Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

“Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor


Publik“
Dosen Pembina : Dra. Baiq Kisnawati, M.Ak.

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

1. Eka Aswati Purnamasari (181686SA)


2. Lisa S Yunia Putri (181716SA)
3. Ninda Harmayanggi (181713SA)
4. Nur Aslina (181718SA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.
Dengan judul makalah “Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor
Publik” dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Pertama kami ucapkan terima kasih kepada
Ibu Dosen kami yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tanggung jawab yang ditugaskan oleh dosen mata
kuliah yang bersangkutan. Dan tidak lupa makalah ini bertujuan agar para  pembaca dapat lebih
memahami lebih dalam lagi tentang bagaimana cara perikatan itu dapat  berakhir. Penulis mohon
maaf apabila dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kesalahan, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan penulis dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Mataram, 12 Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
2.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................2
2.1 Akuntansi Manajemen Sektor Publik.................................................................................................2
2.2 Akuntansi sebagai Alat Perencanaan Organisasi...............................................................................2
2.3 Akuntansi sebagai Alat Pengendalian Organisasi..............................................................................3
2.4 Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik.....................................4
2.5 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik.......................................................................................5
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi manajemen adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian
informasi finansial yang digunakan manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat
dan akuntabel. Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan.
Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi
yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan dan
pengendalian organisasi. Akuntansi manajemen sektor publik terkait dengan pemberian
informasi kepada pihak intern organisasi dan akuntansi manajemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk perencanaan di masa yang akan
datang.
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Prinsip-prinsip akuntansi
manajemen yang biasa digunakan pada organisasi sector swasta, seperti manajemen strategi
dan manajemen biaya pada dasarnya dapat diterapkan di sector public. Akan tetapi harus
diingat bahwa sector public memiliki perbedaan sifat dan karakteristik dengan sector swasta,
sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sector swasta tidak dapat diadopsi secara
langsung tanpa modifikasi.

2.2 Rumusan Masalah

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntansi Manajemen Sektor Publik


Peran utama akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi
akuntansi yang akan digunakan oleh manajer publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau sarana untuk
membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai.
Definisi akuntansi manajemen menurut Institute of Management Accountants (2018)
mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu proses pengidentifikasian, pengukuran,
pengakumulasian, penganalisaan, penyiapan, penginterpretasian, dan pengkomunikasian
informasi financial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, dan
pengendalian organisasi serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat
dan akuntabel.
Sementara itu, Chartered Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi
manajemen sebagai suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan
pengidentifikasian, penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
a. Perumusan strategi;
b. Perencanaan dan pengendalian aktivitas;
c. Pengambilan keputusan;
d. Pengoptimalan penggunaan sumber daya;
e. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi;
f. Pengungkapan kepada karyawan; dan
g. Perlindungan asset.
Akuntansi manajemen sektor publik berbeda dengan akuntansi keuangan. Akuntansi
manajemen sektor publik terkait dengan pemberian informasi kepada pihak intern
organisasi, sedangkan akuntansi keuangan terkait dengan pelaporan dan pengkomunikasian
informasi kepada pihak eksternal organisasi. Akuntansi manajemen cenderung memberikan
laporan yang sifatnya prospektif yaitu digunakan untuk perencanaan di masa yang akan
datang, sedangkan akuntansi keuangan memberikan informasi yang bersifat laporan historis
dan retrospektif, yaitu berupa laporan kinerja masa lalu.

2.2 Akuntansi sebagai Alat Perencanaan Organisasi


Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sarana organisasi.
Perencanaan meliputi aktivitas yang sifatnya strategi, taktis, dan melibatkan aspek
operasional. Dalam hal perencanaan organisasi, akuntansi maanajemen berperan dalam
pemberian informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan. Proses
perencanaan juga melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor
perkembangan pencapaian tujuan.
Perencanaan organisasi sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi keadaan di masa
yang akan datang. Bagi tiap-tiap jenis organisasi, sistem perencanaan berbeda-beda
tergantung pada tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang mempengaruhi.
Semakin tinggi tingkat ketidakpastian dan kestabilan lingkungan yang dihadapi organisasi,
2
maka diperlukan sistem perencanaan yang semakin kompleks dan canggih.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen.
Faktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan
organisasi. Informasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi
mengenai kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik
saat ini.
Sementara ini, tingkat ketidakpastian (turbulansi) yang dihadapi sektor publik di masa-
masa mendatang akan semakin tinggi. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh pesatnya teknologi
informasi yang merambah ke seluruh sektor, termasuk sektor publik. Sebagai missal,
perkembangan internet yang menyebabkan munculnya gagasan dikembangkannya e-
government. E-government merupakan upaya untuk memperbaiki proses dan prosedur
administrasi di pemerintahan dengan menggunakan teknologi informasi (internet) agar
memberikan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada stakeholder-nya.
Selain itu, globalisasi juga turut menyumbang semakin tingginya tingkat ketidakpastian.
Dalam era globalisasi yang mana antara negara satu dengan negara lainnya seolah-olah tanpa
batas (bordeless), maka peristiwa di suatu negara akan dengan cepat mempengaruhi negara
lain. Untuk itu, akuntansi sebagai alat perencanaan memiliki peran yang sentral dalam
menentukan arah organisasi.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
 Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc;
 Informasi kuantitatif ataukah kualitatif; dan
 Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal.
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang reguler, misalnya
laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Sementara itu, organisasi
sektor publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan informasi
yang sifatnya ad hoc.
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara
penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi tersebut disampaikan melalui mekanisme
formal ataukah informal. Mekanisme formal misalnya adalah melalui rapat-rapat dinas,
rapat komisi, dan sebagainya. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak
bersifat formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang dilakukan.

2.3 Akuntansi sebagai Alat Pengendalian Organisasi


Untuk menjamin bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisien, dan efektif maka diperlukan suatu system pengendalian yang efektif. Pola
pengendalian tiap organisasi berbeda-beda tergantung pada jenis dan karakteristik organisasi.
Organisasi bisnis karena sifatnya yang berorientasi pada perolehan laba, maka alat
pengendaliannya lebih banyak bertumpu pada mekanisme negoisasi (negotiated bargain),
meskipun hal tersebut bervariasin untuk tiap organisasi dan tingkatan manajemen.
Sementara itu, organisasi sektor publik karena sifatnya yang tidak mengejar laba serta
adanya pengaruh politik yang besar, maka alat pengendaliannya lebih banyak berupa
peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi,
efisiensi, dan efektivitas (value for money), akuntansi manajemen memiliki peran utama

3
dalam pengendalian organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama
dalam ukuran moneter.
Fungsi utama informasi akuntansi pada dasarnya adalah pengendalian. Informasi
akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Informasi akuntansi umumnya dinyatakan
dalam bentuk ukuran finansial. Dalam memahami akuntansi sebagai alat pengendalian perlu
dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan (financial
control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi (organizational control).
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi,
khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan solvabilitas yang cukup
baik.
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa organisasi tidak menyimpang
dari tujuan dan strategi organisasi yang telah ditetapkan. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang
dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi pengendalian keuangan saja. Sebagai
contoh dalam sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian
keuangan adalah berupa prediksi aliran kas dan profitabilitas dari investasi tersebut.
Sementara itu, untuk tujuan pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas
meliputi aspek ekonomi,sosial,dan politik dari investasi yang diajukan.

2.4 Proses Perencanaan dan Pengendalian Manajerial Organisasi Sektor Publik


Perencanaan dan pengendalian pada dasarnya merupakan dua sisi dari mata uang yang
sama, sehingga keduanya harus dipertimbangkan secara bersama-sama. Tanpa pengendalian,
perencanaan tidak akan berarti karena tidak ada tindak lanjut (follow-up) untuk
mengindetifikasi apakah rencana organisasi telah dicapai. Sebaliknya, tanpa ada
perencanaan, maka pengendalian tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang
digunakan sebagai pembanding. Perencanaan dan pengendalian merupakan suatu proses yang
membentuk suatu siklus, sehingga satu tahap akan terkait dengan tahap yang lain dan
terintegrasi dalam satu organisasi. Jones dan Pendlebury (1996) membagi proses
perencanaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap,
yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar;
2. Perencanaan operasional;
3. Pengangguran;
4. Pengendalian dan pengukuran; dan
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik.

4
2.5 Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakannya fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan
dimulai sejak dilakukannya perencanaan strategi, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi
sektor publik meliputi:
a. Perencanaan strategi;
b. Pemberian informasi biaya;
c. Penilaian investasi;
d. Penganggaran;
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services);
f. Penilaian kinerja.
1. Perencanaan Strategi
Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategi. Pada tahap
perencanaan strategi, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program yang
dapat mendukung strategi operasi. Program-program tersebut diseleksi dan dipilih
program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang dimiliki. Peran
akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya
program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga
berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran
yang dibutukan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Untuk memberikan jaminan dialokasikannya sumber daya input secara ekonomis,
efisien, dan efektif maka diperlukan informasi akuntansi manajemen yang akurat,
relevan, dan handal untuk menghitung besarnya biaya program, aktivitas atau proyek.

5
System informasi akuntansi manajemen yang baik dapat mengurangi peluang terjadinya
pemborosan, kebocoran dana, dan mendeteksi program-program yang tidak layak secara
ekonomi. Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya
yang murah, pemerintah harus mengadopsi system informasi akuntansi manajemen yang
modern. Pada dasarnya organisasi sektor publik juga dapat menerapkan teknik akuntansi
manajemen yang diterapkan di sektor swasta untuk menentukan biaya produk atau
pelayanan. Memang terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik
dalam hal penentuan biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan
sebagian besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered costs yang
memiliki hubungan secara langsung dengan outup yang dihasilkan, sementara biaya pada
sektor publik sebagian besar merupaka discretionary costs yang ditetapkan di awal
periode anggaran dan sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang
dilakukan dengan output yang dihasilkan.
2. Pemberian Informasi Biaya
Biaya (costs) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu:
 Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
Biaya input biasa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
 Biaya ouput adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan. Sebagai misal untuk
perusahaan transportasi massa, biaya mungkin diukur berdasarkan biaya per
penumpang.
 Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi, misalnya biaya departemen
produksi, departemen personalia, biaya dinas-dinas, dan sebagainya.
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki peran yang strategis dalam perencanaan
financial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang terjadi. Akuntansi biaya pada sektor
publik berperan untuk memberikan informasi mengenai pengeluaran publik yang dapat
digunakan oleh pihak internal (pemerintah) dan pihak eksternal (masyarakat, DPRD,
LSM, universitas dan sebagainya) untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
keputusan. Peran akuntansi manajemen dalam pemberian informasi biaya meliputi
penentuan klasifikasi biaya, biaya apa saja yang masuk kategori biaya rutin (recurrent
expenditure) dan yang masuk kategori biaya modal (capital expenditure), controllable
dan uncontrollable, biaya tetap dan variabel, dan sebagainya.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu:
a) Cost finding, pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk/jasa pelayanan.
b) Cost recording, tahap berikutnya adalah melakukan cost recording yang meliputi
kegiatan pencatatan ke dalam sistem akuntansi organisasi.
c) Cost analyzing, setelah dilakukan pencatatan biaya, tahap berikutnya adalah
melakukan analisis biaya, yaitu mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan
biaya, dan volume kegiatan.
d) Strategic cost management, setelah dilakukan analisis biaya, tahap berikutnya adalah
menentukan strategi penghematan biaya agar tercapai value for money. Pendekatan
strategi dalam pengurangan biaya (manajemen biaya strategi) memiliki karakteristik

6
sebagai berikut:
1. Berjangka panjang.
2. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) dan
berfokus pada pelayanan masyarakat.
3. Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya.
4. Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentu efektivitas
program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen biaya strategi
merupakan tone from the top.
e) Cost reporting, tahap terakhir adalah memberikan informasi biaya secara lengkap
kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian diagregasikan ke
dalam satu laporan yang akan disampaikan kepada pihak eksternal.
3. Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak
melakukan investasi, yaitu untuk menilai kelayakan investasi secara ekonomi dan
finansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat
menilai investasi diperlukan identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari
suatu investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan oleh
akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingakat risiko dan
ketidakpastian (termasuk country risk dan political risk), dan sumber pendanaan untuk
investasi yang akan dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat (cost benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam
menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang akan dilakukan. Hal tersebut
karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya
saja akan tetapi harus mencakup biaya social dan manfaat social yang akan diperoleh dari
investasi yang diajukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat disektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkannya,
kemudian digunakan analisis efektivitas biaya (cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik
yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber daya
publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang
vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana publik secara
ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Untuk mencapai hal tersebut harus didukung
dengan manajemen sumber daya manusia yang handal, jika tidak akuntansi manajemen
tidak akan banyak bermanfaat, karena akuntansi manajemen hanyalah merupakan alat
manajemen (management tool) untuk perencanaan dan pengendalian.
5. Penentuan Biaaya Pelayanan (Cost of Services) dan Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang
dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan
kepada pemakai jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Tuntutan agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan
besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem akuntansi
manajemen di sektor publik. Pemerintah yang berorientasi pada pelayanan publik harus
merespon keluhan, tuntutan, dan keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup

7
masyarakat menjadi semakin baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Penentuan Biaaya Pelayanan (Cost of Services) dan Penentuan Tarif Pelayanan
(Charging for Services) merupakan satu rangkaian yang keduanya sama-sama
membutuhkan informasi akuntansi. Sebagai contoh, pemerintah daerah harus dapat
menentukan berapa biaya untuk membangun terminal bus atau stasiun kereta api yang
tertib, nyaman, dan aman serta biaya operasionalnya. Berdasarkan informasi biaya
tersebut, pemerintah setempat dapat menentukan berapa tariff pelayanan yang akan
dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan terminal atau stasiun kereta api tersebut.
Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber inefesiensi di organisasi dapat
dideteksi dan dihilangkan.
6. Penilaian Kinerja
Penilaian kerja merupakan bagian dari system pengendalian. Penilaian kinerja
dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen
berperan dalam pembuatan indicator kinerja kunci (key performance indicator) dan
satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akuntansi manajemen sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan sistem pengendalian
manajemen sektor publik. System pengendalian manajemen sektor publik memiliki dua
komponen, yaitu proses pengendalian manajemen dan struktur pengendalian manajemen.
Proses pengendalian manajemen melibatkan beberapa aktivitas, yaitu perencanaan,
koordinasi, komunikasi informasi, pengambilan keputusan, motivasi, pengendalian, dan
penilaian kinerja. Akuntansi manajemen sektor publik berfungsi sebagai penyedia informasi
untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik. Akuntansi manajemen juga
berfungsi membantu member informasi untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajer
publik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo.2002.Akuntansi Sektor Publik.Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Anda mungkin juga menyukai