PNEUMONIA
Diajukan Kepada:
dr. H. Heru Wahyono Sp.A
Disusun Oleh:
Nedya Ulfadhina
20120310251
1
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
PNEUMONIA
September 2018
Oleh:
Nedya Ulfadhiba
20120310251
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke Khadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia dan hidayah-Nya sehingga pembuatan Presentasi Kasus
yang berjudul “PNEUMONIA” dapat selesai sebagaimana yang diharapkan.
Dalam laporan ini, penulis menyajikan informasi yang diharapkan dapat
menambah wawasan para pembaca.
Presentasi Kasus ini niscaya tidak akan selesai tanpa bimbingan, bantuan dan
dorongan serta petunjuk dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan orang tua dan keluarga yang telah memberi bantuan baik moral
maupun materil sehingga penulisan Presentasi Kasus ini dapat selesai sesuai
dengan yang diharapkan. Dengan selesainya Presentasi Kasus ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayah sehingga
penulis dapat menyelesaikan Presentasi Kasus ini
2. Kedua orang tua tercinta dan yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi
yang besar dalam setiap langkah. Semoga Allah menyertai kalian, Aamiin
3. dr. H. Heru Wahyono Sp.A selaku dokter pembimbing dan dokter Spesialis
Anak RSUD Wonosobo
4. Seluruh perawat bangsal Dahlia dan Perinatal di RSUD Wonosobo
5. Teman-teman coass Anak atas dukungan dan kerjasamanya
Penulis sadar bahwa laporan Presentasi Kasus ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Akhir kata semoga laporan Presentasi Kasus ini dapat
bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi para pembaca yang budiman,
Amin.
Wonosobo, September 2018
3
Penulis
DAFTAR ISI
PRESENTASI KASUS............................................................................................1
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................5
LAPORAN KASUS.................................................................................................5
A. Identitas Pasien..........................................................................................5
B. Anamnesis (Alloanamnesis)......................................................................5
C. Pemeriksaan Fisik......................................................................................8
D. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................10
BAB II....................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
4
BAB I
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : An. A P
Tanggal Lahir : 20-07-2016
Usia : 2 tahun 1 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Kalikajar, Wonosobo
Bangsal : Dahlia
Tanggal Masuk RS : 15-08-2018
Tanggal Keluar RS : 25-08-2018
B. Anamnesis (Alloanamnesis)
Keluhan Utama : sesak dan demam
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD dengan dengan keluhan sesak dan demam,
Sesak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, terutama apabila batuk,
nafas cepat dan berbunyi “grok-grok”, pilek (-). Demam dirasakan
sejak 3 hari yang lalu, demam turun apabila minum obat paracetamol
dan kemudian demam naik lagi. Keluhan lain mual (+), muntah (-),
penurunan nafsu makan (+). BAK sedikit warna kuning, BAB tidak
ada keluhan.
2. Penyakit sebelumnya yang ada hubungannya dengan penyakit
sekarang
Tidak ada.
5
3. Riwayat penyakit dalam keluarga yang ada hubungannya dengan
penyakit sekarang
Tidak ada.
4. Riwayat Kehamilan
Pasien merupakan anak pertama dari satu anak. Selama kehamilan ibu
tidak pernah sakit berat, tidak pernah menkonsumsi obat-obatan selain
vitamin kehamilan, tidak pernah merokok dan minum-minuman
alkohol. Kontrol kehamilan teratur setiap bulan pada Trimester I,
setiap 2 minggu sekali pada Trimester II dan III.
5. Riwayat Kelahiran
- Tempat bersalin : Rumah bersalin
- Penolong : Bidan
- Cara persalinan : Spontan
- Berat badan lahir : 3100 gram (berat lahir cukup)
- Panjang badan lahir : 47 cm
- Masa gestasi : cukup bulan (38 minggu)
- Keadaan setelah lahir : Langsung menangis, pucat (-), biru (-),
kuning (-).
- Kelainan bawaan : Tidak ada
6. Riwayat Perkembangan
- Pertumbuhan gigi pertama : 7 bulan
- Perkembangan psikomotor
o Tengkurap : 4 bulan
Kesan : pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai umur
Riwayat Makanan
6
2-4 ASI - - - -
4-6 ASI - - - -
6-8 ASI Ya - ya -
8-10 ASI Ya ya ya -
10-12 ASI Ya ya ya -
>12 ASI Ya ya ya ya
Kesan : kualitas dan kuantitas pemberian makanan baik, nafsu
makan pasien baik
Riwayat Imunisasi
Riwayat Keluarga
7
Status Rumah Tinggal
Tinggal di rumah sendiri
Lingkungan sekitar rumah bersih. Ventilasi di dalam rumah cukup,
penerangan cukup, terdapat saluran pembuangan limbah.
