Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

A. KASUS
An. A 8 tahun, suku Padang, Beragama islam diantarkan orangtuanya ke Rumah Sakit Harapan
Kita dengan keluhan nyeri pada tulang keringnya. Bp. A mengatakan nyerinya timbul akibat
An. A memanjat pohon yang dikeramatkan di desanya, kemudian menurut kepercayaan orang
sekitar An. A terjatuh akibat didorong oleh penunggu pohon keramat tersebut. Menurut cerita
yang dikatakan Bp.A saat anaknya Jatuh langsung dibawa kedukun, lalu An. A dipijit
menggunakan batang sereh yang dibakar dengan bacaan doa-doa. Bp. A mengatakan An. A
dilarang mengkonsumsi makanan seperti ikan, daging, dan telur. An. A juga tampak lemah dan
lesu ,pada saat diberikan Penkes Bp. A masih terlihat kebingungan.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Tenaga Kesehatan
Nama perawat : Riski
Tgl pengkajian : 17 Oktober 2021
Jam pengkajian : 10.00 WIB
b. Identitas Pasien
Nama pasien : Tn. R
Usia : 38th
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Gamer – Pekalongan
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
c. Penanggung jawab
Nama : Ny. N
Usia : 35 Tahun
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status pernikahan : Menikah
Hubungan dengan klien : Istri
Alamat : Gamer – Pekalongan
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
2. Data Biokultural
Beberapa komponen yang spesifik pada pengkajian transkultural :
a. Faktor Tekhnologi
Klien biasanya bekerja menggunakan mobil, bahasa yang digunakan klien untuk
berkomunikasi adalah bahasa Jawa khas daerah Pekalongan. Klien dan keluarga biasanya
menggunakan motor atau mobil untuk bepergian keluar rumah. Sarana yang digunakan
untuk hiburan keluarga biasanya dengan cara nonton tv bersama. Persepsi klien tentang
penggunaaan dan pemanfaatan tekhnologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat
ini adalah klien tidak begitu percaya dengan tenaga kesehatan, sehingga klien tidak
pernah memeriksakan dirinya ke Pelayanan Kesehatan. Namun istri klien sangat percaya
dengan tenaga kesehatan. Selain itu klien tidak percaya dengan adanya Covid-19 terutama
dengan vaksinasi Covid-19.

b. Faktor Agama dan Filosofi


Agama yang dianut klien yaitu islam, keyakinan agama yang dianut klien tidak bertentangan
dengan kesehatan.

c. Faktor Sosial dan Ikatan Kekerabatan


Klien adalah suami dari Ny. N. Dari hasil pernikahannya dengan Ny. N dikaruniai 2
orang anak, satu perempuan dan satunya laki-laki. Klien tinggal satu rumah dengan
keluarganya.

d. Faktor Nilai Budaya dan Gaya Hidup


Suku klien adalah Jawa, konsep sakit menurut kepercayaan suku klien adalah sakit
jika tidak mampu untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Dikatakan sehat apabila mampu
menjalankan aktifitas sehari-hari. Apabila klien sakit tidak pernah memeriksakan dirinya
ke pelayanan kesehatan terdekat. Klien hanya menggunakan obat tradisional seperti
batang sereh yang dibakar, air kelapa yang dibakar dicampur dengan garam lalu diminum,
serta air jeruk nipis dicampur kecap lalu diminum, dan obat yang diresepkan oleh tenaga
kesehatan.

e. Faktor Kebijakan dan Hukum


Klien tidak mengikuti partai politik apapun. Pandangan politik bagi klien adalah
politik dan hukum merupakan satu kesatuan.

f. Faktor Ekonomi
Klien merupakan seseorang yang berprofesi sebagai wiraswasta. Penghasilan
tambahan didapatkan dari Ny. N yang berprofesi sebagai karyawan swasta. Untuk
kebutuhan hidup sehari-hari keluarga klien sudah mencukupi. Keluarga klien mengikuti
program asuransi kesehatan karena diajukan oleh tempat kerja Ny. N.

