Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN

ENGINE TROBLE SHOOTING

DOSEN PENGAJAR
SUKRI

DISUSUN OLEH
HAZRIL (20610115)

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


KAMPUS PASER
TENIK ALAT BERAT
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat pertolongan dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan “Engine Trouble Shooting” ini.
Adapun laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Engine Trouble
Shooting Dan saya juga berterima kasih kepada dosen kami, yaitu Bapak Sukri
selaku dosen mata kuliah Engine Trouble Shooting karena telah memberi kami
tugas pembuatan laporan ini.

Saya sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Engine Trouble Shooting. Saya juga
menyadari bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan
makalah yang telah Saya buat di masa yang akan datang, mengingat kritik dan
saran nantinya akan membuat kami lebih baik kedepannya.

Semoga Laporan yang Saya buat ini dapat dipahami dan berguna bagi Saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Demikian yang dapat Saya sampaikan.
Sekali lagi, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan
saran dari pembaca.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................. i


Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
Profil..................................................................................................................iv

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1


1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN ............................................................................. 2
1.4 MANFAAT PENULISAN ......................................................................... 2

BAB II. PERSIAPAN .................................................................................... 3

1. Safety ......................................................................................................... 3
2. Tools ...........................................................................................................4

BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................ 5


A. Pengertian trouble shooting……................................................................ 11
B. Langkah trouble shooting…………………............................................... 19
C. Transmisi…………………….................................................................... 23

BAB III. PENUTUP ....................................................................................... 23

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 23


3.2 Saran-Saran ................................................................................................ 24

iii
PROFIL

Nama : Hazril

Nim : 20610115

Semester/TA : III ( 2021/2022 )

Pembimbing : Sukri

Pokok Bahasan : Remove engine

Nama perusahaan : Politeknik Negeri Samarinda

Bidang usaha : Teknik Alat Berat

Alamat perusahaan : Jl. S.I khaliluddin, Tanah Grogot, kabupaten Paser,


Kalimantan timur 76251

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin diesel merupakan suatu unit peralatan yang pada umumnya digunakan
sebagai alat penggerak atau pembangkit. Dalam pengoperasian mesin diesel sehari
– hari sebagai penggerak utama engine alat berat, banyak kemungkinan terjadi
masalah atau ketidaksesuaian pada mesin alat berat, sehingga dapat mengganggu
kinerja mesin itu sendiri. Masalah atau ketidaksesuaian tersebut bisa disebabkan
oleh faktor internal atau eksternal mesin diesel itu sendiri, misalnya kerusakan
yang terjadi pada komponen mesin atau sistem yang mendukung kinerja mesin itu
sendiri. Banyak masalah yang terjadi pada engine, namun karena sulit dan
kurangnya informasi tentang penyelesaian masalah tersebut maka dapat
memungkinkan proses penyelesaian masalah dan perawatan mesin mobil tersebut
akan lambat. Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada
sebuah engine, dibutuhkan banyak informasi yang dapat membantu penyelesaiaan
masalah tersebut. Misalnya pada kasus yang sering terjadi pada yunit alat berat
sering terjadi kerusakan atau masalah pada engine induk yang disebabkan oleh
berbagai sebab, namun karena kurangnya informasi tentang penyebab masalah
tersebut maka proses penyelesaian masalah menjadi lama dan menghambat
kinerja operasional Yunita alat berat. Pada laporan ini yang berjudul
Troubleshooting engine low power Untuk proses perawatan dan perbaikan Yang efektif ”
akan membantu menyelesaikan masalah - masalah yang terjadi pada mesin Yunita
alat berat. Dengan mengumpulkan data – data troubleshooting dari Yunit yang
mengalami kerusakan.

1.2 Rumusan Masalah


Mengetahui apa itu trouble shooting bagaimana cara mengetahui kerusakan
pada kendaraan

1
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu trouble shooting mencari masalah kerusakan
sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.

