Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA

“PENGETAHUAN DALAM ISLAM”

DOSEN PEMBIMBING : Helwani, S.Ag, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

FAKULTAS MANAJEMEN PEMERINTAHAN

PRODI KEUANGAN PUBLIK

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

TP.2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
haturkan puji dan rasa syukur atas kehadirat – Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah – Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan referensi dari
berbagai media sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahsanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah
ini dan dapat menjadikan itu semua sebagai pelajaran.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
menambah wawasan terhadap kita semua.

Pekanbaru, 19 Januari 2021


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Di antara problema besar yang dihadapi umat Islam di era modern adalah
redupnya etos keilmuan di kalangan umat Islam dan munculnya dunia Barat sebagai
penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Problema pertama, rendahnya etos
keilmuan, menjadikan umat Islam “terisolir” dari dunia keilmuan global. Kondisi ini
sangat ironis karena di era klasik, selama kurang lebih enam abad, umat Islam berada pada
garda depan dan menjadi kiblat dunia dalam pengembangan ilmu. Sementara itu,
problema kedua,munculnya dunia Barat sebagai penguasa ilmu pengetahuan dan
teknologi, membawa persoalan serius karena pengembangan ilmu dan teknologi di
Barat bercorak sekuler sehingga memunculkan ekses negatif seperti; sekularisme,
materialisme, hedonisme, individualisme, konsumerisme, rusaknya tatanan keluarga,
pergaulan bebas, dan penyalahgunaan obat terlarang.Memperhatikan dua fenomina di atas,
maka sudah selayaknya umat Islam berupaya menata diri untuk menghidupkan
kembali etos keilmuan sebagaimana pernah dialami di era klasik dengan harapan
mampu menyaingi dominasi Barat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tulisan berikut–dengan segala keterbatasannya–berusahamenjelaskan
epistemologis ilmu agama Islam, pasang surut perkembangan ilmu agama Islam dalam
lintasan sejarah, dan gagasan pengembangan ilmu agama.

Secara umum ilmu dalam Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok
yang meliputi; metafisikamenempati posisi tertinggi, disusul kemudian oleh matematika,
dan terakhir ilmu-ilmu fisik. Melalui tiga kelompok ilmu tersebut, lahirlah berbagai
disiplin ilmu pengetahuan, misalnya; dalam ilmu-ilmu metafisika (ontologi, teologi,
kosmologi, angelologi, dan eskatologi), dalam ilmu-ilmu matematika (geometri, aljabar,
aritmatika, musik, dan trigonometri), dan dalam ilmu-ilmu fisik (fisika, kimia,
geologi, geografi, astronomi, dan optika). Dalam perkembangan berikutnya, seiring
dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan, dan untuk tujuan-tujuan
praktis, sejumlah ulama berupaya melakukan klasifikasi ilmu. Al-Ghazālī membagi
ilmu menjadi dua bagian; ilmufardlu ‘aindan ilmu fardlu kifāyah. Ilmu fardlu ‘ain adalah
ilmu yang wajib dipelajari setiap muslim terkait dengan tatacara melakukan perbuatan
wajib, seperti ilmu tentang salat, berpuasa, bersuci, dan sejenisnya. Sedangkan ilmu
fardlu kifāyah adalah ilmu yang harus dikuasai demi tegaknya urusan dunia, seperti;
ilmu kedokteran, astronomi, pertanian, dan sejenisnya.

1.2 TUJUAN PEMBELAJARAN


1.2.1 Mengetahui apa itu pengetahuan dalam islam.
1.2.2 Mampu melakukan penerapan ilmu pengetahuan.
1.2.3 Mengetahui seberapa pentingnya menuntut ilmu dalam islam.
1.2.4 Mengetahui tokoh tokoh islam yang berjasa dalam perkembangan ilmu.
1.3 RUMUSAN MASALAH
1.3.1 Apa yang dimaksud pengetahuan dalam islam?
1.3.2 Bagaimana cara penerapan ilmu pengetahuan dalam islam?
1.3.3 Apakah menuntut ilmu termasuk hal yang penting dalam islam?
1.3.4 Siapakah tokoh tokoh islam yang membawa pengaruh besar dalam perkembangan
ilmu didunia?
BAB II

PEMBAHASAN

1.3.1 Pengetahuan dalam Islam

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab ‫علم‬, masdar dari ‫ عَـلِ َم – يَـعْـلَ ُم‬yang
berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa Inggeris Ilmu biasanya dipadankan dengan kata
science, sedang pengetahuan dengan knowledge. Dalam bahasa Indonesia kata science
umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan Ilmu Pengetahuan, meskipun
secara konseptual mengacu paada makna yang sama. Untuk lebih memahami pengertian Ilmu
(science) di bawah ini akan dikemukakan beberapa pengertian :

