Anda di halaman 1dari 10

Beberapa Pembahasan

Tentang Shalat
Beberapa Faidah Dari Kitab Umdatul Ahkam
Seri Kajian Fiqh ibadah
Disusun dan Disamoaikan Oleh Anhar Rizky
Definisi dan Urgensi Shalat
• Definisi Shalat : “aqwaalun wa af’aalun mufattahatun bit takbiiri, wa
mukhtamatun bit tasliimi”. Ucapan ucapan dan perbuatan perbuatan yang
dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam.
• Urgensi shalat : shalat adalah yang pertama kali dihisab di yaumal qiyamah,
berdasarkan hadist nabi saw HR.Ahmad 16342 Tamim Ad-Dari
• dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang pertama kali dihisab
dari amalan seorang hamba pada Hari Kiamat adalah shalat. Jika dia
melengkapinya, maka akan ditulis secara lengkap. Jika dia tidak
melengkapinya, (Allah azza wa jalla) berfirman kepada para Malaikat:
'Lihatlah, apakah kalian mendapatkan amalan sunnah dari hamba-Ku?
lengkapilah kewajiban yang kurang dipenuhinya dengan shalat sunnahnya!
'. Lalu zakatnya juga dihitung seperti ini, lantas semua amalnya juga."
Waktu Waktu Terlarang Shalat
• HR. Al Bukhari 147
‫سل َّ َم ن َ َهى‬
َ ‫علَيْ ِه َو‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫ي‬ َّ ‫ضاهُ ْم ِعنْدِ ي عُ َم ُر أ َ َّن الن َّ ِب‬ َ ‫ضيُّونَ َوأ َ ْر‬ ِ ‫اس قَالَش َِهدَ ِعنْدِ ي ِر َجا ٌل َم ْر‬ ٍ َّ ‫عب‬ َ ‫عَ ْن أَبِي الْعَا ِلي َ ِة‬
َ ‫ع ْن ابْ ِن‬
َ ْ َ ‫س َوبَعْدَ الْع‬
َ ‫ص ِر َحتَّى ت َْغْ ُر‬ ُ ‫ح َحتَّى ت َ ْش ُرقَ الشَّ ْم‬ ُّ ‫ص ََلةِ بَعْدَ ال‬
ِ ْ‫صب‬ َّ ‫ع ْن ال‬ َ
dari Abu Al Aliyah dari Ibnu 'Abbas berkata, "Orang-orang yang diridhai mempersaksikan
kepadaku dan di antara mereka yang paling aku ridhai adalah 'Umar, (mereka semua
mengatakan) bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat setelah Subuh
hingga matahari terbit, dan setelah 'Ashar sampai matahari terbenam."
• HR .Ahmad 19360
‫علَيْ ِه‬ ُ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ِ ‫س ُم َرة ُ بْ ُن ُجنْدُبٍع َ ْن الن َّ ِبي‬ ُ ‫َ بْنَ أ َ ِبي‬
َ ‫صفْ َرة َ قَا َل قَا َل‬ َ َّ ‫ت الْ ُم َهل‬
ُ ْ‫س ِمع‬َ ‫عن ِس َماكٍ قَا َل‬ َ ُ ‫َحدَّثَن َا َح َّجا ٌج َحدَّثَن َا شُعْبَة‬
ٍ َ‫يَ بَيْنَ ق َ ْرن َْي شَيْط‬
‫ان‬ ُ ‫يَ ف َ ِإن َّ َها ت َ ِْغ‬
ُ ‫ان َو ََل ِحينَ ت َ ِْغ‬ ٍ َ‫طل ُ ُع بَيْنَ ق َ ْرن َْي شَيْط‬ ُ ‫طل ُ ُع الشَّ ْم‬
ْ َ ‫س ف َ ِإن َّ َها ت‬ ْ َ ‫صلُّوا ِحينَ ت‬ َ ُ ‫َوسَل َّ َم ََل ت‬
berkata; Samurah bin Jundub berkata dari Nabi Shalallahu 'alaihi wasallam: "Janganlah
kalian shalat ketika matahari terbit, karena ia terbit diantara tanduk-tanduk setan,
demikian juga ketika matahari terbenam, karena ia terbenam diantara tanduk-tanduk
setan."
Faidah dan Masaa’il Fiqhiyyah
• Melaksanakan shalat apakah yang terlarang dalam hadist tersebut?
• Pembagian shalat berdasar kepada ketentuan hukumnya, shalat
wajib, shalat fardhu kifayah dan shalat sunnah. Begutu pula
pembagian shalat sunnah berdasar jenisnya, yaitu : sshalat yang
mengiringi shalat wajib, shalat sunnah yang berkaitan dengan waktu,
shalAt sunnah yang terjadi karena sebab dna shalat sunnah muthlaq.
• Kaidah Fiqhiyyah, kaidah kulliyyah :’an nahyu muqoddamun ‘alal
amri" (meninggalkan larangan, lebih diidahului daripada mengerjakan
perintah).
Qodho Shalat Yang Terluputkan
• HR. Al Bukhari 561
ِ َّ ‫سو َل‬
‫َّللا‬ ُ ‫ار قُ َري ٍْش قَا َل َيا َر‬ َ َّ‫َ كُف‬ ُ ‫س فَ َج َع َل َي‬
ُّ ‫س‬ ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫ت ال‬ْ ‫ق َب ْع َد َما غ ََر َب‬ ِ ‫َ َجا َء َي ْو َم ْال َخ ْن َد‬ِ ‫طا‬ َّ ‫ع َم َر بْنَ ْال َخ‬
ُ ‫أَ َّن‬
‫صلَّ ْيت ُ َها فَقُ ْمنَا‬
َ ِ َّ ‫سلَّ َم َو‬
‫َّللا َما‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫ي‬
ُّ ‫َ قَا َل النَّ ِب‬ُ ‫س تَ ْْغ ُر‬
ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫ت ال‬ ْ ‫ص َر َحتَّى َكا َد‬ ْ ‫ص ِلي ْال َع‬ َ ُ‫ت أ‬ُ ‫َما ِك ْد‬
ََ ‫صلَّى َب ْع َدهَا ْال َم ْْغ ِر‬ َ ‫س ث ُ َّم‬ ُ ‫ش ْم‬ َّ ‫ت ال‬ ْ ‫ص َر َب ْع َد َما غ ََر َب‬ ْ ‫صلَّى ْال َع‬ َ َ‫ضأْنَا َل َها ف‬ َّ ‫ص ََل ِة َوتَ َو‬ َّ ‫ضأ َ ِلل‬
َّ ‫ط َحانَ فَتَ َو‬ ْ ُ‫ِإلَى ب‬
dari Jabir bin 'Abdullah, bahwa 'Umar bin Al Khaththab datang pada hari
peperangan Khandaq setelah matahari terbenam hingga ia mengumpat
orang-orang kafir Quraisy, lalu ia berkata, "Wahai Rasulullah, aku belum
melaksanakan shaat 'Ashar hingga matahari hampir terbenam!" Maka Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam pun bersabda: "Demi Allah, aku juga belum
melakasanakannya." Kemudian kami berdiri menuju Buth-han (nama sebuah
lembah di Madinah), beliau berwudhu dan kami pun ikut berwudhu,
kemudian beliau melaksanakan shalat 'Ashar setelah matahari terbenam,
dan setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib."
Faidah dan Masaa’il Fiqhiyyah
• Tidak ada perintah mengqodho shalat sebagaimana HR. Muslim 508
َ ‫ص ََلة‬
َّ ‫ضي ال‬ ِ ْ‫ص ْو َم َو ََل تَق‬ َّ ‫ضي ال‬ ِ ْ‫ض تَق‬ِ ‫ت َما بَا ُل الْ َحا ِئ‬ ُ ْ‫شةَ فَقُل‬َ ‫عا ِئ‬
َ ‫ت‬ ُ ْ‫سأَل‬ َ ْ‫ع ْن ُمعَاذَة َ قَالَت‬ َ ‫اص ٍم‬ ِ ‫ع‬ َ ‫ع ْن‬ َ
َ َ‫صيبُنَا ذَ ِل َك فَنُ ْؤ َم ُر ِبق‬
‫ض ِاء‬ َ َ‫ت ك‬
ِ ُ‫ان ي‬ ْ َ ‫وريَّ ٍة َولَ ِكنِي أ‬
ْ َ‫سأ َ ُل قَال‬ ِ ‫ت ِب َح ُر‬ ُ ‫س‬ ْ َ‫ت ل‬ ُ ْ‫ت قُل‬ ِ ْ‫وريَّةٌ أَن‬
ِ ‫ت أ َ َح ُر‬ْ َ‫فَقَال‬
ِ‫ص ََلة‬َّ ‫ض ِاء ال‬ َ َ‫ص ْو ِم َو ََل نُ ْؤ َم ُر بِق‬َّ ‫ال‬
Ashim dari Mu'adzah dia berkata, "Saya bertanya kepada Aisyah seraya
berkata; 'Kenapa wanita haid mengqadha' puasa dan tidak mengqadha'
shalat?’ Aisyah menjawab; ‘Apakah kamu dari golongan Haruriyah?’
Aku menjawab; ‘Aku bukan Haruriyah, akan tetapi aku hanya bertanya.'
Dia menjawab; ‘Kami dahulu mengalami haid, kami diperintahkan
untuk mengqadha' puasa dan tidak diperintahkan mengqadha' shalat'.
• Peristiwa ini terjadi pada perang khandaq (perang parit) sebelum
disyariatkannya shalat khauf (shalat dalam peperangan)
• Wajibnya mengqodho shalat yang terluput dikerjakan karena keadaan yang
tidak memungkinkan pelaksanaannya, bukan karena sengaja meninggalkan
karena kemalasan dan hawa nafsu.
• Tartib shalat , yaitu berurutan didalam mengerjakan shalat yang terluput,
begitu pula didalam mengerjakan shalat jama ’ta’khir.
• Bolehnya mendoakan keburukan terhadap orang dzolim dengan dalil tidak
adanya pengingkaran nabi saw terhadap ucapan umar (taqriir, persetujuan
nabi saw terhadap satu perbuatan dengan diamnya beliau)
• Kaidah fiqhiyyah, " al masyaqqotu tajlibut taisiiru " kesulitan didalam
mengerjakan syariat akan menarik kemudahan . (QS.) 94:5 , 2:185
Keutamaan Shalat Berjamaah
• HR.Muslim 1038
‫ين َد َر َجة‬َ ‫ص ََلةِ ْال َف ِذ بِ َس ْب ٍع َو ِع ْش ِر‬َ ‫ض ُل ِم ْن‬ َ ‫ص ََلة ُ ْال َج َما َع ِة أ َ ْف‬َ ‫َّللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َقا َل‬
ُ َّ ‫صلَّى‬ ِ َّ ‫َع ْن ا ْب ِن ُع َم َرأ َ َّن َر ُسو َل‬
َ ‫َّللا‬
dari Ibnu Umar, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat jama'ah lebih utama dua
puluh tujuh derajat daripada shalat sendirian."
• HR.Al Bukhari 457
‫ين َد َر َجة فَإ ِ َّن أ َ َح َد ُك ْم ِإذَا‬
َ ‫ص ََل ِت ِه ِفي ُسو ِق ِه خ َْمسا َو ِع ْش ِر‬ َ ‫يع ت َِزي ُد َعلَى‬
َ ‫ص ََل ِت ِه ِفي َب ْي ِت ِه َّ َو‬ ِ ‫ص ََلة ُ ْال َج ِم‬َ ‫َّللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل‬
ُ َّ ‫صلَّى‬َ ِ ‫َع ْن أ َ ِبي هُ َر ْي َرة َ َع ْن ال ْنَّ ِبي‬
ْ ْ
َ ‫َطيئ َة َحتَّى َي ْد ُخ َل ال َم ْس ِج َد َو ِإذَا َد َخ َل ال َم ْس ِج َد َك‬
‫ان‬ ِ ‫َّللا ِب َها َد َر َجة َو َحط َع ْنهُ خ‬ ْ ُ
ُ َّ ُ‫ص ََلة َ لَ ْم َي ْخط خَط َوة ِإ ََّل َرفَ َعه‬ َّ ‫ضأ َ فَأ َ ْح َس َن َوأَت َى ال َم ْس ِج َد ََل يُ ِري ُد ِإ ََّل ال‬ َّ ‫ت ََو‬
ْ ‫ار َح ْمهُ َما َل ْم يُ ْحد‬
‫ِث فِي ِه‬ َّ َّ
ْ ‫ص ِلي فِي ِه الل ُه َّم ا ْغ ِف ْر َلهُ الل ُه َّم‬ َّ ُ ْ
َ ُ‫ص ِلي َي ْعنِي َع َل ْي ِه ال َم ََلئِ َكة َما َد َام فِي َم ْج ِل ِس ِه الذِي ي‬ َ ُ ‫َت ت َْح ِب ُسهُ َوت‬
ْ ‫ص ََلةٍ َما َكان‬ َ ‫فِي‬
dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat berjama'ah lebih utama dari
shalatnya sendirian di rumah atau di pasarnya sebanyak dua puluh lima derajat. Jika salah seorang dari kalian
berwudhu lalu membaguskan wudhunya kemudian mendatangi masjid dengan tidak ada tujuan lain kecuali
shalat, maka tidak ada langkah yang dilakukannya kecuali Allah akan mengangkatnya dengan langkah itu
setinggi satu derajat, dan mengahapus darinya satu kesalahan hingga dia memasuki masjid. Dan jika dia telah
memasuki masjid, maka dia akan dihitung dalam keadaan shalat selagi dia meniatkannya, dan para malaikat
akan mendoakannya selama dia masih berada di tempat yang ia gunakan untuk shalat, 'Ya Allah ampunkanlah
dia. Ya Allah rahmatilah dia'. Selama dia belum berhadats."
Faidah dan Masaa’il Fiqhiyyah
• Para ulama berbeda pendapat tentang hukum shalat berjamaah di masjid
bagi laki laki, apakah ia wajib, fardu ‘ain ataulan sunnah muakkad
• Bolehnya bagi wanita untuk shalat berjamaah di masjid berdasarkan dalil ,
setiap syariat islam untuk laki laki termasuk didalamnya untuk wanita , dan
setiap syariat untuk kaum wanita adalah khusus untuk wanita saja.
• Arti derajat dalam hadist tersebut adalah tingkatan kedudukan seseorag
disurga (QS.Al Mujadalah/) 8067 damhA .RH , 58:11
• Arti ‘di‘fan / pelipat gandaan adalah ganjaran (ajran) yang akan
memberatkan timbangan amal kebaikannya disurga.
• Keutamaan berwudhu dari rumah sebelum mendatangi tempat shalat
• Keutamaan diangkatnya derajat, dihapuskannya dosa, didoakan oleh para
malaikat terkait dnegan membaguskan wudhu dan keluar dari rumah
dengan niat ikhlash untuk menunaikan shalat
‫ َمرا َ ِج ُع‬/ Refferensi
• Alquran dan Terjemahnya.
• Qur’an Kemenag, aplikasi Android
• :‫رابط القراءة والتفسير والتَلوة‬
http://quran.ksu.edu.sa/index.php?aya=17_13
• ‫ مكتبة الشاملة‬Aplikasi Perpustakaan Islam Digital
• ‫ مكتبة الحديث‬Aplikasi Perpustakaan Hadist
• Ensiklopedi 9 Kitab Hadist
• ‫التَّي ِْسي ُْر الْعََلَّ ِم‬

Anda mungkin juga menyukai