1.4 Manfaat Penulisan

Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah engine trouble shooting tujuan
dibuatnya Laporan ini adalah menambah wawasan tentang engine trouble
shooting dan menambah pengalaman dalam melaksanakan trouble shooting.
Saya harap laporan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

2
BAB II PERSIAPAN

1. Safety

1. Persiapan

Persiapan sebelum melaksanakan suatu pekerjaan ada baiknya ada baiknya


harus mempersiapkan perlengkapan dari APD (Alat pelindung diri) untuk
meminimalisir angka kecelakaan. Hal yang harus dilakukan sebelum bekerja :

1. secara visual keadaan/kondisi area sekitar engine atau tempat yang akan
digunakan saat bekerja terdapat kebocoran dari suatu mecine atau tidak. Jika
bekerja diluar ruangan atau tempat terbuka, perhatikan cuaca dan analisa
kemungkinan kecelakaan di sekitar area kerja dan sebisa mungkin hindari potensi
kecelakaan tersebut.

2. Safety area

Siapkan area kerja, komponen atau engine yang akan dikerjakan bila perlu
berikan safety line pada area kerja dan lakukan pemasangan LOTO di area
diskonek sebagai alat komunikasi bahwa mecin/engine sedang dikerjakan.
Bekerjalah lah dengan tidak terburu-buru dan ikuti SOP yang berlaku.

Safety equipment

1. Sefaty shose

2. Sefaty helmet

3. Safety glasses

4. LOTO and safety line

3
2. Penggunaan tools

Dalam melakukan Suatu pekerjaan tentunya kita membutuhkan beberapa


tools Untuk membantu dan mempermudah pekerjaan yang sedang dilakukan
dalam melakukan pembongkaran komponen-komponen power train berikut ini
tools yang digunakan adalah sebagai berikut :

Hand tools

1. Torque wrench

2. Combination wrench

3. Open end wrench

4. Box wrench

4
BAB III PEMBAHASAN

A. Diesel Engine

Diesel Engine adalah motor pembakaran dalam yang menggunakan panas


kompresi untuk menciptakan penyalaan sebagai pemicu ledakan bahan bakar
solar, ledakan bahan bakar solar dipicu oleh suhu akibat tekanan kompresi udara
dalam ruang mesin.

1. Komponen – komponen Diesel Engine

1) Water pump 11) Crank shaft pully

2) Fuel filter 12) Vibration damper

3) Valve 13) Oil pump

5
4) Valve spring 14) Crank shaft

5) Oil filter 15) Oil pan

6) Tappet 16) Conneting rod

7) Push rod 17) Cam shaft

8) Piston pin 18) Flywheel housing

9) Piston 19) Flywheel

10) Chamber

1) Oil filter 8) Rocker arm

2) Cylinder block 9) Cylinder head cover

6
3) Fuel injection pump 10) Cylinder head

4) Alternator 11) Exhaust manifold

5) Oil cooler 12) Piston ring

6) Cooling water outlet 13) Turbocharger

7) Nozzle 14) Oil suction pipe

2. Dasar kerja engine disel

Terdapat sejumlah komponen yang bekerja sama mengubah energi panas menjadi
energi mekanis pada engine diesel. Pemanasan udara, digabungkan dengan
induksi bahan bakar menghasilkan pembakaran, yang menciptakan gaya yang
diperlukan untuk menjalankan engine. Udara yang berisi oksigen diperlukan untuk
membakar bahan bakar.

Bahan bakar menghasilkan tenaga. Saat dikabutkan, bahan bakar terbakar dengan
mudah dan dengan efisien. Bahan bakar harus terbakar dengan cepat, dalam
proses yang teratur. untuk menghasilkan tenaga panas.

Udara + Bahan Bakar + Panas = Pembakaran

Pembakaran ditentukan oleh tiga hal, yaitu:

1. Volume udara

2. Jenis bahan bakar yang digunakan

3. campuran bahan bakar dan udara Ruang Pembakaran

Ruang bakar dibentuk oleh:

 Cylinder liner

 Piston

7
 Intake valve

 Exhaust manifold

 Cylinder head

Ketika udara dimampatkan maka panas udara akan naik. Semakin tinggi
tekanannya, panas yang dihasilkan semakin tinggi. Dengan tekanan yang tepat,
suhu yang dihasilkan akan mencapai titik nyala bahan bakar. Inilah alasannya
mengapa engine diesel memiliki nilai kompresi yang tinggi.

Jenis bahan bakar yang digunakan oleh engine mempengaruhi pembakaran karena
jenis bahan bakar yang berbeda akan terbakar pada suhu yang berbeda dan
menghasilkan tenaga yang berbeda pula.

