Anda di halaman 1dari 62

FIRST SEMESTER

ENGLISH FINAL PROJECT REPORT

BY:
YOHANES WATO LEWAR
202174201060
CLASS A

ENGLISH STUDY PROGRAM


FACULTY OF LAW
MUSAMUS UNIVERSITY
2021
TABLE OF CONTENTS
TITLE
TABLE OF CONTENTS
ACKNOWLEDGEMENT
CHAPTER I
LIST OF VOCABULARY RELATED TO LEGAL TERMS
CHAPTER II
PART OF SPEECH
CHAPTER III
BASIC TENSES
A. PRESENT
B. PAST
C. FUTURE
CHAPTER IV
BASIC PROGRESIVE TENSE
A. PRESENT PROGGRESIVE
B. PAST
C. FUTURE
CHAPTER V
KINDS OF SENTENCES
CHAPTER VI
DESCRIBING
A. NOMINAL SENTENCE
B. VERBAL SENTENCE
CHAPTER VII
READING TEXT RELATED TO LAW
BIBLIOGRAPHY
ACKNOWLEDGEMENT

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,


yang telah memberikan berkah yang luar biasa, kemampuan dan kekuatan
kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan
judul : “
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Spiritual Terhadap Kinerja Auditor

(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) .
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang. Skripsi ini tidak akan tersusun tanpa adanya
bantuan
baik moril maupun materiil dari pihak lain, untuk itu penulis mengucapkan
terima
kasih dan rasa hormat kepada :
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna karena kurangnya
pengalaman
dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, dengan terbuka penulis
menerima
segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun.
Semarang, Desember 2008

Penulis
CHAPTER I
INTRODUCTION
The language used in law is changing. Many lawyers are now adopting a
plain English style. But there are still legal phrases that baffle non-lawyers. This
guide is intended to help in two ways: it should help non-lawyers understand
legal phrases; and it should give lawyers ideas for explaining the legal phrases that
they use. The explanations in this guide are not intended to be straight
alternatives. Although we hope the explanations will prompt lawyers to make sure
they only use legal jargon where strictly necessary, our wording is there to explain
ideas and concepts rather than to give strict legal definitions. The terms and
explanations are for the law in England and Wales. This is very much a work in
progress, and we welcome any corrections, clarifications or suggested additions.
Please email us with your comments. The copyright on this guide belongs to Plain
English Campaign. Please contact us if you want to reproduce any part of it.

A. VOCABULARY OF LEGAL TERMS


1. The Definition of Vocabulary
There are several definitions of vocabulary: vocabulary is a core
component of language proficiency and provides much of the basis for
how well learners speak, listen, read and write. Ketika mempelajari
bahasa luar negeri,vocabulary dasar yang kita miliki dalam bahasa itu
adalah salah satu micro skill yang terpenting untuk dikembangkan.
Tentunya, semua micro skills seperti grammar, vocabulary,
pronounciation sangat penting. Tetapi semua akan terasa sulit jika
berkomunikasi tanpa vocabulary daripada tanpa grmmar

LIST OF VOCABULARY RELATED TO LEGAL TERMS


NO. ENGLISH INDONESIA

1. Lawyer Pengacara

2. Law Hukum

3. Right Hak

4. Criminal Kejahatan/criminal

5. Rule Aturan

6. Regulation Peraturan

7. Guilty Bersalah

8. Innocent Tidak bersalah

9. Argue Membantah
10. Court Pengadilan

11. Victim Korban

12. Suspect Tersangka

13. Punishment Hukuman

14. Violence Kekerasan

15. Arrest Menangkap

16. Case Kasus

17. Evidence Fakta-fakta/bukti

18. Brief Laporan Singkat

19. Contract Kontrak


20. Witness Saksi

21. Malpractice Malpraktik

22. Discrimination DiskriminasiA


23. Justice Keadilan

24. Fact Fakta

25. Jugde Hakim

26. Judgement Keputusan

27. Objection Keberatan

28. Petition Petisi

29. Removal Penghapusan

30. Remand Menyerahkan

31. Notarize Notaris

32. Seal Menyegel

33. Declaration Pernyataan

34. Delinquency Kenakalan/kejahatan

35. Statute Undang-undang/anggaran dasar

36. Fine Denda

37. Lawsuit Perkara hukum, Gugatan hukum

38. Human rights Hak Asasi Manusia

39. Customary law Hukum Adat

40. Trade Law Hukum Dagang

41. Death penalty Hukuman mati

42. Civil law Hukum perdata

41. Criminal law Hukum pidana


42. Income tax Pajak Penghasilan

43. Value added tax Pajak pertambahan nilai


44. Article Pasal

45. Warden Sipir

46. Charged Terdakwa

47. Defendant Tergugat/terdakwa

48. Minor crime Tindak pidana ringan

49. Material testing Uji materi

50. Constitutional review Uji undang-undang dasar

51. Land certificate Akta tanah

52. Threshold Ambang batas

53. Building rights Hak guna bangunan (HBG)

54. Oath Sumpah

55. Notary Public Notaris Umum

56. Case Kasus pengadilan

57. Fraud Penipuan

58. Damege Kerugian

59. Appeal Naik Banding

60. Arrest Penangkapan

61. Affidavit Surat Sumpah

62. Accure Menuduh

63. According to law Menurut hukum

64. Assignment Tugas

65. Bribe Menyuap


66. Copy right Hak cipta
67. Indict Mendakwa

68. Lawsuit Gugatan hukum

69. Legal departement Departemen hukum

70. Legal representative Perwakilan hukum

71. Litigate Mengajukan perkara

72. Parole Pembebasan bersyarat


CHAPTER II
PART OFSPEECH
1.1. Pengertian Part of Speech (Jenis Kata)
McGregor (2009) menyatakan bahwasanya semua bahasa terdiri dari ribuan kata
dengan jenis atau kelas yang berbeda antara satu dengan yang lain. Kata-kata
tersebut di klasifikasikan ke dalam beberapa jenis kelas yang berbeda terdiri dari
kata kerja (Verb), kata Benda (Noun) dan kata sifat (adjective) dan kata
keterangan (Adverb). Kata benda adalah kata yang menkhususkan benda-benda
atau sejenisnya termasuk manusia, hewan, objek, tempat, dah hal-hal yang bersifat
abstrak. Adjektif adalah jenis kata yang mengindikasikan kualitas atau sifat dari
suatu barang atau benda baik itu berupa benda hidup ataupun benda mati
berdasarkan pada beberapa hal seperti umur, ukuran, warna, kecepatan, dan
bentuk.Kata kerja ada kata yang menjelaskan perbuatan atau kegiatan, pernyataan,
kejadian, dan proses baik itu berbentuk konkrit atauabstrak.
Verb (KataKerja)
Kata kerja adalah kata menunjukkan perbuatan atau pekerjaan kita atau untuk
menyatakan sesuatu hal.
Contoh: Write, run, eat, drink, catch, clean, speak, laugh, weep, are some verbs
He is writing a letter.
Dalam contoh kalimat diatas, kata kerja “write” menjelaskan tentang
tindakan/pekerjaan dari subjek (he). Kata kerja “write” mempunyai subjek dan
kata kerja tersebut menjelaskan apa yang dilakukan subjek dalam sebuahkalimat.
Fungsi kata kerja adalah untuk menjelaskan tindakan ataupun perbuatan yang
biasanya disebut “dynamic verb”, seperti write, eat, run, dan speak. Sementara
kata kerja yang dan menyatakan perihal sesuatu disebut “stative verb” dan
umumnya tidak digunakan dalam tensis continuous. Contoh dari kata kerja
tersebut adalah are be, impress, please, surprise, belong to, consist of, resemble,
seem. Perhatikan dalam contoh berikut ini untuk penggunaan masing-masing kata
kerja tersebut:
Examples.
He worksin a factory(action) I boughta computer. (action) John seems happy.
(state)
He resembleshis brother (state)

Sedangkan beberapa kata kerja bisa digunakan sebagai


dynamic verb sekaligus juga stative verb.

Contoh
She looks very beautiful. (look as stative verb) She looked at black board. (look as
dynamic verb)

Bentuk-bentuk kata kerja berdasarkan penggunaan tensis atau waktu kejadian


Ada tiga bentuk kata kerja berdasarkan penggunaan jenis tensis.

Base form (kata kerjadasar)


Past Simple
Past participle

Contohnya kata kerja go—went—gone. “Go” is adalah kata kerja dasar, “went”
adalah kata kerja past simple, dan “gone” adalah kata kerja past participle. Ketiga
kata kerja biasanya juga dinamakan dengan kata kerja pertama, kata kerja kedua,
dan kata kerja ketiga atau sering disingkat V1, V2 dan V3. Sedangkan
bentuk “ing” ditambahkan pada bentuk kata kerja dasar untuk penggunaan dalam
tensis continous yang kemuadian dapat digunakan dengan pemakaian kata kerja
auxiliary verb “to be” misalnya: go—going, eat—eating,laugh—laughing.

Pembentukan kata kerja past simple dan past participle Berdasarkan pembentukan
kata kerja past simple and past participle, maka kata kerja dapat dibagi dua:
Regular verb dan Irregular verb.
Regular Verbs.
Regular verb adalah bentuk kata kerja past simple dan past participle dengan
penambahan “-ed” pada kata kerja dasar contohnya laugh—laughed—laughed,
look— looked—looked.

IrregularVerbs

Sedangkan kata kerja Irregular Verb yang terbentuk menjadi kata kerja past
simple and participle dengan penambahan bentuk-bentuk yang berbeda-beda
contohnya buy—bought—bought,eat—ate—eaten.

Main Verbs and Auxiliary atau Helping verbs


Sebuah kalimat bisa saja memiliki bentuk kata kerja main verb (kata kerja utama)
dan helping verb/ auxiliary

(kata kerja bantu).

Main verb: Sebuah kata kerja yang memiliki arti sebuah/suatu tindakan atau aksi
maka disebut main verb seperti write, buy, eat etc. konsensualisme
Auxiliary (Kata kerja bantu atau modal): sebuah kata kerja yang mendukung kata
kerja utama atau main verb dalam pembentukan stuktur sebuah kalimat, sesuai
dengan tensis tertentu, dinamakan kata kerja bantu atau auxiliary verb seperti: is,
am, have, was, had, is, will etc.

Main Verbs and Helping verbs (Auxilliary)

Sebuah kalimat bias saja memiliki kedua jenis kata kerja; kata kerja utama; kata
kerja bantu (auxiliary- verb).Main verb: ataupun kata kerja utama merupakan kata
kerja yang mempunyai makna utama yang berhubungan dengan suatu tindakan
atau kegiantan
, i.e. write, buy, eat etc. Helping verb: Sebuah kata kerja yang membantu kata
kerja utama untuk membentuk struktur kalimat (berdasarkan tensis tertentu) dan
juga memberikan informasi tentang waktu kejadian dari kata kerja utama, i.e. is,
am, have, was, had, is, will etc.

Kata kerja utama atau Main verb mempunyai arti yang sebenarnya dan
menjelaskan lebih banyak kegiatan atau perbuatan sedangkan kata kerja bantu
tidak memiliki arti dari suatu tindakan saat digunakan sekaligusdengan

kata kerja utama. Akan tetapi kata kerja bantu memberikan informasi lebih
tentang suatu tindakan atau kegiatan untuk merujuk jenis tensis yang digunakan
akan tetapi kata kerja bantu tidak memiliki arti jika berdiri sendiri. Perhatikan
contoh-contoh kalimat berikut ini:

She is eating an apple. (“eat” = main verb, “is” = helping verb)


She was eating an apple. (“eat” = main verb, “was” = helping verb)

Kata kerja utama atau main verb “eat” dalam kalimat diatas menyampaikan
informasi tentang tindakan yang dilakukan terhadap buah apel. Sedangkan kata
kerja bantu atau helping "is, dan was" menyampaikan tentang waktu dari tindakan
yang didasarkan pada jenis tensis. Kata kerja bantu pada kalimat pertama"is"
menjelaskan waktu tindakan (eating an apple) yang dilakukan sekarang dan pada
saat ini. Sedangkan contoh kalimat kedua, kata bantu "was" menjelaskan waktu
tindakan (eating an apple) yang telah dilakukan pada masalalu.

Bisa dikatakan MAIN VERB menjelaskan suatu tindakan atau kegiatan yang
hanya memiliki sedikit informasi tentang waktu dari tindakan tersebut. Sedangkan
kata bantu modal atau HELPING VERB (juga disebut auxilliary Verb)
menjelaskan lebih banyak tentang informasi waktu dari suatu tindakan ataupun
kegiatan.
Bersama-sama kedua kata tersebut membentuk struktur kalimat dalam bentuk
tensis tertentu (action and its time.)

Penggunaan helping verbs


Ada tiga jenis kata bantu utama yang paling sering dipakai dalam kalimat
padasebuah tensis yaitu be, do, and have. Adapun bentuk dari kata bantu Be
terdiri dari tiga macam (am, is, are) yang biasanya dipakai dalam tensis continues.
Example. She is laughing. (Present Continuous tense). Sedangkan kata bantu
Have (have, has, had) biasanya dipakai untuk tensis perfect tense.
Example.
He has completed his work. (Present prefect tense) He had bought a car. (Past
perfect tense)

Kata bantu Do (do, does, did) dipakai pada tensis simple tense dan past tense.

Example.
They do not play chess. (Present simple tense) I did not see him. (Past simple)

Modal Verbs (Modal auxiliaries)


Kata bantu Modal digunakan untuk mengungkapkan suatu gagasan tentang
ability, possibility, intention or necessity.
Examples.
Can,
could (abilit y)
May
might (possi bility)
Will, shall, would (intent ion)
Should (nece ssity)
Must (necess ity)
Ought to
Kata kerja modal bisa digunakan sebagai kata bantu sebelum kata kerja
Examples
I can play violin. It may rain today.
You must learn the test-taking strategies. I will call you.

Transitive and intransitive verbs


TransitiveVerbs.
Kata kerja transitif adalah jenis kata kerja yang memerlukan objek dalam kalimat
karena jika kata kerja tersebut tidak diikuti oleh objek maka makna lengkapnya
tidak akan tersampaikan.
Example.
Hebought

Contoh kalimat diatas membutuhkan objek dari kata kerja “buy”. Tanpa sebuah
objek maka kata kerja utamanya tidak bisa memberikan informasi lengkap.

He bought a book.
He bought a computer.

Contoh lainnya
John is eatinga mango. He has completedhiswork.

I caughta bird in bushes. She wrotea story.

Intransitivesentence
Adalah kata kerja utama yang tidak membutuhkan objek dalam kalimat karena
kata kerja tersebut dapat memberikan informasi lengkap tanpa kehadiran objek.

Example
He slept.
She is laughing. It has rained.
He is running. They arrived.
Adjective
Adjective atau ajektiva adalah sebuah kata yang memberikan keterangan lebih
pada sebuah noun atau pronoun. Contohnya adalah, tall man, old house, red car.
Kata“tall, old, red” adalah adjectives yang memberikan keterangan lebih pada
kata-kata “man, house, and car”. Kata adjective bisa digunakan lebih dari satu
pada kata single noun dalam sebuah kalimat. Sebuah kata adjective memberikan
informasi tentang colour, size,characteristic,

quality, quantity or personal traits of a noun or pronoun.

Examples.
The beautiful girl entered into the room. Thetall, beautiful girl entered into
theroom.
The tall, thin, beautifulgirl entered into the room.
The tall, thin, beautiful and intelligentgirl entered into the room.

White, red, black, green, purple, yellow, orange, brown, and black adalah kata-
kata adjectives karena menerangkan warna dari noun or pronoun. Beautiful,
pretty, ugly, thin, slim, fat, tall, dan short adalah juga kata adjectives kata-kata
tersebut menjelaskan karakter-karakter fisik dari sebuah noun ataupun pronoun.
Intelligent, brave, courageous, determined, exuberant dan diligent adalah kata-
kata adjective yang menjelaskan sifat-sifat dari suatu benda noun ataupronoun.

Penggunaan kata adjektiva dalam kalimat. Kata adjective digunakan dalam dua
bentuk yaitu sebelum noun dan sesudah kata kerja (setelah stative verbs: seem,
look, be feeletc)

1) Sebelum kata noun Examples

He ate a delicious mango. She bought a red car.


A fat manwas running in the street. I saw a cute baby.
I don’t like hot tea.
They live in a small home.
Poor can’t afford expensive clothes.
Severe headacheand fever are symptoms of malaria. He is facing a difficult
problem.

Penggunaan kata adjective bisa digunakan juga setelah kata kata kerja atau
statitive verb. (i.e. seem, look, sound, taste, appear, feel, be) yang bertindak
seperti stative verbs.

Example, Iron is hot

“Hot” adalah kata adjective dalam kalimat diatas yang muncul setelah kata bantu
“is” dan kata bantu “is” berperan sama sebagai kata stative verb. Kata sifat “Hot”
yang muncul setelah kata bantu “is” menjelaskan tentang noun (subject) “iron”

Examples.
Your problemseems difficult. That bookwas good.
This pizzatastes delicious. The storysounds interesting.

Heis stupid.
The manbecame angry. Shelooks attractive.

Tingkatan kata sifat danpenggunaannya


Terdapat tiga jenis tingkatan kata adjectives
1.PositiveAdjective
2.ComparativeAdjective
3. Superlative Adjective
Examples:
Positive Comparative Superlative
Big. Bigger Biggest
Great. Greater Greatest
Short Shorter Shortest
Old Older Oldest
Large Larger Largest
Happy Happier Happiest
Lucky Luckier Luckiest
Heavy Heavier Heaviest
Beautiful More beautiful Most beautiful
Horrible More horrible Most horrible
Good Better Best
Bad Worse Worst
Little Less Least
Many More Most

Noun (Singular and Plural)


Kata benda atau noun adalah kata yang merujuk kepada orang, tempat, ataupun
benda atauu sesuatu hal. Contohnya adalah chair, table, book, New York,
computer, cup, boy, John, hospital, Newton, garden, room, man, Paris, doctor, dan
pen. Kata-kata tersebut merujuk kepada orang, tempat, benda dan suatu hal.

Examples:
Chair, table, book, cup, computer, picture, (names of things)
New York, Paris, Canada, Toronto, school, hospital, cinema,garden,(namesof
places)

John, Newton, R.H Stephen, Einstein, man, boy, doctor (names ofpersons)

Jenis-jenis kata benda atauNoun


Kata benda terdiri dari dua jenis yaitu Common Noun dan Proper Noun. Common
Noun adalah kata yang merujuk kepada benda umum atau non-specific thing,
contohnya book, pen, room, garden man, girl, road, camera, month, day, chair,
school, boy, car. Sedangkan Proper Noun sebaliknya merujuk kepada benda
khusus/tertentu, tempat tertentu, atau orang tertentu. Contohnya adalah BMW
Car, April, Monday, Oxford University, New York, America, John,
Newton,Einstein,
R.H Stephen.

Jika salah satu dari common noun dirujuk khusus maka akan berubah menjadi
proper noun. Contohnya seperti “day” tetapi jika noun tersebut dikhususkan
menjadi kata benda Monday or Friday, maka akan berubah menjadi proper noun.
Contoh yang serupa lainnya dari common noun adalah car, akan tetapi berubah
menjadi proper noun jika dikhususkan misalnya menjadi BMW Car.

Gunakan huruf CAPITAL LETTER untuk proper noun pada huruf awalnya.

Examples.
He lives in Paris.
She studies in Oxford University. Author of this book is John Stephen.
Laws of motion were presented by Newton The richest person of the world is Bill
Gates.

Gunakanpartikel “THE” pada kata propernoun.


Partikel/artikel “the” digunakan sebelum kata-kata proper nouns. Berikut adalah
cara-cara penggunaan artikel THE;

Article “the” tidak digunakan pada nama-nama kota-kota dari sebuah Negara
seperti New York, Mexico, Canada, Toronto, London, Paris, America. Akan
tetapi jika nama dari suatu Negara atau kota atau tempat menjelaskan kelompok
ataupun group dari tempat, tetapi jika nama dari Negara atau tempat menyatakan
suatu kelompok atau daratan (lands or states) maka harus digunakan artikel
contohnya seperti the Philippines, the Netherlands, the UnitedStates
Article “the” tidak digunakan sebelum nama-nama universitas contohnya Oxford
University, Yale University, atau Columbia University. Tetapi jika nama dari
universitas ditulis sejajardengan

pemakaian kata “of” maka harus menggunakan artikel “the” sebelum kata
universitas contonhya the University of British Colombia, the university of
Oxford, the University of Toronto.
Artikel “the” digunakan pada kata yang terdiri dari common noun dan proper
noun contohnya the New York city, the Dominion of Canada, the RiverNile
Artikel “The”juga dipakai sebelum kata-kata dibidang hokum, prinsip-prinsip dan
toeri-teori (laws, principles, theories or devices) contohnya the Pythagorean
Theorem, the Fahrenheit Scale, the Law of Newton, the Allais effect. Akan tetapi
jika proper noun dipakai dalam bentuk possessive form, maka artikel tersebut
tidak digunakan contohnya Newton’s Laws of Motion, Hooke’s Law of Elasticity,
Dalton’s Law of PartialPressures.
“The” juga digunakan untuk nama-nama dari samudera, laut sungai, gurun
ataupun hutan (ocean, sea, river, dessert or forest) kecuali untuk air terjun dan
daun(except lakes and fall) contohnya the Pacific Ocean, the Mediterranean Sea,
the Sahara, the BlackForests.
“The” digunakan sebelum nama-nama gedung hotel, pustaka (buildings, hotels,
libraries having particular names) contonya, the Brunel Hotel, the Lahore
Museum, the Library ofCongress,
“The” digunakan sebelum nama-nama geografis (geographical region) dan titik
pada kutup(points

on globe) contohnya the Middle East, the West, the Equator, the North Pole
“The” juga biasanya digunakan pada nama-nama organisasi seperti the
Association of Chartered Accountants, the World HealthOrganization,

Countable dan Uncountable Nouns


Countable Nouns adalah kata benda ataupun noun yang dapat dihitung.
Contohnya adalah"book" karena kita dapat menghitungnya dan kita bisa
mengatakan one book, two books, three books dan seterusnya. Pen, chair, cup,
room, man, baby, bottle, dog, cat adalah contoh-contoh lainnya dari katacountable
nouns. A countable noun bisa dalam bentuk singular (tunggal) maupun plural
(jamak). Article “a”atau “an” digunakan sebelum kata singular. Jika If a singular
noun tersebut dimulai oleh huruf konsonan maka “a” harus digunakan yang
artinya, i.e. a book, a cat, a pen. Jika singular noun dimulai dengan huruf vocal
atau berbunyi vocal maka harus mengguanakan “an” it i.e. an apple, an umbrella,
an onion, anhour.
Plural noun (kata benda jamak) kata benda jamak
atau Plural noun mempunyai arti lebih dari satu contohnya kata “chair” adalah
singular noun tetapi “chairs” adalah plural noun.

Kata benda Plural biasanya terbentuk dengan adanya penambahan –s atau –es
pada kata benda tunggal atau singular noun contohnya book–books, cat–cats,
box–boxes, tax–taxes. Jika kata benda tersebut diakhiri oleh huruf “y”, huruf “y”
di ubah menjadi huruf “I” kemudian ditambah dengan –es is contohnya baby–
babies, lady–ladies. There may be someexceptions.
Beberapa bentuk kata jamak juga terbentuk dengan cara lain seperti man–men,
child–children, leaf– leaves, wife–wives, foot–feet, toot–teeth, datum– data,
basis–bases. Kata-kata jamak tersebuut dinamakan irregular pluralforms.
Beberapa kata benda lainnya memiliki persamaan dalam bentuk singular dan
plural and contohnya seperti sheep–sheep, deer–deer, swine–swine.

UncountableNoun
Uncountable noun merupakan kata kerja tidak dapat dihitung contohnya water.
Kita tidak dapat mengatakan one water atau two water contoh lainnya adalah
milk, bread, honey, rain, furniture, news, information, pleasure, honesty, courage,
weather, music, preparation, warmth, wheat.

Penggunaan UncountableNoun
Uncountable nouns biasanya dianggap sebagai singular noun untuk
penggunaan kata bantu auxiliarydalam

sebuah kalimat akan tetapi artikel “a or an” tidak dipakai sebelum kata
uncountable noun.

Examples
Water maintains its level. Necessity is the mother of invention His preparation
was not good.
The Weather is very pleasant today.
This information is very helpful in solving the problem.
The warmth of sun causes evaporation of water.
Uncountable nouns juga bisa dipakai sebagai countable noun untuk merujuk
kepada ‘sesuatu-tunggal’ contohnya kata life adalah uncountable noun tetapi bisa
dipakai sebagai countable noun jika merujuk pada individu atau hidup.

Example.
It was feared that two lives had been lost.
Kata-kata “some, any, no, little, more etc” bisa ditambah dalam kalimatsebelum
kata uncountable nouns jika memang diperlukan.

Examples
They have no informationabout the accused. There is little milkin the glass.

Mengubah Uncountable nouns menjadi countable nouns


Uncountable noun dapat diubah menjadi countable noun jika bertujuan untuk
mengkhusukan satuan atau standarisasi jumlah contohnya“water” sebagai
uncountable noun, dapat diubah dengan menambahkan ‘one’ glass of water’ atau
‘two glass of water’ dan seterusnya. Selain one glass kita juga bisa menambahkan
satuan jumlah lainnya seperti ‘one litre of water’ atau ‘one cup of water’ dan
seterusnya.

Examples Uncountable – countable


Bread – a piece of bread. Wheat – a grain of wheat. Milk – a glass of milk
Information – a piece of information

Pronoun
Pronoun adalah pengganti dari kata benda (orang) yang terdiri dari e.g. he, she, it,
they, his, her, him its dan seterusnya. Contoh pada kalimat ‘John is an intelligent
student. Kata ganti ‘John’ berubah menjadi Hedan kalimat tersebut menjadi
‘Hegoes to school daily, Hestudies a lot, Heis making preparation for
examination, Hewill get high marksexamination.

Examples.
He, she, it, they, you, I, we, who, him, her, them, me, us, whom, his, its, their,
your, mine, our and whose, myself, himself, herself , yourself, which, this, that
these, those (semuanya adalah pronoun, untuk lebih jelas tentang pronoun lihat
APPENDIX).

Pronoun bias dibagi dalam beberapa kelompok berikut ini. Personal Pronouns:
e.g. I, you, He, she, it, they, who, me, him, her, them, whom
Possessive Pronouns: e.g. yours, mine, his, hers, ours, theirs,
Reflexive Pronouns: e.g. myself, himself, herself, itself, yourself, ourselves,
themselves
Reciprocal Pronoun: e.g. each other, one another Relative Pronouns: e.g. who,
whom, whose, which, that Demonstrative Pronoun: e.g. this, these, that, those

Adverb (kata keteranngan)


Adverb adalah kata yang memberikan informasi tambahan pada kata kerja, kata
adjektiva atau pada kata adverb lainnya.

example,
He replied.
He replied quickly.

Kata “quickly” adalah adverb yang memberikan informasi tambahan pada kata
kerja. Selain itu, adverb juga bisa digunakan untuk memberikan keterangan
tambahan pada kata adjective atau jenis-jenis kata lainnya kecuali untuk kata
benda. Adverb of placeAdverb of manner (Slowly, quickly, neatly, silently,
nicely, badly, poorly, etc) (hard, fast, and well) Adverb of timedefinite time
(yesterday, tomorrow, Sunday, next week, etc.Indefinite time
a.) adverbs like (soon, recently) – “we soon found our mistake”
b.) adverbs of sequence (urutan) – the first I wake up, next I take a bath
c.) adverbs of frequency

Preposition

Preposition adalah kata yang menunjukkan hubungan antara kata benda atau
pronoun dan kata lainnya dalam kalimat, e.g. in, on, at, to, with, under, above,
into, by, of etc. Preposition selalu digunakan sebelum kata noun atau pronoun
yang menunjukkan hubungan dari dari kata- kata tersebut dengan kata-kata lain
dalam kalimat. Perhatikanlah contoh-contoh berikutini:
Subject + Verb +Preposition+Noun

The cat was sleeping on table


He lives in Paris
She looked at Stranger.

He will come in January.


Wedding ceremony will be held on 20th December.
I was waiting for you

Someone is knocking at The door.


She came by bus.
1) Prepositions dapat dibagi dalam beberapa katagori sebagai berikut:
Preposition untuk time e.g. in, on, at,etc.
Preposition untuk place e.g. in, on, at,etc
Preposition untuk direction e.g. to, towards, into, through etc.
Preposition untuk agent e.g. by
Preposition untuk device, instrument atau machines. e.g. on, by, with, etc
Prepositions yang digunakan setelah kata verbs untuk membentuk prepositional
verb. e.g. look at, look after, laugh at

Prepositions untuk Time. (in, on, at)


Perhatikan contoh-contoh Preposition untuk waktu dalam kotak berikut ini (in, on
at).

Preposition Time Nature


In
1. Month or Year.e.g. in January, in 1985
2. Particular time of day or month or year e.g. in morning, in evening, in first
week of January, in summer, in winter
3. Century or specific time in past etc in 21st century, in stone age, in past, in
future, in present
On
1. Day on Monday
2. Date on 5th of March, March 5
3. Particular da on Independence Day, on my birthday,
At
1. Time of clock
e.g. at 5 O’clock, at 7:30 PM
2. Short and precise time at noon, at sunset, at lunch time, at bed time, at the
moment, at the same time
Examples.
He was born in1945.
She will go to New York on25th of March. The concert will beginat7 O’clock.
He gets up early inthe morning. We enjoyed a lot inthe summer.
The president will deliver speech to public onIndependence Day.
She received a lot gifts onher birthday. Where were you atthe lunchtime?
I will call you at12 A.M

Preposition untuk Place (in, on, at)


Prepositions “in, on, at” biasanya digunakan untuk tempat yang berbeda-beda.
preposisi“In” selalu digunakan untu tempat yang memiliki batasan baik itu secara
fisik ataupun maya. Sedangkan kata preposition “On” digunakan untuk
menunjukkan tempat diatas permukaan.

Preposition
Place Nature

In
Place having some boundary (physical or virtual boundary)
Examples. In hall
In school
In a building In a box
In a car In library In garden
In America In room
In cupboard

On
Surface of something.
Examples.
On atable
On blackboard On a page
On thewall
On theroof
On a map
At
Specific Place.
Examples.
At the entrance
At the bottom of glass At front of the chair At bus stop
At the edge of roof
Examples
She lives in New York. Students study inlibrary.
The wedding ceremony will be held inthe hall. There are some books onthe table.
The teacher wrote a sentence onblackboard. He was flying kite onthe roof.
Her parents were waiting for her atthe entrance of school
There was a huge gathering atbus stop. His house is atthe end of street.

Preposition untuk Direction (to, toward, through, into)


Prepositions seperti; to, towards, through, into, digunakan untuk menjelaskan
arah.
Examples.
She went tothe library. He jumped into the river.

He ran away when he felt that someone was coming towardhim.


Preposition untuk Agent. (by)
Preposition for agent digunakan untuk sesuatu/hal yang disebabkan oleh hal
lainnya.

Examples.
This book is written byShakespeare. The work was completed byhim.
The room was decorated byher. The tub is filled withwater.

Preposition untuk device, instrument atau machine. Perbedaan penggunaan


preposition didasarkan pada alat, instrument, atau mesin e.g. by, with, on etc.

Examples
She comes bybus daily.
He opened the lock withkey

Prepositional Verb
Prepositional phrase merupakan gabungan dari kata kerja dan preposition atau
berupa kata kerja yang diikuti oleh preposition.

Prepositional Phrase = Verb + Preposition

Hanya beberapa kata kerja yang membutuhkan preposition tertentu dalam kalimat
atau disebut juga prepositional phrase.

Example
He knocks atthe door.

Prepositional Verbs adalah kata kerja transitive yang memiliki objek yaitu laugh
at, knock at, listen to, look at, look for, look after, wait for, agree to, agree with,
talk about, talked to
Examples.
She is listening tomusic.
She looked atthe blackboard. We believe inGod.
They were waiting forthe teacher. Do you agree withme?
Do you agree tomy proposal? Someone is knocking atthe door. You should not
rely onher.

CHAPTER III
BASIC TENSE TENSES
A.Presentnt Tenses
Present tense adalah tensis yang merupakan bentuk waktu yang digunakan
untuk menyatakan fakta, kebiasaan, atau kejadian yang terjadi pada saat
sekarang ini. Bentuk kata kerja ini paling sering digunakan dalam bahasa
Inggris. Present Tense juga digunakan untuk menyatakan suatu Fakta, atau
sesuatu yang tejadi berulang-ulang dimasa KINI. Ingat, PRESENT artinya
adalah kini,sekarang.

Rumus present tense: Positif: S + V1 (s/es).


Materi pertama belajar grammar tenses bahasa inggris yaitu The Simple
Present Tense. The Simple Present Tense adalah tenses yang puaaaling
banyak
digunakan, dan karena paling banyak maka pembahasannya juga akan
lebih panjang.
Arti simple yaitu sederhana, sedangkan present adalah sekarang. Jadi bisa
dikatakan
bahwa Simple Present adalah tenses (pola kalimat) yang digunakan untuk
menceritakan waktu sekarang dalam bentuk sederhana. Nama lain
daripada Present
adalah BENTUK 1.
Jadi kapanpun Anda melihat kata present dalam tenses apapun, bisa
dipastikan
bahwa dia menggunakan bentuk 1 – bentuk apa? ya bentuk verb, karena
semua
predicate itu wajib verb bukan, coba lihat posting awal grammar basic ini.
Coba liat
contoh-contoh kalimat dengan Simple Present dibawah ini
TOBE
I am a teacher
You are a teacher
We are teachers
They are teachers
He is a teacher
She is a teacher
It is my cat
Kalau Anda mengamati, maka kalimat diatas semuanya mengggunakan
PREDICATE-1 atau predikat dalam bentuk 1, lihat saja tobe nya tidak
lepas dari AM
– IS – ARE. Contoh diatas adalah The simple present tense dalam bentuk
nominal,
karena semua kalimatnya menggunakan tobe-1
Apakah ada bentuk lainnya? Ada, yaitu The Simple Present Tense dalam
bentuk VERBAL. Yaitu yang tidak memiliki tobe tapi memiliki verb.
Nanti akan di
terangkan. Untuk saat ini cukup kita simpulkan bahwa ada 2 (dua) jenis
Simple
Present yaitu:
1. Nominal Simple Present
2. Verbal Simple Present
Untuk mengubah kalimat NOMINAL SIMPLE PRESENT kedalam
bentuk
negative (menyangkal) ataupun interrogative (bertanya) sangatlah mudah,
amati:
(+) You are a teacher
(- ) You are NOT a teacher
(? ) Are you a teacher?
 Present Continuous tense
Present Continuous tense dalam tenses bahasa inggris digunakan untuk
tindakan yang
sedang berlangsung sekarang, kejadian di waktu sedang berbicara dan
tindakan yang berlangsung hanya untuk jangka waktu yang singkat.
Present Continuous tense
disebut juga dengan Present Progressive Tense
Penggunaan :
1. kejadian sekarang atau kegiatan sementaracontoh : Mr. Teguh si writing
a new book
Mr. Teguh sedang menulis buku baru
2. Rencana di masa depan yang sudah pasti waktunya (pribadi)
I am going to Surabaya at 07.30 tomorrow
Saya akan pergi ke Surabaya jam 7.30 besok
3. kejadian terkait atas sesuatu atau seseorang disekitar waktu sekarang
atau sedang
berbicara
contoh : it is raining day
hari ini sedang hujan
4.Rumus Present Continuous Tense :
Positif (+):
subject + to be (am, is, are) + Verb – ing + object
Negatif (-) :
subject + to be + not + verb – ing + object
Tanya (?) :
to be + subject + verb – ing + object
Contoh Present Continuous Tense :
(+) I am watching TV now
(-) Mr. Khanafi is not going to Jakarta
(?) Is Mrs. Annisa cooking in the kitchen ?)
Present Continuous tense membutuhkan :
- kata kerja “to be”
Tunggal,
I am (orang pertama)
You are (orang kedua)
He / she / it is (orang ketiga)
Jamak,
We are (orang pertama)
You are (orang kedua)
They are (orang ketiga)
- bentuk kata kerja “-ing”
Contoh :
Go + ing = going
- Keterangan waktu (adverb of time) yang sering digunakan dalam Present
Continuous tense :
“NOW, RIGHT NOW, TOMORROW,etc”
B. Past Tenses
 Simple Past tense
Simple past Tense digunakan untuk mengungkapkan kejadian yang telah terjadi
pada
waktu tertentu di masa lalu. kejadian bisa pendek atau panjang. Berarti juga bisa
menjadi beberapa kejadian terjadi satu demi persatu. Secara umum, Ada dua fakta
penting yang perlu diingat dalam tenses bahasa inggris ini :
 kata kerja tak beraturan (Irregular Verbs)
 kalimat negatif dan pertanyaan tidak seperti kalimat positif tetapi
mempertahankan bentuk dasar kata kerja
Penggunaan
1. Peristiwa di masa lalu yang telah selesai (misalnya : I went to school)
2. Situasi di masa lalu (they lived a normal life until they won a lottery)
3. Serangkaian tindakan di masa lalu
Rumus
Positif (+)
- Subject + to be (was/were) + complement
- Subject + verb 2 + object
Negatif (-)
- Subject + to be (was/were) + not + complement
- Subject + did not + verb 1 + object
Tanya (?)
- Did + subject + verb 1 + object ?
Contoh Simple Past tense:
(+) He was a businessman in 1999
(+) I sell these motorcycles in Surabaya
FutureTense
Simple future tense adalah kalimat tenses yang digunakan untuk
menunjukkan kejadian yang belum terjadi atau akan terjadi di masa depan
dan berakhir di masa depan.
Rumus Simple Future Tense

Untuk membentuk kalimat simple future tense, rumusnya adalah sebagai


berikut :
S + will + Verb 1 + O
atau
S + To Be (is, am, are) + Going To + Verb 1 + O
Contoh Kalimat Simple Future Tense Affirmative

1. They will take school examination next month. (Mereka akan


mengikuti ujian sekolah bulan depan).

2. Budi will take public speaking class tomorrow. (Budi akan


mengikuti kelas public speaking besok)

3. Peter is going to move to his new house next week. (Peter akan
pindah ke rumah baru minggu depan)

4. Dini is going to finish her homework tonight. (Dini akan


menyelesaikan PR nya nanti malam)

5. I am going to take english class at Wall Street English next


monday. (Saya akan mengikuti kelas bahasa Inggris di Wall Street
English senin depan)

6. The president of Indonesia, Joko Widodo, will visit Irian Jaya


tomorrow. (Presiden Indonesia, Joko Widodo, akan mengunjungi
Irian Jaya besok)

7. Wanda is going to give birth next friday. (Wanda akan melahirkan


hari Jum’at depan).
8. Rara will take another flight, because her current flight have an
accident. (Rara akan mengambil penerbangan lain, karena
penerbangan saat ini sedang terkendala).

9. John will join Digital Marketing competition at USA tomorrow.


(John akan mengikuti kompetisi digital marketing besok di Amerika)

10. She is going to go to party after her job is finish. (Dia akan pergi
ke pesta setelah pekerjaannya selesai

Contoh Kalimat Simple Future Tense Negative

Untuk membentuk kalimat simple future tense negatif, rumusnya


adalah sebagai berikut

S + Will + NOT + Verb 1 + O

atau

S + To Be (is, am, are) + NOT + Going To + Verb 1 + O

He will not join sport club at school. (Dia tidak akan bergabung klub
olahraga di sekolah)

They are not going to go puncak because of the wheather. (Mereka


tidak akan pergi ke puncak dikarenakan oleh cuaca)
Peter is not going to buy new house tomorrow. (Peter tidak akan
membeli rumah baru besok)

George will not pass the test because It’s too hard. (George tidak akan
lulus tes karena tesnya terlalu sulit).

You will not know the process, untill you try. (Kamu tidak akan tahu
prosesnya, sampai kamu mencoba).

Motorcycle will not pass through sudirman street tomorrow, because


tomorrow is Car Free Day. (Besok, motor tidak akan melewati jalan
Sudirman, karena besok adalah Car Free Day).

He will not buy new Handphones at online marketplace. (Dia tidak


akan membeli handphone baru di toko online).

I will not wear green shirt at Parangtritis, Java South Beach. (Saya
tidak akan memakai baju berwarna hijau di pantai selatan
Parangtritis).

Anto will not borrow money from bank, because of its interest. (Anto
tidak akan meminjam uang dari bank, dikarenakan bunga nya).
John is not going to swim tomorrow. (John tidak akan pergi berenang
besok hari)

Dengan WSE GO Jadi Jago Inggris dengan 100% Online

Contoh Kalimat Simple Future Tense Introgative

Untuk membentuk kalimat pertanyaan simple future tense, rumusnya


adalah sebagai berikut.

Will + S + Verb 1 + O ?

atau

To Be (is, am, are) + S + Going To + Verb 1 + O ?

Will you come to my party tonight ? (Apakah kamu akan datang ke


pesta saya, nanti malam ?)

Will John buy new car next month ? (Apakah John akan membeli
mobil baru, bulan depan ?)
Is Juli going to watch Harry Potter Movie next sunday ? (Apakah Juli
akan menonton film Harry Potter hari Minggu depan ?)

Will you keep your promise ? (Apakah kamu akan menepati


janjimu ?)

Will you marry me ? (Apakah kamu mau menikah denganku ?)

Are they going to go to Dufan tomorrow ? (Apakah mereka akan


pergi ke Dufan besok ?)

Will he come late again ? (Apakah dia akan datang telat lagi ?)

Are you going to have Yoga Class tonight ? (Apakah kamu ada
kegiatan kelas yoga malam ini ?)

Is he going to go to office by bicycle ? (Apakah dia akan pergi ke


kantor menggunakan sepeda ?)

Will she go to Surabaya next month ? (Apakah dia akan pergi ke


surabaya bulan depan ?)
CHAPTER VI

BASIC PROGRESSIVE TENSE

Present Progressive Tense

Merupakan bentuk kata kerja yang digunakan untuk menyatakan aksi yang
sedang berlangsung sekarang (present) atau rencana di masa depan (future).
Karena dapat digunakan pada present atau future, tense ini sering diiringi
adverbial of time untuk memperjelasnya.
Apa itu adverb of time? Adverb of time adalah adverb (kata keterangan)
yang digunakan untuk menyatakan waktu terjadinya suatu kegiatan atau
peristiwa.
When merupakan kata tanya yang dapat digunakan untuk mengajukan
pertanyaan untuk menunjukkan adverb of time.
Salah satu ciri khas dari present progressive atau present continuous adalah
imbuhan -ing di akhir kata kerja.
Hal ini untuk menadakan bahwa aksi masih berlangsung saat pembicara
melontarkan kalimatnya.Rumus Present Progressive Tense
Present continuous tense dibentuk dengan kata kerja bantu “be”, berupa
is/am/are karena present tense (waktu sekarang), dan present participle (-
ing ).
Digunakan pada subject berupa singular noun (seperti: tita, book) dan third
person singular pronoun (seperti: she, he, it) ; are pada plural noun (seperti:
boys, men, books ), pronoun plural (seperti: we, they) dan you; sementara
am pada I.

Kalimat positif
Dalam kalimat positif kamu bisa menggunakan rumus: S + be (am/is/are) +
present participle (-ing). Contoh:
• The ships are sailing. (Kapal-kapal itu sedang berlayar.)

• He is smiling. (Dia sedang tersenyum.)

Kalimat negatif

Dalam membuat kalimat negatif, kamu hanya perlu menambahkan “not”


sebelum kata kerja. S + be (am/is/are) + not + present participle (-ing).
Contoh:
• The ships are not sailing. (Kapal-kapal itu tidak sedang berlayar.)

• He is not smiling. (Dia tidak sedang tersenyum.)


Kalimat interogatif

Ada perubahan struktur kalimat jika ingin dibuat menjadi kalimat interiatif
atau kalimat tanya.
Rumus yang digunakan adalah be (am/is/are) + S + present participle (-
ing)? Bagaimana contoh kalimatnya?
• Are the ships sailing? (Apakah kapal-kapal itu sedang berlayar?)

• Is he smiling? (Apakah dia sedang tersenyum?)

Contoh Kalimat

Masih ingin melihat contoh kalimat dengan menggunakan present


progressive tense? Cek contohnya di bawah ini.
• She is brushing the bathroom floor. (Dia sedang menyikat lantai
kamar mandi.)

• I‘m driving a car to Bandung now. (Saya sedang mengendarai


mobil ke Bandung sekarang.)

• He‘s learning English in order to be a great guide. (Dia sedang


mempelajari bahasa Inggris agar menjadi pemandu wisata yang
hebat.)

• I‘m living with my sister at the moment. (Saya tinggal dengan


saudara perempuan saya saat ini.)

• I’m spending my holiday on Kuta beach next month. (Saya sedang


menghabiskan liburan di pantai Kuta akhir bulan depan.)

• You can’t call me this night. I’m going to my best friend’s wedding.
(Kamu tidak dapat menghubungi saya malam ini. Saya akan pergi ke
pernikahan sahabat saya.)
• The buses are arriving in an hour. (Bus-bus tersebut tiba dalam satu
jam.)

• I‘m moving to West Jakarta this month. (Saya pindah ke Jakarta


Barat bulan ini.)

• Why is the wild dog always barking at me? (Mengapa anjing liar itu
selalu menggonggong pada saya?)

• I‘m getting sick of you always asking the same questions. (Saya
mulai muak dengan kamu yang selalu menanyakan pertanyaan-
pertanyaan yang sama.)

Past Progressive Tense

Dalam Bahasa Inggris, ada tensis khusus yang bisa kalian gunakan untuk
menjelaskan kejadian yang sedang terjadi di masa lampau. Namun ada
yang perlu diingat, kalian juga perlu memahami strukturnya. Lalu apa saja
struktur past progressive tense yang harus kalian pelajari?

Past progressive Tense atau yang lebih dikenal dengan nama past
continuous tense adalah kalimat yang menunjukan tindakan
berkelanjutan, atau sesuatu peristiwa di masa lalu dan masih terus dan
sedang berlangsung pada saat ini. Bentuk tense ini merupakan ungkapan
yang memiliki fungsi untuk menyatakan suatu peristiwa atau perbuatan
yang sedang berlangsung pada waktu lampau pada saat peristiwa yang lain
terjadi.

Keterangan waktu ini dibentuk dengan kata bantu kata kerja to be dalam
bentuk lampau yaitu was dan were, ditambah dengan present progressive
yang diikuti dengan akhiran ing. Dimana formulanya adalah S +
was/were + Verb I + ing + O.

Perhatikan contoh kalimat dari past progressive tense dibawah ini :

• I was sleeping all night long (saya tidur sepanjang malam)

• Linda was washing the dishes (linda sedang mencuci piring)

• I was studying when the phone rang (saya sedang belajar ketika
telepon berdering)

• We were having a very nice picnic when it started to rain (kami


menikmati piknik yang sangat bagus ketika hujan mulai turun)

• While the cat sleeping the mice were eating its food (sementara
kucing tidur, tikus memakan makanannya)

Disamping itu, ada juga penggunaan past progressive tense ini memakai
kalimat negative dengan menambahkan “not”, dengan formula S + be
(was/were) + not + Verb I + ing + O. Contoh dari kalimatnya adalah :

• I was not sleeping all night long (saya tidak tidur sepanjang
malam)

• Linda was not washing the dishes ( linda tidak sedang mencuci
piring)

• I was not studying when the phone rang (saya sedang tidak belajar
ketika telepon berdering)

• We were not having a very nice picnic when it started to rain (kami
tidak memiliki piknik yang bagis ketika hujan mulai turun)
• While the cat not sleeping the mice were eating its food (sementara
kucing tidak tidur, tikus memakan makanannya)

Selain itu, dalam pas progressive tense juga ada yang menggunakan
kalimat tanya dengan formula was/ were + S + Verb I (ing) + O?.
Contoh dari kalimatnya adalah :

• Was I sleeping all night long? (apakah saya tidur sepanjang


malam?)

• Was linda washing the dishes? (apakah linda mencuci piring?)

• Was I studying when the phone rang? (apakah saya sedang belajar
ketika telepon bordering?)

• Were we having a very nice picnic when it started to rain? (Apakah


kita memiliki piknik yang sangat menyenangkan ketika hujan mulai
turun?)

• Was while the cat sleeping, the mice were eating its food? (Apakah
saat kucing tidur, tikus makan makanannya?)

C. Future PROGRESSIVE TENSE

Kalimat Future progressive tense ini dibangun dengan penggabungan


simple future tense dan present continuous tense, sehingga menghasilkan
rumus dengan bentuk dasar sebagai berikut:

S + going to/ will + Verb I + ing + O.

Dalam prakteknya, kalimat Future progressive tense ini terbagi dalam tiga
bentuk, yaitu kalimat positif, kalimat negatif dan kalimat interogatif.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa contoh kalimat tersebut.
Contoh 1:

I will be going to University next year (saya akan kuliah di Universitas


tahun depan)

I will not be going to University next year (saya tidak akan pergi ke
Universitas tahun depan)

Will I be going to University next year? (apakah saya akan pergi ke


Universitas tahun depan?)

Contoh 2:

She will be finishing school soon (dia akan segera menyelesaikan sekolah)

She will not be finishing school soon (dia tidak akan segera menyelesaikan
sekolah)

Will she be finishing school soon? (apakah dia akan segera menyelesaikan
sekolah?)

Contoh 3:

It will be raining the entire week (hujan akan turun sepanjang minggu)

It will not be raining the entire week (tidak aka nada hujan sepanjang
minggu)

Will itu be raining the entire week? (apakah akan hujan sepanjang
minggu?)
Contoh 4:

I will be watching TV when you call this evening (saya akan menonton TV
saat kamu menelpon malam ini)

I will not be watching TV when you call this evening (saya tidak akan
menonton TV saat kamu menelpon mala mini)

Will I be watching TV when tou call this evening? (apakah saya akan
menonton TV ketika kamu menelpon nanti malam?)

Contoh 5:

She will be working all night in the restaurant (dia akan bekerja sepanjang
malam di restoran)

She will not be working all night in the restaurant (dia tidak akan bekerja
sepanjang malam di restoran)

Will she be working all night in the restaurant? (apakah dia akan bekerja
sepanjang malam di restoran?).
CHAPTER V

KINDS OF SENTENCE

Kinds Of Sentences
Jenis-Jenis Kalimat dalam bahasa Inggris itu ada 4, yaitu:

#1 Interrogative Sentence
Apa itu Interrogative Sentence ? Yaitu kalimat tanya, sebuah kalimat yang
menanyakan sesuatu berakhir dengan tanda tanya (?).

Contoh:

• Have you seen my book ?

• Do you like macaroni ?

• Who is your brother ?

Dalam kalimat tanya dapat dilontarkan dengan awalan berikut ini atau biasa
disebut WH Questions:

What / Which (Apa / yang Mana, untuk menanyakan sesuatu).

Contoh:

• What is her favorit food ?

• What is your name ?

• Which is your pen ?

• Which is your sister’s cat ?


Dalam penggunaan What dan Which terdapat perbedaan jawaban. Biasanya
ketika menggunakan What maka jawabannya bisa bermacam-macam tapi ketika
menggunakan Which biasanya menanyakan diantara pilihan yang ada.

Who (Siapa, untuk menanyakan seseorang)

Contoh:

• Who is your girlfriend ?

• Who is your brother’s friend ?

Where (Mana / Dimana / Kemana, untuk menanyakan tempat)

Contoh:

• Where are you going ?

• Where does he came from ?

• Where is my mom ?

Why (Kenapa, untuk menanyakan alasan)

Contoh:

• Why didn’t you call me ?

• Why are the houses green ?

When (Kapan, untuk menanyakan waktu)

Contoh:

• When the store open ?

• When do you want to go to school ?

• When will you come to my home ?

How (Bagaimana, untuk menanyakan cara bekerja suatu kegiatan)


Contoh:

• How did you do that ?

• How do you spell your name ?

• How can you teach me ?

#2 Declarative Sentence
Apa itu Declarative Sentence ? Yaitu kalimat deklaratif, sebuah kalimat yang
membuat pernyataan / statement.

Contoh:

• The car is blue

• She likes chicken porridge

• Mr. Agus is a Driver

#3 Exclamatory Sentence
Apa itu Exclamatory Sentence ? Yaitu kalimat seruan, sebuah kalimat yang
menyerukan / memiliki tekanan yang kuat berakhir dengan tanda seru (!).

Contoh:

• No one can beat me !

• You are the best !

• How lucky he is !

#4 Imperative Sentence
Apa itu Imperative Sentence ? Yaitu kalimat perintah, sebuah kalimat yang
memberikan perintah / memerintah.

Contoh:

• Give me the book

• Bro, please come to my office

• Close the doo

CHAPTER VI

DESCRIBING

Teks deskriptif atau descriptive text adalah teks yang


bertujuan untuk menggambarkan atau menjelaskan sesuatu
secara gamblang dan detail.

Describing people artinya adalah menggambarkan orang. Untuk


menggambarkan orang, diperlukan kosakata untuk mempermudah
dalam membuat kalimat. Menggambarkan orang (people) bisa dari
Characteristics (sifat) dan Physical Appearance (penampilan pisik).

Contoh kalimat:
- So Ji Sub is an actor. He is tall.
(So Ji Sub adalah seorang aktor. Dia Tinggi.)
- He has slanted eyes and pointed nose.
(Dia memiliki mata sipit dan hidung mancung.)
- His hair is black and he has white skin.
(Rambutnya berwarna hitam dan dia memiliki kulit putih.)

Tugas:

I have a close friend named Philipus Bone. He was a law student at


the university of Musamus Merauke. He ia tall, skinny, and has tan
skin and curls short hair. He ia actually clever, but he does't really like
reading books. He love to sing especially rap sing, and it males him
feel happy.

Pengertian Nominal Sentence (Kalimat Nominal)


Pada dasarnya yang dimaksud dengan nominal sentence adalah kalimat yang hanya
menggunakan kata kerja (verb) berupa be sebagai kata kerja utamanya. Kata kerja be sendiri
dapat berupa be, is, am, are, was, were, been, dan being.

Karena be ini harus berdiri sendiri di dalam suatu kalimat atau kata kerja yang harus berdiri
paling belakang, maka be inilah yang akan menjadi kata kerja utamanya. Jadi, kata kerja be
yang awalnya hanyalah kata kerja bantu, akan berubah difungsikan menjadi kata kerja utama
di dalam kalimat. Kesimpulannya, nominal sentence adalah kalimat yang kata kerja utamanya
hanya berupa be saja. Bukan kata kerja utama lainnya, dan bukan pula kata kerja bantu
lainnya.

Rumus Nominal Sentence


Untuk membentuk kalimat nominal, anda dapat menggunakan word order berikut ini:
Subject + Be + Complement of Subject

Contoh Nominal Sentence

Mary is very clever.

They are teachers of ENGLISH ONLINE.


I am really handsome.

Pengertian Verbal Sentence


Kalau nominal sentence tadi yang menjadi kata kerja utamanya adalah hanya berupa be, beda
dengan verbal sentence. Verbal sentence merupakan kebalikannya, artinya yang menjadi kata
kerja utamanya adalah semua kata kerja selain be. Seperti halnya nominal, kalimat verbal juga
dapat berdiri sendiri ataupun kata yang berada di paling belakang.

Ini berlaku juga untuk semua berubahan verb ya, entah itu verb1 (bare and additional
infinitive), verb2 (past tense), verb3 (past participle), maupun verb+ing (present participle)C.

Contoh Verbal Sentence

Fika is reading a history book right now.

I go to school every morning.

We learn English at ENGLISH ONLINE every day.


Chapter VII

Reaing text related to law

INKONSTITUSIONAL BERSYARAT, UU CIPTA KERJA HARUS DIPERBAIKI


DALAM JANGKA WAKTU DUA TAHUN

Ketua MK Anwar Usman memimpin langsung persidangan putusan Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Kamis (25/11/2021). Foto Humas/Bayu

JAKARTA, HUMAS MKRI – Untuk pertama kalinya sejak berdiri, Mahkamah


Konstitusi (MK) mengabulkan untuk sebagian permohonan uji formil. Majelis Hakim
Konstitusi menegaskan bahwa Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (UU Cipta Kerja) cacat secara formil. Untuk itu, Mahkamah menyatakan bahwa
UU Cipta Kerja inkonstitusionalitas bersyarat.

Demikian Putusan Nomor 91/PUU-XVIII/2020 dibacakan dalam sidang putusan yang


digelar pada Kamis (25/11/2021) siang. Dalam Amar Putusan yang dibacakan oleh
Ketua MK Anwar Usman, Mahkamah mengabulkan untuk sebagian permohonan yang
diajukan oleh Migrant CARE, Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari Sumatera
Barat, Mahkamah Adat Minangkabau, serta Muchtar Said.

“Menyatakan pembentukan UU Cipta Kerja bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai
‘tidak dilakukan perbaikan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan'.
Menyatakan UU Cipta Kerja masih tetap berlaku sampai dengan dilakukan perbaikan
pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana yang telah ditentukan dalam
putusan ini,” ucap Anwar yang dalam kesempatan itu didampingi oleh delapan hakim
konstitusi lainnya.

Dalam putusan yang berjumlah 448 halaman tersebut, Mahkamah juga memerintahkan
kepada pembentuk undang-undang untuk melakukan perbaikan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun sejak putusan diucapkan. Apabila dalam tenggang waktu
tersebut tidak dilakukan perbaikan, maka UU Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional
secara permanen.
Selain itu, MK pun memerintahkan Pemerintah untuk menangguhkan segala tindakan
atau kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas serta tidak dibenarkan pula
menerbitkan peraturan pelaksana baru yang berkaitan dengan Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Anwar pun menyampaikan Mahkamah menyatakan apabila dalam tenggang waktu 2


(dua) tahun pembentuk undang-undang tidak dapat menyelesaikan perbaikan UU
Cipta Kerja, maka undang-undang atau pasal-pasal atau materi muatan undang-
undang yang telah dicabut atau diubah oleh UU Cipta Kerja dinyatakan berlaku
kembali.

Dalam pertimbangan hukum yang dibacakan oleh Hakim Konstitusi Suhartoyo, tata
cara pembentukan UU Cipta Kerja tidak didasarkan pada cara dan metode yang pasti,
baku, dan standar, serta sistematika pembentukan undang-undang. Kemudian, dalam
pembentukan UU Cipta Kerja, terjadi perubahan penulisan beberapa substansi pasca
persetujuan bersama DPR dan Presiden.

“(Pembentukan UU Cipta Kerja) bertentangan dengan asas-asas pembentukan


peraturan perundang-undangan, maka Mahkamah berpendapat proses pembentukan
UU 11/2020 adalah tidak memenuhi ketentuan berdasarkan UUD 1945, sehingga harus
dinyatakan cacat formil,” tegas Suhartoyo.

Mahkamah pun menjelaskan alasan UU Cipta Kerja dinyatakan inkonstitusional


bersyarat. Hal tersebut dikarenakan Mahkamah hendak menghindari ketidakpastian
hukum dan dampak lebih besar yang ditimbulkan. Kemudian, Mahkamah
mempertimbangkan harus menyeimbangkan antara syarat pembentukan sebuah
undang-undang yang harus dipenuhi sebagai syarat formil guna mendapatkan undang-
undang yang memenuhi unsur kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Di
samping itu, lanjut Suhartoyo, juga harus mempertimbangkan tujuan strategis dari
dibentuknya UU Cipta Kerja.

“Oleh karena itu, dalam memberlakukan UU 11/2020 yang telah dinyatakan


inkonstitusional secara bersyarat menimbulkan konsekuensi yuridis terhadap
keberlakuan UU 11/2020 a quo, sehingga Mahkamah memberikan kesempatan kepada
pembentuk undang-undang untuk memperbaiki UU 11/2020 berdasarkan tata cara
pembentukan undang-undang yang memenuhi cara dan metode yang pasti, baku dan
standar di dalam membentuk undang-undang omnibus law yang juga harus tunduk
dengan keterpenuhan syarat asas-asas pembentukan undang-undang yang telah
ditentukan,” tegas Suhartoyo.

Selanjutnya, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih menyebutkan bahwa Mahkamah


menemukan fakta bahwa penamaan UU Cipta Kerja ternyata menggunakan nama baru
yaitu UU tentang Cipta Kerja. Oleh karena itu, Mahkamah dapat memahami persoalan
para Pemohon yang menyebut UU Cipta Kerja merupakan UU baru atau UU
perubahan. Terlebih, dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 UU Cipta Kerja dirumuskan
pula nomenklatur Cipta Kerja adalah upaya penciptaan kerja melalui usaha
kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan
menengah, peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan berusaha, dan investasi
Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional.

“Dengan adanya penamaan baru suatu undang-undang yaitu UU tentang Cipta Kerja
yang kemudian dalam Bab Ketentuan Umum diikuti dengan perumusan norma asas,
tujuan dan ruang lingkup yang selanjutnya dijabarkan dalam bab dan pasal-pasal
terkait dengan ruang lingkup tersebut, maka UU 11/2020 tidaklah sejalan dengan
rumusan baku atau standar dalam pembentukan peraturan perundang-undangan
karena hal demikian sesungguhnya menunjukkan norma yang dibentuk tersebut
seolah-olah sebagai undang-undang baru. Namun, substansi terbesar dalam UU 11/2020
telah ternyata adalah merupakan perubahan terhadap sejumlah undang-undang,”
terang Enny.

Enny menambahkan jika yang dilakukan adalah perubahan suatu UU, tidak perlu
dibuat ketentuan umum yang berisi nomenklatur baru, yang kemudian diikuti dengan
rumusan asas, tujuan, serta ruang lingkup, kecuali jika hal-hal yang akan diubah dari
suatu undang-undang mencakup materi tersebut. Sebab, lanjutnya, dari sejumlah UU
yang telah diubah oleh UU Cipta Kerja, UU asli/asalnya masing-masing masih tetap
berlaku—walaupun tidak ditegaskan mengenai keberlakuan UU lama tersebut dalam
UU Cipta Kerja. Sementara, dalam UU yang lama telah ditentukan pula asas-asas dan
tujuan dari masing-masing UU yang kemudian dijabarkan dalam norma pasal-pasal
yang diatur dalam masing-masing UU tersebut.

Kemudian, berkenaan dengan asas keterbukaan, Suhartoyo menjelaskan dalam


persidangan terungkap fakta pembentuk undang-undang tidak memberikan ruang
partisipasi kepada masyarakat secara maksimal. Sekalipun telah dilaksanakan berbagai
pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat, pertemuan dimaksud belum
membahas naskah akademik dan materi perubahan UU Cipta Kerja.

“Sehingga masyarakat yang terlibat dalam pertemuan tersebut tidak mengetahui secara
pasti materi perubahan undang-undang apa saja yang akan digabungkan dalam UU
11/2020. Terlebih lagi naskah akademik dan rancangan UU cipta kerja tidak dapat
diakses dengan mudah oleh masyarakat. Padahal berdasarkan Pasal 96 ayat (4) UU
12/2011 akses terhadap undang-undang diharuskan untuk memudahkan masyarakat
dalam memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis,” papar Suhartoyo.

Dalam putusan tersebut, empat hakim konstitusi menyatakan pendapat berbeda, yakni
Anwar Usman, Arief Hidayat, Daniel Yusmic P. Foekh, dan Manahan M.P. Sitompul.
Keempatnya menyatakan meskipun UU Ciptaker memiliki banyak kelemahan dari sisi
legal drafting, namun UU ini sangat dibutuhkan saat ini. “Sehingga menurut kami,
seharusnya permohonan pengujian formil UU Ciptaker harus dinyatakan ditolak,” ujar
Arief membacakan pendapat berbeda.

Selain itu, keempatnya beralasan tahapan dibentuknya UU Ciptaker sudah sangat baik
dan cermat dilihat dari aspek filosofis, sosiologis maupun pertimbangan yuridis untuk
mewujudkan amanat pembukaan UUD 1945 yang merupakan arahan fundamental
mengenai visi, misi, dan tujuan nasional yang harus diwujudkan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pada sidang yang sama, Mahkamah juga memutus sebelas perkara lainnya terkait
pengujian undang-undang, yakni Perkara Nomor 87, 101, 103, 105, 107, 108/PUU-
XVIII/2020, serta Perkara Nomor 3, 4, 5, 6, 55/PUU-XIX/2021. Seluruh perkara
tersebut dinyatakan tidak dapat diterima. Hal ini karena UU Cipta Kerja telah
dinyatakan inkonstitusional bersyarat sebagaimana tercantum dalam Putusan Nomor
91/PUU-XVIII/2020. Sehingga pengujian materiil UU tersebut tidak relevan lagi untuk
dilanjutkan pemeriksaan karena kehilangan objek permohonan.

Untuk diketahui, sebelumnya Mahkamah telah menggelar sidang untuk kedua belas
perkara. Perkara Nomor 87/PUU-XVIII/2020 yang diajukan oleh Pimpinan Pusat
(DPP) Federasi Serikat Pekerja Singaperbangsa (FSPS) yang diwakili oleh Deni
Sunarya (Ketua Umum) dan Muhammad Hafidz (Sekretaris Umum). Pemohon
mempermasalahkan konstitusionalitas aturan perjanjian kerja antarwaktu
sebagaimana diatur dalam Pasal 81 angka 15, angka 19, angka 25, angka 29, dan angka
44 UU Cipta Kerja.

Permohonan yang teregistrasi dengan Nomor 101/PUU-XVIII/2020 ini dimohonkan oleh


Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang diwakili oleh Said Iqbal, dkk. Para
pemohon perkara tersebut mengajukan uji materi terhadap Pasal 81, Pasal 82, dan
Pasal 83 UU Cipta Kerja. Para Pemohon menyatakan bahwa UU Cipta Kerja
menimbulkan ketidakpastian hukum serta menghilangkan dan/atau menghalangi hak
konstitusional para Pemohon. Pemohon mendalilkan UU Cipta Kerja bertentangan
dengan Pasal 18 Ayat (1), Ayat (2), Ayat (5), Ayat (6), dan Ayat (7); Pasal 27 Ayat (2);
Pasal 28D Ayat (1) dan Ayat (2); Pasal 28E Ayat (3), dan Pasal 28I UUD 1945.
Kemudian, permohonan Perkara Nomor 103/ PUU-XVIII/2020 diajukan Elly Rosita
Silaban (Pemohon I) dan Dedi Hardianto (Pemohon II) dari Konfederasi Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (KSBSI). Para Pemohon menguji secara formil Bab IV UU No.
11/2020 dan pengujian materiil UU Bab IV UU Bagian Kedua UU Cipta Kerja, yakni
Pasal 42 ayat (3) huruf c, Pasal 57 ayat (1) dan ayat (2) UU Cipta Kerja.

Sedangkan para Pemohon Perkara Nomor 105/PUU-XVIII/2020 adalah Pimpinan Pusat


Federasi Serikat Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit - Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
dan 12 Pemohon lainnya. Mereka melakukan pengujian formil dan pengujian materiil
UU Cipta Kerja antara lain Bab IV Bagian Kedua: 1) Pasal 81 angka 1 (Pasal 13 ayat
(1) huruf c UU No.13/2003) mengenai pelatihan kerja diselenggarakan oleh lembaga
pelatihan kerja perusahaan. Selain itu Pasal 81 angka 2 (Pasal 14 ayat (1) UU 13/2003)
bahwa lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)
huruf b wajib memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh pemerintah daerah
kabupaten/kota.

Selanjutnya, Permohonan yang teregistrasi dengan Nomor 108/PUU-XVIII/2020 ini


diajukan oleh Ignatius Supriyadi, Sidik dan Janteri berprofesi sebagai Advokat.
Ketiganya menguji Pasal 6, Pasal 17 angka 16, Pasal 24 angka 44, Pasal 25 angka 10,
Pasal 27 angka 14, Pasal 34 angka 2, Pasal 41 angka 25, Pasal 50 angka 9, Pasal 52
angka 27, Pasal 82 angka 2, Pasal 114 angka 5, Pasal 124 angka 2, Pasal 150 angka 31,
Pasal 151 dan Pasal 175 angka 6 UU Cipta Kerja.

Berikutnya, permohonan Nomor 4/PUU-XIX/2021 diajukan R. Abdullah selaku Ketua


Umum Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia serta 662 Pemohon lainnya. Permohonan ini memecahkan rekor
sebagai permohonan dengan Pemohon terbanyak sepanjang sejarah pengujian UU di
MK. Para Pemohon mengajukan pengujian formil dan materiil terhadap UU Cipta
Kerja.

Lainnya, Para Pemohon Perkara Nomor 3/PUU-XIX/2021 ini diajukan oleh Sudarto
dan Yayan Supyan selaku Ketua Umum dan Sekretaris Umum pada Pimpinan Pusat
Federasi Serikat Pekerja Rokok Tembakau Makanan Minuman-Serikat Pekerja
Seluruh Indonesia (FSP RTMM-SPSI). 59, Pasal 61 ayat (1) huruf c, Pasal 61A, Pasal
164A, Pasal 156 Bagian Kedua Bab IV UU Cipta Kerja. Dalam permohonannya,
Pemohon mendalilkan berlakunya Bab IV UU Cipta Kerja yang oleh pemerintah dan
menjadi pengetahuan masyarakat disebut klaster ketenagakerjaan, dinilai sangat
merugikan hak-hak konstitusional pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh
yang diatur dalam UUD 1945.

Sedangkan R. Abdullah selaku Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi,
dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia serta 662 Pemohon lainnya
tercatat sebagai Pemohon Perkara Nomor 4/PUU-XIX/2021. Para Pemohon melalui tim
kuasa hukumnya mengajukan pengujian formil dan materiil terhadap UU Cipta Kerja.
Sedangkan Perkara Nomor 5/PUU-XIX/2021 ini dimohonkan oleh Putu Bagus Dian
Rendragraha (Pemohon I) dan Simon Petrus Simbolon (Pemohon II) merupakan dua
penyandang disabilitas. Dalam perkara ini, para Pemohon melakukan uji formil dan
materiil Pasal 24 angka 4, Pasal 24 angka 13, Pasal 24 angka 24, Pasal 24 angka 28,
Pasal 61 angka 7, Pasal 81 angka 15, dan Penjelasan Pasal 55 angka 3 UU UU Cipta
Kerja terhadap UUD 1945.

Kemudian para Pemohon Perkara Nomor 6/PUU-XIX/2021 Riden Hatam Aziz dkk
melakukan pengujian formil UU Cipta Kerja. Menurut para Pemohon, pembentukan
UU Cipta Kerja tidak mempunyai kepastian hukum. Secara umum pembentukan UU a
quo cacat secara formil atau cacat prosedur. Untuk itulah, dalam petitumnya, para
Pemohon meminta agar Mahkamah menyatakan UU Cipta Kerja bertentangan dengan
UUD 1945 dan membatalkan keberlakuan UU tersebut.

Terakhir, permohonan yang teregistrasi dengan Nomor Perkara 55/PUU-XIX/2021 ini


dimohonkan oleh Yayasan Hutan, Alam, dan Lingkungan Aceh (Yayasan HakA) yang
diwakili oleh Farwiza, dkk. Menurut Pemohon, penghapusan keterlibatan Pemohon
dalam memberi masukan terhadap dokumen Amdal, sebagaimana ketentuan Pasal 26
ayat (3) UU 32/2009 namun telah diubah oleh Pasal 22 angka 5 UU11/2020, jelas
merupakan kerugian atau potensi kerugian konstitusional Pemohon untuk mencegah
dan melindungi kerusakan lingkungan akibat dari proyek pembangun atau proyek
skala besar yang wajib Amdal.

Berikut 10 Kesimpulan dari Komnas HAM:

1. Prosedur perencanaan dan pembentukan RUU Cipta Kerja tidak sejalan dengan tata
cara atau mekanisme yang telah diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Aturan ini masih berlaku dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat.

2. Terdapat penyimpangan asas hukum lex superior derogat legi inferior.

Di mana dalam Pasal 170 Ayat (1) dan (2) RUU Cipta Kerja, Peraturan Pemerintah
dapat mengubah peraturan setingkat undang-undang jika muatan materinya tidak
selaras dengan kepentingan strategis RUU Cipta Kerja.

3. RUU Cipta Kerja akan membutuhkan sekitar 516 peraturan pelaksana yang
bertumpu pada kekuasaan dan kewenangan lembaga eksekutif. Sehingga berpotensi
memicu terjadinya penyalahgunaan wewenang atau abuse of power.

Hal itu tidak sesuai dengan prinsip peraturan perundang-undangan yang sederhana,
efektif, dan akuntabel.

4. Tidak ada jenis undang-undang yang lebih tinggi atau superior atas undang-undang
lainnya. Sehingga, apabila RUU Cipta Kerja disahkan, seakan-akan ada undang-
undang superior.

Hal ini akan menimbulkan kekacauan tatanan hukum dan ketidakpastian hukum.

5. Pemunduran atas kewajiban negara memenuhi hak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak sehingga melanggar kewajiban realisasi progresif atas pemenuhan hak-hak
sosial dan ekonomi.

6. Pelemahan atas kewajiban negara untuk melindungi hak atas lingkungan hidup yang
baik dan sehat, yang tercermin dari pembatasan hak untuk berpartisipasi dan hak atas
informasi.
Hal ini diantaranya terkait dengan ketentuan yang mengubah Izin Lingkungan menjadi
Persetujuan Lingkungan, berkurangnya kewajiban melakukan Amdal bagi kegiatan
usaha, hingga berpotensi terjadinya alih tanggung jawab kepada individu.

7. Relaksasi atas tata ruang dan wilayah demi kepentingan strategis nasional yang
dilakukan tanpa memerlukan persetujuan atau rekomendasi dari institusi atau lembaga
yang mengawasi kebijakan tata ruang dan wilayah, sehingga membahayakan keserasian
dan daya dukung lingkungan hidup.

8. Pemunduran atas upaya menghormati, melindungi, dan memenuhi hak atas


kepemilikan tanah melalui perubahan UU Nomor 2 Tahun 2012 terkait dengan
pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

9. Pemunduran atas upaya pemenuhan hak atas pangan dan ketimpangan akses dan
kepemilikan sumber daya alam terutama tanah antara masyarakat dengan perusahaan
(korporasi).

Hal ini di antaranya terkait dengan penghapusan kewajiban pembangunan kebun


plasma untuk masyarakat minimal 20 persen dari luasan izin HGU, pembentukan Bank
Tanah yang akan menjadikan lahan sekadar kepentingan komoditas ekonomi dengan
luasan pengelolaan tanah yang tidak dibatasi dan jangka waktu hak yang diberikan
selama 90 tahun.

10. Politik penghukuman dalam RUU Cipta Kerja bernuansa diskriminatif, karena
lebih menjamin kepentingan sekelompok orang atau kelompok pelaku usaha atau
korporasi. Sehingga mencederai hak atas persamaan di depan hukum.
References

McGregor, W. B. (2009). Linguistics: an Introduction

(chap.5). Continuum International publishing

Group: London.

Murphy, R. (1994). English Grammar in Use . Cambridge

University Press: Cambridge.

http://languagelearningbase.com/http://www.eslcafe.com/www.engVid.com

http://bahasainggrisonlines.blogspot.com/2012/12/simple-past-tense.html

http://www.belajaringgris.net/simple-past-tense-800.htmlhttp://
www.wordsmile.comhttp://examples.yourdictionary.com/acrostic-poem-
examples.htmlhttp://www.poetry4kids.com/blog/lessons/how-to-write-an-acrostic-
poem/http://www.indonesiapoint.com/festivals/ramadan-dates.html

http://www.indonesiapoint.com/weather-of-indonesia.htmlhttp://
animals.nationalgeographic.com/animals/mammals/orangutan/

http://www.easypacelearning.com/all-lessons/english-lessons-level-3/1190-conversation-
between-2-friends-making-plans
https://amp-kompas-com.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/nasional/read/
2020/08/13/22543521/ini-10-kesimpulan-hasil-kajian-komnas-ham-atas-ruu-cipta-kerja?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16426454756650&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s

Anda mungkin juga menyukai