Data Antopometri
Berat badan ideal menurut usia : 11,7 kg (berdasarkan kurva WHO)
Tinggi badan ideal menurut usia : 86,6 cm (berdasarkan kurva WHO)
Berdasarkan tabel CDC, Usia dan BB persentel 50 anak termasuk Gizi Baik
Status Gizi : Gizi baik
Tanda-tanda vital :
Frekuensi Nadi : 120 kali/menit. kuat angkat, irama teratur,
isi cukup
Frekuensi Nafas : 57 kali/menit, teratur
Suhu : 38.9 oC (axilla)
8
Mata : kedudukan simetris, mata tampak cekung, tidak ada
konjungtiva anemis, tidak ada sklera ikterik, kornea jernih,
pupil bulat, isokor diameter 3 mm, reflex cahaya langsung
(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+), air mata (-/-)
Hidung : bentuk normal, tidak tampak napas cuping hidung, tidak
ada deviasi septum nasi, tidak ada secret
Telinga : bentuk normal, tidak ada secret
Mulut : mukosa bibir kering, bibir tidak sianotik, tonsil T1-T1
tidak hiperemis, lidah tidak kotor dan tidak tremor, gusi
tidak membesar
Leher : KGB tidak teraba.
Thoraks : simetris, pergerakan bebas ke segala arah, trakea ditengah,
tekanan vena jugularis tidak diukur
Paru :
Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, retraksi
intercostal
Palpasi : vocal fremitus simetris kanan kiri.
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Napas vesikuler +/+, rhonki basah halus
(+/+), wheezing (-/-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : Ictus kordis teraba di ICS IV linea
midclavicula sinistra, kuat angkat
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : Bunyi Jantung 1 dan 2 regular, Tidak ada
murmur dan gallop.
Abdomen :
Inspeksi : Datar, supel, tidak ada luka / sikatrik /
perdarahan.
9
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat.
Perkusi : Timpani
Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan, hepar dan lien
tidak teraba. Turgor kulit lambat.
Ekstremitas : Akral hangat, tidak ada sianosis, edema tidak ada, tonus
baik, CRT > 2detik
Refleks :
Refleks Patologis :
Refleks babinski : -/- Refleks Oppenheim : -/-
Refleks Chaddoks : -/- Refleks Gordon : -/-
Laseque : -/-
Rangsang Meningeal :
Kaku kuduk :- Brudzinsky II :-
Brudzinsky I :- Kernig :-
D. Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin
10-08-2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
10
Hematokrit 44 35 – 43 H
MCV 86 73 – 101 N
MCH 25 23 – 31 N
MCHC 29 26 – 34 N
E. RESUME
Pasien datang ke IGD dengan dengan keluhan sesak dan demam,
Sesak dirasakan sejak 1 minggu yang lalu, terutama apabila batuk, nafas
cepat dan berbunyi “grok-grok”, pilek (-). Demam dirasakan sejak 3 hari
yang lalu, demam turun apabila minum obat paracetamol dan kemudian
demam naik lagi. Keluhan lain mual (+), muntah (-), penurunan nafsu
makan (+). BAK sedikit warna kuning, BAB tidak ada keluhan.
Dari pemeriksaan fisik di dapatkan kesadaran pasien compos
mentis dengan keadaan umum tampak sakit sdang dan lemah. Dari tanda-
tanda vital didapatkan febris, tanda vital lainnya dalam batas normal. pada
pemeriksaan lokalis pada bagian kepala, THT, leher, jantung, paru, dan
ekstremitas hasilnya dalam batas normal. Pada pemeriksaan thorax
ditemukan rhonki basah halus kanan dan kiri.
11
Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil Hb 12.7 mg/dL,
lekosit 74.1, eosinofil 1.00, netrofil 20.30, limfosit 47.50, hematokrit 44,
MCV 86, MCH 25, MCHC 29, trombosit 834.
F. DIAGNOSIS
G. PENATALAKSANAAN
Non medikamentosa
- Kompres hangat
- Membebaskan jalan nafas dan beri Oksigen
Medikamentosa
- Infus Kaen 3B
- 02 1 lpm
- Inj Cefotaxime 3x800mg
- Inj Ranitidin 2x1/2amp
- Paracetamol syr 3x1/2cth
- Lasal expektoran syr 3x1/2cth
- Oxopect syr 2x5ml
- Edukasi tanda bahaya jika demam tinggi, muntah terus
menerus, penurunan kesadaran, dan jika anak kejang segera
melapor ke petugas kesehatan.
H. PROGNOSIS
Qua ad vitam : dubia ad boman
Qua ad fuctionam : dubia ad bonam
12
Qua ad sanationam : dubia ad bonam
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PNEUMONIA
A. DEFINISI
B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI
14
diderita oleh masyarakat luar negeri banyak disebabkan bakteri Gram positif,
sedangkan pneumonia di rumah sakit banyak disebabkan bakteri Gram negatif
sedangkan pneumonia aspirasi banyak disebabkan oleh bakteri anaerob. Akhir-
akhir ini laporan dari beberapa kota di Indonesia menunjukkan bahwa bakteri
yang ditemukan dari pemeriksaan dahak penderita pneumonia komuniti adalah
bakteri Gram negatif.
D. PATOGENESIS
15
Umumnya mikroorganisme yang terdapat disaluran napas bagian atas
sama dengan di saluran napas bagian bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian
tidak di temukan jenis mikroorganisme yang sama.
E. PATOFISIOLOGI
16
terbentuknya antibodi. Sel-sel PMN mendesak bakteri ke permukaan alveoli dan
dengan bantuan leukosit yang lain melalui psedopodosis sitoplasmik mengelilingi
bakteri tersebut kemudian dimakan. Pada waktu terjadi peperangan antara host
dan bakteri maka akan tampak 4 zona pada daerah parasitik terset yaitu : 1. Zona
luar : alveoli yang tersisi dengan bakteri dan cairan edema. 2. Zona permulaan
konsolidasi : terdiri dari PMN dan beberapa eksudasi sel darah merah. 3. Zona
konsolidasi yang luas : daerah tempat terjadi fagositosis yang aktif dengan jumlah
PMN yang banyak. 4. Zona resolusiE : daerah tempat terjadi resolusi dengan
banyak bakteri yang mati, leukosit dan alveolar makrofag. Red hepatization ialah
daerah perifer yang terdapat edema dan perdarahan 'Gray hepatization' ialah
konsolodasi yang luas.
F. MANIFESTASI KLINIK
G. DIAGNOSIS
1. Gambaran klinis
a.Anamnesis
17
b.Pemeriksaan fisik
Temuan pemeriksaan fisis dada tergantung dari luas lesi di paru. Pada inspeksi
dapat terlihat bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas, pasa palpasi fremitus
dapat mengeras, pada perkusi redup, pada auskultasi terdengar suara napas
bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai ronki basah halus, yang
kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi.
2. Pemeriksaan penunjang
H. TATALAKSANA
18
1. penyakit yang berat dapat mengancam jiwa
Pasien berobat jalan Pasien yang sebelumnya sehat dan tidak menggunakan
antibiotika pada 3 bulan terakhir
19
2. Obat kedua yang aktif terhadap patogen gram negatif Gentamisin ( 7 mg/kg IV
q24h) atau amikasin (20 mg/kg IV q24h) atau siprofloksasin (400 mg IV q8h)
atau levofloksasin (750 mg IV q24h)
3. Obat aktif terhadap bakteri patogen gram positif : Linezolid (600mg IV q12h)
atau Vankomisin (15 mg/kg, sampai 1 g IV, q12h)
K. KOMPLIKASI
e. Sepsis
h. Abses paru
i. Efusi pleura
20
PEMBAHASAN
21
Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pada kasus Pneumonia,
teori menyebutkan hasil pemeriksaan labolatorium terdapat peningkatan jumlah
leukosit, biasanya lebih dari 10.000/ul kadang-kadang mencapai 30.000/ul, dan
pada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri serta terjadi peningkatan
LED. Dari semua pembahasan pada kasus, sesuai dengan teori Pneumonia.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.klikpdpi.com/konsensus/konsensus-pneumoniakom/pnkomuniti.pdf
Diakses tanggal 4 September 2018
http://eprints.undip.ac.id/44629/3/
FIDA_AMALINA_22010110120027_BAB2KTI.pdf Diakses tanggal 4
September 2018
23