yohanes terjadi pada "hari Tuhan" (10). Hari Tuhan
menunjuk hari Tuhan yang telah biasa dipahami dalam Alkitab (Yes. 2:12;
13:6; 34:8; Yoel 1:15; 2:1; 11, 31; 3:14; Amos 5:18, 20; Zeph 1:7-8, 14, 18;
2:3; Zak. 14:1,; Mal 4:5; I Tes 5:2; 2Ptr 3:10). "Dikuasai oleh Roh" bdk.. 4:2;
17:3; 21:10), yaitu dalam dirinya sendiri diberi gambaran (penglihatan)
tentang masa depan, hari Tuhan di mana Allah akan mencurahkan
hukuman-Nya di atas dunia. Apa yang ia lihat dan dengar, diperintahkan
agar ditulis dan dikirim ke tujuh jemaat.

b. Penglihatan tentang Yesus Kristus (ayt.t. 12-16)


Yesus Kristus disebut dengan ungkapan anak manusia (Dan. 7:13).
Kekudusan dan kekekalan Anak sama dengan kekudusan dan kekekalan
Bapa (bdk. Dan. 7:9). Hukumannya atas dosa sangat tajam bdk.. Why.
2:18). Selanjutnya konsep ini diperluas dengan gambaran dalam ayat 15.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 18

Altar tembaga dalam Bait Allah dikaitkan dengan korban bagi dosa dan
hukuman Allah. Pelayan Tuhan adalah milik Yesus Kristus yang berkuasa,
Mulia (Why. 1:16,20).

c. Reaksi Yohanes dan Penghiburan Tuhan (ayt.t. 17-18).


§ Yang awal dan yang akhir
· Yang hidup selama-lamanya
· Yang memegang kunci maut dan kerajaan maut

4. Perintah untuk Menulis (ayt.t. 19-20)


Yohanes diperintahkan lagi untuk menulis. Pokok yang dicatat meliputi
tiga kata: Pertama, pengalaman lampau, yaitu: "apa yang telah kau lihat."
Kedua, pengalaman kini, yaitu: "Apa yang terjadi sekarang." Ketiga, masa
depan, yaitu: "Apa yang terjadi sesudah ini."
Bagian tersebut menjadi pokok-pokok utama (garis besar) wahyu
ilahi. Apa yang dikatakan untuk ditulis adalah catatan pertama dari
pengalamanya (ayt.t. I), kemudian ia menulis berita Yesus Kristus masa itu
kepada Tujuh jemaat (ayt.t. 2-3). Akhirnya tujuan utama kitab adalah
nubuat, ia perkenalkan peristiwa-peristiwa awal sampai akhir dan diikuti
kedatangan Kristus kedua kali (ayt.t. 21-22)

B. Surat Kepada Tujuh Jemaat – "Apa yang sedang terjadi." (ayt.t. 2-3)
Dalam Wahyu 1:11 telah menyebutkan tujuh jemaat yang menerima pesan
dari Yesus Kristus. Ketujuh jemaat itu adalah Efesus, Smirna, Pergamus,
Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Secara Geografis, Efesus terletak
paling selatan. Jadi, utusan harus menempuh perjalanan dari pelabuhan
laut Efesus ke utara sejauh 56 km ke pelabuhan Smirna, selanjutnya jauh
lebih ke utara yaitu Pergamus kemudian perjalanan dilanjutkan ke Timur
dan ke selatan tempat keempat jemaat lain berada.
Arti dan aPerjanjian Lamaikasi dari pesan kepada ketujuh jemaat
bagi jemaat masa kini sering diperdebatkan. Karena keberadaan dan sifat
gereja-gereja tersebut sesuai dengan sejarah yang dihadapinya. Akan tetapi
jika dibandingkan surat-surat Paulus, sekalipun ditujukan kepada gereja
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 19

tertentu, dapat juga diterapkan untuk gereja secara keseluruhan sejauh ada
kesamaan dalam situasinya.
Bila isi surat kepada Tujuh jemaat itu dianalisa, maka ditemukan
bahwa, Pertama, berita tersebut untuk jemaat-jemaat setempat pada masa
abad pertama. Kedua, berita tersebut juga merupakan berita bagi gereja-
gereja masa kini. Ketiga, nasihat untuk perorangan atau kelompok, jelas
merupakan nasihat bagi orang-orang masa kini. Keempat, sejumlah orang
percaya bahwa urutan tujuh jemaat itu urutan berbagai zaman dalam
sejarah gereja dari abad pertama hingga kini.
Ada sejumlah kesamaan antara surat ketujuh jemaat dengan
pergerakan arah gereja semenjak permulaan gereja rasuli. Contoh: Efesus
berciri gereja rasuli secara keseluruhan, dan Smirna melukiskan gereja
yang mula-mula mengalami penganiayaan. Sekalipun demikian, Alkitab
tidak mematok tafsiran seperti itu, namun penerapan dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan kesamaan secara alami.
Surat kepada tujuh jemaat berbeda satu dengan yang lainnya,
namun memiliki beberapa kesamaan. Tiap-tiap surat menyatakan bahwa
Kristus mengetahui pekerjaan mereka, janji kepada mereka yang menang,
nasihat bagi mereka yang mendengar, dan keberadaan Kristus
berhubungan dengan pesan surat. Tiap surat peristiwa pujian (kecuali
surat kepada jemaat Laodikia.), teguran kecuali jemaat Filadelfia), nasihat
dan janji yang membesarkan hati bagi mereka yang memperhatikan pesan.
Secara umum surat kepada tujuh jemaat mengetengahkan masalah
yang terdapat dalam seluruh perjalanan sejarah gereja. Wahyu Yesus
Kristus yang menyeluruh dan tajam merupakan evaluasi terhadap jemaat-
jemaat setempat.

1. Surat Kepada Jemaat di Efesus (Why. 2:1-7)

a. Penerima
Pada waktu surat ini ditulis, Efesus merupakan kota besar di Asia kecil, di
sini terdapat pelabuhan laut, kuil Artemis (Kis. 19:24, 27, 28, 34, 35), yang
merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Paulus pernah
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 20

mengunjungi Efesus kira-kira tahun 53 M atau 43 tahun sebelum surat


dalam kitab ini wahyu ini dikirim.
Paulus tinggal di Efesus dan memberitakan Injil sehingga banyak
yang percaya, termasuk orang Yahudi dan orang Yunani (Kis. 19:10).
Seluruh kota telah mendengar berita Injil yang disampaikan Paulus (Kis.
19:1 I-41). Akibatnya, tukang perak membuat huru-hara karena bianianya
terancam.
Jemaat Efesus memiliki sejarah panjang dan paling terkemuka di
wilayah itu. "Malaikat jemaat." Malaikat (angelos) dapat berarti malaikat
sorgawi, atau seorang utusan manusiawi (Mat. 11:10; Mrk. 1:2; Luk.. 7:2a
27; 9:52). "Bintang" adalah malaikat atau utusan jemaat dan "kaki Dian"
adalah jemaat (Why. 1:20)

b. Pujian (Why. 2:2-3)


Kristus memuji mereka yang bekerja keras ... ketekunan, tidak toleransi
terhadap orang-orang jahat, menguji rasul-rasul palsu. Juga mereka dipuji
karena ketekunannya, tidak mengenal lelah. Kesetiaan mereka melayani
Allah selama lebih dari 40 tahun.

c. Teguran (Why. 2:4)


Teguran: "Engkau telah meninggalkan kasihmu yang mula-mula." "Kasih"
dalam konteks ini mendapat tekanan. Terjemahannya, "Kasihmu yang
pertama telah kamu tinggalkan." Kasih (agape) berbicara kebaikan Allah
yang terdalam untuk manusia. Keadaan ini bertolak belakang dengan
keadaan tiga puluh lima tahun sebelumnya, waktu Paulus tidak henti
mengucap syukur atas iman dan kasih mereka terhadap orang kudus (Ef.
1:15-16). Jemaat Efesus generasi kedua memiliki doktrin yang murni dan
kokoh, giat dalam pelayanan, namun kehilangan kasih. Jemaat masa kini
perlu memperhatikan peringatan ini. Ajaran yang benar dan kegiatan
pelayanan belum cukup. Kristus menghendaki hati yang penuh kasih.

d. Nasihat (Why. 2:5-6)


Menyadari kejatuhannya dan bertobat. Selanjutnya mengerjakan pekerjaan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 21

pelayanan dengan kasih. Jika mereka tidak melakukannya, maka Kristus


akan mengambil "kaki dian." Jemaat Efesus masih berlanjut hidup hingga
abad ke 5. Tetapi sesudah itu kota dan jemaat Efesus merana. Kota itu
tidak berpenduduk lagi sejak abad ke 14. Ditambahkan pula pujian karena
membenci perbuatan golongan Nikolaus. Siapakah Nikolaus? Banyak
orang telah berspekulasi tentang identitas orang ini. Karena Alkitab tidak
menyebut secara spesifik identitasnya. Tampaknya mereka adalah sekte
keliru dalam doktrin dan praktek. Nikolaus artinya "menakLuk.kan umat"
(nikao = menakLuk.kan, menang dan Laos = Umat, orang banyak)

e. Janji (Why. 2:7)


Pohon kehidupan pertama kali disebut di Taman Eden (Kej. 3:22).
Kemudian muncul di Yerusalem Baru dengan buah yang lebat (Why. 22:2).
Mereka yang makan tidak akan pernah mati (Kej. 3:22). "Firdaus Allah"
adalah nama Sorga (bdk. Luk. 23:43; 2 Kor. 12:4).

2. Surat Kepada Jemaat di Smirna ( Why. 2:8-11)

a. Penerima
Smirna adalah kota yang memiliki pelabuhan laut seperti Efesus. Bedanya
kota Smirna pelabuhan lautnya sangat besar. Nama kota ini, Smirna,
artinya "Mor" (Ibrani); Mur (Arab). Getah Mur sangat terkenal. Getah ini
dapat digunakan sebagai dupa, atau parfum. Rasanya pahit, tetapi baunya
harum (Kel.. 30:23; Kid. 3:6; Mzm.. 45:9; Mat. 2:11; Mrk. 16:29; Yoh.
19:39). Jemaat Smirna sedang mengalami kepahitan karena penderitaan,
namun kesetiaan mereka seperti Mur atau minyak wangi bagi Allah.

b. Pujian (Why. 2:9)


Kristus mengetahui kalau jemaat Smirna sedang sengsara. Ini suatu
penghiburan. Disamping mereka menderita penganiayaan, miskin, mereka
juga sangat kaya (Yun: Ptochean kontras penia). Sekalipun mereka sangat
miskin, mereka kaya dalam janji Kristus yang indah (2 Kor. 6:10; Yak. 2:5).
Mereka dianiaya oleh orang kafir, orang Yahudi yang kejam dan oleh Iblis
sendiri (bdk. Why. 3:9). (Iblis disebut dalam empat jemaat dari tujuh
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 22

jemaat Why. 2:9, 13, 24; 3:9). Dalam sejarah gereja secara umum
penganiayaan dilakukan oleh orang-orang beragama.

c. Teguran
Jemaat Smirna tidak mendapat teguran apapun sekalipun mereka sangat
menderita, mereka setia, murni dalam iman dan kehidupan.

d. Nasihat (Why. 2:10a)


Yesus Kristus membesarkan hati jemaat Smirna yang sedang menderita
dengan mengatakan "Jangan takut (Lit. Berhenti takut) terhadap apa yang
harus diderita." Penderitaan mereka akan berlanjut, mereka akan dianiaya
dan dipenjarakan. "Waktu 10 hari" – Ada beberapa pendapat : Pertama,
sebagai lambang penganiayaan seluruh gereja. Kedua, sepuluh Kaiaar
Roma memerintah dan menganiaya jemaat; yaitu Nero (54 M), Domitian
(81 M), Trajan (98 M), Adrian (117 M), Septimus Severus (193 M),
Maximian (235 M), Decius (249 M), Valerian (254 M), Aurelian (270 M)
dan Diocletian (284 M).
Ketiga, batas waktu penderitaan (Kej. 24:55; Neh. 5:18; Yer. 42:7;
Dan. 1:12; Kis. 25; Bil. 14:22; 1 Sam. 1:8; Ayb. 19:3). Penderitaan
seharusnya terjadi pada orang jahat. Mengapa orang saleh menderita?
Alkitab memberikan beberapa alasan, yaitu: (1) sebagai diaiPerjanjian
Lamain (1 Kor. 11:30-32; Ibr. 12:3-13), (2) Pencegahan (pengalaman Paulus
dalam 2 Kor. 12:7), (3) Pelajaran atas ketaatan (Ibr. 5:8), (4) Memberikan
kesaksian yang lebih baik (Kis. 9:16)

e. Janji (Why. 2:10b – 11)


"Jadilah setia sampai mati." Inilah nasehat bagi jemaat Smirna. Walaupun
para penganiaya dapat merampas kehidupan fisik mereka, tetapi mereka
akan menerima mahkota kehidupan. Pada saat itu tampaknya belum ada
dari antara jemaat yang meninggal, namun di waktu kemudian, ketika
Polikarpus menjadi Penatua (bishop) di Smirna, ia mati syahid. Tentu saja
yang lainpun terbunuh. "Mahkota kehidupan" adalah salah satu mahkota
yang akan diberikan kepada jemaat (I Kor. 9:25; 1Tes. 2:19; 2 Tim. 4:6-8; I
Ptr. 5:4; Why. 4:4). Mahkota kehidupan juga disebut dalam Yakobus 1:12.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 23

Jemaat dihimbau agar tetap setia sampai mati dengan mengharapkan akan
memperoleh sesuatu sesudah mati, yaitu kehidupan kekal.
Seperti halnya dengan surat jemaat yang lain, nasihat diberikan
kepada orang-orang yang mau mendengar. Janji yang diberikan kepada
mereka yang menang bersifat umum. Mereka dijamin tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian kedua (Why. 20: 14-15). Firman Tuhan
yang memberi jaminan kepada semua jemaat yang menderita dan
teraniaya dinyatakan dalam Surat Ibrani 12:11.

3. Surat kepada Jemaat di Pergamus (Why. 2:12-17)

a. Penerima (Why. 2:12)


Kota Pergamus sewilayah dengan Smirna.. Dari Smirna ke Pergamus
berjarak 32 Km. Kota ini kaya tetapi penuh dengan kejahatan.
Penduduknya menyembah Athena, Asklepius, Dyonisius dan Zeus. Di
Pergamus terdapat Universitas yang terkenal dengan sejumlah 200.000
volume buku di perpustakaannya. Pergamena adalah semacam kertas
yang dihasilkan dari kulit. Suasana kota menyulitkan kehidupan dan
kesaksian jemaat.
Sebelum teguran disampaikan, karena mereka kompromi terhadap
kejahatan dan imoralitas, Yohanes menjelaskan pribadi Kristus sebagai
Yang memegang pedang tajam bermata dua (Why. 1:16; 2:16; 19:15, 21).
Pedang adalah lambang firman Allah yang berfungsi ganda, yaitu
memisahkan orang percaya dari dunia dan menghukum dunia karena
dosanya. Itulah pedang keselamatan sekaligus pedang kematian.

b. Pujian (Why. 2:13)


Dalam pujian ini, Kristus mengakui kepedihan mereka. Mereka tinggal di
tahta Iblis. Tahta Iblis ini barangkali mengacu pada kuil Asklepius, dewa
kesembuhan orang kafir berbentuk ular. Pergamus merupakan tempat Iblis
bercokol. Jemaat yang ada di sana dipuji karena hidup benar, bahkan
Antipas ("melawan semua orang") mati syahid. Banyak hal tidak diketahui
tentang peristiwa ini. Jemaat di Pergamus hidup benar dihadapan Allah
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 24

sekalipun terus diuji oleh penderitaan.

c. Teguran (Why. 2:14-15)


Keberatan yang diajukan oleh Kristus adalah beberapa orang mengikuti
ajaran Bileam dan Nikolaus. Bileam bersalah karena menasihati Raja Balak
yang menyebabkan Israel berdosa. Melakukan kawin campur dengan
perempuan-perempuan kafir dan penyembahan berhala (bdk. Bil. 22-25;
31: 15-16).
Problem jemaat adalah mereka menikahi orang-orang kafir
sehingga berakibat penyembahan berhala. Demikian juga pars pengikut
Nikolaus seperti jemaat Efesus yang ditegur Tuhan (2:6). Dalam teks
Yunani di sini ditambahkan bahwa Allah membenci ajaran Nikolaus. Suatu
yang lazini terjadi dalam gereja adalah kompromi dengan moral duniawi
dan ajaran kafir, khususnya pada masa ketika kekristenan mulai meluas.
Kehidupan yang kompromi dengan moral kafir dan jauh dari Alkitab telah
merasuki gereja.

d. Nasihat (Why. 2:16)


Perintah tegas dalam nasihat kepada jemaat, "Bertobatlahl" Jika mereka
tidak taat, maka Kristus akan segera datang dan menghukum mereka.
"segera" (takhus) berarti "tiba-tiba (1:1; 22:7, 12, 20). Kristus akan
memerangi mereka dengan pedang di mulut-Nya (1:16; 2:12; 19:15, 21).
Sekali lagi, firman Allah begitu tajam menghakimi semua kompromi dan
dosa.

e. Janji (Why. 2:17)


Sebagaimana nasihat terakhir yang diberikan kepada jemaat-jemaat lain
ditujukan kepada mereka yang mendengar. Bagi pan pemenang akan diberi
manna yang tersembunyi. "Manna yang tersembunyi adalah Kristus sebagai
Roti yang datang dari Sorga, sumber makanan dan kekuatan yang tidak
tampak. Israel menerima makanan jasmani, sedangkan gereja menerima
makanan rohani (Yoh 6:48-51)
"Batu putih" merupakan prasasti yang diberikan kepada orang
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 25

percaya dengan "nama baru" yang menandai bahwa mereka diterima Allah
dan nama itu untuk kemuliaan. Dalam Perjanjian Lama digambarkan
bahwa para imam memakai 12 batu kecil di dadanya, masing-masing
tertera 12 suku Israel. Sekalipun jemaat di Pergamus tidak memiliki batu
atau permata di dunia ini, mereka memiliki sesuatu yang jauh lebih
penting, yaitu mereka diterima Kristus sendiri dan jaminan berkat yang
tidak terbatas di masa yang akan datang. Jadi, peringatan bagi jemaat
pergamus adalah agar mereka menolak untuk kompromi dengan moral
dan ajaran dan melawan doktrin yang menyimpang dari kemurnian ajaran
Kristus.

4. Surat Kepada Jemaat di Tiatira (Why. 2:18-29)

a. Penerima (Why. 2:18)


Tiatira terletak kurang lebih 64 km ke arah tenggara dari Pergamus.
Dibandingkan dengan Pergamus, kota ini jauh lebih kecil. Terletak di
daerah pertanian dan penghasil Wenter Ungu (pewarna kain).
Agar mereka tetap memelihara kesetiaan, Kristus diperkenalkan
sebagai Anak Allah, yang matanya bagaikan nyala api dan kakinya
bagaikan tembaga. Diakripsi ini mirip dengan yang dijelaskan dalam
Wahyu 1:13-15, tetapi di sini Ia disebut Anak Allah bukan Anak Manusia.
Karena keadaan jemaat di Tiatira perlu penegoran akan kesalahan dan
kebenaran untuk mengungkap dosa. Gambaran yang disajikan ayat ini
mencerminkan murka dan kebenaran Kristus.

b. Fujian (Why. 2:19)


Banyak kesalahan di jemaat Tiatira, tetapi masih ada pujian bagi mereka.
Mereka dipuji atas kasih, iman, pelayanan dan ketekunannya (bdk 2:2).
c. Teguran (Why. 2:20-23).
Kehidupan dan kesaksian Kristen di Tiatira menghadapi masalah yang
gawat. Teguran Yesus terutama ditujukan kepada wanita Izebel. Wanita ini
mengaku sebagai nabiah. Ia menyesatkan jemaat untuk berzinah dan
makan persembahan berhala. Kristus menolak hal yang sedang berlaku di
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 26

masyarakat itu. Ia telah memberi kesempatan untuk bertobat (21). Injil


sampai di Tiatira dan diterima orang pertama kali mungkin melalui Lydia,
yang bertobat karena pelayanan Paulus (Kis. 16:14-15). Kini ada seorang
wanita yang menyebut diri "nabiah" sedang mempengaruhi gereja. “Izebel”
diduga mencemarkan jemaat mirip dengan perbuatan istri Ahab yang
mencemarkan Israel (l Raj. 16:31-33). Kristus akan segera dan secara tiba-
tiba menghukum mereka yang berzinah dan juga mereka yang
mengikutinya akan menderita kesusahan besar. Dia yang menyelidiki hati
dan pikiran semua jemaat.

d. Nasehat (Why. 2:24-25)


Bagi yang masih ada di jemaat Tiatira, yaitu mereka yang tidak mengikuti
ajaran dan menyelidiki seLuk. beLuk. Iblis, Tuhan tidak menanggungkan
beban lain. Oleh karena gereja ini kecil, maka Tuhan tidak membiarkan
mereka pergi tetapi tetap tinggal sebagai saksi yang saleh. Di masa
modern, orang yang merasa ingkar di gereja lokal biasanya meninggalkan
gereja dan bergabung dengan persekutuan yang lain. Hal itu tidak berlaku
di jemaat Tiatira. Kesejajaran antara jemat Tiatira dan semua gereja dalam
sejarah tampak jelas, khususnya dalam kasus perpisahan karena
penyimpangan.
Sejumlah orang membandingkan jemaat Tiatira dengan perpisahan
antara Protestaniame dan Katholikisme pada abad pertengahan, di mana
protestanisme mencoba kembali kepada kemurnian baik dalam ajaran
maupun kehidupan. Beberapa orang menganggap bahwa pengagungan
Maria sebagai praktek tidak Alkitabiah, merupakan suatu kesejajaran
dengan izebel yang nabiah. Keterlibatan dalam upacara (perayaan) kafir
digambarkan dalam ajaran sesat sakramen Perjamuan Kudus sebagai
pengganti korban Kristus.

3. Janji (Why. 2:26-29)


Janji Yesus Kristus kepada orang yang setia adalah berkat memerintah
bersama Dia dalam kerajaan-Nya. Pada masa Milenium (Mzm. 2:8-9); 2
Tim. 2:12; Why. 20:4-6). Kata "memerintah" dalam ayat 27,
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 27

diterjemahkan dari kata “poimanei" yang arti literalnya


"menggembalakan." Jadi, mereka bukan saja memerintah dalam suatu
sistem adminiatrasi tetapi juga menggembalakan dengan tongkat, yang
menjaga dan melindungi domba. Sekalipun Mazmur 2:8-9, yang dikutip
Yohanes mengacu kepada pemerintahan Kristus, namun ia juga
bermaksud mengkaitkannya dengan pemerintahan (penggembalaan)
orang percaya yang menang (IKor 6:2-3; 2Tini 2:12; Why. 3:21; 20:4, 6).
Kristus menerima otoritas ini dari Allah Bapa (bdk Yoh 5:22).
Dalam ayat 28, mereka yang setia akan menerima bintang timur,
yang tampak sebelum fajar. Alkitab tidak memberi penjelasan ungkapan
itu, tetapi mungkin mengacu pada keikutsertaan dalam pengangkatan
gereja sebelum masa kelam yang mendahului terbitnya fajar kerajaan
milenium.
Surat kepada jemaat Tiatira ditutup dengan nasihat seperti yang
sebelumnya, yakni, mereka yang mendengarkan kata Roh kepada jemaat-
jemaat. Namun ada sedikit perbedaan di sini tentang urutannya. Dalam
tiga surat berikutnya terdapat susunan yang lama denganjemaat Tiatira.

5. Surat Kepada Jemaat di Sardis (Why. 3:1-6)


a. Penerima (Why. 3:la)
Kira-kira 48 km dari Tiatira ke arah tenggara terdapat kota Sardis. Kota ini
merupakan kota perdagangan dan jalur perdagangan yang penting di
wilayah kerajaan Lybia. Yang membuat kota Sardis kaya adalah
industrinya yang berupa perhiasan, wanteks, textil. Dan sudut keagamaan,
kota Sardis merupakan pusat ibadah kafir, kuil Artemisnya masih dapat
dilihat reruntuhannya hingga kini. Para pakar arkeologi menemukan
bahwa gereja Kristen terletak dekat dengan kuil.
Yesus dalam surat ini diuraikan sebagai Yang memiliki tujuh Roh
Allah dan tujuh bintang (bdk 1:4). Roh Allah berbicara mengenai Roh
Kudus dalam hubungannya dengan diri-Nya sendiri (Yes.. 11:2-5; Why.
5:6). Dalam Wahyu 1:20, tujuh bintang, melambangkan penatua-penatua
jemaat yang ada ditangan-Nya, demikian juga dalam ayat ini (bdk 2:1).
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 28

b. Fujian (Why. 3:lb)


Satu-satunya kata pujian yang sekaligus disinggung teguran. Mereka punya
reputasi hidup yang pada waktu itu mereka anggap efektif.

c. Teguran (Why. 3:lc-2b)


Reputasi mereka langsung dilanjutkan dengan pernyataan bahwa mereka
mad. Sebagaimana orang Fariai bagian luar tampak mengesankan tetapi di
dalam kenyataannya terbalik (Mat 23:27-28). Selanjutnya dikatakan
pekerjaan mereka tidak ada yang sempurna di mata Tuhan. Mereka telah
kehilangan tanggung jawabnya sebagai orang percaya.

d. Nasihat (Why.3:2a-3)
Nasihat pertama agar mereka "bangun" (sadar) dan memanfaatkan sisa
tenaga. Kemudian dinasihatkan pula agar "ingat," "turut," dan "bertobat."
Jika mereka tidak siap, Dia akan datang seperti pencuri, tiba-tiba dan tidak
diharapkan.

e. Janji (Why.3:4-6)
Kristus masih mengakui mereka yang masih hidup saleh, sekalipun secara
keseluruhan jemaat Sardis sudah mati atau sekarat. Mereka yang saleh itu,
yaitu: mereka yang tidak "mengotori" pakaiannya dengan dosa dijanjikan
bersama Tuhan berpakaian putih (bdk 18), sebagai lambang kebenaran
Allah. Dan nama mereka tetap tercatat dalam buku kehidupan.
Dia juga akan mengakui mereka dihadapan Bapa di Sorga dan para
malaikat-Nya. Pernyataan tidak akan menghapus nama-nama dalam kitab
kehidupan berarti menegaskan secam positif bahwa nama mereka tidak
akan dihapus. Karena Yohanes menyatakan pada bagian lain bahwa barang
siapa yang dilahirkan kembali tidak akan mati (Yoh. 5:24; 6:35-37; 10:28-
29). Buku kehidupan dicatat Yohanes 6 kali (Why. 3:5; 13:8; 17:8; 20:12,
15; 21:27). Dengan demikian orang yang tidak lahir baru tidak tercatat dan
oleh karena itu, tidak perlu dihapus namanya.
Kesimpulan dinyatakan seperti surat sebelumnya, hendaklah jemaat
mendengar apa yang dikatakan Roh. Keadaan jemaat Sardis menjadi
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 29

cerminan jemaat masa kini. Aktifitas yang semarak dan bangunan yang
megah bukan merupakan tanda kehidupan gereja yang sesungguhnya.
Firman Kristus mengatakan "ingatlah," "bertobatlah," dan "turutilah"
merupakan penyataan yang relevan.

6. Surat kepada Jemaat di Filadelfia (Why. 3:7-13)


a. Penerima
Dari Sardis ke arah tenggara, kira-kira 45 km, kita dapati kota Filadelfia.
Daerah berproduksi pertanian namun kira-kira tahun 37 M mengalami
kerusakan karena gempa bumi sehingga mengakibatkan penderitaan.
Nama kota ini diangkat dari nama raja Pergamus, Attalus Filadelfus,
karena dialah yang membangun kota ini. "Philadelfhus" sama dengan kata
“Philadelphia" dalam bahasa Yunani, yang artinya “persaudaraan”. Kata ini
ditulis tujuh kali dalam Alkitab (Rm. 12:10; I Tes. 4:9; Ibr. 13:1; 1 Ptr. 1:22;
2 Ptr. 1:7 (2 kali); Why. 3:7). Satu-satunya kata yang dipakai untuk kota.
Kehidupan Kristen di Filadelfia berlanjut sampai hari ini.
Kristus dinaikkan sebagai Yang kudus dan Yang Benar, Yang
memegang kunci Daud. Hanya Dia yang dapat membuka atau menutup.
Kekudusan Kristus adalah kebenaran yang sering disebut dalam kitab suci
(2 Ptr. 1:15). Dia layak menghakimi kehidupan rohani jemaat Filadelfia.
Kunci Daud mengacu pada berita dalam Yes.aya 22:22, waktu itu kunci
rumah Daud diserahkan kepada Aliakim yang kemudian ia memiliki akses
untuk semua kekayaan raja. Pada Wahyu 1:18 Kristus digambarkan sebagai
Yang memegang "kunci maut dan kemjaan maut." Namun dalam konteks
jemaat Filadelfia tampaknya mengacu kepada kekayaan rohani.

b. Pujian (Why. 3:8-9)


Sebagaimana dalam surat kepada jemaat yang lain, Kristus mengatakan,
"Aku tahu pekerjaanmu." Dalam konteks bahwa Dia memegang kuasa
untuk menutup dan membuka pintu (ayt.t.7), Dia mengatakan, "Lihatlah,
Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh
seorangpun"
Hal istimewa dalam surat ini adalah tidak adanya teguran,
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 30

sekalipun disinggung tentang kekuatan jemaat. Kekuatan yang tidak


seberapa menjadi dasar pujian dari Kristus agar jemaat terus menuruti
Firman-Nya dan tidak menyangkal nama-Nya.
Dalam ayat 9, Kristus menunjuk musuh-musuh mereka sebagai
jemaah (synagog) Iblis (bdk. Why. 2:9). Mereka itu adalah orang Yahudi
yang melawan kesaksian Kristen. Agama palsu senantiasa menjadi lawan
yang hebat dari kebenaran iman Kristen. Namun pada suatu waktu mereka
akan sampai pada titik pengakuan akan kebenaran (bdk Yes. 45:23; Rm
14:11; Flp 2:10-11). Selanjutnya Kristus mengatakan "Aku akan menyuruh
mereka ... " (Why. 2:9b).

c. Janji (Why. 3:10-12)


