Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Akuntansi Sumber Dana Bank 2 (Deposito dan SBPU)”


Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perbankan (A)

Oleh:
Kelompok 3
1. Bintang Sukma Pertiwi (190810301129)
2. Nova Amanda Sakinah Rahmasari (190810301138)
3. Fitra Yuli Amelinda (190810301110)
4. Citra Wahyu Ningsih (190810301150)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah , karena


dengan berkah, rahmat, serta karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini dengan baik. Makalah ini disususn untuk ditujukan sebagai
pemenuhan salah satu tugas mata kuliah akuntansi perbankan.

Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Faqih Ulil Abshor,


SE, M. Akun selaku Dosen dari mata kuliah Akuntansi Perbankan kelas A yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan kami dalam ilmu
manajemen keuangan.

Makalah dengan judul “Akuntansi Sumber Dana Bank 2 (Deposito dan


SBPU)” dalam penyusunannya mendapatkan banyak dukungan serta bantuan dari
berbagai pihak,sehingga penulisan dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu penulis
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan
dan bantuan dalam pernulisan makalah.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari dalam penyusunan


makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
menerima kritik dan saran yang membangun agar penulis penulis dapat menyusun
makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai
referensi bacaan untuk menambah pengetahuan, dan semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang menggunakan.

Banyuwangi, 23 Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
2.1 Deposito.....................................................................................................6
2.1.1 Deposito Berjangka............................................................................6
2.1.2 Sertifikat Deposito.............................................................................8
2.2 Surat Berharga Diterbitkan........................................................................9
2.2.1 Surat Berharga Pasar Uang yang Diperdagangkan............................9
2.2.2 Perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia...................................10
2.2.3 Akuntansi Surat Berharga Diterbitkan.............................................10
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..............................................................................................11
REFERENSI..........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi adalah salah satu cabang ilmu yang dibutuhkan oleh setiap
kalangan. pengertian akuntansi adalah suatu seni ilmu sistem informasi yang
didalamnya menyangkut pencatatan pengklasifikasian dan pengikhtisaran
dengan cara yang benar dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian
yang secara keseluruhan mempunyai sifat keuangan serta adanya penjelasan
hasil pencatatan yang disajikan dalam laporan keuangan ilmu akuntansi yang
diperlukan diberbagai kalangan. Termasuk di setiap lembaga keuangan bank
dan juga lembaga keuangan bukan bank atau LKBB salah satu produk yang
ditawarkan bank kepada masyarakat adalah deposito berjangka, sertifikat
deposito, surat berharga pasar uang dan lain sebagainya
Bank adalah salah satu lembaga yang membutuhkan adanya akuntansi di
dalam menjalankan operasionalnya. Bank adalah suatu badan atau lembaga
keuangan yang tidak hanya mengemban tugas sebagai pelayanan penyaluran
kredit tetapi juga bertindak sebagai pelayanan jasa-jasa dalam bentuk
pengamanan pengawasan harta milik baik bagi perorangan kelompok maupun
perusahaan. Dengan adanya ilmu akuntansi yang memasuki semua bidang
khususnya perbankan pada akhirnya memiliki sistem pencatatan akuntansi
sendiri yang bisa dikenal dengan akuntansi perbankan. Bank memiliki
kegiatan utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat lalu menyalurkan nya
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dan yang dihmpun dari
masyarakat ini menjadi modal bagi bank dalam menjalankan kegiatan
operasionalnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana konsep dari deposito berjangka?
2. Bagaimana konsep dari sertifikat deposito?
3. Bagaimana konsep dari perdagangan surat berharga pasar uang?
4. Bagaimana konsep dari akuntansi surat berharga yang diterbitkan?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui konsep dari deposito berjangka?
2. Mengetahui konsep dari sertifikat deposito?
3. Mengetahui kosep dari perdagangan surat berharga pasar uang?
4. Mengetahui konsep dari akuntansi surat berharga yang diterbitkan

1.4 Manfaat Penelitian


Menjadi tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan pembaca
mengenai konsep dari deposito dan surat berharga.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deposito
Deposito merupakan sebuah simpanan yang disimpan oleh masyarakat
maupun pihak ketiga dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu tertetu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara bank dan
masyarakat atau pihak ketiga tersebut. Perjanjian yang dibuat oleh bank dan
pihak yang bersangkutan akan menentukan waktu dari jatuh tempo dalam
deposito tersebut, dimana apabila tanggal penarikan sudah jatuh tempo maka
penarikan dapat dilakukan. Pada bank yang memiliki kondisi memerlukan
dana likuiditas yang cukup besar, maka deposito semakin lama waktu jatuh
temponya maka tingkat suku bunga nya akan semakin tinggi. Sebaliknya
apabila pada kondisi ekonomi normal, semakin lama waktu jatuh tempo
deposito maka semakin kecil tingkat suku bunga tersebut.

2.1.1 Deposito Berjangka


Pembukaan Deposito
Pihak yang akan membuka deposito disebut dengan istilah “deposan”.
Deposan agar dapat membuka deposito dapat menggunakan setoran
tunai, cek, bilyet giro, bukti transfer masuk wesel, atau warkat yang
lainnya dengan syarat disepakati oleh bank. Deposan pada saat
menyetorkan warkat, warkat tersebut haruslah warkat yang suadh
efektif, artinya sudah dapat diuangkan. Nantinya Bank akan melakukan
pencatatan pada rekening pada waktu telah diuangkan, deposito tersebut
akan dicatat berdasarkan nilai nominalnya.
Contoh : 31 Mei 2018 Reni Membuka deposito berjangka pada Bank
Mitra Niaga Semarang dengan nominal Rp50.000.000, bunga 18% pa,
dengan jangka waktu 3 bulan. Untuk itu Reni menyerahkan bilyet giro
atas nama Reni sebesar Rp20.000.000, cek bank Mitra Niaga Semarang
yang ditarik oleh Sinta sebesar Rp10.000.000, transfer masuk dari Bank
Mitra Niaga cabang bandung Rp10.000.000 dan kekurangannya dibayar
tunai . pajak bunga 15%. Pencatatan Transaksi sebagai berikut :

Tangga Rekening Debit Kredit


l
31 Mei Giro Reni 20.000.000
2018
Giro Sinta 10.000.000
RAK. Cabang Bandung 10.000.000
Kas 10.000.000
Deposito Berjangka 50.000.000

Bunga Deposito Berjangka


Pada waktu belangan ini, nbank mulai melakukan perhitungan
terhadap bunga harian bank untuk deposito. Hal ini berarti bahwa pada
setiap berapa hari deposito mengendap akan terdapat bunga seperti
yang berlaku pada tabungan , namun bedanya dengan tabungan adalah
deposito tetap akan terikat dengan jangka waktu deposito. Bunga
nantinya akan diberikan oleh bank dengan minimal pengendapan
deposito adalah 1 bulan, oleh karena itu pada tanggal berapapun
deposito dibuka maka akan dihitung sela periode 1 bulannya. Contoh
apabila deposito dibuka akhir bulan seperti 31 januari maka nantinya
bunga akan jatuh tempo pada tanggal 28 atau 29 februari, namun
apabila deposito tidak dibuka pada tanggal akhir bulan maka nantinya
jatuh tempo bunga akan jatuh tempo pada tanggal yang sama pada
bulan berikutnya contoh dibuka pada tanggal 16 Maret maka akan jatuh
tempo bunga pada tanggal 16 April.
Pencatatan Deposito Jatuh Tempo
Dicintihkan apabila deposito penarikan bunga jatuh pada tanggal 5
maka bank akan melakukan pembukuan Bungan 2 kali yaitu pada saat
jatuh tempo bunga serta penarikan bunga. Bersamaan dengan itu maka
penarikan deposito akan diasumsikan jatuh pada tanggal yang sama
yaitu 5. Dalam kasus tersebut bank juga akan melakukan pembukuan
sebanyak 2 kali yaitu pada saat jatuh tempo dan saat deposito ditarik.
Apa yang akan terjadi apa bunga serta deposito pada saat jatuh tempo
ditarik bersamaan dengan tanggal jatuh tempo tersebut?. Maka dalam
hal ini bank akan melakukan pembukuan 1 kali .
Perpanjangan Deposito Berjangka
Terdapat dua cara dalam memperpanjang deposito yang telah jatuh
tempo. Dua cara tersebut antara lain:
a. Perpanjangan Otomatis
Perpanjangan deposito ini dilakukan atas permintaan atau kemauan
dari deposan yang telah dibuat atau diperjanjikan pada saat
pembukaan deposito. Oleh sebab itu, baik pihak bank ataupun
deposan tidak perlu saling menghubungi terkait dengan
perpanjangan deposito.
b. Perpanjangan Biasa
Perpanjangan deposito ini dilakukan jika terdapat kesepakatan
antara deposan dengan bank di kemudian hari ketika jatuh tempo.
Perpanjangan dengan cara ini dapat berasal dari inisiatif deposan
ataupun inisiatif bank untuk nasabah bank.
Untuk pencatatannya, baik perpanjangan otomatis maupun
perpanjangan biasa, keduanya tidak ada perbedaan. Letak dari rekening
deposito lama berada didebit sedangkan sisi kredit ada rekening
deposito baru. Sehingga bank akan mencatat seperti berikut:

Dr. Deposito Berjangka (Lama) Rp xxx


Cr. Deposito Berjangka (Baru) Rp xxx
Penarikan Deposito Berjangka Sebelum Jatuh Tempo
Umumnya penarikan deposito dilakukan setelah jatuh tempo,
karena dalam perjanjian telah tercantum jangka waktu bersangkutan.
Tetapi dalam praktiknya, terdapat kemungkinan bahwa deposito ditarik
oleh deposan sebelum jatuh tempo. Penarikan tersebut tentunya akan
memberikan dampak pada bank. Dampak tersebut berupa terganggunya
likuiditas bank, karena sejatinya bank akan menyiapkan dana untuk
pembayaran sesuai dengan tanggal pembayaran. Sehingga bank
konvensional akan mengenakan penalty tertentu terhadap deposan yang
menarik deposito sebelum jatuh tempo atau tanggal pembayarannya.
Penalty tersebut akan dicatat sebagai pendapatan lain-lain bank. Setiap
bank memiliki kebijakan penalty yang tidak sama. Akan tetapi, secara
umum adalah:
a. Perhitungan penalty berasal dari sekian persen tertentu dari bunga
sebelum pajak.
b. Perhitungan penalty berasal dari sekian persen tertentu dari bunga
setelah pajak.
c. Perhitungan penalty berasal dari sekian persen tertentu dari nominal
deposito.
Perpindahan Deposito Berjangka Antar kantor Cabang
Deposito yang sudah dibuka di cabang bank tertentu dapat
dilakukan pemindahan ke cabang bank yang sama di kota lain.
Perpindahan deposito ini merupan permintaan dari deposan (contohnya
akibat pindah domisili). Perpindahan deposito berjangka antarkantor
cabang dapat menyebabkan hubungan rekening antarkantor. Di sisi lain,
pentingnya untuk pengalokasian beban bunga yang sudah berjalan.
Pengalokasian tersebut didasarkan pada lamanya pengendapan deposito
di suatu cabang.

2.1.2 Sertifikat Deposito


Sertifikat deposito pada dasarnya memiliki kesamaan dengan
deposito berjangka yaitu simpanan dana pihak ketiga atau masyarakat
yang terikat oleh jangka waktu. Namun ada perbedaannya yaitu
sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk (pembawa) sedangkan
deposito berjangka diterbitkan atas tunjuk (nama) karena deposito ini
diterbitkan atas pembawa itu berarti siapa saja boleh menarik sertifikat
deposito selama bisa menunjukkan sertifikat deposito tersebut kepada
bank penerbit. Selain itu juga sertifikat deposito juga dapat
diperdagangkan oleh masyarakat setelah mendapatkan izin dari bank
indonesia. Perbedaan lain yang membedakan dengan deposito
berjangka adalah bahwa bunga sertifikat deposito diperhitungkan pada
saat di muka dan dibayarkan di depan.

2.2 Surat Berharga Diterbitkan


2.2.1 Surat Berharga Pasar Uang yang Diperdagangkan
Kebutuhan bank akan dana bisa didapat dan dipenuhi dari berbagai
sumber dana yang ada salah satunya dengan melalui penjualan surat
berharga pasar uang atau yang biasa disebut SBPU. SBPU ini adalah
surat berharga yang diterbitkan dan ditandatangani oleh nasabah yang
pada umumnya dilakukan sebagai jaminan atas pelunasan sebuah utang
nasabah kepada bank yang bersangkutan. Surat berharga pasar uang
yang telah diterima oleh nasabah sebagai jaminan pelunasan selanjutnya
akan menjadi aset bank. Dengan demikian bank mempunyai hak untuk
memperjual belikan atau mempertahankannya melalui pasar uang antar
bank. Surat berharga diperdagangkan di pasar uang inilah yang
selanjutnya disebut surat berharga pasar uang. Perdagangan surat
berharga pasar uang bisa dilakukan antar bank komersial dengan bank
sentral atau bank indonesia atau dengan masyarakat umum selama
memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bank
indonesia. Namun pada kenyataannya praktek yang sering digunakan
adalah dengan bank indonesia perdagangan surat berharga pasar hanya
dilakukan dengan bank indonesia dilakukan secara lelang dengan sistem
diskonto. Surat berharga pasar uang yang diperdagangkan terdiri dari:
1. Surat sanggup (aksep / Promes) yang berupa:
a. Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka
penerimaan kredit dari bank atau lembaga keuangan bukan bank
untuk membiayai kegiatan tertentu
b. Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka
pinjaman antar bank
2. Surat wesel dapat berupa:
a. Surat wesel yang ditarik oleh suatu bangun dan dia ke sekolah
pihak lain dalam rangka transaksi tertentu penarik atau pihak
tertarik adalah nasabah bank atau lembaga keuangan bukan bank
b. Surat restoran ditarik oleh nasabah bank atau lembaga keuangan
bukan bank dan diakses oleh bank atau lembaga keuangan
bukan bank dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai
kegiatan tertentu
2.2.2 Perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia
gg

2.2.3 Akuntansi Surat Berharga Diterbitkan


kk
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Deposito merupakan sebuah simpanan yang disimpan oleh masyarakat
maupun pihak ketiga dimana penarikannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu tertetu sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara bank dan
masyarakat atau pihak ketiga tersebut.
Surat berharga diperdagangkan di pasar uang inilah yang selanjutnya
disebut surat berharga pasar uang. Perdagangan surat berharga pasar uang bisa
dilakukan antar bank komersial dengan bank sentral atau bank indonesia atau
dengan masyarakat umum selama memenuhi persyaratan dan ketentuan yang
telah ditetapkan oleh bank indonesia. Namun pada kenyataannya praktek yang
sering digunakan adalah dengan bank indonesia perdagangan surat berharga
pasar hanya dilakukan dengan bank indonesia dilakukan secara lelang dengan
sistem diskonto.
REFERENSI
Iskandar, Syamsu. Akuntansi Perbankan: dalam Rupiah dan Valuta Asing. Bogor:
In Media. 2017. Kode (A)
Taswan. Akuntansi Perbankan : Transaksi dalam Valuta Rupiah. Yogyakarta.
STIM YKPN. 2019.
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, revisi
2015

Anda mungkin juga menyukai