Anda di halaman 1dari 26

BAB 1

Statistika dan Arti Pentingnya

1.1 Statistika dan Batasan Pengertian

Bagaimana kata statistika diucapkan serta


dalam konteks apa dan kapan. hal tersebut
merupakan sesuatu yang telah dimakiumi oleh
khalayak tanpa mempersoalkan bagaimana dan
dalam konteks apa kata itu seharusnya diucapkan.
Namun seandainya di antara kita ingin mengetahui
bagaimana kata statistik itu dipergunakan secara
luas untuk menggambarkan salah satu di antaranya
data yang terinventarisasikan atau bahkan
divisualisasikan dalam wujud angka atau grafik.
maka penelusuran searah ke masa lampau kiranya
perlu dilakukan.
Sebenarnya, kata statistika (statistics) itu
sendiri berasal dan bahasa Yunani “status”.Sepe rti
telah banyak kita ketahui, negara Yunani
merupakan salah satu tonggak perkembangan ilmu
pengetahuan serta peradaban dunla yang dominan
pada Jaman dulu. tentunya tanpa melupakan peran
Mesir, Romawi, Cina. Mesopotamia. Babilonia. dan
India. Dengan demikian. bukan merupakan sesuatu
yang mengherankan apabila kata-kata dalam bahasa
Yunani banyak terserap dalam bidang ilmu
pengetahuan kata “status” memiliki arti sekaligus
diserap dalam bahasa Inggris yang kemudian
dimaknai sebagai negara (state). Pada awalnya,
statistika diartikan uleh Godf tied Achenwall pada
tahun 1749 sebagai ‘kumpulan data mengenai
negara dan iumlah penduduknya untuk menunjang
administrasi penwrintahan’ atau “ilmu politik dan
beberapa negara”.

Pcmaknaan seperti ini tercipta karena pada


saat berjayanya peradaban Yunani, pencatatan data
mengenai jumlah penduduk serta kepemilikan tanah
telah mulai dilaksanakan secara sungguh-sungguh
Memang, peradaban Yunani yang telah sedemikian
maju pada masa itu menjadikan pengelolaan negara
juga terlaksana dengan rapi. Masih terkait dengan
pencatatan data untuk penyelenggaraan Negara,
William Hooper memberikan batasan pengertian
statistika sebagai “ilmu yang mengajarkan
bagaimana penyelenggaraan negara secara modern
dilaksanakan”. Dalam bukunya yang berjudul
Statistical Account of Scotland. Sir John Sinclair
menyebarluaskan istilah statistika ke negara Inggris
Pemerintah negara lnggris pada abad kee XIV
sudah merintis penerbitan catatan jumlah kematian
yang terjadi pada penduduknya yang selanjutnya
dikembangkan menjadi Bills of Mortality pada
tahun 1632 oleh John Graunt.

Berdasarkan gambaran di atas, dapat kita


katakan bahwa pada mulanya statistika masih
sebatas bagian dan ilmu politik penvelenggaraan
pemerintahan suatu negara. Bidang kegiatan yang
menjadi ruang lingkupnya pada umumnya juga
merupakan aktivitas yang secara khusus
menggambarkan penyelenggaraan pemerintahan,
misalnya pencatatan jumlah penduduk. jumlah
pegawai dan tentara, nilal pajak yang dapat
dikumpulkan pada suatu kurun waktu. komposisi
kepemilikan tanah oleh warga Negara daerah
administratif yang secara sah memang menjadi
bagian suatu negara, dan lain sebagainya. Karena
masalah yang terjadi dalam penyelenggaraan negara
semakin kompleks dan beragam, batasan pengertian
mengenai statistika berkembang pula. Begitu pula
selanjutnya statistika tidak hanva tergambar dalam
angka saja, namun gambar dan objek yang
dipandang dapat mewakili fakta, Sehingga,
statistika juga meliputi kegiatan yang berhubungan
dengan penampilan fakta.
1.2 Penerapan Statistika

Dalam penelitian ilmiah terutama


penelitian kuantitatif peran statistik sangatlah
penting. Penelitian ilmiah merupakan upaya
yang sangat ketat dan hati-hati untuk menjawab
pertanyaan, memeriksa ide, dan menguji teori.
Penelitian ilmiah membutuhkan metode-metode
statistik tertentu dalam metode kuantitatif, atau
ketika proses mengumpulkan informasi dalam
bentuk angka atau data.

Walaupun dalam beberapa konsep/teori penting


dan mencerahkan dalam ilmu sosial tidak
melibatkan  statistik sama sekali serta adanya
data atau angka-angka tidak menjamin apa-apa
tentang kualitas penelitian ilmiah, namun data
dapat menjadi informasi yang paling dapat
dipercaya. Ketersediaan data dari proses
pengumpulan data yang terukur dan valid perlu
mendapat perhatian khusus. Pengumpulan data
(data mining) merupakan topik tersendiri dalam
statistik. Data yang telah dikumpulkan dan
dianalisis dengan cermat dapat menjadi fondasi
yang paling kuat dan paling objektif untuk
membangun teori dan meningkatkan
pemahaman kita tentang dunia sosial.

BAB II

Data Sebagai Unsur Statistika yang


Penting

2.1 Jenis Data

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data


itu sendiri merupakan keterangan-keterangan
tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang
diketahui ataupun dianggap. Jadi dapat diartikan
bahwa data itu adalah sebagai sesuatu yang
diketahui atau yang dianggap (anggapan). Atas
dasar sumber nya, data dibedakan menjadi 2 :

1. Data Internal

Yaitu data yang menggambarkan keadaan atau


kegiatan suatu badan yang dikumpulkan sendiri
dan hasil datanya digunakan oleh badan itu
sendiri.

2. Data Eksternal

Yaitu data yang menggambarkan keadaan atau


kegiatan di luar badan dan data tersebut tidak
terdapat dalam aktivitas intern suatu badan.
Data eksternal memiliki 2 jenis yaitu :

- Data Eksternal Primer


adalah data yang berupa ucapan kata atau
tulisan dari orang yang memiliki data itu
sendiri, atau orang yang melakukan
penelitian sendiri.
- Data Eksternal Sekunder
adalah data yang diperoleh bukan dari orang
lain yang melakukan penelitian, melainkan
melalui seseorang atau beberapa orang
lainnya.

2.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam sebuah penelitian, teknik pengumpulan


data adalah faktor yang menentukan keberhasilan
suatu penelitian. Hal ini berkaitan dengan
bagaimana cara mengumpulkan data, alat yang
digunakan dalam pengambilan data, dan sumber
data yang diperoleh.

Jenis sumber data adalah perihal dari mana data


diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber
langsung (jenis data primer) atau sumber tidak
langsung (jenis data sekunder). Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara yang
dilakukan untuk mengumpulkan data. Sedangkan
instrumen pengumpulan data adalah alat yang
digunakan dalam mengumpulkan data. Metode ini
memiliki instrumen atau alat dalam pengumpulan
data, yaitu berupa pengamatan, tes, wawancara,
angket, dokumentasi, dan sebagainya. Selain itu,
terdapat tiga teknik pengumpulan data yang paling
sering digunakan yaitu, angket, observasi dan
wawancara.

2.2.1 Angket (Kuesioner)

Angket/kuesioner adalah metode


pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab.

Walaupun metode ini terlihat mudah, namun


jika respondennya besar dan terdiri dari berbagai
wilayah tentu dalam mengolah datanya juga
membutuhkan waktu.
Ada beberapa hal yang perlu Anda
perhatikan dalam penyusunan angket terkait dengan
prinsip penulisan angket, prinsip pengukuran dan
penampilan fisik. Prinsip Penulisan angket
menyangkut beberapa faktor antara lain :

1. Isi dan tujuan pertanyaan artinya jika isi pertanyaan


ditujukan untuk mengukur maka harus ada skala
yang jelas dalam pilihan jawaban.
2. Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan
kemampuan responden. Tidak mungkin
menggunakan bahasa yang penuh istilah-istilah
bahasa Inggris pada responden yang tidak mengerti
bahasa Inggris, dan sebagainya.
3. Tipe dan bentuk pertanyaan apakah terbuka atau
terturup. Jika terbuka artinya jawaban yang
diberikan adalah bebas, sedangkan jika pernyataan
tertutup maka responden hanya diminta untuk
memilih jawaban yang disediakan. Apabila data yang
dibutuhkan harus diperoleh melalui proses wawancara
atau penyebaran kuesioner, berarti daftar pertanyaan
di dalamnya harus dibuat. Untuk itulah kita perlu
mengenal beberapa macam pertanyaan. Adapun jenis
atau macam pertanvaan yang mungkin diberikan
kepada para responden di antaranya adalah:
a. Pertanyaan yang meminta jawaban bebas sehingga
memberikan keleluasaan terhadap pers responden
untuk menjawabnya.
Jenis ini dinamakan pula pertanyaan terbuka (open
question). Para responden boleh menjawab dengan
kata.katanya ‘sendiri termasuk juga mengungkapkan
sikap dan pendapat pribadi mereka

b. Pertanyaan yang mensyaratkan suatu jawaban


terarah
berbeda dengan pertanyaan terbuka, jawaban untuk
jenis pertanyaan semacam ini sudah difokuskan.

c. Pertanyaan dengan pilihan jawaban ganda


Untuk jenis pcrtanyaan ini, jawahanna telah
disediakan dan para responden hanya perlu memilih
salah satu jawaban yang dipandang paling tepat.
d. Pertanyaan yang dipandu oleh semacam chck list.
Bentuk ini rnerupakan pengembangan dari pilihan
ganda di alas. Dalam hal ini, para responden
memiliki kebebasan untuk memilih jawaban.

e. Pertanyaan dengan urutan prioritas jawaban.


MeIalui cara ini, para responden diminta untuk
rnenyusun skala prioritas yang scsuai dengan
kehendaknva.

f. Pertanyaan dengan hanya dua pIIhan jawaban.


Disini, para responden hanya bisa memilih salah
satu di antara dua jawaban yang dikehendaki.

g. Pertanyaan dengan open-end question.


Jenis pertanyaan ini biasanva digunakan dalam
penelitian yang bersifat kualitatif (qualitative res-
earch). Biasanva, dimulai dengan salah satu subyck
dan atas dasar jawaban terdahulu, maka diajukanlah
pertanyaan yang merupakan kclanjutannva.
2.2.2 Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data


yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab
secara langsung antara pengumpul data maupun
peneliti terhadap narasumber atau sumber data.

Wawancara yang menggunakan sampel


besar biasanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan, karena tidak mungkin menggunakan
wawancara pada 1000 responden, sedangkan pada
sampel kecil teknik wawancara dapat digunakan
sebagai teknik pengumpul data (penelitian
kualitatif) Wawancara terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu:
1.Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur yaitu peneliti atau


pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
informasi apa yang ingin ditanyakan dari
responden, sehingga pertanyaannya sudah dibuat
secara tersusun dan sistematis. Biasanya peneliti
dalam melaksanakan wawancara menggunakan alat
bantuan seperti tape recorder, kamera, dan material
lain yang dapat membantu kelangsungan
wawancara.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah


wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara tersusun secara
sistematis dan spesifik, dan hanya memuat garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan oleh
responden.
2.2.2 Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data


yang tidak hanya mengukur sikap dari responden,
namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi berdasarkan situasi
dan kondisi. Metode ini cocok digunakan apabila
tujuan penelitian untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
dilakukan dengan responden yang tidak terlalu
besar.

2.3 Aplikasi Komputer

2.3.1 Mengaktifkan Program SPSS

SPSS merupakan program untuk olah data


statistik yang paling popular dan paling banyak
pemakaiannya di seluruh dunia dan banyak
digunakan oleh para peneliti untuk berbagai
keperluan seperti riset pasar, untuk menyelesaikan
tugas penelitian seperti skripsi, tesis, disertasi, dan
sebagainya. Awalnya, SPSS merupakan singkatan
dari Statistical Package for the Social Sciences
karena program ini mula-mula dipakai untuk
meneliti ilmu-ilmu sosial. Namun, seiring
perkembangannya dari waktu ke waktu penggunaan
SPSS semakin luas untuk berbagai bidang ilmu
seperti bisnis, pertanian, industri, ekonomi,
psikologi dan lain-lain 

Bagaimana mengoperasikan suatu program


pcngolah data merupakan satu hal mcndasar yang
harus diketahui oleh para pcngguna.
BAB III

Distribusi Frekunesi dan Tabulasi


Serta Visualisasi Data

3.1 Distribusi Frekuensi

Keberadaan data dipandang mempunyai arti


yang sangat penting apabila kegiatan yang terkait
dengan penggunaan analisis statistika dilaksanakan,
Kegiatan yang dimaksudkan bisa berupa penelitian
dalam berbagai bentuk dengan beragam tujuan atau
dapat pula aktivitas selain penelitian yang memiliki
tujuan menggali dan menampilkan informasi.

