Anda di halaman 1dari 17

REVIEW IKLIM

DOSEN PENGAMPUH : ANDI JIBA RIFAI B, ST., MT

DI SUSUN OLEH :
RANDI DEO LOSU
NIM : D10121714

KELAS :
D (BT4)

JURUSAN HUKUM
FAKULTAS HUKUM
PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS TADULAKO
2022
A. Latar Belakang
1. Isyu Krisis Energi
Krisis energi adalah kekurangan atau gangguan pada penyediaan pasokan
energi, menurut Collinsdictionary. Krisis energi juga dapat diartikan sebagai kurangnya
persediaan sumber daya energi atau peningkatan terhadap harga sumber daya, seperti
minyak bumi. Menurut Charles E. Garrison dalam penelitiannya yang diterbitkan dalam
Springerlink, konsep krisis energi terlihat muncul dari proses sosial dan merupakan
metafora yang terkait dengan rangkaian peristiwa. Sifat metafora adalah untuk
menekankan aspek-aspek tertentu dan mengaburkan aspek-aspek lain dari rangkaian
peristiwa yang dirujuknya.
Jika dibandingkan dengan peristiwa sejarah, metafora ini telah mengaburkan peran
pemerintah dan industri minyak dalam pengembangan kebijakan konsumsi minyak
yang tinggi dan ketergantungan pada impor, sementara peran konsumen lebih
ditekankan dalam hal ini.

Penyebab Krisis Energi


Krisis energi merupakan masalah yang cukup kompleks dan terdiri dari berbagai
penyebab. Melansir enovaenergy.com.au, berikut 10 penyebab krisis energi:
1. Konsumsi Berlebihan
2. Over Populasi
3. Pemborosan Energi
4. Pilihan Energi Terbarukan yang Belum Dijelajahi atau Kurang Dimanfaatkan

2. Penurunan Kualitas Lingkungan


Degradasi lingkungan dapat diartikan sebagai penurunan kualitas lingkungan yang
dicirikan oleh tidak berfungsinya secara baik komponen-komponen lingkungan
sebagaimana mestinya. Degradasi lingkungan ini pada dasarnya disebabkan oleh
intervensi atau campur tangan manusia yang berlebihan. Degradasi atau penurunan
kualitas lingkungan hidup merugikan kehidupan manusia.
Degradasi lingkungan hidup disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu alam dan
manusia. Faktor alam yang menyebabkan degradasi lingkungan tidak dapat diprediksi
dan dihindarkan oleh manusia sepenuhnya.

B. Arsitektur Tropis
1. Kedekatan Arsitektur dengan Lingkungan
Lingkungan social, Salah satu upaya untuk menyediakan banyak tempat pertemuan
potensial yng dikembangkan dan ide dasar bahwa kedekatan (proximity) akan
membentuk hubungan social, misalnya tempat sosialisasi di ruang terbuka kota (public
space) bagi semua aktivitas publik baik individual maupun kolektif.
Lingkungan Alam, pendekatan arsitektur dengan lingkungan adalah ilmu bangun
membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota, landscape planning, urban
design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik sumber daya alam,
yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Arsitektur
lingkungan sangat berkaitan erat dengan arsitektur hijau (green architectur) karena
sama - sama berhubungan dengan  sumber daya alam.

2. Arsitektur yang secara prinsip responsif terhadap iklim tropis


Daerah tropis panas lembab mempunyai sifat curah hujan tinggi, kelembaban tinggi),
panas matahari sepanjang tahun (menyebabkan suhu relatif tinggi) dan kecepatan
angin yang relatif besar. Hal ini mengakibatkan bangunan yang berada didaerah ini
harus memiliki perlakuan khusus berkaitan dengan kenyamanan thermal
(Lippsmeier,G,1980). Daerah tropis mempunyai ciri matahari menyinari setiap tahunnya
yang menyebabkan daerah tersebut tidak pernah mengenal musim dingin. Beda
temperatur udara pada malam hari tidak terlalu drastis perubahannya. Arsitektur daerah
tropis aharus memiliki prinsip terhadap responsive iklim di daerah tropis seperti
misalnya memposisikan ventilasi rumah yang sesuai dengan masuknya udara untuk
sirkulasi.
Contohnya Bangunan Saoraja yang terletak di daerah Sulawesi tengah (Palu) yang
mempunyai iklim tropis lembab ini tergolong adaptif/responsif terhadap iklim setempat
(Palu). Bangunan panggung bagian bawah yang terbuka (kolong-kolong struktur),
membuat aliran angin dapat bebas melewati. Hal ini meminimalkan (menghapus)
eddies (bayangan angin) di balik bangunan dari datangnya angin.