B. ANALISA DATA

Nama klien : Tn. R


Umur : 38 Tahun
Alamat : Gamer - Pekalongan

TGL / JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM

17/10/2021 DS : Kepercayaan tentang nilai Ganguan


Klien mengatakan tidak budaya terhadap makanan Nutrisi
11.00 WIB
suka mengonsumsi obat-
obatan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan.
DO :
Belakang rumah klien
terdapat banyak tanaman
herbal yang digunakan
untuk ramuan obat herbal,
seperti jahe, jaruk nipis,
sereh, dll.
07/04/2012 DS : Kepercayaan tentang Kurang
efektifitas perilaku pengetahuan
09.00 WIB Menurut cerita yang
promosi
dikatakan Bp.A saat
kesehatan.
anaknya Jatuh langsung
dibawa
kedukun,lalu An.
A dipijit
menggunakan
batang sereh yang
dibakar dengan
bacaan doa-doa
DO :
Pada saat
diberikan Penkes
Bp. A masih
terlihat
kebingungan

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


i. Gangguan Nutrisi b.d kepercayaan tentang budaya terhadap makanan.
ii. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kepercayaan tentang efektifitas perilaku promosi
kesehatan.

INTERVENSI

Nama klien : An. A No. Register : 11130032


Umur : 8 Tahun Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Melati Alamat : Jl. Samudera, 37

No Diagnosa Tujuan & Intervensi Nama


Keperawatan Kriteria Hasil & TTD
1 Gangguan Setelah Observasi Donny
Nutrisi b.d dilakukan kebutuhan
kepercayaan tindakan nutrisi klien
tentang keperawatan Tinjau
budaya selama 3 x 24 kecukupan
terhadap jam, maka nutrisi klien
makanan. kebutuhan Identifikasi
nutrisi Acupan nutrisi
terpenuhi
dengan criteria
hasil :
Klien tidak
terlihat lemah
dan lesu
Klien dan
keluarga
menerima
penjelasan dari
perawat tentang
kebutuhan
nutrisi
Klien dan
keluarga
menerima
restrukturisasi
mengenai
nutrisi

2 Kurang Setelah Monitor Donny


pengetahuan dilakukan perkembangan
berhubungan tindakan pengetahuan
dengan keperawatan klien dan
kepercayaan selama 1 x 24 keluarga tentang
tentang jam, maka penkes yang
efektifitas mobilitas fisik diberikan
perilaku teratasi, dengan Motivasi klien
promosi criteria hasil : dan keluarga
kesehatan. Klien dan untuk
keluarga mempertahanka
mengerti n status
tentang kesehatan
pentingnya
Ubah budaya
nutrisi
yang merugikan
Klien dan
klien dan
keluarga
keluarga
menerima
restrukturisasi
mengenai
nutrisi
Klien
menerima
tindakan
dengan prinsip
cultural care
accommodation

IMPLEMENTASI

Nama klien : An. A No. Register : 100568910


Umur : 8 Tahun Diagnosa Medis :
Ruang Rawat : Melati Alamat : Jl. Samudera ,37

No. Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Nama


dx &
TTD

dx 07/04/2012 Pukul 14.00 Donny


1 WIB,
09.00 WIB
Tanggal
Mengobservasi 07/04/2012
kebutuhan nutrisi
klien
S:
Meninjau
09.30 WIB
kecukupan nutrisi Klien
klien mengatakan
Mengidentifikasi nafsu makan
09.35 WIB Acupan nutrisi bertambah

O:
Klien masih
tampak lemah
dan lesu

A : tujuan
belum tercapai.

P : lanjutkan
intervensi :
Observasi
kebutuhan
nutrisi klien
Tinjau
kecukupan
nutrisi klien
Identifikasi
Acupan nutrisi

dx 07/04/2012 Pukul 14.00 Donny


2 09.40 WIB Monitor WIB,
perkembangan Tanggal
pengetahuan klien 07/04/2012
dan keluarga tentang
penkes yang S:
diberikan
Klien
Motivasi klien dan
mengatakan
keluarga untuk
sudah mengerti
mempertahankan
kebutuhan
status kesehatan
nutrisi yang
Ubah budaya yang
dibutuhkan
merugikan klien dan
09.56 WIB
keluarga
O:
Klien terlihat
tidak bingung
dengan penkes
yang diberikan

