Anda di halaman 1dari 5

YAYASAN PAKUAN SILIWANGI

UNIVERSITAS PAKUAN
FAKULTAS HUKUM
Jl. Pakuan PO. BOX 452 Bogor 16143
website:https://fhukum.unpak.ac.id/e-mail: fakultashukum@unpak.ac.id

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2022/2023


Program Studi : Ilmu Hukum QUALITY CONTROL
Mata Kuliah : PPKN Validasi Soal : UPMPS Ilmu Hukum
Kode Mata Kuliah : UPK62011 Tgl : 12-1-2023

Jumlah SKS : 3 SKS


Semester/Kelas : I (satu) / Non Reguler ( Herli Antoni.,S.H.,M.H )
Hari/Tanggal : Selasa, 17 Januari 2023 Pengesahan Soal :
Waktu Ujian : 19.00 – 20.30 WIB Ketua Program Ilmu Hukum
Sifat Ujian : Open Book Tgl : 12-1-2023
Dosen Penguji : R. Muhammad Mihradi, S.H,
M.H.
(Farahdinny Siswajanthy.,S.H.,M.H.)
Acuan Soal (1) RPS (2) Pustaka (3) Pertemuan Kuliah
(4) Peraturan dan Perundangan yang berlaku
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah(CPMK) 1. Mampu mengaitkan konsep Nilai – Nilai
Pancasila dengan kewarganegaraan dalam
menghadapi berbagai problematika kehidupan
dan berbangsa
2. Mampu menumbuhkan rasa kebangsaan, cinta
tanah air dan semangat mengisi kemerdekaan.
3. Mampu menerapkan Nilai-Nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari dan
mempertahankan negara Indonesia dari
ancaman luar dan dalam negeri.
4. Mampu mengaitkan konsep Nilai Pancasila
dan kewarganegaraan dengan kehidupan
bermasyarakat, Bernegara dan berbangsa.
5. Mampu mengembangkan kemampuan utuh
sarjana atau profesional
Pokok Bahasan/Sub Pokok Bahasan 1. Demokrasi di Indonesia
2. Hak Asasi Manusia
3. Penegakan Hukum
4. Wawasan Nusantara
5. Analisis Studi Kasus
Instruksi Pengerjaan 1. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan dengan baik
dan benar!
2. Silahkan membaca doa sebelum mengerjakan
UAS
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM Nama Mahasiswa:
Visi :
Program Studi yang berkontribusi dalam mengembangkan Giliman Christupa
Ilmu hukum & SDM yang unggul, mandiri, berkarakter
baik tingkat nasional maupun internasional pada tahun 2028
Misi: NPM: 010122358
1. Menyelenggarakan pendidikan hukum yang unggul,
berintegritas dan bertanggung jawab. Pernyataan:
2. Menyelenggarakan dan mengembangkan riset bidang
hukum yang bermanfaat bagi masyarakat dan Saya mengerjakan soal ujian ini benar-
pembangunan hukum nasional. benar secara mandiri dan jujur mengikuti
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat peraturan ujian yang berlaku.
guna meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Yang membuat pernyataan,
hukum masyarakat.
4. Memperluas jaringan kerjasama nasional dan TTD
internasional guna meningkatkan pendidikan ilmu
hukum.

( )
SOAL

1. Deskripsi
Tidak dapat dinafikan, saat membahas hal terkait Pancasila, maka kupasan
pendekatan filsafat menjadi keniscayaan. Filsafat sebagai disiplin ilmu sekaligus
metode berfikir, diharapkan dapat menjadi instrumen bagi penggalian nilai-nilai
Pancasila yang direnungi secara mendalam, radikal, universal, skeptis dan
spekulatif sehingga menerbitkan kebijakan implementasi Pancasila yang
bermutu.
Pertanyaan
a. Apa itu filsafat? Jelaskan pula pembagian filsafat, baik dari sisi ontologi,
epistemologi maupun axiologi. Berikan contoh sederhana menyangkut hal itu.
Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia yang berarti cinta kebijaksanaan,
filsafat merupakan bidang pemikiran manusia yang paling penting karena
bercita-cita untuk mencapai makna hidup paling hakiki.
Filsafat sejatinya merupakan studi mengenai hakikat realitas dan keberadaan,
mengenai apa yang mungkin diketahui hingga perilaku benar atau salah.
Anggapan umum mengenai filsafat bahwa yang dibahas sebagai hal yang tinggi,
sulit, abstrak dan tidak berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-hari, tak
jarang filsuf kerap digambarkan sebagai orang jenius.
Ontologi membicarakan hakikat (segala sesuatu), ini berupa pengetahuan tentang
hakikat segala sesuatu. Ontologi mencakup banyak sekali filsafat, mungkin
semua filsafat masuk disini, misalnya Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi,
Antropologi, Etika, Estetika, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain.
Epistimologi membicarakan cara memperoleh pengetahuan itu. Epistimologi
hanya mencakup satu bidang saja yang disebut epistimologi yang membicarakan
cara memperoleh pengetahuan filsafat.
Axiologi adalah untuk apa pengetahuan itu digunakan ? Bagaimana hubungan
penggunaan ilmiah dengan moral etika ? Bagaimana penentuan objek yang
diteliti secara moral ? Bagaimana kaitan prosedur ilmiah dan metode ilmiah
dengan kaidah moral ?

b. Sering dipaparkan bahwa Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki karakter


hierarkis piramidal. Jelaskan disertakan contohnya.

Sebagai alasan mengapa Pancasila harus dipandang sebagai satu kesatuan yang
bulat dan utuh ialah karena setiap sila dalam Pancasila tidak dapat diantitesiskan
satu sama lain. Prof. Notonagoro melukiskan sifat hirarkis-piramidal Pancasila
dengan menempatkan sila "Ketuhanan Yang Mahaesa" sebagai basis bentuk
piramid Pancasila. Dengan demikian keempat sila yang lain haruslah dijiwai oleh
sila "Ketuhanan Yang Maha Esa".
Contoh :
Secara tegas, Dr. Hamka mengatakan: "Bagi tiap-tiap orang yang beragama atau
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa, Pancasila bukanlah sesuatu yang perlu
dibicarakan lagi, karena sila yang 4 dari Pancasila sebenarnya hanyalah akibat
saja dari sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa."
Ketuhanan
Kemanusiaan
Persatuan
Kerakyatan
Keadilan sosial
2. Deskripsi
Indeks demokrasi Indonesia mengalami kenaikan pada 2021 berdasarkan rilis
pengukuran The Economist Intelligence Unit pada Februari 2022. Demokrasi
Indonesia naik dari peringkat ke-64 pada 2020 dengan skor 6,30 menjadi
peringkat ke-52 dengan skor 6,71 dari 167 negara. Meski demikian, Indonesia
masih diklasifikasi sebagai negara dengan kategori flawed democracy atau
negara demokrasi yang cacat atau belum sempurna. Perludem memandang skor
Indeks Demokrasi ini pun menempatkan Indonesia di lingkup ASEAN di posisi
ketiga di bawah Malaysia dan Timor Leste. Meskipun posisinya lebih baik
daripada Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar.
Perbaikan indeks skor demokrasi Indonesia ini terjadi pada tiga variabel
pengukuran yakni keberfungsian pemerintah naik dari 7,50 menjadi 7,86; kedua
soal kebebasan sipil dari 5,59 naik menjadi 6,18; dan yang ketiga partisipasi
politik naik dari 6,11 menjadi 7,22. Meski demikian, Stagnan di dua variabel
lainnya dari lima variabel yang diukur, stagnasi skor kita terletak pada yaitu
proses elektoral dan pluralisme, dan yang kedua adalah budaya politik.
Pertanyaan
a. Apa pendapat saudara atas uraian deskripsi di atas menyangkut indeks
demokrasi di Indonesia
Menurut saya demokrasi pada saat ini lebih baik. Sebab pada saat orde baru,
demokrasi hanyalah sebuah alat yg digunakan oleh beberpa oknum pejabat
sebagai alat politik. Dan pada saat ini demokrasi menjadi lebih baik karena ada
hukum yg menyatakan bahwa rakyat adalah pemegang kekuasaan
tertinggi,contohnya misalnya pemilihan capres dan cawapres,pemilihan tersebut
dilakulan dengan adil atas suara rakyat(walaupun masih ada saja yg menerima
suap).
Untuk menangani masalah ketidakseimbangan antara demokrasi dan hukum
hanya dapat diselesaikan dengan upaya menjadikan hukum sebagai panglima
yang harus didahului dengan penataan demokrasi, dalam arti perekrutan politik
agar bersih dari politik transaksional dan saling sandera. Disinilah, dituntut
kesadaran partai politik sebagai wadah perekrutan pimpinan politik untuk
melakukan perekrutan dengan penuh tanggaung jawab dan menjunjung tinggi
integritas moral.
b. Sebut dan jelaskan ciri-ciri negara demokrasi pada umumnya, dan demokrasi
Pancasila pada khususnya.
Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah sebagai berikut:
- Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan
politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
- Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak asasi
rakyat (warga negara).
- Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
- Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
- Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
- Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan
mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
- Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
- Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
- Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan,
dan sebagainya).

Berikut ciri-ciri demokrasi Pancasila secara umum:


- Kedaulatan berada di tangan rakyat
- Selalu berdasarkan kekeluargaan serta gotong royong
- Cara pengambilan keputusannya melalui musyawarah untuk mencapai mufakat
- Tidak ada partai pemerintahan dan partai oposisi
- Mengakui adanya keseimbangan antara hak serta kewajiban
- Menghargai hak asasi manusia.

3. Sebut dan jelaskan ciri negara hukum menurut AV Dicey serta berikan paparan
masalah penegakan negara hukum di Indonesia.
A.V. Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting dalam setiap Negara
Hukum yang disebutnya dengan istilah “The Rule of Law”, yaitu:
1. Supremacy of Law.
Merupakan suatu konsep negara hukum di mana hukum memiliki kedudukan
tertinggi dalam penyelenggaraan suatu negara. Hal ini bertujuan agar hukum dapat
melindungi seluruh warga masyarakat tanpa ada intervensi dari pihak mana pun
dengan cara menegakkan dan menempatkan hukum di posisi tertinggi. Dalam hal
ini, setiap orang baru dapat dikenakan sanksi hukum manakala yang bersangkutan
melakukan pelanggaran.
2. Equality before the law.
Semua manusia sama dan setara di hadapan hukum. Sederhananya, ini berarti setiap
warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
3. Due Process of Law.
Perlindungan hak individu setiap warga negara untuk diproses sesuai prosedur
melalui peradilan. Unsur ini berfungsi untuk menjamin hak-hak warga negara untuk
dapat diproses hukum sesuai prosedur yang berlaku, dalam hal ini proses hukum
yang adil dan tidak memihak, layak, dan benar.

Prof. Dr. Soerjono Soekanto berpendapat bahwa masalah penegakan hukum


terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dan mempunyai arti sehingga
penegakan hukum dapat berdampak positif dan negatifnya terletak pada isi faktor
tersebut. Terjadinya gangguan terhadap penegakan hukum terjadi apabila ada
ketidakserasian antara nilai, kaidah, dan pola perilaku (“tritunggal”). Dalam hal
terjadi ketidakserasian antara nilai-nilai yang berpasangan dan menjelma dalam
kaidah-kaidah yang bersimpang siur, dan pola perilaku tidak terarah yang akan
dapat mengganggu kedamaian pergaulan hidup, maka penegakan hukum menjadi
tidaklah dapat diwujudkan. Artinya, penegakan hukum akan menjadi tidaklah
berjalan sebagaimana mestinya atau akan terganggu dalamm perjalanan dan
penegakan hukumnya. Masalah pokok penegakan hukum terletak kepada faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah pertama, faktor
hukumnya, kedua faktor penegak hukum, ketiga, faktor sarana atau fasilitas,
keempat faktor masyarakat dan kelima faktor kebudayaan.

4. Pertanyaan:
a. Karl Vasak, ahli HAM dari Eropa, memilah tiga generasi HAM yakni
HAM Sipil Politik, HAM Ekonomi Sosial dan Budaya serta Hak
Solidaritas. Jelaskan bagaimana pandangan generasi HAM menurut Vasak
di atas bila dikaitkan dengan respon negara (state) baik dalam konteks hak
positif maupun hak negatif. Sertakan contoh untuk memperkuat argumen.
Karel Vasak (Perancis) menggunakan istilah “generasi” untuk menunjuk pada
substansi dan ruang lingkup hak-hak yang diprioritaskan pada kurun waktu
tertentu. Vasak menggolongkan HAM sebagai generasi pertama (generasi
negatif), generasi kedua dan generasi ketiga. Generasi Pertama mewakili hak-
hak sipil politik, yaitu hak yang muncul dari tuntutan untuk melepaskan diri
dari kekuasaan absolutisme negara dan kekuatan sosial lainnya.
Sebagai contoh  hak hidup, hak beragama, hak kebebasan bergerak,
menyatakan pikiran dan lain-lain. Generasi kedua diwakili oleh perlindungan
bagi hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak-hak ini muncul dari tuntutan
agar negara menyediakan pemenuhan terhadap kebutuhan dasar setiap warga
negaranya. Hak-hak generasi ketiga atau persaudaraan diwakili oleh tuntutan
negara dunia ketiga (berkembang) atas tatanan internasional yang adil.

b. Apa yang saudara ketahui tentang Pengadilan HAM dan Pelanggaran HAM
berat!

Pengadilan HAM merupakan jenis pengadilan yang khusus untuk mengadili


kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Pengadilan ini
dikatakan khusus karena dari segi penamaan bentuk pengadilannya sudah
secara spesifik menggunakan istilah pengadilan HAM dan kewenangan
pengadilan ini juga mengadili perkara-perkara tertentu. Istilah pengadilan
HAM sering dipertentangkan dengan istilah peradilan pidana karena memang
pada hakekatnya kejahatan yang merupakan kewenangan pengadilan HAM
juga merupakan perbuatan pidana. UU No. 26 Tahun 2000 yang menjadi
landasan berdirinya pengadilan HAM ini mengatur tentang beberapa
kekhususan atau pengaturan yang berbeda dengan pengaturan dalam hukum
acara pidana. Pengaturan yang berbeda atau khusus ini mulai sejak tahap
penyelidikan dimana yang berwenang adalah Komnas HAM sampai
pengaturan tentang majelis hakim dimana komposisinya berbeda denga
pengadilan pidana biasa. Dalam pengadilan HAM ini komposisi hakim adalah
lima orang yang mewajibkan tiga orang diantaranya adalah hakim ad hoc.

Bulan September dikenal sebagai bulan kelam bagi HAM di Indonesia.


Berbagai tragedi terjadi silih berganti, seperti peristiwa 30 September 1965,
pembunuhan Munir, dan lain-lain. Hampir di semua peristiwa tersebut, korban
dan keluarga masih belum menemukan titik terang walau sudah menunggu
keadilan selama puluhan tahun.
Tragedi yang mereka alami tersebut dikenal sebagai pelanggaran HAM berat,
yaitu serangan terhadap hak asasi manusia secara sistematis atau meluas yang
menyebabkan korban jiwa, dan menimbulkan kerugian fisik, psikologis,
ekonomi, sosial dan budaya.

Menurut standar HAM internasional, ada empat jenis pelanggaran HAM berat
yang diatur dalam Pasal 5 Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional atau
Rome Statute of the International Criminal Court (ICC).
1. Kejahatan terhadap kemanusiaan
2. Genosida (Memusnakan suku bangsa )
3. Kejahatan Perang
4. Agresi (Perilaku Berbahaya )

Anda mungkin juga menyukai