Anda di halaman 1dari 9

Lex Privatum Vol. V/No.

9/Nov/2017

HAK-HAK KEBENDAAN YANG BERSIFAT menjadi objek perhubungan hukum (Kansil


JAMINAN DITINJAU DARI ASPEK HUKUM 1977: 120). Wujud dari objek hukum adalah
PERDATA1 benda. Benda adalah segala sesuatu yang dapat
Oleh: Andhika Mopeng2 dihaki oleh orang atau dapat dikuasai dengan
hak atau menjadi objek hak seseorang (Subekti,
ABSTRAK 1985: 60). Dapat juga dikatakan bahwa benda
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk adalah segala barang dan hak yang dapat
mengetahui bagaimanakah hak-hak kebendaan dimiliki oleh orang.3
ditinjau dari aspek hukum perdata dan Hukum benda adalah aturan hukum yang
bagaimanakah hak kebendaan yang bersifat mengatur hubungan antara manusia sebagai
jaminan dalam lingkup pembedaan hak subjek hukum dengan benda sebagai objek
kebendaan, di mana dengan menggunakan hukum. Definisi yang sama juga dikemukakan
metode penelitian hukum normatif disimpulkan oleh H. S. Salim, dalam kamus hukum.com,
bahwa: 1. Hak kebendaan adalah hak mutlak yaitu hukum benda adalah keseluruhan dari
atas sesuatu benda di mana hak itu kaidah-kaidah hukum yang mengatur
memberikan kekuasaan langsung atas benda hubungan-hubungan hukum antara subjek
tersebut dan dapat dipertahankan terhadap hukum dengan benda dan hak kebendaan.4
siapapun. Hak kebendaan dapat dibedakan
antara hak kebendaan yang memberikan B. Rumusan Masalah
kenikmatan baik atas bendanya sendiri maupun 1. Bagaimanakah hak-hak kebendaan ditinjau
benda milik orang lain, misalnya hak dari aspek hukum perdata ?
eigendom/hak milik, bezit dan hak kebendaan 2. Bagaimanakah hak kebendaan yang bersifat
yang bersifat jaminan, misalnya gadai, hipotik jaminan dalam lingkup pembedaan hak
dan fidusia. 2. Hak kebendaan yang bersifat kebendaan ?
jaminan dalam lingkup pembedaan hak
kebendaan, yaitu hak gadai yang merupakan C. Metode Penelitian
suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang Metode Penelitian yang digunakan yakni
atas suatu barang bergerak yang diserahkan metode penelitian hukum normatif.
kepadanya oleh seorang yang berutang atau
oleh seorang lain atas namanya dan yang PEMBAHASAN
memberikan kekuasaan kepada si berpiutang A. Hak-hak Kebendaan Ditinjau Dari Aspek
itu untuk mengambil pelunasan dari barang Hukum Perdata
tersebut secara didahulukan daripada orang- Hak kebendaan adalah hak yang
orang berpiutang lainnya, dengan kekecualian memberikan kekuasaan atas suatu benda.
biaya untuk melelang barang tersebut dan Kekuasaan tersebut dapat dipertahankan
biaya yang telah dikeluarkan untuk kepada setiap orang yang melanggar hak
menyelamatkannya setelah barang itu tersebut. Hak kebendaan disebut juga hak
digadaikan, biaya-biaya mana harus mutlak atau hak jamak arah (Subekti, 1985: 60).
didahulukan. Sedangkan hipotik merupakan Dengan demikian, hak kebendaan melahirkan
hak kebendaan atas benda-benda tak bergerak hak penuntutan kebendaan (actions in rem).
untuk mengambil penggantian daripada bagi Yang termasuk dalam hak ini adalah hak milik
pelunasan suatu perikatan. guna bangunan, hak pakai dan sebagainya.
Kata kunci: hak kebendaan, jaminan Hak kebendaan dapat dibedakan dalam dua
golongan, yaitu hak kebendaan yang diberikan
PENDAHULUAN untuk kenikmatan dan hak kebendaan yang
A. Latar Belakang diberikan untuk dijadikan jaminan utang. Hak
Objek hukum adalah segala sesuatu yang kebendaan yang diberikan untuk kenikmatan
berguna bagi subjek hukum dan yang dapat adalah hak yang langsung dimanfaatkan oleh
pemegang hak tersebut. Yang termasuk dalam
1
Artikel skripsi; pembimbing skripsi: Dr. Ralfie Pinasang,
3
SH, MH dan Dientje Rumimpunu, SH, MH. Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Pokok-Pokok
2
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sam ratulangi; Hukum Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. 2011, hal. 11.
4
NIM: 13071101481 Ibid, hal. 13.