Jemaat Filadelfia tidak ditegur, tetapi mereka dipuji dan di beri janji
karena tekun. Janji adalah, "Yesus akan melindungi ..." (Why. 3:19). Janji
yang jelas dan tegas mengatakan bahwa mereka akan terlindungi dari
pencobaan yang akan datang, yaitu dimulai pada pasal 6. Kristus sedang
mengatakan bahwa jemaat Filadelfia tidak akan masuk ke masa sengsara
yang akan datang. Karena kata yang dipakai cukup jelas, yaitu kata akan
melindungi dari (Yun: tereso ek).
Janji berikutnya adalah Aku datang segera. Konsep yang diulang-
ulang dalam kitab Wahyu. Respon terhadap janji ini adalah "jemaat terus
berpegang pada apa yang ada pada mereka." (Why. 3:11). Bagi yang
menang akan menjadi "tiang di dalam bait suci" (Why. 2:12) Suatu
lambang keempat yang tetap di Sorga bagi orang percaya, dalam konteks
ini disebut bait Allah. Seluruh kota Yerusalem Baru akan menjadi bait Suci
yang terakhir (Why. 21:22). Karena orang percaya diidentifikasikan dengan
Kristus, maka Kristus akan mengidentifikasikan diri-Nya dengan mereka.

d. Nasihat (Why. 3:13)


Janji yang diberikan kepada jemaat Filadelfia dan tantangan agar terus
setia merupakan firman bagi seluruh jemaat masa kini.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 31

7. Surat kepada Jemaat di Laodikia. (Why. 3:14-22)

a. Penerima (Why. 3:14)


Laodikia. adalah sebuah kota yang kaya, terletak jalan menuju Kolose dan
Filadelfia kurang lebih 64 km ke arah tenggara. Tiga puluh tahun sebelum
surat ini ditulis, Laodikia. diguncang gempa bumi, karena kekayaannya,
mereka dapat membangun kembali. Disinilah industri pakaian wool. Tidak
ada catatan bahwa Paulus pernah mengunjungi kota ini, tetapi ia sangat
memperhatikannya (Kol. 2:1-2; 4:16).
Kristus memperkenalkan diri dengan sebutan Amin, Saksi Yang
setia dan Penguasa semua ciptaan. Kata "Amin," demikian adanya,
mengacu akan kedaulatan Allah yang ada di belakang semua
peristiwa(bdk. 2 Kor; Why. 1:6). "Saksi yang setia dan benar" menyatakan
diri-Nya sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya (Why. 1:5; 3:7).
"Penguasa apman Allah" dan "berdaulat atasnya" (Kol. 1:15; 18; Why.
21:6). Semua perkataan ini sebagai persiapan untuk teguran yang tajam
bagi jemaat Laodikia.

b. Teguran (Why. 3:15-17)


Tidak ada pujian bagi jemaat ini. Karena memang mereka dalam keadaan
suam-suam kuku. Teguran bukan saja untuk jemaat, tetapi juga untuk
penatua/gembala. Menurut sejumlah orang bahwa gembala itu bernama
Arkhipus (Kol. 4:17). Pandangan itu tidak dapat diterima, karen jika ada
pendeta (pastor) yang bernama Arkhipus tentu ia masih hidup.
Dengan menyatakan jemaat dalam keadaan suam-suam kuku
menandakan bahwa dalam pikiran Kristus keadaan itu bersifat tetap.
Dalam berbagai perayaan (pesta) atau dalam ibadah penyembahan di masa
kuno ada dua kemungkinan minuman, panas atau dingin, tidak pernah
"suam kuku." Teguran ini dapat dipahami sepenuhnya oleh jemaat, karena
air dialirkan dari Hiearapolis ke kota itu menempuh jarak beberapa
kilometer. Air menjadi hangat kuku sampai di Laodikia.
Kesuaman rohani ditunjukkan oleh keberadaan mereka yang kaya.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 32

Mereka tidak terlalu peduli kekayaan kehidupan rohani. Kristus


menggunakan kata yang kuat untuk menjelaskan keadaan mereka:
memuntahkan, malang, miskin, buta dan telanjang.

c. Nasihat (Why. 3:18-19)


Mereka disarankan agar membeli emas yang dimurnikan dari Tuhan
Yesus, emas murni melambangkan kemuliaan Allah yang menjadikan
mereka kaya yang sejati. Sekalipun mereka kaya tetapi mereka miskin
rohani. Sekalipun mereka memiliki pakaian indah, tetapi mereka
disarankan memakai pakaian putih, lambang kebenaran yang
membungkus ketelanjangan rohani. Sebagai penghasil wool, Laodikia.
memproduksi pakaian wool hitam, oleh karena itu lambang pakaian putih
merupakan lambang yang jelas bagi mereka.
Selanjutnya, Kristus menasihati mereka agar mereka mengoles
salep di mata mereka. Latar belakang kata Laodikia. sangat membantu
untuk memahami arti bagian ini. Sekolah kedokteran di Laodikia. di kuil
Asklepius, menyediakan salep khusus untuk perawatan mata. Namun saat
itu tidak mereka perLuk.an untuk pandangan rohani mereka. Jemaat
Laodikia. merupakan model jemaat modern yang tidak menyadari
kebutuhan rohani mereka dan merasa dengan bangunan yang megah dan
harta yang banyak segala sesuatu dapat dibeli. Semua nasihat harus
ditanggapi dengan sungguh dan bertobat. Kristus menegur mereka karena
la mengasihi mereka dengan kasih Tuhan menyepurnakan mereka melalui
hukuman.

d. Janji (Why. 3:20-22)


Kristus digambarkan secara dramatis sedang berdiri di muka pintu dan
mengetok. Bagi yang membukakan pintu, Ia berjanji akan masuk (Why.
3:20). Jika Kristus di luar maka tidak ada persekutuan. Namun bila Kristus
di dalam, maka ada persekutuan yang sangat indah. Menikmati kasih
karunia Allah yang ajaib. Janji lainnya adalah "duduk bersama Dia," dan
menikmati kemenangan bersama. Sekali lagi tawaran ditujukan kepada
mereka yang mendengar dan menanggapi (Why. 3:21)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 33

Surat kepada tujuh jemaat merupakan sebuah bahan yang lengkap


untuk mengobati berbagai problem jemaat di masa kini. Penyembuhan
bagi jemaat yang kehilangan kasih mula-mula (Why. 2:4), yang takut
menderita (Why. 2:10), yang hancur ajarannya (Why. 2:14-15), yang
menyimpang secara moral (Why. 2:20), yang mati secara rohani (Why. 3:1-
2), yang tidak teguh (Why. 3:11), dan yang suam-suam kuku (Why. 3:15-16)

C. Wahyu tentang masa yang akan datang : "Apa yang akan terjadi sesudah
ini" (Why. 4-22)

Dengan memperhatikan garis besar yang tertera dalam Wahyu 1:19, Allah
membuka peristiwa-peristiwa masa depan ("apa yang akan terjadi sesudah
ini”) kepada Yohanes. Peristiwa-peristiwa itu meliputi peristiwa-peristiwa
yang mengarah kepada kedatangan Kristus kedua kalinya (Why. 4-18); lalu
kedatangan-Nya (Why. 19); diikuti kerajaan seribu tahun (Why. 20), dan
diakhiri Yerusalem baru, surga dan bumi baru (Why. 21-22). Kedatangan
Kristus kedua kali merupakan pokok kebenaran dalam Wahyu 19, mirip
dengan apa yang dikisahkan oleh keempat Injil tentang kedatangan-Nya
yang pertama.
Wahyu tentang masa depan dibentangkan mulai dari penglihatan
berkenaan dengan surga (Why. 4-5). Permulaan pasal 6 mengetengahkan 7
meterai. Ketika meterai dibuka, Tribulasi besar terjadi dengan urut-urutan
peristiwa yang bergerak menuju kedatangan Kristus yang kedua. 7
Sangkakala membeberkan peristiwaperistiwa secara rinci dari meterai
ketujuh yang telah dibuka. Model ini juga terdapat dalam pasal 16, tujuh
cawan murka Allah dibentangkan dari isi sangkakala ketujuh.
Peristiwa-peristiwa semakin cepat meningkat dan terjadi
kehancuran hebat hingga klimaks pada kedatangan Kristus kedua kali.
Kedatangan-Nya yang'cedua kali itu digambarkan pada pasal 20 dan
dikaitkan dengan kerajaan milenium, sedangkan pasal 21-22 menguraikan
sorga dan bumi baru.
Jadi, tujuan utama kitab Wahyu adalah untuk mengetengahkan
kedatangan Kristus kedua kali dan mengikuti peristiwa-peristiwa yang
merupakan tanda peringatan bagi umat Allah dan manusia secara
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 34

keseluruhan agar mempersiapkan did menghadapi pengadilan yang akan


datang.

1. Penglihatan tentang Surga

a. Undangan (Why. 4:1)


Yohanes melihat tahta Sorga setelah ia mendengar Wahyu yang peristiwa
pesan kepada ketujuh jemaat. Urutan waktu ini diungkapkan dengan kata
"setelah itu" (meta taa : Sesudah hal-hal itu). Yohanes melihat sebuah
pintu terbuka di sorga dan mendengar suara yang mengundang ia,
"Naiklah ..." (Why. 4:1). Frasa "apa yang harus terjadi sesudah ini," sama
dengan "apa yang akan terjadi sesudah ini," (Why. 1:19). Dalam Wahyu
1:19 kata kerjanya "akan," sedangkan dalam Wahyu 4:1, digunakan kata
"harus (Yun: dei). Dengan kata "harus" menunjukkan tujuan kedaulatan
Allah.

b. Tahta Sorga (Why. 4:2-3)


"Dikuasai Roh" (di dalam roh) berarti ia mengalami pengangkatan ke sorga
walaupun tubuhnya ada di pulau Patmos. Di dalam sorga ia melihat tahta
tempat Seorang yang sedang duduk. Yang duduk itu tampak bagaikan
permata Yaspis dan permata Sardis. Yaspis (bdk 21:18) adalah batu jernih
dibedakan dengan batu Yaspis yang buram yang dikenal saat ini sebagai
intan atau berlian. Permata Sardis barangkali dipahami sebagai batu
delima merah. Kedua batu permata itu dipayang pada bagian pertama dan
bagian terakhir dari 12 batu permata di daria jubah imam (bdk Kel 28:17-
21), Yaspis dan Sardis digunakan raja Tirus (Yeh 28:13) dan akan dijadikan
pondasi Yeusalem baru (Why. 21:19-20). Tahta itu tampak suatu yang
sangat indah dan berwarna-warni oleh pelangi, bagaikan zamrud yang
bercahaya. Warna hijau zamrud menambah keindahannya.

c. Dua puluh empat tua-tua (Why. 4:4)


Disekeliling tahta itu ada 24 tahta, duduk 24 tua-tua Mereka berpakaian
putih dan bermahkota emas di kepala mereka. Mahkota tersebut mirip
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 35

dengan mahkota pemenang dalam pertandingan ala Yunani (Stephanos),


mahkota ini berbeda dengan mahkota penguasa yang memerintah
(diadema-diadema). Tua-tua tampaknya telah diadili dan diberi pahala
berupa mahkota itu.
Siapakah tua-tua tersebut? Ada banyak spekulasi tentang hal ini,
namun ada dua pandangan yang dominan yaitu: pertama, mereka adalah
gereja yang telah diangkat ke surga dan menerima pahala. Kedua, mereka
adalah malaikat yang telah menerima tanggungjawab besar. Jumlah 24
merupakan jumlah yang mewakili hukum Taurat Musa memberi gambaran
bahwa ada 24 kelompok imam (tentang pengertian 24 tua-tua ini akan
diperjelas dalam Wahyu 5:8-10)

d. Tujuh Roh Allah (Why. 4:5)


Suasana surga yang mengesankan ditambah dengan kilat, bunyi guruh.
Guruh disebut delapan kali dalam kitab Wahyu (Why. 4:5; 6:1; 11:19; 14:2;
16:18; 19:6). Yohanes juga melihat tujuh obor menyala. Tujuh obor itu
adalah tujuh Roh Allah. Harus dipahami bahwa ketujuh roh Allah itu
adalah perwujudan Roh Kudus bukan tujuh Roh yang terpisah-pisah atau
malaikat. Konsep 7, karakter Roh yang terikat (Yes. 11:2-3; bdk Why. 1:4;
5:6). Dengan Allah Bapa duduk di tahta dan Roh Kudus, dan suatu tempat
yang di atur untuk wahyu (Why. 5) Yesus Kristus sendiri sebagai anak
domba yang disembelih.

e. Empat Makhluk (Why. 4:6-8)


Lautan kaca bagaikan kristal dihadapan tahta memantulkan cahaya yang
luar biasa di seluruh sorga (Why. 15:2). Ditengah-tengah tahta itu dan
disekelilingnya ada empat makhluk. Makhluk itu digambarkan seperti
singa, anak lembu, manusia, burung nasar yang terbang. Keempat
makhluk tersebut memiliki enam sayap dan dikelilingi dengan mata.
Mereka terns menerus mengatakan sesuatu memuji Allah sebagai yang
kudus ... Yang Mahakuasa (Pantokrator; Bdk 1:8; 11:117; 15:3; 16:7, 14;
21:22) dan Yang kekal (Yang dahulu ada, sekarang, dan yang akan datang).
Ada empat doxology dalam kitab Wahyu, ayat-ayat ini adalah doxology
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 36

yang pertama.
Empat makhluk itu telah ditafsirkan secara berbeda oleh banyak
penafsir. Barangkali empat makhluk tersebut melambangkan sifat-sifat
Allah antara lain : Mahatahu dan Mahahadir (dilambangkan makhluk
dengan banyak mata). Gambaran makhluk sebagai binatang menunjukkan
sifat Allah yang lain: Singa berarti agung dan Mahakuasa, Anak lembu,
model pekerja yang setia dan sabar; manusia membicarakan kecerdasan;
burung nasar, burung terbesar, melambangkan kedaulatan yang tak
terbatas. Kemungkinan lain tentang arti keempat makhluk itu adalah
Kristus yang digambarkan oleh keempat Injil.
Dalam Matius, singa dari suku Yehuda; dalam Markus, anak lembu
sebagai hamba Yahwe; dalam Lukas, menekankan kemanusiaan Yesus; dan
dalam Yohanes, burung nasar, sebagai keilahian Anak Allah. Kemungkinan
yang lain tentang empat makhluk itu adalah malaikat yang memuji sifat
Allah. Malaikat sebagaimana dinyatakan dalam kitab suci dapat muncul
dalam berbagai wujud, dan penjelasan inilah yang paling masuk akal.
Malaikat sering dibahas dalam Alkitab khususnya dalam kitab-kitab
nubuat seperti kitab Yehezkiel dan Wahyu. Petunjuk enam sayap yang
dimiliki tiap-tiap makhluk adalah sama dengan serafim (Yes. 6:2-3).
Kebenaran tersebut menambah bobot penafsiran bahwa empat makhluk
itu malaikat. Keempat makhluk dalam Wahyu 4 dan serafim dalam Yes.aya
6 memiliki kesamaan fungsi yaitu berasal dari kekudusan Tuhan semesta
alam.
Pelayanan makhluk-makhluk diarahkan pada kekudusan dan
kekekalan Allah. Keberadaan mereka di surga menyemarakkan kesan
keagungan, kekudusan, kedaulatan, dan kekekalan Allah.

f. Penyembahan di Surga (Why. 4:9-11)


Penyembahan yang dilakukan empat makhluk ditambah 24 tua-tua.
Mereka menyembah Yang duduk di tahta dan mempersembahkan puji-
pujian, hormat, syukur dan kemuliaan (bdk 6:12-13), dan mereka mengaku
bahwa Dialah pencipta dan penopang alam semesta (bdk Yoh 1:3; Ef 3:9;
Kol. 1:16-17; Ibr. 1:2-3; Why. 10:6; 14:7). Mereka meletakkan mahkota di
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 37

depan tahta yang menjadi kemuliaan bagi Dia yang berkuasa.

