WAHYU
WAHYU
Th _____________________________________ 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Bahasa
2. Kosa Kata
Kosa kata dalam kitab Wahyu terdiri dari 870 kata Yunani yang umum dan
44 nama diri. Ada 107 kata umum dan 18 nama diri, dari jumlah tersebut
hanya terdapat dalam kitab Wahyu dan tidak terdapat dalam kita
Perjanjian Baru lainnya. Kata-kata berkenaan dengan benda dan makhlukh
hidup yang terdapat dalam kitab Wahyu tidak memiliki padanan kata
dalam bahasa lainnya, misalnya
a. Tumbuh-tumbuhan: Pohon Ara (Why. 6.13), daun-daun Palem
(Why. 7:9). Pohon Zaitun (Why. 11:4), menuai Gandum (Why.
14:15), anggur (Why. 14:18), gandum dan jelai (Why. 6:61), minyak
zaitun dan anggur (Why. 6:61).
b. Binatang singa (Why. 5:5). anak domba (Why. 5:6), burung nazar
(Why. 8.13), macan tutul (Why. 13:2), beruang (Why. 13:2), katak
(Why. 16:13 ), lembu sapi dan domba (Why. 18:13), kuda (Why.
6:2). Dan ada juga binatang atau makhluk khayalan seperti naga
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 3
(Why. 13:2) dan binatang aneh yang muncul dari laut (Why. 13:1)
c. Kejadian kejadian dalam kilat dan bunyi guruh (Why. 4:5), gempa
bumi (Why. 6.12 ), hujan es, api bercampur darah (Why. 8.7 )
d. Timbangan, ukuran dan uang: secupak gandum (Why. 6:6). sedinar
(Why. 6:6), mil (Why. 14:20), pon (Why. 16:21), tingginya sampai
ke kekang kuda (Why. 14:20).
e Benda-benda: Kaki dian (Why. 1:12), lampu (Why. 18:23), mahkota
(Why. 4:2), takhta-takta (Why. 4:5), gulungan kitab (Why. 5:1),
tongkat besi (Why. 2:27), mahkota yang dipakai oleh raja atau
seorang penakLuk. (Why. 4:4,19, 6:2, 9:7. 12:1, 14 :14), mahkota pada
makhluk aneh (Why. 12:3, 13:1, 19.12), mahkota kehidupan (Why.
2:10, 3:11), panah (Why. 6:2), pedang (Why. 1:16), kereta (Why. 9:9),
baju zirah (Why. 9:19). timbangan (Why. 6:5), meterai (Why. 7:2),
pedupaan emas (Why. 8.3), kunci (Why. 9:1), buluh seperti tongkat
pengukur (Why. 11:1), lobang jurang maut (Why. 9:1), rantai (Why.
20:1), batu kilangan (Why. 18:2), kilangan besar tempat pemerasan
anggur (Why. 14:19), tabut perjanjian (Why. 11:19), sabit (Why.
14:14), sehelai jubah putih (Why. 6:11), berkabung atau memakai
kain kabung (Why. 11:33). Dan barang-barang yang tertulis dalam
daftar yang panjang dalam Wahyu 18:12-13.
f. Alat-alat musik: harpa atau kecapi (Why. 5:8), seruling dan
sangkakala ( Why. 18:22)
g. Batu-batuan: permata yaspis, sardis dan zamrud (Why. 4:3), kristal
(Why. 4:6), mutiara (Why. 17:4), dan permata lain dalam daftar
pada 21:19-20
h. Unsur-unsur lain: belerang (Why. 9:17), kemenyan (Why. 5:8),
apsintus atau zat yang mengandung rasa pahit (Why. 8:11).
3. Tata Bahasa
Gaya dan tata bahasa yang dipakai dalam kitab Wahyu meliputi:
a. Pengulangan
Di banyak tempat dalam kitab Wahyu akan terlihat kata atau ungkapan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 4
yang ditulis berulang kali. Hal itu disebabkan oleh gaya bahasa
pengulangan yang dipakainya. Misalnya, dalam teks Yunaninya
pengulangan itu dimaksudkan untuk menekankan betapa pentingnya suatu
perkataan. Namun dalam bahasa tertentu, mungkin gaya pengulangan kata
ini justru berarti sebaliknya. Contohnya antara lain:
…. yang telah menciptakan langit dan segala isinya, dan bumi dan segala
isinya, dan laut dan segala isinya (Why. 10:6)
…jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka … jikalau ada orang
yang hendak menyakiti mereka (Why. 11:5)
makan daging semua raja, dan daging semua panglima dan daging
semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua
penunggangnya dan daging semua orang (Why. 19:18)
e. Perubahan Masa
Kadang-kadang dalam kitab Wahyu ada perubahan mendasar dalam
bentuk kata kerjanya dari bentuk masa lampau atau masa mendatang
menjadi masa kini. Perubahan ini bisa terlihat dalam bahasa Yunani dan
bahasa-bahasa lain yang mempunyai perbedaan bentuk kata kerja
berdasarkan waktu terjadinya peristiwa (lampau, kini atau akan datang).
Dalam Bahasa Indonesia (TB dan BIS) perubahan ini hampir tidak terlihat
sama sekali. Seringkali sulit memahami arti perubahan ini. Ayat-ayat yang
memakai perubahan bentuk kala (waktu) itu antara lain : 13:11-14, 13:15-
16, 14:2-3, 21:24.
BAB II
PENULIS, TEMPAT DAN TAHUN PENULISAN
A. Penulis
Pada bagian pembukaan kitab Wahyu secara jelas dinyatakan bahwa kitab
ini ditulis oleh Yohanes. Dari abad pertama hingga kini, semua orang
kristen ortodoks sepakat bahwa Yohanes yang dimaksud adalah rasul
Yohanes, salah satu dari dua belas rasul Yesus Kristus.
Dionysius adalah orang pertama yang menentang pendapat bahwa
Yohanes, sang rasul, sebagai penulis kitab Wahyu. Karena alasan mendasar
yaitu ketidak sesuaian antara teologi dengan banyaknya gramatika yang
tidak akurat. Namun pandangan ini tidak mendapat tanggapan atau
diabaikan oleh bapa-bapa gereja awal seperti Justinus Martyr, Irenaeus,
Tertulian, Hippolitus, Clement dari Alexandria dan Origen (John F.
Walvoord, The Revelation of Jesus Christ. hal 11-14). Para sarjana masa
kini yang menerima kitab Wahyu diilhami Roh Kudus, menerima rasul
Yohanes sebagai penulisnya. Akan tetapi Erasmus, Luther dan Zwingli juga
meragukan bahwa rasul Yohanes sebagai penulisnya karena kitab ini
mengajarkan pemerintahan Kristus selama 1000 tahun secara literal
B. Tempat Penulisan
Patmos (kecil) sebuah pulau kecil berbatuan di kepulauan di wilayah laut
Agea yang disebut juga Ykarini. Dalam keadaannya yang berbatu dan
gersang, maka pemerintah Roma memanfaatkan pulau ini sebagai tempat
pembuangan para penjahat. Para tawanan dipaksa bekerja
dipertambangan. Di tempat inilah Yohanes dipenjarakan dan dipaksa
bekerja. Sekalipun terbelenggu Rasul Yohanes masih bebas berhubungan
dengan Tuhan. Jiwanya tidak terbelenggu. Tuhan Yesus mengatakan
rencana-Nya bagi dunia kepadanya (Why. 1:9) (Merril & Unger, Unger's
Bible Dictionary, 1963, 830)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 9
C. Tahun Penulisan
Sejumlah besar sarjana kaum Injili menyatakan bahwa kitab Wahyu ditulis
pada tahun 95 atau 96 M. Penyataan ini didasarkan pada pertimbangan
bapa-bapa gereja awal bahwa rasul Yohanes dibuang di pulau Patmos
selama pemerintahan Domitian yang wafat pada tahun 96 M. Kemudian
Yohanes diizinkan kembali ke Efesus.
Sekalipun demikian ada yang meragukan karena penyataan Papius,
seorang bapa gereja yang mengatakan bahwa rasul Yohanes mati syahid
sebelum tahun 70 M. Akan tetapi, ketepatan atas keraguan ini disangkal
secara tegas oleh penyataan Clement dari Alexandria dan Eusebius yang
mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh Yohanes pada tahun 95 atau 96 M.
b. Pendekatan Preteris
Latin : Praeteritus, yang telah lampau. Pandangan ini menyatakan bahwa
kitab Wahyu sebagai lambang dari konflik gereja awal yang sudah
digenapi. Pandangan ini menolak nilai nubuat kitab Wahyu. Dalam
berbagai hal pandangan ini menggabungkan penafsiran alegoris dan
lambang dengan konsep bahwa kitab Wahyu tidak berhubungan dengan
peristiwa-peristiwa khusus di masa yang akan datang. Hal lain dari
pandangan ini adalah bahwa kitab Wahyu merupakan prinsip mengenai
hubungan Allah dan manusia, dan bukan mengenai suatu peristiwa
tertentu.
c. Pendekatan Historis
Pendekatan yang populer pada abad pertengahan adalah pendekatan
historis pada penafsiran kitab Wahyu. Kitab ini merupakan lambang
sejarah gereja secara utuh di masa lalu yaitu antara kedatangan Kristus
yang pertama dan ke dua. Pandangan ini dikembangakan lebih lanjut oleh
Luther, Isaac Newton, Elliot dan para ahli tafsir aliran postmilenium. Dan
pandangan ini masih berpengaruh sampai sekarang. Permasalahan pokok
adalah bahwa hampir tidak ada dua penafsir yang menafsirkan sebuah nats
sebagai acuan pada peristiwa yang sama. Masing-masing penafsir
cenderung mencocokkan pengenapan nats pada masa hidupnya. Mereka
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 11
d. Pendekatan Futuris
Para sarjana konservatif, yang biasanya premilenarian, mendasari
penafsiran Wahyu dengan pendekaan Futuristik dengan mengatakan
bahwa Wahyu pasal 4-22 berkaitan dengan peristiwa-peristiwa yang akan
datang, bukan sekarang. Isi dari pasal 4-18 menguraikan tujuh tahun pada
zaman akhir sebelum kedatangan Kristus yang kedua dan secara khusus
menekankan peristiwa kesusahan besar (great tribulation), yang akan
terjadi pada masa tiga setengah tahun terakhir sebelum kedatangan-Nya.
Sanggahan terhadap pandangan ini biasanya berakar pada prinsip
teologia yang menolak Premillenialisme. Alasannya kitab Wahyu tidak
akan mungkin cocok bagi pembaca Alkitab masa itu atau tidak dipahami
oleh mereka jika kitab ini bersifat masa depan. Penganut pandangan
Futuristik menjelaskan bahwa peristiwa-peristiwa yang akan datang
menguraikan hal-hal yang menghibur dan menjamin orang kristen yang
dalam imannya berharap kemenangan akhir di masa yang akan datang.
Sekalipun demikian, bukan berarti bahwa penganut ini sama sekali
mengabaikan lambang dalam kitab ini. Lambang akan ditafsirkan secara
wajar dalam konteksnya, di mana peristiwa-peristiwa nubuat yang nyata
yang dilambangkan dalam kitab ini.
2. Tujuan
Tujuan dari kitab Wahyu adalah menyatakan peristiwa-peristiwa yang
akan terjadi segera sebelum, selama dan sesudah kedatangan Kristus yang
kedua kali. Pokok-pokok yang mendukung tujuan tersebut adalah pasal 4-
18. Pasal 19, berbicara tentang kedatangan Kristus kedua, dan Wahyu 20
pemerintahan milenium Kristus. Kekekalan dinyatakan dalam Wahyu 21-
22.
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 12
3. Penerapan
Penerapan praktis khususnya dari pasal 2-3 yang peristiwa pesan pada
tujuh gereja lebih menggambaikan keadaan gereja secara keseluruhan.
Ketetapan Kristus agar mengajar gereja merupakan puncak dari surat-
surat dalam Perjanjian Baru yang berhubungan dengan kehidupan praktis
yang harus dikerjakan orang Kristen. Di satu pihak orang Kristen
dinasihatkan agar hidup kudus, di lain pihak yang bukan Kristen
diingatkan akan adanya hukuman di masa yang akan datang. Kitab ini
memberi bukti yang kuat bahwa kebenaran Allah berkaitan dengan dosa
manusia dan puncak keselamatan bagi mereka yang percaya kepada
Kristus. Peringatan juga diberikan kepada mereka yang tidak siap sedia
menghadapi masa depan. Hari akan tiba, ketika setiap lutut bertelut (Flp
2:10), hari perhitungan itu tidak dapat dielakkan sebab ini merupakan
program ilahi. Bagi mereka yang hidup benar, kitab Wahyu mengandung
berkat (1:3).
E. Struktur
Struktur kitab Wahyu dinyatakan dalam 1:19, demikian "Karena itu
tuliskanlah apa yang telah kau lihat, baik yang terjadi sekarang, maupun
yang akan terjadi sesudah ini"
F. Garis Besar
II. Surat Kepada Tujuh Jemaat : "Apa yang Sedang Terjadi". (Why. 2-3)
A. Surat Kepada Jemaat di Efesus (2:1-7)
B. Surat Kepada Jemaat di Smyrna (2:8-11)
C. Surat Kepada Jemaat di Pergamus (2:12-17
D. Surat Kepada Jemaat di Tiatira (2:18-29)
E. Surat Kepada Jemaat di Sardis (3:1-6)
F. Surat Kepada Jemaat di Filadelfia (3:7-13)
G. Surat Kepada Jemaat di Laodikia. (3:14-22)
III. Wahyu Tentang Masa Depan : "Apa yang Akan Terjadi Sesudah Ini".
(Why. 4-22)
A. Penglihatan Tahta Sorga (Ps. 4)
B. Tujuh Gulungan yang Bermeterai (Ps. 5)
C. Pembukaan 6 Meterai: Masa murka ilahi (Ps 6)
D. Mereka yang akan diselamatkan pada masa Tribulasi (Ps. 7)
E. Pembukaan tujuh Meterai dan perkenalanm tujuh sangkakala (Ps.
8-9)
F. Malaikat yang berkuasa dan golongan kecil (Ps. 10)
G. Dua saksi (Ps 11:1-14)
H. Bunyi sangkakala (11:15-19)
I. Tujuh Orang kuat di masa akhir (12-15)
J. Cawan murka Allah (Ps. 16)
K. Jatuhnya Babilon (Ps. 17-18)
L. Nyanyian Haleluya di Sorga (19:1-21)
M. Pemerintahan Kristus (20 : 1-10)
N. Penghakiman dihadapan tahta putih (20:11-15)
O. Sorga dan bumi yang baru (21:1 — 22:5)
P. Firman Terakhir dari Allah (12:6-21)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 14
BAB III
EKSPOSISI KITAB WAHYU
dalam waktu dekat (Luk. 18:8; Kis. 12:7; 22:18; 25:4; Rm 16:20). Ia telah
menyatakan (esemanen) — menjadikan jelas melalui tanda atau lambang,
serta melalui kata. Perantaraannya adalah malaikat. Sekalipun tidak
disebut, para penafsir percaya bahwa malaikat itu bernama Gabriel, yang
juga telah menyampaikan berita kepada Daniel, Maria, dan Zak.aria (bdk
Dan 8:16; 9:21-22; Luk. 1:26-31).
c. Penulis
Yohanes yang setia memberitakan hal dari dan tentang Yesus sendiri (2)
Siapakah hamba-hamba-Nya? Kata doulos, artinya budak, milik mutlak
dari tuannya. Jadi, Wahyu ini diberikan kepada Yohanes untuk
disampaikan kepada yang lain.
b. Berkat.
Anugerah dan damai sejahtera. Anugerah berbicara tentang sikap Allah
terhadap orang percaya, damai berbicara tentang antara kebersamaan
orang percaya dengan pengalaman damai ilahi. Jadi, kasih karunia dan
damai sejahtera berisi sikap orang Kristen dihadapan Allah
e. Peringatan
Dalam ayat 7-8, pembaca di dorong untuk melihat kedatangan-Nya yang
kedua. Pemandangannya seperti yang digambarkan Lukas dalam Kis. 1:9-
11, yaitu "dengan awan-awan." Mereka yang pernah menolak dan menikam
(membunuh) Diapun akan melihat Dia. Apakah maksud frasa ini?
Sekalipun mereka sudah mati dan tidak akan dibangkitkan sampai
berakhirnya masa Milenium, sisa Israel yang saleh "akan melihat (Dia)".
Sisa yang saleh ini menjadi wakil bangsa Israel. Kedatangan Kristus
yang kedua kali akan terlihat ke seluruh dunia, yang tidak percaya kepada-
Nyapun akan melihat-Nya. Dia yang akan datang itu selanjutnya dijelaskan
sebagai Alfa dan Omega (huruf awal dan akhir Yunani digunakan pula
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 17
dalam Why. 21:6; 22:13), yang selanjutnya disebut yang ada, dan yang
sudah ada dan yang akan datang. Ini menekankan bahwa Kristus adalah
kekal, Yang Mahakuasa (Yun: Pantokrator = Yang menguasai semua) kata
ini ditulis 10 kali dalam Perjanjian Baru, 9 kali dalam kitab Wahyu (Why.
1:8; 4:8; 11:17; 15:3; 16;7, 14; 19:6, 15; 21:22) dan 1 kali dalam 2 Korintus
6:18. Kesimpulan : Pernyataan seluruh kitab sebagian besar
tercermin dalam salam ini.
Altar tembaga dalam Bait Allah dikaitkan dengan korban bagi dosa dan
hukuman Allah. Pelayan Tuhan adalah milik Yesus Kristus yang berkuasa,
Mulia (Why. 1:16,20).
B. Surat Kepada Tujuh Jemaat – "Apa yang sedang terjadi." (ayt.t. 2-3)
Dalam Wahyu 1:11 telah menyebutkan tujuh jemaat yang menerima pesan
dari Yesus Kristus. Ketujuh jemaat itu adalah Efesus, Smirna, Pergamus,
Tiatira, Sardis, Filadelfia, dan Laodikia. Secara Geografis, Efesus terletak
paling selatan. Jadi, utusan harus menempuh perjalanan dari pelabuhan
laut Efesus ke utara sejauh 56 km ke pelabuhan Smirna, selanjutnya jauh
lebih ke utara yaitu Pergamus kemudian perjalanan dilanjutkan ke Timur
dan ke selatan tempat keempat jemaat lain berada.
Arti dan aPerjanjian Lamaikasi dari pesan kepada ketujuh jemaat
bagi jemaat masa kini sering diperdebatkan. Karena keberadaan dan sifat
gereja-gereja tersebut sesuai dengan sejarah yang dihadapinya. Akan tetapi
jika dibandingkan surat-surat Paulus, sekalipun ditujukan kepada gereja
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 19
tertentu, dapat juga diterapkan untuk gereja secara keseluruhan sejauh ada
kesamaan dalam situasinya.
Bila isi surat kepada Tujuh jemaat itu dianalisa, maka ditemukan
bahwa, Pertama, berita tersebut untuk jemaat-jemaat setempat pada masa
abad pertama. Kedua, berita tersebut juga merupakan berita bagi gereja-
gereja masa kini. Ketiga, nasihat untuk perorangan atau kelompok, jelas
merupakan nasihat bagi orang-orang masa kini. Keempat, sejumlah orang
percaya bahwa urutan tujuh jemaat itu urutan berbagai zaman dalam
sejarah gereja dari abad pertama hingga kini.
Ada sejumlah kesamaan antara surat ketujuh jemaat dengan
pergerakan arah gereja semenjak permulaan gereja rasuli. Contoh: Efesus
berciri gereja rasuli secara keseluruhan, dan Smirna melukiskan gereja
yang mula-mula mengalami penganiayaan. Sekalipun demikian, Alkitab
tidak mematok tafsiran seperti itu, namun penerapan dapat dilakukan
dengan mempertimbangkan kesamaan secara alami.
Surat kepada tujuh jemaat berbeda satu dengan yang lainnya,
namun memiliki beberapa kesamaan. Tiap-tiap surat menyatakan bahwa
Kristus mengetahui pekerjaan mereka, janji kepada mereka yang menang,
nasihat bagi mereka yang mendengar, dan keberadaan Kristus
berhubungan dengan pesan surat. Tiap surat peristiwa pujian (kecuali
surat kepada jemaat Laodikia.), teguran kecuali jemaat Filadelfia), nasihat
dan janji yang membesarkan hati bagi mereka yang memperhatikan pesan.
Secara umum surat kepada tujuh jemaat mengetengahkan masalah
yang terdapat dalam seluruh perjalanan sejarah gereja. Wahyu Yesus
Kristus yang menyeluruh dan tajam merupakan evaluasi terhadap jemaat-
jemaat setempat.
a. Penerima
Pada waktu surat ini ditulis, Efesus merupakan kota besar di Asia kecil, di
sini terdapat pelabuhan laut, kuil Artemis (Kis. 19:24, 27, 28, 34, 35), yang
merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia. Paulus pernah
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 20
a. Penerima
Smirna adalah kota yang memiliki pelabuhan laut seperti Efesus. Bedanya
kota Smirna pelabuhan lautnya sangat besar. Nama kota ini, Smirna,
artinya "Mor" (Ibrani); Mur (Arab). Getah Mur sangat terkenal. Getah ini
dapat digunakan sebagai dupa, atau parfum. Rasanya pahit, tetapi baunya
harum (Kel.. 30:23; Kid. 3:6; Mzm.. 45:9; Mat. 2:11; Mrk. 16:29; Yoh.
19:39). Jemaat Smirna sedang mengalami kepahitan karena penderitaan,
namun kesetiaan mereka seperti Mur atau minyak wangi bagi Allah.
jemaat Why. 2:9, 13, 24; 3:9). Dalam sejarah gereja secara umum
penganiayaan dilakukan oleh orang-orang beragama.
c. Teguran
Jemaat Smirna tidak mendapat teguran apapun sekalipun mereka sangat
menderita, mereka setia, murni dalam iman dan kehidupan.
Jemaat dihimbau agar tetap setia sampai mati dengan mengharapkan akan
memperoleh sesuatu sesudah mati, yaitu kehidupan kekal.
Seperti halnya dengan surat jemaat yang lain, nasihat diberikan
kepada orang-orang yang mau mendengar. Janji yang diberikan kepada
mereka yang menang bersifat umum. Mereka dijamin tidak akan
menderita apa-apa oleh kematian kedua (Why. 20: 14-15). Firman Tuhan
yang memberi jaminan kepada semua jemaat yang menderita dan
teraniaya dinyatakan dalam Surat Ibrani 12:11.
percaya dengan "nama baru" yang menandai bahwa mereka diterima Allah
dan nama itu untuk kemuliaan. Dalam Perjanjian Lama digambarkan
bahwa para imam memakai 12 batu kecil di dadanya, masing-masing
tertera 12 suku Israel. Sekalipun jemaat di Pergamus tidak memiliki batu
atau permata di dunia ini, mereka memiliki sesuatu yang jauh lebih
penting, yaitu mereka diterima Kristus sendiri dan jaminan berkat yang
tidak terbatas di masa yang akan datang. Jadi, peringatan bagi jemaat
pergamus adalah agar mereka menolak untuk kompromi dengan moral
dan ajaran dan melawan doktrin yang menyimpang dari kemurnian ajaran
Kristus.
d. Nasihat (Why.3:2a-3)
Nasihat pertama agar mereka "bangun" (sadar) dan memanfaatkan sisa
tenaga. Kemudian dinasihatkan pula agar "ingat," "turut," dan "bertobat."
Jika mereka tidak siap, Dia akan datang seperti pencuri, tiba-tiba dan tidak
diharapkan.
e. Janji (Why.3:4-6)
Kristus masih mengakui mereka yang masih hidup saleh, sekalipun secara
keseluruhan jemaat Sardis sudah mati atau sekarat. Mereka yang saleh itu,
yaitu: mereka yang tidak "mengotori" pakaiannya dengan dosa dijanjikan
bersama Tuhan berpakaian putih (bdk 18), sebagai lambang kebenaran
Allah. Dan nama mereka tetap tercatat dalam buku kehidupan.
Dia juga akan mengakui mereka dihadapan Bapa di Sorga dan para
malaikat-Nya. Pernyataan tidak akan menghapus nama-nama dalam kitab
kehidupan berarti menegaskan secam positif bahwa nama mereka tidak
akan dihapus. Karena Yohanes menyatakan pada bagian lain bahwa barang
siapa yang dilahirkan kembali tidak akan mati (Yoh. 5:24; 6:35-37; 10:28-
29). Buku kehidupan dicatat Yohanes 6 kali (Why. 3:5; 13:8; 17:8; 20:12,
15; 21:27). Dengan demikian orang yang tidak lahir baru tidak tercatat dan
oleh karena itu, tidak perlu dihapus namanya.
Kesimpulan dinyatakan seperti surat sebelumnya, hendaklah jemaat
mendengar apa yang dikatakan Roh. Keadaan jemaat Sardis menjadi
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 29
cerminan jemaat masa kini. Aktifitas yang semarak dan bangunan yang
megah bukan merupakan tanda kehidupan gereja yang sesungguhnya.
Firman Kristus mengatakan "ingatlah," "bertobatlah," dan "turutilah"
merupakan penyataan yang relevan.
C. Wahyu tentang masa yang akan datang : "Apa yang akan terjadi sesudah
ini" (Why. 4-22)
Dengan memperhatikan garis besar yang tertera dalam Wahyu 1:19, Allah
membuka peristiwa-peristiwa masa depan ("apa yang akan terjadi sesudah
ini”) kepada Yohanes. Peristiwa-peristiwa itu meliputi peristiwa-peristiwa
yang mengarah kepada kedatangan Kristus kedua kalinya (Why. 4-18); lalu
kedatangan-Nya (Why. 19); diikuti kerajaan seribu tahun (Why. 20), dan
diakhiri Yerusalem baru, surga dan bumi baru (Why. 21-22). Kedatangan
Kristus kedua kali merupakan pokok kebenaran dalam Wahyu 19, mirip
dengan apa yang dikisahkan oleh keempat Injil tentang kedatangan-Nya
yang pertama.
Wahyu tentang masa depan dibentangkan mulai dari penglihatan
berkenaan dengan surga (Why. 4-5). Permulaan pasal 6 mengetengahkan 7
meterai. Ketika meterai dibuka, Tribulasi besar terjadi dengan urut-urutan
peristiwa yang bergerak menuju kedatangan Kristus yang kedua. 7
Sangkakala membeberkan peristiwaperistiwa secara rinci dari meterai
ketujuh yang telah dibuka. Model ini juga terdapat dalam pasal 16, tujuh
cawan murka Allah dibentangkan dari isi sangkakala ketujuh.
Peristiwa-peristiwa semakin cepat meningkat dan terjadi
kehancuran hebat hingga klimaks pada kedatangan Kristus kedua kali.
Kedatangan-Nya yang'cedua kali itu digambarkan pada pasal 20 dan
dikaitkan dengan kerajaan milenium, sedangkan pasal 21-22 menguraikan
sorga dan bumi baru.
Jadi, tujuan utama kitab Wahyu adalah untuk mengetengahkan
kedatangan Kristus kedua kali dan mengikuti peristiwa-peristiwa yang
merupakan tanda peringatan bagi umat Allah dan manusia secara
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 34
yang pertama.
Empat makhluk itu telah ditafsirkan secara berbeda oleh banyak
penafsir. Barangkali empat makhluk tersebut melambangkan sifat-sifat
Allah antara lain : Mahatahu dan Mahahadir (dilambangkan makhluk
dengan banyak mata). Gambaran makhluk sebagai binatang menunjukkan
sifat Allah yang lain: Singa berarti agung dan Mahakuasa, Anak lembu,
model pekerja yang setia dan sabar; manusia membicarakan kecerdasan;
burung nasar, burung terbesar, melambangkan kedaulatan yang tak
terbatas. Kemungkinan lain tentang arti keempat makhluk itu adalah
Kristus yang digambarkan oleh keempat Injil.
Dalam Matius, singa dari suku Yehuda; dalam Markus, anak lembu
sebagai hamba Yahwe; dalam Lukas, menekankan kemanusiaan Yesus; dan
dalam Yohanes, burung nasar, sebagai keilahian Anak Allah. Kemungkinan
yang lain tentang empat makhluk itu adalah malaikat yang memuji sifat
Allah. Malaikat sebagaimana dinyatakan dalam kitab suci dapat muncul
dalam berbagai wujud, dan penjelasan inilah yang paling masuk akal.
Malaikat sering dibahas dalam Alkitab khususnya dalam kitab-kitab
nubuat seperti kitab Yehezkiel dan Wahyu. Petunjuk enam sayap yang
dimiliki tiap-tiap makhluk adalah sama dengan serafim (Yes. 6:2-3).
Kebenaran tersebut menambah bobot penafsiran bahwa empat makhluk
itu malaikat. Keempat makhluk dalam Wahyu 4 dan serafim dalam Yes.aya
6 memiliki kesamaan fungsi yaitu berasal dari kekudusan Tuhan semesta
alam.
Pelayanan makhluk-makhluk diarahkan pada kekudusan dan
kekekalan Allah. Keberadaan mereka di surga menyemarakkan kesan
keagungan, kekudusan, kedaulatan, dan kekekalan Allah.
14).
atau kira-kira 1,5 milyar orang untuk ukuran penduduk dunia sekarang
akan terbunuh. Jelaslah bahwa hal ini bukan masalah hukuman yang
sepele, tetapi faktor utama dalam tribulasi besar. Jadi mendukung
kesimpulan tribulasi besar dimulai. Empat meterai pertama merupakan
satu unit dan satu penjelasan siksaan besar yangs sebelumnya belum
pernah terjadi (Yer 30:7; Dan 12:1; Mat 24:21-22)
sebagai asap yang menggelapkan langit dan matahari. Dari asap keluar
makhluk yang disebut belalang yang memiliki sengat mematikan seperti
kalajengking. Mereka dipesan agar tidak merusak tanaman
sayuran/rerumputan dan pohon-pohon, tetapi supaya mereka menyengat
manusia yang tidak memiliki meterai Allah di dahinya.
Dalam pasal 7 dikatakan bahwa 144.000 orang Israel diberi meterai,
dan perlindungan dari tulah, demikian juga seluruh umat yang mengenal
Allah pada hari itu. Dalam Perjanjian Lama disebutkan bahwa belalang
merupakan tulah yang mengerikan, sebab belalang dapat membuat tanah
tandus oleh karena tanaman yang ditanam di atasnya dilahap habis (Kel.
10:12-20; Yoel 1:31). Namun, belalang-belalang ini tidak makan tanaman,
mematikan dengan kekuatannya menyiksa manusia selama lima bulan
(9:10). Barangkali mereka adalah roh-roh jahat dalam bentuk binatang.
Karena mereka keluar dari abyssos, kediamannya (Luk. 8:31).
Demikianlah kejahatan (sifat jahat) manguasai manusia sedemikian rupa
sehingga mereka walaupun ingin mati, mereka tidak dapat: Manusia tidak
dapat mengontrol hidupnya sendiri.
Penjelasan tentang belalang dibandingkan dengan kuda (Why. 9:7-
11). Yohanes melihat lukisan tentang makhluk itu, tetapi tidak dapat
mengartikan tiap-tiap sifatnya. Gambaran itu adalah kekuatan Iblis yang
adi kodrati dan dunia roh jahat yang berkaitan dengan orang yang tidak
percaya.
Hukuman disebutkan lima bulan (9:5,10). Jangka waktu tersebut
membuktikan bahwa hukuman terjadi bukan dalam waktu yang singkat
sebelum kedatangan Yesus kedua-kalinya, tetapi ada jangka waktu. Si iblis
itu bernama Abaddon (bhs. Ibrani), atau Apollyon (bhs. Yunani). Kedua
kata itu berarti "perusak". Walaupun kadangkala Iblis digambarkan
sebagai malaikat terang (2 Kor 11:14), namun iblis dan roh-roh jahat dalam
bagian ini jelas sebagai perusak atau penghancur umat manusia. Hukuman
ini mempertegas hukuman yang telah mendahului, sebagimana yang
diuraikan oleh Kristus "akan ada waktu sengsara ..." yang tidak akan
pernah terjadi lagi (bdk. Mat 24:21)
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 49
15,18).
Sekalipun Hukuman dari Allah sangat dahsyat tetapi manusia tidak
mau bertobat (Why. 9:20-21). Mereka terus menyembah roh-roh jahat dan
berhala-berhala, terus membunuh, praktek sihir (Pharmakaion) yang
merupakan asal kata farmasi, (bdk. Gal 5:20; Why. 18:23; 21:8; 22:15),
percabulan dan perceraian. Hukuman yang dicurahklan berkembang
semakin buruk dan lebih mengerikan sekalipun demikian manusia tetap
mengeraskan hati.
j. Sangkakala ketujuh
dangan pemilik, artinya bahwa bait suci itu milik Allah. Dengan cara yang
sama Yehezkiel 40, bait Allah dan Yerusalem baru diukur (Why. 21:15-17).
Bait Allah ini akan dibangun sehingga orang Yahudi ortodok dapat
mempersembahkan korban sesuai dengan hukum Musa dalam jangka
waktu tiga setengah tahun pertama dari tujuh tahun seperti yang
diungkapkan Daniel dengan istilah 70 minggu. Karena pada permulaan 42
bulan masa kesusahan persembahan korban dihentikan dan bait suci
direndahkan dan altar bait suci akan dikuasai penguasa dunia dan akan
ditempatkan patung diatasnya dan ia akan memproklamirkan diri sebagai
Allah (bdk. 2 Tes. 2:4; Why. 13:14-15).
Yohanes juga diperintahkan menghitung jumlah yang beribadah di
bait suci. Disini kelihatannya Allah ingin mengevaluasi baik ukuran bait
suci itu dan mereka yang ada di dalamnya.
Kecenderungan sejumlah orang ingin merohanikan mast 42 bulan
masa kesengsaraan, tetapi masa ini sebaiknya dipandang secara literal
sebab ditegaskan kembali dengan hitungan hari yaitu 1260 bari pada 11:3.
