Bagi generasi milenial, kecanggihan teknologi yang terus mengalami transformasi
tentu bukan untuk dihindari apalagi ditakuti, namun perlu dihadapi dengan cara mengaktualisasikan diri. Jika tidak demikian, maka kita akan menjadi generasi tertinggal dan lenyap dari peradaban. Yang harus kita lakukan untuk menghadapi tantangan zaman tersebut adalah dengan terus meningkatkan kecakapan diri baik di lembaga formal, non formal, maupun informal. Karena, mengandalkan pendidikan di lembaga formal saja tidaklah cukup mengingat waktu yang sangat terbatas. Siswa tidak leluasa untuk mengembangkan minat dan bakatnya karena mereka harus mempelajari semua mata pelajaran yang ditentukan oleh kurikulum pendidikan. Alih-alih minat dan bakatnya berkembang, mereka justru akan merasa terkekang karena minat dan bakatnya tidak berkembang optimal. Parahnya lagi, pendidikan formal bisa membunuh secara perlahan minat dan bakat siswa terhadap suatu kelimuan. Menyadari hal itum tak heran MenDikBudrisTek, Bapak Nadiem Makarim, menggagas suatu program Merdeka Belajar yaitu program yang mengupayakan proses belajar secara merdeka sesuai dengan minat dan karketer siswa. Melalui program ini, pemerintah menyadari bahwa peran penting pendidikan non formal sangat diperlukan dan sudah sapantasnya masyarakat membuka diri untuk terhadap pendidikan di lembaga non formal. Hadirnya lembaga pendidikan non formal bukan untuk menjadi pesaing lembaga pendidikan formal. Justru sebaliknya, pendidikan non formal hadir sebagai pelengkap pendidikan formal atas berbagai kekurangan yang dimiliki oleh lembaga formal. Hal itu sesuai dengan tujuan pendidikan non formal, yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (1) yang berbunyi: “Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat”. Jika kedua lembaga ini saling berkolaborasi dan saling melengkapi satu sama lain, maka tidak butuh lama bagi bangsa ini untuk memiliki para generasi milenial yang unggul dan berkarakter.