1. Pengertian Persekutuan
Persekutuan adalah gabungan antara dua orang atau lebih atau dua
perusahaan perorangan atau lebih yang memiliki kepemilikan secara
bersama- sama dengan tujuan mendapatkan laba. Persekutuan dapat
berbentuk firma dan juga CV, persekutuan ini sama dengan bentuk
perusahaan lainnya, seperti perusahaan perorangan, perseroan terbatas,
koperasi dan lain-lainya yang mempunyai sumber daya untuk kegiatan
perusahaan. Menurut Allan R. Drebin ( 1989 ), mendefinisikan bahwa
persekutuan firma sebagai asosiasi antara dua atau lebih individu sebagai
pemilik untuk menjalankan perusahaan dengan tujuan mendapatkan laba.
Pada Undang-Undang Hukum Perdata ( KUHP ) bab delapan bagian
satu pasal 1618 menyatakan :” Firma sebagai satu persetujuan dengan
mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu
dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi
dengannya”. Pada Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 16 ”: Firma
itu sebagai tiap-tiap perikatan yang didirikan untuk menjalankan sesuatu
perusahaan di bawah satu nama bersama.”
Definisi ini dapat dibagi menjadi tiga faktor terpisah , yaitu :
3. Karekteristik Persekutuan
4. Ciri-ciri Persekutuan
1. Setoran kas, dimana para sekutu menyetorkan sejumlah uang kas pada
firma sesuai dengan kesepakatan yang disetujui dan laba atau rugi yang
diperoleh firma dibagikan sesuai kesepakatan sekutu.
Misalnya, pada tanggal 1 Maret 2017 tuan A, tuan B dan tuan C sepakat
untuk mendirikan firma. Tuan menyetorkan uang tunai Rp. 30 juta,
tuan B Rp. 40 juta dan tuan C Rp.50 juta. Maka firma akan mencatat
sebagai berikut :
Kas................................Rp. 120 juta
Modal tuan A..........................Rp. 30 juta
Modal tuan B.......................... 40 juta
Modal tuan C........................ 50 juta
Maka laporan posisi keuangan firma ABC adalah :
Firma ABC
Laporan Posisi Keuangan
Per 1 Maret 2017
Asset Liabilities & Equity
Kas...................................120 juta Modal tuan A.................30 juta
Modal tuan B..................40 juta
Modal tuan C..................50 juta
2. Setoran kas dan non kas, dimana para sekutu dapat menyetorkan
investasinya kedalam firma berupa kas dan non kas. Misalnya pada
tanggal 25 april 2017 tuan D, tuan E dan tuan F sepakat mendirikan
firma yang dinamai dengan Firma DEF.
Mereka menginvestasikan hartanya pada firma sebagai berikut : tuan D
menyetorkan uang kas Rp. 5 juta, kendaraan Rp. 100 juta, tuan E
menginvestasikan berupa tanah Rp. 40 juta, bangunan 30 juta dan
peralatan Rp. 50 juta, dan tuan F menyetorkan uang Rp. 90 juta dan
inventaris Rp. 25 juta maka firma akan mencatat transaksi di atas
sebagai berikut :
a. Mencatat masing-masing investasi sekutu :
Mencatat modal tuan D :
Kas............................. Rp. 5 juta
Kendaraan................... 100 juta
Tanah...........................Rp. 40 juta
Bangunan.................... 30 juta
Peralatan..................... 50 juta
Modal tuan E..........................Rp. 120 juta
Mencatat modal F :
Kas..............................Rp. 90 juta
Inventaris..................... 25 juta
Modal tuan F...........................Rp. 115 juta
FIRMA DEF
Laporan Posisi keuangan
Per 25 April 2017
Asset Liabilities & Equity
Kas............................Rp. 95 juta Modal tuan D..........Rp. 105 juta
Kendaraan................... 100 juta Modal tuan E......... 120 juta
Tanah.......................... 40 juta Modal tuan F.......... 115 juta
Bangunan.................. 30 juta
Peralatan................... 50 juta
Inventaris................. 25 juta
Total Asset............... 340 juta Total Liabilities & Equity 340 juta
Tuan X dan tuan Y sepakat untuk membentuk firma dengan nama Firma XY.
Tuan X memiliki perusahaan perorangan yang akan dijadikan firma. Tuan
Y akan menyetorkan sejumlah uang Rp. 50.000.000,- Neraca perusahaan X
sebelum dijadikan firma adalah sebagai berikut :
Perusahaan X
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2016
Aktiva Liabilities & equity
Piutang Usaha
40.000.000,- 1) 2.000.000,-
( 2.000.000,-)
38.000.000,-
Dari piutang usaha bersih Rp. 38.000.000 sebesar 4% sebagai cadangan
kerugian piutang sebesar Rp. 1.520.000,-. sebelumnya Rp. 2.400.000,- maka
harus dikurangkan atau didebet sebesar Rp. 880.000,-maka perkiraannya
menjadi :
1) 880.000,- 2.400.000,-
(880.000,-)
1.520.000,-
sebagai berikut :
42.800.000,-
2) 10.400.000,-
53.200.000,-
Peralatan
24.000.000,-
3) 6.000.000,-
30.000.000,-
Peralatan ini telah disusutkan 50%, jadi akumulasi penyusutan 50% dari
Rp,30.000.000,- sebesar Rp. 15.000.000,- yang sebelumnya Rp.
11.200.000,-, maka akumulasi penyusutan harus dikredit sebesar
Rp.3.800.000,-. Buku besar akumulasi penyusutan sebagai berikut :
Goodwill
4) 20.000.000,-
5. Tuan X mengambil uang kas Rp. 32.400.000,- maka kas dikredit Rp.
32.400.000,- maka buku besar kas sebagai berikut :
Kas
32.400.000,- 5) 32.400.000,-
(32.400.000,-)
0
Modal tuan X
(6) 920.000,- 80.800.000,-
( 920.000,-)_
79.880.000,-
b. Mencatat modal tuan Y dengan setoran tunai Rp. 50.000.000,- dicatat
dengan jurnal sebagai berikut :
Kas...................................Rp. 50.000.000,-
Modal tuan Y.................................Rp. 50.000.000,-
Dengan hasil jurnal di atas akan menghasilkan perkiraan –perkiraan
baru sehingga laporan posisi keuangan Firma XY sebagai berikut :
Firma XY
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 2016