Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL MEMBAHAS DAN MENGANALISA SIKAP

PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAUPETIK

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

ERNI LISTIATI ZAI (2114201062)

MONICA CINDY MANALU (2114201069)

LUTER KRISTIAN ZAI (2114201067)

HENROY SIMANJUNTAK (2114201064)

ARETA JASA HALAWA (2114201056)

UUN KURNIA NENGSIH (2114201080)

DEWI SARTIKA RITONGA (2114201059)

SERTAKAN LAIA (21142010

S1 KEPERAWATAN / 1C

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN

T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Tuhan yang Maha Esa dan Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
kami panjatkan puji dan syukur atas kehadiratNya yang telah melimpahkan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikna makalah tentang, “MEMBAHAS DAN
MENGANALISA SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI TERAUPETI”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbgai
pihak sehingga dapat memeperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.

Terlepas dari semuanya itu kami mayadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kaliamat maupun tatabahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memeperbaiki makalah ini. Akhir kata
kami berharap semoga makalah inidapat memebrikan manfaat bagi pembaca.

Medan, 13 maret 2022

Penulis
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan


dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien (Purwanto,1994). Teknik komunikasi
teraupetik merupakan cara untuk membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi
penyampaian informasi dan pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk
mempengaruhi orang lain (Stuart & sundeen,1995).
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mendorong proses penyembuhan klien
(Depkes RI, 1997).
Komunikasi terapeutik merupakan media dalam mengembangkan hubungan perawat-
klien dan kualitas komunikasi mempengaruhi kualitas hubungan serta efektifitas dari asuhan
keperawat (Cormier, Cormier dan Weisser, 1984 : 2).
Yaitu proses yang digunakan oleh perawat memakai pendekatan yang direncanakan secara
sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan pada klien

B. Sikap perawat dalam komunikasi teraupetik

a. Sikap Fisik (Egan’ 75 Dikutip oleh Kozier 2000)


b. Sikap Psiko-Sos (Dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 2007)
c. Dimensi respon
d. Dimensi tindakan
Perawat tidak cukup mengetahui teknik komunikasi dan isi, tetapi yang sangat penting adalah
sikap ketrampilan dalam berkomunikasi.

Menurut Egan ada Lima sikap atau cara untuk menghadirkan diri secara fisik yang dapat
memfasilitasi komunikasi yang terapeutik
1. Sikap Berhadapan.
Maksud dari posisi ini adalah kita sudah siap melakukan sesuatu untuk klien.
2. Sikap Mempertahankan kontak mata.
Kontak mata berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.
3. Sikap Membungkuk ke arah klien.
Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu.
4. Sikap Mempertahankan sikap terbuka
tidak melipat kaki atau tangan menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi, sebuah
sikap menerima kehadiran orang lain dalam komunikasi.
5. Sikap Tetap rileks
Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi
respon kepada klien
6. Jarak berinteraksi, ruang intim sampai 50 cm, ruang pribadi 50 – 120 cm, dan ruang
konsultasi sosial 275 – 365 cm. Komunikasi teraupetik pada umumnya terjadi di
ruang pribadi, tetapi antara pasien dengan perawat tidak dibatasi meja atau jeruji.
7. Diam
Dapat berguna uuntukmemfasilitasi pasien dalam mengexspresikan pikiran dan
perasaannya. Contohnya pada pasien menarik diri, setelah perawat mengajukan
pertanyaan maka perawat diam untuk memberi kesempatan pada pasien memikirkan
tentang jawaban pertnyaan.
8. Volume nada dan suara Mempengaruhi penyampaian pesan.
Pada pasien lansia digunakan volume suara tinggi dengan nada rendah, pada pasien
perilaku kekerasan di gunakan volume dan nada suara rendah, tetepi tetap tegas.

Ada sikap lain yang juga membantu dalam komunikasi terapeutik :


1. Sikap kesejatian
Kesejatian yaitu seorang perawat mempunyai sikap iklas, terbuka dan transparan.
2. Sikap empati
Yaitu sikap yang dapat menempatkan diri dalam posisi orang lain.
3. Sikap hormat
Yaitu sikap menghargai dan peduli pada orang lain.
Hormat atau respek yaitu seorang perawat memperlakukan klien tanpa syarat,
menghargai,dan menghormati sebagai seorang yang membutuhkan pertolongan.
4. Sikap konkret
Yaitu sikap dalam menggunakan sesuatu yang nyata seperti menunjukkan hal yang
nyata.konkrit yaitu seorang perawat mampu menggunakan bahasa yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai