2. Tujuan Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya
inersia (vsp) terhadap gaya viskos (µ/L) yang mengkuantifikasikan
hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi aliran tersebut. 0.316
f=
Bilangan ini digunakan untuk mengidentifikasi jenis aliran yang ℜ
0.25
b. Perlakuan
● Amati beda tinggi Air Raksa pada setiap manometer selama 5
detik, catat hasil.
● Tampung air dengan gelas selama 5 detik ukur, hitung volume
air yang ditampung, kemudian catat hasil.
● Lakukan 10 kali pengulangan dengan menutup keran output
sebanyak 1 x 360o tiap pengulangan.
● Catat hasil pengamatan
2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu memahami konsep kehilangan tekanan dan
perhitungan headloss pada berbagai perlakuan dalam sistem
perpipaan.
b. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh kehilangan head dalam
pipa terhadaap pengaliran fluida di dalamnya.
3. Dasar Teori
Apabila fluida dilewatkan ke dalam pipa, maka akan terjadi
gesekan antara pipa dengan fluida tersebut (friction losses) dan
perubahan pola aliran karena fluida harus mengikuti bentuk dari
dindingnya. Penerapan prinsip-prinsip mekanika fluida dalam
penggunaannya selalu terjadi kerugian tekanan (head loss) atau
penurunan tekanan (pressure drop). Dengan mengetahui kerugian
tekanan pada pada suatu sistem yang memanfaatkan fluida mengalir
MATERI III
KEHILANGAN HEAD PADA BERBAGAI SAMBUNGAN
sebagai media, akan menentukan tingkat efisiensi penggunaan energi VD
ℜ=
(Munson, 2011). v
Head loss sangat merugikan di dalam sistem perpipaan karena
head loss dapat menurunkan tingkat efisiensi aliran fluida. Salah satu Dimana:
penyebab head loss adalah konstruksi desain dari sistem perpipaan Re : Bilangan Reynold
tersebut. Jika konstruksi memiliki percabangan yang lebih banyak V : Kecepatan rata-rata (m/s)
maka akan memperbesar rugi alirannya, selain itu aliran yang semula D : Diameter dalam pipa (m)
dalam keadaan laminar pada saat melalui pipa lurus yang koefisien v : Viskositas (kg/ms)
gesekannya besar akan berubah menjadi aliran turbulen. Kondisi Apabila aliran laminar (Re < 2100), faktor gesekan (f) dapat
aliran turbulen inilah yang dapat merugikan dalam sistem perpipaan dicari dengan pendekatan rumus:
tersebut, seperti akan menimbulkan getaran dan juga pengelupasan 64
f=
dinding pipa. Selain itu akibat yang paling mendasar dengan adanya ℜ
rugi-rugi aliran (head loss) ialah dapat menyebabkan besarnya energi
yang dibutuhkan untuk menggerakan aliran fluida yang berdampak dan bila aliran turbulen ( Re > 4000 ), faktor gesekan (f) dapat dicari
meningkatnya penggunaan listrik pada mesin penggerak fluida dengan Diagram Moody.
seperti pompa (Helmizar, 2010).
Menurut Zainudin (2012), kerugian Headloss meliputi:
a. Kerugian Mayor
di Kerugian head akibat dari gesekan dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan Darcy-Weisbach yaitu:
2
LV
hf =f
d2 g
Dimana:
Hf : Mayor loss (m)
F : Faktor gesekan pada pipa
L : Panjang pipa (m)
V : Kecepatan fluida dalampipa (m/s)
d :Diameter dalam pipa (m)
g : percepatan gravitasi (9,81)
Harga f (faktor gesekan) didapat dari diagram Moody sebagai
fungsi dari bilangan Reynold (Reynolds Number), yang nilainya
dapat dilihat pada grafik sebagai fungsi dari nominal diameter pipa
dan kekasaran permukaan dalam pipa yang tergantung dari jenis
material pipa. Untuk Re < 2300 aliran bersifat laminar, 2300 < Re <
4000 maka aliran bersifat transisi dan untuk Re > 4000 aliran bersifat
turbulen.
v2
hm=k
2g
Dimana:
hm : Minor loss (m)
k : koefisien kerugian
v : kecepatan (m/s)
g : percepatan gravitasi (9,81)
Jenis-jenis Minor Losses seperti kehilangan akibat perubahan
penampang atau belokan. Untuk kehilangan akibat perubahan
penampang Kl dapat dicari dari nilai perbandingan A1/A2 kecuali
perubahan penampang menyudut yang dapat dilihat pada tabel dan
untuk belokan dapat dilihat pada diagram belokan.
b. Kerugian Minor
Kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang
terjadi pada katup-katup,sambungan belokan, dan perubahan
penampang yang tidak konstan. Pada aliran yang melewati belokan
dan katup head loss minor yang terjadi dapat dihitung dengan
rumusan Darcy-Weisbach yaitu:
4. Alat dan Bahan Praktikum
a. Rangkaian pipa
b. Penyangga ● Ukur beda tinggi Air Raksa setiap 5 detik sekali pada tiap
c. Tandon input perlakuan sebagai besarnya tekanan.
d. Tandon output ● Lakukan pengulangan sebanyak 5 kali pengulangan.
e. Air ● Catat hasil
f. Stop kontak
● Lakukan Perhitungan besarnya kehilangan energi tekanan pada
g. Selang
h. Pompa tiap perlakuan.
i. Pipa input
j. Pipa output 6. Tabel dan Data Pengamatan
k. Kran input
l. Kran kontrol
m. Kran output
n. Piezometer
o. Sambungan mengecil lurus
p. Sambungan membesar lurus
q. Sambungan mengecil menyudut
r. Sambungan membesar menyudut
s. Sprinkle kecil
t. Sprinkle besar
u. Belokan 90o
v. Tussen klep
w. Papan
x. Air raksa
y. Mistar
5. Langkah Kerja
a. Mempersiapkan AlatSiapkan alat dan bahan praktikum.
● Pancing pompa dengan air hingga meluber.
● Buka penuh keran input, keran output, dan keran kontrol secara
berturut-turut.
● Hubungkan stopkontak pada pompa dengan sumber arus listrik,
nyalakan pompa dan tunggu hingga air pada rangkaian mengalir
stabil.
● Putar keran kontrol sebanyak 4 kali kearah stop
b. Perlakuan
MATERI IV Bila yang digunakan pertama Manning maka besarnya aliran (Q) adalah
DIMENSI SALURAN TERBUKA A 2/ 3 1 /2
Q= AV = R S
n
1. Pendahuluan
Aliran terbuka adalah aliran fluida cair dalam saluran dengan
permukaan bebas. Aliran ini terjadi disebabkan oleh adanya kemiringan
saluran dan kemiringan cairannya. Pemecahan aklurat masalah aliran
sulit dan tergantung dari data eksperimen yang berlaku untuk kisaran
kondisi. Aliran saluran terbuka dapat terjadi pada kondisi aliran steady,
seragam (uniform), tidak seragam (non uniform), atau aliran laminer.
2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu menghitung besarnya koefisien manning
b. Mahasiswa mampu menentukan kedalaman dan jumalah aliran
pada berbagai debit aliran dan berbagai kemiringan saluran Gambar 2.3 Garis gaya pada aliran searah saluran terbuka
c. Mahasiswa mampu menentukan dimensi/penampang lintang
terbaik /termurah pada berbagai debit aliran untuk saluran segi Koefisien kekasaran manning dapat diperoleh dengan rumus Chezy
empat dan saluran trapezoidal Manning :
2 1
A 3 2
n= . R .S
3. Dasar Teori Q
Persamaan aliran steady; uniform dirumuskan oleh Chezy : V =C √ ❑ dimana bila nilai n ini sangat dipengaruhi oleh lapisan dasar dan
Dimana : V = kecepatan rata-rata (m/s) samping dalam saluran.
C = koefisien Chezy Aliran dengan koefisien kekasaran yang sama dengan menggunakan
R = jari-jari hidraulik rumus Chezy Manning dapat digunakan untuk menghitung dimensi
S = kemiringan dasar saluran
penampang saluran untuk mengalirkan Q tertentu dengan ketentuan:
Nilai dapat diperoleh dari salah satu rumus berikut:
C=√ ❑ 1. Energi spesifik terkendali.
C=23+¿ ¿ ¿ (Kuttens) 2. Penampang lintang yang terbaik (biaya termurah).
R 1/ t
C= (Manning) Hubungan E dan Y
n
87 Hubungan energi (E) dan kedalaman (Y) dapat dijelaskan dengan
C= (Bazin)
¿¿ gambar grafik berikut
( )
1
( )
2
ft C ε (Powell)
C =−42 log +
5 RE R
Gambar 3.2 Grafik Hubungan energi (E) dan kedalaman (Y) Saluran
Gambar 3.1 Grafik Hubungan energi (E) dan kedalaman (Y) Saluran Sembarang
Segi Empat
Pada Gambar 3.2 digunakan untuk Saluran Segiempat, maka:
Pada Gambar 3.1 digunakan untuk Saluran Segiempat, maka:
( )
2
dE Q2 −2 dA Q dA
= 1+ = 1- =0
()
Q 2 y A dy
3
dy A g dy
3
E=y+
V2
2g
=¿ y +
1
2g
b =y+
y
1 q 2
2g y () '
Jika b =
dA
dy
maka,
[ ( )]
2 2 3
dE 1 q
2
q
2
Q b' Q Ac
=1− 3 =0 ,q =gy c , y c = √ q / g
2 3 3 2
= y+ 3
=1atau =
dy 2g y gy g Ac g b'
3
gy c 3
y
Eliminasi q, maka E = c + 2
= yc V 2c A c
2 gy c 2 = atauV c = √❑
2 2 g b'
2
y V
Jika q=yV, maka y 3c = q = c c , V c =√❑
g g Q= A √❑
( )
2
V 2
1 Q
E=y+ =¿ y + V c = √❑
2g 2g A
2
Sedangkan padan saluran sembarang dapat dilihat pada grafik berikut Vc 1
Emin = y c + = y c + y m
2g 2
√ √
2
(Q/ B) 3 q2
3
yc= =
g g
B. Desain Berdasarkan E minimal dan Penampang Terkecil
Untuk saluran terbuka berpenampang trapezoidal: 1. Tentukan dimensi saluran segi empat dan trapezoidal drainase.
2. Mengalirkan debit aliran (Q)= 500L/detik dengan kemiringan
permukaan (s)= 0,01 dan n sama dengan hasil pengukuran pada
point A.
3. Hasil.