Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KARAKTERISTIK dan STRATEGI PENYELESAIAN SOAL SOAL OPEN ENDED

Disusun oleh:

1. Rizki Ramadhanti 2020143461


2. Ikka Adellia Yusuf 2020143483

DOSEN PENGAMPU : Tanzimah S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan YME karena berkat atas dan
rahmatnya kami dapat menyusun makalah “ KARAKTERISTIK DAN STRATEGI
PENYELESAIAN SOAL SOAL OPEN ENDED ini dengan lancar. Ucapan terima kasih juga
kami sampaikan kepada dosen kami yang telah memberikan waktu kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini, meski dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
sangat berharap makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi kami dan orang lain, baik
dalam rangka menambah wawasan atau pun kami pengetahuan . kami sangat berharap adanya
keritikan , dan saran dari dosen demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Palembang, Maret 2022

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................3

A. Latar Belakang...............................................................................................3
B. Rumusan Masalah..........................................................................................3
C. Tujuan............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Pengertian Metode Pembelajaran Open Ended..............................................5


B. Strategi Pembelajaran open Ended.................................................................7
C. Karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Open Ended........................9
D. Contoh Open Ended Matematika SD dan Penyelesaiannya.................10

BAB III PENUTUP..................................................................................................17

A. Kesimpulan....................................................................................................17
B. Saran...............................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

2
1. Latar Belakang
Karakteristik pembelajaran dengan pendekatan open-ended memungkinkan siswa
untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang mereka pilih. Pendekatan open-ended
merupakan salah satu pendekatan yang memberikan keleluasaan berfikir siswa secara
aktif dan kreatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Fatah (2008) menyatakan,
pendekatan open-ended merupakan pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu
permasalahan yang memiliki lebih dari satu metode penyelesaian yang benar.
Pendekatan open-ended memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan
pemahaman, penalaran serta kreativitas dalam memecahkan masalah. Hal penting
yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran dengan pendekatan open-ended adalah
kebebasan siswa untuk berfikir dalam memecahkan masalah sesuai dengan
kemampuan, sikap dan minatnya sehingga pada akhirnya akan membentuk intelegensi
matematika siswa.Penggunaan pendekatan open-ended perlu dibudayakan dalam
pembelajaran matematika dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami konsep suatu soal cerita matematika serta melakukan analisis, dan
menemukan beberapa alternatif penyelesaian yang benar.
Kemampuan awal siswa yang dapat digolongkan menjadi kemampuan awal rendah,
sedang, dan tinggi diharapkan berkontribusi dalam peningkatan kreativitas dan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa selama berlangsungnya
pembelajaran berbasis masalah dengan menggunakan soal open ended. Bagi siswa
yang berkemampuan tinggi kemungkinan tidak kesulitan jika diberikan soal open
ended. Siswa tersebut bisa langsung menyelesaikan soal sesuai dengan pola pikir
sendiri. Sementara untuk siswa berkemampuan sedang dan rendah, kemungkinan
akan sulit menyelesaikan soal open ended. Kebanyakan siswa akan langsung
mengatakan soalnya kurang atau tidak sesuai dengan rumus yang selama ini
digunakan dalam soal rutin. Dalam PBM, siswa akan dibentuk kedalam kelompok
yang heterogen, baik dari segi kemampuan awal, jenis kelamin, maupun ras. Selama
dalam kelompok, siswa juga akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga
siswa yang berkemampuan awal rendah

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari metode Pembelajaran Open Ended?
2. Bagaimana strategi Pembelajaran open Ended?

3
3. Bagaimana karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Open Ended?
4. Apa saja contoh Open Ended Matematika SD dan Penyelesaiannya?

3. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan pengertian dari metode Pembelajaran Open Ended?
2. Menjelaskan strategi Pembelajaran open Ended?
3. Menjelaskan karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Open Ended?
4. Menjelaskan contoh Open Ended Matematika SD dan Penyelesaiannya?

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Metode Pembelajaran Open Ended

Strategi open ended ini lahir sekitar tahun 70-an dari hasil penelitian yang dilakukan
Shigeru Shimada, Toshio Sawada, Yoshiko Yashimoto, dan Kenichi Shibuya.
Munculnya pembelajaran ini sebagai reaksi atas pendidikan matematika sekolah saat
itu yang aktivitas kelasnya disebut dengan “issei jugyow” (frontal teaching); guru
menjelaskan konsep baru di depan kelas kepada para siswa, kemudian memberikan
contoh untuk penyelesaian beberapa soal.

4
Menurut Sudiarta menyatakan bahwa secara konseptual open-ended problem dapat
dirumuskan sebagai masalah atau soal-soal matematika yang dirumuskan
sedemikian rupa sehingga memiliki beberapa atau banyak solusi yang benar, dan
terdapat banyak cara untuk mencapai soal itu.Dari beberapa pendapat para ahli di
atas dapat saya simpulkan bahwa Strategi pembelajaran open-ended adalah
pembelajaran terbuka yaitu siswa dapat menggunakan berbagai cara untuk
mendapatkan jawaban yang benar, bahkan siswa bisa memperoleh lebih dari satu
jawaban yang benar. Sehingga open ended dapat memberi kepercayaan kepada
siswa untuk memperoleh pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan
memecahkan masalah dengan beberapa teknik atau cara tertentu.Sajian masalah
haruslah kontekstual kaya makna secara matematik (gunakan gambar, diagram,
tabel kembangkan permasalahan sesuai dengan kemampuan berpikir siswa, kaitkan
dengan materi selanjutnya, siapkan rencana bimbingan (sedikit demi sedikit dilepas
mandiri). Sintaknya adalah menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran,
perhatikan dan catat respon siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat
kesimpulan) (Naglimun, 2014:164-165).
beberapa asumsi yang mendasari open ended adalah (Huda, 2014:279-280):
a. Konteks dan pengalaman merupakan hal penting untuk dipahami: pembelajaran
akan sangat efektif jika ia melibatkan pengalaman yang kaya dan konkret yang
denganya siswa bisa menjumpai, membentuk dan mengubah teori-teorinya secara
praktis di lapangan.
b. Pemahaman harus dimediasi secara individual : siswa menilai apa, kapan, dan
bagaimana pembelajaran terjadi.
c. Meningkatkan proses kognitif seringkali lebih penting daripada menciptakan
produk-produk pembelajaran. Untuk itulah, lingkungan yang open ended perlu
dirancang untuk mendukung skill-skill kognitif tingkat tinggi, seperti identifikasi
dan manipulasi variabel-variabel, interpretasi data, hipotesis dan eksperimentasi.
Proses penelitian ilmiah lebih dihargai daripada pemeroleh ‘kebenaran’ ilmiah itu
sendiri.
d. Pemahaman lebih berharga daripada hanya sekdar mengetahui: lingkungan
pembelajaran yang open ended harus menenggelamkan siswa dalam pengalaman-
pengalaman yang dapat melejitkan pemahaman mereka melalui eksplorasi,
manipulasi,dan kesempatan untuk ‘memahami’ suatu gagasan daripada sekedar
melalui pembelejaran langsung.

5
e. Proses-proses pembelajaran yang berbeda secara kualitatif: open ended berfokus
pada skill-skill pemecahan masalah dalam konteks yang autentik serta memebri
kesempatan untuk eksplorasi dan pembangunan teori.Tujuan pembelajaran melalui
pembelajaran open-ended yaitu untuk menjanjikan suatu kesempatan kepada siswa
untuk menginvestigasi berbagai strategi dan cara yang diyakininyasesuai dengan
mengelaborasi permasalahan agar kemampuan berpikir matematika siswa dapat
berkembang secara maksimal dan pada saat yang sama kegiatan-kegiatan kreatif
dari setiap siswa dapat terkomunikasikan melalui proses belajar mengajar. Pokok
pikiran dari pembelajaran dengan open-ended yaitu pembelajaran yang membangun
kegiatan interaktif antara matematika dan siswa sehingga mengundang siswa untuk
menjawab permasalahan melalui berbagai strategi. Dengan kata lain pembelajaran
matematika dengan strategi open-ended bersifat terbuka.Ciri penting dari masalah
open ended adalah terjadinya keleluasaan siswa untuk memakai sejumlah Strategi
dan segala kemungkinan yang dianggap paling sesuai untuk memakai sejumlah
Strategi dan segala kemungkinan yang dianggap paling sesuai untuk menyelesaikan
masalah. Artinya pertanyaan open ended diarahkan untuk menggiring tumbuhnya
pemahaman atas masalah yang diajukan guru.

