DOSEN :
DISUSUN OLEH:
2022
Konflik Ukraina Dengan Rusia
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut catatan sejarahnya, konflik Rusia dan Ukraina sudah lama terjadi. Dahulu
Ukraina, Rusia, dan negara tetangga Belarusia menjadi negara adidaya di abad pertengahan.
Sebagian besar wilayahnya mencakup Eropa Timur. Menurut berbagai catatan lainnya, Rusia
dan Ukraina seringkali terlibat konflik ketika Revolusi Bolshevik terjadi pada 1917.
Pemerintah Jerman mengangkat seorang raja Ukraina di bawah gelar bersejarah hetman,
tetapi UNR kembali berkuasa setelah berakhirnya Perang Dunia Pertama dan
memproklamirkan penyatuan dengan tanah Ukraina bekas Kekaisaran Austro-Hungaria.
Kedua negara Ukraina sempat memproklamirkan persatuan mereka pada awal 1919, tetapi
kemerdekaan itu berumur pendek, karena mereka terlibat konflik tiga arah melawan pasukan
dari Polandia dan Rusia. Pemerintah Ukraina secara singkat bersekutu dengan Polandia,
tetapi tidak dapat menahan serangan Soviet.
Pada tahun 1922, Ukraina menjadi salah satu republik konstituen asli dari Uni Republik
Sosialis Soviet (USSR) dan baru mendapatkan kembali kemerdekaannya setelah Uni Soviet
pecah tahun 1991. Referendum Ukraina pada bulan Desember 1991 menandai berakhirnya
persatuan, dan Rusia, Ukraina, dan Belarusia memulai pembubaran resminya. Pada tahun
1997, sebuah perjanjian komprehensif antara Rusia dan Ukraina menegaskan integritas
perbatasan Ukraina, sesuatu yang juga dijamin oleh Rusia dan kekuatan nuklir Barat dalam
Memorandum Budapest tahun 1994, ketika Ukraina setuju untuk menyerahkan persenjataan
nuklir buatan Soviet. Perjanjian ini berakhir pada 31 Maret 2019.
Mengutip dari Global Conflict Tracker (CFR), disebutkan bahwa terdapat banyak latar
belakang konflik Rusia dan Ukraina. Berikut ini beberapa diantaranya:
1. Tahun 2013
Awal mula krisis di Ukraina ketika terjadi protes di ibu kota Kyiv. Pada November 2013,
Presiden Viktor Yanukovych dari Ukraina menolak untuk kesepakatan dan ekonomi dengan
UNI Eropa.
2. Tahun 2014
Pasukan militer Rusia mengambil wilayah Krimea, Ukraina. Warga Krimea juga memilih
bergabung dengan Federasi Rusia dalam sebuah Referendum. Kemudian Presiden Vladimir
Putin menjelaskan perlunya perlindungan dan hak-hak warga negara Rusia, serta penutur
bahasa Rusia di Krimea dan Ukraina Tenggara.
Krisis ini membuat perpecahan etnis. Terjadi gerakan separatis yang mendukung Rusia di
wilayah Donetsk dan Luhansk, di Ukraina Timur. Gerakan separatis ini ingin melakukan
deklarasi kemerdekaan dari Ukraina.
3. Tahun 2015
Negara Ukraina mengalami krisis internasional bulan Juli, 2014. Hal ini membuat
Amerika Serikat dan Uni Eropa (UE) berselisih dengan Rusia.
4. Tahun 2016
Pasukan NATO ini bergabung dengan dua brigade tank Angkatan Darat Amerika Serikat.
Pengerahan pasukan ini terjadi bulan September 2017. Sejak konflik di tahun 2014, warga
Ukraina mendapatkan serangan siber. Tahun 2016, warga Kyiv terkena pemadaman listrik.
Tahun 2017 terjadi serangan siber komputer pemerintah dan bisnis di Ukraina.
5. Tahun 2018
Ukraina menyetujui untuk bergabung dengan NATO untuk latihan udara skala besar
bulan Oktober 2018. Pelatihan tersebut dilakukan di wilayah Ukraina Barat. Latihan tersebut
dilakukan 1 bulan setelah Rusia mengadakan latihan militer tahunan.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh konflik Ukraina dan Rusia terhadap kondisi global ?
2. Bagaimana situasi dan kondisi penduduk sipil pada konflik Ukraina
dengan Rusia
B. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian
Dalam penulisan karya ilmiah harus memenuhi syarat, maka suatu penelitian harus
mencakup metode penelitian sebagai syaratnya dalam penulisan karya ilmiah. Penelitian
mengenai “Perlindungan Penduduk Sipil Dalam Konflik Ukraina Dengan Rusia”
menggunakan metode penelitian kualitatif. Dalam memperoleh bahan yang digunakan dan
dibutuhkan di penelitian ini, maka penulis melakukan metode sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
Metode pendekatan dalam penulisan karya ilmiah ini menggunakan pendekatan yuridis
sosiologis di mana penelitian yang dilakukan berdasarkan realitas dan fakta-fakta aktual yang
terjadi di Ukraina selanjutnya dikaji dengan teori-teori hukum dan peraturan-peraturan
internasional yang diantaranya Konvensi Jenewa Tahun 1949, Statuta Roma, dengan Protokol
Tambahan I. Alasan digunakan metode pendekatan ini didasarkan pada realita dan kenyataan
sosial yang ada pada masyarakat. Penggunaan metode tersebut mengingat bahwa
permasalahan yang diteliti erat hubungannya dengan ketentuan hukum yang berlaku dan
penerapannya dalam praktek yang dikembangkan dalam realita kehidupan masyarakat.
Dalam mengumpulkan data, penulis dalam penelitiannya memakai data primer, sekunder,
dan tersier untuk teknik pengumpulan data. Data primer, sekunder dan tersier adalah data
yang mencakup dokumen - dokumen resmi, peraturan, konvensi, statuta, buku, hasil
penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya. Bahan-bahan hukum yang mencakup tiga
hal yaitu:
A. hukum Primer, yaitu terdiri dari Statuta Roma 1998, Konvensi Jenewa Tahun 1949 dan
Protokol Tambahan I.
B. Bahan hukum sekunder, terdiri dari hasil-hasil penelitian, hasil karya dari kalangan
hukum dan artikel yang memberikan penjelasan- penjelasan mengenai bahan hukum
primer.
C. Bahan hukum tersier, terdiri dari ensiklopedia umum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder.
II. PEMBAHASAN
2. Situasi dan kondisi penduduk sipil pada konflik ukraina dengan Rusia.
Selama 2015, sekitar 400 orang penduduk sipil tewas akibat pengeboman yang tidak
pandang bulu di daerah pemukiman di Donetsk. Selain pengeboman ranjau dan serangan
artileri juga terjadi disana. Pihak oposisi juga mengungkap alasan mengapa informasi seputar
banyaknya pasukan Rusia yang tewas tidak pernah muncul kepada publik. Menurut mereka,
dalam laporan itu Kremlin menggelontorkan sejumlah uang untuk membungkam keluarga
prajurit yang tewas di Ukraina timur. Situasi tersebut memperlihatkan bahwa keamanan yang
buruk dari penduduk sipil yang tinggal di pemukiman yang bukan merupakan basis militer
baik dari militer tentara Ukraina maupun dari milisi pro-Rusia yang seharusnya dilindungi
atau kalau tidak dievakuasi dari tempat lokasi medan tempur,sehingga banyak korban
meninggal dari serangan senjata berat tersebut seperti roket,bom artileri, mortir, tank dan
lain-lain
Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) mencatat sedikitnya
474 warga sipil di Ukraina tewas, termasuk 29 anak-anak,sejak invasi Rusia yang dimulai
pada 24 Februari lalu. Pada hari selasa tanggal 8 Maret 2022, OHCHR melaporkan 1.335
warga sipil menjadi korban agresi tersebut, 861 orang di antaranya mengalami luka-luka.
SUMBER REFERENSI
https://www.cnbcindonesia.com/opini/20220307124740-14-320589/invasi-rusia-dan-
dampaknya-terhadap-geopolitik-global
https://nasional.sindonews.com/read/703335/18/dampak-perang-rusia-ukraina-terhadap-peta-
geopolitik-global-1646399020/10
https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/05/173000965/sederet-dampak-perang-rusia-
ukraina-bagi-ekonomi-indonesia?page=all
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.cnbcindonesia.com/
news/20220304134216-4-320044/kronologi-dan-latar-belakang-konflik-rusia-dan-
ukraina/amp&ved=2ahUKEwi1zuCh0br2AhUljuYKHYqCB4MQFnoECAsQAQ&usg=
AOvVaw0nSnVhEnyxO0j9x4dvbaHq
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220303065516-134-766244/rangkuman-
situasi-terkini-rusia-invasi-ukraina-kamis-3-maret
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&
ved=2ahUKEwi0zaCZy7r2AhULSWwGHR4nBKMQFnoECAIQAQ&url=http%3A%2F
%2Frepository.unika.ac.id%2F24752%2F&usg=AOvVaw0qP2qIh0PT0LtQr6K8BeXq
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220309062253-134-768558/rangkuman-
situasi-terkini-rusia-invasi-ukraina-rabu-9-maret