DOSEN PENGAJAR
SUKRI
DISUSUN OLEH
HAZRIL (20610115)
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan “Engine Trouble Shooting” ini.
Adapun laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Engine Trouble
Shooting Dan saya juga berterima kasih kepada dosen kami, yaitu Bapak Sukri
selaku dosen mata kuliah Engine Trouble Shooting karena telah memberi kami
tugas pembuatan laporan ini.
Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Engine Trouble Shooting. Saya juga
menyadari bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang telah Saya buat di masa yang akan datang, mengingat kritik dan
saran nantinya akan membuat kami lebih baik kedepannya.
Semoga Laporan yang Saya buat ini dapat dipahami dan berguna bagi Saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Demikian yang dapat Saya sampaikan.
Sekali lagi, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan
saran dari pembaca.
ii
DAFTAR ISI
1. Safety ......................................................................................................... 3
2. Tools ...........................................................................................................4
iii
PROFIL
Nama : Hazril
Nim : 20610115
Pembimbing : Sukri
iv
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu trouble shooting mencari masalah kerusakan
sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah engine trouble shooting tujuan
dibuatnya Laporan ini adalah menambah wawasan tentang engine trouble
shooting dan menambah pengalaman dalam melaksanakan trouble shooting.
Saya harap laporan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.
2
BAB II PERSIAPAN
1. Safety
1. Persiapan
1. secara visual keadaan/kondisi area sekitar engine atau tempat yang akan
digunakan saat bekerja terdapat kebocoran dari suatu mecine atau tidak. Jika
bekerja diluar ruangan atau tempat terbuka, perhatikan cuaca dan analisa
kemungkinan kecelakaan di sekitar area kerja dan sebisa mungkin hindari potensi
kecelakaan tersebut.
2. Safety area
Siapkan area kerja, komponen atau engine yang akan dikerjakan bila perlu
berikan safety line pada area kerja dan lakukan pemasangan LOTO di area
diskonek sebagai alat komunikasi bahwa mecin/engine sedang dikerjakan.
Bekerjalah lah dengan tidak terburu-buru dan ikuti SOP yang berlaku.
Safety equipment
1. Sefaty shose
2. Sefaty helmet
3. Safety glasses
3
2. Penggunaan tools
Hand tools
1. Torque wrench
2. Combination wrench
4. Box wrench
4
BAB III PEMBAHASAN
A. Diesel Engine
5
4) Valve spring 14) Crank shaft
10) Chamber
6
3) Fuel injection pump 10) Cylinder head
Terdapat sejumlah komponen yang bekerja sama mengubah energi panas menjadi
energi mekanis pada engine diesel. Pemanasan udara, digabungkan dengan
induksi bahan bakar menghasilkan pembakaran, yang menciptakan gaya yang
diperlukan untuk menjalankan engine. Udara yang berisi oksigen diperlukan untuk
membakar bahan bakar.
Bahan bakar menghasilkan tenaga. Saat dikabutkan, bahan bakar terbakar dengan
mudah dan dengan efisien. Bahan bakar harus terbakar dengan cepat, dalam
proses yang teratur. untuk menghasilkan tenaga panas.
1. Volume udara
Cylinder liner
Piston
7
Intake valve
Exhaust manifold
Cylinder head
Ketika udara dimampatkan maka panas udara akan naik. Semakin tinggi
tekanannya, panas yang dihasilkan semakin tinggi. Dengan tekanan yang tepat,
suhu yang dihasilkan akan mencapai titik nyala bahan bakar. Inilah alasannya
mengapa engine diesel memiliki nilai kompresi yang tinggi.
Jenis bahan bakar yang digunakan oleh engine mempengaruhi pembakaran karena
jenis bahan bakar yang berbeda akan terbakar pada suhu yang berbeda dan
menghasilkan tenaga yang berbeda pula.
