Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEM NYERI DI HCU BEDAH


RSUP M.DJAMIL PADANG

Disusun Oleh

Devi Rizky Oktafima Putri

(2141312093)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri Non Farmakologi

Hari/Tanggal : Jumat, 18 Maret 2022

Waktu : 10.00 WIB – selesai

Tempat : HCU Bedah RSUP M.Jamil Padang

A. Tujuan

a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan diharapkan
pasien dan keluarga mampu mengetahui dan memahami tentang manajemen nyeri non
farmakologi
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan diharapkan
pasien dan keluarga mampu:

 Mengetahui tentang pengertian nyeri

 Mengetahui tentang macam-macam nyeri

 Mengetahui tentang rentang dan skala intensitas nyeri

 Mengetahui tentang manajemen nyeri

B. Sasaran

Sasaran ditujukan pada pasien dan keluarga di HCU Bedah RSUP M.Jamil Padang
C. Metode

 Ceramah dan demonstrasi

 Diskusi/ tanya jawab

2
D. Media

 Lembar Balik

 Leaflet

E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Nyeri
2. Klasifikasi Nyeri
3. Tanda dan Gejala Nyeri
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri
5. Cara-cara Mengatasi Nyeri Non Farmakologi (Materi Terlampir)

F. Susunan Acara

Ta Tahap Kegiatan Penyuluhan


Ke Kegiatan Penyuluhan
Ke Kegiatan Pasien dan
Kesehatan Kesehatan keluarga
1. Pembukaan  Mengucapkan salam.  Pasien dan keluarga
membalas salam.
(5 menit)
 Pasien dan keluarga
 Menyebutkan nama dan asal.
menerima kehadiran
mahasiswa dengan baik.
 Menjelaskan tujuan.
 Pasien dan keluarga
memahami tujuan dengan
baik.
 Pasien dan keluarga
 Mengkaji tingkat pengetahuan
berpartisipasi dalam diskusi
Pasien dan keluarga tentang
awal.
nyeri.

2. Inti  Menjelaskan tentang  Pasien dan keluarga


pengertian, faktor-faktor yang mendengarkan dan
(20 menit)
mempengaruhi nyeri, cara memperhatikan dengan
mengkaji persepsi nyeri, cara- baik.
cara mengatasi nyeri pada luka
3
post operasi.
 Memberi kesempatan pada
pasien dan keluarga untuk
menanyakan hal-hal yang
kurang jelas.  Pasien dan keluarga
mengajukan pertanyaan.

3. Penutup  Mengevaluasi tujuan  Pasien dan keluarga


penyuluhan kesehatan. mampu
(5 menit)
menjawab/menjelaskan
kembali.
 Pasien dan keluarga
 Mengucapkan terima kasih
membalas salam.
atas perhatian yang diberikan
dan memberi salam penutup.

G. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan :


1. Apa pengertian dari nyeri?
2. Sebutkan klasifikasi nyeri!
3. Sebutkan tanda dan gejala nyeri!
4. Sebutkan cara-cara mengatasi nyeri secara non farmakologi!

4
MATERI NYERI

1. Pengertian Nyeri

Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat
dibagi dengan orang lain. Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi
yang dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka
(IASP/International Association for the Study of Pain, 1979).
Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun
seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979). Nyeri merupakan fenomena yang
dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan
physiologic-sensory.
Nyeri merupakan perasaan tidak menyenangkan yang merupakan pertanda bahwa
tubuh telah mengalami kerusakan atau terancam oleh suatu cedera.

2. Klasifikasi Nyeri

a. Nyeri Akut

Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan.


Nyeri akut biasanya terjadi secara tiba- tiba dan umumnya berkaitan dengan cedera
spesifik. Nyeri akut merupakan nyeri yang berlangsung dari beberapa detik hingga
enam bulan.

b. Nyeri Kronik

Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau menetap sepanjang suatu periode waktu.
Nyeri kronik merupakan nyeri yang dirasakan selama lebih dari 6 bulan.

Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik

5
NYERI AKUT NYERI KRONIK
Ringan sampai berat Ringan sampai berat
Respon sistem syaraf Symphatic: Respon sistem syaraf Parasymphatic:
 Nadi meningkat  Tanda-tanda vital normal
 Pernafasan meningkat  Kulit kering, hangat
 Peningkatan tekanan darah  Pupil normal atau dilatasi
 Diaphoresis
 Dilatasi pupil
Berhubungan dengan luka jaringan; Penyembuhan berlangsung lama
hilang dengan penyembuhan
Klien tampak gelisah dan cemas Klien tampak depresi dan menarik diri
Klien melaporkan nyeri Klien sering tidak menyatakan nyeri
tanpa ditanya
Klien memperlihatkan perilaku yang Perilaku nyeri tidak ada
mengindikasikan nyeri: menangis,
menggaruk atau memegang area

3. Rentang Dan Skala Intensitas Nyeri

Skala Intensitas Numerik

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Skala Intensitas Deskriptif Sederhana

Ada Sedang
Tidak Ringan
6
Hebat P
a
Sangat l
Hebat i
n
g

H
e
b
a
t

7
4. Tanda dan Gejala Nyeri

1. Suara
a. menangis
b. merintih
c. menarik/ menghembuskan nafas
2. Ekspresi Wajah
a. meringis
b. menggigt lidah , mengatupkan gigi
c. tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. menggigit bibir
3. Pergerakan Tubuh
a. kegelisahan
b. mondar-mandir
c. gerakan menggosok atau berirama
d. bergerak melindungi tubuh
e. otot tegang
4. Interaksi Sosial
a. menghindari percakapan dan kontak sosial
b. berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. disorientasi waktu

5. Manajemen Nyeri

a. Farmakologis

Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral
( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat.
b. Non Farmakologis

1) Stimulasi dan pijatan

Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir
menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.
2) Kompres Es dan Panas

 Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat, menghambat


inflamasi
 Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang

8
3) Distraksi

Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara


mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa
terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :

a. Memfokuskan sesuatu selain nyeri

b. Persepsi nyeri berkurang

c. Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan,


aktivitas tertentu (misal : catur)
Beberapa teknik distraksi :

1. Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan,


mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki.
2. Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata

3. Menonton TV atau acara kegemaran

4) Relaksasi

Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman
atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat
dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas
simpatik dalam system saraf otonom .

Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :

 Ciptakan lingkungan yang tenang


 Usahakan tetap rileks dan tenang
 Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui
hitungan 1,2,3
 Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas
atas dan bawah rileks
 Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
 Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara
perlahan-lahan
 Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
 Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
9
 Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
 Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
 Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

5) Imajinasi Terbimbing

Suatu tekhnik yang menggunakan imajinasi individu dengan imajinasi terpimpin


untuk mengurangi stres. Guided imagery dapat digunakan pada berbagai keadaan
antara lain: mengurangi stress dan rasa nyeri, kesulitan tidur, alergi dan asma,
pusing, migraine, hipertensi dan keadaan lain. (Patricia, 1998). Teknik guided
imagery ini merupakan media yang sederhana dan tidak memerlukan biaya
tambahan untuk menurunkan stres dan kecemasan serta dapat meningkatkan
kemampuan koping. Guided imagery juga aman dan nyaman

a. Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan.

b. Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang.

c. Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.

1
0
DAFTAR PUSTAKA

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung :
Elemen.

Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica
Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta.

Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC.
Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC.
Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta

Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta

: EGC.

1
1

Anda mungkin juga menyukai