2. Tujuh Materai gulungan kitab

a. Perkenalan tujuh meterai (Why. 5:1)


Keseluruhan pasal empat menjadi pendahuluan ke pokok utama pasal 5,
yaitu pengenalan gulungan kitab dengan tujuh meterainya. Dengan
meterai itu menyatakan bahwa gulungan-gulungan itu terlindung dan
terjamin isinya dan harus dibuka satu demi satu.

b. Pertanyaan "Siapakah yang layak ?" (Why. 5:2-5)


"Suara nyaring" – ada 20 kali dalam kitab wahyu istilah ini dipakai,
pertama 5:2, terakhir 21:3. Kata Yunani yang dipakai untuk gulungan
adalah "biblion" (Kitab, buku).
Yohanes menangis (Lit. terus bercucuran air mata) ketika tidak
menemukan siapa yang layak membuka gulungan kitab. Namun, salah satu
dari 24 tua-tua berkata: "Jangan menangis," kemudian ia
memperkenalkan "singa dari suku Yehuda, tunas Daud" (Yes. 11:1; Why.
22:16). Tua-tua itu memberitahukan bahwa Dia telah menang, telah
mencapai kemenangan. Dia sendirilah yang dapat membuka gulungan itu
dan membuka ketujuh meterainya.

c. Anak Domba (Why. 5:6-7)


Sekalipun telah disebut sebagai seekor "singa" (ayt. 5), Yohanes melihat
domba yang telah disembelih atau dikorbankan. Namun Anak Domba itu
berdiri di tengah-tengah tahta. Ia dikelilingi oleh 24 tua-tua dan keempat
makhluk. Domba itu bertanduk tujuh dan bennata tujuh.
Singa dan domba itu adalah Kristus, domba mengacu pada
kedatangan yang pertama dan kematian-Nya, sedangkan singa mengacu
pada kedatangan-Nya yang kedua dan kuasa-Nya menghakimi dunia.
Ungkapan singa untuk Kristus hanya disebut dalam ayat ini dan domba
(arnion, domba muda atau anak domba) ditulis 27 kali dalam kitab Wahyu
dan tidak ada di kitab lain dalam Perjanjian Baru. Dua kata yang sama
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 38

untuk domba persembahan yang digunakan Perjanjian Baru : aren, hanya


dalam Lukas 10:3 dan amnos, 4 kali yaitu dalam Yohanes 1:29, 36; Kisah
Rasul 8:32; 1 Petrus 1:19).
"Tanduk" melambangkan kekuatan (l Raj. 22:11), tujuh tanduk
menunjukkan otoritas dan kekuatan memerintah (Dan. 7:24; Why. 13:1).
"Tujuh mata" adalah Tujuh Roh Allah (bdk Zak. 3:9; 4:10), melambangkan
Roh Kudus (Why. 1:4; 4:5). Dia sendiri yang layak, maka anak domba itu
mengambil gulungan ... (5:7; bdk. Dan. 7:9, 13-19).

d. Penyembahan kepada Anak Domba (Why. 5:8-14)


Empat makhluk dan 24 tua-tua sujud menyembah ketika Anak Domba
mengambil gulungan kitab itu. Mereka memegang masing-masing satu
kecapi dan satu cawan emas penuh dengan kemenyan, yang ditafsirkan
sebagai doa orang-orang kudus (bdk Mzm. 141:2). Walaupun malaikat
berdoa, mereka bukan perantara atau imam. Kecapi dan trompet disebut
sebagai alat musik dalam ibadah di surga dalam kitab Wahyu.
"Membeli" (ayt. 9), berasal dari kata "agorazo," menebus. Siapa
yang ditebus 7 Terjemahan KJV mengisyaratkan mereka yang
menyanyikan lagu baru, karena kata ganti kami baik dalam teks itu.
Terjemahan NIV, kata yang dipakai sebagai obyek adalah "manusia
(orang)," dan kata gantinya "mereka." Jika KJV benar, maka 24 tua-tua itu
mewakili gereja atau orang-orang kudus secara umum. Jika lagu mereka
hanya sekedar nyanyian, seperti terjemahan NIV, maka Kristus adalah
penebus semua orang, maka kedua puluh empat tua-tua tersebut adalah
para malaikat, sekalipun tidak ada keterangan tentang kemungkinan ini.
Perbedaan mengenai masalah ini, tidaklah mempengaruhi selama
24 tua-tua di sekeliling tahta dan dimahkotai sebagai pemenang, mereka
mewakili gereja dan bukannya malaikat. Karena malaikat tidak diadili dan
diberi pahala. Malaikat-malaikat bergabung dengan makhluk dan tua-tua
dalam memuji Anak Domba (Why. 5:11-12).
Para tua-tua digabungkan dengan para malaikat di Sorga sehingga
suara pujian yang mereka naikkan semakin keras (Why. 5:11-12). Dan
akhirnya semua makhluk di bumi dan di sorga ... memuji Dia (Why. 5:13-
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 39

14).

3. Pembukaan enam Meterai : Masa Murka Allah (Why. 6)


Dengan penglihatan sorga yang digambarkan dalam pasal 4-5, panggung
berikutnya diatur untuk peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan
pembukaan tujuh meterai. Kita melihat dalam kitab Wahyu bahwa sorga
adalah sesuatu yang nyata, bukan angan-angan. Dua pasal tadi
menyatakan kemungkinan yang tak terkatakan dan sifat keallahan yang
agung tak terbatas di sorga. Mulai pasal 6 (enam) dan seterusnya
mengatakan kuasa kedaulatan Allah dalam penghukuman atas orang-
orang jahat yang begitu tenggelam dalam dosa dan kemunafikan. Orang
percaya dapat belajar mempersiapkan diri memasuki sorga yang mulia dan
indah karena suatu hari mereka akan melihat dengan mats kepala sendiri.

a. Meterai yang pertama (Ayt. 1-2)


Sebelum peristiwa-peristiwa pasal enam ini dapat dipahami, kita harus
menjawab lima pertanyaan penting :
Pertama, apakah peristiwa-peristiwa yang dimulai dengan
pembukaan meterai pertama ini merupakan peristiwa yang sudah terjadi
atau peristiwa yang akan terjadi? Sekalipun ada sejumlah orang bemsaha
menemukan pemenuhannya di masa lalu (perhatikan dalam
pendahuluan), tetapi ada alasan yang kuat bahwa peristiwa-peristiwa ini
beryangkut paut dengan peristiwa yang akan datang. Telah kita lihat
bahwa pasal 4-5 diawali dengan "sesudah ini," yaitu sesudah penyataan
kepada ketujuh jemaat yang diuraikan dalam Wahyu 1:19, "apa yang akan
terjadi sesudah ini?
Dan karena meterai gulungan dalam Wahyu 5:1 masih tertutup,
maka jelas imPerjanjian Lamaikasinya akan dibuka sesudah pasal 5.
Lagipula semua orang yang mencoba memperoleh jawaban pemenuhan
nats dalam sejarah masa lalu tidak ada yang sepakat satu sama lain.
Sesungguhnya tidak ada suatu peristiwa berikutnya dalam sejarah yang
berkaitan secara jelas dengan peristiwa-peristiwa tersebut. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Penyataan pasal ini adalah peristiwa masa depan.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 40

Kedua, apakah hubungan antara meterai-meterai dengan


pengangkatan gereja? Dalam surat kepada jemaat Tiatira, pengangkatan
terjadi di masa mendatang (Why. 2:25, 28) dan pengangkatan jemaat
Filadelfia dikatakan menurut surat yang ditujukan kepada mereka, masih
di masa depan (Why. 3:10-11). Permulaan pasal 6 tidak ada tanda atau
penjelasan apakah untuk gereja atau untuk pengangkatan sebagaimana
dijelaskan dalam bagian Alkitab yang telah kita kenal (Mis: 1 Kor. 15:51-58;
1 Tes 4:13-18). Sebab baik berhubungan dengan pengangkatan maupun
gereja bukan pokok permasalahan dalam pasal 6,18. Sejumlah orang
menyimpulkan pengangkatan gereja terjadi sebelum peristiwa pasal 4, jadi
sebelum tribulasi.
Ketiga, apakah hubungan meterai-meterai itu dengan Daniel 9:27?
Program Israel yang meliputi 70 minggu menurut Daniel dapat dipahami
dengan baik berkaitan dengan yang diuraikan kitab Wahyu. Tidak ada
sejarah yang telah memenuhi Daniel 9:27, sekalipun sejumlah orang telah
berusaha mencoba mengkaitkannya. Oleh karena itu sebaiknya tujuh
tahun terakhir dipandang sebagai masa terakhir yang memuncak pada
kedatangan Kristus kedua yang waktunya masih ditunggu.
Keempat, apakah penjelasan Kitab Wahyu berkaitan dengan seluruh
masa tujuh tahun sebagaimana dikatakan Daniel 9:27 atau berkaitan
dengan tiga setengah tahun terakhir (bagian kedua), yang sering disebut
"tribulasi besar" atau "masa kesusahan besar?" (Yer. 30:7; Dan. 12:1; Mat.
24:1). Karena masa tribulasi besar disebutkan dalam Wahyu 7:14, dan
masa yang sama dikatakan sebagai "hari besar murka Allah" (Why. 6:17),
tampaknya jelas mengacu kepada Daniel 9:27, para penafsir merasa bahwa
peristiwa-peristiwa permulaan dalam Wahyu 16 meliputi seluruh masa
tujuh tahun.
Namun, kitab wahyu tidak pernah menggunakan istilah tujuh tahun
tetapi sering menggunakan iatilah tiga setengah tahun atau 42 bulan.
(Why. 11:2; 13:5). Karena peristiwa-peristiwa dalam pasal 6 dan
sesudahnya mirip dengan tribulasi besar dan bukannya waktu damai pada
masa tiga setengah tahun pertama (1 Tes.. 5:3), maka masuk akal bila
diainipulkan bahwa peristiwa-peristiwa besar ini adalah masa 3,5 kedua
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 41

sebelum kedatangan Kristus yang kedua. Tegasnya, paling tidak dengan


meterai keempat (Why. 6:7-8), peristiwa-peristiwa menjelaskan masa
sengsara yang mendahuluinya.
Kelima, apakah hubungan antara khotbah Yesus tentang akhir
zaman (Mat 24-5) dengan peristiwa-peristiwa dalam kitab Wahyu? J.
Dwight Pentecost (Things to come, hal. 280-282) menjelaskan peristiwa
dalam Matius dan Wahyu sebagai berikut : (1) Perang (Mat 24:6-7; Why.
6:3-4), (2) Kelaparan (Mat 24:7; Why. 6:5-6), (3) Kematian (Mat 24:7-9;
Why. 6:7-8), (4) Mati Syahid (Mati 24:9-10, 16-22; Why. 6:9-11) (5)
Matahari dan bulan gelap dan bintang-bintang berguguran (Mat 24:29;
Why. 6:12-14), (6) Hukuman Allah (Mat 24:32–25:26; Why. 6:15-17). Bila
melihat latar belakang nubuat sebelumnya, maka kita akan tertolong
memahami peristiwa-peristiwa kitab Wahyu yang disampaikan melalui
lambang. Dengan bukti-bukti ini maka mungkin sekali bahwa itu semua
menjelaskan peristiwa-peristiwa 3,5 tahun kedua yang berpuncak pada
kedatangan Kristus yang kedua untuk mendirikan kerajan-Nya.
Meterai yang pertama adalah kuda putih dan penunggangnya,
memegang panah dan memakai mahkota kemenangan, dan untuk merebut
kemenangan. Karena kedatangan Kristus yang kedua dilukiskan sebagai
penunggang kuda putih (19:11), maka sejumlah orang berkesimpulan
bahwa penunggang kuda putih pada Wahyu 6:2 ini adalah juga Kristus,
sebab kuda putih adalah lambang kemenangan. Seorang jendral Romawi
setelah menang perang akan menunggangi kuda putih kemudian diiringi
para tawanannya. Namun, dari sudut kronologi pendapat tersebut keliru.
Karena Kristus kembali ke bumi sebagai seorang pemenang bukan pada
awal tribulasi tetapi di akhir masa tribulasi. Juga penunggang kuda yang
lain berkaitan dengan penghancuran dan hukuman yang mendahului
kedatangan Kristus yang kedua memerLuk.an waktu tertentu.
Penafsiran yang lebih baik, pemenang yang disebut di sini adalah
penguasa dunia yang akan datang, bisa mengacu pada anti-Kristus
sekalipun kitab wahyu tidak menggunakan iatilah itu. Kemungkinan besar
dia adalah orang orang yang memerintah yang disebut dalam Daniel 9:26.
Penguasa ini memegang busur tanpa panah, hal ini melukiskan bahwa
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 42

pemerintahan dunia yang dibangun tanpa perang. Pemerintahan dunia


mulai dengan masa damai tetapi akan segera diausul oleh kehancuran (1
Tes. 5:3). Pada umumnya, meterai-meterai, sangkakala, dan cawan tanda
murka Allah tentang hukuman Allah yang mengerikan di masa akhir, yang
pada puncaknya kedatangan Kristus kedua kali.

b. Meterai Yang Kedua (Ayt. 3-4)


Meterai kedua mengatakan seekor kuda merah dan penunggangnya di beri
kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari bumi (bdk. naga merah
12:32; binatang merah ungu 17:3). Berbeda dengan penunggang kuda
pertama yang memegang busur tanpa anak panah, penunggang kuda
kedua membawa sebilah pedang yang besar. Hal ini melukiskan kuasa
secara politik dan penunggang kuda itu sebagai penguasanya.

c. Meterai Yang Ketiga (Ayt. 5-6)


Kuda hitam dan penunggangnya memegang sebuah timbangan
ditangannya. "Dinar" mengacu pada mata uang Roma, bemilai kira-kira Rp
1.200,-, waktu itu pekerja sehari mendapat upah satu dinar. Ayat ini
mengatakan bahwa makanan berkurang dalam saiu hari kerja dan harus
dicukupi dengan membeli secupak gandum atau tiga cupak jelai. Jika
seseorang membeli gandum, ia harus membuat sebuah makanan yang
baik; jika ia membeli jelai, harus cukup untuk tiga makanan yang enak.
Tetapi tidak ada uang sisa untuk membeli minyak atau anggur. Kelaparan
merupakan akibat yang tak terhindarkan dari perang. Keadaan ini
menyebabkan kematian orang banyak di masa sengsara besar. Warna
hitam berbicara mengenai kelaparan dan kematian.

d. Meterai Yang keempat (Ayt. 7-8)


Penglihatan kuda hijau kuning (pucat) – (kata yang sama untuk rumput
dalam Markus 6:39; Why. 8:7; 9:4). Yohanes menyebutkan orang yang
menunggang kuda itu bernama maut dan kerajaan maut. Akibat perang,
kelaparan dan kematian. Karena perang dan kelaparan orang terkena
wabah dan pemangsa binatang-binatang buas dunia. "seperempat bumi"
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 43

atau kira-kira 1,5 milyar orang untuk ukuran penduduk dunia sekarang
akan terbunuh. Jelaslah bahwa hal ini bukan masalah hukuman yang
sepele, tetapi faktor utama dalam tribulasi besar. Jadi mendukung
kesimpulan tribulasi besar dimulai. Empat meterai pertama merupakan
satu unit dan satu penjelasan siksaan besar yangs sebelumnya belum
pernah terjadi (Yer 30:7; Dan 12:1; Mat 24:21-22)

e. Meterai Yang kelima (Ayt. 9-11)


Yohanes melihat jiwa-jiwa dibawah mezbah dan diberitahukan bahwa
mereka adalah orang-orang yang telah dibunuh karena Erman Allah dan
kesaksian mereka. ("Dibawah mezbah" – Kel 29:12; lm 4:7). Mereka adalah
yang mati syahid, nanti akan dijelaskan lebih ritici dalam pasal 7.