B.Strategi Pembelajaran open Ended

Adapun langkah-langkah dalam Strategi Pembelajaran Open Ended adalah (Huda,


2014:279-280):
a. Menghadapkan siswa pada problem terbuka dengan menekankan pada bagaiman
siswa sampai pada sebuah solusi
.b. Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkonstruksi
permasalahanya sendiri.c. Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai
penyelesaian dan jawaban yang beragam.d. Meminta siswa untuk menyajikan hasil
temuanya.
Kemudian Tahapan Strategi pembelajaran Open Ended yaitu (Sohimin,
2014:111-112):
a. Persiapan Sebelum memulai proses belajara mengajar guru harus membuat satuan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), membuat pertanyaan Open-Ended
Problems
.b. Pelaksanaan, Terdiri dari :

6
1) Pendahuluan, yaitu siswa menyimak motivasi yang diberikan oleh guru bahwa
yang akan dipelajari berkaitan atau bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari sehingga
mereka semangat dalam belajar, kemudian siswa menanggapi apresisasi yang
dilakukan oleh guru agar diketahui pengetahuan awal mereka terhadap konsep-konsep
yang akan dipelajari.
2) Kegiatan inti, yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan langkah-langkah berikut
.a) Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari lima orang
.b) Siswa mendapatkan pertanyaan open-ended problems.
c) Siswa berdiskusi bersama kelompok mereka masing-masing mengenai
penyelesaian dari pertanyaan open ended problems yang telah diberikan oleh guru.
d) Setiap kelompok siswa melalui perwakilanya, mengemukakan pendapat atau solusi
yang ditawarkankelompoknya secara bergantiane) Siswa atau kelompok kemudian
menganalisis jawaban-jawaban yang telah dikemukakan, mana yang benar dan mana
yang lebih efektif.
3) Kegiatan Akhir, yaitu siswa menyimpulkan apa yang telah dipelajari kemudian
kesimpulan tersebut disempurnakan oleh guru.
c. Evaluasi Setelah berakhirnya KBM, siswa mendapatkan tugas perorangan atau
ulangan harian yang berisi pertanyaan open ended problems yang merupakan evaluasi
yang diberikan oleh guru.Aris Sohimin mengemukakan kelebihan dan kelemahan
pembelajaran open ended, sebagai berikut
:a. Kelebihan Pembelajaran Open Ended
1) Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengekspresikan
idenya.
2) Siswa memiliki kesempatan matematika secara komprehensip.
3) Siswa dengan keterampilan dan kemampuan matematika yang rendah dapat
merespon permasalahan dengan cara mereka sendiri.
4) Secara intrinsik siswa dapat termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan.
5) Siswa memiliki pengalaman untuk menemukan sesuatu dalam menjawab
permasalahan
.b. Kekurangan Pembelajaran Open Ended
1) Membuat dan menyiapkan masalah matematika yang bermakna bagi siswa
bukanlah pekerjaan yang mudah.

7
2) Mengemukakan masalah yang langsung dipahami siswa sangat sulit, sehingga
banyak siswa yang mengalami kesulitan bagaimana merespon permasalahan yang
diberikan.
3) Siswa dengan kemampuan tinggi bisa merasa ragu atau mencemaskan jawaban
mereka.
4) Mungkin ada sebagian siswa yang merasa bahwa kegiatan belajar mereka tidak
menyenangkan karena kesulitan yang mereka hadapi.

C. Karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Open Ended Siswa

1.Karakteristik pemecahan masalah matematika open Ended siswa logika tinggi


Secara umum, pada tahapan pemecahan masalah matematika open ended siswa
kemampuan logika tinggi secara implisit dan eksplisit menyelesaikan masalah
menggunakan tahapan penyelesaian Polya yaitu memahami masalah, merencanakan
penyelesaian,menyelesaikan rencana masalah serta menelusuri kembali.Dalam tahap
memahami masalah, subjek sudah memahami soal secara keseluruhan karena dapat
menjelaskan dan menuliskan secara benar hal-hal yang diketahui dan ditanyakan,
subjek mengilustrasikan hal-hal yang diketahui pada soal dalam bentuk gambar dan
simbol disertai dengan alasan yang logis. Pada tahap merencanakan penyelesaian,
subjek merencanakan penyelesaian dengan membagi beberapa bagian pada gambar
dengan alasan yang logis dan menyederhanakan rumus yang ingin digunkana dengan
mensubtitusi hal-hal yang diketahui ke dalam rumus yang terkait. Pada tahap
menyelesaikan rencana penyelesaian, subjek menyelesaikan rencana penyelesaian
sesuai rencana penyelesaian, hal ini terlihat secara eksplisit pada pekerjaan subjek
serta dapat memberikan argumen pada hasil akhir yang diberikan. Selanjutnya pada
tahap menelusuri kembali, subjek memberikan kesimpulan disertai dengan alasan
yang logis. Subjek kemampuan logika tinggi (ST) dalam memecahkan masalah open
ended berpikir secara induktif, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sukmawati (2016) yang menyimpulkan bahwa Subjek kemampuan logika tinggi (ST)
melakukan berpikir induktif pada setiap tahapan pemecahan masalah yang diberikan
baik itu berpikir induktif jenis generalisasi maupun berpikir induktif secara analogi.
2) Karakteristik Pemecahan Masalah Matematika Open Ended Siswa Kategori
Kemampuan Logika Rendah (SR).Secara umum, pada tahapan pemecahan masalah
matematika open ended siswa kemampuan logika rendah secara implisit

8
menyelesaikan masalah menggunakan tahapan penyelesaian Polya yaitu memahami
masalah, merencanakan penyelesaian, menyelesaikan rencana masalah tanpa
menelusuri kembali.Dalam tahap memahami masalah, subjek sudah memahami soal
secara keseluruhan karena dapat menjelaskan dan menuliskan secara benar hal-hal
yang diketahui dan ditanyakan, subjek mengilustrasikan hal-hal yang diketahui pada
soal dalam bentuk gambar dan simbol disertai dengan alasan yang logis. Pada tahap
merencanakan penyelesaian, subjek merencanakan penyelesaian dengan membagi
beberapa bagian pada gambar dengan alasan yang logis dan menyederhanakan rumus
yang ingin digunkana dengan mensubtitusi hal-hal yang diketahui ke dalam rumus
yang terkait. Pada tahap menyelesaikan rencana penyelesaian, subjek menyelesaikan
rencana penyelesaian sesuai rencana penyelesaian, hal ini terlihat secara eksplisit pada
pekerjaan subjek serta dapat memberikan argument pada hasil akhir yang diberikan.
Selanjutnya pada tahap menelusuri kembali, subjek memberikan kesimpulan disertai
dengan alasan yang logis.

D.Soal Open Ended Matematika SD dan Penyelesaiannya

Soal open ended merupakan soal yang memiliki banyak jawaban dan berbagai macam cara
penyelesaiannya.

Soal tipe ini juga dikenal dengan istilah soal terbuka. Melalui soal open ended, siswa
dharapkan mengalami proses penemuan sesuatu yang baru. Hal ini dapat menstimulus
potensi intelektual dari tiap-tiap siswa. Hal yang paling penting dalam pemberian soal tipe
ini adalah memunculkan rasa kesenangan menemukan jawaban. Siswa akan terpacu untuk
terus mencoba kegiatan yang menyenangkan. Ini akan menjadi pondasi dari ketertarikan
siswa untuk terus belajar.

Soal:

1. Zaki menyelam pada kedalaman 16 meter di bawah permukaan air laut. Kemudian
dia naik ke atas sejauh 3 meter. Apabila zona aman berada pada kedalaman 5 meter
di bawah permukaan air laut, maka berapa meter lagi dia harus naik?