8
Umur komponen panjang
Prinsip kerja empat langkah pada diesel engine udara yang dikompresikan
didalam cylinder dan bahan bakar baru diinjeksikan beberapa derajat sebelum
langkah kompresi berakhir yang disebut injection timing. Terjadinya pembakaran
di dalam cylinder diesel engine diakibatkan oleh panas yang timbul secara
alamiah, karena udara yang dikompresikan, hal ini dapat terjadi karena kompresi
pada diesel engine relatif sangat tinggi.
1. Langkah hisap
Intake valve membuka dan exhaust valve menutup. Piston mulai bergerak turun,
menghasilkan tekanan vakum pada cylinder. Udara terhisap masuk ke cylinder.
Crankshaft berputar 180°, dan exhaust valve tetap menutup.
9
2. Langkah kompresi
Selama langkah kompresi intake valve dan exhaust valve menutup, menyekat
ruang bakar. Piston bergerak naik sampai titik teratas pada cylinder, yang disebut
Titik Mati Atas (TMA) atau top dead center (TDC). Tekanan udara yang
terperangkap dalam cylinder akan naik dan suhunya menjadi panas. panas inilah
yang akan digunakan untuk membakar bahan bakar yang akan disemprotkan oleh
injektor. Sekarang, crankshaft sudah berputar sejauh 360°, atau satu putaran
penuh.
3. Langkah usaha
Intake dan exhaust valve tetap menutup untuk menyekat ruang bakar. Bahan bakar
disemprotkan beberapa derajat sebelum titik mati atas. pada langkah kompresi.
Panas dari udara yang ditekan akan menyalakan bahan bakar sehingga proses
pembakaran dimulai. Energi panas, yang dihasilkan pembakaran, bekerja
mendorong piston kebawah dan mulailah langkah usaha. Hal ini menyebabkan
connecting rod berputar sebesar 180°, artinya sekarang crankshaft telah berputar
satu setengah putaran sejak siklus dimulai.
4. Langkah buang
PISTON
10
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama – sama
dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan
naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft.
Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil
pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen
pelengkapnya, yaitu:
Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk perapat yang kedap terhadap
kebocoran gas antara celah torak dan silinder,sekaligus mengatur pelumasan torak
dan dinding silinder. Cincin torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.
RING PISTON
Setiap piston memiliki dua ring piston atau lebih yang terletak pada groove piston.
Ring piston memiliki 3 fungsi utama:
Oil ring atau ring oli yang berfungsi mengatur oil film pada dinding
cylinder saat piston bergerak naik turun untuk meminimalkan keausan
11
pada liner, piston dan ring. Oil control ring memiliki expander spring yang
membantu mengatur oil film
Semua ring memiliki lapisan yang keras agar tahan lama. Setiap ring piston
mempunyai celah (gap) antara kedua ujung ring. Untuk mencegah kebocoran,
penempatan celah pada ujung setiap ring ini tidak boleh disusun sebaris.
Ke-3 ring piston dirancang untuk memberikan kompresi yang sempurna dan
pengaturan oli sambil mengurangi gesekan dan panas yang ditimbulkan. Hasilnya,
meningkatnya usia pakai piston, ring dan liner serta mengurangi biaya perawatan
sebelum overhaul.
1. Ring kompresi
Langkah buang :
12
Torak bergerak dari TMB ke TMA posisi cincin torak berada dibagiant bawah
alur akibat tekanan gas bekas dan gesekan cincin torak dengan dinding silinder
Langkah hisap :
Torak bergerak dari TMA ke TMB posisi cincin torak berada pada bagian atas
alur, akibat dari gesekan cincin dengan dinding silinder.
Langkah kompresi:
Torak bergerak dari TMB ke TMA posisi cincin torak seperti pada langkah buang,
sehingga gas dapat dimanfaatkan dengan sempurna
Langkah usaha : Pada awal langkah usaha, posisi cincin torak berada pada bagian
bawah alur. akibat tekanan gas pembakaran selanjutnya cincin torak akan berada
ditengah akibat dari gesekan
13
Persyaratan bahan ring piston.