Jika tiap bulan dihitung 30 hari, maka jumlahnya 1.260 hati. Dari
penjelasan ini maka nyatalah bahwa "masa orang kafir" (Luk. 21:24) tidak
akan barakhir hingga KKKK untuk membangun kerajaanNya. Sekalipun
kini orang Yahudi memiliki Yerusalem, namun mereka akan kehilangan
hak pada masa sengara nanti.
Akhir pelayanan dua saksi itu diakhiri dengan munculnya binatang buas
yang diijinkan Allah keluar dari lubang jurang maut (abyssos, 9:1-2,11;
17:8; 20:1, 3) untuk mengalahkan mereka. Binatang buas itu adalah
Antikristus yang disebutkan sembilan kali dalam kitab Wahyu (13:1; 14:9;
15:2; 16:2; 17:3, 13; 19:20; 20:10). Setelah dua saksi dibunuh mayat mareka
dibiarkan tergeletak di Yerusalem, yang secara figurative sebagai Sodom
dan Mesir, karena penolakan dan kemurtadan terhadap Allah.
Seluruh dunia akan melihat mayat mereka mungkin melalui
teknologi komunikasi (televisi). Kematian mereka dianggap sebagai
kemenangan besar bagi penguasa dunia dan Iblis, dan dirayakan oleh
mereka yang berdiam dibumi dengan saling mengirim hadiah.
6:26; 7:14, 26-27; Zak. 14:9). Bagian firman itu akan digenapi pada KKKK.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa waktu sangkakala ketujuh secara
kronologis mendekati kedatangan Kristus. Oleh karena itu pemberitahuan
tentang sangkakala ketujuh dan tujuh cawan hukuman Allah yang
termasuk di dalamnya dinyatakan dalam pasal 16. Dalan penyataan
mengenai sangkakala-sangkakala sebelumya hanya satu suara yang
terdengar, sedangkan dalam bagian ini koor yang agung dari surga ikut
memproklamirkan bersama.
Setelah pemberitahuan ini, 24 tua-tua seperti yang telah sering
disebutkan sebelumnya, dalam penglihatan Yohanes mereka terlihat sujud
menyembah Allah. Nanyian pujian mereka menyatakan bahwa waktu
penghukuman Tuhan bagi bangsabangsa, orang-orang mati, dan
penganugerahan kepada hamba-hamba telah tiba (Why. 11:116-18). Allah
dilukiskan sebagai yang memerintah (pantokrator), kekal, pemilik kuasa
(dunamin). Nyanyian mereka menyiapkan kedatangan Kristus dan
membangun pemaintahan-Nya di atas bumi.
Pasal ini ditutup dengan peristiwa yang dramatis. Yohanes menulis,
“Lalu Allah ...” Perkataan ini mengacu pada bait suci di surga bukan di
bumi. Peristiwa-peristiwa dramatis yang diberitahukan berhubungan
dengan tujuh sangkakala disimpulkan dan akan diringkaskan dalam pasal
16. Secara kronologi masa ini akan ditutup dengan kedatangan Kristus
kedua.
secara literal tanda yang sangat besar. Sekalipun tanda itu terlihat
ada di surga, tetapi peristiwa-peristiwa yang mengikutinya terjadi di
bumi. Tanda merupakan peringatan profetis (Why. 12:3; 13:13-14;
15:1; 16: 14,19).
ii. Wanita itu melambangkan Israel, yang dilukiskan sebagai mempelai
dalam Perjanjian Lama. Ia merupakan sumber kelahiran Kristus
(Kej. 37: 9-11). Matahari dan bulan melambangkan Yakob dan
Rakhel, orangtua Yusuf. Bintang-bintang yang ada di mahkota
wanita itu menyatakan anak-anak Yakob dan diidentitaskan sebagai
wanita sebab Israel memenuhi perjanjian Abraham.
b. Tokoh kedua: seekor naga merah dengan tujuh kepala dan sepuluh
tanduk (Ayt. 3-4).
i. Peristiwa ini nampak di langit sekalipun kenyataannya ada di bumi.
ii. Bintang ini mewakili yang mengontrol seluruh kerajaan di bumi di
masa tribulasi (Dan 7:7-8, 24). Naga menunjuk pada Iblis (Why. 12:9).
iii. Merah padam menyatakan peperangan dan pertumpahan darah
pada masa itu.
iv. Sepuluh tanduk adalah sepuluh kerajaan (Dan. 7:24). Sepertiga
bintang menjelaskan tentang kuasa dan kaki tangan Iblis yang
memenuhi bumi, siap untuk peperangan terakhir.
v. Posisi berdiri menyatakan siap menerkam mangsanya, yaitu Anak
kandung, Yesus Kristus. Siap perang.
f. Tokoh keenam : Binatang yang keluar dari dalam laut (Ayt. 1-10)
i. Pemberitahuan tentang binatang yang keluar dari dalam laut (Ayt. 1-2).
1).Sepuluh tanduk sesuai dengan nubuatan Daniel (Dan. 7:74; Why.
13:3,7). Tanduk kecil dalam Daniel, menjadi binatang besar dalam
Wahyu.
2). Asalnya dari laut berarti bahwa ia barasal dari oang kafir (Why.17:I5).
3). Ayat 2: Macan tutul, kerajaan Yunani (Dan 7:6); Beruang, kerajaan
Media-Persia (Dan 7:5); Singa, kerajaan Babel (Dan 7:4).
4). Peralihan kuasa dari kepada binatang itu adalah antikristus (2 Tes
2:9), yang mengadakan berbagai mujizat menentang Kristus.
ii. Binatang itu Luk.a parah (Why.13:3)
1). Kekuasaannya membuat ia sembuh secara ajaib, sehingga banyak
orang menyembah. Setan tidak bisa membangkitkan orang mati
tetapi bisa menyembuhkan penyakit.
2). Arti penting ialah kehadiran antikristus sebagai penguasa
dunia disertai dengan kekuatan yang supranatural dan pembebasan
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 60
yang ajaib.
3).Dua kemungkinan tafsiran Luk.a di kepala: Pertama, dari sudut
sejarah Romawi (non Kristen) dikalahkan dan diganti dengan
Negara kuasa Kristen. Kemudian diambil alih dengan kuasa non
Kristen di masa tribulasi. Kehadiran kekaiasaran Romawi sekuler
itu adalah penyembuhan yang ajaib. Kedua, pemimpin dunia yang
bakal muncul memiliki kuasa yang sedemikian karena kuasa setan
yang ajaib ia disembuhkan.
iii. Penyembahan kepada binatang itu (Ayt. 4-6).
1). Sifat yang luar biasa dengan mujizatnya pada diri binatang besar itu
membuat dunia menyembah dia. Inilah cita-cita setan agar ia
disembah (Yes. 14:14). Agama palsu menjadi setan di sembah untuk
merebut posisi Allah Bapa dan raja dunia (antikristus) merebut
posisi Kristus. Hal ini terjadi setidak-tidaknya dalam jangka
waktutiga seteangah tahun.
2). Pemerintahannya selama 42 bulan sebagai penghina Allah dan surga
serta yang tinggal di dalamnya. Kehebatannya adalah tanpa perang
tempi memakai kuasa kesembuhan.
iv. Kekuasaan binatang itu (Ayt. 7-8).
1). Ia diijinkan melawan orang-orang kudus.
2). Ia berkuasa atas setiap suku, unit, bahasa, dan bangsa.
3). Ia disembah oleh orang yang tidak beriman di masa Perjanjian
Lama, PB, dan penguasa pra-ciptaan.
e. Nasihat agar mendengarkan (Why.13:9-10).
1). Seruan Tuhan ditujukan kepada peseorangan karena yang parcaya
sungguh minoritas. Inilah ciri panggilan Tuhan sepanjang zaman.
Barangsiapa menyatakan individu.
2). Sepanjang zaman Tuhan memanggil mereka yang mau mendengar
(Mat. 11:15; 13:9, 43; Mrk 4:9, 23; Luk.. 8:8; 14:35). Banyak yang
mati syahid di masa kesusahan besar, tetapi seruan-Nya adalah
tabah dan percaya (iman).
harus bekerja selama enam hari, dan istirahat pada hari yang ketujuh.
Pasal tiga belas penting karena mamperkenalkan dua karakter
utama dalam kitab Wahyu: Binatang yang keluar dari laut, diktator dunia;
dan binatang dari bumi, nabi palsu dan pendukungnya penguasa dunia.
Pasal ini mengetengahkan sifat-sifat kesengsaraan. Pada waktu itu
dikatakan hanya akan ada satu pemerintahan dan satu agama, dan satu
sistem ekonomi. Mereka yang menolak pemerintah dan tidak
menyembahnya akan dianiaya, banyak orang percaya mati syahid. Setan
berusaha membalikan mereka dari penyembahan yang benar kepada Yesus
Kristus. Dengan demikian jelas bahwa impian untuk menjadikan dunia
masa kini lebih baik dengan usaha pemberitaan Injil atau membangun
dunia ini dengan Injil tidak sesuai dengan Alkitab. Karena Alkitab
menyatakan dunia akan murtad, dikuasai roh jahat, dan munafik. Masa
kini panggung itu sepertinya telah mendekati persiapan.
darah hingga 180 mil, yang mungkin berarti wilayah hukuman itu
meliputi keliling kota Yerusalem. Inilah gambaran tentang
pembantaian besar (Yes.. 63:13; Dan. 11:40-45; Why. 16:14). Dengan
demikian cukup jelas di sini bahwa akan ada perang dunia yang luar
biasa di masa menjelang kedatangan Kristus kedua.
Dalam pasal ini terdapat garis besar peristiwa-peristiwa masa akhir
Munculnya sisa Israel yang saleh, kesaksian kepada orang kafir, jatuhnya
Babel, penyembahan kepada binatang, berkat bagi mereka yang mati
syahid, dan hukuman Allah bagi dunia
.
v. Pemberitahuan tentang tujuh hamba (Why. 15:1-8).
Pasal ini mulai menjelaskan secara rinci hukuman Allah. Pasal 12
memperlihatkan dua tanda, yaitu wanita berpakaian mata hari: Israel dan
seekor naga merah besar: Iblis (setan).
1). Tanda di langit (1), dengan sifatnya yang basar dan ajaib
karena menandai hukuman yang lebih dahsyat segera tiba.
Tujuh malapetaka tarakhir. Malapetaka ini berlipat ganda
dahsyatnya dibandingkan dengan malapetaka di Mesir
(Kel.. 12:29). Kata "tujuh" muncul 8 kali dalam pasal ini.
Bila digabungkan kata "tarakhir" maka hal ini menyatakan
kepastian dan puncak murka Allah.
2). Lautan kaca yang dilihat Yohanes "bacampur" dengan api. Api
sering dipakai untuk mengungkapkan murka Allah yang
menghanguskan (Ibr. 12:29; Kel 3:2; 2 Tes. 1:3,10; 2 Ptr 3:7-
13). Yohanes juga melihat mereka yang mati syahid, yang sama
dengan kelompok yang disebut dalam Wahyu 7:9-17.
3). Nyanyian Musa (3-4) Allah sebagai perencana keselamatan
dan Kristus sebagai juru selamat dipuji dan ditinggikan.
Kristus menjadi Raja segala bangsa adalah suatu
penggenapan nubuat Perjanjian Lama (Mzm. 2:6-9; Yes..
2:2-4; 66:6-17, 23; Zak. 14:16-17; bdk Flp. 2:9-11).
4). Persiapan penghakiman. Yohanes selanjutnya melihat
surga. Ia melihat bait suci yang disebutnya sebagai Kemah
Tafsiran Kitab Wahyu by Jannes E. Sirait, M.Th _____________________________________ 65