92
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

hak ini adalah hak milik, hak pakai, hak (5) Benda yang diperdagangkan dan benda
memungut hasil dan sebagainya. Sementara itu yang tak diperdagangkan.9
hak kebendaan yang diberikan untuk dijadikan
jaminan utang adalah hak kebendaan yang B. Hak Kebendaan Yang Bersifat Jaminan
memberikan kekuasaan langsung atas suatu Pada dasarnya hak kebendaan dapat dibagi
benda, tidak untuk dipakai tetapi untuk menjadi 2 (dua) yaitu: (1) Hak Kebendaan yang
dijadikan jaminan pelunasan utang, misalnya, memberikan kenikmatan (zakelijkgenotsrecht);
hak tanggungan dan fidusia.5 dan (2) Hak kebendaan yang memberikan
Hak perseorangan adalah hak yang jaminan (zakelijk zakerheidsrecht).
memberikan suatu tuntutan atau penagihan a. Hak kebendaan yang memberikan
terhadap seseorang. Hak perseorangan harus kenikmatan (zakelijk genotsrecht)
dapat dipertahankan terhadap orang tertentu Hak kebendaan yang memberikan
saja atau terhadap suatu pihak tertentu saja. kenikmatan, yaitu hak dari subyek
Dengan demikian hak perseorangan hukum untuk menikmati suatu benda
melahirkan hak penuntutan perseorangan secara penuh . Hak kebendaan ini dibagi
(actions in personam).6 menjadi dua yaitu: (1) hak kebendaan
Istilah benda merupakan terjemahan dari yang memberikan kenikmatan atas
kata zaak (Belanda). Benda dalam arti Ilmu bendanya sendiri, misalnya; Hak milik
pengetahuan hukum adalah segala sesuatu atas tanah yang kesemuanya diatur
yang dapat menjadi objek hukum, yaitu sebagai dalam UUPA, sedangkan yang diatur
lawan dari subjek hukum. Objek hukum ialah dalam KUH Perdata misalnya, hak milik
segala sesuatu, yaitu berguna bagi subjek atas benda bergerak /benda yang bukan
hukum (manusia atau badan hukum) dan yang tanah, bezit atas benda bergerak/benda
dapat menjadi pokok (objek) suatu hubungan yang bukan tanah; (2) hak kebendaan
hukum, karena sesuatu itu dapat dikuasai oleh yang memberikan kenikmatan atas
subjek hukum.7 benda milik orang lain, misalnya Hak
Pengertian benda (zaak) secara yuridis Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
menurut Pasal 499 BW, adalah segala sesuatu Sewa, Hak Memungut Hasil dan Hak
yang dapat dihaki atau menjadi objek hak milik, Pengelolaan Atas tanah yang
oleh karena itu yang dimaksud dengan benda kesemuanya diatur dalam UUPA. Adapun
menurut undang-undang hanyalah segala yang diatur dalam KUHPerdata misalnya
sesuatu yang dapat dihaki atau yang dapat bezit atas benda bergerak/benda yang
dimiliki orang bukanlah termasuk pengertian bukan tanah, hak memungut hasil bezit
benda, seperti bulan, matahari, bintang, laut, atas benda bergerak/benda yang bukan
udara dan lain-lain.8 tanah. Hak Pakai bezit atas benda
Menurut sistem Hukum Perdata Barat bergerak/benda yang bukan tanah dan
sebagaimana diatur dalam BW benda dapat lain-lain.10
dibeda-bedakan sebagai berikut:
(1) Benda tak bergerak dan benda bergerak; b. Hak kebendaan yang memberikan
(2) Benda yang musnah dan benda yang tetap jaminan (zakelijkzakerheidsrecht).
ada; Jaminan, yaitu harta yang ditempatkan
(3) Benda yang dapat diganti dan benda yang sebagai angunan untuk pembayaran atau
tidak dapat diganti; kesanggupan atas suatu kewajiban.11
(4) Benda yang dapat dibagi dan benda yang Pada dasarnya jenis Jaminan dapat
tak dapat dibagi. dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Jaminan materiil (kebendaan) dan

9
Ibid. hal. 155-157.
5 10
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Op.Cit, hal. Ibid, hal. 167.
11
16. Rocky Marbun, Deni Bram, Yuliasara Isnaeni dan Nusya
6
Ibid, hal. 16. A., Kamus Hukum Lengkap (Mencakup Istilah Hukum &
7
Ibid, hal. 154. Perundang-Undangan Terbaru, Cetakan Pertama,
8
Ibid. Visimedia, Jakarta. 2012. hal. 143.

93
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

2. Jaminan inmateriil (perorangan). penjualan barang yang dibebani, misalnya


Jaminan materiil (kebendaan) adalah hak tanggungan atas tanah dan hak fidusia;
jaminan yang berupa hak mutlak atas suatu sedangkan menurut KUHPerdata, misalnya
benda yang mempunyai ciri-ciri mempunyai hak gadai sebagai jaminan ialah benda
hubungan langsung atas benda tertentu, bergerak, hipotik sebagai jaminan ialah
dapat dipertahankan terhadap siapa pun, benda-benda tetap dan sebagainya.14
selalu mengikuti bendanya dan dapat Hak mutlak terhadap benda dalam
dialihkan. Jaminan inmateriil (perorangan) lapangan keperdataan meliputi:
adalah jaminan yang menimbulkan (a) Terhadap benda-benda berwujud,
hubungan langsung pada perorangan misalnya; Hak Guna Bangunan dan Hak
tertentu, hanya dapat dipertahankan Guna Usaha atas tanah; hak eigendom,
terhadap dibitor tertentu terhadap harta hak opstal, hak erfpah atas benda
kekayaan debitor umumnya.12 bergerak/tidak bergerak selain tanah;
Jaminan kebendaan dapat dilakukan hak gadai (pand), hak hipotik dan lain-
pembebanan dengan: lain;
1. Gadai (pand) yang diatur di dalam Bab (b) Terhadap benda-benda yang tak
20 Buku II KUHPerdata; berwujud , misalnya hak panenan, hak
2. Hipotek yang diatur dalam Bab 21 Buku pengarang atau cipta, hak oktroi, hak
II KUH Perdata; merk, hak kekayaan intelektual dan lain-
3. Credietverband yang diatur dalam Stb. lain.15
1908 Nomor 542, sebagaimana telah Hak perdata itu dibagi menjadi dua, yaitu
diubah dengan Stb. 1937 Nomor 190. hak mutlak dan hak nisbi.
4. Hak tanggungan, sebagaimana yang Hak mutlak dibagi menjadi tiga:
diatur dalam UU Nomor 4 Tahun 1999; 1. Hak kepribadian;
5. Jaminan fidusia sebagaimana yang diatur 2. Hak yang terletak dalam hukum keluarga;
di dalam UU Nomor 42 Tahun 1999. 3. Hak kebendaan.16
Yang termasuk jaminan perorangan Hak kebendaan dapat dibedakan:
adalah: 1. Hak kebendaan yang memberikan
1. Penanggung (borg) adalah orang lain kenikmatan baik atas bendanya sendiri
yang dapat ditagih; maupun benda milik orang lain/zakelij
2. Tanggung-menanggung yang serupa genotsrecht, misalnya: hak eigendom/hak
dengan tanggung renteng; milik, bezit.
3. Perjanjian garansi. 2. Hak kebendaan yang bersifat
Dari kedelapan jenis jaminan tersebut jaminan/zakelijk zakerheidsrecht, misalnya:
yang masih berlaku adalah gadai, hak hipotik, pand.17
tanggungan, jaminan fidusia, borg, tanggung Hak kebendaan yang bersifat jaminan. Hak
menanggung dan perjanjian garansi, kebendaan itu ada 2 macam, yaitu:
sedangkan hipotek dan credietverband 1. Hak kebendaan yang memberikan
tidak berlaku lagi, karena telah dicabut kenikmatan, contohnya: bezit dan hak milik
dengan UU Nomor 4 Tahun 1996 tentang 2. Hak kebendaan yang bersifat jaminan,
Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda- contoh hak gadai, hak dipotik dan fidusia.
Benda yang Berkaitan Dengan Tanah. Dalam Pasal 1131 KUH Perdata berisi sebagai
Sub. Bab ini menyajikan UU Nomor 4 Tahun berikut: Segala kebendaan si berutang, baik
1996 dan UU Nomor 42 Tahun 1999 tentang yang bergerak maupun yang tak bergerak baik
Jaminan Fidusia.13 yang sudah ada maupun yang baru akan nada
Hak kebendaan yang memberikan di kemudian hari menjadi tanggungan untuk
jaminan, yaitu hak yang memberi kepada segala perikatan perorangan. Berdasarkan Pasal
yang berhak (kreditor) hak didahulukan
untuk mengambil pelunasan dari hasil 14
Titik Triwulan Tutik, Op. Cit. hal. 168.
15
Ibid.
12 16
Salim HS. Pengantar Hukum Perdata Tertulis (BW) Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Op.Cit, hal.
Cetakan Keenam, Sinar Grafika, Jakarta, 2008, hal. 112. 55.
13 17
Ibid. Ibid, hal. 55.

94
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

1131 tersebut KUH Perdata hanya mengatur Hak-hak dan kewajiban pemegang gadai
dua macam jaminan, yaitu jaminan terhadap Hak pemegang gadai adalah:
benda bergerak yang disebut gadai dan jaminan 1. Pemegang gadai berhak menjual benda yang
benda tidak bergerak yang disebut hipotik.18 digadaikan atas kekuasaannya sendiri
1. Gadai (eigenmachtige verkoop) apabila pemberi
Gadai menurut Pasal 1150 KUH Perdata, gadai wanprestasi (Pasal 1155 ayat 1);
adalah: suatu hak yang diperoleh seorang 2. Pemegang gadai berhak mendapatkan
berpiutang atas suatu barang bergerak yang pengembalian ongkos-ongkos untuk
diserahkan kepadanya oleh seorang yang menyelamatkan barang gadaiannya;
berutang atau oleh seorang lain atas namanya 3. Pemegang gadai mempunyai hak retensi.21
dan yang memberikan kekuasaan kepada si Kewajiban pemegang gadai:
berpiutang itu untuk mengambil pelunasan 1. Pemegang gadai bertanggung jawab atas
dari barang tersebut secara didahulukan hilangnya benda yang digadaikan karena
daripada orang-orang berpiutang lainnya, kelalaiannya (Pasal 1157 ayat 1);
dengan kekecualian biaya untuk melelang 2. Pemegang gadai tidak boleh memakai
barang tersebut dan biaya yang telah barang yang digadaikannya untuk
dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah kepentingan sendiri.
barang itu digadaikan, biaya-biaya mana harus Hapusnya gadai:
didahulukan. Dari pengertian gadai tersebut 1. Apabila hutangnya sudah dibayar lunas
dapat disimpulkan bahwa gadai mempunyai 2. Apabila barang yang digadaikan keluar dari
ciri-ciri antara lain: kekuasaan pemegang gadai (Pasal 1152 ayat
a. jaminan gadai benda-benda bergerak; 3).22
b. mempunyai sifat yang didahulukan; Hak gadai menurut KUHPerdata diatur
c. mempunyai sifat droit de suite yaitu selalu dalam Buku II Bab XX Pasal 1150 s/d 1161.
mengikuti bendanya di manapun atau di Pihak yang menggadaikan dinamakan “pemberi
tangan siapapun benda itu berada; gadai” dan yang menerima gadai, dinamakan
d. memberikan kekuasaan langsung terhadap “penerima atau pemegang gadai”. Kadang-
benda jaminan dan dapat dipertahankan kadang di dalam gadai terlihat tiga pihak, yaitu
terhadap siapapun juga; pihak yang menyerahkan benda gadai dan
e. adanya pemindahan kekuasaan dari benda pemegang gadai, yaitu kreditur yang menguasai
yang dijadikan jaminan (unsur benda gadai sebagai jaminan piutangnya.
inbezitstglling) dan pemberi gadai kepada Lembaga gadai menurut KUHPerdata ini masih
pemegang gadai; banyak dipergunakan di dalam praktek.
f. gadai merupakan perjanjian accessoir yaitu Kedudukan pemegang gadai di sini lebih kuat
perjanjian tambahan yang tergantung dari dari pemegang fidusia, karena benda jaminan
perjanjian pokok; berada dalam penguasaan kreditur. Dalam hal
g. gadai tidak dapat dibagi-bagi.19 ini kreditur terhindar dari itikad jahat (te
Unsur inbezitstelling ini dinyatakan dalam kwader trouw) pemberi gadai, sebab dalam
Pasal 1152 ayat (2) KUH Perdata yang gadai benda jaminan sama sekali tidak boleh
menyebutkan: tak sah hak gadai atas segala berada dalam penguasaan (inbezitstelling)
benda yang dibiarkan tetap dalam kekuasaan pemberi gadai.23
ini si berutang atau si pemberi gadai ataupun
yang kembali atas kemauan si berpiutang. 2. Hipotik
Benda bergerak yang dapat menjadi jaminan Jaminan terhadap benda tidak bergerak
gadai adalah: disebut hipotik. Pasal 1162 KUH Perdata,
1. Benda bergerak berwujud; menyebutkan: Hipotik adalah suatu hak
2. Benda bergerak tak berwujud;
a. surat piutang tak berwujud; 20
b. surat piutang aan order; Ibid, hal. 79.
21
Ibid.
c. surat piutang op naam.20 22
Ibid.
23
Mariam Darus Badrulzaman, Bab-Bab Tentang
18
Ibid, hal. 77-78. Creditverband, Gadai dan Fiducia, Cetakan ke IV Penerbit
19
Ibid, hal. 78. Alumni, Bandung.Tahun 1987, hal. 55-56.

95
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

kebendaan atas benda-benda tak bergerak diberitahukan kepada perusahaan, supaya


untuk mengambil penggantian daripada bagi perusahaan asuransi terikat dengan janji
pelunasan suatu perikatan. Pada dasarnya ada tersebut.
persamaan ciri-ciri gadai dan hipotik, tapi ada 4. janji untuk tidak dibersihkan
juga perbedaannya, yaitu: Janji ini diberikan kepada pemegang hipotik
a. Gadai jaminan terhadap benda bergerak dengan syarat diadakan dalam penjualan
hipotik jaminan benda tak bergerak; secara suka rela yang dikehendaki oleh
b. pada gadai ada unsur inbezitstelling pada pemilik bendanya. Janji untuk tidak
hipotik tidak ada; dibersihkan hanya dapat dilakukan oleh
c. perjanjian gadai dapat secara bebas, boleh pemegang hipotik peratama (Pasal 1210
lisan, boleh tertulis. Perjanjian hipotik terikat ayat 2).
oleh bentuk tertentu yaitu harus dibuat Hapusnya hipotik. Dalam Pasal 1209
dengan akte autenik; KUH Perdata, hipotik hapus karena:
d. Perjanjian biasanya hanya satu kali, a. hapusnya perikatan pokok;
perjanjian hipotik boleh lebih dari satu kali; b. pelepasan hipotiknya oleh si berpiutang;
e. Menjual atas kekuasaan sendiri benda gadai c. penetapan singkat oleh hakim karena
diatur dalam undang-undang dalam hipotik adanya pemebersihan tanahnya dari beban-
menjual benda yang dihipotikkan harus beban hipotik.
dijanjikan terlebih dahulu.24 Hipotik terhadap benda tak bergerak,
Asas-asas hipotik: khususnya terhadap tanah sudah dihapus dan
a. asas publiciteit diganti dengan hak tanggungan berdasarkan
asas ini menyebutkan bahwa hipotik harus Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996. Dalam
didaftarkan supaya diketahui umum. Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia
b. asas specialiteit Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
hipotik harus dirinci secara jelas misalnya Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang
tanah; luas, letak, batas-batasnya harus jelas Berkaitan Dengan Tanah, ditentukan batasan
disebutkan. pengertian hak tanggungan, adalah hak
Isi Akta Hipotik jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
Isi akta hipotik dibagi atas dua bagian, yaitu: sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
a. Isi yang wajib, barang dibebani hipotik itu Nomor 5Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
harus disebut/ditulis secara rinci dan jelas; Pokok-Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut
b. Isi yang facultatief benda-benda lain yang merupakan satu
Isi facultatief ini memuat janji-janji antara kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan
pemberi hipotik dan pemegang hipotik. utang tertentu, yang memberikan kedudukan
Janji-janji yang biasa dimuat dalam akta yang diutamakan kepada kreditor tertentu
hipotik, antara lain: terhadap kreditor-kreditor lain. Dari pengertian
1. janji untuk menjual benda atas di atas dapat dipahami bahwa hak tanggungan
kekuasaannya sendiri apabila hutang merupakan bagian dari hak jaminan yang
pokoknya tidak dilunasi (Pasal 1178 ayat 2); khusus tertuju pada hak atas tanah. Hak atas
2. janji tentang sewa tanah tersebut dapat dipahami sebagai satu
pemberi hipotik dibatasi dalam kesatuan dengan benda-benda lain yang
kekuasaannya untuk menyewakan benda berkaitan dengan tanah itu (asas vertikal) atau
yang dibebani tanpa ijin pemegang hipotik tanah saja yang terpisah dari benda-benda lain
mengenai cara maupun waktunya (Pasal yang berkaitan dengannya (asas horizontal).
1185 ayat 1). Benda-benda lain tersebut misalnya bangunan,
3. janji tentang asuransi tanaman dan hasil karya tertentu. Dalam
apabila ada persitiwa yang tidak diduga- Undang-Undang Hak Tanggungan (UUHT)
duga sebelumnya misalnya: kebakaran, ditegaskan bahwa apabila yang dipakai adalah
banjir antara pemberi dan pemegang hipotik asas vertikal tersebut, maka harus dinyatakan
membuat perjanjian tentang asuransi yang

24
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Op.Cit, hal.
80.

96
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

dengan tegas di dalam Akta Pemberian Hak Pasal 1 angka 1 menyebutkan: Fidusia
Tanggungan yang bersangkutan.25 adalah pengalihan hak kepemilikan suatu
Hukum membagi benda atas beberapa benda atas dasar kepercayaan dengan
macam, namun yang terpenting adalah ketentuan bahwa benda yang hak
pembagian benda atas benda bergerak dan kepemilikannya dialihkan tetap dalam
benda tidak bergerak. Hal ini penting penguasaan pemilik benda. Jaminan Fidusia
disebabkan karena masing-masing benda adalah jaminan atas benda bergerak baik yang
tersebut mempunyai akibat-akibat penting pula berwujud maupun tidak berwujud dan benda
dalam hukum (khususnya hukum bisnis), tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak
terutama yang berkaitan dengan cara dibebani hak tanggungan menurut UU No.
penyerahannya.26 Hak kebendaan adalah 4/1996 (Pasal 1 angka 2).29
sesuatu hak yang memberikan kekuasaan UU No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan
langsung atas suatu benda yang dapat Fidusia tidak berlaku bagi:
dipertahankan terhadap setiap orang. Ada 1. Hak tanggungan yang berkaitan dengan
beberapa macam hak kebendaan yang dikenal, tanah dan bangunan;
yaitu hak milik (Eigendom), hak kedudukan 2. Hipotik atas kapal yang terdaftar dengan isi
berkuasa (Bezit) dan hak kebendaan yang kotor berukuran 20 m3 atau lebih;
memberikan jaminan.27 3. Hipotik atas pesawat terbang dan
4. Gadai (Pasal 3).
3. Fidusia Pembebanan benda dengan jaminan Fidusia
Pada mulanya lembaga jaminan Fidusia ini harus dibuat dengan akta notaris dalam bahasa
untuk menutupi kesulitan lembaga jaminan Indonesia dan merupakan akta jaminan Fidusia
gadai, karena dalam gadai benda yang (Pasal 5 ayat 1). Benda yang dibebani dengan
digadaikan itu berpindah kekuasaannya kepada jaminan Fidusia wajib didaftarkan (Pasal 11 ayat
pemegang gadai. Apabila seseorang hanya 1).
mempunyai satu-satunya barang untuk Penjelasan Undang-Undang Republik
menopang hidupnya dijadikan jaminan gadai, Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 tentang
maka orang tersebut akan jatuh mskin. Oleh Jaminan Fidusia. Bagian I. Umum
karena itu kita mengadopsi bentuk jaminan 1. Pembangunan ekonomi, sebagai bagian dari
baru di mana benda bergerak yang dijadikan pembangunan nasional, merupakan salah
objek jaminan tidak diserahkan kekuasaannya satu upaya untuk mencapai masyarakat yang
kepada si berpiutang, yaitu bentuk “fiduciare adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan
eigendomsoverdracht” (penyerahan hak milik UUD1945. dalam rangka memelihara dan
atas dasar kepercayaan) berdasarkan Arrest meneruskan pembangunan yang
Hoge Raad 1929. Dalam perjalanannya Fidusia berkesinambungan,para pelaku
semakin dibutuhkan untuk meningkatkan dunia pembangunan baik pemerintah maupun
usaha yang memerlukan dana harus diimbangi masyarakat, baik perseorangan maupun
dengan adanya ketentuan hukum yang jelas badan hukum, memerlukan dana yang
dan lengkap yang mengatur mengenai lembaga besar. Seiring dengan meningkatnya
jaminan. Selain itu kita masih mempergunakan kegiatan pembangunan, meningkat pula
yurisprudensi (Bagian menimbang UU No. kebutuhan terhadap pendanaan, yang
42/1999), maka dibentuklah Undang-Undang sebagian besar dana yang diperlukan untuk
No. 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.28 memenuhi kebutuhan tersebut diperoleh
melalui kegiatan pinjam-meminjam.
2. Selama ini, kegiatan pinjam meminjam
25
Sanusi Bintang dan Dahlan, Pokok-Pokok Hukum dengan menggunakan hak tanggungan atau
Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hak jaminan telah diatur dalam Undang-
hal. 72.
26
undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis (Prinsip dan Tanggungan yang merupakan pelaksanaan
Pelaksanaannya di Indonesia), Rajawali Pers PT.
RajaGrafindo Persada, Edisi Revisi, Cet. 5. 2011, hal. 13.
dari pasal 51 Undang-undang Nomor 5
27
Ibid, hal. 14.
28
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Op.Cit, hal.
29
82. Ibid, hal. 82.

97
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

Tahun1960 tentang Undang-undang Pokok bagi Pemberi Fidusia. Namun sebaliknya


Agraria, dan sekaligus sebagai pengganti dari karena Jaminan Fidusia tidak didaftarkan,
lembaga Hipotek atas tanah dan kurang menjamin kepentingan pihak yang
credietverband. menerima fidusia, Pemberi Fidusia mungkin
Di samping itu, hak jaminan lainnya yang saja menjaminkan benda yang telah
banyak digunakan dewasa ini adalah Gadai, dibebani dengan fidusia kepada pihak lain
Hipotik selain tanah, dan Jaminan Fidusia. tanpa sepengetahuan Penerima Fidusia.
Undang-undang yang berkaitan dengan Sebelum Undang-undang ini dibentuk, pada
Jaminan Fidusia adalah Pasal 15 Undang- umumnya benda yang menjadi obyek
Undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Jaminan Fidusia adalah benda bergerak yang
Perumahan dan Pemukiman, yang terdiri dari benda dalam persediaan
menentukan bahwa rumah-rumah yang (inventory), benda dagangan, piutang,
dibangun di atas tanah yang dimiliki oleh peralatan mesin, dan kendaraan bermotor.
pihak lain dapat dibebani dengan Jaminan Oleh karena itu, guna memenuhi kebutuhan
Fidusia. Selain itu, Undang-undang Nomor masyarakat yang terus berkembang, maka
16 tahun 1985 tentang Rumah Susun menurut Undang-undang ini obyek Jaminan
mengatur mengenai hak milik atas satuan Fidusia diberikan pengertian yang luas yang
rumah susun yang dapat dijadikan jaminan luas yaitu benda bergerak yang berwujud
utang dengan dibebani fidusia, jika tanahnya maupun tak berwujud, dan benda tak
tanah hak pakai atas tanah negara. bergerak yang tidak dapat dibebani dengan
Jaminan Fidusia telah digunakan di hak tanggungan sebagaimana ditentukan
Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda dalam Undang-undang Nomor 4 Tahun 1996
sebagai suatu bentuk jaminan yang lahir dari tentang hak Tanggungan.
yurisprudensi. Bentuk jaminan ini digunakan Dalam Undang-undang ini, diatur tentang
secara luas dalam transaksi pinjam- pendaftaran Jaminan Fidusia guna
meminjam karena proses pembebanannya memberikan kepastian hukum kepada para
dianggap sederhana,mudah, dan cepat, pihak yang berkepentingan dan pendaftaran
tetapi tidak menjamin adanya kepastian Jaminan Fidusia memberikan hak yang
hukum. didahulukan (preferen) kepada Penerima
Lembaga Jaminan Fidusia memungkinkan Fidusia terhadap kreditor lain Karena
kepada para Pemberi Fidusia untuk Jaminan Fidusia memberikan hak kepada
menguasai Benda yang dijaminkan,untuk pihak Pemberi Fidusia untuk tetap
melakukan kegiatan usaha yang dibiayai dari menguasai Benda yang menjadi obyek
pinjaman dengan menggunakan Jaminan Jaminan Fidusia berdasarkan
Fidusia. Pada awalnya, Benda yang menjadi kepercayaan,maka diharapkan sistem
obyek fidusia terbatas pada kekayaan benda pendaftaran yang diatur dalam Undang-
bergerak yang berwujud dalam bentuk undang ini dapat memberikan jaminan
peralatan. Akan tetapi dalam perkembangan kepada pihak Penerima Fidusia dan pihak-
selanjutnya, benda yang menjadi obyek pihak yang mempunyai kepentingan
fidusia termasuk juga kekayaan benda terhadap Benda tersebut.
bergerak yang tak berwujud, maupun benda Hapusnya jaminan Fidusia, menurut Pasal 25
tak bergerak. UU No. 42 Tahun 1999, Fidusia dapat hapus
3. Undang-undang ini, dimaksudkan untuk apabila:
menampung kebutuhan masyarakat a. Hapusnya utang yang dijamin dengan
mengenai pengaturan Jaminan Fidusia Fidusia
sebagai salah satu sarana untuk membantu b. Pelepasan hak atas jaminan Fidusia oleh
kegiatan usaha dan untuk memberikan penerima Fidusia;
kepastian hukum kepada para pihak yang c. Musnahnya benda yang menjadi objek
berkepentingan. jaminan Fidusia.30
Seperti telah dijelaskan bahwa Jaminan Ciri-ciri/sifat-sifat hak kebendaan
Fidusia memberikan kemudahan bagi para
30
pihak yang menggunakannya, khususnya Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas, Op.Cit, hal.
83.

