Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL

TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Hari/tanggal : Kamis/22 November 2012
Program studi/Fakultas : Komunikasi/Ilmu Sosial dan Politik
Semester/Kelas : Satu/Reguler 1A
Dosen Pengampu : Ahmad Sururi, S.Sos
Waktu : 90 Menit
Sifat Ujian : Close Book

Petunjuk Pengerjaan
A. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal-soal di bawah ini
B. Soal boleh dijawab tidak berurutan
C. Bekerjalah dengan tenang dan jujur

1. Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disyahkan menjadi dasar Negara secara objektif telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sendiri.
Pertanyaan :
Jelaskan alasan dan tujuan yang sangat penting bagi saudara sebagai mahasiswa Program
Studi Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk memahami dan mengkaji
Pancasila

2. Pancasila sebagai objek pembahasan ilmiah memiliki ruang lingkup yang sangat luas,
tergantung pada sudut pandang pembahasannya masing-masing
Pertanyaan :
Jelaskan objek pembahasan Pancasila ditinjau dari sudut pandang yuridis kenegaraan?

3. Jelaskan pengertian dari susunan kesatuan sila-sila Pancasila yang saling mengisi dan
saling mengkualifikasi?

4. Sejarah Pancasila telah mengalami proses yang sangat panjang dari proses perumusan
sampai dengan penetapannya sebagai dasar negara
Pertanyaan :
a. Jelaskan letak persamaan dan perbedaan diantara konsep rumusan dasar Negara yang
diajukan oleh Prof M Yamin, Prof Supomo dan Ir Sukarno yang disampaikan pada
sidang BPUPKI
b. Jelaskan pula persamaan dan perbedaan antara Piagam Jakarta dan Pancasila serta
alasan dirubahnya sila ke-1 pada Piagam Jakarta

5. Berdasarkan penjabarannya, maka nilai-nilai dapat dikelompokkan menjadi tiga macam


yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praksis.
Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian dari tiga macam nilai tersebut dan berikan contohnya
b. hubungan antara nilai, norma dan moral
c. Jelaskan aktualisasi etika politik yang sesuai dengan nilai-nilai sila Pancasila

“semangat & sukses”


JAWABAN

1. Pendapat sendiri (gunakan konsep dan referensi yang diketahui)


2. Pancasila menurut yuridis kenegaraan
meliputi pemahasa Pancasla dalam kedudukannya sebagai dasar negara RI, sehingga meliputi
pembahasan bidang yuridis dan ketatanegaraan, realisasi Pancasila dalam segala aspek
penyelenggaraan negara secara resmi baik yang menyangkut norma hukum maupun norma
moral dalam kaitannya dengan segala aspek penyelenggaraan negara.

3. Bahwa dalam setiap sila pancasila senantiasa dikualifikasi oleh sila2 lainnya, rumusannya
adalah sebagai berikut :
a. Sila ketuhanan yang maha esa adalah berkemanusiaan yang adil dan beradab,
berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
b. Sila berkemanusiaan yang adil dan beradab adalah berketuhanan yang maha esa,
berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Sila persatuan Indonesia adalah berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang adil
dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan berkeadilan social bagi seluruh
rakyat Indonesia
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan adalah berketuhanan yang maha esa, berkemanusiaan yang
adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, dan berkeadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia
e. Sila keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia adalah berketuhanan yang maha esa,
berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan Indonesia, berkerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

4. a. Persamaan dan perbedaan rumusan pancasila M. Yamin, Sukarno dan Soepomo


Rumusan pancasila menurut Moh. Yamin secara lisan tanggal 29 mei 1945
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3.   Peri Ketuhanan
4.   Peri kerakyatan
5.   Kesejahteraan rakyat

Rumusan pancasila menurut M. Yamin secara tertulis


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.   Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah   kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan pancasila menurut Soepomo tanggal 31 Mei 1945


1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha Esa
3.   Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
4.   Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
5.   Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya

Rumusan Soepomo versi lain

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Rumusan pancasila menurut Soekarno


1.   Kebangsaan Indonesia
2.   Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.   Mufakat atau demokrasi
4.   Kesejahteraan sosial
5.   Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima asas di atas oleh Ir. Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Dikatakan oleh
beliau istilah itu atas saran dari salah seorang ahli bahasa. Usul mengenai nama “Pancasila”
bagai dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang. Selanjutnya beliau
mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila yang rumusannya:

1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme


2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila
atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong

b. Di dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari lima
butir, sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Perbedaan antara pancasila dan piagam Jakarta ada pada sila pertama

5. a. Nilai dasar yaitu berupa hakikat, esensi, intisari dan makna yang dalam dari nilai2 tersebut,
nilai dasar bersifat universal karena menyangkut kenyataan objektif dari segala sesuatu.
Contohnya nilai yg menjadi sumber etika bagi bangsa Indonesia adalah nilai2 yang
terkandung dalam pancasila
b. Nilai instrumental yaitu nilai yang menjadi pedoman pelaksanaan dari nilai dasar.
Contohnya pasal2 dalam UUD 1945 yang merupakan penjabaran dari nilai2 yang
terkandung dalam sila2 pancasila.
c. Nilai praksis yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental dalam kehidupan yang
lebih nyata, dengan demikian nilai praksis merupakan pelaksanaan secara nyata dari nilai
dasar dan instrumental. contohnya semua perundang2an yang berada di bawah UUD 1945
sampai kepada peraturan pemerintah.

b. Hubungan antara nilai, norma dan moral


Nilai itu bersifat abstrak, maka, nilai harus dikonkritkan untuk dapat menjalankan
fungsinya sebagai nilai, wujud konkret dari nilai itu adalah norma. Nah, untuk
memberlakukan norma tersebut harusnlah ada pedoman yang digunakan, maka
digunakanlah moral “sebagai buku petunjuk” untuk pelaksanaan norma yang ada. Itulah
hubungan nilai, moral dan norma.

c. Pancasila sebagai sumber etika politik, maksudnya adalah etika yang terkandung dalam
pancasila digunakan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif;
menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa
tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat; menghargai perbedaan; jujur dalam
persaingan; ketersediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar walau datang dari
orang per orang ataupun kelompok orang; serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Etika politik yang berdasarkan pancasila juga seharusnya mengamanatkan para pejabat
memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap mundur
apabila dirinya merasa telah melanggar kaidah dan system nilai ataupun dianggap tidak
mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Hari/tanggal : Kamis/22 November 2012
Program studi/Fakultas : Komunikasi/Ilmu Sosial dan Politik
Semester/Kelas : Satu/Reguler 1B
Dosen Pengampu : Ahmad Sururi, S.Sos
Waktu : 90 Menit
Sifat Ujian : Close Book

Petunjuk Pengerjaan
A. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal-soal di bawah ini
B. Soal boleh dijawab tidak berurutan
C. Bekerjalah dengan tenang dan jujur

1. Pembahasan pancasila sebagai suatu kajian ilmiah harus memenuhi syarat ilmiah
sebagaimana dikemukakan oleh I.R. Poedjowijatno dalam bukunya “Tahu dan Pengetahuan”
yang merinci syarat-syarat ilmiah.
Pertanyaan :
Jelaskan 4 (empat) syarat-syarat ilmiah tersebut!

2. Dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia dan dalam upaya mempertahankan proklamasi dan
eksistensi Negara terdapat berbagai rumusan-rumusan Pancasila yang berbeda-beda.
Pertanyaan :
Tuliskan rumusan pancasila dalam konstitusi RIS (Republik Indonesia Serikat)

3. Jelaskan rumusan urutan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang logis?

4. Sejarah Pancasila telah mengalami proses yang sangat panjang dari proses perumusan sampai
dengan penetapannya sebagai dasar negara
Pertanyaan :
a. Jelaskan letak persamaan dan perbedaan diantara konsep rumusan dasar Negara yang
diajukan oleh Prof M Yamin, Prof Supomo dan Ir Sukarno yang disampaikan pada
sidang BPUPKI
b. Jelaskan pula persamaan dan perbedaan antara Piagam Jakarta dan Pancasila serta alasan
dirubahnya sila ke-1 pada Piagam Jakarta

5. Hukum dan kekuasaan Negara merupakan 2 (dua) aspek yang berkaitan langsung dengan
etika politik dan menjadi pokok pembahasan
Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian hukum dan kekuasaan Negara sebagai pokok pembahasan etika
politik dan jelaskan hubungannya.
b. Jelaskan hubungan antara nilai, norma dan moral
c. Jelaskan aktualisasi etika politik yang sesuai dengan nilai-nilai sila pancasila

“Semangat & sukses”


JAWABAN

1. Empat syarat2 ilmiah


a. Berobjek
Syarat pertama bagi pengetahuan adalah harus memiliki objek. Objek terbagi dua yaitu
formal dan material, formal pancasila adalah sudut pandang tertentu dalam pembahasan
pancasila atau dari sudut pandang apa pancasila akan dibahas, objek material pancasila
adalah objek yg merupakan sasaran pembahasan dan pengkajian pancasila baik yg
bersifat empiris maupun non empiris
b. Bermetode
Adalah seperangkat cara atau pendekatan dalam rangka pembahasan pancasila untuk
mendapatkan kebenaran secara objektif.
c. Bersistem
Pengetahuan ilmiah pancasila harus bersifat bulat, utuh dan merupakan satu kesatuan
antara bagian2 yang tidak dapat dipisahkan, saling berhubungan dan tergantung. Sila2
pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat, tanpa pertentangan dan bersifat
sistematik
d. Bersifat universal
Kebenaran pancasila tidak terbatas oleh waktu, ruang, keadaan, situasi, kondisi maupun
jumlah tertentu, esensi, sari dan makna dalam sila2 pancasila pada hakikatnya bersifat
universal.

2. Rumusan pancasila dalam konstitusi RIS


A. Ketuhanan yang maha esa
B. Peri kemanusiaan
C. Kebangsaan
D. Kerakyatan
E. Keadilan social

3. Urutan sila sila pancasila merupakan suatu kesatuan yg logis adalah karena yang paling
utama memang harus menuju kepada Tuhan dahulu sebelum memulai sesuatu yang lain, baru
diurutkan sesuai dengan ke-logisan kebutuhan yang ada dalam masyarakat, seperti setelah
Tuhan, maka dilanjutkan dengan kemanusiaan yang adil dan beradab, dengan
dilaksanakannya kemanusiaan yang adil dan beradap maka akan terwujudlah suatu persatuan
pada rakyat Indonesia, yang kemudian dari persatuan itu akan dipilih sosok pemimpin yang
dapat melaksanakan arti yang ada dalam “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, agar dapat mewujudkan suau keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. a. Persamaan dan perbedaan rumusan pancasila M. Yamin, Sukarno dan Soepomo


Rumusan pancasila menurut Moh. Yamin secara lisan tanggal 29 mei 1945
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3.   Peri Ketuhanan
4.   Peri kerakyatan
5.   Kesejahteraan rakyat

Rumusan pancasila menurut M. Yamin secara tertulis


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.   Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah   kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan pancasila menurut Soepomo tanggal 31 Mei 1945


1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha Esa
3.   Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
4.   Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
5.   Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya

Rumusan Soepomo versi lain


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Rumusan pancasila menurut Soekarno


1.   Kebangsaan Indonesia
2.   Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.   Mufakat atau demokrasi
4.   Kesejahteraan sosial
5.   Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima asas di atas oleh Ir. Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Dikatakan oleh
beliau istilah itu atas saran dari salah seorang ahli bahasa. Usul mengenai nama “Pancasila”
bagai dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang. Selanjutnya beliau
mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila yang rumusannya:

1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme


2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila
atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong

b. Di dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari
lima butir, sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Perbedaannya terletak pada sila pertama
5. a. Hukum sebagai lembaga penata masyarakat yang normatif dan kekuasaan sebagai
lembaga penata masyarakat yang berkuasa.
Hubungannya adalah hukum tanpa kekuasaan negara tidak dapat berbuat apa-apa,
sifatnya normatif belaka artinya hukum tidak mempunyai kemampuan untuk
bertindak. Sedangkan kekuasaan negara tanpa hukum adalah buta, kekuasaan negara
yang memakai kekuasaannya tanpa hukum merupakan negara penindas.

b. Hubungan nilai, norma dan moral adalah :


Nilai itu bersifat abstrak, maka, nilai harus dikonkritkan untuk dapat menjalankan
fungsinya sebagai nilai, wujud konkret dari nilai itu adalah norma. Nah, untuk
memberlakukan norma tersebut harusnlah ada pedoman yang digunakan, maka
digunakanlah moral “sebagai buku petunjuk” untuk pelaksanaan norma yang ada.
Itulah hubungan nilai, moral dan norma.

c. Pancasila sebagai sumber etika politik, maksudnya adalah etika yang terkandung
dalam pancasila digunakan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan
efektif; menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan,
rasa tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat; menghargai perbedaan; jujur dalam
persaingan; ketersediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar walau datang dari
orang per orang ataupun kelompok orang; serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Etika politik yang berdasarkan pancasila juga seharusnya mengamanatkan para pejabat
memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap
mundur apabila dirinya merasa telah melanggar kaidah dan system nilai ataupun
dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara.
UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Hari/tanggal : Kamis/22 November 2012
Program studi/Fakultas : Komunikasi/Ilmu Sosial dan Politik
Semester/Kelas : Satu/Reguler 2
Dosen Pengampu : Ahmad Sururi, S.Sos
Waktu : 90 Menit
Sifat Ujian : Close Book

Petunjuk Pengerjaan
A. Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal-soal di bawah ini
B. Soal boleh dijawab tidak berurutan
C. Bekerjalah dengan tenang dan jujur

1. Pancasila merupakan dasar filosofis negara Indonesia dan harus dipahami secara ilmiah da
objektif.
Pertanyaan :
Jelaskan mengapa mata kuliah Pancasila menjadi mata kuliah wajib di setiap perguruan
tinggi !

2. Kita tahu ada beberapa pengertian Pancasila tergantung sudut pandang masing masing dalam
menelaahnya.
Pertanyaan :
Jelaskan Pengertian Pancasila secara terminologis?

3. Jelaskan pengertian dari susunan kesatuan sila-sila Pancasila sebagai suatu system

4. Sejarah Pancasila telah mengalami proses yang sangat panjang dari proses perumusan sampai
dengan penetapannya sebagai dasar negara
Pertanyaan :
a. Jelaskan letak persamaan dan perbedaan diantara konsep rumusan dasar Negara yang
diajukan oleh Prof M Yamin, Prof Supomo dan Ir Sukarno yang disampaikan pada siding
BPUPKI
b. Jelaskan pula persamaan dan perbedaan antara Piagam Jakarta dan Pancasila serta alasan
dirubahnya sila ke-1 pada Piagam Jakarta

5. Etika politik harus direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara kongkrit dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Pertanyaan :
a. Tuliskan prinsip-prinsip etika politik
b. Jelaskan pokok pembahasan etika politik
c. Jelaskan aktualisasi etika politik yang sesuai dengan nilai-nilai sila pancasila

“semangat & sukses”


JAWABAN

1. Pendapat sendiri (gunakan konsep, teori dan referensi yang diketahui)


2. Pancasila menurut terminologis
PPKI mengadakan sidang sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan tgl 18 Agustus 1945 dan
berhasil mengesahkan UUD NKRI atau UUD ’45 yang didalamnya terdapat pokok pikiran
dari batang tubuh UUD ’45, yang secara kostitusional sah dan benar sebagai dasar negara

Adapun UUD 1945 terdiri dari dua bagian yaitu pembukaan UUD 1945 dan pasal2 UUD
1945 yang berisi 37 pasal, 1 aturan peralihan yang terdiri dari 4 pasal dan 1 aturan tambahan
yang terdiri dari 2 ayat. Dalam bagian pembukaan UUD 1945 yang terdiri dari 4 aline,
tercantm rumusan pancasila yang resmi.

3. Sebagai system, sila2 dalam pancasila memiliki kesatuan bagian2, setiap bagian mempunyai
fungsi sendiri2, saling berhubungan dan ketergantungan, saling bekerja sama untuk tujuan
tertentu.

4. a. Persamaan dan perbedaan rumusan pancasila M. Yamin, Sukarno dan Soepomo


Rumusan pancasila menurut Moh. Yamin secara lisan tanggal 29 mei 1945
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3.   Peri Ketuhanan
4.   Peri kerakyatan
5.   Kesejahteraan rakyat

Rumusan pancasila menurut M. Yamin secara tertulis


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.   Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4.   Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah   kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.   Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan pancasila menurut Soepomo tanggal 31 Mei 1945


1. Persatuan Indonesia
2. Ketuhanan Yang Maha Esa
3.   Kerakyatan yang berdasarkan permusyawaratan perwakilan
4.   Pemerataan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia
5.   Kemakmuran Indonesia dalam ikatan Asia Timur Raya

Rumusan Soepomo versi lain


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

Rumusan pancasila menurut Soekarno


1.   Kebangsaan Indonesia
2.   Internasionalisme atau peri kemanusiaan
3.   Mufakat atau demokrasi
4.   Kesejahteraan sosial
5.   Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima asas di atas oleh Ir. Soekarno diusulkan agar diberi nama “Pancasila”. Dikatakan oleh
beliau istilah itu atas saran dari salah seorang ahli bahasa. Usul mengenai nama “Pancasila”
bagai dasar negara tersebut secara bulat diterima oleh sidang. Selanjutnya beliau
mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Tri Sila yang rumusannya:

1. Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme


2. Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat
3. Ketuhanan Yang Maha Esa

Ir. Soekarno mengusulkan bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi menjadi Eka Sila
atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong

b. Di dalam Piagam Jakarta terdapat lima butir yang kelak menjadi Pancasila dari
lima butir, sebagai berikut:

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-


pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Perbedaannya terletak pada sila pertama

5. a. prinsip2 etika politik


1. Adanya cita-cita the rule of law
2. Partisipasi demokratis masyarakat
3. Jaminan hak-hak asasi manusia
4. Struktur sosial budaya masyarakat
5. Keadilan social

b. Pokok pembahasan etika politik


hukum sebagai lembaga penata masyarakat yang normatif dan kekuasaan sebagai
lembaga penata masyarakat yang berkuasa. hukum tanpa kekuasaan negara tidak dapat
berbuat apa-apa, sifatnya normatif belaka artinya hukum tidak mempunyai kemampuan
untuk bertindak. Sedangkan kekuasaan negara tanpa hukum adalah buta, kekuasaan
negara yang memakai kekuasaannya tanpa hukum merupakan negara penindas.

c. Pancasila sebagai sumber etika politik, maksudnya adalah etika yang terkandung dalam
pancasila digunakan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien, dan efektif;
menumbuhkan suasana politik yang demokratis yang bercirikan keterbukaan, rasa
tanggung jawab, tanggap akan aspirasi rakyat; menghargai perbedaan; jujur dalam
persaingan; ketersediaan untuk menerima pendapat yang lebih benar walau datang dari
orang per orang ataupun kelompok orang; serta menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Etika politik yang berdasarkan pancasila juga seharusnya mengamanatkan para pejabat
memiliki rasa kepedulian tinggi dalam memberikan pelayanan kepada publik, siap
mundur apabila dirinya merasa telah melanggar kaidah dan system nilai ataupun
dianggap tidak mampu memenuhi amanah masyarakat, bangsa, dan negara

Anda mungkin juga menyukai