Anda di halaman 1dari 5

Nama : Eben Ezer Sipahutar, S.

Pd
NIP : 19950605 201903 1 003
Kelompok : II
Angkatan : XXIX
No.Absen : 11
Unit Kerja : SMP Negeri 4 Raya Kab.Simalungun

Tugas Analisis Kontenporer


I. Latar belakang
SMP Negeri 4 Raya merupakan salah satu sekolah negeri menegah pertama yang
berada di Kecanatan Dolog Masagal, Kabupaten Simalungun. SMP ini berada di naungan
dinas pendidikan Kabupaten Simalungun. Sebagai salah satu SMP yang memberikan
pelayanan public kepada masyarakat, SMP Negeri 4 haruslah mampu hadir sebagai
perantara bagi pemerintah maupun masyarakat dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional, yaitu lewat tenaga pendidik.
Guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Guru
mempunyai beberapa Tupoksi dalam melakukan pekerjaannya diantaranya :
a. Merencanakan pembelajaran.Dalam hal ini guru melakukan pengakajian
terhadap kurikulum dan silabus, pengkajian program tahunan dan semester
beserta pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
b. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun.
c. Menilai hasil pembelajaran untuk proses pengumpulan dan Pengolahan
Informasi hasil belajar peserta didik.
d. Membimbing dan melatih peserta melalui kegiatan ekstrakulikuler
e. Melaksanakan tugas tambahan guru, seperti menjadi wali kelas, guru piket,
wakil kepala satuan pendidikan, kepala perpustakaan, dan kepala
laboratorium.
Peran guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik, namun tidak
semua peserta didik bisa mencapai perkembangan sesuai apa yang diharapkan. Maka, guru
sangat berperan penting dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar kepada peserta
didik yang mempunyai masalah-masalah dalam menerima pelajaran.
Namun dalam melakukan tupoksi pengajaran di SMP Negeri 4 Raya, saya mendapati
berbagai tantangan dalam pembelajaran seperti rendahnya pemahaman siswa Kelas 8
SMP Negeri 4 Raya tentang materi IPA dan tidak efektifnya pembelajaran daring yang
dilakukan selama Pandemi Covid-19 ini. Hal ini dapat dilihat dari Nilai Raport Semester
Genap Kelas VII yang rata-rata hanya lulus sebatas KKM.Guru juga menemukan
beberapa siswa yang masih belum paham dengan istilah-istilah dalam ilmu IPA khususnya
dalam pembelajaran Biologi.Begitu juga antusisas siswa dalam mengikuti pembelajaran
daring via whatsapp group masih sangat kurang, terbukti hanya sedikit merespon tugas
yang diberikan saya kepada murid-murid.Selama melaksnakan piket harian, guru juga
menemukan bahwa lingkungan sekolah yang kurang bersih dan tidak tertata dengan rapi.
Dengan demikian, saya sebagai seoarang guru mendapatkan berbagai isu-isu yang
mengambat saya dalam melakukan tupoksi saya.

II. Identifikasi Isu.


1. Kurangnya Literasi Siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya dalam Pembelajaran IPA pada
Materi Sistem Gerak.
2. Rendahnya antusias siswa kelas 8 SMP N 4 Raya dalam pembelajaran Daring.
3. Belum optimalnya Media Pembelajaran IPA yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran IPA pada materi Sistem Gerak.
4. Belum optimalnya Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya yang
dilaksanakan Selama Pandemic Covid-19
5. Kurangnya Kesadaran siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya dalam menjaga Lingkungan
Sekolah.

III. Analisis Isu.


Dari isu-isu yang telah berkembang didalam unit kerja saya, kemudian saya analisis
dengan Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Layak). Aktual artinya
isu tersebut merupakan isu yang paling banyak dibicarakan. Problematik artinya isu
tersebut berada pada dimensi masalah yang kompleks. Kekhalayakan artinya isu tersebut
meyangkut hajat hidup orang yang banyak. Dan Layak artinya isu tersebut masuk akal
atau realistis serta relevan.
Tabel 1. Analisis Isu dengan Metode APKL
No Isu Kriteria APKL Keterangan
A P K L
1 Kurangnya Literasi Siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya dalam √ √ √ √ Memenuhi
Pembelajaran IPA pada Materi Sistem Gerak.
2 Rendahnya antusias siswa kelas 8 SMP N 4 Raya dalam √ √ √ √ Memenuhi
pembelajaran Daring.
3 Belum optimalnya Media Pembelajaran IPA yang √ √ √ √ Memenuhi
digunakan dalam melakukan pembelajaran IPA pada
materi Sistem Gerak.
4 Belum optimalnya Pembelajaran Daring pada Siswa √ √ √ √ Memenuhi
Kelas 8 SMP N 4 Raya yang dilaksanakan Selama
Pandemic Covid-19
5 Kurangnya Kesadaran siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya √ √ x √ Tidak
dalam menjaga Lingkungan Sekolah. Memenuhi
Dari kelima isu yang di analisis terdapat 4 isu yang memenuhi metode APKL dan satu
isu yang belum memenuhi metode APKL. 4 Isu yang yang telah dianalisis dengan metode
APKL akan dianalisis lagi dengan metode USG untuk menetapkan isu yang terpilih.

IV. Penetepan Isu Terpilih.


Penetepan isu terpilih dilakukan dengan menggunakan Metode USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Urgency artinya mendesak dan harus segera ditindak lanjuti.
Seriousness artinya serius dengan akibat yang ditimbulkan. Dan Growth artinya seberapa
besar nemburuknya apabila tidak ditangani segera. Dalam menggunakan Metode USG ini,
di pakai Skala Likert dengan kriteria :
5 : Sangat setuju
4 : Setuju
3 : Cukup Setuju
2 : Kurang setuju
1 : Tidak setuju
Tabel.2 Analisis Penetapan Isu dengan Metode USG
USG
No Isu Total Ranking
U S G
1 Kurangnya Literasi Siswa Kelas 8 SMP N 4 3 3 11 4
4 Raya dalam Pembelajaran IPA pada
Materi Sistem Gerak.
2 Rendahnya antusias siswa kelas 8 SMP N 4 4 4 12 3
4 Raya dalam pembelajaran Daring.
3 Belum optimalnya Media Pembelajaran 5 4 4 13 2
IPA yang digunakan dalam melakukan
pembelajaran IPA pada materi Sistem
Gerak.
4 Belum optimalnya Pembelajaran Daring 5 5 5 15 1
pada Siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya yang
dilaksanakan Selama Pandemic Covid-19
Dari table diatas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa, masalah pembelajaran
Daring sealama pendemic Covid-19 menjadi isu yang terpilih dan harus segera
diselesaikan di karenakan :
1. Siswa akan ketinggalan pelajaran atau tertinggal secara akademik
2. Anak akan lebih sulit menguasai pengetahuan terutama materi di tingkat kelasnya dan
apabila di paksakan naik kelas akan sulit mengikuti materi kelas yang lebih tinggi di
karenakan materi sebelumnya belum di kuasai dengan baik.
3. Terjadinya Krisis Pendidikian.

V. Rancangan Kegiatan Inovatif


1. Home Visiting
Untuk siswa yang keterbatasan dalam pengunaan gawai dapat dilakukan dengan
mengunjungi siswa dari satu rumah ke rumah siswa yang lainnya dengan protocol
kesehatan Covid-19 yang sudah tetapkan pemerintah.
2. Menggunakan dana bos untuk memberikan fasilitas internet dan TIK. Kementerian
pendidikan telah mengizinkan sekolah menggunakan biaya operasional Sekolah
(BOS) untuk membeli paket pulsa dan akses internet. Kebijakan ini diharapkan dapat
membantu proses belajar jarak jauh bagi guru maupun siswa. Selain sekolah,
pemerintah desa juga bisa membantu guru dan siswa untuk mendapatkan akses
internet atau kebutuhan lain untuk mengajar dan belajar.
3. Sekolah melakukan pelatihan peningkatan kompetensi guru agar dapat
mempersiapkan pembelajaran daring lebih baik lagi, seperti kompetensi TIK dalam
menggunakan zoom, google meet, pembuatan media pembelajaran.

VI. Penutup.
a. Simpulan
Dari isu-isu yang telah dianalis baik menggunakan metode APKL dan metode USG,
akhirnya ditemukan isu kontenporer di instansi tempat saya melakukan pembelajaran
yaitu Belum optimalnya Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas 8 SMP N 4 Raya
yang dilaksanakan Selama Pandemic Covid-19. Isu ini harus sesegera mungkin
diatasi dengan berbagai rancangan kegiatan Inovatif , seperti melakukan home
visting kepada siswa dan mengajukan permohonan kepada kepala sekolah untuk
menggunakan dana bos untuk memberikan fasilitas internet dan TIK.
b. Saran
Saran yang dapat diberikan penulis di dalam hal ini adalah hendaknya semua
stakeholder di lingkungan SMP Negeri 4 Raya dapat bekerja sama dengan baik
sehingga masalah pembelajaran daring ini dapat diatasi, dengan demikian
pembelajaran kepada siswa menjadi efektif walapun dalam siatuasi pandemic Covid-
19

Anda mungkin juga menyukai