4. Mereka yang akan diselamatkan dalam masa tnbulasi (Why. 7)

a. Pemeteraian 144.000 orang Israel (Ayt. 1-8).


Pertanyaan yang muncul berkenaan dengan 6:17 adalah apakah ada orang
yang diselamatkan pada masa Tribulasi? Jawabannya ada di pasal ini. Dua
kelompok yang akan diselamatkan disebutkan secara khusus dalam pasal
ini: a). Orang-orang Israel; b). Segala bangsa. Empat malaikat daatakan
menghukum bumi hingga hamba-bamba Allah ... (ayt. 3). Meterai pada
dahi mereka melambangkan perlinduagan dan kepemilikan serta
kesunggrhan Allah melindungi 12 suku, sebagaimana la melindungi Nuh
dari air bah, Israel dari telah di Mesir, dan Rahab beserta keluarganya di
Yerikho (Why. 7:1-3).
Yohanes mendengar nama 12 suku dengan 12.000 tiap-tiap suku
dimeteraikan dan dilindungi (Why. 7:4-8). Siapakah kedua belas suku
tersebut? Ada yang menganggap mereka adalah gereja-gereja karena
mereka menghindari arti literal Israel. Namun tidak ada satu bagian pun
dalam Alidtab yang meyebutkan bahwa 12 suku Israel berarti gereja. Oleh
karena itu sulit menghindari kenyataan bahwa mereka adalah benar-benar
Israel. Lagipula dalam ayat ini disebutkan secara jelas nama dan jumlah
Israel akan memasuki Tribulasi, walaupun saat ini kita tidak tahu tiap-tiap
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 44

suku, tetapi Allah mengetahui mereka.


Masalah suku Dan yang tidak ada dalam daftar telah banyak
menimbulkan spekulasi. Yusuf dan salah satu anaknya, Manasye,
didaftarkan, tetapi Efraim anak-anak yang lain tidak ada dalam daftar. Jika
suku Dan dimasukkan dahun daftar, maka akan menjadi 13 suku. Sebuah
informasi menyebutkan bahwa ada 29 daftar suku Israel yang terdapat
dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, dan bagaimanapun lebih dari
12 suku (J.B. Smith, A Revelation of Jesus Chria:, hlm. 130). Seharusnya
yang tidak terdaftar adalah suku Lewi, karena suku ini ditetapkan sebagai
imam. Oleh karena itu normalnya hanya 12 dan bukan 13 suku. Dengan
tidak munculnya suku Dan, para penafsir mengatakan bahwa sesuatu yang
mengganggu. Dan dihapuskan barangkali karena suku ini telah berzinah
(Hab 18:30; Bdk. 1 Raj.. 12:28-29). Walaupun demikian, suku Dan
disebutkan dalam pembagian tanah dalam Kerajaan Milenium. Pengajaran
yang paling penting dalam kasus ini adalah Allah tetap menjaga Israel
sekalipun Israel dalam kesukaran besar.

b. Kumpulan orang banyak (Ayt. 9-17)


Kelompok ini sama dengan kelompok yang disebut dalam 6:9, hanya ada
tambahan di sini, mereka memakai jubah putih dan memegang daun
palem, yang artinya mereka adalah orang-orang yang menang (7:9-12; Lih.
5:9-12) Ada seorang tua-tua yang bertanya, "Siapakah mereka ..." (Why.
7:13). Yohanes mengatakan ia tidak tahu, dan tua-tua sendiri yang
mmjawabnya, "mereka ini adalah ... " (Why. 7:14) "Mereka yang keluar dan
kesusahan besar" adalah mereka yang telah mati syahid dan selamat di
surga Mereka diberikan hak istimewa untuk berada dihadapan tahta Allah
dan melayani Dia silang dan malam dan mereka tidak akan pernah
mengalami hal-hal yang disebut dalam ayat 16-17, artinya hal-hal tersebut
data dialami waktu menderita dalam dunia, kini mereka tidak
mengalaminya lagi.
Dua kelompok yang dilihat Yohanes dalam 144.000 orang Israel dan
kumpulan besar orang yang banyak, yang meliputi sejumlah orang Israel
lain yang tidak termasuk jumlah ini dan mereka yang mati syahid selama
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 45

masa kesengsaraan. Dari penjelasan tersebut, keduanya bukanlah gereja


(ekklesia), tubuh Kristus masa peristiwa-peristiwa dalam pasal ini bukan
kelanjutan atau peningkatan dari peristiwa-peristiwa sebelumnya. Pasal ini
dapat disebut sebagai selingan untuk menjawab pertanyaan dalam pasal
6:17, "Siapakah yang dapat bertahan?" Sekalipun tiap pasal dalam kitab
Wahyu bukan merupakan suatu urutan secara kronologis, pasal tujuh
melukiskan kedatangan Kristus Kedua kali (KKKK) di bumi. Dikatakan
dalam ayat 14, "Keluar dari kesusahan besar." Hal ini menjelaskan betapa
mereka diberkati di sorga setelah mereka mengalami kesusahan di bumi.
Istilah 144.000 akan disebut lagi (14:1-5), demikian juga sekumpulan
orang banyak yang mati syahid karena menolak untuk menyembah
binatang (Why. 20:4)

5. Pembukaan materai yang ketujuh dan pakeaalan mjuh sangkakala (Why.


8-9)

a. Meterai yang ketujuh dibuka (Why. 8:1)


Sorga "bening" menunjukkan bahwa ada peristiwa yang paling penting,
yaitu pembukaan meterai yang ketujuh (Why. 8:1). Para penafsir
mengatakan bahwa meterai ketujuh meliputi tujuh sangkakala, sangkakala
ketujuh meliputi tujuh cawan," jadi meterai ketujuh sangat penting karena
meliputi semua peristiwa pasal 8:1 hingga 19:10

b. Tujuh malaikat dan tujuh sangkakala (Why. 8:2)


Sangkakala malaikat berbeda dengan sangkakala Alah (I Kor 15:52; 1 Tes.
4:16) dan dengan sangkakala yang disebut dalam ayat-ayat lain dalam
Perjanjian Baru (Ibr. 12:19; Why. 1:10; 4:1). Ada satu malaikat yang lain
disebutkan disamping tujuh malaikat tadi. Ia berdiri dekat mezbah dengan
sebuah pedupaan emas. Dalam Perjanjian Lama sebuah pedupaan terbuat
dari tembaga, barangkali karena susah menyusunnya, kemudian pada
zaman Salomo, pedupaan yang digunakan terbuat dari emas (I Raj. 7:50; 2
Taw. 4:22). Pedupaan mas hanya disebut sekali dalam kitab Wahyu (Why.
8:3), sedang isi yang sama, yaitu dupa di taroh di cawan emas (Why. 5:8),
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 46

dupa tersebut adalah lambang doa orang-orang kudus.


Persembahan di Surga berkaitan dengan kebiasaan persembahan
dupa di mezbah dupa baik di tabernakel maupun di bait Allah. Pedupaan
berisi bara, dan sebuah buli peristiwa kemenyan. Kemenyan ini ditaburkan
di atas bara pada waktu sampai di altar. Akibatnya asap naik yang
maupakan model yang dinaikkan kepada Allah. Dalam ayat 5 malaikat
mempersembahkan kemenyan di atas bara dihadapan Allah, dan
membawa pedupaan ini dengan api di dalamnya, Ia melemparkannya ke
bumi dan akibatnya bunyi gemuruh, halilintar dan gempa bumi.

c. Sangkakala pertama (Why. 8:6-7)


Hukuman yang menghancurkan sepertiga bumi terjadi.

d. Sangkakala kedua (Why. 8:8-9)


Pengertian peristiwa-peristiwa ini secara ritual dapat dijelaskan bahwa laut
menjadi darah mungkin pengunaan bahasa di sini seperti yang disebutkan
sebelumnya sewaktu sangkakala pertama dibunyikan. Darah sebagai
hukuman Allah dapat dilihat kembali dalam tulah di Mesir (bdk. Kel 7:14-
22). Tentu saja akibat-akibat dari hukuman ini adalah dalam arti
sewajarnya (literal). Laut berubah menjadi darah mengakibatkan kematian
sepertiga makhluk yang hidup di laut, gunung besar yang menyala yang
dilempartkan ke laut mengakibatkan hancumya sepertiga dari semua
kapal. Gunung dapat diartikan sebagai benda besar yang jatuh dari langit.
Karena hukuman kita pandang secara literal, maka akibatnyapun literal.

e. Sangkakala ketiga (Why. 8:10.11)


Perbedaan hukuman yang dinyatakan dalam sangkakala kedua taletak
pada yang jatuh dari langit ke bumi adalah bintang besar yang menimpa
air di daratan. Nama bintang itu adalah Apsinhtos (KIV, Wormwood).
Apsinthos adalah sebuah tanaman liar di gurun yang rasanya pahit.
Tanaman ini hanya di sebut Perjanjian Baru dalam ayat ini. Dalam
Perjanjian Lama tanaman ini melukiskan penderitaan dan kepahitan
karena hukuman (Ul. 29:18; Ams 5:4; Yer 9:15; 23:15; Rat 3:15, 19; Am
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 47

5:7). Akibatnya air tersebut menjadi racun yang mematikan. Sebaliknya


salib Kristus dilambangkan sebagai air yang manis di Kana. Karena air
yang pahit itu diubah menjadi manis. Ia mengubah hukuman yang pahit
menjadi karunia yang manis (Kel. 15:23-25). Ia membawa kehidupan dan
pengharapan.

f. Sangkakala Keempat (Why. 8:12)


Setelah sangkakala keempat ditiup, maka sepertiga cahaya di angkasa
menjadi gelap. Tanpa sepertiga dari sinar matahari, hari menjadi kurang
normal, demikian juga keadaan malam tanpa sepertiga sinar bulan dan
bintang. Bila dalam sangkakala ketiga berkaitan dengan sepertiga bumi
dan sangkakala keempat berkaitan dengan angkasa.

g. Pemberitahuan tentang tiga sangkakala berikutnya (Why. 8:13)


Pemberitahuan yang memperingatkan betapa lebih dasyat dan mengerikan
penderitaan tatkala tiga sangkakala berikut dibunyikan. "celaka, celaka,
celaka” tiga kali ucapan oleh burung Nazar itu mempaingatkan akan
datangnya hukuman. (Burung Nazar , 4:7; 12:14)

h. Sangkakala kelima (Why. 9:1-11)


Peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah sangkakala kelima ditiup
menunjukkan tahap-tahap hukuman yang semakin meningkat di atas
bumi. Karena ia (9:2 dan "Raja" 9:11), yaitu bintang yang jatuh ke bumi
adalah pribadi dan bukan pecahan bintang (bdk Yes. 14:12-17; Luk. 10:18).
Dalam terminologi seperti ada atau aktor yang istimewa. Bintang ini
kemungkinan adalah Iblis yang dilempar dari langit pada permulaan
Tribulasi (Why. 12:9). Ia diberi kunci lubang jurang maut (abyssos, lubang
tanpa dasar, KJV). Abyssos adalah kediaman roh-roh jahat (bdk Luk. 8:31;
Why. 9:11; I I :7; 17:8; 20:1,3; dalam Roma 10:7 diterjemahkan juga jurang
maut). Iblis akan diikat selama seribu tahun dalam "abyssos," ketika
Kristus memerintak di bumi (Why. 20:1-3).
Binatang (Iblis) menggunakan kunci maut untuk membiarkan roh-
roh jahat keluar dan menyiksa bumi. Keadaan ini dilihat secara kasat mata
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 48

sebagai asap yang menggelapkan langit dan matahari. Dari asap keluar
makhluk yang disebut belalang yang memiliki sengat mematikan seperti
kalajengking. Mereka dipesan agar tidak merusak tanaman
sayuran/rerumputan dan pohon-pohon, tetapi supaya mereka menyengat
manusia yang tidak memiliki meterai Allah di dahinya.
Dalam pasal 7 dikatakan bahwa 144.000 orang Israel diberi meterai,
dan perlindungan dari tulah, demikian juga seluruh umat yang mengenal
Allah pada hari itu. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa belalang
merupakan tulah yang mengerikan, sebab belalang dapat membuat tanah
tandus oleh karena tanaman yang ditanam di atasnya dilahap habis (Kel.
10:12-20; Yoel 1:31). Namun, belalang-belalang ini tidak makan tanaman,
mematikan dengan kekuatannya menyiksa manusia selama lima bulan
(9:10). Barangkali mereka adalah roh-roh jahat dalam bentuk binatang.
Karena mereka keluar dari abyssos, kediamannya (Luk. 8:31).
Demikianlah kejahatan (sifat jahat) manguasai manusia sedemikian rupa
sehingga mereka walaupun ingin mati, mereka tidak dapat: Manusia tidak
dapat mengontrol hidupnya sendiri.
Penjelasan tentang belalang dibandingkan dengan kuda (Why. 9:7-
11). Yohanes melihat lukisan tentang makhluk itu, tetapi tidak dapat
mengartikan tiap-tiap sifatnya. Gambaran itu adalah kekuatan Iblis yang
adi kodrati dan dunia roh jahat yang berkaitan dengan orang yang tidak
percaya.
Hukuman disebutkan lima bulan (9:5,10). Jangka waktu tersebut
membuktikan bahwa hukuman terjadi bukan dalam waktu yang singkat
sebelum kedatangan Yesus kedua-kalinya, tetapi ada jangka waktu. Si iblis
itu bernama Abaddon (bhs. Ibrani), atau Apollyon (bhs. Yunani). Kedua
kata itu berarti "perusak". Walaupun kadangkala Iblis digambarkan
sebagai malaikat terang (2 Kor 11:14), namun iblis dan roh-roh jahat dalam
bagian ini jelas sebagai perusak atau penghancur umat manusia. Hukuman
ini mempertegas hukuman yang telah mendahului, sebagimana yang
diuraikan oleh Kristus "akan ada waktu sengsara ..." yang tidak akan
pernah terjadi lagi (bdk. Mat 24:21)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 49

i. Sangkakala keenam (Why. 9:12-21)