3. kerja diesel engine empat langkah

Seluruh diesel engine Caterpillar menggunakan sistem pembakaran dalam


(internal combustion system) dengan prinsip kerja empat langkah atau sering juga
disebut empat tak. Konsep empat langkah adalah dalam menghasilkan satu kali
kerja dibutuhkan empat langkah piston dan dua kali putaran crankshaft yaitu:

1. Langkah pemasukan (intake stroke)

2. Langkah kompresi (compression stroke)

3. Langkah kerja/usaha (power stroke)

4. Langkah pembuangan/ pembilasan (exhaust stroke).

Caterpillar diesel engine menggunakan prinsip empat langkah karena mempunyai


keuntungan sebagai berikut:

 Tingkat efisiensi tinggi

 Pembakaran lebih sempurna

8
 Umur komponen panjang

 Pemakaian bahan bakar hemat

 Gas buang bersih

 Suara engine relatif lebih halus

Prinsip kerja empat langkah pada diesel engine udara yang dikompresikan
didalam cylinder dan bahan bakar baru diinjeksikan beberapa derajat sebelum
langkah kompresi berakhir yang disebut injection timing. Terjadinya pembakaran
di dalam cylinder diesel engine diakibatkan oleh panas yang timbul secara
alamiah, karena udara yang dikompresikan, hal ini dapat terjadi karena kompresi
pada diesel engine relatif sangat tinggi.

1. Langkah hisap

Intake valve membuka dan exhaust valve menutup. Piston mulai bergerak turun,
menghasilkan tekanan vakum pada cylinder. Udara terhisap masuk ke cylinder.
Crankshaft berputar 180°, dan exhaust valve tetap menutup.

9
2. Langkah kompresi

Selama langkah kompresi intake valve dan exhaust valve menutup, menyekat
ruang bakar. Piston bergerak naik sampai titik teratas pada cylinder, yang disebut
Titik Mati Atas (TMA) atau top dead center (TDC). Tekanan udara yang
terperangkap dalam cylinder akan naik dan suhunya menjadi panas. panas inilah
yang akan digunakan untuk membakar bahan bakar yang akan disemprotkan oleh
injektor. Sekarang, crankshaft sudah berputar sejauh 360°, atau satu putaran
penuh.

3. Langkah usaha

Intake dan exhaust valve tetap menutup untuk menyekat ruang bakar. Bahan bakar
disemprotkan beberapa derajat sebelum titik mati atas. pada langkah kompresi.
Panas dari udara yang ditekan akan menyalakan bahan bakar sehingga proses
pembakaran dimulai. Energi panas, yang dihasilkan pembakaran, bekerja
mendorong piston kebawah dan mulailah langkah usaha. Hal ini menyebabkan
connecting rod berputar sebesar 180°, artinya sekarang crankshaft telah berputar
satu setengah putaran sejak siklus dimulai.

4. Langkah buang

Langkah buang merupakan langkah terakhir dari siklus pembakaran. Exhaust


valve membuka dan piston bergerak naik dan mendorong gas hasil pembakaran
keluar dari cylinder. Beberapa derajat sebelum titik atas, exhaust valve menutup,
intake valve membuka dan siklus dimulai lagi. Crankshaft berputar dua kali 180°
untuk proses satu kali siklus. Mengingat satu siklus terdiri dari empat langkah
piston, maka siklus ini disebut siklus 4-langkah.

PISTON

10
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama – sama
dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan
naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. 

Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil
pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen
pelengkapnya, yaitu:

 Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston dengan


poros engkol.
 Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang penghubung
melalui lubang bushing

Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk perapat yang kedap terhadap
kebocoran gas antara celah torak dan silinder,sekaligus mengatur pelumasan torak
dan dinding silinder. Cincin torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.

RING PISTON

Setiap piston memiliki dua ring piston atau lebih yang terletak pada groove piston.
Ring piston memiliki 3 fungsi utama:

 Menyekat ruang bakar

 Mengatur pelumasan untuk dinding cylinder

 Mendinginkan piston dengan memindahkan panas dihasilkan pada saat


pembakaran.

Ada dua jenis ring piston :

 Compression ring atau ring kompresi yang berfungsi menyekat bagian


bawah ruang pembakaran dengan cara mencegah agar tidak ada gas yang
bocor melewati piston.