Ilmu adalah pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem
menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

lmu pengetahuan dalam Islam mengandung satu arti ilmu yang menyeluruh dan
berkesinambungan dan nilai yang tidak dapat dipisahkan sama sekali. Termasuk dalam
konteks ini, ilmu sains dan teknologi adalah antara cabang ilmu pengetahuan yang memberi
manfaat dan faedah besar kepada kelangsungan tamadun manusia. Istilah sains itu sebenarnya
berasal dari kata Latin, scientia dan pada bahasa Arab yang membawa pengertian sama yaitu
ilmu pengetahuan. Pada asalnya, ilmu sains ini merangkum semua cabang ilmu yang
dihasilkan oleh pemikiran manusia yang ahli seperti falsafah, matematik, astronomi, geografi,
geologi, fisika, kimia, pengobatan dan sebagainya. Semua cabang ilmu itu disatukan dalam
ilmu sains. Kemudian, apabila cabang ilmu itu semakin berkembang dan luas
pembahasannya, cabang ilmu itu mulai memisahkan diri dari ilmu sains dan mulai
membentuk identitas ilmunya sendiri. Maka, lahirlah ilmu geografi, ilmu pengobatan, ilmu
fisika dan lain-lain. Al-Quran sumber sains Islam, bahkan al-Quran menganjurkan umat
manusia baik beriman atau tidak, supaya menyelidiki alam sebagai tanda membuktikan
wujud dan kebesaran Allah.
1.3.2 Menerapkan Ilmu Pengetahuan

Dalam dimensi dialektika horizontal, cara menerapkan ilmu dalam Islam tak berbeda
dengan belajar pada umumnya, yang tidak terpisahkan dengan pengembangan sains dan
teknologi (menggali, memahami dan mengembangkan) intelektual ke arah pengenalan dan
pendekatan diri pada Tuhan Yang Maha Agung (divine-unity). Ini juga berarti, bahwa belajar
dalam Islam bertujuan untuk memperoleh kesejahteraan umat manusia dan lingkungannya
dengan motivasi ibadah (lihat, QS. Az-Zariayat : 56). Oleh sebab itu segala aktivitas yang
berkaitan dengan ilmu dan pengembangannya harus dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Allah SWT.

1.3.3 Pentingnya Ilmu Pengetahuan dalam Islam

Ilmu menempati kedudukan yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat
dari banyaknya ayat al-Qur’an yang memandang orang berilmu dalam posisi yang tinggi dan
mulya disamping hadis-hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus
menuntut ilmu.

Didalam Al qur’an , kata ilmu dan kata-kata jadianya di gunakan lebih dari 780 kali ,
ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana tercermin dari al-Qur’an sangat kental dengan
nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi ciri penting dariagama
Islam sebagamana dikemukakan oleh Dr Mahadi Ghulsyani sebagai berikut;

Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah penekanannya
terhadap masalah ilmu (sains), Al quran dan Al –sunah mengajak kaum muslim untuk
mencari dan mendapatkan Ilmu dan kearifan ,serta menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat tinggi

Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an yang artinya: Allah meninggikan beberapa
derajat (tingkatan) orang-orang yang berirman diantara kamu dan orang-orang yang berilmu
(diberi ilmupengetahuan). dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ayat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan
menjadi memperoleh kedudukan yang tinggi. Keimanan yang dimiliki seseorang akan
menjadi pendorong untuk menuntut Ilmu, dan Ilmu yang dimiliki seseorang akan membuat
dia sadar betapa kecilnya manusia dihadapan Allah, sehingga akan tumbuh rasa kepada Allah
bila melakukan hal-hal yang dilarangnya, hal ini sejalan dengan firman Allah: sesungguhnya
yang takut kepada allah diantara hamba –hambanya hanyaklah ulama (orang berilmu).

Disamping ayat–ayat Qur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat
istimewa, al-Qur’an juga mendorong umat Islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu,

”dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan”

Dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah ilmu
menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaca ,
sebagaimana terlihat dari firman Allah yang pertama diturunkan yaitu surat Al-Alaq yang
artinya:

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
kamu dari segummpal darah. Bacalah,dan Tuhanmulah yang paling pemurah. Yang mengajar
(manusia ) dengan perantara kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahui.”

Ayat –ayat trersebut, jelas merupakan sumber motivasi bagi umat Islam untuk tidak
pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, sehingga posisi yang tinggi dihadapan
Allah akan tetap terjaga, yang berarti juga rasa takut kepada Allah akan menjiwai seluruh
aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh, dengan demikian nampak bahwa
keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Nurcholis Madjd
menyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola hidup yang
kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal.