Sangkakala kelima menjelapkan "celaka" yang pertama, dua sangkakala
terakhir juga mengumandangkan "celaka" (bdk. Why. 8:13). Sangkakala
ke enam berhubungan dengan konflik militer terakhir yang diuraikan
dalam Wahyu 16:12-16 (9:13-15 bdk. Dan. 11:40-45). Keempat malaikat itu
jelas roh-roh jahat, mereka dilepaskan untuk membunuh penduduk dunia.
Meterai keempat (Why. 6:7-8) mengakibatkan seperempat penduduk bumi
terbunuh. Dengan ditambah sepertiga yang disebutkan tadi maka
hukuman telah mencapai setengah penduduk bumi. Inilah kenyataan yang
dinyatakan oleb Daniel (Dan 12:1) dan perkataan Kristus (Mat 24:21)
bahwa kesusahan besar akan terjadi dan peristiwa itu belum pernah
terjadi, serta akan membinasakan semua manusia jika tidak dipersingkat
(Mat 24:22).
Terlepasnya empat malaikat (9:16) berbeda dengan empat malaikat
dalam Wahyu 7:10 mengakibatkan 200.000.000 pasukan berkuda jumlah
ini mengatakan lambang. Karena dengan lambang itu sudah menunjukkan
jumlah yang luar biasa jika dianggap literalpun mungkin saja karena China
pernah mengaku mempunyai 200 juta tentara.
Sejumlah penafsir menganggap bahwa jumlah jutaan itu adalah roh-
roh jahat, tetapi biasanya roh-roh jahat tidak digambarkan sebagai tentara.
Dikatakan Yohanes mendengar jumlah, yang tidak dapat dilihat secara
nyata 200 juta orang. Namun kecenderungannya pada konsep secara
literal bahwa akan ada tentara datang dari timur menyeberangi sungai
Efrat (16:12). Sungai Efrat kering karena dam raksasa telah dibangun
untuk membagi air guna pengairan. Penyerangan dari timur dan utara
pada Taman akhir masa dinubuatkan dalam Daniel 11:44.
Kuda-kuda dan penunggangnya (9:17-19). Gambaran tentang kuda
yang berkepala singa berarti bukan sekedar kuda, dan dengan tembakan
mulutnya mengeluarkan api asap dan belerang dapat ditafsirkan sebagai
peralatan perang modern semacam tank. Baik dianggap lambang atau
literal, bagian ini berbicara kehancuran dan penyerangan yang luar biasa
oleh tentara. Akibatnya kematian sepertiga dari penduduk dunia (ayt.at
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 50

15,18).
Sekalipun Hukuman dari Allah sangat dahsyat tetapi manusia tidak
mau bertobat (Why. 9:20-21). Mereka terus menyembah roh-roh jahat dan
berhala-berhala, terus membunuh, praktek sihir (Pharmakaion) yang
merupakan asal kata farmasi, (bdk. Gal 5:20; Why. 18:23; 21:8; 22:15),
percabulan dan perceraian. Hukuman yang dicurahklan berkembang
semakin buruk dan lebih mengerikan sekalipun demikian manusia tetap
mengeraskan hati.

j. Sangkakala ketujuh

6. Malaikat yang kuat dan gulungan kitab kecil (Why. 10)

a. Penjelasan tentang malaikat yang memegang gulungan kitab


kecil (Ayt. 1-4)
Pasal 7, yang merupakan sisipan yang mengetengahkam 144.000 Israel
dan banyak orang yang madi syahid tanpa urutan atau kronologi yang jelas
dalam jelas dalam peristiwa-peristiwa kesusahan besar melihat kesamaan
dengan pasal 10:1-11: 14 dengan tambahan informasi seperti latarbelakang
meterai, sangkakala dan cawan.
"Malaikat yang lain" bukan salah satu dari tujuh malaikat yang
meniup sangkakala; bukan juga Kristus, sekalipun Kristus sering muncul
sebagai malaikat Yahweh dalam Perjanjian Lama (Kej. 16:13; 24:7;
31:11,13; Yud. 6:22). Jadi malaikat yang kuat tersebut mungkin Mikhael,
penghulu malaikat. Gambaran malaikat begitu dramatis (Why. 10:1-4).
Wahyu pada dasarnya bertujuan untuk menyatakan bukan untuk
menyembunyikan tujuan Allah dan peristiwa-peristiwa yang akan datang,
sejumlah penyataan (wahyu) tetap disembunyikan seperti yang dikatakan
Yohanes. Allah melarang Yohanes untuk menuliskan "suara" ketujuh
guruh).
Dibandingkan tujuh gulungan kitab yang dimeteraikan (biblion)
dipegang Anak Domba (Why. 5:1), malaikat ini memegang sebuah
gulungan kitab yang kecil (biblaridion, juga disebut dalam Why. 10:9-10).
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 51

Gulungan kitab ini tampaknya peristiwa pesan malaikat yang terttulis


untuk tugas yang harus dikerjakan.

b. Pemberitahuan tentang masa terakhir (Why. 10:5-7)


Malaikat yang diperkenalkan secara dramatis dalam Why. 10:1-4
merupakan persiapan tentang hal-hal yang berikutnya (Why. 10:5-7). Ia
bersumpah dengan sungguh demi Dia, sang pencipta yang kekal dengan
menyatakan, "Tidak bisa ditunda lagi!". "Tidak ada perpanjangan waktu
lagi" (KJV), telah banyak menimbulkan salah tafsir seolah-olah
penghapusan sistem masa kini dan segera dilanjutkan dengan peristiwa-
peristiwa yang mengikutinya. Gagasan ayat ini bukan demikian, tetapi
persis dengan apa yang dinyatakan dalam terjemahan NIV. Dengan
ditunjukkan bahwa Allah sebagai pencipta (bdk. Why. 4:11; 14:7) jelas
memberi jawaban golongan evolusi tentang asal-usul bumi, dan
menegaskan bahwa Allah adalah mahakuasa termasuk dalam menghukum
dunia pada waktunya.
Pemberitahuan itu telah dinyatakan oleh terompet ke tujuh yang
akan menggenapi rahasia Allah. Rahasia ini sebelumnya telah
diberitahukan oleh para nabi-Nya. Oleh karena itu hal ini bukanlah
penyembunyian kebenaran, tetapi penggenapan yang dinyatakan dalam
berbagai nats dalam Perjanjian Lama tentang kemuliaan kedatangan Anak
Manusia dan berdirinya kerajaan-Nya yang penuh kebenaran dan damai di
atas bumi. Tujuan Allah bukanlah sekedar menyatakan peristiwa-peristiwa
masa kini ketika Iblis diijinkan menunjukkan kuasa dan perwujudannya,
namun masa dimana Iblis tidak lagi dapat menunjukkan kekuatannya dan
nubuatan Perjanjian Lama digenapi. Pada waktu itu semua orang akan
mengenal Tuhan dan segala kebenaran-Nya (Yes. 31:34). Kita melihat lagi
bukti dibagian ini bahwa sangkakala ketujuh memperkenalkan tujuh
cawan malapetaka sebagai hukuman murka Allah yang diuraikan dalam
pasal 16.

c. Yohanes makan gulungan kitab (Why. 10:8-11)


Yohanes menaati perintah malaikat untuk memakan gulungan kitab itu,
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 52

sekalipun manis (seperti madu) dalam mulutnya, tetapi pahit dalam


perutnya. Lalu malaikat menambahkan bahwa Yohanes akan bernubuat
lagi. Apakah arti peristiwa ini? Sekalipun tidak ada penafsiran yang
diberikan Yohanes, tetapi hal ini merupakan bukti bahwa bagian kitab
yang dia ambil untuk dirinya sendiri (Yer. 15:16). Gulungan kitab itu
melambangkan firman Allah dan penyataan ilahi secara umum, sebab
dikatakan Yohanes diberi firman dengan setia. Bagi Yohanes, firman Allah
memang manis dengan penyataannya tentang karunia Allah dan berbagai
jauji istimewa bagi orang percaya. Keadaan ini sangat bertolak belakang
dengan keadaan di Patmos.
Daud menyatakan, "Ketetapan Tuhan adalah (Mzm. 19:9-10). Bagi
orang percaya firman itu manis, tetapi bagi orang yang tidak percaya
firman itu pahit karena membawa hukuman ilahi baginya

7. Dua Saksi (Why. 11:1-14)


Tampak jelas bahwa Wahyu 11:1-14 merupakan kelanjutan dari sela 10:1.
Berbagai macam tafsiran dihasilkan dari bagian ini bahkan Aford
menyebutkan bahwa pasal ini merupakan, "salah satu pasal yang tersulit
dari seluruh Wahyu (penyataan). Panduan terbaik sebagai pedoman
penafsiran bagian ini adalah fakta secara literal. Dalam arah pikiran ini,
bait suci akan ada dalam masa tribulasi, sedangkan kota adalah kota secara
literal, yaitu Yerusalem (11:8). Masa 42 bulan (ayt.at 2) dan tiga dan
setengah hari (ayt. 9,11) dipandang secara literal. Gempa bumi akan
membunuh 7.000 orang, dan dua saksi itu pastilah dua orang.

a. Mengukur Bait suci (Why. 11:1-2).


Yohanes diberi sebatang buluh, sepati pengukur yang digunakan sebagai
alat pengukur. Yohanes diperintahkan agar mengukur bait Allah dan altar
bukan sebelah luarnya. Artinya, ia harus mengukur tempat kudus dan
tempat mahakudus. Para imam dapat memasuki dua tempat tersebut,
tetapi yang lainnya tidak bias. Dijelaskan bahwa bagian luar itu akan
dikuasai orang kafir yang akan menginjak-injaknya selama 42 bulan.
Mengapa Yohanes mengukur bait suci. Ukuran biasanya bakaitan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 53

dangan pemilik, artinya bahwa bait suci itu milik Allah. Dengan cara yang
sama Yehezkiel 40, bait Allah dan Yerusalem baru diukur (Why. 21:15-17).
Bait Allah ini akan dibangun sehingga orang Yahudi ortodok dapat
mempersembahkan korban sesuai dengan hukum Musa dalam jangka
waktu tiga setengah tahun pertama dari tujuh tahun seperti yang
diungkapkan Daniel dengan istilah 70 minggu. Karena pada permulaan 42
bulan masa kesusahan persembahan korban dihentikan dan bait suci
direndahkan dan altar bait suci akan dikuasai penguasa dunia dan akan
ditempatkan patung diatasnya dan ia akan memproklamirkan diri sebagai
Allah (bdk. 2 Tes. 2:4; Why. 13:14-15).
Yohanes juga diperintahkan menghitung jumlah yang beribadah di
bait suci. Disini kelihatannya Allah ingin mengevaluasi baik ukuran bait
suci itu dan mereka yang ada di dalamnya.
Kecenderungan sejumlah orang ingin merohanikan mast 42 bulan
masa kesengsaraan, tetapi masa ini sebaiknya dipandang secara literal
sebab ditegaskan kembali dengan hitungan hari yaitu 1260 bari pada 11:3.
Jika tiap bulan dihitung 30 hari, maka jumlahnya 1.260 hati. Dari
penjelasan ini maka nyatalah bahwa "masa orang kafir" (Luk. 21:24) tidak
akan barakhir hingga KKKK untuk membangun kerajaanNya. Sekalipun
kini orang Yahudi memiliki Yerusalem, namun mereka akan kehilangan
hak pada masa sengara nanti.

b. Pelayanan dua saksi (Why. 11:3-6)


Dinyatakan oleb Yohanes bahwa dua orang saksi akan diberi kuasa oleh
Allah untuk melayani sebagai nabi selama 1.260 hari atau 42 bulan.
Mereka akan mengenakan pakaian kabung dan akan disebut dua pohion
zaitun dan dua kaki dian.
Siapakah dua saksi itu? Banyak sekali tafsiran mengenai hal ini. Ada
yang menafsirkan mereka bukanlah orang secara nyata. Namun,
kenyataannya mereka mati dan bangkit, yang menegaskan bahwa mereka
adalah manusia.
Kalau mereka adalah orang atau manusia, pertanyaan berikutnya
adalah berkenaan dengan identitas mereka, siapakah mereka? Pada
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 54

umumnya mereka ditafsirkan sebagai Musa dan Elia karena kesamaan


hukuman yang di nyatakan oleb Musa dan Elia dengan apa yang
dinyatakan oleh dua saksi tersebut (Why. 11:5-6). Elia telah dinubuatkan
dalam Maleakhi 4:5, "Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia
kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dari dahsyat itu."
Kristus mengatakan bahwa nubuat tentang Elia telah digenapi sebagian
pada masa hidup-Nya (Mat 17:10-13); Mrk 9:11-13; bdk. Luk. 1:17). Baik
Musa maupan Elia menampakan diri pada peristiwa kemuliaan
(trasfigurasi) di atas gunung (Mat 17:3), yang mengantisipasi kedatangan
Kristus kedua kali. Permasalahnnya adalah bahwa Musa adalah seorang
yang telah meninggal. Oleh karena itu tafsiran yang lain menyatakan
bahwa kedua saksi ini adalah Elia dan Henokh karena keduanya tidak mati
tetapi diangkat (transliterasi) (lih. Ibr. 9:27). Masih ada ruang yang luas
untuk membicarakan berbagai pandangan, namun nats ini sebenarnya
tidak berfokus pada indentitas dua saksi, mungkin saja mereka sebenarnya
tidak memiliki hubungan dengan identitas orang-orang tertentu dalam
sejarah.
Dua saksi tersebut dijelaskan sebagai dua pohon zaitun dan dua
kaki dian. Keduanya mempunyai latar belakang ajaran Perjanjian Lama,
(Zak. 4:2-14). Dua saksi dalam kitab Zak.aria ini adalah Yosua sang imam
besar dan Zerubabel sang gubernur. Hubungannya dengan dua kaki dian
adalah kekuatan mereka yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang
dilambangkan dengan minyak zaitun. Demikian juga dua saksi dalam
Wahyu 11 akan diberi kuasa oleh Roh Kudus.
Dua saksi itu akan mengadakan mujizat yang supranatural seperti
yang dilakukan oleh nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Api dari mulutnya
akan menghanguskan musuh (Why. 11:5). Seperti Elia yang mampu
menghentikan hujan dan seperti Musa yang mengubah air menjadi darah
(Why. 11:6). Di tengah-tengah ketidak percayaan, kemurtadan, dan kuasa
lblis di masa sengsara itu, dua saksi akan menjadi ancaman bagi dania
yang jabat selama 1.260 hari.

c. Kematian dua saksi (Why. 11:7-10).


Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 55

Akhir pelayanan dua saksi itu diakhiri dengan munculnya binatang buas
yang diijinkan Allah keluar dari lubang jurang maut (abyssos, 9:1-2,11;
17:8; 20:1, 3) untuk mengalahkan mereka. Binatang buas itu adalah
Antikristus yang disebutkan sembilan kali dalam kitab Wahyu (13:1; 14:9;
15:2; 16:2; 17:3, 13; 19:20; 20:10). Setelah dua saksi dibunuh mayat mareka
dibiarkan tergeletak di Yerusalem, yang secara figurative sebagai Sodom
dan Mesir, karena penolakan dan kemurtadan terhadap Allah.
Seluruh dunia akan melihat mayat mereka mungkin melalui
teknologi komunikasi (televisi). Kematian mereka dianggap sebagai
kemenangan besar bagi penguasa dunia dan Iblis, dan dirayakan oleh
mereka yang berdiam dibumi dengan saling mengirim hadiah.

d. Kebangkitan dua saksi (Why. 11:11-12)


Setelah tiga setengah hari di jalan, tiba-tiba dua saksi itu dibangkitkan dan
akan berdiri dan membuat orang-orang menjadi takut. Kanudian dua saksi
tersebut menanggapi panggilan dari surga, "Naiklah ke mari!" Merekapun
naik ke langit disaksikan oleh musuh-musuh mereka.

e. Akibat Hukuman Allah atas Yerusalem (Why. 11:13-14)


Pada saat yang sama terjadi gempa bumi di Yerusalem dan sepersepuluh
bagian dari kota itu serta mengakibatkan 7.000 orang meninggal dunia.
Berbeda dengan hukuman sebelumnya yang disambut dengan
pemberontakan dan penolakan terhadap Allah, hukuman ini dihadapi
dengan ketakutan dan memuliakam Allah Pasal ini diakhiri dengan
pernyataan celaka kedua telah berakhir, dan masih ada celaka yang ketiga
yaitu yang terakhir (sangkakala ketujuh) segera datang.

8. Sangkakala ketujuh dibunyikan (Why. 11:15-19)


Gambaran peniupan sangkakala ketujuh dalam bagian ini dinyatakan
secara dramatis. Ketika sangkakala ditiup, terdengarlah suara nyaring di
dalam surga "Pemerintahan dunia dipegang ... (11:15b), nubuat-nubuat
tentang pemerintahan Kristus di bumi (Yeh. 21: 26-27; Dani 2:35, 44; 4:3;
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 56

6:26; 7:14, 26-27; Zak. 14:9). Bagian firman itu akan digenapi pada KKKK.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa waktu sangkakala ketujuh secara
kronologis mendekati kedatangan Kristus. Oleh karena itu pemberitahuan
tentang sangkakala ketujuh dan tujuh cawan hukuman Allah yang
termasuk di dalamnya dinyatakan dalam pasal 16. Dalan penyataan
mengenai sangkakala-sangkakala sebelumya hanya satu suara yang
terdengar, sedangkan dalam bagian ini koor yang agung dari surga ikut
memproklamirkan bersama.
Setelah pemberitahuan ini, 24 tua-tua seperti yang telah sering
disebutkan sebelumnya, dalam penglihatan Yohanes mereka terlihat sujud
menyembah Allah. Nanyian pujian mereka menyatakan bahwa waktu
penghukuman Tuhan bagi bangsabangsa, orang-orang mati, dan
penganugerahan kepada hamba-hamba telah tiba (Why. 11:116-18). Allah
dilukiskan sebagai yang memerintah (pantokrator), kekal, pemilik kuasa
(dunamin). Nyanyian mereka menyiapkan kedatangan Kristus dan
membangun pemaintahan-Nya di atas bumi.
Pasal ini ditutup dengan peristiwa yang dramatis. Yohanes menulis,
“Lalu Allah ...” Perkataan ini mengacu pada bait suci di surga bukan di
bumi. Peristiwa-peristiwa dramatis yang diberitahukan berhubungan
dengan tujuh sangkakala disimpulkan dan akan diringkaskan dalam pasal
16. Secara kronologi masa ini akan ditutup dengan kedatangan Kristus
kedua.

9. Tujuh Tokoh Besar pada zaman Akhir (Why. 12-15).


Sekalipun sangkakala ketujuh sudah dibunyikan (Why. 11:15), namun secara
rinci tentang isi dari sangkakala ketujuh baru dijelaskan pada pasal 16. Pasal
12-15 memandang nubuat-nubuat pada masa akhir dari sudut padang yang
lain dan memperkenalkan tokoh-tokoh besar yang akan terlibat dalam paroh
kedua dari tujuh tahun itu. Ketujuh tokoh tersebut adalah:

a. Tokoh pertama : Seorang perempuan berselubung matahari (Why. 12:1-


2)
i. Kata "tanda besar " diterjemahkan dari kata semeion mega yang
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 57

secara literal tanda yang sangat besar. Sekalipun tanda itu terlihat
ada di surga, tetapi peristiwa-peristiwa yang mengikutinya terjadi di
bumi. Tanda merupakan peringatan profetis (Why. 12:3; 13:13-14;
15:1; 16: 14,19).
ii. Wanita itu melambangkan Israel, yang dilukiskan sebagai mempelai
dalam Perjanjian Lama. Ia merupakan sumber kelahiran Kristus
(Kej. 37: 9-11). Matahari dan bulan melambangkan Yakob dan
Rakhel, orangtua Yusuf. Bintang-bintang yang ada di mahkota
wanita itu menyatakan anak-anak Yakob dan diidentitaskan sebagai
wanita sebab Israel memenuhi perjanjian Abraham.

b. Tokoh kedua: seekor naga merah dengan tujuh kepala dan sepuluh
tanduk (Ayt. 3-4).
i. Peristiwa ini nampak di langit sekalipun kenyataannya ada di bumi.
ii. Bintang ini mewakili yang mengontrol seluruh kerajaan di bumi di
masa tribulasi (Dan 7:7-8, 24). Naga menunjuk pada Iblis (Why. 12:9).
iii. Merah padam menyatakan peperangan dan pertumpahan darah
pada masa itu.
iv. Sepuluh tanduk adalah sepuluh kerajaan (Dan. 7:24). Sepertiga
bintang menjelaskan tentang kuasa dan kaki tangan Iblis yang
memenuhi bumi, siap untuk peperangan terakhir.
v. Posisi berdiri menyatakan siap menerkam mangsanya, yaitu Anak
kandung, Yesus Kristus. Siap perang.

c. Tokoh ketiga : Anak laki-laki, Kristus (Ayt. 5-6).


i. Diskripsi anak laki-laki tak lain adalah Yesus Kristus (Mzm. 2:9;
Why. 19:15).
ii. Dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan tahta-Nya berarti
kenaikan Yesus Kristus ke surga dan bukanya pengangkatan (rapture)
karena pengangkatan berkenaan dengan gereja.
iii. Mengacu Matius 24:16, pelarian adalah pengungsian Israel diawal
tribulasi besar (Mrk 13:14).
iv. Pemeliharaan Allah adalah mujizat seperti waktu pengembaraan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 58

selama 40 tahun di padang gurun.


v. Dilanjutkan dengan perang malaikat Mikhael dan pengikutnya
dengan Iblis dan pengikutnya.
vi. 1.260 hari (1214), perlindungan ini diikuti oleh prang di surga.

d. Tokoh keempat : Iblis yang dilempar ke bumi (Ayt. 7-12).


i. Inilah perang puncak yang terjadi di surga. Kini Iblis merajalela
tetapi nanti penghakimannya diperoleh melalui perang dan akan
dihampaskan bersama-sama para pengikutnya. Mereka akan
merajalela luar biasa sebelum dirantai selama 1.000 tahun (20:1-7).
ii. Pendakwa (12:10) menyatakan bahwa fungsi Iblis masa kini adalah
sebagai penuduh. Yesus ditentang di surga sebagai Imam, di bumi
sebagai Raja, terutama masa tribulasi besar dan sebagai Nabi pada
masa puncak tribulasi besar (13:11; 20:10).
iii. Nyanyian pujian di surga tentang kemenangan dan masa baru yang
segera tiba, kerajaan 1.000 tahun (Ayt. 10a), hukuman setan (Ayt.
10b). Kemenangan Kristus dan sorak-sorai di surga, kedahsyatan
setan di bumi, wakumya singkat karena KKKK dan KST segera tiba.

e. Tokoh kelima. Keturunan perempuan yang dianiaya oleh naga (Why.


12:13-17).
i. Sasaran utama naga adalah yang disebut dalam ayat 1. Namun ia
diberi "dua sayap dari burung nazar” mungkin bukan sayap pesawat
tabang modern, kuasa pelepasan dari Allah (Ayt. 14) seperti yang
ditunjukkan pengalaman Perjanjian Lama, seperti Kel 19:4, UI
32:11-12; Mat 24:16; Mrk 13:14; Luk. 21:21.
ii. Padang gurun, tempat persembunyian ini tidak jelas. Beberapa
dugaan antara lain Petra, benteng ibu kota orang Nebat di Edom,
sebelah Selatan Laut Mati. Kota ini memiliki akses yang sempit yang
mudah ditutup tetapi tempatnya luas dan dapat menampung ribuan
orang. Sekalipun tidak disebut secara spesifik, tetapi banyak orang
percaya bahwa 144.000 yang disebut pasal 7 akan dipelihara di sini.
Alkitab sendiri berbicara bahwa Allah akan memeteraikan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 59

pelindungan kepada mereka.

iii. Sekalipun Wahyu 12:6, 14 menyebut perlindungan itu sebagai gurun


dan kitab Injil-Injil menyebut gunung-gunung, keduanya tidaklah
bertentangan selagi pengertiannya ada di padang gurun. Tentang
satu masa, dua masa, dan setengah masa (3 1/2 masa) adalah tiga
setengah tahun (Dan 7:25; dan 11:2; 13:5). Jadi, siksaan besar itu
jelas terjadi pada masa waktu tertentu, bukan sekarang.
iv. Sarana serangan Iblis adalah semburan yang menelan wanita itu.
Tetapi ia tertolong oleh karena bumi menelan air itu. Mungkin air
itu adalah banjir. Namun serangan beralih kepada keturunan yang
lain, yang taat dan memiliki kesaksian Yesus. Mereka adalah orang
Yahudi yang percaya selain 144.000. Wahyu 12 memperkenalkan 5
figur utama di akhir zaman: Setan, Kristus, Malaikat-malaikat,
Wanita, dan sisa Israel. Pasal 13 mengungkapkan dua figur penting
lainnya.

f. Tokoh keenam : Binatang yang keluar dari dalam laut (Ayt. 1-10)
i. Pemberitahuan tentang binatang yang keluar dari dalam laut (Ayt. 1-2).
1).Sepuluh tanduk sesuai dengan nubuatan Daniel (Dan. 7:74; Why.
13:3,7). Tanduk kecil dalam Daniel, menjadi binatang besar dalam
Wahyu.
2). Asalnya dari laut berarti bahwa ia barasal dari oang kafir (Why.17:I5).
3). Ayat 2: Macan tutul, kerajaan Yunani (Dan 7:6); Beruang, kerajaan
Media-Persia (Dan 7:5); Singa, kerajaan Babel (Dan 7:4).
4). Peralihan kuasa dari kepada binatang itu adalah antikristus (2 Tes
2:9), yang mengadakan berbagai mujizat menentang Kristus.
ii. Binatang itu Luk.a parah (Why.13:3)
1). Kekuasaannya membuat ia sembuh secara ajaib, sehingga banyak
orang menyembah. Setan tidak bisa membangkitkan orang mati
tetapi bisa menyembuhkan penyakit.
2). Arti penting ialah kehadiran antikristus sebagai penguasa
dunia disertai dengan kekuatan yang supranatural dan pembebasan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 60

yang ajaib.
3).Dua kemungkinan tafsiran Luk.a di kepala: Pertama, dari sudut
sejarah Romawi (non Kristen) dikalahkan dan diganti dengan
Negara kuasa Kristen. Kemudian diambil alih dengan kuasa non
Kristen di masa tribulasi. Kehadiran kekaiasaran Romawi sekuler
itu adalah penyembuhan yang ajaib. Kedua, pemimpin dunia yang
bakal muncul memiliki kuasa yang sedemikian karena kuasa setan
yang ajaib ia disembuhkan.
iii. Penyembahan kepada binatang itu (Ayt. 4-6).
1). Sifat yang luar biasa dengan mujizatnya pada diri binatang besar itu
membuat dunia menyembah dia. Inilah cita-cita setan agar ia
disembah (Yes. 14:14). Agama palsu menjadi setan di sembah untuk
merebut posisi Allah Bapa dan raja dunia (antikristus) merebut
posisi Kristus. Hal ini terjadi setidak-tidaknya dalam jangka
waktutiga seteangah tahun.
2). Pemerintahannya selama 42 bulan sebagai penghina Allah dan surga
serta yang tinggal di dalamnya. Kehebatannya adalah tanpa perang
tempi memakai kuasa kesembuhan.
iv. Kekuasaan binatang itu (Ayt. 7-8).
1). Ia diijinkan melawan orang-orang kudus.
2). Ia berkuasa atas setiap suku, unit, bahasa, dan bangsa.
3). Ia disembah oleh orang yang tidak beriman di masa Perjanjian
Lama, PB, dan penguasa pra-ciptaan.
e. Nasihat agar mendengarkan (Why.13:9-10).
1). Seruan Tuhan ditujukan kepada peseorangan karena yang parcaya
sungguh minoritas. Inilah ciri panggilan Tuhan sepanjang zaman.
Barangsiapa menyatakan individu.
2). Sepanjang zaman Tuhan memanggil mereka yang mau mendengar
(Mat. 11:15; 13:9, 43; Mrk 4:9, 23; Luk.. 8:8; 14:35). Banyak yang
mati syahid di masa kesusahan besar, tetapi seruan-Nya adalah
tabah dan percaya (iman).

g. Tokoh ketujuh : Binatang yang keluar dari bumi (Why.13:11-18)


Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 61

i. Pemberitahuan tentang binatang yang keluar dari bumi (Ayt. 11-12)


Tidak dijelaskan asal usul geografisnya atau negaranya. Kemungkinan ia
sama dengan yang disebut dalam Wahyu 19:20 dan 20:10, mirip setam
karena berbicara seperti naga. Peranan dan sifatnya mirip dengan tokoh
agama yang berfungsi menyokong tokoh politik, yakni binatang besar yang
pertama. Ia memperoleh kuasa dari setan. Ia menyebabkan seluruh bumi
dan penghuninya menyembah binatang yang pertama.
Sistem agama palsu didukung dengan meniru Tritunggal. Setan
mencoba merebut tempat Allah Bapa, binatang pertama ingin merebut posisi
Kristus, Anak Alah, Raja segala raja; dan binatang yang kedua nabi palsu,
yang mempunyai peranan yang sama dengan Roh Kudus yang mendorong
orang Kristen menyembah Allah. Inilah usaha Iblis yang terakhir untuk
menggantikan iman yang benar kepada Kristus dengan agama palsu.

ii. Mujizat dari binatang itu (Ayt. 13-15).


1). Ia menurunkan api dari langit di depan semua orang.
2). Ia menyesatkan semua orang yang berdiam di bumi dengan
tanda-tanda.
3). Ia menyuruh mereka yang tinggal di bumi untuk membuat
patuing bagi kehormatan binatang yang pertama.
4). Patung binatang itu diberi nyawa.
5). Pembunuhan bagi yang tidak menyembah patung itu.

iii. Tanda dari binatang itu (Ayt. 16-18).


Tanda di tangan dan di dahi – 666 sebagai tanda pengikut anitikristus dan
sistem perdagangan (jual-beli). Pembunuhan massal bagi mereka yang
tidak memakai. Kita temukan banyak spekulasi tentang makna tanda
angka ini. Tafsiran yang terbaik mungkin angka enam adalah dibawah satu
angka sempuna tujuh, tiga angka berjajar menunjukan bahwa Iblis seolah
punya kekuatan ilahi, termasuk dua binatang itu. Mereka bukan pencipta
tetapi hanya ciptaan. Pandangan lain yang cukup baik adalah angka enam
adalah angka manusia. Ada banyak contoh berkenaan dengan tafsiran ini
dalam Alkitab, Misalnya, manusia diciptakan pada hari yang keenam,
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 62

harus bekerja selama enam hari, dan istirahat pada hari yang ketujuh.
Pasal tiga belas penting karena mamperkenalkan dua karakter
utama dalam kitab Wahyu: Binatang yang keluar dari laut, diktator dunia;
dan binatang dari bumi, nabi palsu dan pendukungnya penguasa dunia.
Pasal ini mengetengahkan sifat-sifat kesengsaraan. Pada waktu itu
dikatakan hanya akan ada satu pemerintahan dan satu agama, dan satu
sistem ekonomi. Mereka yang menolak pemerintah dan tidak
menyembahnya akan dianiaya, banyak orang percaya mati syahid. Setan
berusaha membalikan mereka dari penyembahan yang benar kepada Yesus
Kristus. Dengan demikian jelas bahwa impian untuk menjadikan dunia
masa kini lebih baik dengan usaha pemberitaan Injil atau membangun
dunia ini dengan Injil tidak sesuai dengan Alkitab. Karena Alkitab
menyatakan dunia akan murtad, dikuasai roh jahat, dan munafik. Masa
kini panggung itu sepertinya telah mendekati persiapan.

h. Pemandangan Bumi dan Surga (Why. 14-15).


Pasal 14-15 memberikan gambaran yang rinci tentang apa yang terjadi di
surga dan di bumi sebagai persiapan penjelasan tujuh cawan murka dalam
Wahyu 16 hukumanhukuman dalam Wahyu 17-18.

i. 144.000 orang Israel di bukit Sion (Why. 14:1-5).


1). Anak domba adalah Yesus Kristus. Ia datang untuk mengakhiri semua
kejahatan. Dalam Kitab Wahyu istilah ini muncul dalam babagai
konteks. Anak domba yang disalibkan (Why.5:6), yang dimuliakan
(Why.5:8, 12,13), yang adil dan benar (6:1, 16), yang ditinggikan (Why.
7:9, 10, 11,17).
2). Tempat: Tempat Ia berdiri adalah bukit Zion, tempat khusus yang
dipilih oleh Allah untuk pusat pemerintahan Mesias. Tempat ini berbeda
dengan Yerusalem Baru (Lih. Mzm. 2:6; Zak. 14:4; Yes.. 24:23).
3). 144.000 yang dimeteraikan sama dengan pasal 7, mereka diselamatkan
dan dimeteraikan untuk menjadi saksi dalam masa kesengsaraan.
Mereka bukanlah pengkotbah, penginjil, nabi. Kesaksian mereka karena
moralitas yang kudus. Karena itu mereka tidak mati syahid.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 63

4). Meterai di dahinya.


5). Nyanyian mereka. Nyanyian mereka adalah nyanyian tentang
keselarnatan mereka. Kata-katanya tidak disebut seperti dalam Wahyu
5:5-10, namun isinya mirip. Benar, di dalam hati orang tebusan selalu
ada lagu. Kecapi adalah alat musik dimainkan secara khusuk dan
harmonis.
6). Korban sulung (jamak), berarti pertobatan Israel yang mendahului
lainnya yang pada masa kedatangan Tuhan akan berbalik kepada-Nya
(Zak. 12:10; Rm. 11:15, 26-27).

ii. Berita dari tiga malaikat (Why. 14:6-12)


1). Pembawa berita: Malikat. Penerima: Semua kelompok orang di
bumi. Isi berita: Berita hukuman, bukan Injil keselamatan.
2). Malaikat kedua memberitakan runtuhnya Babel (pembahasan
dalam pasal 18).
3). Malaikat ketiga memberitakan murka Allah bagi mereka yang
mengikuti dan menyembah patung. Ajaran tentang bukuman kekal
barasal dari kitab suci.

ii. Bakat bagi orang kudus yang setia (Why. 14:13).


Ayat ini sering dikutip untuk menyatakan berkat bagi semua yang Kristen,
tetapi konteks jelas menyatakan bahwa mereka yang diberkati khusus yang
mati dalam masa kesengsaraan besar.

iv. Berita dari tiga malaikat – kelompok kedua (Why. 14:14-20)


a). Malaikat pertama ini adalah Kristus sendiri karena Ia disebut Anak
Manusia (Why. 1:13). Sabit tajam ditangan-Nya menunjuk hukuman.
Pengertian ini didukung oleh berita tiga malaikat (Why. 14:15-20).
b). Seorang malaikat berseru kepada Kristus agar Ia mengayunkan sabit-
Nya
c). Malaikat yang lain juga membawa sebilah sabit tajam dari malaikat
yang keluar dari mezbah menyerukan agar malaikat itu mengayunkan
sabitnya. Produksi panen itu dijelaskan sebagai hukuman. Jarak aliran
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 64

darah hingga 180 mil, yang mungkin berarti wilayah hukuman itu
meliputi keliling kota Yerusalem. Inilah gambaran tentang
pembantaian besar (Yes.. 63:13; Dan. 11:40-45; Why. 16:14). Dengan
demikian cukup jelas di sini bahwa akan ada perang dunia yang luar
biasa di masa menjelang kedatangan Kristus kedua.
Dalam pasal ini terdapat garis besar peristiwa-peristiwa masa akhir
Munculnya sisa Israel yang saleh, kesaksian kepada orang kafir, jatuhnya
Babel, penyembahan kepada binatang, berkat bagi mereka yang mati
syahid, dan hukuman Allah bagi dunia
.
v. Pemberitahuan tentang tujuh hamba (Why. 15:1-8).
Pasal ini mulai menjelaskan secara rinci hukuman Allah. Pasal 12
memperlihatkan dua tanda, yaitu wanita berpakaian mata hari: Israel dan
seekor naga merah besar: Iblis (setan).
1). Tanda di langit (1), dengan sifatnya yang basar dan ajaib
karena menandai hukuman yang lebih dahsyat segera tiba.
Tujuh malapetaka tarakhir. Malapetaka ini berlipat ganda
dahsyatnya dibandingkan dengan malapetaka di Mesir
(Kel.. 12:29). Kata "tujuh" muncul 8 kali dalam pasal ini.
Bila digabungkan kata "tarakhir" maka hal ini menyatakan
kepastian dan puncak murka Allah.
2). Lautan kaca yang dilihat Yohanes "bacampur" dengan api. Api
sering dipakai untuk mengungkapkan murka Allah yang
menghanguskan (Ibr. 12:29; Kel 3:2; 2 Tes. 1:3,10; 2 Ptr 3:7-
13). Yohanes juga melihat mereka yang mati syahid, yang sama
dengan kelompok yang disebut dalam Wahyu 7:9-17.
3). Nyanyian Musa (3-4) Allah sebagai perencana keselamatan
dan Kristus sebagai juru selamat dipuji dan ditinggikan.
Kristus menjadi Raja segala bangsa adalah suatu
penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Mzm. 2:6-9; Yes..
2:2-4; 66:6-17, 23; Zak. 14:16-17; bdk Flp. 2:9-11).
4). Persiapan penghakiman. Yohanes selanjutnya melihat
surga. Ia melihat bait suci yang disebutnya sebagai Kemah
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 65

kesaksian. Bait suci itu terbuka. Dari sana keluar malaikat


dengan tujuh malapetaka. "Cawan" dalam bahasa Inggris
"Vial" dari bahasa Yunani Phiale, yaitu sejenis mangkok
yang permukaannya lebar sehingga bila isinya dituangkan
cepat tertumpah, sekaligus banyak, dan dengan demikian
penuagan cepat selesai. Suatu ungkapan kedahsyatan
murka Allah yang menyapu bersih dunia, tanpa ampun, dan
tak terelakkan.
5). Asap dalam bait Allah (Why. 8). Dalam Perjanjian Lama
kemuliaan Allah yang manenuhi bait suci berwujud asap
(Kel. 40:35; 1 Raj. 8:10.11). Asap yang dilihat Yohanes
dalam bati suci itu mambuat tak seorang-pun masuk ke
dalamnya hingga tujuh malapetaka selesai dituangkan ke
bumi. Gambaran Wahyu 15:5-8 menunjukkan hukuman
ilahi yang menakutkan bagi orang yang jahat. Hukuman-
hukuman itu akan dituangkan (Why. 16) secara total.

10. Tujuh Cawan Murka Allah (Why.16)


Secara kronologi pasal ini menutup dengan KKKK. Kitab Daniel
menyatakan bahwa akhir dari kesengsaraan besar adalah perang (Dan
11:3045). Penuangan murka ini adalah ekspresi kekuasaan dan kedaulatan,
serta kekudusan-Nya.

a. Cawan pertama (Why. 16:1-2)


i. "Suara nyaring" menunjukkan kedahsyatan penghakiman,
yang bersifat literal dan futuris. Apa yang terjadi masa kini
hanyalah "gladi resik" untuk masa yang akan datang .
ii. Yang ditimpa pertama kali ialah para penyembah berhala,
suatu tanda sikap konsisten dari Allah terhadap mereka sejak
PERJANJIAN LAMA (Ul 28:27-35), tubuh mereka ditimpa
bisul yang jahat dan berbahaya (bdk. Kel. 4:8-12, Bil. 12:10;
Ayb. 2:7-8). Kata berbahaya berarti sangat sakit dan
menggangu. Terlihat ada persamaan antara murka sangkakala
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 66

dengan murka cawan, perbedaannya terletak pada intensitas


tingkat kedahsyatan.

b. Cawan kedua (Why. 16:3)


Dalam meterai yang kedua, darah manusia terlihat bartebaran di mana-
mana (Why. 6:3-4), dalam sangkakala yang kedua disampaikan sepertiga
laut menjadi darah (Why. 8:8), dalam cawan kedua yang ditumpahkan
seluruh laut menjadi darah seperti darah orang mati. Darah itu merembes
ke seluruh dunia Dahsyat! Semua kapal mengalami kengerian dan semua
ikan mati karena malapetaka yang lama pernah menimpa Israel, tak
diragukan peristiwa itu akan terjadi secara literal.

c. Cawan Ketiga (Why. 16:4-7)


Malaikat ketiga rupanya memperluas penyebaran darah itu ke dalam
sungai-sungai dan mata air. Alasan penghukuman adalah karena mereka
menganiaya hamba-hamba Allah (Why. 6). Mezbah (altar) menunjuk pada
panra saleh yang telah mati syahid dan yang telah menanti dengan sabar
penghakiman orang-orang jahat.

d. Cawam keempat (Why. 16:8-9)


Sejak penciptaan Allah menganugerahkan matahari kepada semua orang,
yang jahat dan yang baik (Mat 5:48). Namun pada masa sengsara panas
matahari ditingkatkan sehingga menghanguskan manusia. Mereka yang
tidak mati akan menderita sengsara dahsyat karena tubuh mereka rusak.
Meskipun begitu mereka tidak bertobat.

e. Cawan kelima (Why. 16:10-11)


Sasaran murka Allah diarahkan kepada "tahta binatang" Antikristus yang
telah disembah akhirnya dipertontonkan dalam keadaan tak berdaya.
"Kegelapan'' selalu menyatakan kondisi kerajaan setan. Karena begitu
sakitnya mereka, mereka hanya mampu menggigit lidah. Hujat terhadap
Allah meningkat (Zak. 14:12). Kegelapan itu mempersulit perjalanan
mencari kelepasan dan derita (transportasi dan komunikasi terputus).
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 67

Perderitaan bertambah dahsyat, kekerasan hati semakin meningkat.

f. Cawan keenam (Why. 16:12-16)


Penuangan cawan keenam mirip dengan sangkakala keenam. Ini mungkin
menggenapi nubuat Yes.aya (bdk. Yes.. 11:15-16). Air sungai Efrat kering
dimaksudkan memperlancar perjalanan menuju perang harmagedon.
Tentara dari Timur dibicarakan dalam Yehezkiel 37-38 dapat meluncur
dengan cepat tanpa halangan.

g. Cawan Ketujuh (Why. 16:17-21)


1). Sudah terlaksana adalah ucapan Yesus di Kalvari (Yoh 19:30).
2). Harmagedon akan menjadi tempat pertempuran besar-besaran. Tempat
ini sekarang namanya Megiddo, di dataran rendah Esdrelon (16).
3). Guruh dan kilat menyatakan eksploitasi yang dahsyat demikian juga
gempa bumi (Why. 17-18).
4). Kota terbelah menjadi tiga, dihancurkan rata dengan tanah. Setiap
gunung dan pulau pulau lenyap.
5). Hujan batu seberat satu talenta kira-kira 50 kg menimpa bumi,
menjatuhi manusia, namun mereka tidak juga bertobat

11. Babel runtuh (Why. 17-18)


a. Agama Babel runtuh (Why. 17)
b. Politik Babel runtuh (Why. 18)

12. Nyanyian "haleluya: di surga (Why.19:1-10)


a. Nyanyian "haleluya" oleh himpunan orang banyak di surga (Why.
19:1-3)
b. Nyanyian "Haleluya" oleh 24 tua-tua (Why. 19:4-5)
c. Nyanyian “Haleluya" oleh himpunan orang banyak karena
perkawinan anak domba (Why. 19:6-9)
d. Perintah agar menyembah Allah (Why.19:10)

13. Kedatangan Kristus Kedua Kali (Why. 19:11-21)


Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 68

a. Pernyataan tentang penunggang kuda putih (Why.19:11-13)


b. Kedatangan Raja dan Bala tentaranya dari Surga (Why. 19:14-16)
c. Orang jahat dihancurkan (Why. 19:17-21)

14. Pemerintahan Kristus Masa Milenium (Why. 20:1-10)


a. Iblis diikat (Why. 20:1-3)
b. Kebangkitan dan pemberian pahala kepada yang mati syahid (Why.
20:4-6)
c. Hukuman terakhir atas Iblis (20:7-10)

15. Penghakiman dari Tahta Putih yang besar (Why. 20:11-15)


a. Kebangkitan dan hukuman atas orang-orang jahat (Why. 20:11-13)
b. Lautan api (Why. 20:14-15)

16. Surga dan bumi baru (Why. 21:1-22:5)


a. Penciptaan Surga dan Bumi Baru (Why. 21:1)
b. Uraian tentang Yerusalem Baru (Why. 21:2-8)
c. Yerusalem Baru sebagai pengantin perempuan (Why. 21:9-11)
d. Yerusalem Baru sebagai Kota (Why. 21:12-27)
e. Sungai Air kehidupan (Why. 22:1-2a)
f. Pohon kehidupan (Why. 22:26)
g. Tahta Allah (Why. 22:3-4)
h. Pemerintahan Orang Kudus bersama Allah (Why. 22:5)

17. Kata Penutup (Why. 22:6-21)


a. Kepastian Kedatangan Kristus Kedua Kali (Why. 22:6-7)
b. Penyembahan Yohanes (Why. 22:8-9).
c. Perintah Agar Memberitakan Nubuatan (Why. 22:10-11)
d. Pengadilan dan Pahala (Why. 22:12)
e. Kristus yang kekal (Why. 22:13)
f. Berkat dan hukuman (Why. 22:14-15)
g. Undangan Roh dan Pengantin Perempuan (Why. 20:16-17)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 69

h. Peringatan Terakhir (Why. 22:18-19)


i. Doa dan Janji Terakhir (Why. 20:20-21)

Anda mungkin juga menyukai