Penyelesaian:

Untuk menentukan jarak Zaki harus naik, maka gunakan aturan


Dibawah laut =(-)

9
Naik =(+)
jawaban I
-16+3 = -13
agar minimal berada 5 meter dibawah permukaan air laut, maka Zaki harus naik
sejauh
-5=(-13) + Z
8= Z
jadi Zaki harus naik lagi sejauh 8 meter.
Jawaban II
-16+3=-13.
Agar minimal berada 5 meter dibawah permukaan air laut maka Zaki harus naik lagi
sejauh
-5 = (-13)+ Z
8=Z
Boleh lebih dari 8
Maka Zaki harus naik lagi sejauh 9 meter

2. Suhu di dalam kulkas -10oC. Pada saat lampu mati, suhu di dalam kulkas naik
3oC setiap 4 menit. Setelah beberapa saat, lampu kemudian menyala. Suhu di dalam
kulkas ketika lampu menyala adalah…
Penyelesaiannya :
Diketahui :Suhu di dalam kulkas -10oC, saat lampu mati suhu naik 3oC setiap 4
menit.
Ditanyakan : Suhu di dalam kulkas ketika lampu menyala=...?
Jawaban 1
Jika lampu mati selama 20 menit maka suhu di dalam kulkas mengalami kenaikan
sebanyak 20 = 5 kali
Besarnya suhu dengan kenaikan 5 kali adalah 5 x 3oC = 15oC
Jadi suhu kulkas pada saat lampu menyala menjadi -10oC + 15oC = 5oC
Jawaban II
Jika lampu mati selama 30 menit maka suhu di dalam kulkas mengalami kenaikan
sebanyak 30 = 7,5 kali
Besarnya suhu dengan kenaikan 7,5 kali adalah 7,5 x 3oC = 22,5oC
Jadi suhu kulkas pada saat lampu menyala menjadi -10oC + 22,5oC = 12,5oC

10
3.Dalam gedung pertunjukan disusun kursi dengan baris paling depan terdiri dari 12
kursi, baris kedua berisi 14 kursi, baris ketiga 16 kursi dan seterusnya bertambah 2
buah kursi. Banyaknya kursi pada baris terakhir adalah…..
Penyelesaiannya:
Diketahui : Baris paling depan ada 12 kursi, baris kedua ada 14 kursi dan baris
ketiga ada 16 kursi dan seterusnya bertambah 2 kursi.
Ditanyakan : Banyaknya kursi pada baris terakhir=...?
Jawaban I
Jika gedung tersebut dapat memuat 10 baris kursi, maka banyaknya
kursi pada baris ke-10 adalah ….
Baris ke : 1 2 3 4 5 …… n
Jumlah : 12 14 16 18 20 …… 2n+10
Banyaknya kursi pada baris ke-10 adalah = 2n + 10
= 2.10 + 10
= 20 + 10
= 30
Jadi banyaknya kursi pada baris ke-10 adalah 30 buah.
Jawaban II
Jika gedung tersebut dapat memuat 50 baris kursi, maka banyaknya
kursi pada baris ke-50 adalah ….
Baris ke : 1 2 3 4 5 …… n
Jumlah : 12 14 16 18 20 …… 2n+10
Banyaknya kursi pada baris ke-50 adalah = 2n + 10
= 2.50 + 10
= 100 + 10
= 110
Jadi banyaknya kursi pada baris ke-50 adalah 110 buah.

4.Pada suatu tumpukan batu bata, banyaknya batu bata paling atas ada 8 buah, tepat
dibawahnya ada 10 buah dan seterusnya setiap tumpukan dibawahnya selalu lebih
banyak 2 buah dari pada tumpukan diatasnya. Berapakah banyaknya batu bata sampai
pada tumpukan paling bawah……
Penyelesaiannya.

11
Diketahui : Tumpukan paling atas ada 8 buah, dibawahnya ada 10 buah dan
seterusnya bertambah 2 buah sampai tumpukan paling bawah.
Ditanyakan : Banyaknya batu bata pada tumpukan paling bawah=...?
Jawaban I
Jika tumpukan batu bata tersebut ada 10 tumpuk, maka banyaknya
batu bata pada tumpukan ke-10 adalah ….
Tumpukan : 1 2 3 4 5 …… n
Jumlah : 8 10 12 14 16 …… 2n+6
Banyaknya batu bata pada tumpukan ke-10 adalah = 2n + 6
= 2.10 + 6
= 20 + 6
= 26
Jadi banyaknya batu bata pada tumpukan ke-10 adalah 26 buah.
Jawaban II
Jika tumpukan batu bata tersebut ada 50 tumpuk, maka banyaknya
batu bata pada tumpukan ke-50 adalah ….
Tumpukan : 1 2 3 4 5 …… n
Jumlah : 8 10 12 14 16 …… 2n+6
Banyaknya batu bata pada tumpukan ke-10 adalah = 2n + 6
= 2.50 + 6
= 100 + 6
= 106
Jadi banyaknya batu bata pada tumpukan ke-10 adalah 26 buah.

5.Seekor sapi beratnya 360 Kg, berapa ekor kambing yang kamu perlukan agar
jumlah semua berat badannya sama dengan berat badan sapi itu ?

Penyelesaian :

Jawaban 1

Siswa dapat memisalkan berat ekor kambing sama dengan 30 kg dan melakukan
coba-coba dengan penjumlahan berulang sebagai berikut:
30 + 30 + 30 + …+ 30 = 360 (diperlukan 12 ekor kambing)

12
Jawaban 2

Siswa yang sudah cukup paham dan terampil dengan konsep pembagian, dapat
langsung menggunakan algoritma pembagian yaitu: 360 : 30 = 12
jadi diperlukan 12 ekor kambing dengan berat badan masing-masing 30 kg.

Jawaban 3
Misalnya :
a. sekian ekor kambing beratnya masing-masing 30 kg,
b. sementara sekian ekor lainnya beratnya masing-masing 35 kg, atau mungkin
juga mengandaikan bahwa semua kambing beratnya berbeda, dan sebagainya.
c. Misalnya dengan membuat pengandaian yang lebih dekat dengan kenyataan
misalnya:
Beberapa kambing beratnya masing-masing 30 kg, dan beberapa kambing lainnya
beratnya masing-masing 40 kg.
Pengandaian ini akan menghasilkan model matematika yang dapat dituliskan menjadi
kalimat matematika terbuka:
30 x + 40 y = 360 , dengan x dan y bilangan bulat positif.
Dengan demikian x, dan y yang masuk akal adalah yang berupa bilangan bulat
nonnegatif.
Dengan demikian jawaban yang masuk akal adalah x = 4 dan y = 6, atau x = 8 dan y
= 3, atau x = 12, dan y =0.
Pengandaian-pengandaian yang lebih kreatif misalnya, dengan mengandaikan bahwa
kambing-kambing tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan berat badannya.

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Menurut Sudiarta menyatakan bahwa secara konseptual open-ended problem dapat
dirumuskan sebagai masalah atau soal-soal matematika yang dirumuskan sedemikian
rupa sehingga memiliki beberapa atau banyak solusi yang benar, dan terdapat banyak
cara untuk mencapai soal itu.Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat saya
simpulkan bahwa Strategi pembelajaran open-ended adalah pembelajaran terbuka
yaitu siswa dapat menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan jawaban yang
benar, bahkan siswa bisa memperoleh lebih dari satu jawaban yang benar. Sehingga
open ended dapat memberi kepercayaan kepada siswa untuk memperoleh
pengetahuan/pengalaman menemukan, mengenali, dan memecahkan masalah dengan
beberapa teknik atau cara tertentu.Sajian masalah haruslah kontekstual kaya makna
secara matematik (gunakan gambar, diagram, tabel kembangkan permasalahan sesuai
dengan kemampuan berpikir siswa, kaitkan dengan materi selanjutnya, siapkan
rencana bimbingan (sedikit demi sedikit dilepas mandiri). Sintaknya adalah
menyajikan masalah, pengorganisasian pembelajaran, perhatikan dan catat respon
siswa, bimbingan dan pengarahan, membuat kesimpulan) (Naglimun, 2014:164-165).

2. Saran
Penulis berharap semoga pembaca dapat mengerti dan memahami pada makalah ini,
dan Penulis menyadari jika makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu saran
dan kritik membangun sangat kami butuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

14
Shimada. 1997. Lesson Study for Effective Use of Open Ended Problems. (Online:
http://earchive.criced.tsukuba.ac.jp/data/doc/pdf/2007/09/RCh%205%20Case
%204%20Hashimoto_rev_max.pdf. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2017

15

Anda mungkin juga menyukai