1.3.5 Tokoh-tokoh Berpengaruh Perkembangan Ilmu


Pengetahuan dalam Islam
1. Ibnu Sina
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 Hijriyah, Ibnu Sina adalah satu-satunya filosof
besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan
terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad,
diantara buku-buku dan risalah yang ditulis oleh Ibnu Sina adalah kitab Al Syifa yang
membahas tentang filsafat dan al canon yang membahas ilmu kedokteran dikenal
sepanjang masa. Al Syifa ditulis dalam 18 menit yang membahas Ilmu Filsafat
matematik, ilmu alam dan hayat. dalam ilmu kedokteran ia sebagai orang pertama
yang menemukan peredaran darah manusia di mana 600 tahun kemudian
disempurnakan oleh William Harvey. dia pulalah yang pertama kali mengatakan
bahwa bayi selama masih dalam kandungan mengambil makanan dari ibunya lewat
pusarnya. dia juga lah yang mula-mula mempraktekkan pembedahan penyakit
penyakit bengkak yang ganas dan menjahitnya. kitab al-canon tulisan Ibnu Sina
selama beberapa abad menjadi kitab rujukan utama dan paling otentik. kitab ini
mengupas kaidah-kaidah umum ilmu kedokteran, obat-obatan dan berbagai macam
penyakit.

2. Al Birruni
Abu Raihan Muhammad bin Ahmad Biruni atau yang dikenal sebagai
matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, ahli farmasi
dan guru yang banyak menyumbang kepada bidang matematika filsafat dan obat-obatan,
dengan kemampuan linguistik yang luar biasa Albiruni mampu menyerap ilmu pengetahuan
secara langsung dari berbagai sumber kebudayaan, hal ini mendasarinya untuk menetapkan
metode ilmiah yang menjadi pegangan para ilmuwan setelahnya. ragam penelitian Albiruni
meliputi semua jenis ilmu yang ada di saat itu, sehingga banyak ahli sejarah menganggapnya
bukan saja ilmuan muslim terbesar di abad pertengahan tetapi juga sebagai ilmuwan terbesar
sepanjang masa.

3. Jabir Ibnu hayyan


Jabir Ibnu hayyan yang terlahir pada tahun 721 Hijriyah ini sangat menonjol sebagai
ahli kimia termahsyur yang dihasilkan abad pertengahan, anak seorang penjual obat di kufah
Irak ini juga merupakan seorang sufi, dalam penemuannya Jabir membuat instrumen
pemotong, peleburan dan pengkristalan, ia menyempurnakan proses dasar sublimasi,
penguapan, pencairan dan kristalisasi. Jabir juga menyiapkan tekniknya mirip semua teknik
kimia modern. ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan
tak langsung yang memakai bejana kering, dia pula yang pertama kali mengklaim bahwa air
hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.

4. Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad bin Rashid lahir di Cordoba Spanyol pada tahun 520
Hijriyah, Ibnu Rasyid kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan
talenta, dia mendalami banyak ilmu seperti kedokteran, hukum, matematika dan filsafat. Ia
adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan ensiklopedi. di dunia
barat Ibnu Rasyid dikenal sebagai komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang
mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan. karya-karya Ibnu Rasyid meliputi bidang
filsafat, kedokteran dan Fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essay dan resume. hampir
semua karya karya Ibnu Rasyid diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani.

5. Al-Khwarizmi
Nama asli dari al-khwarizmi ialah Muhammad Ibnu Musa al-khwarizmi yang
dilahirkan di bukhara tahun 780 masehi. dalam pendidikan telah dibuktikan bahwa al-
khwarizmi ini adalah seorang tokoh Islam yang berpengetahuan luas. pengetahuan dan
keahliannya bukan hanya dalam bidang syariat tapi di dalam bidang falsafah, logika,
aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah Islam dan kimia. beliau telah menciptakan
pemakaian secan dan tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Beliau juga
merupakan seorang penulis ensiklopedia dalam berbagai disiplin. al-khwarizmi ini adalah
seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. banyak lagi ilmu
pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep
matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang, banyak lagi konsep
dalam matematika yang telah diperkenalkan al-khwarizmi. bidang astronomi juga membuat
Alfarisi terkenal. astronomi dapat diartikan sebagai ilmu Falak yaitu pengetahuan tentang
bintang-bintang yang melibatkan kajian tentang kedudukan, pergerakan dan pemikiran serta
tafsiran yang berkaitan dengan bintang.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/AppData/Local/Temp/232-330-1-SM.pdf
http://referensiagama.blogspot.com/2011/02/ilmu-pengetahuan-
dalam-islam.html
https://www.uin-malang.ac.id/blog/post/read/131101/konsep-belajar-
menurut-pandangan-islam.html
https://www.cronyos.com/ilmuan-terkenal-beragama-islam/

Anda mungkin juga menyukai