 Oil ring atau ring oli yang berfungsi mengatur oil film pada dinding
cylinder saat piston bergerak naik turun untuk meminimalkan keausan

11
pada liner, piston dan ring. Oil control ring memiliki expander spring yang
membantu mengatur oil film

Semua ring memiliki lapisan yang keras agar tahan lama. Setiap ring piston
mempunyai celah (gap) antara kedua ujung ring. Untuk mencegah kebocoran,
penempatan celah pada ujung setiap ring ini tidak boleh disusun sebaris.

Ke-3 ring piston dirancang untuk memberikan kompresi yang sempurna dan
pengaturan oli sambil mengurangi gesekan dan panas yang ditimbulkan. Hasilnya,
meningkatnya usia pakai piston, ring dan liner serta mengurangi biaya perawatan
sebelum overhaul.

CARA KERJA RING PISTON

1. Ring kompresi

Langkah buang :

12
Torak bergerak dari TMB ke TMA posisi cincin torak berada dibagiant bawah
alur akibat tekanan gas bekas dan gesekan cincin torak dengan dinding silinder

Langkah hisap :

Torak bergerak dari TMA ke TMB posisi cincin torak berada pada bagian atas
alur, akibat dari gesekan cincin dengan dinding silinder.

Langkah kompresi:

Torak bergerak dari TMB ke TMA posisi cincin torak seperti pada langkah buang,
sehingga gas dapat dimanfaatkan dengan sempurna

Langkah usaha : Pada awal langkah usaha, posisi cincin torak berada pada bagian
bawah alur. akibat tekanan gas pembakaran selanjutnya cincin torak akan berada
ditengah akibat dari gesekan

13
Persyaratan bahan ring piston.

 Tahan aus liat dan mempunyai sifat luncur yang baik

 Mempunyai kualitas pemegasan (defleksi) yang baik

 Kelentingan pegas tidak berubah akibat temperatur tinggi

2. Ring oli

Fungsi:

14
▪ Mengikis kelebihan oli pada dinding silinder

▪ Membentuk lapisan oli tipis dan merata pada dinding silinder agar dinding
silinder tidak cepat aus

Cara kerja.

Pada saat torak bergerak dari TMB ke TMA, oli akan melumasi dinding silinder
melalui saluran/perlengkapan dari sistem pelumasan. Pada saat torak bergerak dari
TMA ke TMB, cincin oli akan mengikis sebagian oli pada dinding silinder dan
membentuk lapisan oli yang tipis dan merata di sekeliling dinding silinder
Persyaratan bahan cincin torak.

Cincin torak yang terpasang pada alur torak adalah komponen kelengkapan torak
yang menerima panas, tekanan dan gesekan yang sangat besar maka selain
pelumasan yang cukup maka bahan cincin torak juga harus memenuhi syarat
sebagai berberiku

 Mempunyai sifat luncur yang baik

 Pada cincin oli tanpa peregang harus mempunyai kualitas pemegasan


(defleksi) yang baik.

 Kelentingan pegas harus mampu membentuk lapisan oli yang sesuai dengan
silinder

Masalah-masalah pada cincin torak Masalah yang dapat terjadi pada cincin torak
akan relatif terjadi karena fungsi cincin torak yang cukup berat, dari banyak
masalah yang akan timbul berikut ini diantaranya.

 Cincin patah dan terbakar

Deposit yang diakibatkan oleh panas yang berlebihan, bahan bakar yang
tidak terbakar dan oli yang kotor, akan menempel dan menyumbat alur

15
cincin. Deposit membeku dan mengeras, cincin torak menjadi macel dan
akhirnya patah

 Keausan setempat dikarenakan kotoran/karatan pada tabung silinder


kering. Kotoran/karatan antara tabung dan silinder akan menghambat
perpindahan panas

Engine Low power yang di sebabkan karena kebocoran kompresi

B. Pengertian Trouble shooting

Trouble shooting ( mengatasi gangguan) : Trouble shooting (Mengatasi gangguan)


berarti melokalisasikan berbagai kemungkinan penyebabgangguan , serta
melaksanakan perbaikannya dan memcegah gangguan terjadi kembal

Langkah trouble Shooting

STEP 1 ( LANGKAH I ) : Yakini peroblem benar – benar terjadi

Meninta informasi tentang unit kepada customer :

 Nama customer : Hazril

 Tipe dari unit : Toyota Dyna 130 HT

 Keluhan customer : Engine low power ( saat menanjak tidak kuat dan asap
yang keluar dari Muffler/knalpot berwarna putih )

STEP 2 ( LANGKAH 2 ) : Tentukan problem dengan mencatat

Kondisi operasi

 Kondisi geografis : jalanan berbatu dan berdebu

 Cuaca : panas dan hujan

 Yang menggunakan operator berpengalaman

16
Sejarah mechine

 nozzel sudah di ganti

STEP 3 ( LANGKAH 3 ) : Periksa mechine secara visual

Pemeriksaan sensorik

 Periksa level oli engine

Apabila level oli kurang kemungkinan oli Masuk ke ruang bakar itu yang
menyebabkan asap putih, setelah dilakukan pengecekan oli engine
berkurang.