3. Sikap/attitude dan pola pikir (mind setting) agar tidak merusak lingkungan dan
menyebabkan krisis energi.
Arsitektur tidak dapat mengelak dari tindakan perusakan lingkungan. Namun demikian,
arsitektur ekologis dapat digambarkan sebagai arsitektur yang hendak merusak
lingkungan sesedikit mungkin. Untuk mencapai kondisi tersebut, desain diolah dengan
cara memperhatikan aspek iklim, rantai bahan, dan masa pakai material bangunan.
Prinsip utama arsitektur ekologis adalah menghasilkan keselarasan antara manusia
dengan lingkungan alamnya.
Efisiensi energi sebenarnya bukanlah merupakan kriteria baru dalam disain arsitektur.
Rekonseptualisi perancangan arsitektur perlu dilakukan dengan pertimbangan
pertimbangan efisiensi energi, mengingat 36-45% kebutuhan energi nasional terserap
dalam sektor bangunan. Krisis energi ini ternyata memacu perkembangan arsitektur
baru dengan disain sadar energi (energy conscious design) yang berdasarkan
paradigmanya dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
 Arsitektur Bioklimatik (Bioclimatic Architecture/Low Energy Architecture)
Arsitektur yang berlandaskan pada pendekatan disain pasif dan minimum energi
dengan memanfaatkan energi alam iklim setempat untuk menciptakan kondisi
kenyamanan bagi penghuninya.
 Arsitektur Hemat Energi (Energy-Efficient Architecture) Arsitektur yang
berlandaskan pada pemikiran “meminimalkan penggunaan energi tanpa
membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan maupun produktivitas
penghuninya “ dengan memanfaatkan sains dan teknologi mutakhir secara aktif
 Arsitektur Surya (Solar Architecture) Arsitektur yang memanfaatkan energi surya
baik secara langsung (radiasi cahaya dan termal), maupun secara tidak
langsung (energi angin) kedalam bangunan, dimana elemen elemen ruang
arsitektur (lantai,dinding,atap) secara integratif berfungsi sebagai sistim surya
aktif ataupun sistim surya pasif
 Arsitektur Hijau (Green Architecture) Arsitektur yang berwawasan lingkungan
dan berlandaskan kepedulian tentang konservasi lingkungan global alami
dengan penekanan pada efisiensi energi (energy-efficient), pola berkelanjutan
(sustainable) dan pendekatan holistik (holistic approach).

