Disusun Oleh:
Aliska Nurwega 19142011002
Anggi Dewita 19142011003
MINI SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan Program Pendidikan Sarjana Ilmu Keperawatan
Disusun oleh:
MINI SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Keperawatan Program Pendidikan Sarjana ilmu keperawatan
Majalengka,2021
Komisi Pembimbing
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
Nim : 19142011002
19142011003
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan skripsi ini
bukan hasil karya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu saya bersedia
menerima sanksi termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Majalengka,2021
Yang Membuat Pernyataan
Aliska Nurwega
Anggi Dewita
ABSTRAK
Pada tahun 2020, virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) telah menyebar,
penyakit tersebut disebut penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19). Virus ini pertama
kali ditemukan di Wuhan China dan telah menginfeksi 23,311,719 orang per 24
Agustus 2020 serta jumlah kematian mencapai 806,410 orang. Di masa pandemi ini,
masyarakat harus tetap waspada penyebaran virus corona atau COVID-19 yang belum
kunjung reda. Sebelum vaksin ditemukan peran masyarakat begitu penting dalam
upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan cara memakai masker,
menjaga jarak dan mencuci tangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
dengan metode pengambilan sample menggunakan tabel kriteria sehingga didapatkan
sample sebanyak 25 orang. Sample dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat di
kalangan remaja, dewasa, hingga lansia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
tingkat kesadaran masyarakat khususnya di Desa Conggeang kulon mengenai
COVID-19 memang tinggi, akan tetapi masih diperlukan adanya sosialisasi dan
edukasi mengenai bahaya COVID-19 dan cara menerapkan protokol kesehatan di era
new normal ini.
Aliska Nurwega
Anggi Dewita
ABSTRACT
In 2020, new type of corona virus (SARS-CoV-2) has spread, the disease
is called Coronavirus disease 2019 (COVID-19). This virus was first discovered
Wuhan China and had infected 23,311,719 people as of August 24, 2020 and the
death toll has reached 806,410 people. During this pandemic, the public must
remain vigilant about the spread of the corona virus or COVID-19, which has not
yet subsided. Before vaccines were discovered, the role of the community was very
important in efforts to break the chain of the spread of COVID-19 by wearing masks,
maintaining distance and washing hands. This study used a research method with a
sampling method using a criteria table so that a sample of 25 people was obtained.
The sample in this study consisted of people from adolescents, adults, to the elderly.
The results of this study indicate that the level of public awareness, especially in
Conggeang Kulon village regarding COVID-19 is indeed high, but there is still a
need for socialization and education about the dangers of COVID-19 and how to
implement health protocols in this new normal era.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berlkah, rahmat, dan hidayah-Nya yang
senantiasa dilimpahkan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan Mini Skripsi dengan judul
“HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN DIRI PADA MASYARAKAT TERHADAP
PROTOKOL KESEHATAN DI DESA CONGGEANG KULON TAHUN (2020)” Sebagai
syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana S1 Keperawatan (S1) Program Studi SI
Keperawatan STIKes YPIB Majalengka.
Dalam penyusunan Mini Skripsi inibanyak hambatan serta rintangan yang penulis
hadapi, namun pada akhirnya dapat melaluinya karena adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak baik secara moral maupun spiritual. Untuk pada kesempatan inivpenulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
Penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga Mini Skripsi ini
dapat memberikan manfaat untuk mendorong penelitian-penelitian selanjutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
a. Tujuan umum
Diketahuinya cara mengatasi agar masyarakat lebih menerapkan protokol
kesehatan di kehidupan sehari-hari
b. Tujuan khusus
1. Mengatahui seberapa paham masyarakat di desa conggeang kulon
tentang adanya virus covid-19
2. Mengetahui dampak yang ditimbulkan apabila masyarakat tidak
mematuhi protokol kesehatan
1.4 Manfaat
2. Manfaat bagi masyarakat
Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
mematuhi protokol kesehatan, masyarakat menjadi sadar bahwa Covid-19 dapat
dicegah dengan mematuhi protokol kesehatan .
3. Manfaat bagi institusi
Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan untuk menambah pustakaan tentang
pentingnya mematuhi protokol kesehatan dalam masa pandemi COVID-19 dan upaya
pencegahan infeksi, agar tidak tertular dari lingkungan sekitar. Serta menjadi
masukan penelitian selanjutnya.
4. Manfaat bagi peneliti
Diharapkan dapat memberikan pengetahuan pentingnya mematuhi protokol
kesehatan pada masa pandemi COVID-19.
BAB II
PEMBAHASAN
5. Petunjuk bertindak (cues to action), yaitu adanya kejadian atau dorongan untuk
melakukan upaya kesehatan yang berasal dari kesadaran diri atau dorongan orang
lain; misalnya iklan kesehatan atau nasihat dari orang lain.
Sejak awal pandemi hingga saat ini banyak negara telah melakukan upaya
pencegahan dan penanggulangan COVID-19 termasuk di Indonesia. Upaya yang
telah dilakukan meliputi pembuatan regulasi dan implementasinya, Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB), Pembatasan Sosial Berskala Mikro dan Komunitas
(PSBMK), disinfektasi, promosi pentingnya melakukan 3M, upaya meningkatkan
kapasitas Testing, Tracing, Treatment dan isolating (3T & I) dan yang terakhir
upaya penyediaan vaksin. Namun demikian upaya yang telah dilakukan oleh
pemerintah tersebut perlu didukung dengan penerapan 3M yang sangat ketat di
tengah masyarakat, sehingga masyarakat harus ingat agar jangan pernah
mengabaikan protokol kesehatan. Baca juga: Protokol kesehatan yang mulai
terabaikan karenanya upaya tanpa telah untuk mengedukasi masyarakat dengan
berbagai cara yang menarik dan masif dalam menginformasikan promosi
kesehatan harus terus dilakukan. Pendekatan humanis dan persuasif sangat
diperlukan melalui pendekatan edukasi, kultur dan budaya setempat jika
pendekatan secara persuasif tersebut belum berhasil, maka perlu penegasan atau
sikap tegas dengan menerapkan pendekatan hukum. Karena untuk mengubah
perilaku kadang diperlukan pemaksaan melalui hukum. Namun perlu diingat
bahwa perubahan perilaku yang langgeng atau bertahan lama itu jika didasari
kesadaran dari diri yang bersangkutan sesuai dengan teori perilaku terancam.
Sejauh ini upaya yang dilakukan oleh pemerintah sudah sangNat tepat, yakni
menggunakan pedekatan yang berbeda-beda pada setiap segmen masyarakat.
Karena itulah ada tim khusus yang dibentuk untuk menerjemahkan edukasi
mengenai protokol kesehatan ke dalam bahasa daerah masing-masing, ada tim
yang bertugas untuk memperhatikan kultur budaya setempat, mengajak tokoh
masyarakat, tokoh agama dan lain sebagainya.
Yang juga tidak kalah penting adalah perlunya "role model" dari para
pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, "public figure" agar dapat menjadi
contoh dan teladan dalam disiplin menggunakan masker sesuai standar dan
protokol kesehatan lainnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di desa
Conggeang. Pemilihan tempat tersebut dikarnakan melihat kondisi masyarakat yang
keberadaannya di kawasan pedesaan sehingga memungkinkan masyaraakat di desa
tersebut kurangnya mendapatkan informasi seputas Covid-19
Tabel 1.1
Tahun Jumlah
2020 25 rang
Metode pengambilan sample pada penelitian ini adalah dengn cara menggunakan
tabel kriteria sehingga didapatkan sample sebanyak 25 orang, sample dalam penelitian
ini terdiri dari masyarakat di kalangan remaja, dewasa, hingga lansia.
Berikut data masyarakat yang digunakan sebagai sample:
Table 1.2
NO Nama Umur Jenis Kelamin
1 Wegi 30 L
2 Intan 25 P
3 Atin 40 P
4 Carlen 25 L
5 Dede 18 L
6 Asep 60 L
7 Ageus 50 L
8 Caca 55 P
9 Cici 20 P
10 Cucu 25 P
11 Aang 30 L
12 Fahri 35 L
13 Yusuf 55 L
14 Nurdiyansyah 60 L
15 Ucup 50 L
16 Fajar 30 L
17 Ucok 30 L
18 Momon 50 L
19 Fira 20 P
20 Amel 25 P
21 Randi 18 L
22 Abang 20 L
23 Restu 25 L
24 Lia 30 P
25 Tini 35 P
Umur
Tabel 1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tabel 1.4
Tabel 1.5
4.5. Pembahasan
Berdasarkan tabel 1.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat di desa
conggeang telah mengetahui tengtang apa itu protokol kesehatan sebanyak 20 orang
(80.0%) dari seluruh sample penelitian. Adapun masyarakat yang menerapkan protokol
kesehatan sebanyak 13 orang (52.0%) dari seluruh sampe penelitian, yang terdapat pada
tabel 1.5. Lalu didukung dengan hasil penelitian orang di umur >50 tahun tidak terlalu
tau tentang Covid-19 dan tidak menerapkan protokol keshatan, sedangkan di usia remaja
>20 tahun itu sudah mengetahui apa itu covid-19 tetapi tidak menerapkn protokol
kesehatan. Sehingga disini dibuktikan bahwa mayoritas masyarakat di desa conggeang
itu kurangnya edukasi tentang covid-119 dan dampak jik tidak menerapkan protokol
kesehatan, sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang
pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan dampak jika tidak menerapkannya.
Sosialisasi dan Edukasi covid-19 merupakan kunci keberhasilan penanganan pandemik
Covid-19. Tujuan kegiatan ini memberikan pemahaman tentang Covid-19 kepada para
remaja dan masyarakat.
BAB V
5.1. Kesimpulan
Alodokter. 2020. Alodokter. [Online] Juni 4, 2020. [Cited: Agustus 19, 2020.]
https://www.alodokter.com/ketahui-carauntuk-mencegah-penularan-virus-corona.
Cahya, Vicky Alam. 2020. Kabar Warta. [Online] juni 07, 2020. [Cited: agustus 25, 2020.]
https://kabarwarta.id/detailpost/pemberlakuannew-normal-di-beberapa-wilayah-diindonesia.
Novrizaldi. 2020. Kemenko PMK. [Online] april 23, 2020. [Cited: agustus 25, 2020.]
https://www.kemenkopmk.go.id/keseriusanpemerintah-dan-ormas-tangani-covid-19.