 Cek lihat warna asap kenalpot

Jika asap tidak berwarna hitam, asap yang keluar berwarna putih bisa
dipastikan oli masuk ke ruang bakar, Setelah engine di raning asap yang
keluar berwarna putih.

 Raba di ujung kenalpot

Jika di ujung kenalpot terdapat oli bisa dipastikan oli masuk ke ruang
bakar. Setelah dilakukan pengecekan di ujung kenalpot tidak terdapat oli
Cuma kotoran hitam pekat.

 Cek filter udara

Jika filter udara kotor kemungkinan low power di akibatkan karena


kurangnya suplai udara ke ruang bakar, setelah dilakukan pengecekan
filter udara masih bersih layak di gunakan.

 Cek turbo charger

Apabila turbo charger tidak berfungsi kemungkinan low power di


akibatkan suplai udara yang kurang

 Cek nozzel

17
Apabila nozzel rusak tidak bekerja secara maksimal kemungkinan suplai
bahan bakar kurang.

STEP 4 ( LANGKAH 4 ) : Tulis semua kemungkinan penyebab

 Tersumbatnya filter udara.

 Gangguan pada turbocharger.

 Ring piston silinder aus.

 Tekanan fuel rendah

 Kondisi kerja katup isap dan katup buang tidak tertutup rapat

STEP 5 ( LANGKAH 5 ) : melakukan pengetesan

Saat dilakukan pengetesan

 Saat menyalakan engine, engine susah hiduh akibatkan karena


pembakaran engine diesel tidak memantik api, Engine masih dalam keadaan dingin.

STEP 6 ( LANGKAH 6 ) : Menemukan akar masalah

Dilihat dari data yang telah di kumpulkan dan keluhan dari customer masalah
engin low power ada 2 kemungkinan penyebab, dari hasil analisa kemungkinan
katup isap dan buang tidak tertutup rapat ada yang mengakibatkan kompresi
bocor. Kemungkinan selajutnya di akibatkan karena ring kompresi dan ring oli
sudah aus yang menyebabkan bocornya kompresi dan masuknya oli keruang
bakar Yang menyebabkan unit mengeluarkan asap putih.

STEP 7 ( LANGKAH 7 ) : memperbaiki kerusakan

Setelah dipastikan penyebab kerusakan dilakukan peroses perbaikan atau


pembongkaran pada komponen yang telah di tetapkan sebagai akar masalah.
Lakukan penggantian ring piston lakukan pembersihan pada ruang bakar dan
bersih kan piston

18
Langkah pembersihan piston :

1. Piston dilepaskan dari dudukannya

2. Rendam pisron dalam cairan pembersih bersama-sama dengan batang piston, lalu
keringkan.

3. Bersihkan kotoran arang pada alur ring piston.

4. Amati alur ring piston kemungkinan aus. Keausan terbesar biasanya terjadi pada
alur ring kompresi.

5. Periksa apakah terjadi keretakan pada piston. Keretakan piston sekecil apapun
harus diganti.

6. Lepas pen piston. Sebelum pen piston di lepas beri tanda sehingga mudah
dipasang kembali seperti semula.

7. Ganti ring piston yang sudah rusak/aus.

8. Setelah pemeriksaan terhadap seluruh komponen lakukan pemasangan kembali.

19
20
STEP 8 ( LANGKAH 8 ) : Analisis mengapa problem terjadi

Ring piston aus disebabkan jarang ganti oli engine dan ring piston cepat aus
disebabkan oleh karena panas mesin yang berlebih atau overheat. “Membiarkan
mesin selalu overheat juga bisa membuat ring piston jadi cepat aus atau lemah.

BAB VI PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran-Saran

DAFTAR PUSAKA

21

Anda mungkin juga menyukai