Anda di halaman 1dari 5

ZULFA MANAR ZAMANI

12010120120032

1. Analisis korelasi adalah sebuah analisis statistika yang bertujuan melihat


apakah terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam analisis
korelasi kita tidak memerlukan teori, sehingga variabel apa saja bisa kita
korelasikan. Dalam analisis korelasi kedudukan antar variabelnya setara,
artinya tidak ada variabel yang mempengaruhi atau dipengaruhi. Misalnya,
apakah terdapat korelasi antara tinggi badan dengan tingkat kesetiaan pada
laki-laki.

Analisis regresi adalah sebuah analisis statistika yang bertujuan untuk


melihat apakah terdapat hubungan sebab akibat antara dua variabel atau
lebih. Dalam analisis regresi kedudukan antar variabel tidaklah setara. Akan
ada variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Variabel
yang diteorikan mempengaruhi variabel lain disebut dengan independent
variable (IV). Sedangkan variabel yang dipengaruhi variabel lain disebut
dependent variable (DV).

 Korelasi positif adalah hubungan antara 2 variabel dimana kenaikan


satu variabel menyebabkan penambahan nilai pada variabel lainnya.
Atau sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, nilai variabel
lainnya juga akan ikut turun. Bisa dikatakan juga, korelasi ini
merupakan hubungan yang searah.

Gambar 1.
Jika plot yang terjadi seperti pada gambar 1, maka variabel 1 dan
variabel 2 menunjukkan hubungan yang positif. Peningkatan yang
terjadi pada variabel 1 juga diikuti peningkatan pada variabel 2. Dan
jika variabel 1 mengalami penurunan, variabel 2 juga mengalami
penurunan.

 Korelasi negatif adalah hubungan antara 2 variabel dimana kenaikan


satu variabel menyebakan penurunan nilai dari variabel lainnya. Begitu
juga sebaliknya, semakin kecil nilai suatu variabel, semakin besar nilai
variabel lainnya. Hubungan antara kedua variabel dalam kasus ini
adalah berbalik arah.

Gambar 2.
Jika plot yang terjadi seperti pada gambar 4, maka variabel 1 dan
variabel 2 menunjukkan hubungan yang negatif. Peningkatan yang
terjadi pada variabel 1 diikuti penurunan oleh variabel 2. Dan jika
variabel 1 mengalami penurunan, variabel 2 akan mengalami
peningkatan.
 Tidak ada korelasi adalah tidak adanya hubungan antara 2 variable
Jika plotnya menyebar seperti pada gambar 5, maka bisa disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel 1 dengan variabel 2 sangatlah kecil
Atau tidak ada hubungan.

X 1 1 2 2 3 3 4 5 5 5
Y 45 40 60 62 75 81 11 15 14 14
5 0 5 8

Dari plot diatas dapat dilihat bahwa hubungan korelasinya adalah positif
2.

          Laspeyres
Kualita
s
Daging Q0 P0 Qn Pn Pn x Q0 P0 x Q0
I 40 Rp 120.000 40 Rp 130.000 Rp 5.200.000 Rp 4.800.000
II 35 Rp 110.000 35 Rp 117.000 Rp 4.095.000 Rp 3.850.000
III 25 Rp 80.000 25 Rp 88.000 Rp 2.200.000 Rp 2.000.000
Total         Rp 11.495.000 Rp 10.650.000

a. Indeks Laspeyres = Σ (Pn x Q0) / Σ (P0 x Q0) x 100 %


= 11.495.000 / 10.650.000 x 100%
= 1,079

b. Indeks Irving Fisher = √(Indeks Laspeyres x Indeks Pashe)


= √ ( 1,079 x 1,079 )
= 1,079

c. Indeks drobich = (Indeks Laypeyres + Indeks Pashe) / 2


= (1,079 + 1,079) / 2
= 2,158 / 2
= 1, 079
          Pashe
Kualitas
Daging Q0 P0 Qn Pn Pn x Qn P0 x Qn
Rp Rp
I 40 Rp 120.000 40 Rp 130.000 5.200.000 4.800.000
Rp Rp
II 35 Rp 110.000 35 Rp 117.000 4.095.000 3.850.000
Rp Rp
III 25 Rp 80.000 25 Rp 88.000 2.200.000 2.000.000
Rp Rp
 Total         11.495.000 10.650.000

d. Indeks Pashe = Σ (Pn x Qn) / Σ (P0 x Qn) x 100 %


= (11.495.000 / 10.650.000) x 100%
= 1,079

Anda mungkin juga menyukai