C. Iklim Dunia
1. IKLIM DUNIA BERDASARKAN SISTEM KLASIFIKASI IKLIM MATAHARI
• Iklim Latitude Rendah (Low Latitude) / Tropis
 Topical Rain Forest/Warm humid equatorial climate
Hutan hujan tropis juga kerap disebut sebagai evergreen karena
keadaannya yang terus hijau sepanjang tahun. Iklim hujan tropis,
dikenal juga sebagai iklim khatulistiwa adalah iklim tropis yang
biasanya terdapat pada 10 sampai 15 derajat garis lintang khatulistiwa.
 Warm Humid Island Climate /trade wind climate
SUHU UDARA Suhu di permukaan laut umumnya berkisar antara 85–90
°F . Pacific High, dan dengannya zona trade-wind, bergerak ke utara.
 Tropical Hot-Dry Desert Climate
Iklimnya sangat panas. Suhu siang hari di musim panas dapat melebihi 40
°C. Namun, pada malam hari suhu bisa turun di bawah 0 °C. Iklimnya
sangat kering dengan curah hujan kurang dari 250 mm per tahun.
 Tropical Hot-Dry Maritime dessert climate
Iklim gurun atau iklim gersang adalah iklim di mana terjadi penguapan
berlebih di atas curah hujan. Permukaan yang biasanya di gurun, berbatu,
atau berpasir di iklim gurun menahan sedikit kelembapan dan
menguapkan sedikit curah hujan yang mereka terima. Mencakup 14,2%
dari luas daratan bumi, gurun panas adalah jenis iklim kedua yang paling
umum di bumi setelah iklim kutub. Ada dua variasi iklim gurun: iklim
gurun panas (BWh), dan iklim gurun dingin (BWk).
 Composite or Monsoon Climate
Iklim komposit atau monsun tidak selalu panas dan kering atau hangat
dan lembab. Karakteristik mereka berubah dari musim ke musim,
bergantian antara periode panjang, panas dan kering ke periode yang
lebih pendek dari curah hujan dan kelembaban tinggi.
 Tropical Upland Climate/ Tropical Altitude
sesuai dengan klasifikasi iklim Köppen kategori "Am". Iklim muson tropis
memiliki rata-rata bulanan suhu di atas 18 °C setiap bulan sepanjang
tahun. Iklim muson tropis merupakan iklim di antara iklim basah Af dan
Aw.
• Iklim Latitude Tengah (Mid latitude) dan Sub-Tropis
 Humid Subtropical
Iklim subtropis basah adalah zona iklim yang bercirikan musim panas
yang panas dan lembap, dan musim dingin yang nyaman. Jenis iklim ini
mencakup kategori iklim yang luas, jadi istilah "subtropis" mungkin tidak
kena dengan iklim musiman dingin.
 Dry Summer Subtropical (Mediteranian)
Penyebab utama Mediterania, atau iklim musim panas yang kering,
adalah punggungan subtropis yang sepanjang ke arah kutub
belahan bumi selama musim panas dan bermigrasi ke khatulistiwa
selama musim dingin karena meningkatnya perbedaan suhu utara-
selatan.
 Humid continental
Iklim kontinen lembap adalah sebuah kawasan iklim yang didefinisikan
oleh klimatologis Rusia-Jerman Wladimir Köppen pada 1900, yang dibagi
menurut perbedaan suhu musiman secara garis besar, dengan hangat
sampai panas pada musim panas dan dingin pada musim dingin.
Presipitasi biasanya tersebar sepanjang tahun.
 Marine West Coast
Pesisir Barat Laut merupakan bioma atau tipe iklim yang bercirikan iklim
sedang dengan curah hujan dan kelembapan yang tinggi. Di Amerika
Utara, ekoregion ini terbatas pada pita kecil di sepanjang lautan di Pacific
Northwest, dari California utara hingga melalui pantai Alaska.
 Midlatitude Steppe & Midlatitude desert
iklim padang rumput dan gurun di lintang tengah, tipe iklim utama dari
klasifikasi Köppen yang dicirikan oleh kondisi suhu yang sangat
bervariasi, dengan rata-rata tahunan menurun dan rentang tahunan
meningkat ke arah kutub, dan curah hujan yang relatif sedikit. Iklim ini
biasanya terletak jauh di dalam pedalaman benua dan bersebelahan
dengan iklim gurun tropis Amerika Utara dan Selatan dan Asia Tengah.
• High Latitude Climates
 Subartic
Sub-Arktika adalah sebuah wilayah di Belahan Bumi Utara tepat di selatan
Kutub Utara yang benar dan meliputi banyak wilayah Alaska, Kanada,
Islandia, utara Skandinavia, Siberia, Kepulauan Shetland, dan
Cairngorms. Secara umum, wilayah Sub-Arktika berada di antara 50°LU
dan 70°LU, tergantung pada iklim setempat.
 Tundra
Tundra adalah suatu bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon
dengan rendahnya suhu lingkungan sekitar. Oleh karena itu, daerah ini
disebut daerah tanpa pohon. Tundra terdapat di wilayah bumi sebelah
utara, juga ditemukan di dekat antartika, dan terdapat di puncak
pegunungan yang tinggi.
 Ice Cap
udung es adalah massa es yang menutupi daratan seluas kurang dari 50
000 km². Massa es yang menutupi daratan seluas lebih dari 50 000 km²
disebut lembar es. Tudung es tidak terhambat oleh fitur-fitur topografis.
Sebaliknya, massa es dengan ukuran sama yang terhambat oleh fitur
topografis disebut ladang es.