98
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

1. Hak kebendaan merupakan hak yang secara “ponds-ponds gelijk” seimbang dengan
bersifat mutlak yaitu dapat dipertahankan besarnya piutang masing-masing. Kecuali jika
terhadap siapapun juga; undang-undang untuk perjanjian mereka
2. Hak kebendaan mempunyai menetapkan lain, maka azas kesamaan tersebut
zaaksgevolg/droit de suit yaitu hak itu terus dapat diterobos (contoh pada privilegi, hipotik,
mengikuti bendanya di manapun berada gadai). Jika terjadi tumbukan antara hak
atau di tangan siapapun berada; kebendaan dan hak perorangan pada azasnya
3. Hak kebendaan yang lebih dulu terjadi hak kebendaan lebih kuat dari hak perorangan.
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi Jika terjadi tumbukan antara kedua macam hak
daripada hak terjadi kemudian; tersebut karena menyangkut benda yang sama,
4. Hak kebendaan mempunyai sifat droit de maka hak kebendaan dimenangkan dari hak
preference yaitu hak yang lebih didahulukan perorangan, tak peduli apakah hak kebendaan
5. Gugatan hak kebendaan disebut gugat itu terjadinya lebih dulu atau lebih belakangan
kebendaan. dari hak perorangan. Dengan pembatasan,
Hukum perdata mengenal jaminan kecuali jika orang yang mempunyai hak
yang bersifat hak kebendaan dan hak kebendaan itu sendiri terikat oleh hak
perorangan. Jaminan yang bersifat kebendaan perorangan yang diadakannya.32
ialah jaminan yang berupa hak mutlak atas
sesuatu benda yang mempunyai ciri-ciri: PENUTUP
mempunyai hubungan langsung atas benda A. Kesimpulan
tertentu dari debitur, dapat dipertahankan 1. Hak kebendaan adalah hak mutlak atas
terhadap siapapun, selalu mengikuti bendanya sesuatu benda di mana hak itu memberikan
(droit de siute) dan dapat diperalihkan kekuasaan langsung atas benda tersebut dan
(contoh hipotik; gadai dan lain-lain).31 dapat dipertahankan terhadap siapapun.
Jaminan yang bersifat perorangan ialah Hak kebendaan dapat dibedakan antara hak
jaminan yang menimbulkan hubungan langsung kebendaan yang memberikan kenikmatan
pada perorangan tertentu, hanya dapat baik atas bendanya sendiri maupun benda
dipertahankan terhadap debitur tertentu, milik orang lain, misalnya hak eigendom/hak
terhadap harta kekayaan debitur sepenuhnya, milik, bezit dan hak kebendaan yang bersifat
contoh Borgtocht). Selain sifat-sifat tersebut di jaminan, misalnya gadai, hipotik dan fidusia.
atas yang membedakan hak kebendaan dari 2. Hak kebendaan yang bersifat jaminan dalam
hak perorangan ialah azas prioriteit yang lingkup pembedaan hak kebendaan, yaitu
dikenal pada hak kebendaan dan azas hak gadai yang merupakan suatu hak yang
kesamaan pada hak perorangan. Jadi pada hak diperoleh seorang berpiutang atas suatu
kebendaan mengenal azas bahwa hak barang bergerak yang diserahkan kepadanya
kebendaan yang lebih tua (lebih dulu terjadi) oleh seorang yang berutang atau oleh
lebih diutamakan daripada hak kebendaan yang seorang lain atas namanya dan yang
terjadi kemudian, sedangkan pada hak memberikan kekuasaan kepada si
peorangan mengenai azas kesamaan (Pasal berpiutang itu untuk mengambil pelunasan
1131, 1132 KUH Perdata). Dalam arti bahwa dari barang tersebut secara didahulukan
tidak membedakan mana piutang yang lebih daripada orang-orang berpiutang lainnya,
dulu terjadi dan piutang yang terjadi kemudian. dengan kekecualian biaya untuk melelang
Semuanya mempunyai kedudukan yang sama barang tersebut dan biaya yang telah
tak mengundahkan urutan terjadinya semua dikeluarkan untuk menyelamatkannya
mempunyai kedudukan yang sama terhadap setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya
harta kekayaan debitur. Jika kemudian terjadi mana harus didahulukan. Sedangkan hipotik
kepailitan, hasil penjualan benda-benda merupakan hak kebendaan atas benda-
tersebut di bagi-bagi antara mereka bersama benda tak bergerak untuk mengambil
penggantian daripada bagi pelunasan suatu
31
Sri Soedewi Masjchoen Sofwan, Hukum Jaminan Di
perikatan.
Indonesia Pokok-Pokok Hukum Jaminan dan Jaminan
Peorangan, Cetakan Pertama. Liberty Yogyakarta, 1980,
32
hal. 46-47. Ibid, hal. 47.

99
Lex Privatum Vol. V/No. 9/Nov/2017

B. Saran Rachmadi Usman, Hukum Kebendaan, Ed.


1. Hak-hak kebendaan ditinjau dari aspek 1.Cet. 1. Sinar Grafika. Jakarta. 2011.
hukum perdata, artinya apa yang telah Harumiati Natadimaja, Hukum Perdata
ditentukan oleh undang-undang sebagai Mengenai Hukum Perorangan dan Hukum
benda dan karenanya membawa serta hak Benda, Cetakan Pertama, Edisi Pertama.
kebendaan di dalamnya tidak dapat Graha Ilmu. Yogyakarta. 2009.
diganggu gugat, dikesampingkan oleh atau Gatot Supramono, Hak Cipta dan Aspek-Aspek
atas kehendak orang perorangan tertentu Hukumnya, Rineka Cipta, Jakarta. 2010.
atau orang tidaklah dapat atas kehendaknya Sampara Said, dkk, Buku Ajar Pengantar
sendiri menciptakan suatu benda baru di Ilmu Hukum, Cetakan II, Total Media,
luar yang telah ditentukan oleh undang- Yogyakarta, 2011.
undang. Oleh karena itulah hak-hak Sofwan Masjchoen Soedewi Sri, Hukum
kebendaan tidak dapat ditambah, diubah, Jaminan Di Indonesia Pokok-Pokok Hukum
dikurangi atau dimodifikasi oleh orang Jaminan dan Jaminan Peorangan, Cetakan
perorangan atas kehendak mereka sendiri. Pertama. Liberty Yogyakarta, 1980.
Penetapan mengenai benda dan hak-hak Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Cet. 28,
kebendaan yang melekat pada suatu benda PT. Intermasa, Jakarta, 1996.
sudah pasti dan karenanya tidak dapat Tutik Triwulan Titik, Pengantar Hukum
disimpangi. Perdata Di Indonesia, Cetakan Pertama,
2. Hak kebendaan yang bersifat jaminan dalam Prestasi Pustaka, 2006.
lingkup pembedaan hak kebendaan menurut
sistem hukum perdata yang berlaku kini di
Indonesia adalah penggolongan atas benda
bergerak dan benda tak bergerak, karenanya
juga dikenal adanya pembedaan jaminan
atas benda bergerak dan jaminan atas benda
tak bergerak. Mengenai lembaga jaminan,
penting sekali arti pembagian benda
bergerak dan benda tak bergerak. Di mana
atas dasar pembedaan benda tersebut,
menentukan jenis lembaga jaminan/ikatan
kredit yang mana yang dapat dipasang untuk
kredit yang akan diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. ILyas,
Pokok-Pokok Hukum Bisnis, Salemba
Empat, Jakarta. 2011.
Asyhadie Zaeni , Hukum Bisnis (Prinsip dan
Pelaksanaannya di Indonesia), Rajawali
Pers PT. RajaGrafindo Persada, Edisi Revisi,
Cet. 5. 2011.
Badrulzaman Darus Mariam, Bab-Bab Tentang
Creditverband, Gadai dan Fiducia, Cetakan
ke IV Penerbit Alumni, Bandung.Tahun
1987.
Bintang Sanusi dan Dahlan, Pokok-Pokok
Hukum Ekonomi dan Bisnis, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, 2000.
HS, Salim. Pengantar Hukum Perdata Tertulis
(BW) Cetakan Keenam, Sinar Grafika,
Jakarta, 2008.

100

Anda mungkin juga menyukai