Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Disusun Oleh Kelompok II
1. Davit Alamsyah (KHGC21134
2. Fuadah Febryany (KHGC 21135)
3. Irpan Maulana (KHGC 21137)
4. Rendi Gumilar (KHGC 21129)
5. Mochamad Ricky Rifa’at (KHGC 21141)
6. Rini Rianti (KHGC21130)
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan hidayahnya kepada kita semua,dan tak lupa Sholawat serta salam kita
tugas makalah pada mata kuliah keperawatan Medikal Bedah ini dapat tepat waktu.
HYPERTYROID”Ini kami susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
kelompok dua serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dengan kerendahan hati kami memohon maaf, semoga makalah ini dapat
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam membahas stress dan adaptasi dalam makalah ini, maka hal-hal yang perlu
dikaji diantaranya:
1. Tujuan umum
Adalah untuk mengetahui penyakit hipertiroid dan asuhan keperawatan
pada klien dengan hipertiroid
2. Tujuan Khusus
a. Pengertian umum tentang hipertiroid
b. Anatomi dan fisiologis
c. Apa penyebab hipertiroid
d. Patofisiologi dari hipertiroid
e. Tanda gejala hipertiroid
f. Pemeriksaan Penunjang dari hipertiroid
g. Penatalaksanaan pada hipertiroid
h. Komplikasi dari hipertiroid
i. Asuhan keperawatan pada klien hipertiroid
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Meningkatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien
dengan Hipertiroid
2. Manfaat Peraktis
Perawat dapat menentukan diagnose dan intervensi keperawatan yang
tepat pada pasien hipertiroid,dapat dijadikan sebagai acuan untuk
meningkatkan mutu dan pelayanan bagi pasien khususnya pada pasien
hipertiroid.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
keadaan dimana terjadi peningkatan hormon tiroid lebih dari yang dibutuhkan
tiroid(Tarwoto,Dkk 2012) Angka kejadian pada hipertiroid lebih banyak pada wanita
4:1 dan pada usia antara 20-40 tahun (Black 2009).Hipertiroid adalah suatu sindrom
yang disebabkan oleh peninggian produksi hormone tiroid yang disebabkan antara lain
1. Anatomi
tepatnya berada di bawah kartilago krikoid, antara fasia koli media dan fasia
prevertebralis. Pada orang dewasa berat tiroid kira-kira mencapai 18 gram. Satu
kelenjar tiroid yang terdapat pada manusia selalu memiliki dua lobus kanan dan kiri
,Selain memiliki lobus, kelenjar tiroid juga mempunyai folikel dan para folikuler.
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Di ruang yang
sama dengan tiroid juga terletak trakea, esophagus, pembuluh darah besar dan syaraf.
Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan melingkarinya dua pertiga sampai tiga sampai
permukaan belakang kelenjar tiroid didapatkan dari arteri tiroidea superior dan inferior,
serta disarafi oleh saraf adrenergic dan kolinergik. Pembuluh darah besar yang dekat
kelenjar tiroid adalah arteri karotis komunis dan arteri jugularis interna. Sementara itu,
saraf yang ada adalah nervus vagus, terletak bersama di dalam sarung tertutup yang
dikenal dengan laterodorsal tiroid. Untuk nervus rekurensnya sendiri mempunyai letak
2. Fisiologi
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroid utama yaitu tiroksi (T4) atau Tetra
Iodotironin. Bentuk aktif dari hormon tiroksikn adalah triyodotironin (T3) yang
sebagian besar berasal dari konversi hormone T4 diperifer dan sebagian kecil
kelenjar tiroid memiliki bahan baku yaitu yolida inorganik. Bahan baku tersebut
yang diserapkan oleh kelenjar tiroid nantinya akan mengalami oksidasi lalu menjadi
bentuk organik, dan selanjutnya akan menjadi sebagian dari tirosin yang terdapat
(TSH) yang di hasilkan oleh lobus anterior pada kelenjar hiposis. Kelenjar TSH secara
langsung dipengaruhi dan diatur aktivitasnya oleh kadar hormon tiroid dalam sirkulasi
yang bertindak sebagai umpan balik negatif terhadap lobus anterior hipofisis dan
bagian, yaitu:
di dalam tubuh.
9) Antagonis insulin
(Baradero dkk,2009)
2.3 Etiologi
Penyakit ini merupakan tumor jinak kelenjar hipofisis dan jarang terjadi.
2. Penyakit graves
Penyakit graves atau toksi goiter diffuse merupakan penyakit yang disebabkan
tindakan TSH dan merangsang tiroid untuk mrmbuat hormone tiroid terlalu
3. Tiroiditis
hormone tiroid.
2.4 Patofisiologi
lebih banyak. Pernah berbagai factor penyebab yang tidak dapat dikontrol melalui
adrenergik lainya. Peningkatan hormone tiroid juga berpengaruh terhadap sekresi dan
1. Sistemkardiovaskuler
jantung ,edema.
2. Sistem Pernafasan
3. Sistem perkemihan
4. Sistem gastrointestinal
5. Sistem musculoskeletal
6. Sistem integument
8. Sistem Saraf
9. Sistem reproduksi
10. Eksoftalmus
Eksoftalmus yaitu keadaan dimana bola mata menonjol kedepan seperti mau
yang menahan air di belakang bola mata,retensi cairan ini mendorong bola mata
keadaan ini menimbulkan sulit menutup mata sehingga bola mata menjadi
Penatalasanaan medis terhadap pasien hipertiroid tidak jauh beda dengan pasien
penderita hipotiroid. Mengklasifikasikan penatalaksanaan medis hipertiroidisme ke
dalam tiga hal yakni :
1. Yodium Radioaktif
Tindakan yodium radioaktif dilakukan pada pasien terkena kankertiroid
terjadikarena adanya pertumbuhan sel abnormal yang terjadi didalam kelenjar
tiroid dengan jenis Hipertiroid dan kanker karsinoma.
2. Tirostatika
Kelompok derivate tioimidazol (CBZ,karbimazol5 mg,MTZ,metimazol atau
tiamazol 5,10,30mg) dan derivate triourasil(PTU propiltiourasil 50,100mg)
3. Tiroidektomi
Tindakan pembedahan di kerjakkan kalua keadaan pasien eutiroid,klinis
maupunbiokimiawi (Djokomoeljanto 2009)
2.7 Komplikasi
Komlikasi pada Hipertiroid sangat beragam ,mulai dari yang sederhana hingga
yang sangat menghawatirkan atau mengancam nyawa pasien.Komplikasi yang
membuat nyawa pasien terancam adalah terjadinya krisis tirotoksikatau tiroid
strom,oftalmopati graves, infeksi,dermopati graves,dan kematian akibat penyakit
jantung. Komplikasi lain yang terjadi dan dalam tahap waspada adalah
tremor.agitasi,hipertermia, dan takikardia. Hal yang dapat menyebabkan komplikasi
waspadaadalah efek dari pelepasan TH kedalam jumlah yang sangat banyak,dan
biasanya disaat pasien menjalani therapy,pasien yang sedang menjalani masa
pembedahan.Atau mungkin di karenakan hipertiroid tidak terdiagnosa sedini mungkin
bila tidak diobati akan menyebabkan kematian. (aini dan ledy 2016)
BAB III
A. Pengkajian
Data-data yang perlu dikaji pada asuhan keperawatan dengan hipertiroid
Tarwoto,dkk. (2012) ialah sebagai berikut :
1. Data Demografi
Data demografi yang penting di kaji adalah usia dan jenis kelamin, karena
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap hipertiroid
2. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat keluarga dengan faktor genetik, penyakit tiroid dan kanker
b. Riwayat kesehatan sekarang : riwayat penyakit tiroid yang dialami, riwayat
pengobatan dengan radiasi dileher, adanya tumor, adanya riwayat trauma
kepala, infeksi, riwayat penggunaaan obat-obatan seperti thionamide,
lithium, amiodarone, interferon alfa.
c. Riwayat sosial ekonomi : kemampuan memelihara kesehatan, konsumsi
dan pola makan, porsi makan.
3. Keluhan Utama
a. Kaji yang berhubungan dengan hipermetabolisme
• Penurunan berat badan
• Peningkatan suhu tubuh
• Kelelahan
• Makan dengan porsi banyak atau sering
b. Kaji yang berhubungan dengan aktivitas
• Cepat Lelah
• Intoleransi aktivitas
• Tremor
• Insomnia
c. Kaji yang berhubungan dengan gangguan persarafan
• Iritabilitas
• Emosi tidak stabil seperti cemas atau mudah tersinggung
d. Kaji yang berhubungan dengan gangguan penglihatan
• Gangguan tajam penglihatan
• Pandangan ganda
e. Kaji yang berhubungan dengan gangguan seksual
• Amenorrhea, menstruasi tidak teratur
• Menurunnya infertile, resiko aborsi spontan
• Menurunnya libido
• Menurunnya perkembangan fungsi seksual
• Impoten
f. Kaji yang berhubungan dengan gangguan graves
• Eksoftalmus
• Pembesaran kelenjar tiroid
4. Pengkajian psikososial
Pasien dengan hipertiroid biasanya menampakkan suasana hati yang tidak
stabil, penurunan terhadap perhatian dan menunjukkan perilaku maniak. Sering
juga didapatka gangguan tidur.
5. Pemeriksaan fisik
a. Observasi dan pemeriksaan kelenjar tiroid
Palpasi kelenjar tiroid dan kaji adanya massa atau pembesaran. Observasi
ukuran dan kesimetrisan pada goiter pembesaran dapat terjadi empat kali
dari ukuran normal.
b. Optalmopathy (penampilan dan fungsi mata yang tidak normal)
Pada hipertiroid sering ditemukan adanya retraksi kelopak mata dan
penonjolan kelopak mata. Pada tiroksikosis kelopak mata mengalami
kegagalan untuk turun ketika klien melihat kebawah.
c. Observasi adanya bola mata yang menonjolkarena edema pada otot
ektraokuler dan peningkatan jaringan dibawah mata. Penekanan pada saraf
mata dapat mengakibatkan kerusakan pandangan seperti penglihata ganda,
tajam penglihatan. Adanya iritasi mata karena kesulitan menutup mata
secara sempurna perlu dilakukan pengkajian.
d. Pemeriksaan jantung
Komplikasi yang sering timbul pada hipertiroid adalah gangguan jantung
seperti kardioditis dan gagal jantung, oleh karenanya pemeriksaan jantung
perlu dilakukan seperti tekanan darah, takikardia, distritmia, bunyi jantung.
e. Muskuloskeletal
Biasanya ditemukan adanya kelemahan otot, hipeeraktif pada reflex tendon
dan tremor, iritabilitas.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
gangguan metabolic
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan metabolism
3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol dan
peningkatan aktifitas saraf simpatik
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
5. Risiko ketidakseimbangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan
metabolism
6. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolic
7. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan energy dengan
kebutuhan tubuh
8. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan produksi panas
meningkat
9. Disfungsi seksual berhubungan dengan gangguan hormonal dan perubahan
fungsi tubuh
10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur dan peningkatan
metabolisme
C. Intervensi dan Rasional
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
gangguan metabolism
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam
keseimbangan nutrisi kembali normal.
Kriteria Hasil : Berat badan stabil, malnutrisi (-), kebutuhan metabolisme
terpenuhi.
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Hindari makanan yang dapat meningkatkan peristaltic usus.
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Observasi :
Edukasi :
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 1x24 jam pola nafas efektif
Kriteria hasil :
• nafas 16-20x/menit
• bernafas tidak menggunakan otot bantu tambahan
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi nafas adventisius, seperti
krekels, mengi, gesekan pleural.
• Tinggikan kepala dan bantu mengubah posisi. Bangunkan klien turun
tempat tidur dan ambulasi sesegera mungkin.
• Dorong / bantu klien dalam nafas dalam dan latihan batuk. Penghisapan
per oral atau nasotrakeal bila diindikasikan.
Kolaborasi :
Observasi :
Kolaborasi :
Observasi :
• Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering
yang lemah.
• Observasi nadi atau denyut jantung pada pada pasien saat tidur.
Mandiri :
Kolaborasi :
Observasi :
• Hidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkan volum sirkulasi
dan menurunkan curah jantung.
• Memberikan hasil pengkajian yang lebih akurat untuk menentukan
takikardi.
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembesaran kelenjar tiroid
Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 jam citra tubuh klien
tidak terganggu
Kriteria Hasil :
• Klien menyatakan perasaan positif terhadap dirinya sendiri.
• Klien berpartisipasi dalam berbagai aspek perawatan dan dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan.
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Terima persepsi diri klien dan berikan jaminan bahwa klien dapat
mengatasi krisis ini.
Observasi :
Edukasi :
Observasi :
Edukasi :
Kriteria Hasil :
• Asupan dan haluaran cairan tetap pada kadar yang tepat sesuai usia dan
kondisi fisik.
• Klien mempunyai tugor kulit yang normal.
• Klien mempertahankan kadar elektrolit dalam batas normal.
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Timbang berat badan klien setiap hari sebelum sarapan.
• Tentukan cairan apa yang disukai klien dan simpan cairan tersebut
disamping tempat tidur klien.
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Mandiri :
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Mandiri :
Kolaborasi:
Observasi:
• Pantau dan catat denyut dan irama nadi, tekanan vena sentral, tekanan
darah, frekuensi nafas, tingkat responsivitas, dan suhu kulit setiap 4 jam.
• Observasi adanya konfusi disorientasi
Edukasi:
• Anjurkan klien untuk minum sebayak mungkin air jika tidak
dikontraindikasikan
Mandiri:
Kolaborasi:
Observasi :
Edukasi:
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Pantau tanda vital dan catat nadi baik pada istirahat dan melakukan
aktivitas.
• Berikan sentuhan atau message, bedak yang sejuk.
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Intervensi Rasional
Mandiri :
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Mandiri :
Kolaborasi :
Observasi :
• Oftalmolpati infiltraftif akibat dari peningkatan jaringan retroorbits
yang menciptakan eksoftalmus.
• Manifestasi umum dari stimulasi aderenergik yang berlebihan dengan
berhubungan dengan tirotoksikosis yang memerlukan intervensi
pendukung sampai resolusi krisis dapat menghilangkan simtomatologis.
Edukasi :
Kriteria hasil :
Intervensi Rasional
Mandiri:
Mandiri :
• Tindakan ini mendorong klien untuk bertanya tentang hal khusus yang
berkaitan dengan keadaan saat ini.
• Tindakan ini meningkatkan komunikasi dan pemahaman diantara klien
dan beri asuhan.
Edukasi :
10. Ganguan pola tidur berhubungan dengan kurang control tidur dan peningkatan
metabolism
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam gangguan
pola tidur dapat di atasi
Intervensi Rasional
Mandiri :
• Berikan bantuan tidur kepada klien, seperti bantal, mandi sebelum tidur,
makanan atau minuman dan bahan bacaan.
• Ciptakan lingkungan tenang yang kondusif untuk tidur contohnya, tutup
gorden, sesuaikan pencahayaan atau tutup pintu.
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
Mandiri :
• Susu dan beberapa kudapan tinggi protein, seperti keju dan kacang,
mengandung L-trytophan, yang dapat mempermudah tidur. Higiene
pribadi secara rutin dapat mempermudah tidur bagi sejumlah klien.
• Tindakan ini dapat mendorong istirahat dan tidur klien.
Kolaborasi :
Observasi :
Edukasi :
• Atur pola nutrisi dengan tinggi kalori dan tinggi protein 3000-4000
kalori
• Minum obat-obatan antitiroid secara teratur dan sesuai dosis
• Hindari hal-hal pemicu terjadinya peningkatan hormon tiroid,
contohnya: mengkonsumsi makanan tinggi iodium
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
http://id.images.search.yahoo.com/search/images?p=hipertiroid&fr=chr-
greentree_gc&fr2=piv-web&ri=4&tab=organic&ri=4 di akses tanggal 26 maret 2014
Lee, S.L., Ananthankrisnan, S., Ziel, S.H., Talavera, S., Griffing, G.T., 2011.
Hyperthyroidism. http://emedicine.medscape.com (Diakses tanggal 26 maret 2014)
Guyton, 1991. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Edisi revisi. Department
of Physiologi and Biophysics. Mississippi