2. Pembagian Iklim
Daerah iklim tropis : 0o–23,5oLU/LS
Iklim tropis terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia.
Daerah iklim sub tropis : 23,5o–40oLU/LS
 Iklim sub tropis tepatnya berada di Kawasan mediterania seperti Yunani dan Italia,
iklimnya hangat.
Daerah iklim sedang : 40o–66,5oLU/LS
Iklim sedang diketahui memiliki empat jenis musim. Di antaranya yaitu musim panas,
musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Iklim ini dapat dijumpai di negara
Jepang, Cina, dan Korea.
Daerah iklim dingin : 66,5o–90oLU/LS
Iklim dingin ini dapat dijumpai di Asia Utara dan pada bagian negara Rusia tepatnya
Siberia.

3. Wilayah Tropis
• Sebagian dari Amerika
• Sebagian dari Amerika Latin
• Sebagian Besar dari Afrika
• Sebagian dari Timur Tengah
• Sebagian dari India
• Sebagian dari Asia Tenggara
• Indonesia
• Sebagian dari Australia

Landasan teori
Wilayah: 15o LU dan LS
• Kota: Lagos, Darussalam, Mombasa, Kolombo, Singapur, Jakarta.
• Karakteristik Iklim
o Ta : Mean Max ± 27-32oC, Mean Min ± 21-27oC
o Diurnal dan annual Ta rendah
o RH: sebagian besar waktu 75%, dapat bervariasi 50%-100%,
o Vapour Pressure steady→ 2500-3000 N/m2
o Precipitasi tinggi (High Rainfall) ± 2000-5000mm
Lingkungan Tropis
WARM-HUMID
• Wilayah: 15o LU dan LS
• Kota: Lagos, Darussalam, Mombasa, Kolombo, Singapur, Jakarta.
• Karakteristik Iklim
o Langit berawan 60%-90% (cloud cover)
o Radiasi matahari tinggi, langsung dan
difus
o Angin→ rendah, dengan satu atau
dua arah dominan
o Vegetasi → Tumbuh dengan cepat
dan sulit dikendalikan.
o Tanah merah-cokelat
 Belahan Utara:
▪ Bulan terdingin: Desember/Januari
▪ Bulan Terhangat: April-Augustus, dengan tingkat presipitasi yang tinggi
• Belahan Selatan:
▪ Bulan terdingin : April-Juli
▪ Bulan Terhangat : Oktober-Februari, dengan tingkat presipitasi yang tinggi
• Karakteristik khusus
▪ Material bangunan organik cepat pudar/usang, metal mudah berkarat
▪ Nyamuk dan serangga sangat banyak
▪ Petir muncul 120-140 hari setahun

WARM-HUMID ISLAND
Wilayah: Pulau-pulau yang berada di garis katulistiwa dan zona wilayah angin pasat
Contoh : pulau karibian, filipina, dan kepulauan lainnya.
• Karakteristik Iklim
o Ta : Mean Max ± 29-32oC, Mean Min ± 24oC dapat mencapai 18oC
o Diurnal 8degC dan annual 14degC
o RH: 55%-100%,
o Vapour Pressure steady→ 1750-2500 N/m2
o Precipitasi tinggi ± 1250-1800mm per annum
 Belahan Utara:
▪ Bulan terdingin: Desember/Januari
▪ Bulan Terhangat: April-Augustus, dengan tingkat presipitasi yang tinggi
• Belahan Selatan:
▪ Bulan terdingin : April-Juli
▪ Bulan Terhangat : Oktober-Februari, dengan tingkat presipitasi yang tinggi
• Karakteristik khusus
▪ Angin siklon dan badai dengan kecepatan angin 45-70m/s, sehingga
menyebabkan kerusakan musiman yang sangat serius.
▪ Kandungan garam dalam udara yang tinggi menyebabkan korosi pada daerah
pantai
HOT-DRY DESSERT CLIMATE
Wilayah: wilayah yang berada pada dua lintang 15oC – 30oC utara dan selatan
ekuator, Contoh : Baghdad, Libya, negara-negara di Sahara, Amerika selatan bagian
utara, China Utara.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim panas dan dingin
o Ta : Mean Max (hot season) ± 43-49oC (58oC), Mean Min ± 24oC-30oC, Mean
Max (cool season) ± 27-32oC, Mean Min ± 10oC-18oC.
o Diurnal 17-22degC
o RH: 10%-55%
o Vapour Pressure steady→ 750-1500 N/m2
o Precipitasi rendah ± 50-155mm per annum
wilayah yang berada pada dua lintang 15oC – 30oC utara dan selatan ekuator, Contoh :
Baghdad, Libya, negara-negara di Sahara, Amerika selatan bagian utara, China Utara.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim panas dan dingin
o Langit cerah
o Radiasi matahari tinggi dan langsung
o Angin→ lokal, panas dan membawa debu dan pasir, dan sering berkembang
menjadi badai debu.
o Vegetasi → kurang, susah ditumbuhkan
o Tanah berdebu dan sangat kering karena kurang menyimpan air.
• Belahan Utara:
▪ Bulan terdingin: Desember/Januari
▪ Bulan Terpanas: may-september
• Belahan Selatan:
▪ Bulan terdingin : Juni-Juli
▪ Bulan Terpanas : Nopember-Maret
• Karakteristik khusus
▪ Badai pasir sering terjadi selama beberapa bulan tertentu.
▪ Ta yang tinggi pada siang hari dan pendinginan yang sangat cepat pada malam
hari menyebabkan material retak dan pecah.

HOT-DRY MARITIME DESSERT CLIMATE


Wilayah: berada pada dua lintang 15oC – 30oC utara dan selatan ekuator, dimana
terdapat pertemuan antara laut dan benua. Merupakan iklim yang sangat tidak
bersahabat di bumi, Contoh : Kuwait, Antofagasta, Karachi.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim, panas dan dingin
o Ta : Mean Max (hot season) ± 38oC, Mean Min ± 24oC-30oC, Mean Max (cool
season) ± 21-26oC, Mean Min ± 10oC-18oC.
o Diurnal 9-12degC (diurnal yang lebih besar terjadi pada musim dingin)
o RH: 50%-90%
o Vapour Pressure steady→ 750-1500 N/m2
o Precipitasi rendah
Wilayah: berada pada dua lintang 15oC – 30oC utara dan selatan ekuator, dimana
terdapat pertemuan antara laut dan benua. Merupakan iklim yang sangat tidak
bersahabat
di bumi. Contoh : Kuwait, Antofagasta, Karachi.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim, panas dan dingin
o Langit sedikit berawan, silau
o Radiasi matahari tinggi dan langsung, dengan sedikit cahaya difuse
dibandingkan dengan hot-dry desert climate.
o Angin→ sebagian besar lokal, angin pantai→ siang(laut-darat), malam
sebaliknya.
o Vegetasi → kurang, rumput kering
o Tanah dan batu berwarna cokelat atau merah, kering dan berdebu sepanjang
tahun. Silau tanah dapat sangat tinggi
• Belahan Utara:
▪ Bulan terdingin: Desember/Januari
▪ Bulan Terpanas: may-september
• Belahan Selatan:
▪ Bulan terdingin : Juni-Juli
▪ Bulan Terpanas : Nopember-Maret
• Karakteristik khusus
▪ Badai debu dan pasir dapat terjadi selama beberapa bulan tertentu.
▪ Kandungan garam di udara mempercepat korosi

COMPOSITE OR MONSOON CLIMATE


Wilayah: berada pada daratan luas di dekat garis tropis
cancer dan capricorn, sehingga jauh dari equator. Contoh : Lahore, Mandalay,
Asuncion, Kano, New Delhi.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim, 2/3 tahun panaskering dan 1/3 tahun warm-
humid
o Ta : Mean Max (hot-dry) ± 32-43oC, Mean Min ± 21-27oC, Mean Max (warm-
humid) ± 27-32oC, Mean Min ±24oC-27oC. Mean Max (cool-dry) up to 27oC,
Mean Min ± 4-11oC
o Diurnal 11-22degC, 3-6degC, 11-22degC
o RH: 20-55% (dry), 55-99% (wet)
o Vapour Pressure steady→ 750-1500 N/m2
o Precipitasi 500-1500mm annual, sedikit/ tidak ada hujanpada dry season.
Wilayah: berada pada daratan luas di dekat garis tropis cancer dan capricorn, sehingga
jauh dari equator. Contoh : Lahore, Mandalay, Asuncion, Kano, New Delhi.
• Karakteristik Iklim, terdiri dari dua musim, 2/3 tahun panaskering dan 1/3 tahun warm-
humid
o Langit → humid (sangat berawan), dry (cerah dan langit biru tua)
o Radiasi matahari, kondisinya antara radiasi di iklim warm-humid dan hot –dry
desert
o Angin→ panas dan berdebu (dry priode). Perubahan arah angin utama pada
awal musim hangat lembab. Angin muson cukup kuat.
o Vegetasi → kurang, dan dapat tumbuh dengan cepat saat musim hujan.
o Tanah berwarna cokelat atau merah dapat berubah menjadi hijau pada musim
hujan.
• Belahan Utara:
▪ Bulan terdingin: November/Februari
▪ Bulan Terpanas: Maret-Juni
▪ Bulan Hujan: Juni-September
• Belahan Selatan:
▪ Bulan terdingin: Juni/September
▪ Bulan Terpanas: Oktober-Januari
▪ Bulan Hujan: Desember-Maret
• Karakteristik khusus
▪ Badai debu dan pasir dapat terjadi selama beberapa bulan tertentu.
▪ Kandungan garam di udara mempercepat korosi.
UPLAND CLIMATE/ TROPICAL ALTITUDE
Wilayah: Daerah pegunungan dan dataran tinggi dengan altitude 900-1200m dpl,
Contoh : Addis Abba, Mexico City dan Nairobi.
• Karakteristik Iklim, variasi musiman kecil pada daerah dekat equator, semakin besar
ketika jauh dari ekuator.
o Ta : Mean Max ± 24-30oC, Mean Min ± 10-13oC, pada beberapa lokasi bisa
mencapai 4◦C
o Diurnal range tinggi, Annual range rendah di ekuator dan tinggi di tropic
cancer dan capricorn.
o RH: 20-55% (dry), 55-99% (wet)
o Vapour Pressure steady→ 800-1600 N/m2
o Precipitasi bervariasi namun hujan jarang kurang dari 1000mm annual.
Wilayah: Daerah pegunungan dan dataran tinggi dengan altitude 900-1200m dpl,
Contoh : Addis Abba, Mexico City dan Nairobi.
• Karakteristik Iklim, variasi musiman kecil pada daerah dekat equator, semakin besar
ketika jauh dari ekuator.
o Langit → cerah dan sedikit berawan 40%.
o Radiasi matahari, sangat kuat pada saat cerah.
o Angin→ variabel, dominan timur-laut dan barat-daya.
o Vegetasi → hijau, dan kering pada musim panas.
o Tanah berwarna cokelat atau merah
• Karakteristik khusus
▪ Kabut pada malam hari
▪ Kehilangan panas yang sangat cepat pada malam hari pada periode kering
▪ Badai petir, elektric discharge udara-tanah.
REFERENSI

❑ Evans, Martin (1980), Housing, Climate and Comfort, The Architectural Press,
London.

❑ Koeningsberger et al. (1978), Manual of Tropical Housing and Building Part 1:


Climatic Design, Longman, London.

❑ Lippsmeier,George. (1994), Bangunan Tropis, Jakarta: Erlangga.

❑ Markus, T.A and E.N Morris. (1980), Buildings, Climate and Energy, Pitman, London.

❑ Moore, Fuller. (1993), Environmental Control Systems: Heating Cooling Lighting,


McGraw-Hill, USA.

❑ Cofaigh, Eoin O., Olley, John A. and Lewis Owen. 1998, The Climatic Dwelling: An
Introduction to Climate Responsive Residential Architecture, London: James&James

Anda mungkin juga menyukai