Anda di halaman 1dari 150

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL

BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP


SAINS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LAPE
KABUPATEN SUMBAWA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Sains,Teknik, dan Terapan


Universitas Pendidikan Mandalika Mataram sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

IDA NURHAMIDA
NIM : 16211004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS , TEKNIK , DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM
Desember 2021
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
SAINS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LAPE
KABUPATEN SUMBAWA

SKRIPSI

Diajukan kepada
FSTT UNDIKMA Mataram Untuk
Memenuhi Persyaratan Dalam menyelesaikan
Program Sarjana (S1) Pendidikan Biologi

OLEH

IDA NURHAMIDA
NIM : 16211004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS , TEKNIK , DAN TERAPAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM
Desember 2021

ii
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM
FAKULTAS SAINS TEKNIK DAN TERAPAN
Alamat:Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi yang telah disusun oleh IDA NURHAMIDA (NIM.16211004) yang


berjudul:“Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Kontekstual Berbantuan Media LKS
Terhadap Pemahaman KonsepSains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten
Sumbawa”telah disetujui dan dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi pada
hari…………….., tanggal……………………….

Mataram, ....................... 2021


v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO:

 “Kebanggaan yang terbesar adalah bukan tidak pernah


gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh (Muhammad Ali).
 Jangan pernah menyerah karena kegagalan, karena kegagalan adalah tanda kita
semakin dekat dengan keberhasilan”

Persembahan:

Skripsi ini kupersembahkan untuk:


 Allah swt yang selalu memberikan rahmat dan kasih sayangnya sehingga karya kecil
ini dapat saya selesaikan dan kasih sayangmu terpancar lewat kasih sayang kedua
orang tuaku.
 Orang tuaku (IDHAM KHALID DAN MULYANI) yang selama ini mendidik dan
memberi semangat.
 Kakak-kakak yang aku sayangi yang selalu membantuku (Kak Dedy, Kak ana, Kak
Aziz, Kak Rajab, Kak Eky, Kak Roby dan Kak Suci).
 Serta Adik- adik ponaanku yang aku sayangi.
 Sahabat-sahabatku kelas A BIO 16terimakasih atas dukungan dan motivasinya
selama pembuatan skripsi ini.
 Almamaterku Tercinta.

vi
UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA MATARAM
FAKULTAS SAINS TEKNIK DAN TERAPAN
Alamat:Jln. Pemuda No. 59 A Mataram, Telp/Fax (0370) 632082

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini, IDA NURHAMIDA menyatakan dengan sebenar-

benarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan dipergunakan untuk

menyelesaikan program sarjana pendidikan (S.Pd) di UNDIKMA Mataram dan belum pernah

digunakan untuk program lain di lembaga manapun juga. Hasil karya orang lain yang saya

kutip di dalamnya telah didokumentasikan sebagaimana mestinya pada bagian daftar pustaka.

vii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT, dzat yang

senantiasa memberikan banyak kemudahan atas kesulitan sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah baginya,

Nabi Muhammad SAW. skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran

Berbasis Kontekstual Berbantuan Media LKS Terhadap Pemahaman KonsepSains

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa’’.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Ibu Septiana Dwi Utami, M.Pd. selaku pembimbing I

2. Ibu Siti Rabiatul Adawiyah, M.Pd. selaku pembimbing II

3. Ibu Sri Novita Primawati, M.Pd selaku Penguji III

4. Ibu Dr. Ika Nurani Dewi, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Biologi.

5. Bapak Dr. Syaiful prayogi, M.Pd. selaku Dekan FSTT UNDIKMA Mataram.

6. Bapak Prof. Kusno, DEA., PHD selaku Rektor UNDIKMA Mataram.

7. Muhamad Nur , S.Pd., M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Lape

8. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Biologi

9. Bapak dan Ibu guru, beserta siswa kelas VIIIA dan VIIB SMP Negeri 1 Lape.

10. Teman -teman mahasiwa program studi pendidikan Biologi angkatan 2016.

11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, untuk itu

peneliti sangat mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan selanjutnya.Akhir kata

semoga skripsi ini mampu bermanfaat bagi kita semua.

Mataram,………………..2021

Peneliti

ix
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL
BERBANTUAN MEDIA LKS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
SAINS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LAPE
KABUPATEN SUMBAWA

IDA NURHAMIDA
NIM. 16211004

Abstrak: Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk
mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis kontekstual berbamtuan
media LKS terhadap pemahaman konsep sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Lape Kabupaten Sumbawa Besar. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Quasi Eksperiment (eksperimen semu). Adapun rancangan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test post-tes control group
design.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa Tahun Pelajaran 2020. Sampel dalam
penelitian ini akan diambil 2 kelas untuk menjadi kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive
Sampling.Instrumen dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) dan tes Pemahaman Konsep.
Tekhnik analisis data menggunakan Uji t pada taraf signifikan 5%. Hasil
penelitian di peroleh rata – rata nilai pretest pada kelas eksperimen sebesar 57,0
dan pada kelas kontrol sebesar 58.25. Hasil pretest dan post tes pada kelas
eksperimen sebesar 45 dan 70 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 40 dan 75.
Hasil Uji t di peroleh t_hitung = 1816 dan t_tabel = 1,689, Maka Ho ditolak dan
Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman
konsep sains siswa pada kelas eksperimen dan pemahaman konsep sains siswa
pada kelas kontrol.Jadi dapat di simpulkan ada pengaruh model pembelajaran
berbasis kontekstual berbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep sains
siswa kelas VIII SMPN 1 Lape Kab. Sumbawa.

Kata Kunci: Pembelajaran Kontekstual, LKS, Kemampuan Pemahaman Konsep

x
IDA NURHAMIDA
NIM. 16211004

Abstract: The objectives of this research are as follows: to determine the effect of
contextual-based learning model using LKS media on the understanding of
science concepts for eighth grade students of SMP Negeri 1 Lape, Sumbawa
Besar Regency. This is a quasi experiment research by using a pre-test post-test
control group design. The population in this study were all eighth grade students
of SMP Negeri 1 Lape, Sumbawa Regency in academic year 2020. The sample in
this study taken 2 classes to be the experimental class and control class. Sampling
was done by using purposive sampling technique. The instruments in this study
were the lesson plan (RPP), student worksheets (LKS) and concept understanding
tests. The data analysis technique used the t-test at a significant level of 5%. The
results of the study obtained the average pretest value in the experimental class of
57.0 and in the control class of 58.25. The results of the pre-test and post-test in
the experimental class were 45 and 70 while in the control class were 40 and 75.
The results of the t-test were obtained t-count = 1816 and t-table = 1,689, then
H0 was rejected and Ha was accepted so that there was a significant difference
between students' understanding of science concepts in the experimental class and
students' understanding of science concepts in the control class. So it can be
concluded that there is an influence of contextual-based learning model assisted
by using worksheets toward understanding of science concepts of eighth students
in SMPN 1 Lape Kab. Sumbawa.

Keywords: contextual learning, worksheet, concept understanding ability.

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................i

HALAMAN SAMPUL................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN.....................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................iv

HALAMAN LOGO.....................................................................................v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN...............................................................vi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN................................................vii

KATA PENGANTAR.................................................................................ix

ABSTRAK...................................................................................................xi

ABSTRACK................................................................................................xii

DAFTAR ISI................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR...................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................6

xii
C. Tujuan Penelitian..............................................................................6

D. Manfaat Penelitian...........................................................................6

E. Ruang Lingkup Penelitian................................................................7

F. Definisi Istilah dan Operasional.......................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA.......................................................................10

A. Deskripsi Teori.................................................................................10

1. Pengertian Belajar...................................................................... 12
2. Pembelajaran Kontekstual.......................................................... 14
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)........................................................ 16
4. Konsep Sains.............................................................................. 23

B. Hasil Penelitian yang Relevan..........................................................20

C. Kerangka Berfikir.............................................................................21

D. Hipotesis Penelitian..........................................................................22

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................24

A. Jenis Penelitian.................................................................................24

B. Pendekatan Penelitian.....................................................................24

C. Rancangan Penelitian...................................................................... 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................25

D. Instrumen Penelitian........................................................................26

E. Teknik Pengumpulan Data...............................................................28

xiii
F. Teknik Analisis Data........................................................................29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................32

A. Hasil Penelitian................................................................................32

B. Pembahasan.....................................................................................40

BAB V PENUTUP.......................................................................................46

A. Simpulan..........................................................................................46

B. Saran................................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................49

LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................52

xiv
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 1.1 Nilai Mid Semester 1 Siswa Kelas VIII SMPN 1 Lape Pada
Mata Pelajaran Biologi Tahun Pelajaran 2019/2020
Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Tipe 12
TPS……………
Tabel 3.1 Perlakuan Pretest-Posttest Control Group Design
Tabel 3.2 Kriteria Keterlaksanaan RPP
Tabel 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Postest Design 24
…………
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol..................................................................................... 32

Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol Menggunakan SPSS………………………… 33
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Terhadap Hasil Pretest DariKelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol Menggunakan 34
SPSS………………………
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol………………………………………………………. 34
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Posttest Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol Di 35
SPSS…………………….
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Terhadap
Hasil Posttest DariKelas Eksperimen Dan Kelas 36
Kontrol…………
Tabel 4.7 Uji Hipotesis Menggunakan Uji t Terhadap Hasil Posttest
Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Di 37
SPSS…………….
Tabel 4.8 Indikator Pemahaman Konsep pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol………………………………... 38
Tebel 4.9 Uji hipotesis menggunakan uji t terhadap hasil posttest pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol di 39
SPSS…………………
Tabel 4.10 Indikator Pemahaman Konsep pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol…………………… 40

xv
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 2.1 Skema kerangka berfikir
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Pemahaman Konsep Siswa Antara Kelas
Eksperimen Dan Kelas Kontrol Sebelum Dan Sesudah
Perlakuan………………………………………………… 41
Gambar 4.2 Hasil pengerjaan soal luas dan keliling segitiga pada LKS
oleh siswa……………………………………………….. 43
Gambar 4.3 Pembelajaran Dengan Model Kooperatif Tipe Think Pair
Share Berbantuan LKS…………………………………… 43

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1 Silabus……………………………………………………….. 53
Lampiran 2 RPP Pembelajaran…………………………………………... 54
Lampiran 3 LKS………………………………………………………….. 68
Lampiran 4 Lembar Soal Pretest Yang Belum Divalidasi, Kunci
Jawaban, Dan Pedoman Penskoran…………………………. 77
Lampiran 5 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Pretest……………. 81
Lampiran 6 Lembar Soal Posttest Yang Belum Divalidasi, Kunci
Jawaban, Dan Pedoman Penskoran…………………………. 84
Lampiran 7 Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen Posttest…………... 89
Lampiran 8 Lembar Soal Pretest Yang Sudah Divalidasi, Kunci
Jawaban, Dan Pedoman Penskoran………………………… 92
Lampiran 9 Hasil Pretest Kelas Ekperimen Dan Kelas Kontrol………… 96
Lampiran 10 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas 100
Kontrol..
Lampiran 11 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol………………………………………………………. 102
Lampiran 12 Lembar Soal Posttest Yang Sudah Divalidasi, Kunci
Jawaban, Dan Pedoman Penskoran…………………………. 103
Lampiran 13 Hasil Posttest Kelas Ekperimen Dan Kelas 110
Kontrol………….
Lampiran 14 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas 116
Kontrol
Lampiran 15 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol………………………………………………………. 118

Lampiran 16 Perhitungan Uji Hipotesis…………………………………… 119


Lampiran 17 Foto Kegiatan Penelitian…………………………………….. 123

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat

kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang

mampu bersaing di era global. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 1 UU

Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 yang menyatakan bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Aqib, 2009).

Upaya yang tepat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang, yaitu sebagai alat

untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan. Salah satu

masalah pokok dalam pembelajaran formal atau sekolah adalah rendahnya

daya serap peserta didik. Pada arti yang lebih substansial, bahwa proses

pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses

bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melaluiproses berpikirnya

(Trianto, 2008).

Proses pembelajaran didalam kelas hanya mendorong anak untuk

menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk megingat dan menimbun

berbagai informasi tanpa menghubungkannya dengan kehidupan mereka

sehari-hari. Proses ini menyebabkan anak kurang termotivasi untuk

1
mengebangkan kemampuan berpikir. Akibatnya ketika anak didik lulus dari

sekolah mereka secara teoritistetapi miskin aplikasi (Sanjaya 2006).

Perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), bahan ajar (handout), media powerpoint, dan Lembar

Kerja Siswa (LKS) merupakan sesuatu yang sangat penting yang harus

disusun serta harus diperhatikan oleh guru, karena perangkat pembelajaran

berperan penting untuk kesuksesan proses pembelajaran. Setiap guru pada

satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran secara

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi

aktif, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis siswa (Depdiknas, 2007).

Ada banyak model dan stategi pembelajaran yang dikembangkan oleh

para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar, salah satunya adalah

pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu model

pembelajaran yang menekankan pada proses pendidikan secara penuh untuk

dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan

situasi kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik untuk dapat

menerapkandalam kehidupannya (Toharudin, dkk, 2011).

Proses pembelajaran kontekstual ini, peneliti memadukannya dengan

berbantuan lembar kegiatan siswa (LKS). LKS merupakan panduan siswa

yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan

masalah.Lembar kegiatan siswa dapat berupa panduan untuk latihan

pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembangan semua

2
aspek pembelajaran dalam bentuk panduan eksperimen atau demonstrasi.LKS

memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa

untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan

dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh

(Aunurrahman, 2010).

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru bidang studi

biologi kelas VIII SMPN 1 Lape dapat diketahui metode mengajar guru masih

menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga, motivasi siswa dalam

belajar biologi masih rendah, dan kurangnya penggunaan media pembelajaran.

Selain itu masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.Hal

tersebut dapat dilihat dari rendahnya hasil nilai mid semester dan ketuntasan

klasikal siswa kelas VIII SMPN 1 Lape sebagai berikut:

Tabel 1.1.Nilai Mid Semester 1 Siswa Kelas VIII SMPN 1 Lape Pada Mata
Pelajaran Biologi Tahun Pelajaran 2019/2020
No Kelas Jumlah Siswa Rata-Rata KKM Keterangan
1 VIII A 32 60,59 Tidak Tuntas
2 VIII B 32 63,68 75 Tidak Tuntas
(Sumber : Guru Mata Pelajaran Biologi SMP Negeri 1 Lape )

Berdasarkan permasalahan di atas, dibutuhkan suatu cara agar proses

pembelajaran biologi lebih bermakna dan diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar siswa meningkat. Salah satu cara yang tepat

adalah dengan menerapakan model pembelajaran konstektual, model

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu model pembelajaran yang

menekankan pada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk dapat

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

3
kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik untuk dapat menerapkan

dalam kehidupannya (Toharudin, dkk, 2011).

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan yang

mampu menumbuhkan minat,motivasi,serta hasil belajar siswa melalui

penelitian yang berjudul“Pengaruh Pembelajaran Berbasis Kontekstual

Berbantuan LKS Terhadap Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VIII di

SMP Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa Besar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh modelpembelajaran berbasis

kontekstual berbantuan media LKSterhadap pemahaman konsep sains siswa

kelas VIII SMPN 1 Lape Kabupaten Sumbawa Besar?.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan media LKS terhadap

pemahaman konsep sains siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten

Sumbawa Besar.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapakan dapat memberikan tambahan

pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran berbasis kontekstual

terhadap pemahaman konsep sains siswa kelas VIIISMPNegeri 1 Lape

Kabupaten Sumbawa Besar.

4
2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siwa

Dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi dalam

belajar, lebih aktif dan merangsang kemampuan berpikir siswa dalam

memecahkan masalah.

b. Bagi Guru

Sebagai salah satu alternatif bagi guru dalam memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan sehingga

upaya peningkatan konsep siswa dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

c. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan

meningkatkan pengetahuan peneliti tentang pembelajaran yang tepat

dan efektif dalam pembelajaran biologi. Penelitian ini juga dihrapkan

dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan

dalam bidang pendidikan pada umumnya dan proses belajar mengajar

pada khususnya.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan untuk

perbaikan kondisi pembelajaran biologi kelas VIII SMP Negeri 1 Lape

sehingga dapat membantu menciptakan panduan pembelajaran bagi

mata pelajaran lainnya, serta sebagai bahan pertimbangan dalam

memilih model pembelajaran yang akan diterapkan bagi perbaikan

kualitas pendidikan dimasa yang akan datang.

