Ekuitas Dan Surat Berharga
Ekuitas Dan Surat Berharga
Dosen pengampu:
Dr. Gusganda Suria Manda, SE., MM., CT., CRA., CRP., CIFM,
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang........................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................1
2.1 Pengertian Ekuias...................................................................................................1
2.2Komponen Ekuitas Pemegang Saham.........................................................................1
2.3 Tujuan Penyajian Ekuitas...........................................................................................2
2.4 Tujuan Penyajian Ekuitas...........................................................................................3
2.6 Pengertian Surat Berharga.....................................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang
dan pasar modal (Republik Indonesia, Undang-Undang No. 10/1998 tentang
Perbankan). Surat berharga memiliki sifat antara lain; mempunyai pasaran dan dapat
diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat bila
terdapat kebutlihan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dinıaksudkan untuk
menguasai perusahaan. Dengan menempatkan dana dalam surat-surat berharga, bank
dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap rentabilitas bank. Surat-surat berharga dapat dijual sewaktu-waktu, sehingga
kapan pun bank merabutuhkan dana, bank dapat menjualnya untuk memenuhi
keperluan likuiditas bank. Pada saat kelebihan likuiditas, bank perlu memilih
instruınen surat berharga yang nıemiliki likuiditas pasar yang tinggi. Surat berharga
yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sangat mudah diperjualbelikan, dikenal
dcngan sekuritas unggulan.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
Ekuitas tidak dapat didefinisikan secara independen terhadap aset dan kewajiban. Dalam
kerangka dasar Standar Akuntasi Keuangan (2002), misalnya Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
mendefinisikan ekuitas sebagai berikut (pasal 49):
Dari segi riwayat dan sumbernya, ekutas pemegang saham dibagi menjadi dua komponen
penting, yaitu:
3. Lain-lain
Komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukan dalam komponen modal setoran
lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuiatas pemegang saham.
Pengungkapan informasi ekuitas pemegang saham akan sangat dipengaruhi oleh tujuan penyajian
informasi tersebut kepada pemakai statemen keuangan. Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi
ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepintingan tentang
efisiensi dan kepengurusan manajemen.
Ditinjau dari sumbernya, ada beberapa komponen yang membentuk ekuitas pemegang saham yaitu:
- Modal Yuridis
. Pengertian
Modal yuridis timbul karena ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah
yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan terhadap pihak lain.Bentuk ketentuan hukum ini
adalah bahwa saham harus empunyai nilai nominal atau nilai minimun yang dinyatakan untuk
menunjukan hak yuridis.
1
-Besarnya Modal Yuridis
Dalam hal saham bernilai nominal , modal yuridis dapat sama dengan jumlah yang dikenal dengan
nama modal saham. Modal saham menunjukan jumlah rupiah perkalian antara cacah saham beredar
dengan nilai nominal persaham.
Nominal saham sering dianggap bukan merupakan harga efektip saham sehingga secara akuntansi
penentuan nilai nominal saham sebenarnya tidak bermakna ekonomik. Dalam hal tertentu, nilai
nominal saham lebih merupakan alat untuk pemerataan distribusi pemilikan daripada untuk
menunjukan nilai salaham itu sendiri. Karena tidak bermakna ekonomik, saham dapat diterbitkan
tanppa nilai nominal.
Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran ini adalah untuk membedakan secara tegas
antara perubahan akibat transaksi operasi dan perubahan akibat transaksi modal. Dalam hal kenaikan
modal setoran, pembedaan ini bermanfaat untuk mencegah memperlakukan kenaikan akibat transaksi
modal sebagai laba sehingga timbul kesan adanya jumlah yang trsedia untuk pembagian dividen.
- Pemesanan Saham
Pada umumnya, investor yang berminat membeli saham harus memesan lebih dahulu saham yang
akan dibeli dengan harga sesuai dengan kesepakatan pada saat pemesanan. Yang menjadi masalah
adalah apakan jumlah rupiah saham pesanan tersebut dapat diakui sebagai modal setoran?
Jika pemisahan antara transaksi modal dan transaksi operasi harus tetap dipertahankan, Hanya
terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya laba ditahan yaitu laba atau rugi periodic dan
pembagian dividen. Laba yang dipindahkan dari laba akun laba – rugi (income summary) adalah laba
yang pindahkan dari akun selisih seluruh elemen transaksi operasi dalam arti luas disebut laba
komprehensif. Transaksi lain yang dapat mempengaruhi laba yang ditahan adalah transaksi yang
2
tergolong dalam transaksi modal seperti yang diuraikan di atas .
Penyeuaian ini adlah perlakuan terhadap suatu jumlah rupiah yang memepengaruhi operasi perioda
masa lalu.bukan segai pengurang atau penambah perhitungan laba tahun sekarang. Tetapi sebagai
penyesuai terhadap laba dithan awal perioda sekarang .perlakuan semacam ini dimaksudkan untuk
menjadikan laba di tahan awal perioda sekarang menunjkuan saldo yang semestinya seadainya
jumlah rupiah tersebut telah diakui dalam perioda yang lalu.
- Koreksi Kesalahan
System akuntansi biasanya sudah dengan cukup cermat sehingga kesalahan dalam pencatatan akan
segera dapat dideteksi sehingga dapat segera dilakukan koreksi. Dalam hal tertentu, kesalahan tidak
segera diketahui dan baru diketahui beberapa waktu atau bahkan beberapa perioda setelah statemen
keuangan disusun dan diterbitkan. APB opinion no. 20 paragraf 13 mendefinisikan kesalahan sebagai
berikut:
- Perubahan akuntansi
Karena alasan tertentu suatu perusahaan mungkin melakukan kebijakan yang mempunyai pengaruh
terhadap konsistensi dalam proses akuntansi dan pelaporan keuangan yang disebut dengan
perubahan akuntansi.
Kuasi reorganisasi
Kuasi reorganisasi biasanya dilakukan dalam hal terjadi suatu defisit.PSAK no.51 pasal 9
mendeskripsikan pengertian kuasi reorganisasi sebagai berikut
Salah sattı fungsi utama bank adalalı menyalurkan dana kepada pihak yang
membutuhkan dana. Dalam memilih alternatif penyaluran dana, bank akan
mempertimbangkan fakaktor antara lain; keuntungan dan risiko atas penyaluran dana
dan jangka waktu pcnyaluran dana. Salah satu alternatif penyaluran dana oleh bank
3
adalah dengan membeli surat berharga. Penempatan dana dalam bentuk pembelian
surat-surat berharga disebut juga sekuritas atau efek-efek adalah merupakan salah sanı
alternatif penempatan dana jangka pendek dan tergolong likuid. Bank dapat menjual
dengan segera surat-surat berharga yang dimiliki pada saat perekonomian dalam suatu
negara tidak stabil, maka pilihan penenıpatan dana dalam bentuk surat-sıırat berharga
akan berisiko karena tidak stabilnya harga yang dinıiliki.
Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, saham obligasi, sekuritas
kredit atau setiap derivatif dari surat berharga atau kepentingan lain atau suatu
kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar uang
dan pasar modal (Republik Indonesia, Undang-Undang No. 10/1998 tentang
Perbankan). Surat berharga memiliki sifat antara lain; mempunyai pasaran dan dapat
diperjualbelikan dengan segera, dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat bila
terdapat kebutlihan dana untuk kegiatan usaha bank, dan tidak dinıaksudkan untuk
menguasai perusahaan. Dengan menempatkan dana dalam surat-surat berharga, bank
dapat memperoleh keuntungan yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi
terhadap rentabilitas bank. Surat-surat berharga dapat dijual sewaktu-waktu, sehingga
kapan pun bank merabutuhkan dana, bank dapat menjualnya untuk memenuhi
keperluan likuiditas bank. Pada saat kelebihan likuiditas, bank perlu memilih
instruınen surat berharga yang nıemiliki likuiditas pasar yang tinggi. Surat berharga
yang memiliki likuiditas pasar yang tinggi, sangat mudah diperjualbelikan, dikenal
dcngan sekuritas unggulan.
4
Pembeli saham akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen dan kcuntungan
yang berasal dari harga jual dikurangi dengan harga beli saham.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah
yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu
pendek dengan diskonto. (Taswan, 2005). SBI merupakan pilihan penetnpatan yang
paling aman bagi bank. Dengan menelnpatkan dananya dalam S BI, maka bank ciapat
:nenjaga Iikuiditasnya sekaligus dapat memperoleh keuntungan dari diskonto yang
diperoleh. SBI memiliki iikuiditas pasar sangat tinggi, Inudah diperjualbelikan dan
tidak mengandung risiko.
5
-Saham dan Obligasi
Surat berharga yang dibeli oleh bank dalam bentuk saharn dan obligasi,
perlu diklasifikasikan dalam kelompok, surat berharga yang dapat
diperdagangkan, surat berharga yang tersedia untuk dijual. dan surat bejharga
yang dimiliki sampai dengan jatuh tempo.
6
Perhitungan
Harga perolehan = 100.000 x Rp 1.940 194 .000.000
Pada bulan laporan Bank Bima harus melakukan pencatatan surat berharga yang
dimiliki sesuai dengan nilai wajar pada bulan laporan. lika nilai wajar lebih tinggi
dari nilai yang tercatat, maka selisihnya dicatat dalam Pend – selisih penilaian
surat berharga /efek pada posisi krcdit. Sebaliknya pada saat nilai wajar lebih
rendah dari nilai yang tercatat, maka sclisihnya dicatat dalam beban selisih
penilaian surat berharga/efek pada posisi debit.
Dari ilustrasi tersebut di atas. tnisalnya pada tanggal 31 Januari 2007, harga
saham PT Indosat Rp clan Telkom Rp 1.500/1embar.
7
Tanggal Ak un Debit Kredit
05 Feb Giro Pada Bank Indonesia 620.000.000
2007 Surat Berharga-Saham 600.000.000
Keuntungan penjualan efek 20.000.000
Perhitungan
Harga Jual = 100.000 x Rp 1.700 620.000.000
Nilai tercatat 31 Januari 2007 600.000.000
Keuntungan 20.000.000
Dari ilustrasi di atas, maka bank bima akan menjurnal sebagai berikut:
Jurnal penjualan saham pt indosat
8
10 jan Surat berharga obligasi 500.000.000
Pendapatan bunga obligasi 6.575.342
Giro pada bank Indonesia 496.575.342
Pendapatan premi obligasi yang 10.000.000
di tangguhkan
Perhitungan
Bunga berjalan 01 des 2006 s.d 09 jan 2007 ( 40 hari )
Bunga x 40/365 x 12% x 500.000.000 6.575.342
Pada tanggal 01 juni bank bima menerima pembayaran bunga dari pt indosat,
maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal pada tanggal 01 juni 2007
Perhitungan
Bunga = 182/365 x 12% x rp 500.000.000 29.917.808
Perhitungan
Bunga = 183/365 x 12% x rp 500.000.000 29.917.808
Pada akhir tahu (31 des 2007) bila obligasi belum dijual maka bank bima harus
membuat jurnal penyesuaian atas pendapatan bunga efek yang belum diterima
untuk masa 01 s.d 31 des 2007 (31 hari)
9
Jurnal Pada tanggal 31 Desember 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 des Pendapatan Premi Obbgasi 1.000.00
yang ditangguhkan 0
Pendapatan premi
Obligasi 1.000.000
Perhitungan
Amortisasi januari s.d. Desember 2007 tahun) = 1/10 x 10.000,000 1.000.000
Penjualan Obligasi
Misalnya, 01 Desetnber 2007, Obligasi Indosat dijual dengan harga RP
495.000.000.- tnaka jurnal yang dibuat Bank Bima Surabaya.
Jurnal pada tanggal 01 Desetnber 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
1-Des Giro Pada Bank Indonesia 495.000.000
Pendapatan Premi Obligasi yang 10.000.000
ditangguhkan
Kerugian Penjualan Obligasi 5.000.000
Pendapatan Premi Obltgasi 10.000.000
Surat Berharga yang dimiliki 500 000.000
Perhitungan
Harga Jual 495.000.000
Harga Beli 490.000.000
Keuntungan bersih 5.000.000
Jurnal yang dibuat pada tanggal 28 februari 2007 untuk pengakuan pendapatan
bunga dan pada tanggal 01 maret 2007 pada saat diteriima pembayaran bunga
sebagai berikut:
10
Tanggal Akun Debit Kredit
28 feb Pend bunga yang akan diterima 3.835.616
Pendapatan bunga 3.835.616
Perhitungan
Pada saat dilakukan penjualan efek.efek. dengan nilai Jual di atas/ di bawah
nilai yang tercatat. maka jurnal yang dibuat adalah scbagai berikut:
Tanggal 10 Mar-ct. lifck.cfck dijual dcngan hat-ga Rp 520.000.000
Tanggal Akun Debit Kredit
10-Maret Giro Pada BI 520.000.000
Efek-ef ek 505.000.000
Keuntungan Penjualan efek 10.000.000
Ekuitas-SeIisih penilaian efek 5.000.000
11
di muka (diskonto) dan surat berharga dengan bunga dibayar secara
periodik. Bunga yang dibayar secara periodik dibedakan menjadi surat
berharga yang diperoleh sebesar harga nominal. surat berharga yang
diperoleh sebesar harga di atas harga nominal, dan surat berharga yang
diperoleh dengan harga sebesar di bawah harga nominal.
Efek yang dibeli dengan sistetn diskonto
Transaksi efek dengan tujuan untuk dimiliki hingga jatuh tcjnpo
dinilai scbesar biaya perolehan setelah ditambah/dikurangi amort
isasi premi/diskonto.
llustrasi
Pada tanggal 01 Maret 2007. Bank Bima tnembeli efek dengan harga Rp
jangka waktu 3 bulan daa diskonto 10%.
12
Perhitungan
bunga 30/92 x Rp 17.643.836 5.945.205
Amortisasi diskonto 31 mei 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
31 juni Giro pada bank BI 700.000.000
Efek efek 700.000.000
Efek yang dibeli dengan bunga dibelakang (secara periodik) dan harga
sebesar harga nominal
Ilustrasi
Pada tanggal 01 Maret 2007. Bank Birna membeli efek dengan harga Rp
700.000.000, jangka waktu 3 bulan dan diskonto 10%. Semua transaksi
dilakukan melalui rekening Giro pada Bank Indonesia.
Jurnal yang dibuat:
Pada saat pembelian, 01 Maret 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
1-Maret Efek-efek 700.000.000
Giro pada Bank Indonesia 700.000.000
13
1 Mei 5.753.425
Giro Pada BI 5.753.425
Pend. Bunga yang akan diterima
Efek yang dibeli dengan bunga di belakang (secara periodik) dan harga
sebesar di atas harga nominal.
Ilustrasi
Pada tanggal 01 Marct 2007. Bank Bima membeli efek dengan
harga Rp 709.000.000, Nominai efek Rp 700.000.CQ0 jangka
waktu 3 bulan dan diskonto 10%. Semua transaksi dilakukan
melalui Giro pada BI.
Pada saat pembelian, 01 Maret 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
1-Maret Efek-efek 709.000.000
Giro Pada Bank
Indonesia 709.000.000
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Pend. Bunga yang akan diterima 5.945.205
Pendapatan bunga-efek 5.945.205
Pengakuan pendapatan bunga, 3 1 Maret 2007
14
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Pend. Bunga efek 3.000.000
Efek efek 3.000.000
Amortisasi premium 1/3 x rp 9.000.000 3.000.000
Pengakuan atas bunga 01 april 2007
Tangeal Akun Debit Kredit
31-Maret Giro pada bank BI 5.945.205
Pend bunga yang akan diterima 5.945.205
15
Tanggal Akun Debit Kredit
01-juni Giro pada bank BI 4.000.000
Pendapatan bunga yang akan diterima 4.000.000
16
Pengakuan pendapatan bunga. 30 April 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
30-April Pendapatan Bunga yang akan diterima 5.753.425
Pendapatan Bunga-efek 5.753.42
5
Pengakuan pendapatan bunga
30/365 Rp 700.000.000 5.753.425
17
Sertifikat Bank Indonesia merupakan salah satu alternatif penyaluran
dana yang paling aman. Bank komersial yang kelebihan likuiditas, dapat
membeli SBI. Dengan memiliki SBI, bank dapat menjaga likuiditasnya karena
SBI dapat dengan mudah diperjualbelikan. dan memperoleh pendapatan dari
diskonto yang diterima bank.
Ilustrasi
pada tanggal 17 Maret 2007 Bank Bima memenangkan lelang SBI dengan
Nilai Nominal RP 5.000.000.000,- diskonto dan jangka wak:u 2 bulan (1 7
Maret s.d. 17 Mei 2007). Transaksi melalui rekening Giro Pada Bank
Indonesia.
Maka jurnal-jurnal yang dibuat.
Pada saat pembelian, 17 Maret 2007
Tanggal Akun Debit Kredit
17-Maret Surat Berharga-SBl 500.000.000
Pend. Bunga diterima di muka 10.027.397
Giro Pada BI
Nominal SBI 500.000.000
Diskonto = 61/35 x 12% x RP 500.000.000 10.027.397
Pembżyaran oleh Bank Bima 489.972.603
18
Tanggal Akun Debit Kredit
30-April Pend. Bunga diterima dimuka 4.931.507
Pendapatan Bunga-SBl 4.931.507
Pengakuan pendapatan bunga
30/365 x 12% x Rp 500.000.000 4.931.507
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, Sekuritas
Kredit setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban
penerbit dalam bentuk lazim yang diperdagangkan dalam pasar modal maupun pasar uang.
(UU No 7/1992 tentang perbangkan) .
Fungsi dari surat berharga adalah sebagai surat sanggup membayar atau janji untuk
membayar surat pemerintah membayar serta surat pembebasan hutang.
Pihak-pihak yang terlibat dalam surat berharga yaitu Penarik (drawee). Penerbit
(issuer, penandatangan, debtor), Pemegang (kreditur, holder, investor, beneficiary).
Tertarik (payee), Endosant (indorser). Akseptan (acceptor).
Jenis-jenis surat berharga yaitu Cek, Bilyet Giro, Wesel, Konosemen, Saham,
Sertifikat Reksadana, dan Obligasi.
20
Daftar Pustaka
Drs. Ismail, M. A. (2010). AKUNTANSI BANK Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta:
PRENADAMEDIA GROUP.