10.00 WIB
A : tujuan
tercapai.

P : Hentikan
Intervensi

No. Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Nama


dx &
TTD

dx 08/04/2012 Pukul 14.00 Donny


1 WIB,
09.00 WIB
Tanggal
Mengobservasi 08/04/2012
kebutuhan nutrisi
klien
09.30 WIB Meninjau S:
kecukupan nutrisi
Klien
klien
mengatakan
Mengidentifikasi
nafsu makan
Acupan nutrisi
09.35 WIB bertambah

O:
Klien masih
tampak lemah
dan lesu

A : tujuan
belum tercapai.

P : lanjutkan
intervensi :
Observasi
kebutuhan
nutrisi klien
Tinjau
kecukupan
nutrisi klien
Identifikasi
Acupan nutrisi

No. Tgl/Jam Implementasi Evaluasi Nama


dx &
TTD
dx 09/04/2012 Pukul 14.00 Donny
1 WIB,
09.00 WIB
Tanggal
Mengobservasi 09/04/2012
kebutuhan nutrisi
klien
Meninjau
09.30 WIB kecukupan nutrisi S:
klien Klien
Mengidentifikasi mengatakan
Acupan nutrisi nafsu makan
09.35 WIB bertambah

O:
Klien sudah
tidak tampak
lemah dan lesu

A : tujuan
tercapai

P : Hentikan
intervensi

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini di bahas tentang asuhan keperawatan pada An. A. Adapun ruang lingkup dari
pembahasan ini adalah sesuai dengan proses keperawatan yaitu mulai dari pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan (intervensi), pelaksanaan (implementasi) dan evaluasi.
1. Pengkajian
Proses pengkajian yang dilakukan pada An. A dengan dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan pemeriksaan fisik langsung ke An. A, selain itu penulis mendapatkan keterangan
dari Bp. A maupun dari keluarga An. A, diskusi dengan perawat ruangan dan dari catatan medis
keperawatan An. A. Pelaksanaan pengkajian mengacu pada teori, akan tetapi disesuaikan dengan
kondisi An. A saat dikaji.
Pada saat dilakukan pengkajian, An. A dan suami atau keluarga An. A cukup terbuka dan
sudah terjalin hubungan saling percaya antara pengkaji dengan An. A dan keluarga, sehingga
memudahkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan. Hal ini dibuktikan dengan An. A dan
keluarga klien mau menjawab pertanyaan dan menerima saran yang diberikan oleh pengkaji.
Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisis dan identifikasi masalah yang dihadapi
oleh klien yang merupakan data fokus dan selanjutnya dirumuskan diagnosa atau masalah
keperawatan. Kondisi klinis yang ditunjukkan oleh klien pada kasus An. A saat dikaji sesuai
dengan teori yang ada yaitu permasalah utama klien pada pola makanan atau gangguan nutrisi
yang bertentangan dengan budaya klien.
Proses pengkajian dalam kasus di atas sesuai dengan teori Sunrise Model yaitu dikaji
berdasarkan 7 komponen Sunrise Model yaitu Faktor teknologi (technological factors), Faktor
agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors), Faktor sosial dan keterikatan
keluarga (kinship and social factors), Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life
ways), Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors, Faktor ekonomi
(economical factors), dan Faktor pendidikan (educational factors). Proses pengkajian juga
disesuaikan dengan kondisi klien.
2. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul pada An. A adalah sebagai berikut :
1. Risiko nutrisi berhubungan dengan kepercayaan tentang niali budaya terhadap makanan.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan penggunaan obat tradisional.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kepercayaan tentang efektifitas perilaku promosi
kesehatan.
Diagnosa diatas diambil berdasarkan kondisi yang dialami pasien dan di aplikasikan dari
NANDA 2012 dan teori Sunrise Model. Dimana klien masalah yang dihadapi klien disebabkan
oleh faktor eksternal seperti lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Selain itu faktor kebiasaan
dalam keluarga dan lingkungan juga berpengaruh dalam hal ini.
Setelah diagnosa atau masalah keperawatan ditegakkan selanjutnya dilakukan pembuatan
rencana tindakan dan kriteria hasil untuk mengatasi masalah keperawatan yang ada pada klien.

B. Perencanaan (Intervensi)
Perencanaan dalam proses keperawatan dimulai setelah data terkumpul, dikelompokkan,
dianalisa dan ditetapkan masalah keperawatan. Perencanaan disusun berdasarkan prioritas
masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. Setelah masalah ditentukan berdasarkan
prioritas, tujuan pelayanan keperawatan ditetapkan. Tujuan bisa ditetapkan dalam jangka panjang
atau jangka pendek, harus jelas, dapat diukur dan realistis.
Pola diagnosa keperawatan Risiko Nutrisi diintervensikan asuhan keperawatan selama
2x24 jam, pada diagnosa keperawatan Risiko Tinggi Infeksi diintervensikan asuhan keperawatan
selama 1x24 jam, dan diagnose keperawatan terakhir yaitu Kurang Pengetahuan diintevensikan
selama 1x24 jam.
Intervensi yang kami berikan terhadap klien mengacu pada NIC-NOC dan kondisi klien.
Dalam intervensi ini kami memberikan waktu yang berbeda pada setiap intervensi. Dari ketiga
diagnosa di atas risiko nutrisi kami berikan waktu lebih lama karena pada kasus risiko nutrisi
penanganannya memang cukup susah. Ketidakmauan klien untuk makan-makanan yang
mengandung protein membuat proses pemulihan kondisi klien semakin lama. Maka dari itu
intervensi terhadap diagnosa risiko infeksi dan kurang pengetahuan waktunya lebih kami
percepat dengan tujuan risiko nutrisi terhadap klien bisa teratasi.
Begitu juga dengan intervensi risiko infeksi dan kurang pengetahuan, waktu yang kami
rencanakan lebih pendek. Hal ini dikarenakan seseorang yang mengalami risiko infeksi faktor
yang mempengaruhinya adalah kurangnya pengetahuan tentang penggunaan-penggunaan obat
tradisional. Sehingga dengan teratasinya risiko infeksi diharapkan klien tidak mengalami infeksi
lagi karena klien paham dan mempunyai pengetahuan yang lebih.

C. Pelaksanaan (Implementasi)
Setelah rencana keperawatan dibuat, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan.
Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan merupakan kegiatan atau tindakan yang diberikan An.
A dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimiliki oleh klien berdasarkan
ilmu-ilmu keperawatan dan ilmu-ilmu klainnya yang terkait. Seluruh perencanaan tindakan yang
telah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
Pada kasus diatas semua intervensi kami implementasikan, kemudian tujuan pada
intervensi sudah tertasi sehingga pada evaluasi intervensi dihentikan atau dipertahankan.

D. Evaluasi
Evaluasi adalah tahap akhir dalam proses keperawatan. Tahap evaluasi dalam proses
keperawatan menyangkut pengumpulan data subjektif dan data objektif.
Tujuan tahap evaluasi adalah untuk memberikan umpan balik rencana keperawatan,
menilai, meningkatkan mutu asuhan keperawatan melalui perbandingan asuhan keperawatan
yang diberikan serta hasilnya dengan standar yang telah ditetapkan lebih dulu.

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Keperawatan Transkultural adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang focus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan
dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya
atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “Sunrise Model” yaitu :
1) Faktor teknologi (technological factors)
2) Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
3) Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinship and social factors)
4) Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (culture value and life ways)
5) Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
6) Faktor ekonomi (economical factors)
7) Faktor pendidikan (educational factors)

DAFTAR PUSTAKA

Dochter, Joanne Mecloskey, Phd dkk. 2004. Nursing Intervention Classification. Jakarta : Mosby
Elevier
Doengoes, Marilyann E Dkk. 1993 Rencana Asuhan Keperawatan. Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan. Jakarta : EGC
Mooehed, Sue dkk.2004. Nursing Outcomes Classification (NOC). Jakarta : Mosby Elevier
Doengoes. M. 2001. Perawatan Bayi dan Maternal. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai