MEMBRAN TRANSPORT &

KOMUNIKASI SEL

S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga
Pokok Bahasan : Membran Transport dan
Komunikasi Sel
TIU :
Mahasiswa mampu mengaplikasikan
prinsip dasar dan pengetahuan membran
transport dan Komunikasi Sel dalam
bidang keperawatan
 Robert K. Murray, David A Bender,
Kathleen M. Botham , Peter J. Kennelly,
Victor W., Rodwell , P. Anthony Weil.
Harper’s Illustrated Biochemistry, 34st ed.th
2020
Sub Pokok Bahasan

Struktur dan Fungsi Membran Sel

Komponen Membran Plasma

Transport Melalui Membran

Komunikasi Sel
Struktur dan Fungsi Membran Sel
 MEMBRAN
• Struktur yang membatasi sel
atau organel dalam sel.
• Membran Sel = Membran
Plasma → Membran yang
membatasi Sel sebagai
kesatuan, lebih tebal dari
membran intrasel.
• Membran Intrasel →
Membran yang membatasi
antar organel dalam sel
 FUNGSI MEMBRAN
1. SEBAGAI PEMBATAS / MEMISAHKAN
SEL DARI SEKELILINGNYA / BARRIER
/ MELINDUNGI
2. ORGANISASI DAN LOKASI FUNGSI
TERTENTU
3. MENGATUR PERGERAKAN BAHAN-
BAHAN MASUK KE DALAM DAN KE
LUAR SEL , SELEKTIF PERMEABEL
4. MENGANDUNG RESEPTOR
MENANGKAP DAN MENERUSKAN
 FUNGSI MEMBRAN

5. MENYEDIAKAN MEKANISME UNTUK

INTERAKSI & KOMUNIKASI ANTAR
SEL ( Trans Membrane Signaling )
6. TRANSDUKSI ENERGI →
FOSFORILASI OKSIDATIF
7. DEPOLARISASI →
REPOLARISASI→EKSITASI
8. PENTING PADA SISTEM IMUN
 KOMPONEN
MEMBRAN PLASMA
 LIPID BILAYER

• STRUKTUR DASAR MEMBRAN ADALAH LIPID

BILAYER (LIPID LAPIS DUA/GANDA) →
PHOSPHOLIPID BILAYER
• JADI LIPID PENYUSUN MEMBRAN YANG
UTAMA ADALAH FOSFOLIPID
• MOLEKUL FOSFOLIPID BERSIFAT AMFIPATIK:
BAGIAN KEPALA MENGANDUNG GUGUS
FOSFAT DAN BERSIFAT POLAR
• BAGIAN EKOR TERDIRI DARI 2 RANTAI
HIDROKARBON DAN BERSIFAT NONPOLAR
MEMBRAN SEL

Phospolipi
d
 LIPID MEMBRAN
FOSFOLIPID

• FOSFOLIPID PENYUSUN MEMBRAN

MERUPAKAN GLISEROFOSFOLIPID
= FOSFOGLISERIDA =
GLISEROFOSFATIDA
• FOSFOLIPID UTAMA ADALAH
FOSFATIDIL KOLIN, FOSFATIDIL
ETANOLAMIN DAN FOSFATIDIL
SERIN YANG DIDAPATKAN PADA
HAMPIR SEMUA MEMBRAN, UNTUK
MEMBENTUK BILAYER YANG
MEMPUNYAI FUNGSI BARRIER
(HALANGAN) BAGI DIFFUSI
SOLUT-SOLUT POLAR.
 LIPID MEMBRAN
KOLESTEROL

• DIDAPATKAN PADA
HAMPIR SEMUA
MEMBRAN SEL HEWAN,
BERSIFAT MENGURANGI
PERMEABILITAS
MEMBRAN DAN
MEMODULASI TINGKAT
KECAIRAN MEMBRAN SEL
• SIFAT : KOMPAK, RIGID,
HIDROFOBIK
 LIPID MEMBRAN
GLIKOSFINGOLIPID

• LIPID YANG MENGANDUNG

GULA DAN DIBENTUK DARI
TULANG PUNGGUNG
SERAMID.
• SENYAWA GOLONGAN INI
TERUTAMA DITEMUKAN DI
MEMBRAN PLASMA SEL.
 KH MEMBRAN
GLYCOCALYX

Glycocalyx melekat kelemak→glikolipid

Glycocalyx melekat keprotein→
glikoptrotein
- Glycocalyx berfungsi :
▪ Transpor zat (absorpsi)
▪ Penyeleksi zat yang diabsorpsi
▪ Selubung sel .Mis :lapisan lendir mukosa
saluran pencernaan
▪ Diproduksi oleh sel sendiri
 PROTEIN MEMBRAN

ADA 2 JENIS • PROTEIN PERIFER / EKSTRINSIK

• PROTEIN INTEGRAL / INTRINSIK
:
PROTEIN PERIFER / EKSTRINSIK

❖ Sebagian dari molekulnya tertanam pada matrix lipid

❖ Molekul protein tersebut terpapar pada salah satu
permukaan membran (permukaan luar atau dalam)
❖ Interaksi antara lipid dan protein Ikatan non Kovalen

PROTEIN INTEGRAL / INTRINSIK

❑Sebagian besar dari molekulnya tertanam di dalam Membran (segmen

transmembran)
❑Ada bgn protein tsb yg terpapar pada kedua permukaan Membran
(permukaan luar dan dalam)
❑Interaksi antara lipid dan protein → ikatan kovalen
 FUNGSI PROTEIN MEMBRAN
• KOMUNIKASI SEL - RESEPTOR
• ADHESI SEL (“INTERCELLULAR JOINING”)
• KOMPONEN STRUKTURAL →SITOSKELETON
• ENZIM
• TRANSPORTER, POMPA, SALURAN
• SEBAGAI INTERMEDIATE ( ZAT PERANTARA ) PADA
TRANSPOR ELEKTRON PADA MEMBRAN DALAM
MITOKONDRIA
TRANSPORT MELALUI
MEMBRAN
 OSMOSIS
OSMOSIS: ADALAH DIFUSI AIR MELALUI MEMBRAN YANG
SELEKTIF PERMEABEL. AIR BERGERAK KE TEMPAT YANG
HIPERTONIS → TEKANAN OSMOTIK
CARA LAIN UNTUK TRANSPOR AIR → AQUAPORIN

Aquaporin Air
 TRANSPOR PASIF

• ADALAH TRANSPOR SOLUT MELALUI

MEMBRAN TANPA BANTUAN ENERGI,
SOLUT BERGERAK DARI KADAR
TINGGI KE KADAR RENDAH SELALU
BERSIFAT EKSERGONIK
• MACAM :
1.DIFUSI SEDERHANA
2.DIFUSI BERBANTUAN
1 DIFUSI SEDERHANA

• DIBANTU PROTEIN MEMBRAN

KHUSUS MEMBANTU ION ATAU
MOLEKUL POLAR MELEWATI BAGIAN
HIDROFOBIK
1 DIFUSI SEDERHANA

• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

DIFUSI NETTO SUATU ZAT :
1.GRADIEN KONSENTRASI
2.POTENSIAL LISTRIK
3.KOEFISIEN PERMEABILITAS
TERHADAP MEMBRAN
4.GRADIEN TEKANAN HIDROSTATIK
5.SUHU
BEBERAPA SALURAN ION
2 DIFUSI BERBANTUAN

• KARAKTERISTIK :
- LEBIH CEPAT DARI DIFUSI SEDERHANA
- DIREGULASI OLEH HORMON →
MEMPENGARUHI JUMLAH TRANSPORTER
- BISA 2 ARAH
• 2 MACAM :
1. MELALUI PORI/ CHANNEL YANG DIBENTUK
OLEH PROTEIN TRANSMEMBRAN
2. MELALUI BANTUAN MOLEKUL CARRIER
TRANSMEMBRAN
1 DIFUSI BERBANTUAN
 A MELALUI PORI

TRANSPOR Cl- DAN HCO3 – MELALUI

MEMBRAN ERITROSIT
DI SINI PROTEIN TRANSPOR MERUPAKAN
PROTEIN TRANSMEMBRAN KHUSUS
YANG MEMBENTUK PORI HIDROFILIK
YANG SOLUT SPESIFIK SEHINGGA DAPAT
DILALUI OLEH SOLUT YANG POLAR ATAU
BERMUATAN
YANG SPESIFIK
B MELALUI CARRIER
TRANSMEMBRAN

❖CONTOH MOLEKUL PENGANGKUT TRANSMEMBRAN

ADALAH VALINOMYCIN → MENGELILINGI ION K+ DENGAN
LAPISAN HIDROFOBIK → KEMUDIAN MENGANGKUT K+
BERDIFUSI MENEMBUS MEMBRAN
❖VALINOMYCIN MERUPAKAN SUATU ANTIBIOTIK YANG
DIHASILKAN OLEH STREPTOMYCES
 IONOFOR (IONOPHORES)

• BEBERAPA MIKROORGANISME MAMPU

MEMBENTUK SENYAWA ANTIBIOTIK YANG DISEBUT
SEBAGAI IONOFOR
• IONOFOR MERUPAKAN MOLEKUL KECIL YANG
SANGAT MENINGKATKAN PERMEABILITAS ATAU
KEBOCORAN MEMBRAN TERHADAP KATION
SEPERTI K+, Na+ DAN H+ → MERUSAK FUNGSI
MEMBRAN PADA BAKTERI →MEMATIKAN BAKTERI.
• CONTOH:
1. GRAMICIDIN A
2. VALINOMYCIN
 TRANSPOR AKTIF

• PADA TRANSPOR AKTIF SOLUT BERGERAK DARI

KADAR RENDAH KE TINGGI → DIHASILKAN
PERBEDAAN KADAR ANTARA LUAR DAN DALAM
MEMBRAN, MELAWAN GRADIEN KONSENTRASI
ATAU GRADIEN ELEKTROKIMIA
• TRANSPOR AKTIF BERSIFAT ENDERGONIK, PERLU
ENERGI (ATP)
• TRANSPOR AKTIF PERLU BANTUAN PROTEIN
MEMBRAN INTEGRAL KHUSUS YANG
BERFUNGSI SEBAGAI PROTEIN TRANSPOR,
PROTEIN TRANSPOR PADA TRANSPOR AKTIF
SERING DISEBUT SEBAGAI PROTEIN POMPA
 TRANSPOR BERKAITAN

• UNIPORT → TRANSPOR SUATU SOLUT

SENDIRIAN. MISALNYA ABSORPSI
GLUKOSA PADA HAMPIR SEMUA SEL
TUBUH
• SYMPORT → TRANSPOR BERKAITAN, SAMA
ARAH. MISALNYA KOTRANSPOR
SODIUMGLUKOSA PADA USUS KECIL
• ANTIPORT → TRANSPOR BERKAITAN
TETAPI ARAH BERLAWANAN. MISALNYA
TRANSPOR CL- DAN HCO3 - PADA SEL
DARAH MERAH
TRANSPOR BERKAITAN ADA YANG AKTIF ADA YANG PASIF:
TERGANTUNG APAKAH SISTEM MEMAKAI ENERGI ATAU TIDAK
 BENTUK TRANSPORT LAIN MEMBRAN
(UNTUK MAKROMOLEKUL)

• ENDOSITOSIS
• EKSOSITOSIS
 MACAM TRANSPORT PADA SEL

1.TRANSPOR SELULER : ANTARA SEL

DENGAN LINGKUNGAN SEKITAR
2.TRANSPOR INTRASELULER :
TRANSPOR LEWAT MEMBRAN
INTRASEL / ORGANEL
3.TRANSPOR TRANSSELULER : ANTAR
SEL
KOMUNIKASI SEL /
BIOSIGNALLING
 KOMUNIKASI SEL
• Pembicara dan pendengar
• Bagaimana pendengar merespons
• Sinyal → jarak dekat dan jauh
• Respon sinyal ada yg elektromagnetik
(cahaya) & ada yg mekanis (sentuhan)
• Reseptor → protein membran
• Pada multiseluler penting komunikasi
tingkat seluler u/ kehidupannya
• Guna u/ terciptanya koordinasi aktivitas
sel shg terbentuk organisme yg normal
• Sinyal yg digunakannya → sinyal kimia
 RESEPTOR
Berfungsi sebagai penerima dan penerus sinyal kimia
Bentuk sinyal kimia dapat berupa : endokrin,
parakrin, sinapsneuronal ,kontak langsung
(juxtacrine).

MACAM2 RESEPTOR MEMBRAN

1. RESEPTOR TRANSMEMBRAN :
❑ METABOTROPIK :
”CATALITIC RECEPTORS” (“ENZYME-LINKED RECEPTORS’)
”G-PROTEIN-LINKED RECEPTORS
❑ IONOTROPIK :
“ION CHANNEL-LINKED RECEPTORS” (IONOTROPIC RECEPTORS)
2. RESEPTOR INTRASELULAR
KOMUNIKASI SEL
Mekanisme Komunikasi Sel:
Pembicara → Pendengar
@. Deteksi / Penerimaan
@. Proses / Transduksi
@. Respon
EXTRACELLULAR CYTOPLASM
FLUID
Plasma membrane

Reception Transduction Response

Receptor
Activation
of cellular
response
Relay molecules in a signal transduction
pathway

Signal
molecule
Jalur biosignalling sederhana

Growth factor
Reception
Receptor

Phosphorylation
cascade
Transduction

CYTOPLASM

Inactive
transcription Active
factor transcription
factor Response
P

DNA

Gene

NUCLEUS mRNA
 KOMUNIKASI SEL

1. SINYAL KIMIA
2. INTERAKSI LANGSUNG
3. HUBUNGAN CELAH ANTAR SEL (GAP JUNCTION)
 SINYAL KIMIA

1. ENDOKRIN → LAMBAT
2. PARAKRIN
3. SINAPTIK → NEUROTRANSMITER →
CEPAT
 SINYAL KIMIA
Pensinyalan :
Jarak dekat : parakrin , sinaptik
Jarak jauh : endokrin (hormon) sbg
neurotransmiter

Parakrin → mrpkan senyawa

kimia yg dihslkan o/ sel peng-
sekresi , berdifusi kedlm cairan
ekstraseluler dan merangsang
sel target.
mis: faktor pertmbhan berupa
senyawa kimia yg merang-
sang sel target u/ tmbh
 SINYAL KIMIA
• Sinaptik .
• Terjadi pd sel saraf yg spesifik

• sel saraf menghslkan sinyal kimia

→ neurotransmiter berdifusi ke sel
target (sel saraf) melalui ruangan
sempit (sinapsis) u/ meneruskan
rangsangan

• Motor end plat → ruangan sempit

yg meneruskan rangsangan antara
sel saraf dg sel otot
 SINYAL KIMIA
Hormonal
• Pensinyalan ke tempat yg
jauh → hormon
• Dikenal dg pensinyalan
endokrin .
• First Messenger
• Protein reseptor menangkap
hormon → perubahan
konformasi pada bagia
eksternal diteruskan lewat
bagian yang menembus lipid
bilayer ke bagian dalam →
memicu rangkaian reaksi
enzimatik → mempengaruhi
metabolisme
 HORMON

HORMON SEBAGAI FIRST MESSENGER

PROTEIN RESEPTOR MENANGKAP HORMON →

PERUBAHAN KONFORMASI PADA BAGIAN
EKSTERNAL DITERUSKAN LEWAT BAGIAN YANG
MENEMBUS LIPID BILAYER KE BAGIAN DALAM →
MEMICU RANGKAIAN REAKSI ENZIMATIK →
MEMPENGARUHI METABOLISME
 First messenger
(signal molecule
such as epinephrine)
Adenylyl
G protein cyclase

G-protein-linked GTP
receptor

ATP
Second
cAMP messenger

Protein
kinase A

Cellular responses
INTERAKSI LANGSUNG
 CELL JUNCTION
1. ADHESIVE JUNCTION :
a. ADHERENT JUNCTION
b. DESMOSOME (ANCHORING JUNCTIONS)
c. FOCAL ADHESION
d. HEMIDESMOSOME
2. TIGHT JUNCTION (OCCLUDING JUNCTIONS)
3. GAP JUNCTION (COMMUNICATING JUNCTIONS) GAP
JUNCTIONS (SAMBUNGAN/ CELAH ANTARA SEL) →
KUMPULAN SALURAN PADA MEMBRAN YANG
MEMBENTUK SALURAN2 HIDROFILIK ANTARA 2 SEL.
GAP JUNCTION TERBENTUK DARI CONNEXON YANG
TERDIRI DARI 6 PROTEIN CONNEXIN. CONNEXIN
(SUATU PROTEIN) → UNTUK PERTUKARAN ION DAN
METABOLIT. MAKROMOLEKUL TAK DAPAT LEWAT
CELL JUNCTION
 CELL COMMUICATION

No Distance Short Distance Long Distance

Cell Cell Cell

Cell
Cell

Cell Junction : Juctacrine

Adherent junction Paracrine
Gap junction Synaptic
Desmosom Autocrine Cell

Endocrine
 Signal
molecule
Sifat Persinyalan
Receptor

Sel A. Menghasilkan 1
Relay
molecules
respon tunggal

Sel B. Jalur bercabang,

Response 1 Response 2 Response 3
menghasilkan 2
Cell A. Pathway leads Cell B. Pathway branches,
to a single response leading to two responses
respon berbeda

Sel C. Saling sapa

diantara 2 jalur

Activation
Sel D. Reseptor
or inhibition
berbeda A-C,
menghasilkan respon
Response 4 Response 5
berbeda.
Cell C. Cross-talk occurs Cell D. Different receptor
between two pathways leads to a different response
KOMUNIKASI ANTAR SEL
ORGANISME MULTISELULER

LOKASI, AKTIVITAS DAN FUNGSI

KOORDINASI, INTEGRASI DAN SINKRONISASI

KOMUNIKASI