Anda di halaman 1dari 29

Viola Malta Ramadhani, S.T., M.

Ars

KONSEP DESAIN
Konsep adalah sebuah gagasan-gagasan yang memadukan
berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan.

Dalam membuat dan merancang sebuah bangunan, hal pertama yang akan lakukan adalah memikirkan
bagaimana konsep bangunan tersebut. Contoh, jika kita ingin membangun rumah dengan konsep
bangunan klasik, tentunya perancang harus mengetahui dan memikirkan bagaimana filosofi sebuah
bangunan klasik. Perancang akan mencari tahu segala hal mengenai kapasitas sebuah bangunan tersebut.

Konsep Desain adalah konsep yang paling sesuai dan


dapat memenuhi persyaratan program perancangan. Dalam
proses ini, arsitek akan menyusun pola dan gubahan bentuk
arsitektur yang diwujudkan dalam gambar-gambar, simbol,
grafik, dan tulisan penjelas.
Konsep desain berfungsi sebagai :

• Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang


tepat atas program dan konsep rancangan yang telah
dirumuskan arsitek.
• Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat,
waktu pembangunan yang paling singkat, serta biaya yang paling
ekonomis.
• Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep
rancangan serta pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.
• Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan
terhadap ketentuan rencana tata kota dalam rangka perizinan.
Contoh
skematik
konsep desain
secara umum
TAHAP PEMBUATAN
KONSEP DESAIN
Survei Site

Melakukan Pendekatan Desain Arsitektur

Membuat Analisis Konsep Desain

Membuat Konsep Zoning

Transformasi Desain

Feedback
Survei Site
Langkah pertama dalam membuat konsep desain arsitektur adalah dengan melakukan Survei
Lokasi Site. Survei merupakan hal yang penting karena data yang di dapatkan dari survei akan
digunakan untuk menyusun sebuah Konsep Desain.

Data yang harus dikumpulkan saat arsitek melakukan Survei Site diantaranya sebagai berikut :

• Luas lahan;

• Akses menuju site;

• Topografi / Kontur Site;

• Orientasi Site dan arah Mata angin;

• Data Budaya setempat, dll

Perlu di ingat kembali bahwa data dari survei haruslah benar dan akurat, sehingga dapat di
olah dan menghasilkan sebuah konsep desain yang memang tepat untuk bangunan tersebut.
Melakukan Pendekatan Desain Arsitektur
• Pendekatan desain merupakan referensi pokok dalam desain arsitektur, karena akan
menjelaskan garis besar tentang desain bangunan yang akan dibuat.

• Agar dapat membuat pendekatan desain yang baik, seorang arsitek harus mampu
mengolah data dari survei dan menyesuaikannya dengan kondisi lingkungan dari bangunan
tersebut. Selain itu, seorang arsitek dengan konsep yang dibuatnya, harus mampu
menghasilkan sebuah desain yang bisa bertahan hingga masa mendatang.

• Contoh pendekatan arsitektur :

"HOTEL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR GREEN BUILDING“

Dari judul tersebut, tentu anda akan paham bahwa bangunan hotel tersebut akan menggunakan
pendekatan desain Arsitektur Green Building. Dengan demikian segala aspek tentang green building akan
muncul dalam konsep desainnya.
Membuat Analisis Konsep Desain
Analisis yang dilakukan dalam konsep
desain arsitektur di bagi menjadi dua :

ANALISIS FISIK ANALISIS NON-FISIK


Merupakan analisa yang terkait dengan
kondisi dan keadaan Site, yang mana data
tersebut di kumpulkan ketika melakukan

ANALISIS SurveI Site. beberapa contoh analisa fisik


diantaranya adalah :
• Klimatologi
FISIK • View
• Aksesibilitas
• Kebisingan
Yang juga dianalisis dalam aspek fisik terkait
lingkungan antara lain :

• Existing tapak
• Peraturan yang berlaku
• Pencapaian ke dalam tapak
• Orientasi tapak
• Lebar jalan dan arus lalu lintas disekitar tapak
• Tata ruang luar
• Sistem parkir
• Zoning tapak
• Sirkulasi di dalam tapak
Merupakan analisa yang berkaitan langsung
dengan bangunan/obyek yang akan di desain.
Beberapa contoh analisa non fisik antara lain :
• Pengguna bangunan
• Aktifitas
• Kebutuhan Ruang

ANALISIS • Pengelompokan Ruang


• Persyaratan ruang
NON-FISIK • Hubungan Ruang
• Sirkulasi
• Organisasi ruang

Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan


ketika melakukan analisa non fisik, biasanya
dilakukan dengan cara survei ke bangunan
sejenis yang sudah ada (preseden).
Yang juga dianalisis dalam aspek non-fisik terkait
manusia/pengguna antara lain :

• Pemakai ruang
• Pengelompokkan kegiatan
• Hubungan kegiatan
• Luasan kebutuhan ruang
• Skema organisasi ruang
Yang juga dianalisis dalam aspek non-fisik terkait bangunan
antara lain :

• Bentuk dasar massa bangunan


• Gubahan massa
• Pola massa bangunan
• Orientasi massa bangunan
• Ketinggian bangunan (skyline)
• Sirkulasi dalam bangunan
• Zoning dalam bangunan
• Penampilan bangunan
• Modul
• Struktur dan konstruksi
• Utilitas dan perlengkapan bangunan
Membuat Konsep Zoning
Zoning dalam konsep arsitektur adalah pembagian area pada sebuah site dan bangunan, yang
mana pembagian ini didasarkan pada pengguna yang dapat mengakses area tersebut.

Zoning biasanya dibedakan menjadi:

• Area Publik

Areal atau tempat dimana suatu masyarakat atau komunitas dapat berkumpul untuk
meraih tujuan yang sama.

• Area Semi Publik

Bersifat setengah umum di mana semua orang dapat mengakses maupun memakainya tapi
ada kondisi kondisi tertentu di mana orang tidak bisa dengan bebas menggunakannya.

• Area Privat

Ruang terbatas hanya untuk pemilik rumah saja, atau anggota keluarga pemilik rumah.

• Area servis

Area penunjang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari


Transformasi Desain
Setelah membuat zoning, tahap selanjutnya dalam
menyusun konsep adalah membuat transformasi desain,
yang merupakan bentuk atau gambaran awal dengan
memasukan unsur dari konsep desain yang digunakan.

Seorang arsitek ketika membuat transformasi desain, akan di


awali dengan membuat gubahan massa yang di ikuti dengan
bentuk arsitektural sesuai pendekatan desain yang
digunakan.
Feedback
Feed Back adalah sebuah tahapan dimana
seorang arsitek melihat dan mengecek kembali
keseluruhan konsep yang telah dibuatnya.

Dengan demikian apabila ada kesalahan atau


ketidaksesuaian terkait konsep yang dibuatnya,
dapat langsung diperbaiki
Contoh-contoh dokumen terkait konsep desain :
Konsep Zoning

Konsep Zoning
Konsep Zoning
Dosen Pengampu :
Viola Malta Ramadhani,
S.T., M.Ars SEKIAN &
Prodi S1 Pendidikan
Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil
TERIMA
Fakultas Teknik
Universitas Negeri
Malang
KASIH

Anda mungkin juga menyukai