Materi Kuliah (4) Akt. Biaya 1 (D-3) Praktik
Materi Kuliah (4) Akt. Biaya 1 (D-3) Praktik
TEORI+PRAKTIK
AKUNTANSI BIAYA SATU
(II) PRAKTIK PADA KULIAH (4)
Topik Dua
Cost Consept and Cost Classification
(Type of Cost)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPS Bagian Kedua)
Diskripsi Mata kuliah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa
Singkat tentang segala hal yang berhubungan dengan akuntansi biaya, melakukan
MK perhitungan sehubungan dengan biaya overhead pabrik, bagaimana melakukan
penentuan tarip biaya overhead pabrik, melakukan analisa dan perlakuan selisih
biaya overhead pabrik serta melakukan analisa yang mendalam khususnya
untuk laporan keuangan perusahaan manufaktur. Selain itu, akuntansi biaya
juga sangat membantu dalam hal menentukan perencanaan pembiayaan lainnya
yang sangat di butuhkan di dalam sebuah perusahaan.
CPMK Mahasiswa mampu memahami sehubungan dengan :
TOPIK II 1. Klasifikasi biaya
2. Biaya dalam hubungannya dengan produk
3. Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi
4. Biaya dalam hubungannya dengan departemen produksi atau segmen lain
5. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi
6. Biaya dalam hubungannya dengan suatu keputusan, tindakan atau
evaluasi
Contoh Kasus: Harga Pokok Produksi Per Unit dari pembuatan 1 unit TV. adalah Rp
750.000,- Biasanya produksi per hari adalah 1 unit. Tetapi pada suatu hari ada pesanan TV
sebanyak 15 Unit, dan harus diserahkan pada hari ke 10, sejak tanggal pemesanan. Untuk
memenuhi pesanan itu, para karyawan harus bekerja lembur sehingga upah kerja naik.Setelah
dilakukan penghitugan, untuk membuat 15 u TV tersebut, harus dikeluarkan biaya sebesar Rp
11.625.000,- atau Rp 775.000/u (15 u x Rp 775.000).
Pertanyaan:
Jawaban:
KEPUTUSAN:
Contoh: Kalau yang diproduksi adalah produk ‘A’ maka keuntungan/laba yang akan
diperoleh adalah sebesar Rp 1.000.000,- Tetapi kalau yang diproduksi adalah produk ‘B’
maka keuntungan/laba yang akan diperoleh adalah sebesar Rp 1.500.000,- Tetapi karena
perusahaan tidak memungkinkan untuk memproduksi kedua-duanya, maka perusahaan
harus memutuskan untuk memilih satu di antara dua tersebut.
Pertanyaan:
1. Produk mana yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan, produk ‘A’ atau
‘B’?
2. Berapa besar Oportunity Cost jika pilihan jatuh ke produk ‘A’?
3. Berapa besar Oportunity Cost jika pilihan jatuh ke produk ‘B’?
Jawaban:
1. Produk yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan, bergantung pada Judgement dan
Motif Perusahaan. Jika perusahaan dominan bermotif Profit Entreprises, maka
sebaiknya perusahaan memilih untuk meproduksi produk yang cenderung memberikan
keuntungan/laba yang lebih besar. Berarti dalam kasus ini, sebaiknya diproduksi
produk ‘B’. Tetapi jika Orientasi perusahaan bukan pada Profit Entreprises Motif,
tetapi yang lainnya (mungkin Quality, Pangsa Pasar, dll), maka sebaik-nya
perusahaan memilih untuk meproduksi produk ‘A’.
2. Besaran Oportunity Cost jika pilihan jatuh ke produk ‘A’ adalah sebesar keuntungan
dari produk ‘B’ yang diabaikan, yaitu: Rp 1.500.000,-
3. Besaran Oportunity Cost jika pilihan jatuh ke produk ‘B’ adalah sebesar keuntungan
dari produk ‘A’ yang diabaikan, yaitu: Rp 1.000.000,-
Pertanyaan:
Jawaban:
2A. Besaran Oportunity Cost, jika pilihan jatuh degan menggunakan Truck,
adalah sebesar penghematan biaya yang hilang karena menolak biaya yang lebih
rendah, yaitu: Rp 200.000,- (Rp 900.000 – Rp 700.000).
Opportunity Cost harus diperhitungkan sebagai biaya, pada alternatif yang dipilih.
Tujuan perhitungan ini adalah untuk menentukan TRUE COST pada alternatif yang
dipilih. TRUE COST adalah jumlah biaya yang benar-benar dikeluarkan ditambah
dengan penghematan biaya yang hilang karena menolak biaya yang lebih rendah
atau Pemborosan (TRUE COST = Actual Cost + Inefisiensi)
2B. Besaran TRUE COST, jika pilihan jatuh degan menggunakan Truck, adalah
sebesar = Rp 900.000 + Rp 200.000 = Rp 1.100.000,- (Opportunity Cost tidak dicatat
dalam Buku Besar).
21. Perhatikan kasus di bawah ini :
Untuk memproduksi Produk Tertentu perusahaan dihadapkan pada pemakaian Mesin X
atau Mesin Y. Jika Mesin X yang dipakai, BTK per jam Rp. 1000,- Tetapi jika Mesin Y,
BTK per jam Rp. 800,- Manager memutuskan menggunakan msein X.
Pertanyaan:
Jawaban: