Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

EKUITAS DAN SURAT BERHARGA

Dosen pengampu:
 Dr. Gusganda Suria Manda, SE., MM., CT., CRA., CRP., CIFM,

Disusun Oleh Kelompok 3:

1. Rijal Adnan Gunawan Siburian (1910631030212)

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang........................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................1
2.1 Pengertian Ekuias...................................................................................................1
2.2Komponen Ekuitas Pemegang Saham.........................................................................1
2.3 Tujuan Penyajian Ekuitas...........................................................................................2
2.4 Tujuan Penyajian Ekuitas...........................................................................................3
2.6 Pengertian Surat Berharga.....................................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang
dan pasar modal (Republik Indonesia, Undang-Undang No. 10/1998 tentang
Perbankan). Surat berharga memiliki sifat antara lain; mempunyai pasaran dan dapat
diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat bila
terdapat kebutlihan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dinıaksudkan untuk
menguasai perusahaan. Dengan menempatkan dana dalam surat-surat berharga, bank
dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap rentabilitas bank. Surat-surat berharga dapat dijual sewaktu-waktu, sehingga
kapan pun bank merabutuhkan dana, bank dapat menjualnya untuk memenuhi
keperluan likuiditas bank. Pada saat kelebihan likuiditas, bank perlu memilih
instruınen surat berharga yang nıemiliki likuiditas pasar yang tinggi. Surat berharga
yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sangat mudah diperjualbelikan, dikenal
dcngan sekuritas unggulan.

Surat-surat berharga dapat diperjualbelikan di pasar uang dan di pasar modal.


Surat-surat berharga terdiri dari surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,
sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau
suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
uang dan pasar modal. Dalam buku ini, surat-surat berharga yang akan dibahas
terbatas pada beberapa jenis, yaitu surat berharga dalam bentuk saham, obligasi, dan
sertifikat Bank Indonesia.

Surat Berharga dicatat berdasarkan harga perolehan, Harga perolehan surat


berharga terdiri atas jumlah nominal harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan perolehan surat-surat berharga tersebut. Biaya-biaya
tersebut misalnya biaya fee kepada pialang. Saldo surat.surat berharga yang
diperdagangkan di pasar uang disajikan dalam neraca sebesar nilai nominal dikurangi
dengan diskonto yang belum diamortisasi, yang merupakan bagian bunga selama sisa
jangka waktu surat berharga.
1.1 Rumusan Masalah
a. Menjelaskan pengertian surat-surat berharga yang dimiliki.
iii
b. Menjelaskan jenis-jenis surat berharga yang dimiliki.
c. Menjelaskan akuntansi surat berharga yang ditniliki
d. Menjelasskan pengertian ekuitas dan Tujuan .
1.3 Tujuan Penulisan
Agar pembaca mampu memahami pokok pembahasn tentang pengertian surat
berharga yang dimiliki, jenis-jenis surat berharga yang dimiliki, dan akuntansi surat
berharga yang dimiliki.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Ekuitas

Ekuitas tidak dapat didefinisikan secara independen terhadap aset dan kewajiban. Dalam
kerangka dasar Standar Akuntasi Keuangan (2002), misalnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49):

2.2 Komponen Ekuitas Pemegang Saham

Dari segi riwayat dan sumbernya, ekutas pemegang saham dibagi menjadi dua komponen
penting, yaitu:

3. Lain-lain
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukan dalam komponen modal setoran
lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuiatas pemegang saham.

 2.3 Tujuan Penyajian Ekuitas

Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian
informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi
ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepintingan tentang
efisiensi dan kepengurusan manajemen.

2.4. Perbedaan Modal Setoran dan Laba Ditahan

Ditinjau dari sumbernya, ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham yaitu:

- Modal Yuridis
. Pengertian

Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah
yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain.Bentuk ketentuan hukum ini
adalah bahwa saham harus empunyai nilai nominal atau nilai minimun yang dinyatakan untuk
menunjukan hak yuridis.

1
-Besarnya Modal Yuridis

Dalam hal saham bernilai nominal , modal yuridis dapat sama dengan jumlah yang dikenal dengan
nama modal saham. Modal saham menunjukan jumlah rupiah perkalian antara cacah saham beredar
dengan nilai nominal persaham.

- Modal Setoran Lain

Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektip saham sehingga secara akuntansi
penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak bermakna ekonomik. Dalam hal tertentu, nilai
nominal saham lebih merupakan alat untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk
menunjukan nilai salaham itu sendiri. Karena tidak bermakna ekonomik, saham dapat diterbitkan
tanppa nilai nominal.

- Perubahan Modal Setoran

Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara tegas
antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi modal. Dalam hal kenaikan
modal setoran, pembedaan ini bermanfaat untuk mencegah memperlakukan kenaikan akibat transaksi
modal sebagai laba sehingga timbul kesan adanya jumlah yang trsedia untuk pembagian dividen.

- Pemesanan Saham

Pada umumnya, investor yang berminat membeli saham harus memesan lebih dahulu saham yang
akan dibeli dengan harga sesuai dengan kesepakatan pada saat pemesanan. Yang menjadi masalah
adalah apakan jumlah rupiah saham pesanan tersebut dapat diakui sebagai modal setoran?

- Perubahan Laba Ditahan

Jika pemisahan antara transaksi modal dan transaksi operasi harus tetap dipertahankan, Hanya
terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya laba ditahan yaitu laba atau rugi periodic dan
pembagian dividen. Laba yang dipindahkan dari laba akun laba – rugi (income summary) adalah laba
yang pindahkan dari akun selisih seluruh elemen transaksi operasi dalam arti luas disebut laba
komprehensif. Transaksi lain yang dapat mempengaruhi laba yang ditahan adalah transaksi yang

2
tergolong dalam transaksi modal seperti yang diuraikan di atas .

- Penyesuaian Perioda Lalu

Penyeuaian ini adlah perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang memepengaruhi operasi perioda
masa lalu.bukan segai pengurang atau penambah perhitungan laba tahun sekarang. Tetapi sebagai
penyesuai terhadap laba dithan awal perioda sekarang .perlakuan semacam ini dimaksudkan untuk
menjadikan laba di tahan awal perioda sekarang menunjkuan saldo yang semestinya seadainya
jumlah rupiah tersebut telah diakui dalam perioda yang lalu.

- Koreksi Kesalahan

System akuntansi biasanya sudah dengan cukup cermat sehingga kesalahan dalam pencatatan akan
segera dapat dideteksi sehingga dapat segera dilakukan koreksi. Dalam hal tertentu, kesalahan tidak
segera diketahui dan baru diketahui beberapa waktu atau bahkan beberapa perioda setelah statemen
keuangan disusun dan diterbitkan. APB opinion no. 20 paragraf 13 mendefinisikan kesalahan sebagai
berikut:

- Perubahan akuntansi

Karena alasan tertentu suatu perusahaan mungkin melakukan kebijakan yang mempunyai pengaruh
terhadap konsistensi dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan yang disebut dengan
perubahan akuntansi.

Kuasi reorganisasi

Kuasi reorganisasi biasanya dilakukan dalam hal terjadi suatu defisit.PSAK no.51 pasal 9
mendeskripsikan pengertian kuasi reorganisasi sebagai berikut

2.5 Pengertian Surat Berharga yang Dimiliki

Salah sattı fungsi utama bank adalalı menyalurkan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Dalam memilih alternatif penyaluran dana, bank akan
mempertimbangkan fakaktor antara lain; keuntungan dan risiko atas penyaluran dana
dan jangka waktu pcnyaluran dana. Salah satu alternatif penyaluran dana oleh bank

3
adalah dengan membeli surat berharga. Penempatan dana dalam bentuk pembelian
surat-surat berharga disebut juga sekuritas atau efek-efek adalah merupakan salah sanı
alternatif penempatan dana jangka pendek dan tergolong likuid. Bank dapat menjual
dengan segera surat-surat berharga yang dimiliki pada saat perekonomian dalam suatu
negara tidak stabil, maka pilihan penenıpatan dana dalam bentuk surat-sıırat berharga
akan berisiko karena tidak stabilnya harga yang dinıiliki.

Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang
dan pasar modal (Republik Indonesia, Undang-Undang No. 10/1998 tentang
Perbankan). Surat berharga memiliki sifat antara lain; mempunyai pasaran dan dapat
diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat bila
terdapat kebutlihan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dinıaksudkan untuk
menguasai perusahaan. Dengan menempatkan dana dalam surat-surat berharga, bank
dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap rentabilitas bank. Surat-surat berharga dapat dijual sewaktu-waktu, sehingga
kapan pun bank merabutuhkan dana, bank dapat menjualnya untuk memenuhi
keperluan likuiditas bank. Pada saat kelebihan likuiditas, bank perlu memilih
instruınen surat berharga yang nıemiliki likuiditas pasar yang tinggi. Surat berharga
yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sangat mudah diperjualbelikan, dikenal
dcngan sekuritas unggulan.

- Jenis-jenis Surat Berharga yang Dimiliki

Surat-surat berharga dapat diperjualbelikan di pasar uang dan di pasar modal.


Surat-surat berharga terdiri dari surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi,
sekuritas kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau
suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar
uang dan pasar modal. Dalam buku ini, surat-surat berharga yang akan dibahas
terbatas pada beberapa jenis, yaitu surat berharga dalam bentuk saham, obligasi, dan
sertifikat Bank Indonesia.

Saham merupakan bagian dari kepemilikan yang diperjualbelikan oleh


perusahaan dalam rangka memperoleh atau meningkatkan modal. Dengan menjual
saham di pasar modal, maka perusahaan akan mendapatkan modal dari masyarakat.

4
Pembeli saham akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen dan kcuntungan
yang berasal dari harga jual dikurangi dengan harga beli saham.

Obligasi merupakan surat utang yang diterbitkan dalam rangka mendapatkan


dana dari publik (masyarakat umum). Dengan menempatkan dana dalam bentuk
obligasi, maka bank akan memperoleh bunga sesuai dengan perjanjian. Dalam
penempatan surat-surat berharga dalam bentuk obligasi, keuntungan bagi pembeli
berasal dari kurs jual cian kurs beli Obligasi. Keuntungan riil bank bila membeli
obligasi perusahaan adalah berasal dari selisih kurs jual dengan kurs beli obligasi.

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dengan diskonto. (Taswan, 2005). SBI merupakan pilihan penetnpatan yang
paling aman bagi bank. Dengan menelnpatkan dananya dalam S BI, maka bank ciapat
:nenjaga Iikuiditasnya sekaligus dapat memperoleh keuntungan dari diskonto yang
diperoleh. SBI memiliki iikuiditas pasar sangat tinggi, Inudah diperjualbelikan dan
tidak mengandung risiko.

- Akuntansi Surat Berharga yang Dimiliki

Surat Berharga dicatat berdasarkan harga perolehan, Harga perolehan surat


berharga terdiri atas jumlah nominal harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang
terjadi sehubungan dengan perolehan surat-surat berharga tersebut. Biaya-biaya
tersebut misalnya biaya fee kepada pialang. Saldo surat.surat berharga yang
diperdagangkan di pasar uang disajikan dalam neraca sebesar nilai nominal dikurangi
dengan diskonto yang belum diamortisasi, yang merupakan bagian bunga selama sisa
jangka waktu surat berharga. Saldo surat berharga yang diperdagangkan di pasar
modal disajikan dalam neraca sebesar harga terendah antara harga perolehan dengan
harga pasar. Selisih antara harga perolehan dengan harga pasar surat berharga diakui
sebagai kerugian dan dibebankan pada perkiraan penilainya. Surat berharga
merupakan aktiva produktif yang dapat menghasilkan keuntungan dan mengandung
risiko kerugian. Bank harus membentuk cadangan (penyisihan) atas surat berharga
yang dimiliki. Penyisihan yang dibentuk akan dicatat sebagai pengurang dari surat
berharga. Dalam bab ini, akan dibahas beberapa jcnis surat berharga yang dimi'iki
oleh bank, antara Iain saham dan obligasi yang tujuannya adalah untuk investasi
jangka pendek dan SBI.

5
-Saham dan Obligasi

Surat berharga yang dibeli oleh bank dalam bentuk saharn dan obligasi,
perlu diklasifikasikan dalam kelompok, surat berharga yang dapat
diperdagangkan, surat berharga yang tersedia untuk dijual. dan surat bejharga
yang dimiliki sampai dengan jatuh tempo.

a. Surat Berharga yang Diperdagangkan


Surat berharga yang diperdagangkan (trading), pencatatannya dinilai
sebesar harga perolehan. Kenaikan harga pasar surat berharga dicatat
sebagai keuntungan atas penempatan pada surat berharga pada periode
berjalan. Sebaliknya, penurunan harga surat berharga, artinya nilai saat ini
lebih rendah dibanding dengan nilai pada saat pembclian, maka penurunan
tersebut dicatat sebagai kerugian atas pencmpatan pada surat berharga.
Surat berharga yang diperdagangkan adalah surat berharga yang dimiliki
olch bank dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atas perbedaan
harga pasar jangka pendek. Untuk memudahkan pernahaman tentang
akuntansi surat berharga yang diperdagangkan. maka di bawah ini
dibcrikan ilustrasi atas pernbclian saham perusahaan di bursa efek.

llustrasi surat berharga-saham


Pada tanggal 10 Januari 2007 Bank Birna membeli 100.000 lembar
saham PT Indosat dengan harga Rp 5.500/per lernbar- Nilai nominal saham
PT Indosat Rp 5.000,-/lembar. Transaksi pembeliannya dilakukan atas beban
rekening Giro pada Bank Indonesia.
Pada tanggal yang sama Bank Bima membeli lembar saham PT Telkom
dengan harga perolehan Rp I .940/lembar; nilai nominal Rp 2.000/1embar.
Pembelian dilakukan atas beban Rekening Giro pada Bank Indonesia.
Dari ilustrasi di atas, maka Bank Bima akan menjurnal sebagai berikut:
Jurnal pembelian saham PT Indosat
Tanggal Akun Debit Kredit
10/01/2007 Surat Berharga-Saham 550.000.000
Giro Pada Bank Indonesia 550.000.000
Perhitungan
Harga perolehan = 100.000 Rp 5.500 550.000.000

Jumal pembelian saham PT Telkom


Tanegal Akun Debit Kredit
10/01/2007 Surat Betharea-Saharn 194.000.000
Giro Pada Bank Indonesia 194.000.000

6
Perhitungan
Harga perolehan = 100.000 x Rp 1.940 194 .000.000

Pada bulan laporan Bank Bima harus melakukan pencatatan surat berharga yang
dimiliki sesuai dengan nilai wajar pada bulan laporan. lika nilai wajar lebih tinggi
dari nilai yang tercatat, maka selisihnya dicatat dalam Pend – selisih penilaian
surat berharga /efek pada posisi krcdit. Sebaliknya pada saat nilai wajar lebih
rendah dari nilai yang tercatat, maka sclisihnya dicatat dalam beban selisih
penilaian surat berharga/efek pada posisi debit.

Dari ilustrasi tersebut di atas. tnisalnya pada tanggal 31 Januari 2007, harga
saham PT Indosat Rp clan Telkom Rp 1.500/1embar.

Jurnal Penyesuaian nilai wajar saham PT Indosat


Tanggal Akun Debit Kredit
surat Berharga-saham efek so.ooo.ooo
31/01/2007
Pendapatan-selisih penilaian 50,000.000
Perhitungan
Nilai wajar 100.000 Rp 6.000 600.000.000 Harga Perolehan = 100.000 x Rp
5.500 550,000.000 Selisih antara nilai wajar dan harga perolehan 50.ooo.ooo

jurnal Penycsuaian nilai wajar saham PT


Tanggal Keterangan Debit Kredit
31/01/2007 Beban-selisih penilaian efek 44.000.000
Surat Berharga-Saham 44.000.000
Perhitungan
Nilai wajar 100.000 x Rp 1.500 150.000.000
Harga perolehan = 100.000 x Rp 1.940 194.000.000
Selisih Nilai wajar dan harga perolehan (44.000.000)

Penjualan surat berharga yang dimiliki akan memengaruhi keuntungan atau


kerugian atas penjualan surat berharga. Pada saat harga jual lebih tinggi dari
nilai tercatat. lilaka selisih antara harga jual dengan harga perolehan diakui
sebagai keuntungan pcnjualan efek. Sebaliknya bila harga jual lebih rendah
dibanding nilai tercatat, maka selisihnya dibebankan sebagai kerugiap penjualan
efek.
Dari ilustrasi di atas, misalnya pada tanggal 05 Februari 2007. 100.000 lembar
saham PT Indosat dijual dengan harga Rp 6.200/ lembar dan 100.000 lembar
saham PT -n•lkom dijual dengan harga Rp I .700/1embar
Jurnal penjualan saham PT Indosat

7
Tanggal Ak un Debit Kredit
05 Feb Giro Pada Bank Indonesia 620.000.000
2007 Surat Berharga-Saham 600.000.000
Keuntungan penjualan efek 20.000.000
Perhitungan
Harga Jual = 100.000 x Rp 1.700 620.000.000
Nilai tercatat 31 Januari 2007 600.000.000
Keuntungan 20.000.000

Jurnal Penjualan saham PT Telkom


Tanggal Akun Debit Kredit
05 Feb 2007 Giro Pada Keuntungan 150.000.000
Penjualan efek 20.000.000
Surat Berharga-Saharn 150.000.000
Perhitungan
Harga Jual = 100,000 x Rp 6.200 170.000.000
Nilai tercatat 31 Januari 2007 150.000.000
Keuntungan 20.000.000

Dałam hal pembclian efek dałam bentuk obligasi, yang dibeli di


antara tanggal pembayaran bunga, maka pembayaran bunga tersebut bukan
merupakan bagian dari biaya perolehan, akan tetapi dimasukkan dalałn pos
pendapatan bunga. Perbedaan antara biaya perolehan dan niiai nominał
obligasi diakui sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan
diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang bersangkutan.

Ilustrasi Surat Berharga-Obligasi


Pada tanggal 10 Januari 2007 Bank Bilna łnembeli Ob!igasi PT
Indosat dengan harga RP 490.000.000,- norninal Obligasi RP
300.000.000,cliskonto per tahun. Jangka Waktu Obligasi 10 tabun (01
Desember 2006 s.d. 01 Desenłber 2016). Bunga dibayar setiap 6 bulan
sekali yaitu pada tanggal 01 Juni dan 01 Desember. Pembelian dilakukan
atas beban Rekening Giro pada Bank Indonesia.
Dari kasus di atas. pada saai Bank Bilna cnełnbeli surat berharga dalam bentuk
obligasi. Maka bunga berjaalan yang belum di bayar adalah Bunga untuk masa 01
desember 2006 sampai dengan 09 januari 2007 (beban bunga untuk 40 hari)

Dari ilustrasi di atas, maka bank bima akan menjurnal sebagai berikut:
Jurnal penjualan saham pt indosat

Tanggal Akun Debit Kredit

8
10 jan Surat berharga obligasi 500.000.000
Pendapatan bunga obligasi 6.575.342
Giro pada bank Indonesia 496.575.342
Pendapatan premi obligasi yang 10.000.000
di tangguhkan
Perhitungan
Bunga berjalan 01 des 2006 s.d 09 jan 2007 ( 40 hari )
Bunga x 40/365 x 12% x 500.000.000 6.575.342
Pada tanggal 01 juni bank bima menerima pembayaran bunga dari pt indosat,
maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal pada tanggal 01 juni 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


1-jun Giro Pada Bank Indonesia 29.917.808
Pendapatan bunga
Obligasi 29.917.808

Perhitungan
Bunga = 182/365 x 12% x rp 500.000.000 29.917.808

Jurnal pada tanggal 01 desember 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


1-des Giro Pada Bank Indonesia 10.082.192
Pendapatan bunga
Obligasi 10.082.192

Perhitungan
Bunga = 183/365 x 12% x rp 500.000.000 29.917.808

Pada akhir tahu (31 des 2007) bila obligasi belum dijual maka bank bima harus
membuat jurnal penyesuaian atas pendapatan bunga efek yang belum diterima
untuk masa 01 s.d 31 des 2007 (31 hari)

Jurnal pada 31 Desenlber 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31 des Giro Pada Bank Indonesia 5.095.89
Pendapatan bunga efek 0 5.095.890
perhitungan
Bunga 31/365 x 12% RP 500.000.0005.095.890

9
Jurnal Pada tanggal 31 Desember 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 des Pendapatan Premi Obbgasi 1.000.00
yang ditangguhkan 0
Pendapatan premi
Obligasi 1.000.000
Perhitungan
Amortisasi januari s.d. Desember 2007 tahun) = 1/10 x 10.000,000 1.000.000

Penjualan Obligasi
Misalnya, 01 Desetnber 2007, Obligasi Indosat dijual dengan harga RP
495.000.000.- tnaka jurnal yang dibuat Bank Bima Surabaya.
Jurnal pada tanggal 01 Desetnber 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
1-Des Giro Pada Bank Indonesia 495.000.000
Pendapatan Premi Obligasi yang 10.000.000
ditangguhkan
Kerugian Penjualan Obligasi 5.000.000
Pendapatan Premi Obltgasi 10.000.000
Surat Berharga yang dimiliki 500 000.000
Perhitungan
Harga Jual 495.000.000
Harga Beli 490.000.000
Keuntungan bersih 5.000.000

b. Surat Berharga yanq Tersedia untuk Dijual (Available for Sale)


Transaksi surat berharga dengan tujuan tersedia untuk dijual dinilai
sebesar herga pasar. Kcuntungan/kcrugian yang direalisasi akibat
kenaikan/penurunan harga pasat tidak diakui dalam laporan laba/rugi.
Jurnal pada tanggal 01 februari 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


01 feb Efek-efek 510.000.00
Giro pada bank BI 0 510.000.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 28 februari 2007 untuk pengakuan pendapatan
bunga dan pada tanggal 01 maret 2007 pada saat diteriima pembayaran bunga
sebagai berikut:

Jurnal pada tanggal 28 februari 2007

10
Tanggal Akun Debit Kredit
28 feb Pend bunga yang akan diterima 3.835.616
Pendapatan bunga 3.835.616

Perhitungan

bunga per 28 feb 2007 28/365 x 10% x Rp 500.000.000 3.835.616

Jurnal pada tanggal 01 mar 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


28 feb Giro pada bank BI 3.835.616
Pend bunga yang akan diterima 3.835.616
Perhitungan
bunga per 28 feb 2007 28/365 x 10% x Rp 500.000.000 3.835.616
Pada tgl 28 feb nilai obligasi Rp 505.000.000
Jurnal pada tanggal 28 feb 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


28 feb Ekuitas selisih penilaian efek 5.000.000
Efek efek 5.000.000

Pada saat dilakukan penjualan efek.efek. dengan nilai Jual di atas/ di bawah
nilai yang tercatat. maka jurnal yang dibuat adalah scbagai berikut:
Tanggal 10 Mar-ct. lifck.cfck dijual dcngan hat-ga Rp 520.000.000
Tanggal Akun Debit Kredit
10-Maret Giro Pada BI 520.000.000
Efek-ef ek 505.000.000
Keuntungan Penjualan efek 10.000.000
Ekuitas-SeIisih penilaian efek 5.000.000

Pada tanggal 10 Maret 2007, efek dijual dengan harga Rp 500.000.000


Tanggal Akun Debit Kredit
10-Maret Giro Pada Bl 500.000.000
Kerugian Penjualan efek 10.000.000
Efek-efek 505.000.000
EkuitasSelisih penilaian efek 5-000.000

c. Surat Berharga yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo


Surat Berharga (efek) yang dimiliki sampai dengan jatuh tempo,
dapat dibedakan menjadi dua yaitu; surat berharga dengan bunga dibayar

11
di muka (diskonto) dan surat berharga dengan bunga dibayar secara
periodik. Bunga yang dibayar secara periodik dibedakan menjadi surat
berharga yang diperoleh sebesar harga nominal. surat berharga yang
diperoleh sebesar harga di atas harga nominal, dan surat berharga yang
diperoleh dengan harga sebesar di bawah harga nominal.
 Efek yang dibeli dengan sistetn diskonto
Transaksi efek dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tcjnpo
dinilai scbesar biaya perolehan setelah ditambah/dikurangi amort
isasi premi/diskonto.
llustrasi
Pada tanggal 01 Maret 2007. Bank Bima tnembeli efek dengan harga Rp
jangka waktu 3 bulan daa diskonto 10%.

Semua transaksi dilakukan melalui rekening giro pada bank indonesia.

Pada saat poembelian, 01 maret 2007

Tanggal Akun Debit Kredit


1 Maret Efek efek 700.000.000
Giro pada bank Indonesia 682.256.164
Pend bunga yang ditangguhkan 17.643.836
Perhitungan
bunga 92/365 x 10% x rp 700.000.000 17.643.836
Amortisasi diskonto 31 mar 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 Maret Pend. Bunga yang ditangguhkan 5.945.205
Pendapatan Bunga-efek 5.945.205
Perhitungan
bunga 30/92 x Rp 17.643.836 5.945.205
Amortisasi diskonto 30 april 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
30 - april Pend. Bunga yang ditangguhkan 5.753.425
Pendapatan Bunga-efek 5.753.425
Perhitungan
bunga 31/92 x Rp 17.643.836 5.753.425
Amortisasi diskonto 31 mei 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 Mei Pend. Bunga yang ditangguhkan 5.945.205
Pendapatan Bunga-efek 5.945.205

12
Perhitungan
bunga 30/92 x Rp 17.643.836 5.945.205
Amortisasi diskonto 31 mei 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 juni Giro pada bank BI 700.000.000
Efek efek 700.000.000
Efek yang dibeli dengan bunga dibelakang (secara periodik) dan harga
sebesar harga nominal

Ilustrasi
Pada tanggal 01 Maret 2007. Bank Birna membeli efek dengan harga Rp
700.000.000, jangka waktu 3 bulan dan diskonto 10%. Semua transaksi
dilakukan melalui rekening Giro pada Bank Indonesia.
Jurnal yang dibuat:
Pada saat pembelian, 01 Maret 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
1-Maret Efek-efek 700.000.000
Giro pada Bank Indonesia 700.000.000

Pengakuan pendapatan bunga. 3 1 Maret 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31 Maret Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan Bunga-efek 5.945.205
Bunga: 31/365 x 10%x Rp 700.000.000 5.945.205
Penerimaan atas bunga
Tanggal Akun Debit Kredit
1-April Giro pada BI 5.945.205
Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Tanggal A kun Debit Kredit
30-Âpril Pend. Bunga akan 5.753.425
diterima Pendapatan
Bunga•efek 5.753.425
Pengakuan pendapatan bunga, 30 April 2007

Bunga : 30/365 x 10% x Rp 700.000.000 5.753.425


Penerinyaan atas bunga
Tanggal Akun Debit Kredit

13
1 Mei 5.753.425
Giro Pada BI 5.753.425
Pend. Bunga yang akan diterima

Pengakuan pendapatan bunga 31 mei 2007


Tangeal Akun Debit Kredit
31 mei Pend bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan bunga efek 5.945.205
Bunga : 31/365 x 10% x Rp 700.000.000 5.945.205

Penerimaan atas bunga dan jatuh tempo


Tangeal Akun
Debit Kredit
01/06/2007 Giro pada bank BI 705.945.205
Efek efek 700.000.000

Efek yang dibeli dengan bunga di belakang (secara periodik) dan harga
sebesar di atas harga nominal.

Ilustrasi
Pada tanggal 01 Marct 2007. Bank Bima membeli efek dengan
harga Rp 709.000.000, Nominai efek Rp 700.000.CQ0 jangka
waktu 3 bulan dan diskonto 10%. Semua transaksi dilakukan
melalui Giro pada BI.
Pada saat pembelian, 01 Maret 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
1-Maret Efek-efek 709.000.000
Giro Pada Bank
Indonesia 709.000.000
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan bunga-efek 5.945.205
Pengakuan pendapatan bunga, 3 1 Maret 2007

Pengakuan pendapatan bunga


Bunga: 31/365 x 10% Pp 700.000.000 5.945.205

Amortisasi premium 31 maret 2007

14
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Pend. Bunga efek 3.000.000
Efek efek 3.000.000
Amortisasi premium 1/3 x rp 9.000.000 3.000.000
Pengakuan atas bunga 01 april 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Giro pada bank BI 5.945.205
Pend bunga yang akan diterima 5.945.205

Pengakuan pendapatan bunga 30 april 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
01 april Pend. Bunga yang akan 5.753.425
diterima
Pendapatan bunga-efek 5.753.425
Pengakuan pendapatan bunga 30/365 x 10% x Rp 700.000.000 3.000.000
Amortisasi premium 30 april 2007
Tangga Akun
l Debit Kredit
30 april Pend. Bunga efek 3.000.000
Efek efek
3.000.000
Amortisasi premium 1/3 x Rp 9.000.000 5.753.425
Penerimaan atas bunga 1 mei 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
01 mei Giro pada BI 5.753.425
Pendapatan bunga yang akan diterima 5.753.425

Pengakuan pendapatan bunga 31 mei 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31 mei Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan bunga-efek 5.945.205
Pengakuan pendapatan bunga
31/365 x 10% x Rp 700.000.000 5.945.205
Amortisasi premium,31 mei 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31-Mei Pendapatan bunga efek 3.000.000
Efek efek 3.000.000
Mortisasi premium
1/3 x Rp 9.000.000 = 3.000.000
Penerimaan atas bunga, 1 juni 2007

15
Tanggal Akun Debit Kredit
01-juni Giro pada bank BI 4.000.000
Pendapatan bunga yang akan diterima 4.000.000

Jatuh tempo efek, 01 Juni 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
1 jun Giro Pada BI 700.000.000
Efek-efek 700.000.000
Efek yang dibeli dengan bunga di belakang (secara periodik) dan harga
sebesar di bawah harga nominal
Ilustrasi
Pada tanggal 01 Maret 2007, bank bima membeli efek dengan harga Rp.
688.000.000, nominal efek Rp 700.000.000 jangka waktu 3 bulan diskonto
10%. Semua transaksi dilakukan melalui rekening giro pada bank
Indonesia.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Pada saat pembelian, 01 mater 2007.
Tanggal Akun Debit Kredit
11-maret Efek-efek 688.000.000
Giro pada bank indonesia 688.000.000

Pengakuan pendapatan bunga, 31 Maret 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31 Maret Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan Bunga-efek 5.945.205
Pengakuan pendapatan bunga
Bunga: 31/365 x Rp 700.000.000 5.945.205

Amortisasi diskonto, 31 Maret 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31-Maret Pendapatan Bunga efek 4.000.000
Efek-efek 4.000.000
Amortisasi premiurn
1/3 x Rp 12.000.000 4.000.000

Penerimaan atas bunga, 01 April 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
01-April Giro Pada BI pend. Bunga 5.945.20
yang akan diterima 5 5.945.205

16
Pengakuan pendapatan bunga. 30 April 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
30-April Pendapatan Bunga yang akan diterima 5.753.425
Pendapatan Bunga-efek 5.753.42
5
Pengakuan pendapatan bunga
30/365 Rp 700.000.000 5.753.425

Amortisasi diskonto, 30 April 2007


Tanggal A kun Debit Kreďit
30•Ąpril Efek•efek .ooo.ooo
Pend. Bunga Efek 4.000.000
Amortisasi premium
1/3 Rp 12.000.000 4.000.000

Penerimaan atas bunga, 1 mei 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31-Mei Giro pada bank BI 5.753.425
Pend bunga yang akan diterima 5.753.425

Pengakuan pendapatan bunga, 31 Mei 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31-Mei Pend bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan bijnea efek 5.945.205

Pengakuan pendapatan bunga


31/365 x RP 700.000.000 5.945.205

Amortisasi diskonto, 3 1 Mei 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31-Mei Etek-efek 4.000.000
Pendapatan bijnea efek 4.000.000
Amortisesi premium
1/3 x RP 12.000.000 4.000.000

Penerilnaan atas bunga, I Juni 2007


Tangga Akun Debit
l Kredit
01.Juni Giro Pada 700.000.000
BI Efek 700.000
efek 000

2.1 Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

17
Sertifikat Bank Indonesia merupakan salah satu alternatif penyaluran
dana yang paling aman. Bank komersial yang kelebihan likuiditas, dapat
membeli SBI. Dengan memiliki SBI, bank dapat menjaga likuiditasnya karena
SBI dapat dengan mudah diperjualbelikan. dan memperoleh pendapatan dari
diskonto yang diterima bank.

SBI memiiiki jangka waktu I bulan sampai dengan 12 buian. SBI


diterbitkan dan diperdagangkan dengan sistem diskonto. Perhitungan nilai
pembelian SBI dihitung dengan menggunakan rumus diskonto murni.
Pencatatan atas transaksi SBI adalah sesuai dengan harga perolehan. Selisih
antara nilai nominal dengan nilai tunai dicatat sebagai pendapatan bunga
diterima di muka.

Untuk memudahkan pernahaman tentang transaksi-transaksi terkâit


pembelian SBI, penjualan SBI, dan jatuh tempo SBI, dengan ini diberikan
olustrasi.

Ilustrasi
pada tanggal 17 Maret 2007 Bank Bima memenangkan lelang SBI dengan
Nilai Nominal RP 5.000.000.000,- diskonto dan jangka wak:u 2 bulan (1 7
Maret s.d. 17 Mei 2007). Transaksi melalui rekening Giro Pada Bank
Indonesia.
Maka jurnal-jurnal yang dibuat.
Pada saat pembelian, 17 Maret 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
17-Maret Surat Berharga-SBl 500.000.000
Pend. Bunga diterima di muka 10.027.397
Giro Pada BI
Nominal SBI 500.000.000
Diskonto = 61/35 x 12% x RP 500.000.000 10.027.397
Pembżyaran oleh Bank Bima 489.972.603

Alokasi pendapatan bunga, 3 1 Maret 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
31-Maret Pend bunga diterima di muka 2.743.521
Pendapatan bunga SBI 2.749.521

Pergakuan pendapatan bunga


15/365 x 12% x RP 500-000.000 2.794.521

Alokasi pendapatan bunga 30 April 2007

18
Tanggal Akun Debit Kredit
30-April Pend. Bunga diterima dimuka 4.931.507
Pendapatan Bunga-SBl 4.931.507
Pengakuan pendapatan bunga
30/365 x 12% x Rp 500.000.000 4.931.507

Alokasi pendapatan Bunga


Tanggal Akun Debit Kredit
17 Mei Pend. Bunga diterima dimuka 2.630.137
Pendapatan Bunga-SBl 2.630.137
Pengakuan pendapatan bunga
16/365 x 12% x Rp 500.000.000 2.530.137

Jatuh tempo SBI, 17 Mei 2007


Tanggal Akun Debit Kredit
17-Mei Giro Pada Bi 500.000.00
Surat Berharga-SBl 0 500.000.000

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, Sekuritas
Kredit setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban
penerbit dalam bentuk lazim yang diperdagangkan dalam pasar modal maupun pasar uang.
(UU No 7/1992 tentang perbangkan) .
Fungsi dari surat berharga adalah sebagai surat sanggup membayar atau janji untuk
membayar surat pemerintah membayar serta surat pembebasan hutang.
Pihak-pihak yang terlibat dalam surat berharga yaitu Penarik (drawee). Penerbit
(issuer, penandatangan, debtor), Pemegang (kreditur, holder, investor, beneficiary).
Tertarik (payee), Endosant (indorser). Akseptan (acceptor).
Jenis-jenis surat berharga yaitu Cek, Bilyet Giro, Wesel, Konosemen, Saham,
Sertifikat Reksadana, dan Obligasi.

20
Daftar Pustaka

Drs. Ismail, M. A. (2010). AKUNTANSI BANK Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.

Anda mungkin juga menyukai