2. Ring oli
Fungsi:
14
▪ Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder
▪ Membentuk lapisan oli tipis dan merata pada dinding silinder agar dinding
silinder tidak cepat aus
Cara kerja.
Pada saat torak bergerak dari TMB ke TMA, oli akan melumasi dinding silinder
melalui saluran/perlengkapan dari sistem pelumasan. Pada saat torak bergerak dari
TMA ke TMB, cincin oli akan mengikis sebagian oli pada dinding silinder dan
membentuk lapisan oli yang tipis dan merata di sekeliling dinding silinder
Persyaratan bahan cincin torak.
Cincin torak yang terpasang pada alur torak adalah komponen kelengkapan torak
yang menerima panas, tekanan dan gesekan yang sangat besar maka selain
pelumasan yang cukup maka bahan cincin torak juga harus memenuhi syarat
sebagai berberiku
Kelentingan pegas harus mampu membentuk lapisan oli yang sesuai dengan
silinder
Masalah-masalah pada cincin torak Masalah yang dapat terjadi pada cincin torak
akan relatif terjadi karena fungsi cincin torak yang cukup berat, dari banyak
masalah yang akan timbul berikut ini diantaranya.
Deposit yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan, bahan bakar yang
tidak terbakar dan oli yang kotor, akan menempel dan menyumbat alur
15
cincin. Deposit membeku dan mengeras, cincin torak menjadi macel dan
akhirnya patah
Keluhan customer : Engine low power ( saat menanjak tidak kuat dan asap
yang keluar dari Muffler/knalpot berwarna putih )
Kondisi operasi
16
Sejarah mechine
Pemeriksaan sensorik
Apabila level oli kurang kemungkinan oli Masuk ke ruang bakar itu yang
menyebabkan asap putih, setelah dilakukan pengecekan oli engine
berkurang.
Jika asap tidak berwarna hitam, asap yang keluar berwarna putih bisa
dipastikan oli masuk ke ruang bakar, Setelah engine di raning asap yang
keluar berwarna putih.
Jika di ujung kenalpot terdapat oli bisa dipastikan oli masuk ke ruang
bakar. Setelah dilakukan pengecekan di ujung kenalpot tidak terdapat oli
Cuma kotoran hitam pekat.
Cek nozzel
17
Apabila nozzel rusak tidak bekerja secara maksimal kemungkinan suplai
bahan bakar kurang.
Kondisi kerja katup isap dan katup buang tidak tertutup rapat
Dilihat dari data yang telah di kumpulkan dan keluhan dari customer masalah
engin low power ada 2 kemungkinan penyebab, dari hasil analisa kemungkinan
katup isap dan buang tidak tertutup rapat ada yang mengakibatkan kompresi
bocor. Kemungkinan selajutnya di akibatkan karena ring kompresi dan ring oli
sudah aus yang menyebabkan bocornya kompresi dan masuknya oli keruang
bakar Yang menyebabkan unit mengeluarkan asap putih.
18
Langkah pembersihan piston :
2. Rendam pisron dalam cairan pembersih bersama-sama dengan batang piston, lalu
keringkan.
4. Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar biasanya terjadi pada
alur ring kompresi.
5. Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston sekecil apapun
harus diganti.
6. Lepas pen piston. Sebelum pen piston di lepas beri tanda sehingga mudah
dipasang kembali seperti semula.
19
20
STEP 8 ( LANGKAH 8 ) : Analisis mengapa problem terjadi
Ring piston aus disebabkan jarang ganti oli engine dan ring piston cepat aus
disebabkan oleh karena panas mesin yang berlebih atau overheat. “Membiarkan
mesin selalu overheat juga bisa membuat ring piston jadi cepat aus atau lemah.
BAB VI PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran-Saran
DAFTAR PUSAKA
21