UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS HUKUM
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143
website:https://fhukum.unpak.ac.id/e-mail: fakultashukum@unpak.ac.id
( )
SOAL
1. Deskripsi
Tidak dapat dinafikan, saat membahas hal terkait Pancasila, maka kupasan
pendekatan filsafat menjadi keniscayaan. Filsafat sebagai disiplin ilmu sekaligus
metode berfikir, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi penggalian nilai-nilai
Pancasila yang direnungi secara mendalam, radikal, universal, skeptis dan
spekulatif sehingga menerbitkan kebijakan implementasi Pancasila yang
bermutu.
Pertanyaan
a. Apa itu filsafat? Jelaskan pula pembagian filsafat, baik dari sisi ontologi,
epistemologi maupun axiologi. Berikan contoh sederhana menyangkut hal itu.
Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan,
filsafat merupakan bidang pemikiran manusia yang paling penting karena
bercita-cita untuk mencapai makna hidup paling hakiki.
Filsafat sejatinya merupakan studi mengenai hakikat realitas dan keberadaan,
mengenai apa yang mungkin diketahui hingga perilaku benar atau salah.
Anggapan umum mengenai filsafat bahwa yang dibahas sebagai hal yang tinggi,
sulit, abstrak dan tidak berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari, tak
jarang filsuf kerap digambarkan sebagai orang jenius.
Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), ini berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu. Ontologi mencakup banyak sekali filsafat, mungkin
semua filsafat masuk disini, misalnya Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi,
Antropologi, Etika, Estetika, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain.
Epistimologi membicarakan cara memperoleh pengetahuan itu. Epistimologi
hanya mencakup satu bidang saja yang disebut epistimologi yang membicarakan
cara memperoleh pengetahuan filsafat.
Axiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan ? Bagaimana hubungan
penggunaan ilmiah dengan moral etika ? Bagaimana penentuan objek yang
diteliti secara moral ? Bagaimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah
dengan kaidah moral ?
Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan
satu sama lain. Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila
dengan menempatkan sila "Ketuhanan Yang Mahaesa" sebagai basis bentuk
piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh
sila "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Contoh :
Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: "Bagi tiap-tiap orang yang beragama atau
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu
dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat
saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa."
Ketuhanan
Kemanusiaan
Persatuan
Kerakyatan
Keadilan sosial
2. Deskripsi
Indeks demokrasi Indonesia mengalami kenaikan pada 2021 berdasarkan rilis
pengukuran The Economist Intelligence Unit pada Februari 2022. Demokrasi
Indonesia naik dari peringkat ke-64 pada 2020 dengan skor 6,30 menjadi
peringkat ke-52 dengan skor 6,71 dari 167 negara. Meski demikian, Indonesia
masih diklasifikasi sebagai negara dengan kategori flawed democracy atau
negara demokrasi yang cacat atau belum sempurna. Perludem memandang skor
Indeks Demokrasi ini pun menempatkan Indonesia di lingkup ASEAN di posisi
ketiga di bawah Malaysia dan Timor Leste. Meskipun posisinya lebih baik
daripada Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Perbaikan indeks skor demokrasi Indonesia ini terjadi pada tiga variabel
pengukuran yakni keberfungsian pemerintah naik dari 7,50 menjadi 7,86; kedua
soal kebebasan sipil dari 5,59 naik menjadi 6,18; dan yang ketiga partisipasi
politik naik dari 6,11 menjadi 7,22. Meski demikian, Stagnan di dua variabel
lainnya dari lima variabel yang diukur, stagnasi skor kita terletak pada yaitu
proses elektoral dan pluralisme, dan yang kedua adalah budaya politik.
Pertanyaan
a. Apa pendapat saudara atas uraian deskripsi di atas menyangkut indeks
demokrasi di Indonesia
Menurut saya demokrasi pada saat ini lebih baik. Sebab pada saat orde baru,
demokrasi hanyalah sebuah alat yg digunakan oleh beberpa oknum pejabat
sebagai alat politik. Dan pada saat ini demokrasi menjadi lebih baik karena ada
hukum yg menyatakan bahwa rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi,contohnya misalnya pemilihan capres dan cawapres,pemilihan tersebut
dilakulan dengan adil atas suara rakyat(walaupun masih ada saja yg menerima
suap).
Untuk menangani masalah ketidakseimbangan antara demokrasi dan hukum
hanya dapat diselesaikan dengan upaya menjadikan hukum sebagai panglima
yang harus didahului dengan penataan demokrasi, dalam arti perekrutan politik
agar bersih dari politik transaksional dan saling sandera. Disinilah, dituntut
kesadaran partai politik sebagai wadah perekrutan pimpinan politik untuk
melakukan perekrutan dengan penuh tanggaung jawab dan menjunjung tinggi
integritas moral.
b. Sebut dan jelaskan ciri-ciri negara demokrasi pada umumnya, dan demokrasi
Pancasila pada khususnya.
Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
- Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
- Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
rakyat (warga negara).
- Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
- Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
- Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
- Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
- Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
- Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
- Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan,
dan sebagainya).
3. Sebut dan jelaskan ciri negara hukum menurut AV Dicey serta berikan paparan
masalah penegakan negara hukum di Indonesia.
A.V. Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting dalam setiap Negara
Hukum yang disebutnya dengan istilah “The Rule of Law”, yaitu:
1. Supremacy of Law.
Merupakan suatu konsep negara hukum di mana hukum memiliki kedudukan
tertinggi dalam penyelenggaraan suatu negara. Hal ini bertujuan agar hukum dapat
melindungi seluruh warga masyarakat tanpa ada intervensi dari pihak mana pun
dengan cara menegakkan dan menempatkan hukum di posisi tertinggi. Dalam hal
ini, setiap orang baru dapat dikenakan sanksi hukum manakala yang bersangkutan
melakukan pelanggaran.
2. Equality before the law.
Semua manusia sama dan setara di hadapan hukum. Sederhananya, ini berarti setiap
warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
3. Due Process of Law.
Perlindungan hak individu setiap warga negara untuk diproses sesuai prosedur
melalui peradilan. Unsur ini berfungsi untuk menjamin hak-hak warga negara untuk
dapat diproses hukum sesuai prosedur yang berlaku, dalam hal ini proses hukum
yang adil dan tidak memihak, layak, dan benar.
4. Pertanyaan:
a. Karl Vasak, ahli HAM dari Eropa, memilah tiga generasi HAM yakni
HAM Sipil Politik, HAM Ekonomi Sosial dan Budaya serta Hak
Solidaritas. Jelaskan bagaimana pandangan generasi HAM menurut Vasak
di atas bila dikaitkan dengan respon negara (state) baik dalam konteks hak
positif maupun hak negatif. Sertakan contoh untuk memperkuat argumen.
Karel Vasak (Perancis) menggunakan istilah “generasi” untuk menunjuk pada
substansi dan ruang lingkup hak-hak yang diprioritaskan pada kurun waktu
tertentu. Vasak menggolongkan HAM sebagai generasi pertama (generasi
negatif), generasi kedua dan generasi ketiga. Generasi Pertama mewakili hak-
hak sipil politik, yaitu hak yang muncul dari tuntutan untuk melepaskan diri
dari kekuasaan absolutisme negara dan kekuatan sosial lainnya.
Sebagai contoh hak hidup, hak beragama, hak kebebasan bergerak,
menyatakan pikiran dan lain-lain. Generasi kedua diwakili oleh perlindungan
bagi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak-hak ini muncul dari tuntutan
agar negara menyediakan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar setiap warga
negaranya. Hak-hak generasi ketiga atau persaudaraan diwakili oleh tuntutan
negara dunia ketiga (berkembang) atas tatanan internasional yang adil.
b. Apa yang saudara ketahui tentang Pengadilan HAM dan Pelanggaran HAM
berat!
Menurut standar HAM internasional, ada empat jenis pelanggaran HAM berat
yang diatur dalam Pasal 5 Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional atau
Rome Statute of the International Criminal Court (ICC).
1. Kejahatan terhadap kemanusiaan
2. Genosida (Memusnakan suku bangsa )
3. Kejahatan Perang
4. Agresi (Perilaku Berbahaya )