Karena Itulah, berbagai data yang sekiranya


dibutuhkan harus dikumpulkan. Berdasarkan data
yang terhimpun itulah, serangkaian proses lanjutan
bisa dilakukan.
Mengingat bahwa upaya menghimpun data sering
kaIi menjadi kegiatan yang mcmakan banyak
waktu, tenaga. dan biaya, setelah data-data yang
dinilai relevan dengan suatu tujuan tertentu bisa
dikumpulkan, langkah selanjutnya yang perlu
dilaksanakan adalah menyusun dan
mengklasifikasikannya secara sistematis sehingga
mudah diinterpretasikan serta mudah dipahami
karakteristiknya.

Selain menjadi mudah diinterpretasikan dan


dipahami karakteristiknva, ada beberapa
keuntungan lain yang bisa diperoleh, di antaranva
adalah:
a. Data yang dikelompokkan berdasarkan
karakteristik tertentu akan mudah diperbandingkan
dengan yang lainnva.
b. Analisis dan perlakuan melalui statistika menjadi
lebih mudah dilakukan jika data tersebut telah
diklasifikasikan.
c. Bila karakteristik data yang ditampilkan cukup
menonjol, data itu akan menjadi lebih mudah
dipahami secara cepat.
Sementara. klasifikasi data pada dasamya
dilakukan dengan dua pertimbangan yakni atas
dasar sifat (attribute) seperti halnya warna kulit,
jenis kelamin, atau status perkawinan dan atas dasar
bilangan (variabel) misalnya saja tingkat
pertumbuhan ekonomi wilayah, harga komoditas
pada suatu saat, besarnya penghasilan tiap bulan,
dan jumlah produksi pertanian suatu daerah.
Masing.masing data, entah berupa jumlah produksi
pertanian, harga barang, dan lain sebagainva perlu
diurutkan secara sistematis. Penvusunan data secara
sistematis tersebut bisa dilakukan atas dasar
beberapa hal. misainva:

- Penyusunan data berdasarkan waktu


- Penyusunan data berdasarkan pertimbangan
wilayah
3.2 Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi Secara
Sistematis

Agar tampilan tabel distribusi frekuensi


dapat disusun lebih sistematis dan mudah dipahami,
beberapa pedoman dasar berkaitan dengan hal mi
perlu diperhatikan. Pada dasarnya, data yang telah
terkumpul harus dibagi ke dalam kelompok atau
kelas tertentu. Selanjutnya, kita menghitung
frekuensi data dan memasukkan ke dalam kelas -
kelas yang telah ada. Secara lebih rinci, beberapa
tahapan yang harus dilampaui, antara lain:

a. Menentukan jumlah kelas

Jumlah kelas hendaknya ditentukan sedemikian


rupa sehingga seluruh data yang dikumpulkan
tercakup di dalamnya. Kita perlu mengupayakan
suatu kondisi di mana jumlah kelas yang ada
tidak terlalu banyak ataupun sedikit. Apabila
jumlah terlalu banvak mungkin jadi ada di
antara mereka yang sama sekali tidak
mempunyai frekuensi. Sebaliknya, jika jumlah
kelas terlalu sedikit sebagian di antara
keterangan yang terkandung di dalam data bisa
jadi hilang. Untuk menentukannya. dalam
khazanah ilmu statistik dikenal suatu aturan
yang sudah sangat termashyur yakni dengan
menggunakan apa yang disebut scbagai Kaidah
Sturges (Sturges Rule). Memang, penggunaan
kaidah ini tidak berarti pasti akan mrnghasilkan
yang terbaik. Namun demikian, tetap akan
sangat membantu. Adapun formula Kaidah
Sturges adalah ebagai berlkut:
C = 1 + 330 Log N
di mana C adalah jumlah kelas, N adalah
banyaknya frekuensi. 1 dan 3.30 merupakan
konstanta.
b. Menentukan Interval Kelas

Setelah jumlah kelas ditentukan, langkah


selanjutnya adalah menentukan interval (rentang
skala) untuk masing.masing kelas. Interval kelas itu
sendiri merupakan selisih antara batas atas nyata
dengan batas bawah nyata.

Pada hakikatnya. interval kelas akan dipengaruhi


oleh jumlah frekuensi dan rentang (range) di mana
data terkumpul. Hendaknya. kita berusaha
menggunakan interval kelas yang sama agar lebih
mudah menghitungnya. Demikian pula, agar lebih
mudah menggambarkan dalam diagram, besamya
Interval kelas sebaiknva berupa kelipatan lima
(walaupun hal ini bukan suatu keharusan).
Sekalipun demikian, penggunaan interval kelas
yang sama bukanlah suatu keharusan yang berlaku
mutlak karena kita juga bisa menvusun distribusi
frekuensi dengan interval kelas yang ada. Hanya
saja, apabila kita ingin menyusun suatu tabel
disiribusi frekuensi yang runtut, penggunaan
interval kelas yang sama sangat dianjurkan. Untuk
menghitung besarnya interval kelas. rumus yang
diterapkan berdasarkan Kaidah Sturges adalah:
Range
CI =
C
dl mana CI adalah interval kelas, range adalah
selisah antara data terbesar dan terkecil, dan C
adalah banyaknya kelas

3.3 Menggambarkan Data Statistika Melalui


Diagram

Dalam kenyataannya, data yang telah


terkumpul, dikiasifikasikan serta ditabulasikan
sering kali perlu ditampilkan dalam bentuk
sedemikian rupa sehingga ia kelihatan menarik,
dapat memberikan informasi yang mudah dipahami
dalam waktu singkat, serta mudah untuk dilihat.
Berkenaan dengan hal ini, penggambaran data
statistik dalam wujud diagram sering kali mampu
membantu mewujudkan tujuan tersebut.
Apabila seseorang ingin memaparkan suatu
hal dalam sebuah acara presentasi, visualisasi grafik
dan diagram akan menjadikan penyampaian terasa
lebih elegan. Mengingat kemajuan teknologi
komputer telah berlangsung dengan sedemikian
pesat dewasa ini, visualisasi grafik dan diagram
guna menggamharkan inforrnasi tertentu secara
mudah dapat kita lakukan melalui bantuan berbagai
program aplikasi spreadsheet seperti halnya Lotus
123, Microsoft Excel. Shvmphony. Quattro-Pro
serta beberapa program aplikasi lainnya.

Sehubungan dengan kcgunaan diagram datam


mempermudah pemaparan data inilah kita mengenal
beberapa macam yang lazim digunakan untuk
membantu visualisasi data statistic, tentu saja
dengan berbagai variasinya. Tentang ragam diagram
yang dimaksudkan, di antaranya adalah:
a. Diagram Garis (Lin. Cha4)
Diagram garis dinilai merupakan bentuk yang
sangat tepat untuk menggambarkan data yang
berhubungan dengan runtutan waktu.. Dengan kata
lain, corak diagram ini paling sesuai digunakan
untuk memvisualisasikan perkembangan dinamika
keadaan dari satu kurun waktu ke rentang waktu
berikutnya. Diagram garis itu sendiri dibedakan
atas:
1) Diagram garis tunggal yang hanva terdiri dan
satu garis untuk menggambarkan perkembangan
suatu keadaan.
2) Diagram garis berganda, terdiri atas beberapa
garis untuk memvisualisasikan beberapa kejadian
sekaligus, misalnya saja perkembangan jumlah
volume ekspor beberapa komoditas secara
bersarnaan
3) Diagram garis komponen berganda yang hampir
mirip dengan gralik berganda di mana garis teratas
menggambarkan jumiah keseluruhan dan kornponen
yang ada. Sementara garis lainnya menggambarkan
masing-masing komponen.
4) Diagram garis presentase komponen berganda,
yang juga serupa dengan diagram garis komponen
berganda, namun tiap komponen dinyatakan sebagai
persentase terhadap jumlah keseluruhan.
5) Diagram garis berimbang neto, merupakan grafik
garis tunggal yang menggambarkan nilai selisih,
misalnya saja antara ekspor dan impor, penerimaan
dan pengeluaran, atau masukan dan keluaran

Anda mungkin juga menyukai