5
E. Ruang Lingkup Penelitian

Pembatasan ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk membatasi

unsur-unsur yang digunakan guna memperlancar proses pelaksanaan

penelitian, ruang lingkup dalam penelitian ini meliputi:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPNegeri 1 Lape Kabupaten

Sumbawa Besar.

2. Subjek Penelitian

Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kab Sumbawa besar tahun

pelajaran 2019/2020.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah pengaruh pembelajaran berbasis

konstekstual berbantuan LKS terhadap pemahaman konsep sains siswa.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman terhadap makna judul

dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah berikut:

1. Pengaruh

Menurut Hugiono dan Poerwantana (2001) Pengaruh merupakan

dorongan atau bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu

efek, sedangkan menurut Badudu dan Zain (2001) Pengaruh adalah daya

yang menyebabkan sesuatu terjadi, sesuatu yang dapat membentuk atau

mengubah sesuatu yang lain dan tunduk atau mengikuti karena kuasa atau

kekuasaan orang lain.

6
Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran kontekstual berbantuan media LKS terhadap pemahaman

konsep sains siswa. Siswa mendapatkan suatu pengetahuan oleh adanya

pembelajaran kontekstual yang berkaitan dengan media LKS, maka siswa

dapat terpengaruh oleh media LKS yang di terapkan dalam proses

pembelajaran yang di sampaikan oleh guru.

2. Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual atau biasa disebut dengan CTL menurut

Nurhadi dalam Sugiyanto (2010), adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan

situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan

peserta didik sendiri.

Pembelajaran kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah keterkaitan antara materi dengan situasi dunia nyata yang dilakukan

oleh peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dari apa yang dipelajari

untuk menerapkannya dalam kehidupan pribadi peserta didik sendiri

misalnya seperti guru mengajarkan suatu materi sistem pernapasan

berdasarkan situasi yang nyata dengan demikian peserta didik mampu

memperoleh suatu pengetahuan yang baru dari cara bepikir siswa itu

tersendiri.

3. Media LKS (Lembar Kerja Siswa)

LKS menurut Indrianto dalam Alan (2012) adalah lembar kerja

siswa yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan yang

mencerminkan keterampilan proses agar siswa memperoleh pengetahuan

7
atau ketrampilan yang perlu dikuasainya.LKS adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.LKS biasanya berupa

petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas

yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kaitannya dengan

kompetensi yang akan dicapai (Depdiknas dalam Alan, 2012).

LKS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar cetak

yang berisi tugas yang dapat digunakan dlam kegiatan eksperimen,

demonstrasi dan diskusi yang di dalamnya berisi petunjuk, langkah-

langkah untuk menyelesaikan tugas dan merupakan sarana yang dapat

menunjang proses pembelajaran yang diharapkan.LKS merupakan salah

satu sumber belajar yang berbentuk lembaran yang beriksikan materi

secara singkat, tujuan pembelajaran, petunjuk mengerjakan pertanyaan-

pertanyaan dan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab.

4. Pemahaman Konsep Sains

Pemahaman konsep terdiri dua kata pemahaman dan konsep.Dalam

kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat.Hal

tersebut sejalan dengan pendapat Sadiman (2008), yang menyatakan

bahwa Pemahaman atau comprehension dapat diartikan menguasai sesuatu

dengan pikiran.Oleh sebab itu, belajar harus mengerti secara makna dan

filosofinya, maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sehingga

menyebabkan siswa memahami suatu situasi.Mulyasa (2005), menyatakan

bahwa pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki

oleh individu. Sejalan dengan pendapat di atas, Rusman (2010),

menyatakan bahwa pemahaman merupakan proses individu yang

8
menerima dan memahami informasi yang diperoleh dari pembelajaran

yang didapat melalui perhatian.

Pemahaman konsep sains yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah proses memahami informasi dan menguasai materi yang di peroleh

dari proses pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis kontekstual

berbantuan LKS pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kab.

Sumbawa untuk menguasai materi yang ada dalam suatu pengajaran serta

proses untuk menangkap makna gambaran dari beberapa objek atau

kejadian yang sesungguhnya.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar belajar adalah sebuah bentuk proses perubahan perilaku

yang dihasilkan dari pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan yaitu

perubahan tingkah laku, baik itu yang menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme

atau individu (Djamarah dan Zain , 2010) .Belajar juga merupakan sebuah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan hasil proses belajar bisa ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

individu-individu yang belajar (Sudjana 2010).

Menurut Hamalik (2010) , Belajar merupakan proses untuk

mencapai tujuan. Belajar merupakan modifikasi atau memperteguh

kelakuan melalui berbagai pengalaman. Selanjutnya Sardiman (2004)

menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

keterampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya: dengan membaca,

mengamati, mendengar, meniru dan lain-lain.

Hamalik (2001), menyatakan bahwa belajar merupakan suatu

proses suatu kegiatan-kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukanhanya mengingat tetapi juga mengalami. Belajar juga merupakan

suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan

10
lingkungan.

Menurut Skinner (2002), belajar adalah suatu prilaku. Pada saat

orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia

tidak belajar maka responnya menurun. Dalam belajar ditemukan hal

berikut :

a. Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon

pembelajar,

b. Respons si pembelajar,

c. kosenkuesi yang bersifat menguatkan respon tersebut.

Berdasarkan definisi tentang belajar di atas, dapat di simpulkan

bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku pada individu yang

belajar mengenai segala aaspek organisme atau pribadi seseorang yang

menyangkut tentang kesanggupan mengahadapi kesulitan memecahkan

masalah atau penyesuaian diri siswa terjadi pada lingkungan edukatif yang

diciptakan oleh guru, sehingga menimbulkan perubahan prilaku pada

siswa, yang dinyatakan dalam bentuk angka (kuantitatif), maupun

pernyataan (kualitatif) melalui proses pengukuran dan penilaian terhadap

tingkah laku yang dihasilkan dari kegiatan pembelajaran.

Menurut Kimble dan Garmezi (dalam Trianto, 2008) menyatakan

bahwa belajar adalah perubahan tingkah lakuyang relatif permanen terjadi

sebagai hasil dari pengalaman.Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses

yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan

sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai

bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah

11
laku, kecakapan,keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-

aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar.

2. Pembelajaran Kontekstual

Sanjaya (2006) , mengemukakan bahwa pendekatan adalah titik

tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran. Istilah

pendekatan merujuk pada sebuah pandangan mengenai bagaimana suatu

proses terjadi yang bersifat umum. Oleh karenanyastrategi dan metode

pembelajaran yang digunakan dapat bersumber atau tergantung dari

pendekatan tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa

pendekatan dapat mendasari dan menjadi sumber memilih penggunaan

strategi dan metode pembelajaran.

Trianto (2007) ,berpendapat pula mengenai CTL adalah

pembelajaran yang terjadi apabila siswa menerapkan dan mengalami apa

yang sedang diajarkan dengan mengacu pada masalah-masalah dunia

nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggung jawab mereka

sebagai anggota keluarga dan warga masyarakat. Sejalan dengan pendapat

tersebut Sanjaya (2008) , mengemukakan bahwa CTL adalah pendekatan

pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong

siswau ntuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Sementara itu Saefudin (2012) , juga mengemukakan bahwa

pendekatan kontekstual menekankan pada aktivitas siswa secara penuh

secara fisik maupun mental yang berkaitan dengan proses berpengalaman

12
dan kehidupan nyata. Hal tersebut berarti dalam menggunakan

pendekatan kontekstual pembelajaran selalu dikaitkan dengan peristiwa

nyata dilingkungan siswa.

Strategi pengajaran kontekstual merupakan suatu proses

pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi peserta didik untuk

memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengaitkan

materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks

pribadi, sosial dan kultural) sehingga peserta didik memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan dari satu

permasalahan ke permasalahan lainnya (Supriyono,2010).

Pengajaran kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara

materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta

didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagaian anggota keluarga dan

masyarakat. Pembelajaran kontekstual merupakan prosedur pendidikan

yang bertujuan membantu peserta didik memahami makna bahan

pelajaran yang mereka pelajarai dengan cara menghubungkannya dengan

konteks kehidupan mereka sendiri dalam lingkungan sosial budaya

masyarakat. Pembelajaran kontekstual atau biasa disebut dengan CTL

menurut dalam Sugiyanto (2010) , adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan

situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan

13
peserta didik sendiri.Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari

usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru

ketika siswa belajar.

Menurut Sanjaya dalam Toharudin, dkk (2011), menyatakan

bahwa pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang

menekankan pada proses keterlibatan peserta didiksecara penuh untuk

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong peserta didik untuk dapat

menerapkannya dalam kehidupan peserta didik.

3. Lembar Kerja Siswa(LKS)

LKS merupakan lembaran-lembaran kerja/kegiatan yang biasanya

berupa petunjuk dan langkah-langkah untukmenyelesaikan suatu tugas

(Devi, dkk ,2009). Hal senada pun diungkapkan oleh Kur dan Akdeniz

dalam Yildirim (2011) ,yang mengatakanbahwa lembar kerja adalah bahan

dimana siswa diberikan langkah-langkah mengenai apayang seharusnya

dikerjakan siswa. LKS juga termasuk kegiatanyang memberikan siswa

tanggung jawab utama dalam pembelajaran mereka sendiri.Disimpulkan

bahwa LKS adalah lembaran kertas yang berisi informasi, petunjuk kerja

serta soal-soal yang harus dijawab oleh siswa baik itu secara individu

maupun kelompok.

Hasil penelitian Yildrim (2011) yang menguji penggunakanLKS

kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia,

menunjukkan bahwa LKS dapat membuat kegiatan belajar mengajar

menjadi lebih terarah, selainitu LKS dapat meningkatkan aktivitas siswa

14
dalam pembelajaran. LKS dapat membuat siswa untuk menemukan

konsep-konsep materi yang dipelajari.

Penelitian diatas didukung pula oleh hasil penelitian tentang

Pengembangan LKS Mata Pelajaran Sains BiologiSMP oleh Rohaeti

(2010) yang menunjukkan bahwa telah tersusun Lembar Kerja Siswa

(LKS) IPA aspek kimia untuk SMP/MTs berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan yang memiliki skor ideal dengan kriteria sangat

baik.Kespesifikan penilaian tergantung pada ide dan kreativitas penyusun

LKS tersebut.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas membuktikan bahwa LKS

merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran meskipun bukan

sebagai bahan acuan pokok guru dalam mengajar. LKS tidak hanya

bermanfaat bagi siswa tetapi juga bagi guru. Manfaat LKS bagi siswa

menurut Irawan dalam Rahayu (2011) yaitu:

a. Sebagai sarana kepastian apayang dipelajari.

b. Sebagai alat belajar untuk petunjuk, teori maupun konsep dan

evaluasi.

c. Sebagaialat yang memudahkan proses belajar, mendalami bahan dan

mengerjakan latihan-latihan.

d. Sebagai alat control untuk mengetahui seberapa banyak dan seberapa

jauh Siswa telah menguasai materi.

Sedangkan manfaat LKS bagi guru yaitu:

a. Memperoleh bahan pembelajaran yang lebih mudah.

15
b. Memudahkan memberi tugas-tugas baik didalam kelas maupun di luar

kelas.

c. Mengetahui teknik, metode, dan pendekatan sekaligus untuk

menjalankan proses pembelajaran.

d. Sebagai pedoman mengidentifikasi apayang harus dipelajari oleh

siswa saat ingin mencapai kompetensi dasar.

Pengembangan LKS memerlukan persiapan yang matang dalam

perencanaan materi dan tampilan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Materi LKS harus diturunkan dari Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan, sedangkan desain LKS

dikembangkan untuk memudahkan siswa berinteraksi dengan materi

yang diberikan Devi (2009). Adapun langkah-langkah dalam

pengembangan LKS IPA menurut Devi (2009) adalah sebagai berikut:

a. Mengkaji materi yang akan dipelajari siswa.

b. Mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan

pada saat mempelajari materi tersebut.

c. Menentukan bentuk LKS sesuai materi yang akan diajarkan.

d. Merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan

keterampilan proses yang akan dikembangkan.

e. Merubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang menarik,

mudah dibacadan digunakan.

f. Menguji coba LKS apakah sudah dapat digunakan siswa untuk melihat

kekurangan-kekurangannya.

g. Merevisi kembali LKS.

16
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan LKS

menurut Devi (2009) adalah sebagai berikut:

1. Dari segi penyajian materi

a. Judul LKS harus sesuai dengan materinya.

b. Materi sesuai dengan perkembangan anak.

c. Materi disajikan secara sistematis dan logis.

d. Materi disajikan secara sederhana dan jelas.

e. Menunjang keterlibatan dan kemauan siswa untuk ikut aktif.

2. Dari segi tampilan

a. Penyajian sederhana, jelas danmudah dipahami.

b. Gambar dan grafik sesuai dengan konsepnya.

c. Tata letak gambar, tabel, pernyataan harus tepat.

d. Judul, keterangan, instruksi dan pertanyaan harus jelas.

e. Mengembangkan minat dan mengajak siswa untuk berpikir.

3. Segi materi

Materi LKS sangat tergantung pada KD yang akan dicapai.

Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum

atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat

diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet, atau

jurnal hasil penelitian BSNP dalam Devi, (2009).

Penilaian unsur-unsur dalam LKS mengacu pada deskripsi

beberapa komponen yang dikeluarkan oleh BSNP yang meliputi:

1. Komponen kelayakan isi

a. Cakupan materi.

17
b. Akurasi sajian.

c. Kemutakhiran.

d. Merangsang keingintahuan.

e. Mengembangkan kecakapan hidup.

f. Mengembangkan wawasan kebinekaan.

g. Mengandung wawasan kontekstual.

2. Komponen kebahasaan

a. Sesuai tingkat perkembangan siswa.

b. Komunikatif dan interaktif.

c. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia.

d. Penggunaan istilah dan simbol/lambang

3. Komponen penyajian pembelajaran

a. Teknik penyajian.

b. Pendukung penyajian materi.

c. Komponen kegrafikan

d. Kesesuaian ukuran font.

e. Layout dan tata letak.

f. Desain tampilan.

g. Keterbacaan.

Berdasarkan uraian diatas, LKS yang dikembangkan oleh

peneliti berupa LKS IPA yang ber Berbasis Konntekstual Terhadap

Pemahaman Konsep Sains Siswa.Sistem penilaian kelayakan LKS yang

dikembangkan oleh penelit iakan dinilai oleh beberapa ahli yang

18
memberikan penilaian berdasarkan instrumen penilaian kelayakan

menurut BSNP yang sudah dimodifikasi oleh peneliti.

4. Konsep Sains

Menurut Djaramah (2002) menyatakanbahwa konsep adalah satuan

arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri-ciri yang sama.

Konsep sangat penting bagi manusia, karena digunakan dalam

berkomunikasi, berpikir ilmiah, belajar atau mengaplikasikan pada

masalah yang sedang dihadapi.Sebagian besar apa yang dipelajari di

sekolah terdiri dari konsep-konsep.

Selama menuntut ilmu, siswa dituntut untuk menguasi konsep

kata-kata tertentu.Melalui pemahaman konsep siswa diharapkan tidak

sekedar untuk memilikinya, tetapi siswa diharapkan dapat menggunakan

konsep yang dimilikinya untuk mengorganisasikan dan

mengklasifikasikan pengalamannya untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya.Sebab dengan pemahaman konsep didapatkan pengertian atas

kata-kata yang dipelajari. Seseorang yang tidak menguasai konsep kata-

kata tertentu akan mengalami kesulitan memahami suatu kalimatyang

dibaca. Ini berarti belajar konsep mempunyai arti penting bagi

keberhasilan belajar.

Amien (dalam Ali Nugraha, 2005), mendefinisikan sains sebagai bidang

ilmualamiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baikyang terdapat pada

makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang

alam (natural science) seperti fisika, kimia, dan biologi. Senada dengan Amien,

Conant dalam (Ali Nugraha, 2005) mengatakan sains sebagai suatu deretan

19
konsep sertaskema konseptualyang berhubungan satu sama lain, yang tumbuh

sebagai hasil serangkaian percobaan dan pengamatan.

Budi (dalam Patta Bundu, 2006) mengemukakan beberapa rincian

hakikat sains sebagai berikut:

a. Sains adalah bangunan atau deretan konsep dan skema konseptual yang saling

berhubungan sebagai hasil eksperimentasi dan observasi.

b. Sains adalah bangunan pengetahuan yang diperoleh dengan metode observasi.

c. Sains adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui data

yangdikumpulkan melalui observasi atau eksperimen yang dikontrol.

d. Sains adalah aktivitas pemecahan masalah oleh manusia yang termotivasi

oleh keingintahuan akan alam di sekelilingnya dan keinginan untuk

memahami, menguasai, dan mengolahnya demi memenuhi kebutuhan.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sains

merupakan ilmu pengetahuan tentang alam yang mempelajari peristiwa-peristiwa

yang terjadi di alam yang didapatkan ataudilakukan melalui serangkaian proses

ilmiah dengan percobaan dan pengamatan untuk dapat memecahkan masalah

dalam kehidupan sehari-hari serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan

secara ilmiah untuk dipahami sebagai konsep pengetahuan.

Percobaan merupakan suatu kegiatan dimana siswa mengalami

sendiri sesuatu yang dipelajari (Syaiful Bahri dan Djamarah, 2002). Di dalam

percobaan ini anak diharapkan mampu menemukan sendiri pengetahuan-

pengetahuan yang ingin anak ketahui.Rachmawati & Kurniati (2010)

menambahkan percobaan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah suatu proses

rumit yang harus dikuasai anak sebagai suatu cara untuk memahami konsep,

20
melainkan pada bagaimana mereka mengetahui cara atau proses terjadinya

sesuatu, dan mengapa sesuatu dapat terjadi.

Trianto (2011) menyatakan bahwa melalui percobaan guru dapat

mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa

mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil

yang maksimal. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional, diharapkan dapat

menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan percobaan sains

merupakan suatu kegiatan menemukan pengetahuan sendiri yang berasal dari

aktivitas yang telah dilakukan. Suatu usaha atau upaya melakukan sesuatu yang

berhubungan dengan ilmu pengetahuan baik fisika, kimia, atau biologi untuk

menemukan hubungan dan konsep ilmu pengetahuan tersebut melalui benda-

benda konkret dengan melakukannya sendiri secara langsung.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Penelitian tentang ini sebelumnya telah banyak diteliti oleh beberapa

peneliti, diantaranya sebagai berikut:

1. Dek Ngurah Laba Laksana, 2016 yang berjudul “Pembelajaran

Kontekstual Berbantuan Lks Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman

Konsep Ipa Dan Aktivitas Belajar Siswa SD” Hasil penelitian yang

diperoleh adalah sebagai berikut. (1) Rata-rata aktivitas belajar

siswapadasiklusIdengan materi energy panasdan energy bunyi yaitu18,92

dengan kategori cukup aktif dan standar deviasi 2,15 sedangkan rata-rata

aktivitas belajar siklus II dengan materi energi alternatif dan perubahan

energi gerak adalah 21,95 dengan kategori tinggi dan standar deviasi

21
1,25. 2) Rata-rata pemahaman konsep IPA pada siklus I yaitu 48,89

dengan kategori sangat rendah dan standardeviasi 14,93 serta

ketuntasan 38% sedangkan pada siklus II pemahaman konsep siswa

yaitu 76,29 dengan kategori sangat tinggi dan standar deviasi 7,77 serta

ketuntasan 100%.

2. Aminah, 2014. Yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran

Kontekstual Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar PAI Siswa SD Negeri

Ciherang 01”Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil

belajar siswa yang signifikan dengan menerapkan strategi pengajaran

kontekstual yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa

dalam setiap siklus, yaitu pra siklus (41,66%), siklus I (66,66%), siklus

II (86,11%) dan siklus III (97,22%) dengan nilai rata-rata pada pra

siklus adalah 6,19, sikus I adalah 6,69 pada siklus II adalah 7,31

sedangkan pada siklus III adalah 9,72. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa penggunaan strategi pengajaran kontekstual dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa SD Negeri Ciherang 01 pada

mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan kata lain hipotesis

penelitian ini diterima.

3. Nurahmawati, S. 2014. Yang berjudul ” Penggunaan Pendekatan

Kontekstual Untuk Meningkatkan Kerjasama Dan Keaktifan Siswa Kelas

IV Dalam Pembelajaran IPS Di SD Negeri 2 Sentolo Tahun Ajaran

2013/2014” Hasil penelitian menunjukan bahwa ada peningkatan

persentase rata-rata variabel yang diukur pada tiap siklus. Peningkatan

persentase kerjasama siswa yang terjadi setelah dilakukan tindakan pada

22
siklus I dan II yaitu aspek turut serta dalam kegiatan kelompok mengalami

peningkatan sebesar 18%. Selanjutnya pada aspek menjalankan perintah

guru mengalami peningkatan sebesar 10%.Pada aspek ikut serta dalam

menjawab pertanyaan mengalami peningkatan sebesar 11%. Pada aspek

ikut serta dalam bertanya mengalami peningkatan sebesar 16%. Pada

aspek menyelesaikan tugas tepat waktu mengalami peningkatan sebesar

20%. Pada aspek menyelesaikan tugas dengan tuntas mengalami

peningkatan sebesar 16%. Pada aspek berbicara/bersikap sopan mengalami

peningkatan sebesar 15%. Pada aspek jika berbeda pendapat bersikap tidak

memusuhi mengalami peningkatan sebesar 13%. Sementara itu pada

keaktifan terjadi peningkatan yaitu pada kegiatan oral (a) terjadi

peningkatan sebesar 29%, kegiatan oral (b) terjadi peningkatan sebesar

25%, kegiatan oral (c) terjadi peningkatan sebesar 34%, kegiatan oral (d)

terjadi peningkatan sebesar 21%. Aspek selanjutnya adalah

kegiatanvisual (a) terjadi peningkatan sebesar 18%, kegiatanvisual(b)

terjadi peningkatan sebesar 19%. Pada kegiatanlistening(a) terjadi

peningkatan sebesar 15%, kegiatan listening (b) terjadi peningkatan

sebesar 8%. Terakhir pada kegiatan writing (a) terjadi peningkatan sebesar

25%, dan kegiatan writing (b) terjadi peningkatan sebesar 16%.

23
C. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Proses pembelajaran masih


bersifat konvesional
2. Belum menggunakan model
pembelajran berbasis
Kondisi kontesktual
Awal 3. Nilai siswa relatif rendah
4. Siswa cepat bosan

Menerapkan model Media LKS


pembelajaran
kontekstual berbantuan
Tindakan
media lks
Pemahaman
konsep sains
1. Hasil belajar siswa meningkat
2. Pembelajaran menjadi
Kondisi menyenangkan
akhir 3. Pemahaman konsep sains
siswa meningkat

Tabel 2.4 Kerangka Berpikir

D. Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan peneliti sampai terbukti melalui data terkumpul

(Arikunto,2006). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: “ada pengaruh

pembelajaran berbasis konntekstual berbantuan media LKS terhadap

pemahaman konsep sains siswakelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten

Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2019/2020.”

24
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi

Eksperiment (eksperimen semu) yaitu Penelitian yang dilakukan untuk

mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan

secara sengaja oleh peneliti.Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis

penelitian kuantitatif yang sangat kuat untuk mengukur hubungan sebab akibat

(Sugiyono 2017).

Penelitian eksperimen semu atau Quasi Eksperimentyang digunakan

dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan pengaruh model pembelajaran

berbasis kontekstual berbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep

sains siswa. Bilamana model pembelajaran konteksual ini bertujuan untuk

meningkatkan daya pikir siswa sehingga siswa tidak mudah bosan dalam

melaksanakan proses belajar.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif adalah pendekatan

yang tidak menggunakan angka dalam pengumpulan data dan dalam

memberikan penafsiran terhadap hasilnya yaitu data yang berupa informasi

dalam bentuk uraian kemudian dikaitkan dengan data lainnya untuk mendapat

penjelasan terhadap suatu kebenaran atau sebaliknya sehingga memperoleh

gambaran baru ataupun menguatkan suatu gambaran yang ada seperti nilai

afektif dan psikomotorik.sedangkan Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan

25
yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

data tersebut, serta penampilan dari hasilnya seperti nilai kognitif.Data

kuantitatif didapatkan dari pemahaman konsep dengan memberikan tes dalam

butir soal pilihan ganda dan essay, data kualitatif didapatkan dari

keterlaksanaan RPP dengan bahasa atau secara deskripsi.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan suatu cara untuk mencari jawaban


dari rumusan masalah. Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pre-test post-tes control group design rancangan ini mempunyai
kelas kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Dalam rancangan ini
sebelum dimulai perlakuan, ke dua kelas diberi tes awal (pre-test) untuk
mengukur kondisi awal (X1) dengan model soal pilihan ganda.Selanjutnya
pada kelas eksperimen diberi perlakuan (Y1) dan pada kelas kontrol tidak
diberikan perlakuan (X0).

Tabel. 3.1 Perlakuan Pretest-Posttest Control Group Design Kelas Kontrol


dan Eksperimen

Kelompok Pretest Treatment Posttest


Eksperimen Y1 X1 Y3
Kontrol Y2 X0 Y4

Keterangan :

Y1 :Pembelajarandengan model pembelajaran kontekstual


Y2 : Pembelajaran dengan metode konvensional
Y1 : Pretest pada kelas ekperimen
Y2       : Pretest pada kelas kontrol
Y3 :Post test pada kelas eksperimen
  

Y4  : Post test pada kelas kontrol (Sugiyono, 2013).

26
D. Populasi dan Sampel

Adapun populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lape Kabupaten Sumbawa

Tahun Pelajaran 2020.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2013). Sampel dalam penelitian ini akan

diambil 2 kelas untuk menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling.

Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang digunakan

secara sengaja untuk mengambil sampel tertentu sehingga yang menjadi

kelas ekperimen yaitu kelas VIII A sebanyak 32 orang dan siswa kelas

VIII B sebanyak 32 orang tepilih menjadi kelas kontrol.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati.Secara spesifik semua penomena

ini disebut variable penelitian (Sugiyono, 2013).Instrumen yang digunakan

dalam Penelitian adalah.

27
1. Perangkat Pembelajaran

Perangkat pembelajaran yaitu meliputi: silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar (handout), media

powerpoint, dan Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan sesuatu yang

sangat penting yang harus disusun serta harus diperhatikan oleh guru,

karena perangkat pembelajaran berperan penting untuk kesuksesan proses

pembelajaran. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun

perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran

berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa.

2. Lembar observasi

Lembar observasi yaitu lembaran yang berisikan tentang

komponen-komponen yang akan diamati di dalam tahapan pembelajaran

guru. Instumen ini dirancang oleh peneliti untuk mengumpulkan data

mengenai keterlaksanaan langkah pembelajaran oleh guru dan aktivitas

siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Data observasi ini memuat

kegiatan pembelajaran untuk setiap sub konsep yang dikaji, yang berisi

lembar observasi keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP).

3. Tes Hasil Belajar

Tes merupakan sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang

benar atau salah. Tes diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang

membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang hars diberikan

28
tanggapan dengan tanggapan mengukur tingkat kemampuan seseorang

atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes (Mardapi :

2008).

Tes diberikan dalam bentuk pretest dan posttest.Pretest digunakan

untuk mengetahui sama tidaknya dua kelas yang diambil sebagai kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan posttest digunakan untuk

menguji kebenaran hi.potesis penelitian.Sesuai dengan fungsinya yaitu

untuk mengukur hasil belajar siswa.Didalam penelitian ini, tes dilakukan

terhadap tes hasil belajar. Tes hasil belajar dapat dilakukan dengan

memberikan soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal dan essay

terdiri dari 10 hutir soal.

4. Angket respon siswa terhadap LKS

Angket disusun oleh peneliti yang diadaptasi dari Ni’mah (2013),

dengan tujuan memperoleh data respon siswa dan Tanggapan guru

terhadap kepraktisan LKS yang dikembangkan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Berikut ini beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti,

antara lain :

1. Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik untuk memperoleh data hasil belajar

kognitif siswa.Penggunaan teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes yang berbentuk soal pilihan ganda sebanyak 20 item dan essay

sebanyak 10 item yang bertujuan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes

dilaksanakan dua kali yaitu pada awal pembelajaran (pretest) sebelum

29
melakukan proses pembelajaran dan setelah melakukan proses

pembelajaran yaitu pada akhir proses pembelajaran (posttest).

2. Observasi

Observasi merupakan teknik yang digunakan untuk memperoleh data

dengan melakukan pengamatan langsung.Data hasil observasi digunakan

untuk mengetahui keterlaksanaan RPP berbasis konntekstualterhadap

pemahaman konsep sains.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa uji,

yaitu sebagai berikut:

1. Data Keterlaksanaan RPP

Kriteria penskoran pada setiap fase pembelajaran yang dinilai

dengan memberikan checklist pada kolom keterlaksanaannya.Analisis

hasil pengamatan keterlaksanaan RPP menggunakan rumus sebagai

berikut:

p=
∑ A × 100 %
∑N

Keterangan:

P = persentase keterlaksanaan RPP


∑A = jumlah aspek yang teramati
∑N = jumlah keseluruhan aspek yang diamati

30
Tabel 3.2 Kriteria Keterlaksanaan RPP
No Persentase Katergori
1 80-100 Sangat baik
2 60-79 Baik
3 40-59 Cukup Baik
4 20-39 Kurang Baik
5 0-19 Tidak Baik
Sumber: (Arikunto,2012)
2. Uji Homogenitas (Uji-F)

Tujuan dilakukan uji homogenitas adalah untuk mengetahui

apakah pasangan yang akan diuji perbedaannya memiliki varians homogen

atau heterogen yang lebih lanjut digunakan sebagai dasar dalam

menentukan jenis uji t yang akan digunakan untuk uji hipotesis. Uji

homogenitas dicari dengan menggunakan rumus uji F yaitu:

varians terbesar
F=
varians terkecil

Varians masing-masing kelas diperoleh dengan rumus:

− 2

S 2=
∑ ( X− X )
n−1

Keterangan:
F= Indeks homogenitas yang dicari
S2= Varians
X= Nilai siswa

X = Nilai rata-rata kelas

31
n = jumlah sampel

Data dikatakan homogen jika F hitung < F tabel dan data tidak homogen jika F

hitung ≥ F tabel pada taraf signifikan 5 %.

3. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data prestasi belajar dalam penelitian ini

terdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data.Normalitas data

dapat dihitung dengan menggunakan rumus Chi kuadrat (Sugiyono, 2007):


k
( fo−fh )2
χ2hitung = ∑
i=1 fh

Keterangan :

χ2 = Chi-kuadrat
fo = Frekuensi/ jumlah data observasi
fh = Frekuensi/ jumlah yang diharapkan
fo-fh = Selisih data fo dengan fh

Kaidah keputusan:

Data akan terdistribusi normal apabila χ 2hitung ≤ χ2tabel pada taraf

signifikan yang digunakansebesar 5%.

4. Uji Beda (Uji-t)

Data hasil belajar siswa dianalisis dengan statistik deskriptif, yaitu

melihat persentase ketuntasan kelas dan rata-rata kelas. Untuk melihat

pengaruh perlakuan atau untuk membuktikan hipotesis yang diajukan,

maka data tersebut diolah dengan menggunakan rumus uji-t (uji beda)

pada uji dua pihak dengan taraf signifikan 5%. Terdapat dua alternatif

32
rumus uji-t yang akan digunakan dalam menguji hipotesis, yaitu Separated

Varians dan Polled Varians.

Rumus Separated Varians:

X 1− X 2
t=

√( S 21 S22
+
n1 n2

Rumus Polled Varians:


)
X 1− X 2
t=


2 2
( n1 −1 ) S1 + ( n2 −1 ) S 2
n1 +n2 −2 ( 1
+
1
n1 n2 )
Keterangan:

X1 = rata-rata sampel 1
X2 = rata-rata sampel 2

S 21 = varians sampel 1
2
S2 = varians sampel 2
n1 = jumlah sampel 1
n2 = jumlah sampel 2

Setelah uji hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu hipotesis

penelitian dinyatakan dalam analisis statistik yaitu:

Ho :TidakAdaPengaruh Pembelajaran Berbasis KonntekstualTerhadap

Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape

Kabupaten Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2019/2020.

33
Ha :AdaPengaruhPembelajaran Berbasis KonntekstualTerhadap

Pemahaman Konsep Sains Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lape

Kabupaten Sumbawa Besar Tahun Pelajaran 2019/2020.

Kriteria pengujian jika thitung < ttabel dengan taraf signifikan 5% maka

Ho diterima, untuk thitung> ttabel maka Ho ditolak.Nilai t dapat diperoleh dari

tabel distributif (Sugiyono, 2007).

34
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Keterlaksanaan RPP

Data hasil observasi keterlaksanaan RPP dipantau oleh satu orang

observer. Data lengkap mengenai hasil observasi keterlaksanaan RPP

selama proses pembelajaran dengan menerapkan model berbasis

kontekstual berbantuan media LKS pada siklus I dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Table 4.1 Data Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP Siklus I dan II

Siklus I Siklus II
No Langkah – langkah kegiatan
Skor Skor

1 Kegiatan pendahuluan 3 3
2 Kegiatan inti 4 6
3 Kegiatan penutup 2 3
Jumlah Skor 9 12
Persentase Keterlaksanaan RPP 56,2% 75%
Kategori Cukup baik Baik

2. Data Hasil Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil pretestyang dilakukan pada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol memberikan gambaran kemampuan pemamahan konsep

siswa setelah memperoleh materi pelajaran (perlakuan). Deskripsi data

35
hasil posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperlihatkan pada

tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Rekapitulasi hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Kriteria Kelas eksperimen Kelas kontrol
Jumlah sampel 20 20
Nilai tertinggi 70 75
Nilai terendah 45 40
Rata-rata 57,50 58,25

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa, nilai rata-rata kelas

eksperimen sebesar 57,50 sedangkan kelas kontrol sebesar 58,25 Nilai

pretestkelas eksperimen berada antara 45 dan 70 sedangkan nilai pretest

kelas kontrol berada antara 40 dan 75.Pengujian yang dilakukan untuk

melihat kemampuan konsep awal siswa antara kelas ekperimen dengan

kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji signifikansi, artinya

sebelum melakukan uji signifikansi data, maka harus melalui uji

normalitas dan homogenitas. Adapun tahapan uji normalitas dan

homogenitas sebagai berikut:

a. Uji normalitas

Hasil perhitungan uji normalitas antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

36
Tabel 4.3Uji normalitas data pretest kelas eksperimen dan kelas
kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Kelas Pretest Kelas
EKsperimen Kontrol
N 20 20
Normal Parameters a,,b
Mean 57.50 58.25
Std. Deviation 7.345 10.166
Most Extreme Differences Absolute .133 .132
Positive .133 .132
Negative -.133 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .596 .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .870 0.05
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pretest pada siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilakukan uji normalitas data.Pada tabel di atas untuk

menentukan data bersifat normal atau tidak adalah nilai asymp.sig. (2-

tailed).Pada kelas eksperimen diperoleh nilai asymp. sig. (2-tailed)

adalah 0,870 dengan dk = 5% (0,05) pada taraf kepercayaan 95%. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) > 0,05 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data pretest pada kelas eksperimen

berdistribusi normalSedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai

signifikan data yakni nilai asymp. sig. (2-tailed) adalah 0,875 dengan dk

= 5% (0,05) pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa

nilai asymp. sig. (2-tailed) > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan

37
bahwa data pretest pada kelas kontrol berdistribusi normal (lampiran

10).Data berdistribusi normal menunjukan bahwa data terbut memiliki

sebaran data yang merata sehingga data pretest berdistribusi normal.

b. Uji homogenitas (uji F)

Analisis berikutnya adalah dengan melakukan uji

homogenitas.Untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai

varians yang homogen atau tidak. Hasil perhitungan untuk pengujian

homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Uji homogenitas terhadap hasil pretest darikelas


eksperimen dan kelas kontrol

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.120 1 38 .154
Berdasarkan hasil pretest pada siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol dilakukan uji homogenitas data.Pada tabel di atas untuk

menentukan data bersifat homogen atau tidak adalah nilai sigtutel.Dapat

diketahuiperhitungan uji homogenitaspada kelas eksperimen dan kelas

kontrol diperoleh nilai sigtutel adalah 0,154 dengan dk = 0,05 pada taraf

kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai sigtutel> 0,05,

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa datapretest pada kelas

eksperimen dan kontrol mempunyai varians yang homogen menunjukan

bahwa tingkat pemahaman konsep siswa tersebut sama, sehingga

dikatakan bahwa seluruh kelas VII memiliki tingkat pemahaman

konsep yang hampir sama.

38
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas di atas dapat

disimpulkan bahwa penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat

dipilih secara acak.Sehingga yang menjadi kelas eksperimen adalah

kelas VIIIA dan menjadi kelas kontrol adalah kelas VIIIB.

3. Data Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Hasil posttestyang dilakukan pada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol memberikan gambaran kemampuan pemamahan konsep

siswa setelah memperoleh materi pelajaran (perlakuan). Deskripsi data

hasil posttest siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperlihatkan pada

tabel 4.5 berikut:

Tabel 4.5 Rekapitulasi hasil posttest kelas eksperimen dan kelas


kontrol
Kriteria Kelas eksperimen Kelas control
Jumlah sampel 20 20
Nilai tertinggi 65 60
Nilai terendah 90 85
Rata-rata 77,25 72,50
Tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa, nilai rata-rata kelas

eksperimen sebesar 77,25 sedangkan kelas kontrol sebesar 72,50 Nilai

posttestkelas eksperimen berada antara 65 dan 90 sedangkan nilai posttest

kelas kontrol berada antara 60 dan 85.Pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran berbasis

kontekstual berbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep siswa

dilakukan dengan menggunakan uji t (uji hipotesis). Hal ini dapat

dilakukan apabila data hasil posttest yang dilakukan pada siswa kelas

39
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal dan homogen, Artinya

sebelum melakukan uji hipotesis dengan menngunakanuji t, maka harus

melalui uji normalitas dan uji homogenitas data untuk dapat dilakukannya

uji hipotesis. Adapun tahapan uji normalitas dan homogenitas sebagai

berikut:

a. Uji normalitas

Hasil uji normalitas untuk nilai posttest pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol terlihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji normalitas data posttest kelas


eksperimen dan kelas kontrol
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Posttest Kelas Posttest Kelas
Eksperimen Kontrol
N 20 20
Normal Parametersa,,b Mean 77.25 72.50
Std. Deviation 8.807 7.695
Most Extreme Differences Absolute .173 .177
Positive .145 .177
Negative -.173 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z .772 .793
Asymp. Sig. (2-tailed) .591 0.05
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil posttest pada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan uji normalitas data.Pada tabel di atas untuk

menentukan data bersifat normal atau tidak adalah nilai asymp.sig. (2-

tailed).Pada kelas eksperimen diperoleh nilai asymp. sig. (2-tailed)

adalah 0,591 dengan dk = 5% (0,05) pada taraf kepercayaan 95%. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) > 0,05 dengan

40
demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest pada kelas

eksperimen berdistribusi normal Sedangkan pada kelas kontrol

diperoleh nilai signifikan data yakni nilai asymp. sig. (2-tailed) adalah

0,555 dengan dk = 5% (0,05) pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini

menunjukkan bahwa nilai asymp. sig. (2-tailed) > 0,05 dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data posttest pada kelas kontrol

berdistribusi normal. Data berdistribusi normal menunjukan bahwa

data tersebut memiliki sebaran data yang merata sehingga data pretest

berdistribusi normal.

b. Uji homogenitas

Analisis berikutnya adalah dengan melakukan uji

homogenitas, untuk mengetahui apakah data tersebut mempunyai

varians yang homogen atau tidak. Hasil perhitungan untuk pengujian

homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 rekapitulasi hasil perhitungan uji homogenitas terhadap


hasil posttest darikelas eksperimen dan kelas kontrol

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.902 1 38 0.05
Berdasarkan hasil posttest pada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan uji homogenitas data.Pada tabel di atas untuk

menentukan data bersifat homogen atau tidak adalah nilai sigtutel.

Dapat diketahuiperhitungan uji homogenitaspada kelas eksperimen

dan kelas kontrol diperoleh nilai sigtutel adalah 0,348 dengan dk = 5%

(0,05) pada taraf kepercayaan 95%. Hal ini menunjukkan bahwa nilai

41
sigtutel > 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

dataposttest pada kelas eksperimen dan kontrol mempunyai varians

yang homogen. Varians yang homogen menunjukan bahwa tingkat

pemahaman konsep siswa tersebut sama, sehingga dikatakan bahwa

seluruh kelas VIII memiliki tingkat pemahaman konsep yang hampir

sama.

4. Data Hasil Uji Hipotesis Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

a. Uji hipotesis (uji t)

Hasil perhitungan uji t terhadap hasil posttest pada siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8Uji hipotesis menggunakan uji t terhadap hasil posttest


pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

42
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variance
s t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Sig.
(2- Mean Std. Error
tailed Differenc Differenc Lowe Uppe
F Sig. t df ) e e r r
Hasil Equal .902 .348 1.81 38 .0.05 4.750 2.615 -.544 0.05
Posttes variance 6
t s
assumed
Equal 1.81 37.32 .0.05 4.750 2.615 -.547 0.05
variance 6 8
s not
assumed

Berdasarkan hasil posttest pada siswa kelas eksperimen dan

kelas kontrol dilakukan uji hipotesis.Berdasarkan uji t pada tabel 4.8,

menunjukkan bahwat hitung =1,816. Hal ini menunjukan bahwa nilai

t hitung =1,805 lebihbesar dibandingkannilai t tabel =1,689 pada dk = 38.

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat

diinterpretasikan bahwa terdapat pengaruh antara pemahaman konsep

siswa pada kelas eksperimen dan pemahaman konsepsains siswa pada

kelas kontrol setelah diberikan perlakuan. Dimana pemahaman

konsepsains siswa pada kelas eksperimen yang mengunakan model

43
pembelajaran berbasis kontekstualberbantuan media LKS nilai rata-

rata lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol yang

mengunakan model pembelajaran konvensional.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di ketahui bahwa

penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas berupa pembelajaran

kontestual dan variabel terikat berupa pemahaman konsep sains.Kontekstual

adalah salah satu model pembelajaran yang di gunakan untuk meningkatkat

pemahaman terhadap suatu topik yang di pelajar.sedamgkan pemahaman

konsep merupakan Pemahaman konsep terdiri dua kata pemahaman dan

konsep.Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan

tepat.berdasarkan penelitian yang dulakukan oleh dek ngurah laba laksana

menyatakan bahwa Pembelajaran kontekstual menuntut siswa agar tidak

hanya menerima materi pelajaran yang dipelajari tetapi agar siswa

menemukan sendiri konsep dari materi tersebut. Pengetahuan yang dimiliki

oleh siswa terbentuk berdasarkan pengalaman. Pembelajaran kontekstual

menempatkan siswa sebagai subjek belajar, artinya siswa berperan secara aktif

dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menemukan dan menggali

sendiri makna dari materi pelajaran yang dipelajari, siswa belajar melalui

kegiatan kelompok, seperti kerja kelompok, berdiskusi serta saling menerima

dan memberi.

Tindakan atau prilaku dibangun atas kesadaran diri sendiri, pengetahuan

yang dimiliki oleh setiap siswa selalu berkembang sesuai dengan pengalaman

yang dimilikinya,siswa bertanggungjawab dalam memonitor dan

44
mengembangkan pembelajaran mereka masing-masing serta pembelajaran

dapat terjadi dimana saja dalam konteks dan setting yang berbeda sesuai

dengan kebutuhan. Oleh karena itu hal yang dipelajari oleh siswa menjadi

lebih bermakna bagi kehidupannya.Begitupun Aminah Dan Nurahmawati S

menyatakan bahwa pembelajran kontekstuall dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang diolah melalui analisis statistik yang

dilakukan dengan perhitungan manual dan SPSS, menunjukkan terdapat

perbedaan antara pemahaman konsep sains siswa pada kelas eksperimen

denganpemahaman konsep sains siswa pada kelas kontrol. Dimana, rata-rata

pemahaman konsepsains siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada

pemahaman konsepsains siswa kelas kontrol. Dengan demikian terdapat

pengaruh model pembelajaran berbasis kontekstual berbantuan media LKS

terhadap pemahaman konsep sains siswa.

Berdasarkan pencapaian pemahaman konsep di atas menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan pemahaman konsep sains siswa kelas eksperimen lebih

besar dibandingkan kelas kontrol.

Pembelajaran dengan model pembelajaran pembelajaran berbasis

kontekstualberbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep sains siswa

meningkat dalam hal ini sejalan dengan.Penggunaan LKS dalam proses

pembelajaran berbasis kontekstualsebagai jalanuntuk memudahkan siswa

dalam mengembangkan pola pikir yang berkaitan dengan materiyang

diajarkan. Kemudian siswa memadukan ide dan gagasan untuk menentukan

45
konsep terhadap materi yang diajarkan, setelah itu setiap perwakilan siswa di

minta untuk menjelaskan jawaban pada siswa lain di ruang kelas.

Pembelajaran dengan model kontekstual berbantuan media LKS

memberikan kesempatan siswa untuk bekerja sendiri serta mengoptimalisasi

partisipasi siswa. Dengan model pembelajaran yang memungkinkan siswa

untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan siswa yang sudah

disediakan oleh guru. Pembelajaran model kontekstual berbantuan media

LKS ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk dikenali dan

menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain, sehingga siswa lebih

bersifat aktif dalam pembelajaran.

Salah seorang siswa yang ditunjuk untuk mempresentasikan hasil yang

telah dikerjakan kemudian bersama-sama melihat hasil tersebut dan kemudian

di bandingkan dengan hasil yang dikerjakan oleh siswa lainnya dalam hal ini

menunjukkan bahwa siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan maka

dapatmelihat hasil yang telah dikerjakan oleh siswa lainnya yang telah

mempresentasikan jawabannya. Dengan demikian siswa akan berusaha untuk

menentukan konsep sains, baik itu membaca untuk mencari tahu dan

mengingat materi yang telah diajarkan guru.

Pada awal penelitian siswa kelas eksperimen merasa kebingungan dengan

adanya suatu model pembelajaran yang tidak biasa mereka dapatkan, hal

tersebut terlihat dari respon siswa yang masih pasif pada saat pembelajaran

pertemuan pertama, Sedangkan pembelajaran pada kelompok kontrol

menggunakan pembelajaran konvensional, siswa hanya menerima penjelasan

dari guru dan mencatat materi yang diberikan oleh guru. Siswa yang lainnya

46
terlihat diam dan tidak ikut berpartisipasi aktif selama proses pembelajaran.

Sehingga siswa menunggu jawaban siswa lainyang di tuliskan di papan tulis

atau saat guru menjelaskannya.

47
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa “terdapat pengaruh model pembelajaranpembelajaran berbasis

kontekstualberbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep sains siswa kelas

VIII SMP Negeri 1 Lape Kab Sumbawa Besar tahun Ajaran

2020/2021”.Pembelajaran dengan model pembelajaran pembelajaran berbasis

kontekstualberbantuan media LKSmemungkinkan siswa untuk mencapai

pemahaman konsep.Hal ini ditunjukan dengan hasil perhitungan uji hipotesis

dimana t hitung =1816>t tabel =1,689 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga

terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman konsep sains siswa pada

kelas eksperimen dan pemahaman konsep sains siswapada kelas kontrol. Dimana

hasil posttest siswa pada kelas eksperimen dengan nilai rata-rata 77,25 lebih baik

dibandingkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dengan nilai rata-rata 72,50.

B. Saran

1. Bagi Siswa

a.Siswa sebaiknya lebih berpartisipasi aktif dan memusatkan perhatian selama

kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas agar mampu memahami materi

dengan baik.

48
b.Siswa sebaiknya lebih mampu mengembangkan diri sendiri dalam memahami

materi dan terpokus terhadap materi yang diajarkan guna meningkatkan

pemahaman konsep siswa itu sendiri.

2. Bagi Guru

a. Guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran pembelajaran berbasis

kontekstualberbantuan media LKSguna meningkatkan pemahaman konsep

siswa terhadap materi yang lain.

b. Guru sebaiknya merubah gaya dalam mengajar yang tidak terpokus dengan

metode ceramah agar membuat siswa menjadi lebih aktif dalam

merekonstruksi pemahaman konsep materi yang diajarkan.

3. Bagi Pihak Sekolah

Diharapkan untuk senantiasa melakukan evaluasi terhadap

penyelenggaraan proses pembelajaran,baik dengan kualitas pembelajaran yang

dilakukan oleh guru maupun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dimasa yang akan datang.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan menerapkan model pembelajaran pembelajaran berbasis

kontekstualberbantuan media LKS terhadap pemahaman konsep siswa pada

materi yang lain

49
DAFTAR PUSTAKA

Alan. 2012.Dasar-dasar Meranang dan Melalukan Penelitian. Jakarta: PT .Dunia


Pustaka Raya.
Aminah. 2014.Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar PAI Siswa SD Negeri Ciherang 01.Skripsi tidak
diterbitkan. Jakarta: Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
Aqib.2009. Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama
Widya.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rhineka Cipta.
Arikunto. 2012. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aunurrahman. 2010.Belajar dan Pembelajaran. Pontianak: Alfabeta.
Badudu, J.S dan Zain. 2001 Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan
Bahri dan Djamarah. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rhineka Cipta
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah.
DalamPembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas.
Depdiknas, 2003.Undang- Undang RI No.20 Tahun 2003.Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
. 2007. Pedoman Pembelajaran permainan Berhitung permulaan di
Taman Kanak-kanak. Jakarta: Dirjen Dikdasmen
______. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia .Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Devi. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk SMP.Bandung :
Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidikan Dan Tenaga
Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Djamarah., 2002. Psikologi Belajar . Pt. Rhineka Cipta : Jakarta.2005. Djaramah.2002 .
Djamarah dan Zain . 2010. Strategi Belajar Mengajar .Jakarta : Rhineka Cipta.
Handayani.2009. “Penerapan Pemebelajaran Berbasis Masalah (PBL) Dan Pembelajaran
Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Jigsawuntuk Meningkatkan Aktivitas
Belajar , Hasil Belajar , Dan Respon Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi
Di Sma Negeri 2 Malang “ Jurnal Pendidikan Ekonomi ,Volume 2 . Halaman 38-
52.
Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
_ .2010.Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Hugiono dan Poerwantana, 2001.Pengantar Ilmu Sejarah.Jakarta: PT Bina Aksara
Indrianto.2003Bahan Ajar Kultur Jaringan Tanaman Fakultas Biologi UGM
Yogyakarta
Kamus bahasa Indonesia SD, SMP , SMA , Mahasiswa dan umum (2001).
Evaluasi pembelajaran. Jakarta : Balai Pustaka
Laksana, DNL. 2016., Pembelajaran Kontekstual Berbantuan LKS Dalam Upaya
Meningkatkan Pemahaman Konsep IPA Dan Aktivitas BelajarSiswa SD.
Skripsi. Ngada-NTT : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
DasarSTKIP Citra Bakti.

50
Mardapi . 2008. Teknik Penyusunan Inastrumen Tes dan Non Tes. Yogyakarta :
Mitra Cedika Offset
Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Professional. Bandung .PT Remaja Rosda Karya
Ni’mah. 2013. Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Permainan Edukatif
Tema Gerak Tumbuhan Dan Faktor Yang Mempengaruhi Untuk Siswa
SMP. Jurna l. Universitas Negeri Semarang : Unenes Science Education
Journal , 149-156
Nugraha, Ali. 2005. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas.
Nurhadi, dkk. 2003.Pembelajaran Kontekstual (CTL) dan Penerapannya dalam
KBK. Malang:Universitas Negeri Malang.
Nurahmawati, S. 2014. Penggunaan Pendekatan Kontekstual Untuk
Meningkatkan Kerjasama Dan Keaktifan Siswa Kelas IV Dalam
Pembelajaran IPS Di SD Negeri 2 Sentolo Tahun Ajaran
2013/2014.Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan
Pendidikan Prasekolah Dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta
Rahayu. 2011.Penggunaan Peta Konsep Untuk Mengatasi Miskonsepsi Siswa
Pada Peta Konsep Jaringan Tumbuhan. Skripsi.Jurusan Pendidikan Ilmu
PengetahuanAlam.Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Rachmawati, Y&Kurniati ,E . 2010. Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak
Usia Taman Kanak – Kanak .Jakarta : Kencana
Rusman.2010 Model - Model Pembelajaran.Jakarta : PT .Rajawali Pers.
Rohaeti.2010. Model pembelajaran terpadu , konsep, strategi dan
implementasinya dalam KTSP. Jakarta : Bumi Aksara.
Sadiman. 2008 Media Pembelajaran : Pengertian Pengembangan Dan
Pemanfaatannnya.Jakarta : Raja Grafindo Persada
Sardiman. 2004.Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta : Raja
Grafindo.
Saefudin. 2012. Metode Penelitian.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sanjaya.2006. Strategi Pembelajaran Berorioentasi Standar Pendidikan.Jakarta :
Kencana Media Group.
Sanjaya.2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Kencana
Media Group.
Sudjana.2010. Dasar – Dasar Proses Belajar .Bandung : Sinar Baru.
Sugihartono dkk, 2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta : UNY Pers.
Sugiyanto. 2010.Model-Model PembelajaranInovatif.Surakarta: YumaPustaka.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :
Alfabeta.
______. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
______. 2017. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif , Kuantitatif
dan R&D.Bandung : Alfabeta.
Supriyono. 2010. Desain Komunikasi Visual .Yogyakarta : Andi.
Skinner.2002. Ilmu Pengetahuan dan Perilaku Manusia.Yogyakarta : Pustaka
Pelajar.
Toharudin, dkk.2011.Membangun Literasi Sains Peserta Didik .Bandung :
Humaniora

51
Trianto.2008. Mendesain Pembelajaran Kontekstual (Contekstual Teaching and
Learning) di Kelas. Jakarta: CerdasPustaka Publisher.
Trianto .2007.Model Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konrukvistik.Jakarta : Prestasi Pustaka.
Trianto. 2011 .Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi dan
Implementasnya Dalam Kurikulum Tingkatsatuan Pendidikan (KTSP),
Jakarta : Bumi Aksara.
Yildrim, dkk. 2011. The Effect Of The Worksheet On Studemt Achievement In
Chemical Equilibrum. Journal Of Turkis Science Education Vol.8 Hln 45-
48.

52
LAMPIRAN-LAMPIRAN

53
Lampiran 1 Silabus
2

Lampiran 2 RPP Pembelajaran


RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP) (Rpp Eksperimen)
NamaSekolah : SMPN 1 Lape
Kelas/semester : VIII (Delapan) / I (Satu)
MateriPokok : Sistem Pernapasan
AlokasiWaktu : 2 pertemuan(3 JP)
A. KompetensiInti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. KompetensiDasar dan Indikator Pencapaian Kompeensi


KompetensiDasar Indikator PencapaianKompetensi
2.3 Mendeskripsi-kan sistem 2.3.1 Memahami dan mengidentifikasi
pernapasan pada manusia organ pernapasan
dan hubungannya dengan 2.3.2 Memahami mekanisme pernapasan
kesehatan 2.3.3 Memahami berbagai gangguan
pada sistem pernapasan
2.3.4 Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan

C. Tujuan pembelajaran
1. Memahami dan mengidentifikasi organ pernapasan
2. Memahami mekanisme pernapasan
3. Memahami berbagai gangguan pada sistem pernapasan
4. Menjelaskan upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

D. MateriPembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
3

a. Sistem Pernapasan
Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup. Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses
menghirup udara (inhalasi) dan mengembuskan udara (ekhalasi) yang
melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. (2)
Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru
dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses tersebut
darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan melepaskan
CO2 menuju alveolus. (3) Respirasi internal, merupakan pertukaran gas-gas
antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau
jaringan tubuh.
b. Organ pernapasan
1. Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring. Sistem
pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-
paru.
2. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan
dengan udara luar.Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung,
selaput lendir, dan konka.Rambut-rambut hidung berfungsi untuk
menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama
udara.Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup
saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.Konka mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang
terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang
masuk ke paru-paru.
3. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang
(posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring
(superior). Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan,
ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi
kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
4. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang
menghubungkan faring dengan trakea.Di dalam laring terdapat epiglotis
dan pita suara.Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk
seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring
sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil
seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam
laring akan terjadi reflex batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan
partikel tersebut dari laring.
5. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang
tenggorokan).Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring
dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan
lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan
4

selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia
pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk
ke dalam saluran pernapasan.
6. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua.
Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masingmasing
bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus
hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan
bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
7. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi.Bronkiolus
merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan
berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
8. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama.Paru-paru terbagi menjadi
dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.Paru-
paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura.Pleura
berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.Pleura berfungsi
melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.Di
dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas
oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
9. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih.Struktur
yang demikian memudahkan molekulmolekul gas melaluinya.Dinding
alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas
dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-
gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus
memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran
gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh
manusia.Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru
menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

c. Mekanisme pernapasan
Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga
dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-
paru.Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume
rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar
dari paru-paru.Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu
kali ekspirasi.Berdasarkan aktivitas otototot pernapasan, bernapas dengan
membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan
dada.Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga
perut, disebut pernapasan perut.
d. Gangguan pada sistem pernapasan
5

1. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza
virus. Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari
39oC,pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga
hidung terasa gatal.
2. Tonsillitis (Amandel)
tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke
dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya
tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi
tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Gejala tonsilitis
yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit
kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam.Virus yang
dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza,
dan Corona virus.
3. Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus,
bakteri, maupun jamur.Virus yang dapat menyebabkan faringitis
misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus.
4. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab
terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri,
jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae.
5. Tuberculosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis.Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat
menginfeksi bagian lain dari tubuh.
6. Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran
pernapasan.Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat
pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu
hewan peliharaan, dan lain-lain.
e. Upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan
Fakta:
 Foto/gambar/charta tentang mekanisme pernapasan pada manusia

Konsep : -
 Pengertian pernapasan dada dan pernapasan perut
 Macam-macam gangguan pernapasan pada manusia
6

Materi Prinsip

Prosedur/deskripsi materi
 Mengetahui macam – macam fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan
pengaturan keseimbangan asam-basa.

E. MetodePembelajaran
1. Model : Kontekstual
2. Pendekatan : Scientific
3. Metode : Tanya jawab, demonstrasi , penugasan dan Eksprimen.

F. Sumber belajar
a. Buku IPA Terpadu SMP kelas VIII
b. Layanan Internet
G. Media Pembelajaran
a. Buku IPA Terpadu SMP kelas VIII
b. LKS

H. Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Langkah-LangkahPembelajaran Alokas
i
Waktu
1. a. Guru Memberisalamdanmemeriksakesiapanpeserta 10
Pendahulua didik dalam mengikutipelajaran. menit
n b. Guru mengecekkehadiranpeserta didik.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mampu Memahami dan
mengidentifikasi organ pernapasan
2. Siswa mampu Memahami mekanisme
pernapasan
7

3. Siswa mampu Memahami berbagai gangguan


pada sistem pernapasan
4. Siswa mampu Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
d. Questioning :
1. Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntuk
tampilke depan
(Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan (memberikan contoh
bernafas).
2. Guru bertanyakepada siswa:
-`` apakah kalian pernah meniup balon udara?``
Dilanjutkan dengan pertanyaan ‘’organ apa
saja obyek yang digunakan ketika meniup
balon udara?’’
3. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
memberikan contoh didepan kelas.
4. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 2 organ pernafasan.
5. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.
2. Inti a. Inquiry
1. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati
dan dan memberikan deskripsi pada setiap organ
pernapasan sesuai dengan kelompoknya.
2. Guru membimbing siswa untuk
mengambilkesimpulan berdasarkan hasildari
pengamatan yang telah di peroleh.
3. Siswa membedakan hasil pengamatan organ yang
telah di peroleh.
4. Guru mengajukanpertanyaan:
a. Apakah sama organ pernapasan yang satu
dengan yang lainnya…?
b. Apa sajakah fungsi dari setiap organ
tersebut…?
b. Authentic assement
1. Guru mengamati jalannya diskusi.
2. Siswa membandingkan hasil data yang di peroleh
dengan kelompok lain.
c. Learning Comunity
1. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
2. Kelompok lain diberikan waktu untuk bertanya
kepada kelompok yang mempersentasikan
8

kedepan.
3. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
d. Reflection ( menarikkesimpulan/refleksi )
a. Guru meminta Masing-masing kelompok untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran berdasarkan
pengamatan dan diskusi

3. Penutup a. Siswa bersamaguru menyimpulkanpembelajaran


b. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan
c. Siswadiberitugasuntukmengamatipenggunaanalat
ukur baku dan tidakbaku dalamkehidupanseharihari
dan membuatlaporan tertulis.
d. Siswamenyimakinformasimengenairencanatindak
lanjutpembelajaran

Pertemuan kedua
Kegiatan Langkah-LangkahPembelajaran Alokas
i
Waktu
1. a. Guru Memberisalamdanmemeriksakesiapanpeserta 10
Pendahulu didik dalam mengikutipelajaran. menit
an b. Guru mengecekkehadiranpeserta didik.
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai
2. Siswa mampu Memahami mekanisme pernapasan
3. Siswa mampu Memahami berbagai gangguan
pada sistem pernapasan
4. Siswa mampu Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
c. Questioning :
1. Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan
(Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan (memberikan contoh
gangguan pada sistem pernapasan).
2. Guru bertanyakepada siswa:
-`` apakah kalian pernah meengalami gejala-
gejala seperti batuk berdahak dan
mengeluarkan darah?`` Dilanjutkan dengan
pertanyaan ‘’gangguan apakah yang terjadi
apabila kita mengalami gejala tersebut?’’
d. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
9

memberikan contoh didepan kelas.


e. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri 4-5
orang.
f. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.
2. Inti a. Inquiry
1. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati dan
dan memberikan deskripsi pada setiap organ
pernapasan sesuai dengan kelompoknya.
2. Guru membimbing siswa untuk
mengambilkesimpulan berdasarkan hasildari
pengamatan yang telah di peroleh.
3. Siswa membedakan hasil pengamatan organ yang
telah di peroleh.
4. Guru mengajukanpertanyaan:
a. Apakah sama gangguan yang terjadi pada
organ pernapasan yang satu dengan yang
lainnya…?
b. Apa sajakah gejala dari setiap ganguan pada
organ pernapasan tersebut…?
b. Authentic assement
1. Guru mengamati jalannya diskusi.
2. Siswa membandingkan hasil data yang di peroleh
dengan kelompok lain.
c. Leraning Comunity
1. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
2. Kelompok lain diberikan waktu untuk bertanya
kepada kelompok yang mempersentasikan
kedepan.
3. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
d. Reflection ( menarikkesimpulan/refleksi )
1. Guru meminta Masing-masing kelompok untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran berdasarkan
pengamatan dan diskusi

3. a. Siswa bersamaguru menyimpulkanpembelajaran


Penutup b. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan
c. Siswamenyimakinformasimengenairencanatindak
lanjutpembelajaran

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


10

Metode Bentuk instrument


Tes unjuk kerja Tes penilaian kinerja pembelajaran
dan diskusi
Tes tertulis Tes uraian atau esay

J. Instrument penilaian
1. Penilaian
a. Soal Essai
1. JelaskanPengertian Sistem Pernapasan pada manusia!
2. JelaskanMekanisme Pernapasan Pada Mausia!
3. Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan pada sistem pernapasan!
4. Jelaskan gejala-gejala yang terjadi pada penyakit influenza!
5. Sebutkan Bakteri penyebab ganggan pada sistem pernapasan!

No Uraian Skor
1 JelaskanPengertian Sistem Pernapasan pada 20
manusia!
2 JelaskanMekanisme Pernapasan Pada Mausia! 20
3 Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan pada 20
sistem pernapasan!
4 Jelaskan gejala-gejala yang terjadi pada penyakit 20
influenza!
5 Sebutkan Bakteri penyebab gangguan pada sistem 20
pernapasan!
11

RENCANA PELAKSANAANPEMBELAJARAN
(RPP)Rpp Kontrol

NamaSekolah : SMPN 1 Lape


Kelas/semester : VIII (Delapan) / I (Satu)
MateriPokok : Sistem Pernapasan
AlokasiWaktu : 2 pertemuan(3 JP)
K. KompetensiInti :
5. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
6. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
7. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
8. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

L. KompetensiDasar dan Indikator Pencapaian Kompeensi


KompetensiDasar Indikator PencapaianKompetensi
2.3 Mendeskripsi-kan sistem 2.3.5 Memahami dan mengidentifikasi
pernapasan pada manusia organ pernapasan
dan hubungannya dengan 2.3.6 Memahami mekanisme pernapasan
kesehatan 2.3.7 Memahami berbagai gangguan
pada sistem pernapasan
2.3.8 Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan

M. Tujuan pembelajaran
5. Memahami dan mengidentifikasi organ pernapasan
6. Memahami mekanisme pernapasan
7. Memahami berbagai gangguan pada sistem pernapasan
8. Menjelaskan upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

N. MateriPembelajaran
5. Materi Pembelajaran Reguler
f. Sistem Pernapasan
Respirasi adalah proses pertukaran gas yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup. Bernapas atau ventilasi paru-paru, merupakan proses
12

menghirup udara (inhalasi) dan mengembuskan udara (ekhalasi) yang


melibatkan pertukaran udara antara atmosfer dengan alveolus paru-paru. (2)
Respirasi eksternal, merupakan pertukaran gas-gas antara alveolus paru-paru
dengan darah di dalam pembuluh kapiler paru-paru. Pada proses tersebut
darah dalam pembuluh kapiler mengikat O2 dari alveolus dan melepaskan
CO2 menuju alveolus. (3) Respirasi internal, merupakan pertukaran gas-gas
antara darah di dalam pembuluh kapiler jaringan tubuh dengan sel-sel atau
jaringan tubuh.
g. Organ pernapasan
1. Sistem pernapasan bagian atas, meliputi hidung dan faring. Sistem
pernapasan bagian bawah, meliputi laring, trakea, bronkus, dan paru-
paru.
2. Hidung
Hidung merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan
dengan udara luar.Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung,
selaput lendir, dan konka.Rambut-rambut hidung berfungsi untuk
menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama
udara.Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup
saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.Konka mempunyai
banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang
terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang
masuk ke paru-paru.
3. Faring
Faring merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang
(posterior) rongga hidung hingga rongga mulut dan di atas laring
(superior). Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan,
ruang resonansi suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi
kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.
4. Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang
menghubungkan faring dengan trakea.Di dalam laring terdapat epiglotis
dan pita suara.Epiglotis berupa katup tulang rawan yang berbentuk
seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring
sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil
seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam
laring akan terjadi reflex batuk, yang berfungsi untuk mengeluarkan
partikel tersebut dari laring.
5. Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang
tenggorokan).Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring
dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan
lebar 2 cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan
selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia
pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing yang masuk
ke dalam saluran pernapasan.
13

6. Bronkus
Pada bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua.
Percabangan trakea tersebut disebut dengan bronkus, masingmasing
bronkus memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus
hampir sama dengan trakea, tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan
bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling dengan otot polos.
7. Bronkiolus
Di dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi.Bronkiolus
merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung
bronkiolus terdapat gelembung-gelembung yang sangat kecil dan
berdinding tipis yang disebut alveolus (jamak = alveoli).
8. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama.Paru-paru terbagi menjadi
dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3
lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.Paru-
paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura.Pleura
berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa.Pleura berfungsi
melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis.Di
dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas
oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
9. Alveolus
Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih.Struktur
yang demikian memudahkan molekulmolekul gas melaluinya.Dinding
alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas
dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-
gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus
memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran
gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh
manusia.Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru
menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien.

h. Mekanisme pernapasan
Pada saat inspirasi, diafragma dan otot dada berkontraksi, volume rongga
dada membesar, paru-paru mengembang, dan udara masuk ke paru-
paru.Pada saat ekspirasi, diafragma dan otot dada berelaksasi, volume
rongga dada kembali normal, paru-paru kembali normal, dan udara keluar
dari paru-paru.Satu kali pernapasan terdiri atas satu kali inspirasi dan satu
kali ekspirasi.Berdasarkan aktivitas otototot pernapasan, bernapas dengan
membesarkan dan mengecilkan volume rongga dada disebut pernapasan
dada.Begitu juga jika kita membesarkan dan mengecilkan volume rongga
perut, disebut pernapasan perut.
i. Gangguan pada sistem pernapasan
7. Influenza
Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh
infeksi Influenza virus. Gejala umum influenza yaitu, demam dengan
14

suhu lebih dari 39oC,pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot,
dan rongga hidung terasa gatal.
8. Tonsillitis (Amandel)
tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke
dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya
tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi
tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Gejala tonsilitis
yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit
kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam.Virus yang
dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza,
dan Corona virus.
9. Faringitis
Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus,
bakteri, maupun jamur.Virus yang dapat menyebabkan faringitis
misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus.
10. Pneumonia
Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab
terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri,
jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae.
11. Tuberculosis (TBC)
Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis.Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat
menginfeksi bagian lain dari tubuh.
12. Asma
Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran
pernapasan.Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor
lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat
pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu
hewan peliharaan, dan lain-lain.
j. Upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan

Fakta:
 Foto/gambar/charta tentang mekanisme pernapasan pada manusia

Konsep : -
 Pengertian pernapasan dada dan pernapasan perut
 Macam-macam gangguan pernapasan pada manusia
Materi Prinsip
15

Prosedur/deskripsi materi
 Mengetahui macam – macam fungsi sistem pernafasan yang terdiri dari
mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru dan
pengaturan keseimbangan asam-basa.

O. MetodePembelajaran
4. Model : Direct Instruction (Pembelajaran langsung) dan Dicovery
learning
5. Pendekatan : Scientific
6. Metode : Ceramah, Tanya jawab, demonstrasi dan penugasan.unjuk
kerja, diskusi dan eksprimen

P. Sumber belajar
c. Buku IPA Terpadu SMP kelas VIII
d. Layanan Internet

Q. Media Pembelajaran
c. Buku IPA Terpadu SMP kelas VIII
d. LKS
R. Langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
Kegiatan Langkah-LangkahPembelajaran Alokas
i
Waktu
1. e. Guru Memberisalamdanmemeriksakesiapanpeserta 10
Pendahulua didik dalam mengikutipelajaran. menit
n f. Guru mengecekkehadiranpeserta didik.
g. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
5. Siswa mampu Memahami dan
mengidentifikasi organ pernapasan
6. Siswa mampu Memahami mekanisme
pernapasan
7. Siswa mampu Memahami berbagai gangguan
pada sistem pernapasan
8. Siswa mampu Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
h. Stimulation(Stimulasi/pemberianrangsangan):
6. Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntuk
tampilke depan
(Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan (memberikan contoh
16

bernafas).
7. Guru bertanyakepada siswa:
-`` apakah kalian pernah meniup balon udara?``
Dilanjutkan dengan pertanyaan ‘’organ apa
saja obyek yang digunakan ketika meniup
balon udara?’’
8. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
memberikan contoh didepan kelas.
9. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 2 organ pernafasan.
10. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.
2. Inti e. Problemstatement(pernyataan/
identifikasimasalah)
5. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati
dan dan memberikan deskripsi pada setiap organ
pernapasan sesuai dengan kelompoknya.
6. Guru menuntun siswa untuk
mengambilkesimpulan berdasarkan hasildari
pengamatan yang telah di peroleh.
7. Siswa membedakan hasil pengamatan organ yang
telah di peroleh.
8. Guru mengajukanpertanyaan:
a. Apakah sama organ pernapasan yang satu
dengan yang lainnya…?
b. Apa sajakah fungsi dari setiap organ
tersebut…?
f. Data processing(pengolahan data)
3. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data yang
di peroleh saat melakukan pengamatan.
4. Siswa membandingkan hasil data yang di peroleh
dengan kelompok lain.
5. Siswaamengambilkesimpulan.
g. Verification(pembuktian)
4. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
5. Kelompok lain diberikan waktu untuk bertanya
kepada kelompok yang mempersentasikan
kedepan.
6. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
h. Generalization(menarikkesimpulan/generalisasi)
g. Masing-masing kelompok membuat analisis dan
simpulanuntuk hasildiskusinya.
17

3. Penutup e. Siswa bersamaguru menyimpulkanpembelajaran


f. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilakukan
g. Siswadiberitugasuntukmengamatipenggunaanalat
ukur baku dan tidakbaku dalamkehidupanseharihari
dan membuatlaporan tertulis.
h. Siswamenyimakinformasimengenairencanatindak
lanjutpembelajaran
Pertemuan kedua
Kegiatan Langkah-LangkahPembelajaran Alokas
i
Waktu
1. a. Guru Memberisalamdanmemeriksakesiapanpeserta 10
Pendahulua didik dalam mengikutipelajaran. menit
n b. Guru mengecekkehadiranpeserta didik.
c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai.
1. Siswa mampu Memahami dan
mengidentifikasi organ pernapasan
2. Siswa mampu Memahami berbagai gangguan
pada sistem pernapasan
3. Siswa mampu Menjelaskan upaya menjaga
kesehatan sistem pernapasan
d. Stimulation(Stimulasi/pemberianrangsangan):
1. Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan
(Gurumempersilahkanbeberapaorangsiswauntu
k tampilke depan (memberikan contoh
gangguan system pernapasan).
2. Guru bertanyakepada siswa:
-`` apakah kalian pernah meengalami gejala-
gejala seperti batuk berdahak dan
mengeluarkan darah?`` Dilanjutkan dengan
pertanyaan ‘’gangguan apakah yang terjadi
apabila kita mengalami gejala tersebut?’’
3. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
memberikan contoh didepan kelas.
4. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari
4-5 orang
5. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.
2. Inti a. Problemstatement(pernyataan/identifikasimasalah)
1. Setiap kelompok ditugaskan untuk mengamati
18

dan dan memberikan deskripsi pada setiap organ


pernapasan sesuai dengan kelompoknya.
2. Guru menuntun siswa untuk
mengambilkesimpulan berdasarkan hasildari
pengamatan yang telah di peroleh.
3. Siswa membedakan hasil pengamatan organ
yang telah di peroleh.
4. Guru mengajukanpertanyaan:
b. Apakah sama gangguan yang terjadi pada
organ pernapasan yang satu dengan yang
lainnya…?
c. Apa sajakah gejala dari setiap ganguan pada
organ pernapasan tersebut…?
e. Data processing(pengolahan data)
1. Siswa menarik kesimpulan berdasarkan data
yang di peroleh saat melakukan pengamatan.
2. Siswa membandingkan hasil data yang di
peroleh dengan kelompok lain.
3. Siswaamengambilkesimpulan.
f. Verification(pembuktian)
1. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
2. Kelompok lain diberikan waktu untuk bertanya
kepada kelompok yang mempersentasikan
kedepan.
3. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
g. Generalization(menarikkesimpulan/generalisasi)
1. Masing-masing kelompok membuat analisis dan
simpulanuntuk hasildiskusinya.

3. Penutup a. Siswa bersamaguru menyimpulkanpembelajaran


b. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilakukan
c. Siswadiberitugasuntukmengamatipenggunaanalat
ukur baku dan tidakbaku
dalamkehidupanseharihari dan membuatlaporan
tertulis.
d. Siswamenyimakinformasimengenairencanatindak
lanjutpembelajaran

S. Penilaian Hasil Pembelajaran


Metode Bentuk instrument
Tes unjuk kerja Tes penilaian kinerja pembelajaran
19

dan diskusi
Tes tertulis Tes uraian atau esay

T. Instrument penilaian
2. Penilaian
b. Soal Essai
1. JelaskanPengertian Sistem Pernapasan pada manusia!
2. JelaskanMekanisme Pernapasan Pada Mausia!
3. Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan pada sistem pernapasan!
4. Jelaskan gejala-gejala yang terjadi pada penyakit influenza!
5. Sebutkan Bakteri penyebab ganggan pada sistem pernapasan!

No Uraian Skor
1 JelaskanPengertian Sistem Pernapasan pada 20
manusia!
2 JelaskanMekanisme Pernapasan Pada Mausia! 20
3 Sebutkan dan jelaskan gangguan-gangguan pada 20
sistem pernapasan!
4 Jelaskan gejala-gejala yang terjadi pada penyakit 20
influenza!
5 Sebutkan Bakteri penyebab ganggan pada sistem 20
pernapasan!
20

Lampiran 3 Keterlaksanaan rpp

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP (Ekperimen)

Sekolah : SMP
KELAS : VIII
METODE PEMBELAJARAN :

                     Hari / Tanggal            : ................................................


                     Guru Pengajar : ................................................
Observer : ...............................................

Petunjuk  :  Berilah tanda ( V )  pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan


anda pada saat guru melaksanakan pembelajaran. Dan berilah komentar atau catatan
sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Apabila ada kegiatan lain yang
dianggap penting yang berkaitan dengan indikator yang telah ditentukan, catatlah
pada tempat yang tersedia.

Hasil Total
No Indikator Pengamatan Skor
Deskriptor
Ya Tidak
A. Pendahuluan/ Tahap Awal
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru
Memberisalamdanmemeriksakesiapanpesert
a didik dalam mengikutipelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi
5. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
memberikan contoh didepan kelas.
6. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang
21

7. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.

B. Kegiatan Inti/ Tahap Inti


Kegiatan Inti
9. Guru menugaskan untuk mengamati dan
dan memberikan deskripsi pada setiap
organ pernapasan sesuai dengan
kelompoknya.
10. Guru membimbing siswa untuk
mengambilkesimpulan berdasarkan
hasildari pengamatan yang telah di
peroleh.
11. Guru mengamati jalannya diskusi.
12. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan
kelas.
13. Guru memberikan klarifikasi terhadap
hasil diskusi kelompok siswa.
14. Guru meminta Masing-masing kelompok
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
berdasarkan pengamatan dan diskusi
C. Kegiatan Penutup/ Kegiatan Akhir
Kegiatan pnutup
1. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam.

Catatan
Khusus : ..........................................................................................................................
...............
                                                                                       Pengamat

(…………………………..)
22

LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN RPP (kontrol)


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : sistem penapasan pada manusia
Kelas/ Semester : VIII / I
Petunjuk Pengisian

Berikan tanda cek list (√) yang sesuai menurut penilaian anda tentang keterlaksanaan
langkah pilihan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, jika langkah
pembelajaran terlaksana maka pilih “Ya” dan jika langkah pembelajaran tidak
terlaksana pilih “Tidak”.
Hasil Total
No Indikator Pengamatan Skor
Deskriptor
Ya Tidak
B. Pendahuluan/ Tahap Awal
Kegiatan Pendahuluan
1. Guru
Memberisalamdanmemeriksakesiapanpesert
a didik dalam mengikutipelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
4. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi
5. Guru mendemontrasikan pernafasan dengan
memberikan contoh didepan kelas.
6. Guru mengelompokkan siswa menjadi
beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang
7. Guru membagikan LKS yang sudah dibuat.
B. Kegiatan Inti/ Tahap Inti
Kegiatan Inti
1. Guru menugaskan untuk mengamati dan dan
memberikan deskripsi pada setiap organ
pernapasan sesuai dengan kelompoknya.
23

2. Guru membimbing siswa untuk


mengambilkesimpulan berdasarkan hasildari
pengamatan yang telah di peroleh.
3. Guru mengamati jalannya diskusi.
4. Guru meminta setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
5. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil
diskusi kelompok siswa.
6. Guru meminta Masing-masing kelompok
untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
berdasarkan pengamatan dan diskusi

C. Kegiatan Penutup/ Kegiatan Akhir


Kegiatan pnutup
1. Guru menutup pelajaran dengan mengucap
salam.

Observer

(…………………..)
Lampiran 4 LKS Pembelajaran
LEMBARKERJASISWA
Pertemuan I

Sistem Pernapasan pada manusia


Tujuan Pembelajaran
Siswa Dapat:
1. Menjelaskan pengertian sistempernapasan
2. Menuliskan organ-organ pernapasan pada manusia
3. Menjelaskan fungsi organ-organ yang terlibat dalam sistem pernapasan pada
manusia

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :

Nama : 1. 6.
2. 7.
3. 8.
4.
5.

Petunjuk

Diskusikan dan Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas


1. Amati gambar di bawahini!

Bronkiolus

Alveolus
Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari udara untuk proses
oksidasi serta pengeluaran karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) sebagai sisa hasil
oksidasi. Setiap mahkluk hidup memerlukan bernapas, begitu pulamanusia.
Manusia bernapas secara tidak langsung.Artinya, udara untuk pernapasan tidak
berdifusi secara langsung di permukaan kulit.Difusi udara untuk pernapasan
pada manusia terjadi di bagian dalam tubuh, yaitu di gelembung paru-paru.

a. Dari wacana di atas, jelaskan pengertian dari sistem pernapasan


..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................

b. Gambar di atas menunjukan bagian dari organ-organ sistem pernapasan


manusia, tuliskan fungsi dan organ-organ pernapasan berdasarkan
urutannya?

No Nama organ Fungsi


2. Hidung dan mulut merupakan suatu organ tempat keluar
masuknya udara, manakah organ yang baik untuk digunakan
dalam sistem pernapasan?Jelaskan
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................

3. Dila memiliki kebiasaan buruk, saat makan ia sering sekali


berbicara, suatu ketika Dila makan sambil berbicara dila pun
tersedak saat menelan makanan tersebut. Organ apakah yang
fungsinya terganggu sehingga menyebabkan Dila tersedak?
Jelaskan
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
LEMBARKERJASISWA
Pertemuan II

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Kelompok :

Nama : 1. 6.
2. 7.
3. 8.
4.
5.

Struktur maupun fungsi sistem pernapasan manusia dapat mengalami gangguan atau
serangan penyakit dan dengan kemajuan teknologi, beberapa kelainan dan penyakit
respirasi dapat dicegah dan disembnyikan.
I. Tujuan :
1. untuk mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sisitem pernapasan
manusia.
2. Untuk mengetahui contoh-contoh teknologi yang berhubungan dengan
kelainan yang terjadi pada sisitem respirasi.
II. Alat dan bahan :
1. Buku bacaan lain yang relevan
2. Artikel-artikel dari media masa
3. Artikel-artikel yang terkait dengan kelainan pernapasan

III. Cara kerja :


1. Carilah sumber bacaan yang dapat memberikan informasi tentang kelainan
dan penyakit sistem pernapasan pada manusia serta teknologi yang
berhubungn dengan kelainan yang terjadi pada sistem pernapasan.
2. Isikan informasi-informasi yang kalian dapatkan kedalam tabel berikut!

Tabel kelainan penyakit sistem pernapasan :


NNo Nama penyakit Penyebab Cara pencegahan penyakit

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :


a. Dari data pada tabel di atas, adakah kelainan dan penyakit yang bersifat
menular? Bila ada maka tuliskanlah contohnya....
b. Berdasarkan tabel diatas, adakah kelainan dan penyakit yang bersifat
menurun maka tuliskanlah contohnya....
4. Mengapa seseorang yang menderita TBC mengalami batuk-batuk dan
badannya menjadii kurus?
5. Apakah yang sebenarnya terjadi pada seseorang yang menderita penyakit
asmatik?
6. Tuliskanlah kesimpulan saudara mengenai kelainan/penyakit pada sistem
pernapasan manusia.....
Lampiran 5 Kisi – Kisi Soal Pretest Dan Post Test

Essay

No Tujuan pad
ama Ranah Kognitif Deskripsi Soal
Pembelajar
nusi
an a. C1 Mencakupkemampuan tentang hal yang 1. Selain menghasilkan
1 (Pengetahuan) telahdipelajari dantersimpan dalam energi, bernapas
ingatan.Pengetahuan itu meliputi fakta, juga menghasilkan
1.Menjela peristiwa, pengetahuan, kaidah, teori, zat sisa yaitu karbon
skan prinsip, dan metode. dioksida dan air.
pengertian jelaskan pengertian dari
sistem Mencakup kemampuan menangkap arti dan sistem pernapasan.
pernapasa makna hal yang dipelajari.
n.
C2
2. Menulisk (Pemahaman)
an organ-
organ 2. Lengkapilah kolum
pernapasa di bawah ini serta
n pada tuliskan fungsi dari
manusia. alat-alat
pernapasantersebut
3. Menjelask ?
an fungsi
organ-
organ yang
terlibat ............................
dalam
sistem Faring

pernapasan
Jawaba No 4.
Trakea
n

1. Bernapas
(proses
menghirup
oksigen dari
udara serta
mengeluark
an karbon
dioksida dan
air) yang
melibatkan
alat-alat
pernapasan

2. No 1.
Rongga
hidung
fungsinya
tempat
masuknya
udara. Dan
mengalami
3 proses
yakni
penyarigan,
pengaturan
suhu, dan
pengaturank
elembaban
fungsinya menahan dan mengeluarkan debu agar tidak masuk ke paru- paru .

No 7. Alveolus tempat terjadinya pertukaran udara

2 1. Membedak C4 (Analisis) Mencakup 3 Saat kita bernapas ada dua proses yang 3. Ya. Pernyataan
an kemampuan terjadi , yaitu menarik napas dan tersebut benar,
mekanism merinci suatu menghembuskan napas, benarkah pada saat inspirasi,
e inspirsi kesatuan kedalam pernyataan di atas? Jelaskan rongga
dan besaran sehingga dadamembesar
mekanism struktur karena otot antar
e ekpirasi. keseluruhan dapat tulang rusuk
dipahami dengan berkontraksi dan
2. Membedak baik. diafragma
an mendatar. Padasaat
mekanism ekspirasi rongga
e pada dada mengecil
pernapasan karena otot antar
dada dan tulang rusuk
perut. relaksasi dan
diafragma
melengkung ke
atas.
C2 Mencakup 4. Perhatikan gambar dibawah ini! 4. Proses yang terjadi
(Pemahaman) kemampuan yakni Saat
menangkap arti menghembuskan
dan makna hal napas , otot
yang dipelajari diafragma dan otot
antar tulang rusuk
yang berkontraksi
kembali mengendur
(berelaksasi).
Diafragma kembali
melengkung dan
tulang rusukserta
tulang dada kembali
turun. Akibatnya
rongga dada
mengecil sehingga
tekanan udara di
paru- paru naik.
Naiknya tekanan
udara di paru- paru ,
udara dari paru-
parukeluar melalui
saluranpernapasan.

Setelah melihat gambar dan melihat


posisi diafrgama dan tulang rusuk di atas,
proses apakah yang sedang terjadi,
jelaskan!
3 C1 Mencakupkemamp 5. Mengapa asap rokok dapat 5. Karena:
1. Membedak (Pengetahuan) uan tentang hal merusakparu-paru dan
an yang telahdipelajari sistempernapasan?  Asap rokokpanas
berbagai dantersimpan  Asap rokok
gangguan dalam ingatan. mempunyai efek
yang Pengetahuan itu mengeringkanpa
terjadi meliputi fakta, ru- paru
pada peristiwa,  Asap rokok
sistem pengetahuan, mengandung
pernapasan kaidah, teori, bahan
manusia. prinsip, dan kimiaberbahaya
metode.
2. Menjelask
an faktor-
faktor
penyebab C4 (Analisis)
penyakit
6. Gejala umum adanya gangguan pada 6. Karena batuk
pada
saluran pernapasan adalah batuk. merupakan refleks
sistem
Mengapademikian, jelaskan? cara melindungi
pernapasa Mencakup
n kemampuan paru-paru terhadap
manusia. merinci suatu zat-zat yang
kesatuan kedalam mengganggu. Jika
besaran sehingga saluran pernapasan
struktur berisi lendir,
keseluruhan dapat batukakan
dipahami dengan membersihkan
C2 saluran tersebut
(Pemahaman) baik
7. Peradangan yang terjadi pada paru-paru sehingga akan lebih
khusunya pada bagian alveolus, mudahbernapas.
merupakan salah satu gangguan sistem
pernapasan. Apanama dari ganguan
tersebutjelaskan? 7. Disebut pneumonia
Mencakup yaitu suatu
kemampuan peradangan pada
menangkap arti paru-paru,
dan makna hal khusunya
yang dipelajari. padaalveolus, yang
disebabkanoleh
bakteri, virus, atau
jamur. Akibat
peradangan tersebut,
alveolus dipenuhi
nanah, lendir, cairan
lainnya sehingga
oksigen sulit
mencapai aliran
C3(Penerapan) Mencakup 8. Suatu keadaan, dimana hidung darah.
kemampuan tersumbat, beringus dan bersin-bersin,
menerapkan metode merupakan ciri dari orang yang
dan kaidah untuk terserang dari salah satu ganguan 8. Nama
menghadapi sistem pernapasan, ganguan apa itu, gangguanyaialah
masalah yang nyata bagaimana mengatasinya? Influenza, cara
danbaru. mengatasinya
dengan cara
menjaga kesehatan
tubuh misalnya
dengan
mengkonsumsimaka
nan bergizi terutama
C3(Penerapan) vit C, istirahat dan
9. Perhatiakn gambar di bawah ini! tidur yang cukup.
Mencakup Dan mengkonsumsi
kemampuan obat flu sesuai
menerapkan metode dengan petunjuk
dan kaidah untuk dokter.
menghadapi
masalah yang nyata
danbaru. 9. Ya TBC adalah
penykit menular.
Penderita TBC
dapat disembuhkan
Terlihat pada gambar di atas gejala
dengan cara
TBC antara lain kelelahan,kehilangan
pemberian
berat badan,dan berkeringat pada
antibiotik oleh
malam hari. Jika infksi lebih
dokter dan
pengobatan secara
teratur selama 6-12
bulan. Cara yang
paling baik untuk
menghindari dari
resiko terkena TBC
yakni dengan
caramenghindariko
ntak
langsung dengan
penderita TBC,
karena
buruk, gejala yang timbul dada sakit, TBC dapat menular
batuk dengan mengeluarkan melalui dahak
dahak/darah, serta napas pendek. penderita yang
Menurut pendapatmu menularkah TBC secara tidak
tersebut, dapat sebuhkah penderita langsung dihirup
TBC, dan bagaimana cara menghindari oleh manusia yang
C2 Mencakup penyakit TBC, jelasan! sehat.
(Pemahaman) kemampuan
menangkap arti 10. Perhatikan gambar di bawah ini!
dan makna hal 10. Karena di dalam
yang dipelajari. sebatang
rokok/tembakau
terdapat suatu
substansiyang
memacu terjadinya
kanker yaitu
benzopiren
, tar, dan resin.
Kanker paru-paru adalah kanker yang
Benzopiren
terjadi pada paru-paru. Orang yang
menyebabkan
menderita kanker paru-paru yaitu batuk,
terbentuknya sel-sel
napas pendek, dahak berdarah dan sakit
kanker di paru-paru.
dada. Delapan puluh persen kanker paru-
Tar dan resin
paru disebabkan oleh rokok/tembakau.
mengandung suatu
Menapa demikian jeaskan?
zat yang membantu
sel-selkanker
tumbuh lebihcepat.
Penderitakanker
paru- paru
memiliki napas
pendek akan
batuk lendir serta
darah.
Mereka juga akan
kehilangan
kekuatandan berat
badan, para
penderita paru-paru
rentan mengalami
kanker
kerongkongan,
laring, mulut dan
pankreas.
PILIHAN GANDA

A. Pilihlah salah satu huruf A,B,Catau D yang dianggap benar dengan memberi tanda

silang pada lembar jawaban yang tersedia.

1 Alat penyusun sistem pernapasan manusia yang merupakan daerah


persilangan saluran makanan dan saluran napas adalah ...
a. laring
b. faring
c. trakhea
d. bronkus
e. alveolus

2 Jaringan penutup yang mampu mencegah makanan masuk ke dalam


saluran pernapasan adalah....
a. glotis
b. jakun
c. pitasuara
d. epiglotis
e. pleura

3 Bagian paru-paru yang secara fungsional melaksanakan fungsi pertukaran


gas adalah...
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveolus
d. Pleura
e. Gelambir

4 Urutan organ pernapasan yang benar dari luar ke dalam adalah....


a. Hidung, Laring, Faring, Trakea, Bronkus,Paru-Paru
b. Mulut, Faring,Trakea, Laring, Bronkus,Paru-Paru
c. Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus,Paru-Paru
d. Mulut, Trakea, Faring, Laring,Bronkus,Paru-Paru
e. Hidung, mulut, laring, faring, bronkus,paru-paru
5 Struktur organ pernapasan yang merupakan percabangan saluran menuju
paru-paru kanan dan kiri adalah….
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveoli
d. Trakea
e. Faring

6 Sistem pernapasan pada manusia disusun oleh beberapa organ, bagian


yang paling efektif untuk terjadi difusi oksigen dan karbon dioksidaadalah

a. Ronggahidung
b. Laring
c. Pleura
d. Alveolus
e. Trakeolus

7 Tujuan respirasi adalah sebagai berikut, kecuali....


a. memperoleh dan mengabsorbsi O2 darilingkungan
b. transpor oksigen terhadap seltubuh
c. pemanfaatanATP
d. menghasilkanATP
e. menghasilkan energi dengan mengoksidasimakanan

8 Pada proses pernapasan, oksigen dapat masuk ke dalam darah karena...


a. dihisap oleh alveolusparu-paru
b. perbedaan tekanan O2 pada alveolus dandarah
c. diikat olehhemoglobin
d. menggantikan kedudukan CO2 yang keluar
e. konsentrasi CO2 di alveolus
9 Pertukaran gas O2 dengan CO2 di dalam jaringan tubuh disebut dengan
pernapasan...
a. Internal
b. Eksternal
c. Perut
d. Dada
e. Aerob

10 Oksigen yang dihirup oleh manusia akan digunakan dalam proses


metabolisme untuk menghasilkan energi, yaitu proses....
a. siklusKrebs
b. ekspirasi
c. transpirasi
d. Glikolisis
e. Inspirasi

11 Perbedaanantarapernapasaneksternaldenganpernapasaninternaladalah
a. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru,
pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-seltubuh
b. pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan internal terjadi
diparu-paru.
c. pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri,
pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 divena.
d. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di dalam
pembuluh darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di paru-
paru.
e. pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut,
pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 diparu-paru.

12 Proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan yang dibedakan menjadi dua


berdasarkan oto-otot yang berkonsentrasiyaitu…

a. Pernapasan aktif danpasif


b. Pernapasan aerob dananaerob
c. Pernapasan dada danperut
d. Pernapsanmekanik
e. Pernapsan eksternal daninternal
13 Jikaototantartulangrusukmengalamikontraksimakayangterjadiadalah
a. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
b. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadiekspirasi
c. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
d. tulang rusuk mengendur, rongga dada mengecil, terjadiinspirasi
e. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesarl, terjadiekpirasi

14 Jika otot diafragma relaksasi maka yang terjadi adalah ...


a. diafragma mendatar, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
b. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadiekspirasi
c. diafragma mendatar, rongga dada mengecil , terjadiinspirasi
d. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadiinspirasi
e. diafragma melengkung, rongga dada membesar, terjadiinspirasi

15 Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi, tulang dada


turun sehingga rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar dan
udara keluar dari paru-paru. Pernapasan ini disebut….
a. pernapasandalam
b. pernapasan luar dandalam
c. pernapasanseluler
d. pernapasanperut
e. pernapasandada

16 . Pada pernapasan dada otot yang berperan adalah....


a. ototdiafragma
b. otot perut
c. ototlengan
d. otot antar tulangrusuk
e. otot dada

17 Pernyataan berikut ini merupakan hal-hal yang terjadi saat ekspirasi


pernapasan dada, kecuali....
a. rongga dadamembesar
b. tekanan udara dalam paru-parubesar
c. otot interkostalkis relaksasi
d. paru-parumengecil
e. tulang rusukturun

18 Pada manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pada pernapasan dada, otot yang berkontraksiadalah…
a. pengangkat tulang rusuk dan ototdiafragma
b. diafragma dan otot antar tulangrusuk
c. otot antar tulang rusuk dan pengangkat tulangrusuk
d. diafragma, tulang pengangkat rusuk, dan otot antar tulangrusuk
e. diafragmasaja

19 Penyakit yang disebabkan adanya peradangan/infeksi pada pleura (selaput


yang menyelubungi paru-paru)disebut…..
a. Inflluenza/flu
b. Tuberkolusis(TBC)
c. Pleuritis
d. Rhinitis
e. bronkitis

20 Jika seseorang mengalami gangguan pengangkutan CO 2 dalam darah,


maka kadar H2CO3 darah akan naik dan darah menjadi asam. Hal
demikian dikenal dengan....

a. asfiksia
b. emfisema
c. pneumonia
d. asidosis
e. ISPA

21 Asfiksi adalah salah satu contoh gangguan pernafasan pada manusia.


Gangguan ini disebabkan karena ….
a. Alveolus kemasukanair
b. Gangguan pengangkutan O2 kejaringan
c. Terjadinya gangguan pada difusi O2 dialveolus
d. Radang pada selaput pembungkusparu-paru
e. Melebarnya trakea karena otot polosnya berkontraksi terusmenerus
22 Peradangan atau pembekakan terjadi karena berbagai hal diantaranya
terinfeksi oleh mikroorganisme atau tubuh merespon terhadap benda asing
yang masuk kedalam tubuh. Peradangan pada lapisan pelindung
pembungkus paru-paruadalah….
a. Sinusitis
b. Laryngitis
c. Bronchitis
d. “Pleuritis”
e. Faringitis

23 Bagian yang terlalu sering menerima bahan-bahan karsinogenik (penyebab


kanker) yang banyak terkandung dalam rokok yang dihisap penderita
adalah….
a. Mucus
b. “Epitelbronkial”
c. Alveolus
d. Diafragma
e. Mitokondria

24 Kematian jaringan paru-paru dan pembentukan rongga yang berisi sel-sel


mati atau cairan akibat infeksi bakteri juga berhubungan dengan karies
gigi, epilepsy tak terkontrol sreta penyalah gunaan alcoholmerupakan….
a. “Absesparu”
b. Empyema
c. Fluid
d. Septikemboli
e. Likuifikasinikrosis
KUNCI JAWABAN

1. B 13. A
2. D 14. B
3. C 15. E
4. C 16. D
5. A 17. A
6. D 18. C
7. E 19. C
8. C 20. D
9. A
10. A
11. A
12. C
KISI-KISI SOAL

Indikator No Kategori Kunci


Item C1 C2 C3 C4 C5 C6 jawaban
Menjelaskan organ-organ yg 1  B
berperan dalm sistem 2  D
pernapasan manusia 3  C
4  C
5  A
6  D
Menjelaskan tahapanproses 7  C
pernapasan pada manusia 8  E
9  A
10  A
11  A
12  C
Membandingkansistem 13  A
pernapasan dada dan perut 14  B
15  E
16  D
17  A
18  C
Menjelaskan 3 gangguan sistem 19  C
pernapasan 20  D

JUMLAH 4 4 4 4 4 4
Lampiran 6 Soal Pretest dan Post Tes

B. Pilihlah salah satu huruf A,B,Catau D yang dianggap benar dengan memberi tanda

silang pada lembar jawaban yang tersedia.

1 Alat penyusun sistem pernapasan manusia yang merupakan daerah


persilangan saluran makanan dan saluran napas adalah ...
a. laring
b. faring
c. trakhea
d. bronkus
e. alveolus

2 Jaringan penutup yang mampu mencegah makanan masuk ke dalam


saluran pernapasan adalah....
a. glotis
b. jakun
c. pitasuara
d. epiglotis
e. pleura

3 Bagian paru-paru yang secara fungsional melaksanakan fungsi pertukaran


gas adalah...
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveolus
d. Pleura
e. Gelambir

4 Urutan organ pernapasan yang benar dari luar ke dalam adalah....


a. Hidung, Laring, Faring, Trakea, Bronkus,Paru-Paru
b. Mulut, Faring,Trakea, Laring, Bronkus,Paru-Paru
c. Hidung, Faring, Laring, Trakea, Bronkus,Paru-Paru
d. Mulut, Trakea, Faring, Laring,Bronkus,Paru-Paru
e. Hidung, mulut, laring, faring, bronkus,paru-paru
2

5 Struktur organ pernapasan yang merupakan percabangan saluran menuju


paru-paru kanan dan kiri adalah….
a. Bronkus
b. Bronkiolus
c. Alveoli
d. Trakea
e. Faring

6 Sistem pernapasan pada manusia disusun oleh beberapa organ, bagian yang
paling efektif untuk terjadi difusi oksigen dan karbon dioksidaadalah

a. Ronggahidung
b. Laring
c. Pleura
d. Alveolus
e. Trakeolus

7 Tujuan respirasi adalah sebagai berikut, kecuali....


a. memperoleh dan mengabsorbsi O2 darilingkungan
b. transpor oksigen terhadap seltubuh
c. pemanfaatanATP
d. menghasilkanATP
e. menghasilkan energi dengan mengoksidasimakanan

8 Pada proses pernapasan, oksigen dapat masuk ke dalam darah karena...


a. dihisap oleh alveolusparu-paru
b. perbedaan tekanan O2 pada alveolus dandarah
c. diikat olehhemoglobin
d. menggantikan kedudukan CO2 yang keluar
e. konsentrasi CO2 di alveolus
9 Pertukaran gas O2 dengan CO2 di dalam jaringan tubuh disebut dengan
3

pernapasan...
a. Internal
b. Eksternal
c. Perut
d. Dada
e. Aerob
10 Oksigen yang dihirup oleh manusia akan digunakan dalam proses
metabolisme untuk menghasilkan energi, yaitu proses....
a. siklusKrebs
b. ekspirasi
c. transpirasi
d. Glikolisis
e. Inspirasi

11 Perbedaanantarapernapasaneksternaldenganpernapasaninternaladalah
a. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di paru-paru,
pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di sel-seltubuh
b. pernapasan eksternal terjadi pada sel tubuh, pernapasan internal terjadi
diparu-paru.
c. pernapasan eksternal ialah pertukaran O2 dan CO2 di arteri, pernapasan
internal pertukaran O2 dan CO2 divena.
d. pernapasan eksternal adalah pertukaran O2 dan CO2 di dalam pembuluh
darah, pernapasan internal pertukaran O2 dan CO2 di paru- paru.
e. pernapasan eksternal terjadi pertukaran udara pada hidung dan mulut,
pernapasan internal terjadi pertukaran O2 dan CO2 diparu-paru.
12 Proses inspirasi dan ekspirasi pernapasan yang dibedakan menjadi dua
berdasarkan oto-otot yang berkonsentrasiyaitu…

a. Pernapasan aktif danpasif


b. Pernapasan aerob dananaerob
4

c. Pernapasan dada danperut


d. Pernapsanmekanik
e. Pernapsan eksternal daninternal

13 Jikaototantartulangrusukmengalamikontraksimakayangterjadiadalah
a. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
b. tulang rusuk terangkat, rongga dada membesar, terjadiekspirasi
c. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
d. tulang rusuk mengendur, rongga dada mengecil, terjadiinspirasi
e. tulang rusuk mengendur, rongga dada membesarl, terjadiekpirasi

14 Jika otot diafragma relaksasi maka yang terjadi adalah ...


a. diafragma mendatar, rongga dada membesar, terjadiinspirasi
b. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadiekspirasi
c. diafragma mendatar, rongga dada mengecil , terjadiinspirasi
d. diafragma melengkung, rongga dada mengecil, terjadiinspirasi
e. diafragma melengkung, rongga dada membesar, terjadiinspirasi

15 Sewaktu mengeluarkan napas, otot tulang rusuk berelaksasi, tulang dada


turun sehingga rongga dada mengecil, berarti tekanan udara membesar dan
udara keluar dari paru-paru. Pernapasan ini disebut….
a. pernapasandalam
b. pernapasan luar dandalam
c. pernapasanseluler
d. pernapasanperut
e. pernapasandada

16 . Pada pernapasan dada otot yang berperan adalah....


a. ototdiafragma
b. otot perut
c. ototlengan
5

d. otot antar tulangrusuk


e. otot dada

17 Pernyataan berikut ini merupakan hal-hal yang terjadi saat ekspirasi


pernapasan dada, kecuali....
a. rongga dadamembesar
b. tekanan udara dalam paru-parubesar
c. otot interkostalkis relaksasi
d. paru-parumengecil
e. tulang rusukturun

18 Pada manusia terdapat dua proses pernapasan, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut. Pada pernapasan dada, otot yang berkontraksiadalah…
a. pengangkat tulang rusuk dan ototdiafragma
b. diafragma dan otot antar tulangrusuk
c. otot antar tulang rusuk dan pengangkat tulangrusuk
d. diafragma, tulang pengangkat rusuk, dan otot antar tulangrusuk
e. diafragmasaja

19 Penyakit yang disebabkan adanya peradangan/infeksi pada pleura (selaput


yang menyelubungi paru-paru)disebut…..
a. Inflluenza/flu
b. Tuberkolusis(TBC)
c. Pleuritis
d. Rhinitis
e. bronkitis

20 Jika seseorang mengalami gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, maka


kadar H2CO3 darah akan naik dan darah menjadi asam. Hal demikian
dikenal dengan....

a. asfiksia
6

b. emfisema
c. pneumonia
d. asidosis
e. ISPA
7

Lampiran 9 Hasil Pretest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Pret Eksper
Nma siswa
est imen
N L/ To Sko
Kelas
0 P tal r
1 1 1 1 1 1 2
VIII
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12 13 14 15 6 7 8 9 0

Andrian
1 70
Maulana 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 14
2 Awang Falgia 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 12 60
3 Ayu Sapitri 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 9 45
4 Dewi Harianti 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 9 45
Doni
5 65
Hidayatullah 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 13
6 Ebin Putrawan 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 12 60
Ilham
7 55
Ramdani 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 11
Muhamad
8 50
Hafazah 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 10
Redo
9 65
Amrullah 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 13
1
50
0 Riana Apriana 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10
1
65
1 Rinda 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 13
1 Rosiatun 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 10 50
8

2 Hasanah
1
60
3 Roswati 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 12
1
55
4 Sandra Dewi 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11
1 Winda
60
5 Rahmawati 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 12
1 Yudi
55
6 Andreawan 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 11
1
55
7 Zaenudin 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 11
1 Zuliawan
55
8 Suryadi 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 11
1
70
9 Zulkifli 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
2 YUSRIL
60
0 MAHENDRA 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 12
9

2. Hasil Pretest Kelas Kontrol

Nma siswa Prettest Tota Sko


N L/
Kelas Kontrol l r
0 P
VIII
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 10
1 Agus Satriadi 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 14 50
2 Alpita Hildani 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 70
3 Azmil Jayadi 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 11 50
4 Elisa 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 9 55
5 Erik Bastian 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 15 45
6 Habib Hubaizi 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 12 75
7 Irpan Ari Saputra 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 12 60
8 M. Fajri 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 12 60
9 Muhamad Fajri 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 11 55
10 Muhamad Panizar 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 11 55
11 Neli Sulistina 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 65
12 Pina Ayuningsih 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 12 60
13 Randi Jasputra 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12 60
14 Rezi Hadi Saputra 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70
15 Rindayani 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 9 45
16 Rismayana 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 40
Robiyatul
17 55
Ferisandi 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 11
18 Selvia Fahrianti 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 15 75
19 Yarno 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 10 50
10

20 Rosdiana 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 14 70
11

Lampiran 10 Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Hasil Pengujian Normalitas Pretest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Pretest Kelas Pretest Kelas
EKsperimen Kontrol
N 20 20
Normal Parametersa,,b Mean 57.50 58.25
Std. Deviation 7.345 10.166
Most Extreme Differences Absolute .133 .132
Positive .133 .132
Negative -.133 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z .596 .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .870 .879
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
12

Lampiran 11 Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Hasil Pengujian Homogenitas Pretest

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Pretest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.120 1 38 .154

ANOVA
Hasil Pretest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5.625 1 5.625 .072 .791
Within Groups 2988.750 38 78.651
Total 2994.375 39
13

Lampiran 13 Hasil Posttest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol


1. Hasil Posttest Kelas Eksperimen

Nma siswa
N L/ Posttest Tot Sko
0 P Eksperimen al r
Kelas
VIII A 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 12 3 4 5 6 7 8 9 0

1 Andrian Maulana 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
2 Awang Falgia 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 16 80
3 Ayu Sapitri 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 65
4 Dewi Harianti 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13 65
5 Doni Hidayatullah 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 17 85
6 Ebin Putrawan 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 17 85
7 Ilham Ramdani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 16 80
8 Muhamad Hafazah 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 16 80
9 Redo Amrullah 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 16 80
10 Riana Apriana 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80
11 Rinda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 14 70
12 Rosiatun Hasanah 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 15 75
13 Roswati 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14 70
14 Sandra Dewi 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13 65
15 Winda Rahmawati 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
16 Yudi Andreawan 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 65
17 Zaenudin 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 14 70
18 Zuliawan Suryadi 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 15 75
14

19 Zulkifli 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
YUSRIL
20 85
MAHENDRA 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 17
15

2. Hasil Posttest Kelas Kontrol

Nma siswa
N L/ Posttest Tota Sko
0 P Kontrol l r
Kelas
VIII 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

1 Agus Satriadi 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 12 60
2 Alpita Hildani 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80
3 Azmil Jayadi 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13 65
4 Elisa 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 15 75
5 Erik Bastian 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 12 60
6 Habib Hubaizi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
7 Irpan Ari Saputra 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 13 65
8 M. Fajri 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 14 70
9 Muhamad Fajri 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 70
10 Muhamad Panizar 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 15 75
11 Neli Sulistina 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 65
12 Pina Ayuningsih 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 14 70
13 Randi Jasputra 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 14 70
14 Rezi Hadi Saputra 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 16 80
15 Rindayani 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 14 70
16 Rismayana 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85
Robiyatul
17 70
Ferisandi 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
18 Selvia Fahrianti 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 85
16

19 Yarno 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15 75
20 Rosdiana 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 15 75
17

Lampiran 14 Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Hasil Pengujuan Normalitas Posttest

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Posttest Kelas Posttest Kelas
Eksperimen Kontrol
N 20 20
Normal Parametersa,,b Mean 77.25 72.50
Std. Deviation 8.807 7.695
Most Extreme Differences Absolute .173 .177
Positive .145 .177
Negative -.173 -.123
Kolmogorov-Smirnov Z .772 .793
Asymp. Sig. (2-tailed) .591 .555
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
18

Lampiran 15 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Hasil Pengujian Homogenitas Posttest

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Posttest
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.902 1 38 .348

ANOVA
Hasil Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 225.625 1 225.625 3.299 .077
Within Groups 2598.750 38 68.388
Total 2824.375 39
19

Lampiran 16 Perhitungan Uji Hipotesis

A. Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan SPSS

1. Hasil pengujian hipotesis di SPSS

Kelom
pok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil Posttest 1 20 77.25 8.807 1.969
2 20 72.50 7.695 1.721
20

Independent Samples Test


Levene's
Test for
Equality
of
Variance
s t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
Sig.
(2- Mean Std. Error
tailed Differenc Differenc Lowe
F Sig. t df ) e e r Upper
Hasil Equal .902 .348 1.81 38 .077 4.750 2.615 -.544 10.04
Posttes variance 6 4
t s
assumed
Equal 1.81 37.32 .077 4.750 2.615 -.547 10.04
variance 6 8 7
s not
assumed

a. t tabel

Untuk t tabel uji dua sisi, dk =n1 +n2 −2=25+29−2=52

Menentukant tabelpada tabel distribusi sebagai berikut :


21
b. Tabel Distribusi(Df)
Lampiran 17 Foto Kegiatan Penelitian

A. Kegiatan Penelitian Di Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol


1. Penelitian Di Kelas Eksperimen

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen2 halaman
    Daftar Pustaka
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Laporan Bio - Kearifan Lokal Sri Patmala (18091010)
    Laporan Bio - Kearifan Lokal Sri Patmala (18091010)
    Dokumen9 halaman
    Laporan Bio - Kearifan Lokal Sri Patmala (18091010)
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen4 halaman
    1
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Data No Yang Bermasalah
    Data No Yang Bermasalah
    Dokumen2 halaman
    Data No Yang Bermasalah
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • PBL PREZI
    PBL PREZI
    Dokumen8 halaman
    PBL PREZI
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN AKHIR Fitri
    LAPORAN AKHIR Fitri
    Dokumen127 halaman
    LAPORAN AKHIR Fitri
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii PDF
    Bab Ii PDF
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii PDF
    Yumni Amalina
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen41 halaman
    PBL
    ray ninety one
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pemecahan Masalah
    Makalah Pemecahan Masalah
    Dokumen19 halaman
    Makalah Pemecahan Masalah
    Yandika Al-Fatanah Pratama
    Belum ada peringkat
  • PBL
    PBL
    Dokumen41 halaman
    PBL
    ray ninety one
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen20 halaman
    Jurnal
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Problem PDF
    Problem PDF
    Dokumen39 halaman
    Problem PDF
    Lutpi Kamaludin
    Belum ada peringkat
  • Kursus Bahasa Inggri1
    Kursus Bahasa Inggri1
    Dokumen3 halaman
    Kursus Bahasa Inggri1
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Evolusi
    Evolusi
    Dokumen7 halaman
    Evolusi
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat
  • Anfisman
    Anfisman
    Dokumen6 halaman
    Anfisman
    Ida Nurhamida
    Belum ada peringkat